• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ka>na Wa Akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah (Studi Analisis Sintaksis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ka>na Wa Akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah (Studi Analisis Sintaksis)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 19

Ka>na Wa Akhwa>tuha>

dalam Surah Al-Ma>idah

(Studi Analisis Sintaksis)

Zul Arsil Majida,1, Hasanna Lawanga,2, Nurfarida Hamida,3

aUniversitas Muslim Indonesia

1zularsyalfankufy@gmail.com, 2hasanna.lawang@umi.ac.id,3nurfarida.hamid@umi.ac.id

Abstrak

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain kajian pustaka. Data yang dikaji berupa ka>na wa akhawa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa kartu data. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian pada ka>na wa akhawa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah (1) terdapat 43 ka>na wa akhawa>tuha> yang terdiri atas 23 ka>na berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum), 6 ka>na berupa fi’ilmudhari’ (verba imperfektum), dan 1 ka>na berupa fi’il amr (verba imperatif), 4 ashbaha berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum) dan 1 ashbaha berupa fi’il mudhari’ (verba imperfektum), 3 laisa berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum), 1ma> za>la berupa fi’ilmudhari’ (verba imperfektum), dan 3 ma> da>ma berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum). (2) Ragam ka>na wa akhawa>tuha> dari segi pengamalannya terdapat 39 fi’il yang mengamalkan tanpa syarat, 1 fi’ilyang didahului la> nafi, dan 1 fi’ilyang beramal dengan syarat didahului ma> mashdariyyah dhorfiyyah. Sedangkan dilihat berdasarkan ketashrifannya terdapat 36 fi’il kamilut tashrif, 1 fi’il na>qishut tashrif dan 6 fi’il yang tidak dapat ketashrif dan dilihat berdasarkan butuh atau tidaknya pada khabar terdiri atas 42 fi’il na>qish dan 1 fi’il ta>m. (3) Jenis isim ka>na wa akhawa>tuha> dilihat dari segi makna, terdapat 3 isim zha>hir dan 40 isim dhamir, jika dilihat berdasarkan bilangan, terdapat 16 isim mufrad, 1 isim tatsniah dan 26 isim jama’ dan jika dilihat berdasarkan gender, terdapat 40 isim mudzakkar, 2 isim muannats dan 1 isim musytarak. Jenis khabar ka>na wa akhawa>tuha> terdapat 17 khabar mufrad, 15 jumlah fi’liyyah, 10 jar majrur dan 1 yang tidak mempunyai khabar karena termasuk ka>na ta>m.

Kata Kunci: Kana Wa Akhwatuha, Surah al-Maidah, Analisis Sintaksis

1.

Pendahuluan

Pelajaran bahasa Arab memiliki peranan yang sangat penting untuk menguasai bahasa Arab dengan baik. Pada materi pembelajaran bahasa Arab tidak terlepas dari berbagai unsur bahasa. Adapun unsur-unsur bahasa yang dimaksud yaitu ilmu ashwa>t, leksikologi beserta maknanya, aturan tata bahasa/sintaksis/ilmu nahwu, aturan bangunan kata/morfologi/ilmu sharaf, dan aturan gaya bahasa/stilistika/ilmu bala>ghah, dan Pada khususnya penguasaan terhadap sintaksisatau ilmu nahwu.

Sintaksis atau ilmu nahwu merupakan bagian dari ilmu yang mesti menjadi prioritas dalam pembelajaran bahasa Arab. Seseorang yang belajar bahasa Arab menjadi sebuah keharusan untuk memahami dan menguasai berbagai aturan tata bahasa sebagai awal untuk mempelajari bahasa Arab. Sintaksis yang membahas kaidah bahasa Arab yang menjadi pokok mendasar justru sangat diperlukan dalam memahami teks-teks berbahasa Arab yang kadang kala terdapat pemaknaan yang berbeda-beda disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang tata bahasa yang ada di dalamnya. Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun artinya “dengan” dan tattien artinya

“menempatkan”. Secara istilah Sintaksis adalah menempatkan secara bersama-sama atau menyusun antara kata dengan kata atau kata dengan kelompok kata. Sintaksis merupakan bagian dari ilmu linguistik yang terkait dengan susunan berbagai kata dalam kalimat atau kaidah bahasa yang membahas tentang hubungan antar kata dalam kalimat. Sintaksis atau ilmu nahwu merupakan ilmu yang membahas perubahan yang terjadi antar kata dalam sebuah kalimat bahasa Arab. Peran utama ilmu nahwu adalah mengidentifikasi hukum akhir dari suatu kata, apakah berharakat dhommah, fathah atau kasrah.

(2)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 20 Dalam bahasa Indonesia, jika beberapa kata dirangkai atau disusun sehingga mempunyai pengertian yang sempurna, maka rangkaian atau susunan itu disebut kalimat. Dalam bahasa Arab, jika beberapa kata dirangkai atau disusun, sehingga mempunyai pengertian yang sempurna, maka rangkaian atau susunan itu disebut jumlah atau kalam. Jadi pengertian jumlah atau kalam dalam bahasa Arab sama dengan pengertian kalimat dalam bahasa Indonesia.

Kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga. Pertama, isim yaitu setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat atau makna-makna yang tidak berkaitan dengan waktu. Kedua, fi’il yaitu setiap kata yang menunjukkan kejadian sesuatu pada waktu tertentu. Ketiga, harf (huruf) yaitu setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika bersama dengan kata yang lain. Isim tersebut juga bisa berperan sebagai mubtada’ dan khabar yang merupakan susunan jumlahisimiyyah yaitu jumlah yang diawali dengan kalimahisim atau kata benda. Contohnya

رِضاَح ُسِّرَدُمْلَا

(

guru itu hadir),

ِِّٰلِ ُدْمَحْلَا

(segala puji bagi Allah). Mubtada’ adalah isim yang terletak di awal kalimat, atau kata benda yang terletak di permulaan kalimat. Biasanya mubtada’ merupakan kata benda yang diterangkan. Dengan demikian, setiap kata benda yang menjadi pemulaan kalimat, keadaan huruf terakhirnya harus dibaca rafa’. Tanda rafa’nya menyesuaikan dengan isim yang bersangkutan. Khabar adalah kata benda yang menjadi penyempurna makna mubtada’. Dengan kata kata lain, khabar adalah isim yang menjadi ketarangan mubtada’. Maka itu, setiap kata benda yang menyandang kedudukan sebagai khabar, keadaan huruf terakhirnya harus di rafa’kan. Tanda rafa’nya menyesuaikan dengan jenis isim yang bersangkutan.

Dalam bahasa Arab dikenal ada beberapa a>mil (faktor) yang membuat jumlah isimiyyah berubah hukumnya. Adapun a>mil nawa>sikh yang dapat merubah hukumnya mubtada>’ khabar dan menetapkan hukum yang lain yaitu ‘a>mil nawa>sikh yang terdiri atas ka>na wa akhwa>tuha>, inna wa akhwa>tuha>, dan dzanna wa akhwa>tuha>. Jadi, apabila salah satu dari a>mil ini masuk kedalam jumlah isimiyyah maka akan merubah hukum dari jumlah (kalimat) tersebut.

A>mil ka>na wa akhwa>tuha> menjadikan khabar manshub dan mubtada’ tetap marfu’. Ka>na mempunyai 12 akhwa>t yang terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan atas pengamalannya. Pertama ka>na wa akhwa>tuha> yang dapat mengamalkan dengan tanpa syarat ada delapan, meliputi

َناَك

,

َّلَظ

,

َتاَب

,

ىَح ْضَا

,

َحَب ْصَا

,

ىَسْمَا

,

َراَص

dan

سيل

.

Kedua, akhwa>t ka>na yang mengamalkan dengan syarat didahului nafi atau syibhul nafi (nahidan do’a) ada empat, meliputi:

َلاَز

,

َحِرَب

,

َيِتَف

,

dan َّكَفْنَا

.

Ketiga, akhwa>t ka>na yang mengamalkan dengan syarat didahului ma> mashdariyyah dzarfiyyah yaitu

َماَد

. jumlah isimiyyah yang dimasuki ka>na wa akhwa>tuha>, mubtada’nya disebut isimnya ka>na dan khabarnya disebut khabarnya ka>na.

Di dalam Al-Qur’an terdapat 114 Surah, Surah ke-5 adalah Surah Ma>idah. Surah Al-Ma>idah terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan Surah madaniyyah, meskipun terdapat ayatnya yang diturunkan di Mekkah, akan tetapi ayat ini diturunkan setelah nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah, yakni pada peristiwa haji wada’. Surah ini dinamakan Al- Ma>idah (hidangan) karena memuat kisah para pengikut setia Nabi Isa meminta kepada Nabi Isa As agar Allah menurunkan untuk mereka Al-Ma>idah (hidangan makanan) dari langit (ayat 112).

Surah Al-Ma>idah merupakan salah satu Surah dalam Al-Qur’an yang kalimat-kalimatnya mengandung banyak ka>na wa akhwa>tuha>. Untuk memperdalam pengetahuan tentang ilmu nahwu terkhusus pada ka>na wa akhwa>tuha> dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan ragam ka>na wa akhwa>tuha> yang ada dalam Surah Al-Ma>idah. Sehingga masyarakat khususnya para pelajar bahasa Arab dapat mengetahui ka>na wa akhwa>tuha> secara menyeluruh dalam Surah Al-Ma>idah dan membantu memudahkan dalam pembelajaran bahasa Arab. apalagi saat ini pengetahuan kita tentang kaidah-kaidah bahasa arab masih terbilang kurang.

2.

Rumusan Masalah

Dari uraian pada pendahuluan, maka penulis akan memberikan rumusan masalah sebagai batasan pada kajian ini, yaitu:

(3)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 21 b. Bagaimana ragam ka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah al-Ma>idah?

c. Bagaimana jenis isim dan khabarka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah al-Ma>idah?

3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan apa saja ka>na wa akhwa>tuha> yang ada dalam Surah Al-Ma>idah.

b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan ragam ka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah. c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenis isim dan khabar ka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah

Al-Ma>idah.

3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat tersebut yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini akan memberi manfaat dalam hal penambahan pengetahuan mengenai perkembangan ilmu kebahasaan yang terkait dengan ilmu nahwu yaitu ka>na wa akhwa>tuha>. Kemudian penelitian ini bermanfaat untuk pendalaman materi, khususnya bidang Ilmu Nahwu, maka akan semakin disadari betapa pentingnya ilmu nahwu dalam kegiatan berbahasa. Selain itu dapat juga dijadikan sebagai bahan referensi pada penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut:

1) Memberikan pengetahuan mengenai Ilmu nahwu yang berkaitan dengan ka>na wa akhwa>tuha>. 2) Berkontribusi dalam pembelajaran ilmu nahwu khususnya ka>na wa akhwa>tuha>.

3) Bertambahnya ilmu kebahasaan khususnya di bidang ilmu nahwu tentang ka>na wa akhwa>tuha>.

4.

Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa archival method (teknik dokumentasi) yaitu alat pengumpulan data melalui dokumen-dokumen, catatan-catatan, laporan-laporan, atau catatan harian dan semacamnya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan beberapa kalimat yang mengandung ka>na wa akhwa>tuha>. b. Memilih dan memilih data yang akan dianalisis

c. Mengidentifikasi dan menganalisis ayat yang mengandung ka>na wa akhwa>tuha> kemudian menyajikan data dengan menggunakan kartu data.

d. Menyimpulkan penelitian tentang ka>na wa akhwa>tuha> yang terdapat dalam Al-Qur’an Surah Al -Ma>idah.

5.

Hasil Penelitian

5.1.

Ka>na Wa Akhwa>tuha>> dalam Surah Al-Ma>idah

Surah Al-Ma>idahterdiri dari 120 ayat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam Surah Al-Ma>idah, telah ditemukan 43 data ka>na wa akhawa>tuha>. Ka>na tersebut terdiri atas 23 ka>na berupa fi’il ma>dhi, 6 ka>na berupa fi’ilmudha>ri’, dan 1 ka>na berupa fi’il amr. Sedangkan akhawa>tuha> terdiri atas 5 ashbaha berupa fi’il ma>dhi, 1 ashbaha berupa fi’ilmudha>ri’, 3 laisa berupa fi’il ma>dhi, 3 ma> da>ma berupa fi’il ma>dhi, dan 1 Ma> za>la berupa fi’ilmudha>ri’.

a. Ka>na ( ناك)

Peneliti menemukan 30 ka>na. ka>na tersebut terdiri atas 23 ka>na berupa fi’il ma>dhi, 6 ka>na berupa fi’ilmudha>ri’, dan 1 ka>na berupa fi’il amr. Berikut beberapa contoh ka>na dalam Surah Al-Ma>idah yang berupa fi’il ma>dhi.

(4)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 22 Contoh 1:

ْوُرَّهَّطاَف اًبُنُج ْمُتنُك ْنِإَو

ا

Ka>na dalam konstruksi

اًبُنُج ْمُتْنُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 1 berupa fi’il ma>dhi mabni sukun, karena bertemu dhamir rafa’ mutaharrik.

Contoh 2:

َ اْوناَك اَمِب الله ُمُهُئِّبَنيُ َفْوَسَو

ن ْوُعَن ْصي

Ka>na dalam konstruksi

َن ْوُعَن ْصيَ اْونُاَك

yang terdapat dalam kartu data nomor 5 berupa fi’il ma>dhimabni dhammah, karena bertemu dhamirwawu jama’.

Contoh 3:

َماَعَّطلا ِن َلَُكْأيَ انَاَك

Kana dalam konstruksi

َماَعَّطلا ِن َلَُكْأي

َ انَاَك

yang terdapat dalam kartu data nomor 23 berupa fi’il ma>dhimabni fathah, karena bertemu dhamiralif tatsniah.

Contoh 4:

َنوُدَتْهَي َلََو اًئْيَش َنوُمَلْعَي َلَ ْمُهُؤاَبآ َناَك ْوَلَوَأ

Ka>na dalam konstruksi

َنوُدَتْهَي

َلََو اًئْيَش َنوُمَلْعَي

َلَ ْمُهُؤاَبآ َناَك

yang terdapat dalam kartu data nomor 31 berupa fi’il ma>dhimabni fathah.

Contoh 5:

َلَع ُتْنُكَو

ْمِهْيِف ُتْمُدُاَم اًدْيِهَش ْمِهْي

Ka>na dalam konstruksi

اًدْيِهَش ْمِهْيَلَع ُتْنُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 41 berupa fi’il ma>dhimabni sukun, karena bertemu dhamir rafa’ mutaharrik.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi

ىَض ْرمَّ ْمُتْنُك

(2),

نَوُفْخت

ْمُتْنُك

(6),

َنْينِمْؤم ْمُتْنُك

(7),

اْونُاَك

ِهْيلَع

ءَآدَهُش

(13),

ن ْوُفِلَتْخت

هْيِف ْمُتْنُك (14), نْيِنِمْؤم ْمُتْنُك (17),

نْوُمُتْكيَ اْونُاَك

(18),

ن ْولَمْعيَ اْونُاَك

(19), نْوُعَن ْصيَ اْونُاَك (20),

نْودَتْعيَ اْونُاَك

(24),

رَكْنُم ْنَع َنْوَهاَنَتَي َلَ اْونُاَك

(25),

ن ْولَعْفيَ اْونُاَك

(26),

لِاِب نْوُنِمْؤيُ اْونُا

َك

(27),

ن ْولَمْعتَ ْمُتْنُك

(32),

ىَب ْرُق اَذ َناَك

(33),

نْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك

(35), هُتلُق ُتْنُك (40), dan

َبْيِقَّرلا

تنَا َتْنُك (43).

Berikut ka>na dalam Surah Al-Ma>idah yang berupa fi’il mudha>ri’. Contoh 1:

ِِۚراَّنلا ِباَحْصَأ ْنِم َنوُكَتَف َكِمْثِإَو يِمْثِإِب َءوُبَت نَأ ُديِرُأ يِّنِإ

Ka>na dalam konstruksi

ِراَّنلا ِباَحْصَأ ْنِم َنوُكَتَف

yang terdapat dalam kartu data nomor 9 berupa fi’il mudha>ri’ dibaca nashab dengan tanda fathahdza>hirah, karena shohihakhir dan didahului ‘amil nawa>shib berupa fa’ sababiyah.

Contoh 2:

يِخَأ َةَءْوَس َيِراَوُأَف ِباَرُغْلا اَذَٰه َلْثِم َنوُكَأ ْنَأ ُتْزَجَعَأ اَتَلْيَواَي َلاَق

Ka>na dalam konstruksi

ِباَرُغْلا اَذَٰه َلْثِم َنوُكَأ ْنَأ

yang terdapat dalam kartu data nomor 11 berupa fi’il mudhari’ dibaca nashab dengan tanda fathah zha>hirah karena shohih akhir dan didahului ‘amil nashib berupa

نأ

.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi

ةَنْتِف َنْوُكت َّلََا

(22),

اًرْيَط

ُن ْوُكَتَف

(34),

َنيِدِهّشلا َنِم اهْيلَع َنْوُك

َنَو

(36),

ادْيِع اَنلَ ن ْوُكت

(37), dan

َلْوُقأ ْنَأ ْيِل ُن ْوُكَي اَم

(38).

Berikut ka>na dalam Surah Al-Ma>idah yang berupa fi’il amr.

َءاَدَهُش ِ َّ ِلِ َنيِماَّوَق اوُنوُك اوُنَمآ َنيِذَّلا اَه يَأاَي

ِطْسِقْلاِب

Ka>na dalam konstruksi

َِّ ِلِ َنيِماَّوَق اوُنوُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 3 berupa fi’il amr mabni dhammah, karena bertemu dhamir wawu jama’.\

b. Ashbaha (حبصأ)

Peneliti menemukan 5 ashbaha yang terdiri atas 4 ashbaha berupa fi’il ma>dhi dan 1 ashbaha berupa fi’il mudha>ri’.

(5)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 23 Berikut Ashbaha yang berupa fi’il madhi.

Contoh:

َنيِرِساَخْلا َنِم َحَبْصَأَف ُهَلَتَقَف ِهيِخَأ َلْتَق ُهُسْفَن ُهَل ْتَعَّوَطَف

Ashbaha dalam konstruksi

َنيِرِساَخْلا َنِم َحَبْصَأَف

yang terdapat dalam kartu data nomor 10 berupa fi’il madhi mabni fathah.

Adapun yang lainnya adalah dalam konstruksi

نْيِمِداَّنلا َنِم َحَب ْصَأَف

(12),

نيِرِساَخ اْوُحَبْصَأَف

(16),

dan

نيِرِفاَك اهِب اْوُحَبْصَأ

(30).

Berikut Ashbaha berupa fi’il mudhari’.

ىَسَعَف

َنيِمِداَن ْمِهِسُفنَأ يِف او رَسَأ اَم ٰىَلَع اوُحِبْصُيَف ِهِدنِع ْنِّم رْمَأ ْوَأ ِحْتَفْلاِب َيِتْأَي نَأ ُ َّالله

Ashbaha dalam konstruksi

َنيِمِداَن ْمِهِسُفنَأ يِف او رَسَأ اَم ٰىَلَع اوُحِبْصُيَف

yang terdapat dalam kartu data nomor 15 berupa fi’il mudhari’ yang di athofkan pada kata

َيِتْأَي نَأ

dibaca nashab dengan tanda khidzfun nun, karena termasuk af’alul khamsah.

c. Laisa (

سيل

)

Peneliti menemukan 3 laisa yang berupa fi’il ma>dhi. Berikut laisa dalam Surah Al-Ma>idah. Contoh:

ْلُق

ُكِّبَّر نِّم مُكْيَلِإ َلِزنُأ اَمَو َليِجنِ ْلْاَو َةاَرْوَّتلا اوُميِقُت ٰىَّتَح ءْيَش ٰىَلَع ْمُتْسَل ِباَتِكْلا َلْهَأاَي

ْم

Laisa dalam konstruksi ء ْيَش ٰىَلَع ْمُتْسَل yang terdapat dalam kartu data nomor 21 fi’il ma>dhi mabni sukun, karena bertemu dhamir rafa’ mutaharrik.

Adapun yang lainnya adalah dalam konstruksi

حاَنُج ِتحِلّصلا اولِمَعَو

اْوُنمَا َنيِذلَّا ىلَع َسْيل

(28), dan

قَحِب

يلِ َسْيَل

(39).

d. Ma> za>la (

لاز ام

)

Peneliti menemukan 1 Ma> za>la berupa fi’il mudha>ri’. Berikut Ma> za>la dalam Surah Al-Ma>idah.

ْمُهْنِّم ًلَيِلَق َّلَِإ ْمُهْنِّم ةَنِئاَخ ٰىَلَع ُعِلَّطَت ُلاَزَت َلََو

Ma> za>la dalam konstruksi

ُعِلَّطَت ُلاَزَت َلَ

yang terdapat dalam kartu data nomor 4 berupa fi’il mudha>ri’ dibaca rafa’ dengan tanda dhammah karena shohih akhir dan tidak didahului amil nashab dan amil jazam.

e. Ma> da>ma (

ماد ام

)

Peneliti menemukan 3 Ma> da>ma berupa fi’il ma>dhi. Berikut Ma> da>ma dalam Surah Al-Ma>idah.

Contoh:

َّم اًدَبَأ اَهَلُخْدَّن نَل اَّنِإ ٰىَسوُماَي اوُلاَق

اَهيِف اوُماَد ا

Ma> da>ma dalam konstruksi

اَهيِف اوُماَد اَّم

yang terdapat dalam kartu data nomor 8 berupa fi’il ma>dhimabni dhammah, karena bertemu dhamirwawu jama’.

Adapun yang lainnya adalah dalam konstruksi امرح متمدام(29), dan

مِهْيِف ُتمْدُام

(42). 5.2.Ragam Ka>na Wa Akhwa>tuha>> dalam Surah Al-Ma>idah

Ragam ka>na wa akhwa>tuha>> dari segi pengamalannya terdapat 39 fi’il yang mengamalkan tanpa syarat, 1 fi’il yang beramal dengan didahului nafi, dan 3 fi’il yang beramal dengan syarat didahului ma> mashdariyyahdzorfiyyah. Sedangkan dilihat dari ketashrifannya terdiri atas 36 fi’il ka>milut tashrif, 1 fi’il na>qishut tashrif dan 6 fi’il yang tidak dapat ketashrif dan dilihat dari segi butuh atau tidaknya pada khabar, terdapat 42 fi’il na>qish dan 1 fi’il ta>m. Berikut ragam ka>nawa akhwa>tuha>> dalam Surah Al-Ma>idah yang mengamalkan tanpa syarat.

Contoh 1:

ْنِإَو

اْوُرَّهَّطاَف ًابُنُج ْمُتْنُك

(6)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 24 Ragam ka>na dalam konstruksi

ًابُنُج ْمُتْنُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 1 berupa ka>na yang mengamalkan tanpa syarat, fi’il yang sempurna tashrifannya dan fi’il na>qish.

Contoh 2:

َني ْرِساَخلْا َنِم َحَب ْصَأَف هُلَتَقَف ِهْيِخَأ َلْتَق هُسْفنَ هُلَ ْتَعَّوَطَف

Ragam ashbaha yang terdapat dalam konstruksi َني ْرِساَخلْا َنِم َحَب ْصَأَف yang terdapat dalam kartu data nomor 10 berupa ashbaha yang mengamalkan tanpa syarat, fi’il yang sempurna tashrifannya dan fi’il na>qish.

Contoh 3:

ْمُتْسَل ِباَتِكْلا َلْهَأاَي ْلُق

ْمُكِّبَّر نِّم مُكْيَلِإ َلِزنُأ اَمَو َليِجنِ ْلْاَو َةاَرْوَّتلا اوُميِقُت ٰىَّتَح ءْيَش ٰىَلَع

Laisa dalam konstruksi

ئْيَش ىلَع ْمُتْسل

yang terdapat dalam kartu data nomor 21 berupa laisa yang mengamalkan tanpa syarat, tidak dapat ketashrif dan fi’ilna>qish.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi

ىَضْرمَّ ْمُتْنُك

(2),

لِ َنْيِماَّوَق

(3),

نْوُعَنْصيَ اْونُاَك

(5),

نَوُفْختُ ْمُتْنُك

(6), َنْينِمْؤم ْمُتْنُك (7), راَّنلا ِباح ْصَأ ْنِم ن ْوُكَتَف (9), باَرُغلْا اذَه َلْثِم ن ْوُكَأ نَأ (11),

نْيِمِدا

َّنلا َنِم

حَب ْصَأَف (12), اْونُاَك

ءَآدَهُش ِهْيلَع

(13),

نْوُفِلَت ْختَ ِهْيِف ْمُتْنُك

(14),

نْيِمِدانَ ْمِهِسُفنَأ يِف اْو رَسَأآمَ ىلَع اْوُحِبْصُيَف

(15),

نيِرِساَخ اْوُحَبْصَأَف

(16),

َنْيِنِمْؤم ْمُتْنُك

(17),

ن ْوُمُتْكيَ اْونُاَك

(18),

ن ْولَمْعيَ اْونُاَك

(19),

ن ْوُعَنْصي

اْونُاَك

(20),

ةَنْتِف نْوُكتَ َّلَا

(22),

َماَعَّطلا ِنلَُكْأيَ انَاَك

(23), ن ْودَتْعي

اْونُاَك (24), رَكْنم ْنَع نْوهَاَنَتي لَ اْونُاَك

(25), ن ْولَعْفيَ اْونُاَك (26),

لِاِب نْوُنِمْؤيُ اْونُاَك

(27),

َنيِذل

َّا ىلَع َسْيل

حاَنُج ِتحِلّصلا اولِمَعَو اْوُنمَا

(28),

نيِرِفاَك اهِب اْوُحَبْصَأ

(30),

اًئْيَش نْوُملْعي لَ ْمهُؤآبَأ ناَك

(31),

نْوُملْعت

ْمُتْنُك (32), ناَك

ىب ْرُق اَذ

(33),

اًرْيَط ن ْوُكَتَف

(34),

َنْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك

(35),

ني

ِدِهّشلا َنِم اهْيلَع نْوُكنَو

(36),

ادْيِع اَنلَ نْوُكت

(37),

ل ْوُقَأ نَأ

يلِ نْوُكيَ ام

(38),

قَحِب يلِ َسْيل

(39), هُتلُق ُتْنُك (40),

ادْيِهَش ْمِهْيلَع ُتْنُك

(41), dan

َبْيِقَّرلا َتنَا َتْنُك

(43).

Berikut ragam ka>na wa akhwa>tuha>> dalam Surah Al-Ma>idah yang mengamalkan dengan syarat.

Contoh 1:

مهْنِم ًلَْيِلَق لَِإ ْمهْنِم ةَنِئاَخ ىلَع ُعِلَّطتَ لُاَزت لَ َو

Ragam ma> za>la dalam konstruksi

ُعِلَّطتَ لُاَزت لَ

yang terdapat dalam kartu data nomor 4 berupa ma> za>la yang beramal dengan didahului la> nafi, na>qishuttashrif, dan fi’il na>qish.

Contoh 2:

اهْيِف اْومُادَامَّ ادًبَ آهَلُخدْنَ ْنلَ انِإ ىَسْومُ ايَ اْولُاق

Ragam Ma> da>ma dalam konstrusksi اهْيِف اْومُادَام yang terdapat dalam kartu data nomor 8 berupa Ma> da>ma yang mengamalkan dengan syarat didahului ma> mashdariyyah dzarfiyyah, tidak dapat ketashrif dan fi’il na>qish.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi امُرُح ْمُتمْدُام (29), dan

ْمِهْيِف

تمْدُام (42).

Ragam ka>na dalam kartu data nomor 22 dalam konstruksi

ةَنْتِف ن ْوُكت َّلََا

, tidak mempunyai khabar karena merupakan ka>nata>m.

نْوُكت َّلََا

dengan rafa’ anmukhaffafah menashabkan ka>na, karena an merupakan a>milnashab.

5.3. Jenis Isim dan Khabar Ka>na wa akhawa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah

Jenis isimka>na wa akhwa>tuha>> dalam surah Al-Ma>idah dari segi makna terdiri atas 3 isim dzohir dan 40 isimdhamir, dilihat berdasarkan bilangannya terdiri atas 16 mufrad, 1 tatsniah dan 26 jama’ dan dilihat berdasarkan gender terdiri atas 40 mudzakkar, 2 muannats dan 1 musytarak. Sedangkan jenis khabarka>na wa akhwa>tuha>> terdiri atas 17 khabar mufrad, 15 jumlah fi’liyyah, 10 jar majrur dan 1 yang tidak memiliki khabar karena termasuk ka>na ta>m. Berikut jenis ism dan khabarka>na wa akhwa>tuha>> dalam Surah Al-Ma>idah.

a. Jenis isimka>na wa akhwa>tuha>> dalam Surah Al-Ma>idah

Berikut isimka>na yang berupa isimdzohir dalam Surah Al-Ma>idah. Contoh 1:

اولِمَعَو اْوُنمَا َنيِذلَّا ىلَع َسْيَل

ْوَقتَّا َّمثُ اْوُنمَاَّو اْوَقتَّا َّمثُ ِتحِلّصلااولِمَعَو اْوُنمَاَّواْوَقتّاامَ اَذِا آْوُمِعَط اَمْيِف حاَنُج ِتحِلّصلا

(7)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 25 Jenis isimka>na dalam konstruksi

حاَنُج ِتحِلّصلا اولِمَعَو اْوُنمَا َنيِذلَّا ىلَع َسْيَل

yang terdapat dalam kartu data nomor 28 berupa isimmufrad serta menunjukkan makna isimmufrad dan mudzakkar.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi اًئْيَش

نْوُملْعي لَ ْمهُؤآبَأ نَاَك

(31). Berikut isimka>na yang berupa isimdhamir dalam Surah Al-Ma>idah. Contoh 1:

اْوُرهَّطاَف ًابُنُج ْمُتْنُك نِإَو

Jenis isim dalam konstruksi

اْوُرهَّطاَف ًابُنُج ْمُتْنُك نِإَو

yang terdapat dalam kartu data nomor 1 berupa dhamir mukhatab mabni dhammah dalam mahalrafa’, sedangkan mim merupakan tanda jama’ mudzakkar serta menunjukkan makna jama’ mudzakkarmukhatab.

Contoh 2:

طْسِقلْاِب ءَآدَهُش لِ َنْيِماَّوَق اْونْوُك اْوُنمَا َنيِذلَّااهَيَاآي

Jenis isim ka>na dalam konstruksi

لِ َنْيِماَّوَق اْون ْوُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 2 berupa isimdhamirwawu jama’ mabni sukun dalam mahal rafa’ serta menunjukkan makna jama’ mudzakkar.

Adapun yang lainnya adalah dalam kontruksi

عِلَّطتَ لُاَزت لَ(4), ن ْوُعَنْصيَ اْونُاَك (5),

نَوُفْختُ ْمُتْنُك

(6),

نْينِمْؤم ْمُتْنُك

(7),

ِراَّنلا

باح ْصَأ ْنِم نْوُكَتَف

(9),

ني ْرِساَخلْا َنِم َحَبْصَأَف

(10),

باَرُغلْا اذَه َلْثِم نْوُكَأ نَأ

(11),

َنِم َحَب ْصَأَف

نْيِمِداَّنلا

(12),

ءَآدَهُش ِهْيلَع اْونُاَك

(13),

ن ْوُفِلَتْختَ ِهْيِف ْمُتْنُك

(14),

َنْيِمِدانَ ْمِهِسُفنَأ يِف اْو رَسَأآمَ ىلَع

اْوُحِبْصُيَف

(15),

اْوُحَب ْصَأَف

َنيِرِساَخ

(16), نْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك (17),

ن ْوُمُتْكيَ اْونُاَك

(18),

ن ْولَمْعيَ اْونُاَك

(19),

نْوُمُتْكي اْونُاَك

(20), ئْيَش ىلَع ْمُتْسل(21),

َماَعَّطلا نلَُكْأيَ انَاَك

(23),

ن ْودَتْعي اْونُاَك (24), رَكْنم ْنَع ن ْوَهَاَنَتيلَ اْونُاَك

(25), ن ْولَعْفيَ اْونُاَك (26),

لِ اِب نْوُنِمْؤي اْونُاَك

(27),

امُرُح ْمُتمْدُام

(29),

نيِرِفاَك اهِب اْوُحَبْصَأ

(30),

ن ْولَمْعت ْمُتْنُك

(32),

ىب ْرُق اَذ نَاَك (33),

اًرْيَط نْوُكَتَف

(34),

نْيِنِمْؤم ْمُتْنُك

(35),

نيِدِهاّشلا َنِم اهْيلَع ن ْوُكنَو

(36),

ادْيِع اَنلَ ن ْوُكت

(37),

ل ْوُقَأ نَأ يل ن ْوُكيَ ام

(38),

قَحِب يلِ َسْيل

(39),

هُتلُق ُتْنُك

(40),

ادْيِهَش ْمِهْيلَع ُتْنُك

(41),

ْمِهْيِف ُتمْدُام

(42), dan بْيِقَّرلا َتنَا َتْنُك (43).

Berikut isimka>na yang berupa isimmufrad dalam Surah Al-Ma>idah. Contoh:

مهْنِم ًلَْيِلَق َّلَِإ ْمهْنِم ةَنِئاَخ ىلَع عِلطتَ لازَت لَ َو

Jenis isimka>na dalam konstrusksi

عِلطتَ لازَت لَ

yang terdapat dalam kartu data nomor 4 berupa isimdhamir yang (wajib tersimpan) takdirnya تنأ.

Adapun yang lainnya adalah dalam konstruksi

ِراَّنلا ا باحْصَأ ْنِم نْوُكَتَف

(9),

ني ْرِساَخلْا َنِم َحَب ْصَأَف

(10),

ِباَرُغلْا اذَه َلْثِم ن ْوُكَأ نَأ

(11),

نْيِمِداَّنلا َنِم َحَبْصَأَف

(12),

حاَنُج تحِلّصلا اولِمَعَو اْوُنمَا َنيِذلَّا ىلَع َسْيل

(28), نَاَك

ىب ْرُق اَذ (33), اًرْيَط ن ْوُكَتَف

(34), ادْيِع اَنلَ ن ْوُكت (37), لْوُقَأ نَأ يل ن ْوُكي ام(38),

قَحِب يلِ سْيل

(39), هُتلُق ُتْنُك (40),

ِهْيلَع ُتْنُك

ادْيِهَش ْم

(41),

ْمِهْيِف ُتمْدُام

(42), dan

َبْيِقَّرلا َتنَا َتْنُك

(43).

Berikut isimka>na yang berupa isimtatsniah dalam Surah Al-Ma>idah.

ماَعَّطلا ِنلَُكْأيَ اناَك

Jenis isimka>na dalam konstruksi

ماَعَّطلا ِنلَُكْأيَ انَاَك

yang terdapat dalam kartu data nomor 23 menunjukkan makna tatsniah yang kembali pada kata

ُحْيِسَملَا

dan ُه مُأ.

Berikut isimka>na yang berupa isim jama’ dalam Surah Al-Ma>idah.

اْوُرهَّطاَف ًابُنُج ْمُتْنُك نِإَو

Jenis isim ka>na dalam konstruksi

ًابُنُج ْمُتْنُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 1 menunjukkan makna jama’.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi ىَض ْرمَّ ْمُتْنُك (2), لِ َنْيِماَّوَق اْون ْوُك (3),

ن ْوُعَن ْصيَ اْونُاَك (5),

نَوُفْختُ ْمُتْنُك

(6),

نْينِمْؤم

ْمُتْنُك

(7),

اهْيِف اْومُادَام

(8),

ءَآدَهُش ِهْيلَع اْونُاَك

(13),

نْوُفِلَت ْختَ ِهْيِف ْمُتْنك

(14),

اْوُحِبْصُيَف

نْيِمِداَن ْمِهِسُفنَأ يِف اْو رَسَأآمَ ىلَع

(15),

نيِرِساَخ اْوُحَبْصَأَف

(16),

نْيِنِمْؤم ْمُتْنُك

(17),

نْوُمُتْكيَ اْونُاَك

(18),

ن ْول

َمْعيَ اْونُاَك

(19), ن ْوُعَنْصي اْونُاَك(20), ئْيَش ىلَع ْمُتْسل (21), ن ْودَتْعيَ اْونُاَك (24), رَكْنم ْنَع ن ْوهَاَنَتي لَ اْونُاَك (25), ن ْولَعْفيَاْونُاَك (26),

لِاِب نْوُنِمْؤيُ اْونُاَك

(27),

امُرُح ْمُتمْدُام

(29),

ني

ِرِفاَك اهِب اْوُحَبْصَأ

(30),

اًئْيَش

نْوُملْعي لَ َ ْمهُؤآبَأ نَاَك

(31),

ن ْوُملْعتَ ْمُتْنُك

(32),

نْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك

(35),

نيِدِهّشل نِم اهْيلَع نْوُكنَو

(36).

Berikut isimka>na yang berupa isimmudzakkar dalam Surah Al-Ma>idah.

(8)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 26 Jenis isim ka>na dalam konstruksi

ًابُنُج ْمُتْنُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 1 menunjukkan makna mudzakkar.

Adapun yang lainnya adalah dalam konstruksi

ىَض ْرمَّ ْمُتْنُك

(2),

لِ َنْيِماَّوَق اْونْوُك

(3),

ُعِلَّطتَ لُاَزتَ لَ

(4),

ن ْوُعَن

ْصيَ اْونُاَك

(5),

نَوُفْختُ ْمُتْنُك

(6),

نْينِم ْؤم ْمُتْنُك

(7),

اهْيِف اْومُادَام

(8),

باح ْصَأ ْنِم نْوُكَتَف باح ْصَأ ْنِم نْوُكَتَف

(9), ني ْرِساَخلْا َنِم َحَب ْصَأَف (10), باَرُغلْا اذَه َلْثِم نْوُك نأ(11), نْيِمِداَّنلا نِم َحَبْصَأَف (12),

ءَآدَهُش ِهْي

لَع اْونُاَك

(13), ْمُتْنُك

ن ْوُفِلَتْختَ ِهْيِف

(14),

نْيِمِداَن ْمِهِسُفنَأ يِف اْو رَسَأآمَ ىلَع اْوُحِبْصُيَف

(15),

نيِرِساَخ اْوُحَبْصَأَف

(16),

َنْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك

(17),

نْوُمُتْكيَ اْونُاَك

(18),

ن ْولَمْعيَ اْونُاَك

(19),

نْوُعَنْصي

اْونُاَك

(20),

ئْيَش ىلَع ْمُتْسل

(21),

ماَعَّطلا ِنلَُكْأيَ انَاَك

(23),

اْونُاَك

ن ْودَتْعي (24), رَكْنم ْنَع ن ْوهَاَنَتي لََ اْونُاَك (25), ن ْولَعْفيَ اْونُاَك (26),

ّلِاِب نْوُنِمْؤيُ اْونُاَك

(27),

اولِمَعَو اْوُنمَا َنيِذلَّا ىلَع َسْيل

ِتحِلّصلا

حاَنُج

(28),

امُرُح ْمُتمْدُام

(29),

نيِرِفاَك اهِب اْوُحَبْصَأ

(30),

اًئْيَش نوُملْعي لَ مهُؤآبَأ ناَك

(31),

ن ْوُملْعتَ ْمُتْنُك

(32),

ىب ْرُق اَذ نَاَك (33),

اًرْيَط ن ْوُكَتَف

(34),

نْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك

(35),

لْوُقَأ نَأ يلِ ن ْوُكيَ ام

(38),

قَح

ِب يلِ َسْيل

(39), هُتلُق ُتْنُك (40),

ادْيِهَش ْمِهْيلَع ُتْنُك

(41),

ْمِهْيِف ُتمد ام

(42), dan

َبْيِقَّرلا تنَا َتْنُك

(43).

Berikut isimka>na yang berupa isimmuannats dalam Surah Al-Ma>idah.

لِزنَا ٓاَنبَّر َّمهُلَّلٱ َميْرمَ ُنبْٱ ىَسْيِع لَاَق

كْنمِّ ةًيَاءَو انِرِخاءَو اَنلِولأ ادْيِع اَنلَ نُوُكتَ ءِٓاَمَّسلٱ َنمِّ ةًدِئٓامَ اَنْيلَع

Jenis isimka>na dalam konstruksi ادْيِع اَنلَ ن ْوُكت yang terdapat dalam kartu data nomor 37 menunjukkan makna mudzakkar.

Berikut isimka>na yang berupa isimmusytarak dalam Surah Al-Ma>idah.

نيِدِهاَّشلا َنِم اهْيلَع ن ْوُكنَو

Jenis isimka>na dalam konstruksi

نيِدِهاَّشلا َنِم اهْيلَع نْوُكنَو

yang terdapat dalam kartu data nomor 36 menunjukkan makna musytarak karena menunjukkan makna mutakallim ma’al ghoir.

Dalam kartu data nomor 22 dalam konstruksi

ةَنْتِف ن ْوُكتَ ّلََا tidak mempunyai

isim karena merupakan ka>na ta>m, kata

ةَنْتِف

merupakan fa’ilnya ka>na .

b. Jenis khabarka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah

Khabarka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah yang berupa khabarmufrad ada 17. Contoh 1:

اْوُرهَّطاَف ًابُنُج ْمُتْنُك نِإَو

Kata

ًابُنُج dalam konstruksi

ًابُنُج

ْمُتْنُك

dalam kartu data nomor 1 merupakan khabarnya ka>na yaitu khabarmufrad berupa sifat musyabahah yang dibaca nashab dengan tanda fathahdza>hirah. Contoh 2:

َت ۡمَلَف َءٓاَسِّنلٱ ُمُت ۡسَمَٰل ۡوَأ ِطِئٓاَغۡلٱ َنِّم مُكنِّم ٞدَحَأ َءٓاج ۡوَأ رَفَس ٰىَلَع ۡوَأ ٰٓىَض ۡرَّم مُتنُك نِإَو

ْاوُحَس ۡمٱَف اٗبِّيَط ا ٗديِعَص ْاوُمَّمَيَتَف ٗءٓاَم ْاوُدِج

ِهوُجُوِب

ُهۡنِّم مُكيِدۡيَأَو ۡمُك

Kata

ىَض ْرم

dalam koknstruksi

ىَض ْرمَّ ْمُتْنُك

yang data kartu dalam nomor 2 merupakan khabarnya ka>na yaitu khabarmufrad berupa isim fa’il yang berupa jama’ taksir yang dibaca nashab dengan tanda fathahmuqaddaroh karena berupa isimmaqshur.

Contoh 3:

ِطْسِقلْاِب ءَآدَهُش لِ َنْيِماَّوَق اْونْوُك اْوُنمَا َنيِذلَّااهَيّاآي

Kata

َنْيِماَّوَق

dalam konstruksi

لِ َنْيِماَّوَق

اْونْوُك

yang terdapat dalam kartu data nomor 3 merupakan khabarnya ka>na yaitu khabarmufrad berupa shighatmubalaghoh.dibaca nashab dengan tanda ya’ karena jama’ mudzakkar salim yang terbuat dari washaf. Nun merupakan pengganti tanwin dalam isimmufrad. Nun merupakan pengganti tanwin dalam isimmufrad. َنْيِماَّوَق merupakan khabar اْونْوُك dan ءَآدَهُش merupakan khabar kedua.

Adapun yang lainnya yang terdapat dalam konstruksi

نْينِم ْؤم ْمُتْنُك

(7),

باَرُغلْا اذَه َلْثِم ن ْوُكَأ نَأ

(11),

ءَآدَهُش ِهْيلَع اْونُاَك

(13),

نْيِمِداَن ْمِهِسُفنَأ يِف اْو رَسَأآم ىلَع اْوُحِبْصُيَف

(15),

نيِرِساَخ اْوُحَبْصَأَف

(16),

نْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك

(17), امُرُح ْمُتمْدُام (29),

نيِرِفاَك اهِب اْوُحَبْصَأ

(30), ىب ْرُق اَذ ناَك (33), اًرْيَط ن ْوُكَتَف (34), نْيِنِم ْؤم ْمُتْنُك (35), اَنلَ نْوُكت

ادْيِع

(37),

ادْيِهَش مِهْيلَع ُتْنُك

(41), dan

بْيِقَّرلا َتنَا َتْنُك

(43).

(9)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 27 Khabarka>na wa akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah yang berupa khabarghairumufrad ada 25, yaitu terdiri atas 15 khabarjumlah fi’liyyah dan 10 khabarsyibhu jumlah yang berupa jar majrur.

Berikut khabarka>na wa akhwa>tuha> yang berupa khabarghairumufrad jumlah fi’liyyah. Contoh 1:

مهْنِم لَْيِلَق لَِإ ْمهْنِم ةَنِئاَخ ىلَع ُعِلَّطتَ لُاَزت لَ َو

Kata

ُعِلَّطت

dalam konstruksi

ُعِلَّطتَ لُاَزت لَ

yang terdapat dalam kartu data nomor 4 merupakan khabarnya ma> za>la yaitu khabar ghairu mufrad berupa jumlah fi’liyyah karena terdiri atas fi’il mudha>ri’ dan fa’il yang berupa dhamir yang wajib tersimpan jumlah fi’il dan fa’il dalam mahal nashab.

Contoh 2:

ن ْوُعَن ْصيَ اْونُاَك اَمِب الله ُمهُئِّبَنيُ َفْوَسَو

Kata

ن ْوُعَن ْصي

dalam konstruksi

ن ْوُعَن ْصيَ اْونُاَك

yang terdapat dalam kartu data nomor 5 merupakan khabarnya ka>na yaitu khabarghairumufrad berupa jumlah fi’liyyah karena terdiri atas fi’il mudha>ri’ yang dibaca rafa’ dengan tanda tetapnya nun karena termasuk af’alul khamsah dan fa’il yang berupa dhamirwawu jama’. Jumlah fi’il dan fa’il dalam mahalnashab.

Adapun yang lainnya terdapat dalam konstruksi

نَوُف

ْختُ ْمُتْنُك

(6),

ن ْوُفِلَت ْختَ ِهْيِف مُتْنُك

(14),

نْوُمُتْكيَ اْونُاَك

(18),

ن ْولَمْعيَ اْونُاَك

(19),

نْوُعَن ْصي اْونُاَك

(20),

ماَعَّطلا ِنلَُكْأيَ انَاَك

(23),

ن ْودَتْعيَ اْونُاَك

(24),

لَ اْونُاَك

رَكْنم ْنَع نْوهَاَنَتي (25), ن ْولَعْفيَ اْونُاَك

(26),

لِاِب نْوُنِمْؤيُ اْونُا

َك

(27),

اًئْيَش ن ْوُملْعي لََ ْمهُؤآبَأ نَاَك

(31),

ن ْولَمْعتَ ْمُتْنُك

(32), dan هُتلُق ُتْنُك(40).

Berikut khabarka>na wa akhwa>tuha> yang berupa khabarghairumufradjar majrur. Contoh 1:

َ ْنلَ انِإ ىَسْومُ ايَ اْولُاق

اهْيِف اْومُادَام ادًبَ آهَلُخدْن

Kata

اهْيِف

dalam konstruksi

اهْيِف اْومُادَام

yang terdapat dalam kartu data nomor 8 merupakan khabarnya ka>na yaitu khabar ghairu mufrad berupa syibhul jumlah, yaitu jar majrur berta’alluq

نْيِنِئاَك

/

اْو رَقَتْسا dengan kata yang terbuang.

Contoh 2:

راَّنلا ِباح ْصَأ ْنِم ن ْوُكَتَف َكِمثِإ َو يمثْإِب ءْوُبتَ نَأ دُيِرُأ ينِإ

Kata

راَّنلا ِباح ْصَأ ْنِم

dalam konstruksi

راَّنلا ِباح ْصَأ ْنِم ن ْوُكَتَف

yang terdapat dalam kartu data nomor 9 merupakan khabarnya ka>na yaitu khabarghairu mufrad berupa syibhul jumlah, yaitu jar majrur berta’alluq dengan kata

ةَنِئاَك

/

تَّرَقَتْسِإ

yang terbuang. Majrur berupa tarkibidhafah.

Contoh 3:

ني ْرِساَخلْا َنِم َحَب ْصَأَف هُلَتَقَف ِهْيِخَأ َلْتَق هُسْفنَ هُل ْتَعَّوَطَف

Kata

ني ْرِساَخلْا َنِم

dalam konstruksi

ني ْرِساَخلْا َنِم َحَب ْصَأَف

yang terdapat dalam kartu data nomor 10 merupakan khabarnya ashbaha yaitu khabar ghairu mufrad berupa syibhul jumlah, yaitu jar majrur yang berta’alluq dengan kata

نِئاَك

/

رَقَتْسِإ

yang terbuang. Majrur berupa isim jama’ mudzakkar salim.

Adapun yang lainnya dalam konstruksi نْيِمِداَّنلا َنِم َحَب ْصَأَف (12), ئْيَش ىلَع ْمُتْسل (21),

َن

يِذلَّا ىلَع َسْيل

حاَنُج ِتحِلّصلا اولِمَعَو اْوُنمَا

(28),

َنيِدِهّشلا َنِم اهْيلَع نْوُكنَو

(36),

لْوُقَأ نَأ يلِ نْوُكيَ ام

(38),

قَحِب يلِ َسْيل

(39), dan

مِهْيِف ُتمْدُام

(42).

6.

Kesimpulan

Penelitian ini merupakan studi analisis ka>na wa akhawa>tuha> dalam Surah Al- Ma>idah. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa dalam Surah Al-Ma>idahterdapat 43 ka>na wa akhawa>tuha> yang terdiri atas 23 ka>na berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum), 6 ka>na berupa fi’ilmudhari’ (verba imperfektum), dan 1 ka>na berupa fi’il amr (verba imperatif), 4 ashbaha berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum) dan 1 ashbaha berupa fi’il mudhari’ (verba imperfektum), 3 laisa

(10)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 28 berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum), 1ma> za>la berupa fi’ilmudhari’ (verba imperfektum), dan 3 ma> da>ma berupa fi’il ma>dhi (verba perfektum).

Ragam ka>na wa akhawa>tuha> dari segi pengamalannya terdapat 39 fi’ilyang mengamalkan tanpa syarat, 1 fi’il yang didahului la> nafi, dan 1 fi’il yang beramal dengan syarat didahului ma> mashdariyyah dhorfiyyah. Sedangkan dilihat berdasarkan ketashrifannya terdapat 36 fi’il kamilut tashrif, 1 fi’il na>qishut tashrif dan 6 fi’ilyang tidak dapat ketashrif dan dilihat berdasarkan butuh atau tidaknya pada khabar terdiri atas 42 fi’il na>qish dan 1 fi’il ta>m.

Jenis isim ka>na wa akhawa>tuha> dilihat dari segi makna, terdapat 3 isim zha>hir dan 40 isim dhamir, jika dilihat berdasarkan bilangan, terdapat 16 isim mufrad, 1 isim tatsniah dan 26 isim jama’ dan jika dilihat berdasarkan gender, terdapat 40 isim mudzakkar, 2 isim muannats dan 1 isim musytarak. Jenis khabar ka>na wa akhawa>tuha> terdapat 17 khabar mufrad, 15 jumlah fi’liyyah, 10 jar majrur dan 1 yang tidak mempunyai khabar karena termasuk ka>na ta>m.

(11)

http://jurnal.fai@umi.ac.id eljour@umi.ac.id 29

DAFTAR PUSTAKA

Alvivin, Susi dan Busri, Hasan. 2015. Ka>na Wa Akhwa>tuha> dalam Surah Al-Ma>idah. Journal Of Arabic Learning and Teaching. 4(2): 10.

Anwar, Moch. 1997. Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Jurumiyyah dan ‘Imrthy. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Aribowo, Eric Kuntor. 2013. Fonologi dan Ortografi Bahasa Arab. Klaten: Yuma Perkasa.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Departemen Agama RI. 2013. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV. Penerbit Diponegoro. Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas Dan Studi

Kasus. Sukabumi: CV Jejak.

Hijriyah, Umi. 2018. Analisis Pembelajaran Mufradat dan Struktur Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah. Surabaya: Gemilang.

Izzan, Ahmad. 2015. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora.

Mu’minin, Imam Saiful. 2013. Kamus Ilmu Nahwu dan Sharaf. Jakarta: Amzah. Mubarak, Husni. 2011. Asal Usul Bahasa Arab. Jurnal Iqro’. 5(1): 111.

Muradi, Ahmad. 2015. Pembelajaran Menulis Bahasa Arab dalam Perspektif Komunikatif. Jakarta: Prenada Media Grup.

Mustofa, Syarif. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN Press. Nasution, Sakholid. 2017. Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Sidoarjo:Lisan Arabi. Noortyani, Rusma. 2017. Buku Ajar Sintaksis. Banjarmasin: Penerbar Media Pustaka. Pilang, Abd. Rahman. 2013. Metodologi Penelitian. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Ramdiani, Yeni. 2014. Sintaksis Bahasa Arab. El-Hikam Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman. 7(2): 116-127.

Razin, Abu dan Razin, Ummu. 2015. Ilmu Nahwu Untuk Pemula. Tanpa Kota: Pustaka Bias. Rusdianto. 2018. Cepat dan Mudah Belajar Bahasa Arab. Yogyakarta: Laksana.

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Yendra. 2018. Mengenal Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Deepublish.

Zulhannan. 2014. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Zulifan, Muhammad. 2018. Bahasa Arab Untuk Semua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan Dan Beban Pada Perusahaan Jasa Konstruksi Dalam Kaitannya Terhadap Laporan Laba Rugi Perusahaan (studi kasus pada PT. Tunas Mekar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompetensi supervisi dengan gaya manajemen konflik pada perawat supervisor Rumah Sakit Pemerintah di Kota Banda Aceh..

Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan prefrensi makanan pada serangga, yaitu belalang (Disosteira carolina) dapat diketahui pada prefrensi makanan yang diberikan,

Teaching speaking through Acting from a Script can assist our teaching of speaking. Providing a differentiate atmosphere and motivate students. Acting from a script is the one

Dalam hal komunikasi verbal, negosiasi dilakukan oleh pihak si pangka ( mamak yang menanti atau pihak la- ki-laki) dan pihak si ujuang ( mamak yang datang meminang atau

Contoh dari larutan sangat polar yang memiliki ikatan hidrogen dan merupakan pelarut organik dimana gelatin akan larut dalam asam asetat, trifluoroetananol, dan

What is the rate of various elements of House of LIN service quality by customers through importance-performance analysis. What are the actions that House of LIN should take after

One thing of concern is the possibility deposition of material jamu in amniotic fluid. Amniotic fluid is mixed with herbs to make residual amniotic fluid becomes