• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kak TAmin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Kak TAmin"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit dikemudian hari

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem

pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas.

Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

1. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan umum

Untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah KDPK (Konsep Dasar Praktik Klinik) 1. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui definisi nutrisi

2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi pencernaan

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi 4. Untuk mengetahui masalah yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

(2)

5. Untuk mengetahui prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi - Pemasangan NGT dewasa

- Pemasangan NGT bayi - Pemberian nutrisi secara oral

1. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pengertian nutrisi?

2. Bagaimana anatomi dan fisiologi pencernaan?

3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pemenuhan nutrisi?

4. Masalah apa saja yang timbul dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi? 5. Bagaimana prosedur tindakan pemenuhan kebutuhan nutrisi? 6. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan, berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, sistematika penulisan, metode penulisan.

Bab II. Pembahasan, berisi pembahasan yang menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi Bab III. Penutup, berisi kesimpulan, dan saran.

1. METODE PENULISAN

Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode study kepustakaan dari berbagai macam referensi buku yang berhubungan dengan materi pemenuhan kebutuhan nutrisi.

BAB 2 PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000).

(3)

Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi.

Sedangkan menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy.

Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya :

1. Karbohidrat

Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas :

 Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

 Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.

 Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.

Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada

hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.

1. Protein

Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :

(4)

 Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.

 Protein menghasilkan jaringan baru.

 Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.

 Protein sebagai sumber energi.

Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total. 1. Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25% dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak :

 Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.

 Ikut serta membangun jaringan tubuh.  Perlindungan.

 Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.

 Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

1. Vitamin

Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.

Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:

a) Vitamin A

Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati.

(5)

b) Vitamin B-kompleks

Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu.

c) Vitamin C

Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya.

d) Vitamin D

Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya mengapa vitamin D kadang

ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt kaya kalsium tetapi tidak mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat.

1. Mineral dan Air

Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral :

 Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.

 Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).

 Bahan dasar enzim dan protein.

(6)

 Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum 1. ANATOMI DAN FISIOLOGI PENCERNAAN

1. Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaanyang terdiri atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan pipi; serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.

1. Faring dan Esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal

sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja peristaltic.

1. Lambung

Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung

ini berhubungan langsung dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan pancreas. Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :

 Fungsi motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.

 Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin, dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi proteosa an peptone.

1. Usus Halus

Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus,

(7)

khususnya mukosa, terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.

1. Usus Besar

Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup ileokolik atau

ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa.

1. Hati

Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh 1. Kantong empedu

Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm

1. Pankreas

Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki panjang + 15 cm.

1. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN NUTRISI 1. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi

kesalahan.

1. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi gizi seseorang .

1. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat mempengaruhi status gizi.

(8)

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

1. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

1. Usia

Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.

1. Jenis kelamin

Kebutuhan metabolisme basal pada laki lebih besar di bandingkan dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.

1. Tinggi dan berat badan

Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.

1. Status kesehatan

Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.

1. Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan

Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbulkan kekuatan).

1. Alkohol dan Obat

Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang menekan nafsu makan dapat

menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intestine.

(9)

1. MASALAH YANG TIMBUL DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.

1. Kekurangan nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda klinis :

 Berat badan 10-20% dibawah normal  Tinggi badan dibawah ideal

 Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar  Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

 Adanya penurunan albumin serum  Adanya penurunan transferin  Kemungkinan penyebab:

 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker

 Disfagia karena adanya kelainan persarafan

 Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa  Nafsu makan menurun

1. Kelebihan nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.

Tanda klinis :

(10)

 Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)

 Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita  Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton  Kemungkinan penyebab :

 Perubahan pola makan

 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman 1. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam

penggunaan kalori. 1. Malnutrisi

Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.

1. Diabetes mellitus

Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara

berlebihan. 1. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.

(11)

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.

1. Anoreksia nervosa

1. PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI 1. Pemberian nutrisi melalui oral

Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri.

Persiapan Alat dan Bahan : a) Piring

b) Sendok c) Garpu d) Gelas e) Serbet

f) Mangkok cuci tangan g) Pengalas

h) Jenis diet Prosedur Kerja : a) Cuci tangan

b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan c) Atur posisi depan

d) Pasang pengalas

e) Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum berdoa

f) Bantu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan.

(12)

h) Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan i) Cuci tangan

1. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung.

Pemberian nutrisi melalui pipa penduga merupakan tindakan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral.

Persiapan Alat dan Bahan : a) Pipa penduga dalam tempatnya b) Corong

c) Spuit 20cc d) Pengalas e) Bengkok f) Plester, Gunting

g) Makanan dalam bentuk cair h) Air matang

i) Obat j) Stetoskop k) Klem

l) Baskom berisi air (kalo tidak ada stetoskop) m) Vaselin

Prosedur Kerja : a) Cuci tangan

b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan c) Atur posisi semi/fowler pada pasien

(13)

e) Letakkan bengkok (neirbekken) di dekat pasien

f) Tentukan letak pipa penduga dengan mengukur panjang pipa dari epigastrum sampai hidung. Kemudian dibengkokkkan ke telinga, dan beri tanda batasnya.

g) Berikan vaselin atau pelicin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut, lalu masukkan melalui hidung secara perlahan-lahan sambil pasien dianjurkan untuk menelannya.

h) Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan cara : 1) Masukknya ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem dibuka). Perhatikan bila ada gelembung, pipa tersebut masuk ke lambung. Setelah itu di klem atau dilipat kembali.

2) Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan dengan stetoskop. Bila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk. Setelah itu, keluarkan udara yang ada di dalm sebanyak jumlah yang dimasukkan.Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan memasang corong atau spuit pada pangkal pipa. i) Pada awalnya, tuangkan dan masukkan air matang ± 15cc melalui pinggirnya.

j) Berikan makanan dlam bentuk cair yang tersedia. Setelah itu, bila ada obat, maka asupan, kemudia beri minum, lalu pipa pendugadiklem

k) Catat hasil atau respons pasien selama pemberian makanan. l) Cuci tangan

1. Pemansangan NGT pada dewasa  Pengertian

NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui hidung sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:

1. Dewasa ukurannya 16-18 Fr 2. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr 3. Bayi ukuran 6 Fr

 Indikasi pemasangan NGT

(14)

1. Pasien tidak sadar

2. pasien Karena kesulitan menelan 3. pasien yang keracunan

4. pasien yang muntah darah

5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut  Tujuan Pemasangan NGT

Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai berikut:

1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan

2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar 3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan

4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung

 Kontraindikasi pemasangan NGT

1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus 2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

 Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah;

1. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat kondisi pasiennya 1. Handscun bersih

2. Handuk 3. Perlak 4. Bengkok

5. Jelli atau lubricant 6. Spuit 10 cc

(15)

7. Stetoskop 8. Tongue spatel 9. Plaster 10. Pen light 11. Gunting  Prosedur Kerja:

1. Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT

2. Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT

3. Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika perawat saat memasang NGT berda di sebelah kanan pasien

4. Pakai handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi 5. Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah 6. Letakkan bengkok di dekat pasien

7. Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster untuk batas selang yang akan dimasukkan

8. Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang sudah benar2 masuk dengan pen light jika ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi

9. Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi

10. Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi

11. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk

(16)

12. Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.

1. Pemasangan NGT pada bayi  Pengertian

Merupakan tindakan keperawaan yaitu memasang NGT pada bayi yang mengalami gangguan nutrisi.

 Tujuan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi/anak  Alat dan bahan

o baki dan alas

o NGT sesuai kebutuhan (bayi no. 5-8 dan anak no. 10-14) o Spuit 10-20 cc

o Serbet makan o Kain alas o Nierbeken

o Plester dan gunting\  Proseduur Kerja

o Jelaskan prosedur pada pasien/keluarga pasien o Cuci tangan

o Pasang handscoon

o Anak diatur dalam posisi semi fowler. Pada anak yang gelisah bila tidak ada orang lain yang membantu pasang restrain, pada bayi di bedong

o Meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak

(17)

o Lubang hidung dibersihkan

o Mengukur panjang pipa yang akan di masukkan o Memberi batas panjang pipa yang harus masuk

o Memasukkan pipa lambung ke dalam salah satu lubang hidung sampai batas yang telah ditentukan

o Memeriksa ketepatan pipa masuk ke dalam lambung dengan cara:  Menghisap cairan lambung dengan spuit

 Mendengarkan melalui stetoskop sementara melalui pipa dimasukkan udara 2-3 cc dengan spuit

 Menambatkan pipa lambung dengan plester

 Spuit dipasang pada pangkal pipa kemudian udara di hisap kembali  Rapikan alat  Cuci tangan  Dokumentasi tindakan BAB 3 PENUTUP 1. KESIMPULAN

Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan

pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.

1. SARAN

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC

Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika

Perry, dkk. 2005. Buku saku: Keterampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC

Asmadi, 2008, Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Konsep Dasar Nutrisi

A. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah keseluruhan proses menganbil makanan darinya untuk pertumbuhan dan perbaikan dan digunakan untuk mempertahnkan kesehatan.(Barbara R. Hegner,)

Gizi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi dengan baik (Kozier, 2004)

Tanda-tanda nutrisi yang baik mencakup: 1. Rambut bercahaya

2. Kulit bersih dan mata jernih 3. Tubuh yang berkembang baik 4. Ekspresi siap

5. Ceria

6. Pola tidur sehat 7. Nafsu makan baik

8. Kebiasaan buang air besar teratur

9. Berat badan seimbang dengan tinggi badan

Enam zat gizi yang eseensial untuk mempertahankan kesehatan adalah: 1. Protein

(19)

3. Lemak 4. Mineral 5. Vitamin 6. Air

B. Kategori zat makanan 1. Karbohidrat

a. Pengertian

Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dalam diet. Kardohidrat diklasifikasikan menurut unit gula atau sakarida. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). b. Klasifikasi

Karbohidrat berdasarkan ukuran dan kelarutannya terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Monosakarida

Gula monosakarida umumnya terdapat pada panganan. Gula jenis ini mengandung enam atom karbon. Ada tiga senyawa monosakarida yang paling penting, yaitu:

1. Glukosa (dekstrosa). Glukosa terdapat dalam jumlah yang bervariasi dalam sayuran dan buah-buahan. Kadar glukosa yang tinggi ditemui pada buah anggur, sedangkan kadar yang lebih rendah dijumpai pada sayuran seperti kapri muda dan wortel. Senyawa ini juga dijumpai dalam darah binatang. Sirup glikosa atau glukosa komersial bukan merupakan glukosa murni, tetapi campuran dari glukosa, senyawa kabohidrat lain, dan air.

2. Fluktosa (laevulosa). Senyawa ini secara kimia mirip dengan glukosa, tetapi susunan atom dan molekulnya sedikit berbeda. Fluktosa dijumpai bersama glukosa di banyak buah-buahan dan madu.

3. Galaktosa. Senyawa ini secara kimia mirip dengan glukosa. Tidak seperti glukosa dan fluktosa, galaktosa tidak ditemui dalam panganan dalam bentuk aslinya. Senyawa ini dihasilkan apabila senyawa disakarida laktosa dipecah dalam pencernaan.

b. Disakarida

Karbohidrat jenis ini terbentuk jika dua molekul monosakarida bergabung dengan melepaskan satu molekul air. Ada tiga golongan disakarida, yaitu:

1. Sukrosa. Senyawa ini dikenal sebagai gula dan dihasilkan dari tanaman melalui proses kondensasi antara glukosa dan fluktosa. Sukrosa dapat dijumpai dalam jenis tanaman dan sayuran, seperti tebu dan bit gula yang mengandung sukrosa dalam jumlah relatif besar. 2. Laktosa. Gula ini terbentuk dari proses kondensasi glukosa dan galaktosa. Senyawa ini hanya

dijumpai dalam susu dan merupakan satu-satunya karbohidrat yang terkandung di dalamnya. 3. Maltosa. Molekul maltosa terbentuk dari hasil kondensasi dua molekul glukosa. Selam

pencambahan biji barley, pati diuraikan menjadi maltosa. Malt suatu ingredient penting dalam pembuatan bir, dihasilkan dari proses ini.

Sifat-sifat disakarida meliputi:

1. Tampilan dan kelarutan. Semua gula berwarna putih, berbantuk seperti kristal, dan larut dalam air.

(20)

2. Rasa manis. Semua gula memiliki rasa yang manis, tetapi kadarnya berbeda satu sma lain. Untuk membandingkan rasa manis berbagai jenis gula, kita dapat menggunakan sebuah skala nilai. Dalam skala ini, rasa manis sukrosa dianggap bernilai seratus.

3. Hidrolisis. Disakarida dapat terhidrolisis menjadi monosakarida. Hidrolisis adalah suatu proses pemecahan molekul secara kimiawi dengan pengikatan air sehingga menghasilkan molekul yang lebih kecil. Hidrolisis sukrosa disebut juga inversi sukrosa. Proses ini menghasilkan produk berupa campuran glukosa dan fluktosa yang disebut gula inversi. Gula inversi digunakan untuk pembuatan selai gula, gula rebus, dan barbagai produk gula lainnya.

4. Pengaruh panas. Apabila dipanaskan, gula akan mengalami karamelisasi. Walaupun

karamelisasi dapat terjadi dengan mudah dalam keadaan kering (tanpa air), larutan gula (sirup) juga mengalami karamelisasi apabila dipanaskan dengan suhu yang cukup. Karamel adalah substansi manis, berwarna coklat, dan merupakan campuran dari beberapa senyawa yang mirip kabohidrat.

5. Sifat mereduksi. Semua monosakarida dan disakarida, kecuali sukrosa, bertindak sebagai gula reduksi. Jika dididihkan, gula nin dapat mereduksi ion-ion tembaga (II) pada larutan Fehling menjadi ion-ion tembaga (I) dan membentuk endapan berwarna jingga. Karena bukan merupakan gula reduksi, sukrosa tidak dapat mereduksi larutan Fehling.

c. Polisakarida

Senyawa ini adalah polimer hasil kondensasi monosakarida dan tersusun atas banyak molekul monosakarida yang berikatan satu sama lain dengan melepaskan sebuah molekul air setiap kali ikatan terbentuk. Polisakarida terdiri atas:

a. Pati. Pati adalah cadangan makanan utama pada tanaman. Senyawa ini sebenarnya merupakan campuran dari dua polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin.

Sifat-sifat pati:

1. Tampilan dan kelarutan. Pati berwarna putih dan bentuknya menyerupai sebuk bukan kristal yang tidak larut dalam air dingin.

2. Rasa manis. Tidak seperti monosakarida atau disakarida, pati dan dan polisakarida lain tidak mempunyai rasa manis.

3. Hidrolisis. Hidrolisis pati dilakukan oleh asam atau enzim. Prosesnya berupa pati-dekstrin-maltosa-glukosa. Sirup glukosa komersial dihasilkan dengan menghidrolisis pati jagung

menggunakan asam klorida encer. Dalam pencernaan, proses hidrolisis ini dilakukan oleh enzim amilase yang memecah pati menjadi maltosa.

4. Pengaruh panas, terdiri atas:

a. Panas lembab (dengan air). Bila suspensi pati dipanaskan dalam air, air menembus lapisan luar granula pati dan granula akan menggelembung pada duhu 60-85oC. Pada proses pendinginan, jika perbandingan pati dan air cukup besar, molekul pati akan membentuk jaringan dengan molekul air yang terkurung didalamnya sehingga membentuk gel. Keseluruhan proses ini dinamakan gelatinisasi. Gelatinisasi sangat penting dalam proses pengelolaan makanan, seperti proses pengentalan saos, sup, kuah daging dengan penambahan tepung dan tepung jagung. Gelatinisasi juga penting pada proses pemanggangan roti atau makanan lain yang terbuat dari tepung karena berperan menimbulkan sifat remah dan menghasilkan tekstur produk yang diinginkan.

 Panas kering (tanpa air). Sebagian besar makanan pati juga mengandung sedikit dekstrin. Saat makanan dipanaskan, dekstrin dipolarisasi membentuk senyawa kompleks berwarna coklat yang dinamakan pirodekstrin. Pirodekstrin berperan menghasilkan warna coklat pada banyak

(21)

b. Selulosa. Manusia tidak memiliki enzim yang mampu memecah ikatan ini, dan karenanya, manusia tidak dapat menggunakan selulosa sebagai bahan makanan. Meski demikian, selulosa sangat penting dalam proses pencernaan makanan. Selulosa merupakan sumber serat dalam susunan makanan yang berguna untuk menjamin kelancaran makanan di saluran pencernaan dan mengatur pengosongan lambumg secara periodik.

c. Glikogen. Karbohidrat jenis ini hanya pada hewan dan manusia dan berfungsi sebagai bahan makanan bagi tubuh. Glikogen disimpan dalam otot dan hati untuk jangka waktu yang pendek, dan akan dipecah manakala dibutuhkan.

d. Pektin. Senyawa ini terdapat dalam buah dan sayuran akar. Buah apel dan kulit buah jeruk kaya akan pektin. Pektin berfungsi untuk pembuatan selai buah.

e. Agar dan alginate. Agar dan alginate merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut. Karbohidrat ini tidak memikili nilai nutrisi, tetapi dapat membentuk gel. Agar dan alginate dapat digunakan dalam pembuatan berbagai macam makanan, termasuk es krim dan jeli.

c. Fungsi Karbohidrat

Fungsi karbohidrat dalam susunan makanan antara lain: 1. Sebagai sumber energi

Proses oksidasi glukosa barlangsung didalam sel. Senyawa ini dipecah melalui serangkaian reaksi kimia dan menghasilkan sejumlah energi. Setiap 1 g karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16 kJ (3,75 kkal).

2. Sebagai penghasil lemak

Kelebihan karbohidrat dalam tubuh diubah menjadi lemak. Proses konversi ini berlangsung dalam hati meskipun lemak tersimpan diseluruh tubuh, yakni di dalam sel lemak jaringan adiposa (penimbun lemak). Diet karbohidrat yang berlebihan menyebabkan kegemukan. Bila pemasukan energi (asupan makanan) sama dengan pengeluaran energi (energi untuk

metabolisme basal dan kegiatan fisik), berat badan akan konstan. Bila pemasukan energi lebih besar daripada pengeluaran, kelebihan makanan akan diubah menjadi lemak dan mengakibatkan kegemukan (obesitas).

3. Sebagai pasangan protein

Karbohidrat dibutuhkan dalam susunan makanan sebagai “pasangan protein”. Jika susunan makanan mengandung sedikit karbohidrat, presentase protein yang harus disediakan sebagai sumbar energi akan lebih besar dari biasanya. Karena peran utama protein adalah sebagai bahan dasar pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak, maka asupan karbohidrat yang cukup harus diberikan agar protein dalam mkanan dapat digunakan untuk keperluan pertumbuhan.

d. Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidart dalam makanan antara lain:

1. Serealia dan makanan yang terbuat dari serealia. Contoh: gandum, beras, jagung. 2. Gula murni (sukrosa)

3. Sayuran (misal: kentang, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sayuran akar lain). Akan tetapi, kandungan karbohidrat dalam panganan tersebut lebih rendah.

4. Buah-buahan. Buah mengandung 5% - 10% gula. Makin manis rasa buah, makin tinggi kandungan gulanya.

5. Susu. Susu memiliki kandungan gula laktosa. Akan tetapi, keju dan mentega yang terbuat dari susu justru tidak mengandung karbohidrat.

2. Protein a. Pengertian

(22)

Protein merupakan kelompok nutrien yang paling penting bagi makhluk hidup. Senyawa ini dijumpai dalam sitoplasma semua sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang mirip dengan karbohidrat dan lemak. Disamping itu, protein juga mengandung nitrogen, dan beberapa diantaranya mengandung belerang dan fosfor. Tumbuhan dapat menyintesis protein dari bahan-bahan anorganik yang terdapat dialam. Kandungan karbondioksida di udara dan air tahan menyediakan suplai karbon, hidrogen, dan oksigen yang penting untuk sintesis protein. Sedangkan suplai nitrogen diperoleh dari tanah dalam bentuk senyawa anorganik, umumnya berupa nitrat dan nitrit.

b. Sifat-sifat Protein

a. Protein memiliki banyak struktur, dan substansinya ditentukan oleh struktur tersebut.

b. Protein serat memiliki sifat tidak mudah larut dan tidak mudah terpengaruh oleh asam, basa, dan suhu yang tidak terlalu tinggi.

c. Protein dapat mengalami suatu proses yang dikenal dengan istilah denaturisasi. Proses denaturisasi mengubah sifat protein menjadi sukar larut dan mengental yang disebut dengan koagulasi.

d. Protein dapat mengalami koagulasi yang berlangsung melalui beberapa cara, yakni: 1. Pemanasan. Misalnya, ketika kita memasak telur, protein dibagian putih dan kuning telur

mengental (terkoagulasi). Hal ini dapat digunakan secara luas dalam pembuatan berbagai jenis masakan, seperti puding telur dan kue sepon.

2. Pemberian asam. Jika susu menjadi asam, bakteri dalam susu akan menfermentasi laktosa menjadi asam laktat. Derajat keasaman susu yang menurun menyebabkan protein susu, yaitu kasein menjadi terkoagulasi.

3. Pemberian enzim. Renin, yang secara komersial dikenal sebagai rennet, adalah sejenis enzim yang bekerja mengoagulasi protein. Rennet digunakan dalam pembuatan susu kental asam (junket), yakni sejenis susu yang digumpalkan.

4. Dengan perlakuan mekanis. Mengocok putih telur dapat menyebabkan koagulasi persial pada protein. Proses ini dapat digunakan dalam pengolahan makanan, seperti pembuatan meringue, sejenis kembang gula dengan putih telur.

5. Penambahan garam. Garam-garan tertentu seperti natrium klorida, dapat mengoagulasi protein. Jika garam ditambahkan pada air yang digunakan untuk merebus telur, putih telurnya tidak akan hilang jika kulit telur pecah.

c. Fungsi Protein

Fungsi protein bagi tubuh, antara lain:

a) Pertumbuhan dan pemeliharaan. Protein penting untuk pembentukan enzim, antibodi, dan beberapa hormon.

b) Sumber energi. Kelebihan protein dapat digunakan sebagai sumber energi. Setiap 1 g protein menyediakan 17 kj (4 kkal).

d. Klasifikasi protein

Bentuk sederhana protein adalah asam amino. Asam amino dibagi menjadi dua, yaitu:

1. asam amino esensial adalah yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet. Contoh: isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin yang penting bagi semua orang, terutama untuk anak yang sedang berkembang.

2. asam amino non-esensial adalah yang dapat disintesis oleh tubuh. Contoh: alanin, arginin, aspergin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glisin, omitin, prolin, serin, dan tirosin.

(23)

e. Sumber protein dalam susunan makanan

Kebtuhan protein dapat diperoleh dari sumber pangan hewani dan nabati. Biasanya, kandungan protein hawan lebih tinggi dibandingkan pangan nabati. Akan tetapi, beberapa sayuran dan kacang-kacangan seperti kedelai justru mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi. Sumber protein ini dapat diperoleh dari daging, ikan, roti, serealia, susu, keju, telur dan sayuran. Jumlah protein dalam sel ubi dan sayuran hijau sedikit, kentang menyumbang 3% dari keseluruhan kandungan protein makanan. Sedangkan kacang-kacangan, seperti kacang kapri, buncis, dan miju-miju memiliki kandungan protein cukup. Kandungan protein kedelai sangat tinggi dan menjadi sumbar protein penting dalan susunan makanan.

a. Protein sempurna

Adalah protein yang mengandung asam amino esensial yang lengkap, baik macam maupun jumlahnya. Contohnya: kasein pada susu dan albumin pada putih telur. Pada umumnya protein hewani adalah protein lengkap

b. Protein kurang sempurna

Adalah protein yang mengandung asam amino esensial lengkap, tetapi diantaranya jumlahnya sedikit. Protein ini tidak apat mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya: protein legumin pada kacang-kacangan dan gliadin pada gandum.

c. Protein tidak sempurna

Adalah protein yang tidak mengandung atau sangt sedikit mengandung asamamino esensial Protein ini tidak apat mencukupi untuk kebutuhan pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan jaringan yang sudah ada. Contohnya: zein pada jagung

f. Kebutuhan Protein

Kebutuhan protein setiap orang bervariasi berdasarkan laju pertumbuhan dan berat badannya. Individu biasa membutuhkan asupan protein kurang lebih 1 g untuk tiap kg berat badan.

Kebutuhan protein ini meningkat selama periode pertumbuhan. Sebagai contoh, anak usia 5-6 tahun membutuhkan asupan kurang lebih 2 g protein untuk tiap kg berat badan. Peningkatan kebutuhan ini juga dialami oleh wanita hamil, ibu menyusui, kondisi sehabis sakit, atau ketika menjalanin operasi.

g. Masalah pangan dan defisiensi protein dunia

Permasalah dunia yang sedang dihadapi akhir-akhir ini adalah bagai mana memproduksi pangan yan cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk dunia yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejumlah kekhawatiran akan muncul apabila stok pangan terlambat dan distribusinya di masyarakat kurang merata. Kondisi ini lebih lanjut menyebabkan berbagai persoalan gizi (malnutrisi), salah satunya adalah defisiensi protein. Kondisi defisiensi protein yang hebat dapat menyebabkan penyakit yang disebut kwashiorkor. Penyakit tersebut biasanya berkaitan dengan keterlambatan penyampihan serta kurangnya asupan protein.

3. Lemak a. Pengertian

Lemak adalah senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Lemak sendiri merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Gliseron merupakan alkohol trihidrat yang

mempunyai tiga gugus hidroksil –OH. Sedangkan asam lemak adalah molekul yang memiliki rumus umum R.COOH, dengan R menunjukan rantai hidrokarbon. Setiap gugus –OH gliserol bereaksi dengan –COOH asam lemak membentuk sebuah mulekul lemak. Berdasarkan strukturnya, lemak yang tersusun atas satu molekul gliserol dan tiga atau lebih molekul asam

(24)

lemak disebut sebagai trigliserida. Trigliserida ini mengandung dua atau tiga asam lemak yang berbeda, yang dikenal sebagai trigliserida majemuk. Lemak alami adalah campuran dari

beberapa trigliserida majemuk. Dengan demikian, lemak alami juga mengandung sejumlah asam lemak yang berbeda.

b. Jenis-jenis Lemak

Pada dasarnya ada dua tepi asam lemak, yaitu:

1. Asam lemak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidrokarbon yang jenuh hidrogen.

2. Asam lemak tak jenuh. Asam lemak ini memiliki rantai hidraokarbon yang tidak jenuh-hidrogen, dan karenanya mempunyai satu ikatan rangkap atau lebih.

c. Sifat lemak dan minyak

Lemak dan minyak memiliki beberapa sifat, antara lain: 1. Kelarutan. Lemak dan minyak tidak larut dalam air.

2. Pengaruh panas. Saat lemak dipanaskan, terdapat tiga perubahan titik suhu, yaitu titik cair, titik asap, dan titik nyala.

3. Plastisitas. Sifat ini muncul karena lemak merupakan campurab trigliserida yang masing-masing memiliki titik cair sendiri.

4. Ketengikan. Ketengikan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan rusaknya lemak dan minyak. Ketengikan terjadi karena dua proses, yaitu oksidasi dan hirolisis.

5. Saponifikasi. Sifat ini muncul saat trigliserida bereaksi dengan ikatan membentuk sabun dan gliserol.

d. Fungsi lemak dalam susunan makanan

Sumber energi. Setiap 1 g lemak menyediakan 38 kJ (9 kkal).

1. Pembentukan jaringan adiposa. Kelebihan lemak tidak langsung digunakan untuk energi, melainkan disimpan pada jaringan adiposa. Jaringan ini untuk energi mempunyai tiga fungsi, yaitu menyusun cadangan energi, membantu mencegah kehilangan panas yang berlebihan dari dalam tubuh, serta melindungi organ peka seperti ginjal dari kerusakan.

2. Sumber asam lemak esensial. Asam lemak esensial mutlak diperlukan oleh tubuh agar berfungsi secara normal. Senyawa ini tidak dapat disintesis oleh tubuh, dan karenanya harus tersedia dalam bahan makanan yang dikonsumsi. Asam lemak esensial meliputi asam linoleat, linolenat, dan arakidonat yang pernah disebut sebagai vitamin F.

3. Penyerapan vitamin larut-lemak. Jenis lemak tertentu dalam susunan makanan membantu tercukupinya asupan vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Akan tetapi di negara-negara dengan asupan lemak rendah, vitamin-vitamin dapat diperoleh dengan cara lain. e. Penggunaan lemak dan minyak dalam pengelohan makanan

1. Menggoreng. Menggoreng adalah cara pengolahan maknanan yang cepat karena suhu yang digunakan tinggi (biasanya sekitar 180oC) dan pemindahan panas dari lemak atau minyak kedalam makanan berlangsung cepat. Mekanan yang digoreng mempunyai warna dan aroma yang khas dan diterima oleh hampir semua orang.

2. Menghasilkan efek “shortening” lemak. Lemak mempunyai efel shortening (segar, kering, rapuh dan mengeripik) pada makanan yang dipanggang seperti kue kering dan biskuit, sehingga

makanan menjadi lebih lezat dan renyah. Lemak akan melapisi molekul pati dan gluten untuk kemudian memecah strukturnya. Agar lemak mempunyai efek shortening yang disukai, bentuknya harus agak lunak.

3. Membentuk krim dan gelembung udara. Pada pembuatan cake, gula dan lemak dikocok bersam hingga mengembang membentuk krim. Dalam proses ini terbentuk pula gelembung udara kecil-kecil yang membuat adonan menjadi lebih ringan.

(25)

f. Sumber lemak dalam diet

Sumber lemak dalam diet meliputi daging, ikan, mentega, mergarin, susu, krim, keju,

makanan panggang, minyak dan lemak untuk memasak, telur, serta makanan lain (miasl; es krim, cokelat, kembang gula, biji-bijian, dan kuah salad). Sayur-sayuran dan buah-buahan

mengandung sedikit lemak, kecuali kedelai (24%) dan alpokat (8%). 4. Vitamin

a. Pengertian

Vitamin adalah sekelompok senyawa kompleks organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Penyakit akibat kekurangan vitamin telah dikenal selama berabad-abad, akan tetapi tidak diketahui penyebabnya. Skorbut, suatu penyakit akibat kekurangan vitamin C, dahulu sering dijumpai di antara para pelaut yang mengadakan perjalanan jauh. Ternyata penyakit tersebut dapat dicegah dengan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Hal ini pertama kali diperkenalkan oleh Kapten Cook. Vitamin sendiri pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1912 oleh Hopkins. b. Jenis-jenis Vitamin

Secara umum, vitamin dibagi menjadi dua kelompok yakni vitamin larut-lemak dan vitamin larut-air.

a. Vitamin larut-lemak

Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K (Kozier & Erb, 1983). Normalnya, tubuh dapat menyimpan vitamin jenis ini, meskipun terdapat batasan jumlah untuk vitamin A dan K. Oleh karena itu, asupan vitamin larut-lemak setiap hari merupakan keharusan. Akan tetapi, dalam keadaan luar biasa, asupan vitamin lrut-lemak secara berlebihan mungkin dilakukan. Vitamin A dan D disimpan dalam hati. Banyaknya vitamin A dan D dapat diukur dalam satuan mikrogram (Gaman & Sherrington, 1992).

1. Vitamin A (Retinol). Vitamin A diukur dalan retinol ekuivalen. Setiap 1 mikrogram retinol setara dengan 6 mikrogram karoten. Retinol dijumpai pada minyak ikan, hati, mentega, susu, keju, telur, serta minyak nabati. Sedangkan sumber vitamin A yang utama adalah hati, wortel, mentega, susu, dan margarin.

Fungsi vitamin A

1. Mendukung pertumbuhan dan metabolisme sel-sel tubuh.

2. Membantu penbentukan rodopsin, yakni pigmen yang terdapat dalam retina. Membran bagian belakang mata penting untuk membantu penglihatan dalam sinar yang redup.

3. Memelihara kesehatan jaringan permukaan, terutama membran selaput lendir yang berair, seperti kornea dan saluran pernafasan.

4. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang yang baru serta memiliki sifat anti-kanker (John Gibson, 2003).

Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan terlambatnya perumbuhan (pada anak-anak), rabun senja (nigth blindness), xeroftalmia (kekeringan pada kornea mata sampai menyebabkan

kebutaan), serta mempengaruhi kesehatan kulit dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Oleh sebab itu, vitamin A disebut juga vitamin anti-infeksi.

Kondisi buta akibat kekurangan gizi (vitamin A) dapat mengenai siapa saja. Xeroftalmia, kondisi buta akibat kerusakan kornea yang parah, sering kali dialami oleh anak balita, terutama mereka yang berusia antara 3-36 bulan. Semakin muda sesorang saat terjangkit xeroftalmia, semakin parah kondisinya. Dengan demikian, akan kematian juga akan semakin tinggi. 2. Vitamin D (Kalekalsiferol). Senyawa ini berwarna putih dan berbentuk kristal yang larut dalam minyak dan lemak. Vitamin D banyak terdapat pada minyak hati ikan, hati, telur, mentega,

(26)

keju dan juga susu. Meskipun dalam kadar yang rendah. Selain itu sinar matahari juga berperan membantu pembentukan vitamin D. Jumlah vitamin D yang terbantuk tergantung pada lama kontak kulit dengan sinar matahari. Pada orang kulit hitam, sistesisnya berkurang.

Jenis-jenis vitamin D

a. Kolekalsiferol (vitamin D3). Bentuk alami vitamin ini dapat ditemukan dalam makanan. Vitamin ini terbentuk di bawah kulit karena pengaruh sinar matahari (sinar ultraviolet).

b. Ergokalsiferol (vitamin D2). Bentuk sintetik vitamin ini mempunyai aktivitas yang sama dengan vitamin alami. Dihasilkan dari iradiasi ultraviolet pada ergosterol, sutu senyawa yang dapat diekstraksi dari khamir. Bentuk inilah yang ditambahkan ke dalam beberapa komoditi, seperti margarin dan makanan bayi.

Fungsi vitamin D

1. Penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi.

2. Membantu absorbsi kalsium dari usus dan menyerap kalsium dan fosfor oleh tulang dan gigi. Defisiensi vitamin D dapat menyebabkan rakhitis, gangguan absorbsi kalsium dan pelinakan tulang serta osteomalasia yang ditandai dengan pelunakan tulang, kelemahan dan nyeri pada individu dewasa. Anak balita, ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk mengkonsumsi 10 mg kolekalsiferol setiap harinya. Sedangkan individu dewasa yang jarang sekali terkena sinar matahari dianjurkan mengkonsumsi 10 mg kolekalsiferon setiap hari.

3. Vitamin E. Bahan makanan yang mengandung vitamin E antara lain biji gandum, sayuran hijau, dan minyak sayur. Fungsi vitamin E bagi tubuh adalah untuk membantu memelihara struktur sel dan membantu pembaentukan sel darah merah. Kebutuhan vitamin E tubuh sekitar 15 IU setiap harinya. Meskipun jarang terjadi, defisiensi vitamin E dapat menyebabkan kemandulan pada hewan jantan. Oleh karena itu, vitamin ini dikenal sebagai vitamin anti-kemandulan.

4. Vitamin K. Bahan makanan yang mengandung vitamin K antara lain sayuran hijau, hati, kacang kedelai. Vitamin K sangan penting untuk membantu pembentukan protombin dalam hati

sehingga perperan dalam proses pembentukan darah. Dalam tubuh, vitamin ini disintesis oleh bakteri dalam kolon (Elly Nurachmah, 2001). Kebutuhan vitamin K harian tubuh belum diketahui secara pasti.

b. Vitamin larut-air

Jenis vitamin larut-air menliputi vitamin C dan kelompok vitamin B. Karena larut dalam air, vitamin ini tidak tersimpan dalam tubuh. Kelebihannya akan dikeluarkan melalui urine.

1. Vitamin B. Senyawa yang termasuk vitamin B antara lain:

a. Tiamin (B1). Vitamin ini berbentuk padat, berwarna putih, dan larut dalam air. Tiamin banyak

ditemukan pada biji-bijian serealia, terutama lembaga dan bekatul biji-bijian. Selain tiu, tiamin juga ditemukan pada beras pecah putih, daging (terutama bacon, ham dan daging babi), kentang, kapri, buncis, kacang-kacangan, susu, danroti tawar. Tiamin berperan dalam oksidasi nutrien dan pelepasan energi dalam tubuh. Di dalam sel tubuh, glukosa dipecah secara berlahan melalui suatu reaksi yang melepaskan energi, dan tata cara yang terkontrol. Reaksi tersebut membutuhkan suatu enzim khusus. Dalam hal ini, senyawa kompleks yang mengandung tiamin bertindak sebagai enzim tersebut. Defisiensi tiamin menyebabkan terlambatnya oksidasi glukosa dalam tubuh. Dengan kata lain, hanya sebagian glukosa saja yang teroksidasi. Bila pemecahan glukosa terhenti, akan terjadi peningkatan asam piruvat dalam darah yang menyebabkab kelemahan otot, jantung berdebar, dan degeneratif saraf. Gejala diatas merupakan gejala utama penyakit beri-beri. b. Riboflavin (vitamin B2). Senyawa ini berwarna kuning dan larut dalam air. Riboflavin banyak

ditemukan dalam keju, hati (sumber riboflavin yang amat kaya 3,10 mg/100 g), ginjal, telur, susu, daging, kentang, dan sayuran hijau. Selain itu riboflavin juga t=dapat ditemukan dalam roti

(27)

dan serealia, tetapi dalam jumlah yang sedikit. Fungsinya ialah untuk membentuk bagian sistem enzim yang penting bagi oksidasi glukosa dan pelepasan energi dalam sel tubuh. Defisiensi riboflavin akan mempengaruhi mata, lidah, dan bibir. Gejala yang muncul meluputi pecah-pecah pada sudut bibir dan bengkak kemerahan pada lidah. Akan tetapi, gejala tersebut tidak spesifik untuk defisiensi riboflavin, bisa juga disebabkan oleh kekurangan vitamin B lain. Kebutuhan riboflavin harian untuk pria dewasa adalah 1,6 mg, sedangkan untuk wanita dewasa 1,3 mg. c. Asam nikotinat. Senyawa ini dikenal dengan nama niasin. Bentuknya padat, berwarna putih,

berbentu kristal, dan larut dalam air. Di dalam tubuh, asam nikotinat diubah menjadi amidanya, yaitu nikotinamida. Nikotinamida juga dibentuk dari asam amino triptofan di dalam

tubuh.Sumber asam nikotinat terdistribusi secara luas dalam bahan nabati dan hewani. Makanan yang memiliki aktivitas asam nikotinat yang baik meliputi khamir, daging, ikan, keju, sayuran, kacang-kacangan, serealia, susu, telur, kentang dan bir. Asam nikotinat berperan dalam

membentuk bagian sistem enzim yang diperlukan untuk untuk oksidasi glikosa dan pelepasan energi dalam sel tubuh. Defisiensi asam nikotinat dalam waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit yang disebut pelagra. Gejala pelagra meliputi diare, radang kulit (pada kulit yang terkena sinar matahari tampak bersisik dan kehilangan warna), dan demensia (gangguan mental). Jumlah kebutuhan asam nikotinat harian untuk pria dewasa 18 mg ekuivalen, sedangkan untuk wanita dewasa 15 mg ekuivalen (18 mg ekuivalen selama kehamilan).

2. Vitamin C (asam askobat)

Senyawa ini berwarna putih, berbentuk kristal, dan larut dalam air. Vitamin ini benyak ditemukan pada hampir semua bahan pangan nabati seperti sayuran dan buah-buahan segar. Akan tetapi, tidak ditemukan dalam serealia dan sayuran seperti kacang-kacangan yang kering. Selain dalam panganan nabati, vitamin C juga ditemukan dalam bahan pangan hewani sperti hati, ginjal mentah, susu segar, tetapi dalam jumlah yang sedikit. Vitamin C tidak rusak setelah pasteurisasi. Defisiensi vitamin C dapat menyebabkan shorbut (scuroy) dengan gejala memar dan pendarahan spontan dibawah kulit. Gusi menjadi hitam seperti spons, luka, retak, dan lama untuk sembuh. Ciri-ciri defisiensi yang umum terlihat adalah anemia akibat kegagalan atau gangguan absorbsi zat besi serta ketidakmampuan membentuk sel-sel darah merah. Skorbut umumnya terjadi pada akhir musim dingin atau awal musim semi karena langkanya persediaan sayuran dan buah-buahan segar. Asupan vitamin C 10 mg perhari cukup untuk mengobati dan mencegah skorbut. Jumlah asupan vitamin C yang dianjurkan adalah 30 mg hari (60 mg hari untuk wanita hamil).

Fungsi Vitamin C

1. Mendukung pembentukan semua jaringan tubuh, terutama jaringan ikat. 2. Membantu absorbsi zat besi dalam usus halus.

Macam-macam Vitamin

Nama vitamin Fungsi Jumlah

kebutuhan

sumber Defesiensi dan kelebihan Larut dalam air

B kompleks: B1: Aneurin (thiamin) Aneuritik Anti beri-beri C12H17ON4S

Koenzim dalam pelepasan CO2 selama respirasi sel, absropsi lemak,

keseimbangan air dalam tubuh, menjaga nafsu makan

1,5 mg Kulit ari beras/gandum, hati, jantung, ginjal, otak, susu, kuning telur ,hati, ragi

Defisiensi:

menghambat proses glikolisis, sel keracunan asam piruvat, kontraksi otot jantung dan transmisi implus saraf pusat melemah, nafsu makan turun, penumpukan cairan pada jaringan,

(28)

sehingga menderita beri-beri Kelebihan: belum diketahui B2: Riboflavin Laktoflavin C17H22O6

Enzim pembawa hidrogen berenergi tinggi pada proses transport elektron, transmisi rangsang cahaya, ke saraf mata, menjaga nafsu makan, memelihara jaringan seekitar mulut

1,8 mg Ragi, telur, hati, otak, jantung

Defisiensi:

luka kulit terutama disudut mulut dan bibir (keilosis), terdapat pembuluh darah pada kornea sehingga penglihatan kabur, katarak, dapat mengakibatkan kebutaan Kelebihan: belum diketahui B3: Niasin Asam nikotin Anti pelegra C6H5NO2 Pembelahan dan pertumbuhan sel, mencegah pelagra, dengan fosfat membentuk koenzim yang berperan dalam respirasi sel

20 mg Ragi, hati, ikan tuna, telur, susu, beberapa macam sayuran

Defisiensi:

penyakit palagra dengan gejala 3D (dermatitis,diare, dimensia)

Kelebihan:

kulit desekitar leher, muka, dan telapak tangan

terkelupas,terbakar, dan gatal-gatal B5: Asam pathotenat C9H7O5N Komponen struktur koenzim A yang berperan dalam oksidasi sel

5-10 mg Ragi, hati, kuning telur, daging

Deefisiensi:

penyakit kulit, nafsu makan menurun, insomnia, dermatitis, Kelebihan: belum diketahui B6: Piridoksin C8H12O3N Petumbuhan dan pembentukan sel-sel darah merah, sel kulit, metabolisme lemak, bagian dari gugus prostetik dari enzim karboksilase dan transaminase yang berperan dalam mengubah kelebihan asam amino

2 mg Ragi, gandum, jagung, hati, ikan

Defisiensi:

palagra, anemia, obstipasi, pertumbuhan anak terhmbat, kejang otot Kelebihan: belum diketahui B11: Asam folat C19H19O6N7 Penting untuk

pembentukan sel darah merah, dan asam nukleat (RNAdanDNA)

0,4 mg Pisang, lemoon, polong, , kecambah, gandum, ragi, daging sapi

Defesiensi:

anemia pernisiosa, radang pada lidah, diare,

pertumbuhan pada usia remaja terhambat Kelebihan: belum diketahui

(29)

B12: Sianokobalamin Antianemia Pernisiosa C63H9O Koenzim dalam

metabolisme asam amino, merangsang pembentukan sel darah merah

(eritropoietis)

0,003 mg Telur, susu, hati, ikan, udang, kerang, daging

Defesiensi: anemia pernisiosa, mempengaruhi saraf, Kelebihan: belum diketahui Biotin Vitamin H C10H16O3N2S Koenzim dalam pembentukan lemak, metabolisme asam amino, pembentukan glikogen

0,15-0,3 mg Kacang-kacangan, sayuran, ragi

Defisiensi:

letih, depresi, mual (nause), dermatitis, nyeri otot, Kelebihan:

belum diketahui

Kolin Penyusun fosfolipid,

penyusun asetilkolin

500-900 mg Semua makanan yang mengandung fosfolipid ( kuning telur, hati, kacang-kacangan, padi) Defisiensi: belum diketahui Kelebihan: belum diketahui PABA (paraamino benzoat) Mencegah timbulnya uban, pertumbuhan rambut

Sangat sedikit Ragi, hati Defisiensi:

rambut rontok, uban Kelebihan: belum diketahui C: Asam askorbat Antiskorbut C6H8O6 Menjaga elastisitas kapiler darah, pembentukan serabut kolagen, menjaga pelekatan akar gigi pada gusi, koenzim dari berbagai reaksi

katabolisme karbonhidrat dan lemak, pertumbuhan tulang

45 mg Hati, ginjal, sayuran hijau, buah terutama yang berasa asam, misal jeruk dan tomat

Defisiensi:

degenerasi kulit, gigi, pembuluh darah, penyakit skorbut, kerusakan sendi Kelebihan:

pembentukan batu ginjal

Larut dalam lemak A: retinol Antixeroflatmia C20H30O Penyusun rodopsin, memelihara jaringan epithelium

1 mg Sayuran hijau dan kuning, wortel, susu, margarin, minyak ikan, keju, mentega

Defisiensi:

xeroflatmia (pengerasan jaringan okuler), buta senja (hemeralopi), bintik bitot, buta permanen, frinoderma Kelebihan:

sakit kepala, muntah, tulang retak, kulit mengelupas D:

Ergosterol Kalsifitis C28H44O

Mengatur kadar kalsium di dalam darah,

memperbesar penyerapan ion Ca dan P, berperan dalam osifikasi

0,01 mg Minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi

Defisiensi:

proses osifikasi (penulangan) terganggu sehingga

menimbulkan rakitis, tulang mudah patah

E:

Tokoferol Antisterilitas C29H50O2

Kofaktor untuk transpor elektron dalam rantai sitokrom (respirasi sel), antioksidan untuk

15 mg Kecambah, kacang hijau, susu, kuning telur, hati

Defisiensi:

gangguan pada pematangan dan diferensiasi sel,

(30)

mencegah kerusakan membran sel, mencegah perdarahan yang banyak pada ibu melahirkan, mencegah keguguran

layuh otot karena transmisi implus saraf terganggu Kelebihan: tidak berakibat K: Filokuinon Anti pendarahan C31H46O2 Penting dalam pembekuan darah termasuk dalam pembentukan protombin di dalam sel hati

0,03 mg Sayuran hijau, buah, daging, dibentuk sendiri didalam usus besar

Defisiensi: tergaanggunya proses pembekuan darah Kelebihan: menyebabkan penyakit kuning 5. Mineral a. Pengertian

Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam makanan, unsu-unsur tersebut kebanyak terdapat dalam bentuk garam-garam organik, seperti natium klorida. Namun, beberapa mineral juga terdapat bentuk senyawa organik seperti sulfur dan fosfor. Sekitar 45 berat tubuh manusia tersusun atas unsur mineral. Sejumlah mineral, seperti kalsium dan fosfor, terdapat dalam jumlah yang relatif besar di dalam sel tubuh. Mineral lain yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit dikenal dengan istilah unsur kelumit trace element).

b. Fungsi mineral

Unsur mineral mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh. Sebagai contoh, kalsium, fosfor dan magnesium penting untuk penyusunan tulang dan gigi. Dari segi nutrisi, kalsium dan zat besi adalah unsur mineral yang paling penting karena terdapat dalam jumlah sedikit disusunan makanan. Sedangkan unsur kelumit yang terpenting bagi tubuh adalah iodin, sebab unsur ini dibutuhkan oleh kelenjar tiroid untuk membentuk tiroksin, yakni hormon yang berperan dalam pengaturan kecepatan oksidasi nutien dalam sel tubuh.

c. Klasifikasi mineral Macam-macam Mineral

Nama Mineral Fungsi Jumlah kebutuhan

perhari

sumber Kalsium (Ca) Bersama fosfor membentuk

matriks tulang dan gigi, membantu proses pembekuan dan penggumpalan darah, Dewasa: 0,8 g Anak-anak: 1,4 g Ibu hamil : 1,5 g Ibu menyusui : 2,0 g

Susu, keju kuning telur, mentega, udang, sayuran kol, bit, wortel,kacang-kacangan, bawang, buah-buahan

Defisiensi: karies pada gigi, rakitis (pertumbuhan tulang yang tidak

sempurna), mudah terjadi kejang pada otot, darah

(31)

proses kontraksi otot, transmisi implus saraf

sulit membeku, osteoporosis,

Kelebihan: hiperkalsemia Fosforus (P) Pembentukan matriks

tulang, kontraksi otot, metabolisme, bahan baku fosfatid, pembelahan sel

1,14 % berat tubuh (0,8 g)

Ikan, jagung, kacang-kacangan

Defisiensi: pada

hakikatnya sama dengan defisiensi Ca,

demineralisasi tulang Besi (Fe) Komponrn enzim sitokrom

yang berperan dalam respirasi sel, komponen inti logam dari hemoglobin

15-30 mg Sayuran hijau: bayam, kangkung

Defisiensi: anemia Kelebihan: sirosis pada hati

Natrium (Na) Membentuk natrium bikarbonat yang berperan dalam keseimbangan asam-basa cairan tubuh,

membantu

mempertahankan iritabilitas ( kepekaan terhadap

rangsangan) sel-sel otot dan saraf, keseimbangan

osmotik cairan ekstraseluler

0,1-0,2 % berat tubuh Garam dapur Defisiensi: nilai osmotik cairan ekstraseluler turun sehingga mengakibatkan terganggunya pengaturan suhu tubuh, kejang otot, kelelahan

Kelebihan: tekanan darah tinggi

Kalium (K) Sebagai katalisator

pembentukan karbonhidrat dan protein, kontraksi otottransmisi implus saraf, memelihara denyut jantung, pengaturan pelepasan insulin dari pancreas

0,1-0,2% berat badan Daging unggas, buah-buahan, sayur-sayuran

Defisiensi: hambatan pertumbuhan, kelemahan otot, denyut jantung tidak normal

Kelebihan: kejang otot, bahkan kematian

Iodin (I) Berperan penting dalam faal kelenjar tiroid, komponen penyusun hormon tiroksin

0,14% berat tubuh Ikan laut, minyak ikan, sayuran hijau, kulit kentang, garam beriodin

Defisiensi: kurangnya pendengaran pada janin yang dikandung,

pembengkakan kelenjar gondok, kecerdaasan menurun, kerdil

Kelebihan: aktivitas tiroid menurun

Belerang (S) Komponen penyusun beberapa vitamin : tiamin, biotin, asam pathotenat, aktivator enzim, membantu penyimpanan dan

pembebasan energy

Tergantung kebutuhan asam amino sulfur

Telur, daging, keju, sayuran

Defisiensi: berhubungan dengan asam amino sulfur

Kelebihan: pertumbuhan terhambat

Magnesium (Mg) Respirasi intra sel,

katalisator beberapa reaksi biokimia tubuh, unsur penting dalam otot, tulang

0,07% berat tubuh Padi-padian, daging, susu Defisiensi: kontrol emosi dan mental turun,

perubahan yang

(32)

dan eritrosiy ginjal dan kardiovaskuler Kelebihan: diare

Flourin (F) Mengutamakan dan

mmeningkatkan daya tahan gigi

Telur, susu, garam, ikan laut, teh

Defisiensi: gigi gigis (karies dentis)

Kelebihan: gigi corang-coreng, kepadatan gigi meningkat, mengganggu implus saraf

Klorin (Cl) Komponen penyusun asam lambung, keseimbangan asam basa

2 g Garam dapur Defisiensi : kontrasksi

otot abnormal

Kecukupan gizi untuk berbagai umur Umur (tahun) Bera t bada n (Kg) Jenis kerja Ener gi (kal) Protei n (g) Ca (mg ) P (mg ) Fe (mg ) Zn (mg ) I (g) Vitami n A (UI) Thiami n (mg) Riboflavi n (mg) Niasi n (mg) O,5-1 1,0-3 4,0-6 7,0-9 8,0 11,5 16,5 23,0 870 1.210 1600 1900 20 23 29 36 300 500 500 500 200 250 350 400 10 10 10 10 5 10 10 10 50 70 10 0 12 0 1.200 1.500 1800 2.400 0,4 0,5 0,6 0,8 0,5 0,6 0,8 1,0 5,0 8,0 10,0 13,0 Pria 10-12 13-15 16-19 20-59 60 30,0 40,0 53,0 55,0 55 Ringa n Sedan g Berat 1,950 2.100 2500 2.380 2.650 3200 2.100 46 56 58 49 49 49 49 600 600 600 500 500 500 500 400 400 500 500 500 500 400 10 18 18 8 8 8 8 15 15 15 15 15 15 15 15 0 15 0 15 0 15 0 15 0 15 0 15 0 3.450 4000 4000 4000 4000 4000 4000 0,9 0,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,2 1,3 1,4 1,4 1,4 1,8 1,2 14,0 15,0 17,0 17,0 18,0 21,0 14,0 Wanita 10-12 13-15 16-19 20-59 32,0 42,0 45,0 47,0 Ringa n 1.750 1.900 1950 1800 2.150 49 56 46 41 41 600 600 600 500 500 350 400 450 450 450 10 18 24 28 28 15 15 15 15 15 15 0 15 0 15 3.500 3.500 3.500 3.500 3.500 0,9 0,8 0,8 0,8 0,9

(33)

60 47,0 Sedan g Berat 2.600 1.710 41 41 500 500 450 450 28 8 15 15 0 15 0 15 0 15 0 15 0 3.500 3.500 1,0 0,7 Wanita hamil +285 +9 +20 0 +20 0 +2 +5 +2 5 +1.000 +0,2 +0,2 +3,0 Wanita menyus ui tahun I +500 +17 +30 0 +300 +4 +10 +50 +2500 +0,3 +0,3 +0,3 Wanita menyus ui tahun II +400 +13 +20 0 +20 0 +3 +10 +5 0 +2.500 +0,3 +0,3 +0,3 Menghitung kalori 1. Kalori Hasil pencernaan

Bahan makan Kalori

Karbonhidrat 4,1 kalori/ gram

Lemak 9,3 kalori/ gram

Protein 4,1 kalori/ gram

2. Contoh kandungan gizi bahan makan

Macam bahan

makanan Karbonhidrat(gram) Lemak(gram Protein(gram) B.d.d(%)

750 gram nasi 40,6 0,1 2,1 100

200 gram kedele 12,7 4,0 18,3 100

200 gram tahu 1,6 4,6 7,8 100

50 gram pete 22,0 2,0 10,4 36

3. Contoh perhitungan kalori

750 gram nasi

Karbonhidrat = 750/100X 40,6X 4,1X 100% X 1 kalori= 1.248,45 kal Lemak = 750/100X 0,1X 9,3X 100%X 1 kalori= 6,98 kal

Protein= 750/100X2,1X4,1x100%X 1 kalori= 64,58 kal

Konsep Dasar Nutrisi

(34)

Nutrisi adalah keseluruhan proses menganbil makanan darinya untuk pertumbuhan dan perbaikan dan digunakan untuk mempertahnkan kesehatan.(Barbara R. Hegner,)

Gizi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi dengan baik (Kozier, 2004)

Tanda-tanda nutrisi yang baik mencakup: 1. Rambut bercahaya

2. Kulit bersih dan mata jernih 3. Tubuh yang berkembang baik 4. Ekspresi siap

5. Ceria

6. Pola tidur sehat 7. Nafsu makan baik

8. Kebiasaan buang air besar teratur

9. Berat badan seimbang dengan tinggi badan

Enam zat gizi yang eseensial untuk mempertahankan kesehatan adalah: 1. Protein 2. Karbohidrat 3. Lemak 4. Mineral 5. Vitamin 6. Air

B. Kategori zat makanan 1. Karbohidrat

a. Pengertian

Karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dalam diet. Kardohidrat diklasifikasikan menurut unit gula atau sakarida. Tiap gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal).

b. Klasifikasi

Karbohidrat berdasarkan ukuran dan kelarutannya terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Monosakarida

Gula monosakarida umumnya terdapat pada panganan. Gula jenis ini mengandung enam atom karbon. Ada tiga senyawa monosakarida yang paling penting, yaitu:

Referensi

Dokumen terkait

1- Eğer sana bir kez “hayır” dediyse ve sen üzerine ısrar etmeyip bunun yerine onunla “ona aşık olan bir dost olmak” yoluna gittiysen, ona “Ben de fark ettim ki ben

Karena itulah kami ingin koran-koran tersebut memiliki nilai tambah dan memiliki nilai jual yang lebih, dengan cara mendaur ulang koran

160421115150 AULIA RIZKI Nanggroe Aceh Darussalam UIN SUNAN GUNUNG DJATI TASAWUF PSIKOTERAPI Ruhul Islam Anak Bangsa Jalan Pintu Air Gue Gajah RUHUL ISLAM ANAK BANGSA 160418342464

2 JIKA UMUR KURANG DARI 60 TAHUN KE ART BERIKUTNYA JIKA UMUR 60 TAHUN KE ATAS KE P.646 Apakah kegiatan (NAMA) seminggu yang lalu.. PERTANIAN, KEHUTANAN,

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin....

Salmon pardede, SH.,M.Si selaku Kepala Sub Direktorat Pengaduan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, mengatakan bahwa “Dalam penindakan ini para

Proučavajući hrvatsku filmsku publicistiku u prvoj polovici dvadesetog stoljeća Vjekoslav Majcen ispravno je ustvrdio postojanje snažnog komercijalnog kodiranja. Ako

Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah: Dalam perencanaan tindakan siklus II ini, peneliti menyiapkan keperluan penelitian yaitu Rencana