SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK
SCREENPLAY
BY
DIMAS CAHYO PUTRO G (09.12.4243)
Perancangan Film Kartun
2011/2012
Abstrac
:
Deby adalah seorang peri pemberani namun angkuh dari Lembah parahiyangan. Seorang
kerabat dari Negeri yogyakarta meminta bantuan peri Lembah parahiyangan untuk
mengusir seorang penyihir Hutan Sunyi bernama Black. Permaisuri keraton yogya selaku
pemimpin Negeri Lembah parahiyangan lalu mengutus nouna si peri bunga dan poli si peri
angin untuk bertarung melawan black. nouna ingin hanya dialah yang mendapat
penghargaan dari seluruh negeri peri saat nanti ia bisa mengalahkan black.
Nouna tiba terlebih dahulu di tempat persembunyian black dan berhasil masuk ke keraton.
nouna langsung mengeluarkan serbuk bunga ajaibnya dan menaburkannya di ruangan black,
namun ia kalah tangkas dengan black, black terlebih dahulu dapat melumpuhkan tangan
nouna dengan mantra sihirnya. poli yang melihat hal itu mengeluarkan mantra perinya
untuk melepaskan sihir jahat black pada nouna. nouna yang baru saja diselamatkan
hidupnya oleh poli akhirnya sadar mereka hanya akan menang bila mereka berdua bekerja
sama.
Mereka berhasil membuat black terpojok dan hampir berhasil membunuh poli, namun
tiba‐tiba datanglah naga peliharaan black menyelamatkan tuannya. black lalu naik ke
punggung sang naga sambil menculik nouna. poli mengejar black untuk membunuhnya dan
menyelamatkan nouna. poli dan nouna akhirnya berhasil membunuh black.
Di sini akan kita lihat hebatnya arti sebuah pengorbanan dan kesabaran serta pentingnya
sebuah kerjasama.
EXT. TANAH LAPANG DENGAN RUMPUT DAN BUNGA YANG INDAH – PAGI
Negeri Lembah Parahiyangan, sebuah negeri peri yogyakarta dimana segala di sana
sangatlah indah. Udaranya yang selalu sejuk, rumput‐rumputnya yang selalu segar, bunga‐
bunganya yang selalu mekar, pohon‐pohonnya yang selalu rindang, jalan‐jalannya yang
selalu bersih, rumah‐rumahnya yang tertata rapi, dan para penghuninya yang saling
menyayangi.
Di antara para peri muda di negeri ini, ada seorang peri cantik, pandai, tangguh dan
pemberani namun dia juga angkuh, dialah Nouna si peri bunga.
NOUNA
(sedang tekun berlatih mantra)
TEMAN‐TEMAN NOUNA
(bertepuk tangan sambil memandang kagum nouna)
NOUNA
(tersenyum angkuh)
BELA
Nouna maukah kau mengajari kami mantra Musim Semi yang tadi kau peragakan? Mantra
itu sulit sekali kami pelajari sendiri.
NOUNA
Untuk apa aku mengajari kalian? Hanya akan membuang waktuku saja !
BELA
(terlihat kaget mendengar jawaban Charlota)
CAMELIA
Sudahlah Bela ayo kita pergi saja ! Untuk apa berteman dengan peri sombong seperti dia?
TEMAN‐TEMAN NOUNA
(berbisik‐bisik sambil meninggalkan NOUNA)
Pergi saja kalian, dasar peri‐peri bodoh !
CUT TO:
INT. ISTANA NEGERI LEMBAH PARAHIYANGAN – PAGI
Seorang utusan dari kerabat dekat peri Lembah Prahinyangan, yaitu peri sungai datang
dengan tergesa‐gesa dan ketakutan. Ia bercerita bahwa negerinya telah diserang oleh
seorang penyihir jahat dari Hutan Sunyi bernama Black si Hidung Bengkok. Negeri sungai
mopo meminta bantuan peri Lembah Parahiyangan karena para pendekar negeri mereka
telah diculik oleh Black Hidung Bengkok.
ALAN
(sambil membungkuk memberi hormat)
Hormat saya, wahai Permaisuri Deby pemimpin Negeri Lembah Parahiyangan. Saya disini
karena diutus oleh Ratu weri untuk meminta bantuan dari Ratu. Negeri kami telah diserang
oleh penyihir jahat dari Hutan Sunyi bernama Black Hidung Bengkok, dia telah memporak‐
porandakan negeri kami dan menculik para pendekar negeri kami.
RATU RERE
Apa sekiranya yang bisa kami bantu untuk saudara kami dari Danau mopo?
LENA
Black sangat alergi terhadap serbuk bunga Ratu, maka dari itu kami merasa peri bunga dan
peri angin dari Lembah Parahiyangan pasti dapat membantu kami mengenyahkan Black si
Hidung Bengkok. Kami sangat memohon bantuan dari peri Lembah Parahiyangan.
RATU RERE
Baiklah Lena, sampaikan pada Ratu Rere kami akan segera mengirimkan peri kami untuk
mengalahkan Black.
LENA
Terimakasih kami untuk engkau yang sangat baik hati Ratu Rere. Ini merupakan berita
gembira bagi kami.
CONTINUED:
RATU RERE
Kita semua adalah saudara Lena. Sekarang pulanglah dan lindungi rakyat serta ratumu.
LENA
Baik Ratu, saya permisi untuk pulang.
CUT TO:
INT. ISTANA NEGERI LEMBAH PARAHIYANGAN – PAGI
Ratu Rere mengutus pengawalnya untuk memanggil Nouna peri bunga dan Bela peri angin,
dua peri paling pandai dan pemberani. Mereka akan ditugaskan untuk melawan Black si
Hidung Bengkok.
RATU RERE
Nouna, menurutmu peri manakah yang pantas mengemban tugas ini ?
POLI
Saya dengar peri bunga paling hebat adalah Nouna, Ratu. Dan saya rasa Nouna danBela
akan menjadi teman kerja yang baik.
RATU RERE
Kalau begitu tolong panggilkan Nouna dan Bela sekarang. Aku ingin mereka membantu
Negeri Sungai Mopo.
POLI
Baik Ratu.
OUT OF FRAME:
INT.
ISTANA
NEGERI
LEMBAH
TROPIS
–
PAGI
Setelah Nouna dan Bela sampai di singgasana ratu, mereka langsung bertemu dengan Ratu
Rere.
RATU RERE
Nouna, Bela aku memanggil kalian kesini karena ada sesuatu hal jahat yang sedang terjadi.
Seorang penyihir bernama Black si Hidung Bengkok telah menyerang dan menculik saudara‐
saudara kita yang ada di Negeri Sungai Mopo.
Jadi aku mengutus kalian untuk bekerja sama melumpuhkan Black dan menyelamatkan para
peri yang telah ia tawan.
Black sangat alergi dengan bunga, jadi kalian berdualah yang sanggup mengalahkannya.
NOUNA
Kalau dia alergi bunga, saya sendiri bisa menanganinya Ratu. Saya tidak perlu bantuan peri
manapun lagi.
RATU RERE
(sambil tersenyum)
Nouna anakku, Bela adalah akan sangat membantumu dalam mengendalikan mantra
bungamu. Kalian akan saling membantu untuk menjadi lebih kuat.
NOUNA
Tapi Ratu, apa yang bisa dia bantu...
RATU RERE
Kamu akan tahu nanti Nouna, sekarang segeralah kalian berangkat. Setelah matahari
tenggelam kekuatan Black akan meningkat pesat. CONTINUED: ALAN (sambil membungkuk)
Baik Ratu, kami akan segera berangkat.
NOUNA
(sambil sedikit melirik kepada Alan, membungkuk kepada Ratu Rere)
CUT TO:
EXT. JALAN SETAPAK MENUJU HUTAN SUNYI – MENJELANG SIANG
Nouna dan Bela dalam perjalanan menuju tempat persembunyian Black. Nouna
menganggap Bela adalah saingan, karena Nouna ingin hanya dialah yang mendapat
penghargaan dari seluruh dunia peri saat nanti ia bisa mengalahkan Black.
NOUNA
Hei peri angin, jangan anggap aku mau bekerja sama denganmu!
BELA
(sambil mengulurkan tangan)
NOUNA
(mengacuhkan tangan Bela)
Lantas kenapa kalau aku Nouna? Kau sudah tahu kehebatanku tentu? Kalau begitu
pulanglah! Aku akan mengalahkan Black dengan kekuatanku sendiri, aku tak perlu
bantuanmu!
Tiba‐tiba Charlota melesat meninggalkan Coriz...
BELA
Nouna jangan! Akan sangat berbahaya jika kita terpisah!
CUT TO:
EXT. GEDUNG TUA VAN DERT BOLT – SIANG
Nouna tiba terlebih dahulu di tempat persembunyian Bela dan berhasil masuk ke Gedung
tua van dert bolt yang gelap tersebut.
NOUNA
(mengendap‐endap memasuki gedung)
Nouna akhirnya menemukan Bela yang tengah tertidur di sebuah ruangan. Tanpa pikir
panjang Nouna langsung mengeluarkan mantra serbuk bunga ajaibnya.
NOUNA
(memejamkan mata sambil tangannya merapal mantra)
Tak disadari Nouna, Bela terbangun dari tidurnya dan menyadari ada orang lain di ruangan
itu. Ia pun tampak sangat marah dan mengeluarkan tongkat sihirnya.
BELA
(mengacungkan tongkat sihir ke arah Nouna)
Bimsalabim aba kadabreee....
Ternyata mantra Nouna tidak lebih hebat dari Bela, mantra Nouna masih dapat dihalau oleh
Bela. Sekarang malah Nouna yang tubu Bela.
(sambil mendekat ke arah Nouna)
Hahahaha... Ohh seorang peri yang sangat cantik. Mau apa kau kesini hei peri? Mau
melumpuhkanku dengan serbuk bungamu hah?
Hahaha tidak akan mempan jika hanya dengan tangan kecilmu itu! Kekuatanku akan
semakin bertambah bila ada banyak peri yang aku ambil energinya hahahaha... nhya
terkunci tak bisa bergerak.
Bela lalu mulai mengikat tangan dan kaki Nouna dengan tali.
CUT TO:
EXT. HALAMAN GEDUNG TUA VAN DERT BOLT – SIANG
Alan yang baru saja sampai di persembunyian Bela merasa aneh karena ia tidak merasakan
semilir bunga seperti yang sering dirasakan bila ada peri bunga.
Alan yang curiga pun mengendap‐endap memasuki gedung tua. Di sebuah ruangan ia
melihat Bela sedang menyeret sesuatu ke dalam sebuah ruangan. Ternyata itu adalah
Nouna. Alan lalu mengeluarkan mantra Angin Musim Gugurnya untuk menerbangkan debu‐
debu dan daun‐daun yang ada di sekitar kastil menuju ke arah Bela. Selagi mantra tersebut
berjalan, Alan terbang ke arah Nouna dan memotong tali yang mengikatnya.
ALAN
(sambil membantu Nouna berdiri)
Ayo Nouna kita harus segera menyatukan kekuatan kita untuk melumpuhkan Bela!
Ohh Alan terimakasih. Aku tak tahu apa jadinya bila kau tak datang. Maafkan aku telah
meremehkanmu.
ALAN
Sudah Nouna kita tidak ada waktu lagi! Lekas keluarkan mantra Musim Semimu!
NOUNA
Baiklah, dan kau segera bantu aku dengan mantra Angin Baratmu!
Merekapun menyatukan kekuatan mereka untuk melumpuhkan Bela. Dalam kondisi seperti
itu sulit bagi Bela untuk melawan, iapun semakin terpojok dan terlempar ke luar kastil.
CUT TO:
EXT. HALAMAN BELAKANG GEDUNG TUA VAN DERT BOLT BELA– MENJELANG SORE HARI
Bela kini sudah tidak bisa melawan lagi, ia jatuh tersungkur. Nouna dan Alan lalu mendekati
Bela untuk menangkapnya. Namun tiba‐tiba Bela bersiul dan dari jauh datanglah seekor
naga peliharaan Bela menyelamatkan tuannya. Seketika Bela naik ke punggung sang naga
dan menyambar tangan Nouna.
BELA
(sambil membekap Nouna)
Hahahaha akulah yang akan menang hei peri‐peri ingusan! Hahahahaha...
Alan yang terkejut melihat hal itu langsung berlari ke arah ruangan dimana para peri
peri‐peri yang ia culik. Setelah membebaskan semua peri dan menjelaskan secara singkat
apa yang terjadi ia meminta bantuan udara di sekitarnya untuk membantu terbangnya
mengejar Bela.
Para peri yang telah bebas itu lalu mengikuti Alan mengejar Bela.
CUT TO:
EXT. SEBUAH RAWA – MENJELANG SORE HARI
Akhirnya Alan dapat menemukan Bela dengan mengikuti aroma semerbak bunga yang
ditinggalkan oleh Nouna.
BELA
Hahaha kau benar‐benar mengikutiku ya Peri Tampan? Sungguh besar nyalimu itu. Sekarang
apa lagi yang kau punya untuk menyerangku hah?
Tanpa basa‐basi Alan langsung mengeluarkan mantra‐mantranya. Namun Bela
menggunakan naganya sebagai tameng sekaligus senjatanya. Mantra‐mantra yang
dilontarkan oleh Alan sanggup ditangkal oleh naga itu. Sebagai gantinya naga tersebut
mengeluarkan asap api dari mulutnya.
CONTINUED:
Nouna yang sedang disandera Bela tidak dapat berbuat banyak, ia hanya bisa menjerit saat
Alan beberapa kali terkena asap dari mulut sang naga.
Tiba‐tiba air dan tumbuhan rawa yang ada di sana bergejolak dan menyerang sang naga.
Ternyata air dan tumbuhan rawa itu dikendalikan oleh salah satu peri Sungai mopo yang
telah Alan selamatkan. Seketika saja para peri tersebut menyerang sang naga.
VARLEK
ALAN
(sambil bergegas menyusul Bela)
Terima kasih kawan!
CUT TO:
EXT. DAERAH TEBING – SORE HARI
Bela yang sudah merasa terpojok dan tanpa bantuan mengulur waktu hingga matahari
terbenam. Namun Alan pun tidak kalah cerdik.
ALAN
(berkonsentrasi mengeluarkan mantra)
Alan mengeluarkan mantra untuk menambah semerbak aroma bunga dari tubuh Nouna
agar Bela pusing.
BELA
(mulai terlihat lemas)
Ohh aku pusing. Huwek bau bunga ini sangat menyengatku!
NOUNA
(terlihat lega dan senang)
Nouna perlahan dapat melepaskan diri dari bebatan tali sihir Bela.
NOUNA
(sambil berlari ke arah Nouna)
Terima kasih Alan.
Alan dan Nouna lalu bersama‐sama mengeluarkan mantra yang membuat Bela kewalahan.
BELA
(sambil memegangi seluruh tubuhnya yang kesakitan)
Sedikit demi sedikit pun tubuh Bela menyusut dan akhirnya hanya tinggal asap dan
menghilang.
Bersamaan dengan menghilangnya tubuh Bela, para peri Sungai mopo. Mereka pun berhasil
mengalahkan naga Bela. Mereka saling bertatapan lega.
EXT. HALAMAN ISTANA NEGERI LEMBAH PARAHIYANGAN – SIANG
Ratu Viera dari Negeri Sungai Mopo pun mengucapkan ucapan terima kasih pada Nouna dan
Alan. Ia datang ke Negeri Lembah Parahiyangan untuk memberikan penghargaan kepada
Nouna dan Alan, Ratu Rere pun mengadakan pesta atas keberhasilan perinya serta untuk
penyambutan Ratu Viera.
RATU VIERA
Nouna, Alan. Beribu rasa terima kasihku pada kalian berdua. Kami tak tahu apa jadinya kami
bila kalian tidak menolong, untuk itu perkenankanlah aku untuk memberikan kalian
kesempatan berlatih segala mantra peri yang dimiliki oleh kami peri Negeri Sungai Mopo.
NOUNA DAN ALAN
(saling berpandangan gembira)
Terima kasih Ratu.
ALAN
(sambil membungkuk ke arah Ratu Viera)
Akan sangat menjadi kebanggaan bagi kami Ratu.
NOUNA
(ikut membungkuk)
Segala kebaikan untukmu Ratu Viera.
Seluruh sorak sorai pun membahana dari rakyat kedua negeri peri tersebut.
CUT TO:
EXT. SUASANA PESTA HALAMAN ISTANA LEMBAH PARAHIYANGAN – SIANG
Nouna berniat untuk meminta maaf pada teman‐teman yang telah ia sakiti.
NOUNA
(mendekat ke arah Tugu dan teman yang lain)
Tunggu aku ingin meminta maaf soal tempo hari. Aku sungguh jahat dan sombong pada
kalian, tidak seharusnya aku berbuat begitu. Bukankah sesama peri kita adalah saudara?
ALIA
(sambil tersenyum)
Benar kita semua adalah saudara, Nouna Maka dari itu kami sudah memaafkanmu. Kami
tahu kau akan berubah Nouna.
ELA
Bagaimana kalau kita sudahi dulu kemelankolisan kalian? Sekarang saatnya kita berpesta
untuk merayakan keberhasilanmu, Nouna. Ayo teman‐teman, Cheers!
NOUNA
(sambil berteriak girang memeluk teman‐temannya)
Terima kasih teman‐teman!
Ahh aku bisa mengajari kalian mantra Musim Semi kalau kalian masih mau.
ALIA DAN TEMAN‐TEMANNYA
Wow jelas kami semua mau Nouna!
Nouna dan teman‐temannya pun tenggelam dalam hingar bingar pesta. Tanpa ia sadari ada
dua peri yang mengamatinya dari kejauhan sambil tersenyum.
ELA
Haha lihatkah Ibu, bukankah ia pantas menjadi pendamping hidupku?
RATU RERE
Terserah kau saja, Anakku, Ibu akan merestui selama kau yakin dengan pilihanmu. Ibu tahu
FADE OUT