• Tidak ada hasil yang ditemukan

220429805 Anamnesis Tumbuh Kembang Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "220429805 Anamnesis Tumbuh Kembang Anak"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.4

Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Pada anak usia toddler, seorang anak dapat sangat senang, sibuk, bahkan gusar. Psikososialnya berkembang pesat, sedangkan pertumbuhan fisiknya melambat. Anak usia pra sekolah merupakan periode ajaib mendapatkan pengalaman dari aktivitas dan rasa ingin tahu, sehingga membutuhkan perhatian orang tua yang besar.8,13

ANAMNESIS TUMBUH KEMBANG ANAK

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesis tumbuh kembang anak diantaranya adalah

(1) Anamnesis faktor pranatal dan perinatal, merupakan faktor penting untuk mengetahui perkembangan anak. Anamnesis harus menyangkut faktor resiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan mental anak, termasuk faktor resiko untuk buta, tuli, palsi serebralis,dll. Anamnesis juga menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga.

(2) Kelahiran prematur, harus dapat membedakan antara bayi prematur (SMK = sesuai masa kehamilan) dan bayi dismatur (KMK = kecil masa pertumbuhan) dimana telah terjadi retardasi pertumbuhan intrauterin. Pada bayi prematur, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal, maka harus diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilalui bayi tersebut. Contoh, bayi lahir 3 bulan prematur (umur kehamilan 6 bulan), kalau bayi ini dilakukan pemeriksaan 6 bulan setelah lahir, maka dia tidak bisa dibandingkan dengan bayi usia 6 bulan, tetapi harus dengan bayi usia 3 bulan (setelah koreksi 3 bulan masa pertumbuhan intrauterin yang tidak sempat dilaluinya).

(2)

(3) Anamnesis harus menyangkut faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak, misalnya untuk meneliti perkembangan motorik pada anak, harus ditanyakan berat badannya, karena erat hubungannya dengan perkembangan motorik anak tersebut. Untuk menanyakan kemampuan menolong diri sendiri, misalnya makan, berpakaian, buang air, dll harus pula ditanyakan apakah ibunya memberikan kesempatan pada anak untuk belajar hal tersebut.

(4) Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak, hal ini merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya saat pertama kali datang. Anamnsesis yang meneliti tentang milestone perkembangan anak, dapat mengetahui tingkat perkembangan anak tersebut. Tidak selalu perkembangan anak mulus seperti pada teori, ada kalanya perkembangan anak normal sampai umur tertentu, kemudian mengalami keterlambatan. Ada juga yang mulainya terlambat, atau karena sakit, perkembangan terhenti yang kemudian normal kembali. Dapat juga perkembangan yang langsung pesat, misalnya pada perkembangan bicara.

(5) Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.

(6) Pola perkembangan anak dalam keluarga, anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainya, karena ada kalanya perkembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih cepat atau terlambat, demikian pula dengan perkembangan bicara atau kemempuan mengontrol buang air besar atau kecilnya.

PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK 1. Antropometrik

Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi

a.) tergantung umur, BB terhadap umur, tinggi/panjang badan terhadap umur, lingkaran kepala terhadap umur dan lingkaran lengan atas terhadap umur. Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang tepat, karena tidak semua anak mempuyai catatan mengenai tanggal lahirnya.

b.) tidak tergantung umur, BB terhadap TB, lingkar lengan atas terhadap tinggi badan (QUAC Stick), lain-lain : LLA, dibandingkan dengan standart, lipatan kulit pada trisep, subskapular, abdominal dibandingkan dengan baku.

(3)

c.) disamping itu ada ukuran antropometrik lainnya, yang dipakai untuk keperluan khusus, misalnya pada kasus-kasus dengan kelaianan bawaan atau untuk menentukan jenis perawakan, yaitu lingkaran dada, lingkaran perut dan lingkaran leher dan panjang jaraj antara 2 titik tumbuh, speerti biakromial untuk lebar bahu, bitrokenterik untuk lebar pinggul, bitemporal untuk lebar kepala,dll.

i.) Berat badan, merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lainya. Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk mrngrtahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran objektif dan dapat diulangi, dapat digunakan timbangan apa saja yang relatif murah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu. Kerugiannya, indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap proporsi tubuh, misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus. Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik untuk, bahan informasi untu menilai keadaan gizi yang akut maupun yang kronis tumbuh kembang dan kesehatan, memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit dan dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.

ii.) Tinggi badan, merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus-menerus sampai tinggi maksimal dicapai. Walaupun kenaikan tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi, kemudian melambat, dan menjadi pesat kembali (pacu tubuh adolesen), selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18-20 tahun. Tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah panjang, tetapi ruas-ruas tulang belakang berlanjut tumbuh sampai umur 30 tahun, Dengan pengisian tulang pada ujung atas dan bawah korpus-korpus ruas-ruas tulang belakang, sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu sekitar 3-5 mm. Anatara umur 30-45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut. Keuntungan indikator TB ini adalah pengukurannya objektif dan dapat diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa, merupakan indikator yang baik untuk gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat, sebagai perbandingan terhadap perubahan-perubahan relatif, seperti nilai BB dan LLA. Kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relatif pelan, sukar mengukur tinggi badan yang tepat dan kadang-kadang diperlukan lebih dari seorang tenaga. Disamping itu dibutuhkan 2 macam teknik pengukuran, apda anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur terlentang dan pada anak umur lebih dari 2 tahun

(4)

dengan posisi berdiri. Panjang supinasi pada umumnya 1 cm lebih panjang, daripada tinggi berdiri pada anak yang sama meski diukur dengan teknik pengukuran yang terbaik dan secara cermat. Peningkatan nilai rata-rata TB orang dewasa suatu bangsa merupakan indikator peningkatan kesejahteraan (perbaikan gizi, perawatan kesehatan dan keadaan sosial ekonomi), jika potensi genetik belum tercapai secara optimal. Demikian pula perkawinan sebagai akibat meluasnya migrasi ke bagian-nagian lain disuatu negri maupun dunia, kemungkinan besar mempunyai andil pada perubahan sekular TB.

iii.) Lingkar kepala, mencerminkan volume intrakranial. Dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka kepala akan kecil. Sehingga pada lingkar kepala yang lebih kecil dari ormal (mikrosefali), maka menunjukan adanya retardasi mental. Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinalis üada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala, sehingga LK lebih besar dari normal. Sampai saat ini yang dipakai sebagai acuan untuk LK ini adalah kurve LK dari nellhaus dimana tidak terdapat üerbedaan yang bermakna terhadap suku bangsa, ras maupun geografi. Pertumbuhan LK yang paling pesat adalah pada 6 bulan pertama kehidupan, yaitu 34 cm pada wkatu lahir menjadi 44 cm pada umur 6 bulan. Sedangkan pada umur 1 ttahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Oleh karena itu manfaat pengukuran LK yang terbatas pada 6 bulan pertama sampai umur 2 tahun karena pertumbuhan otak yang pesat, kecuali diperlukan seperti pada kasus hidrosefalus. Lingkaran kepala yang kecil pada umumnya sebagai variasi normal, bayi kecil, keturunan, retardasi mental, kraniostenosis. Sedangkan LK yang besar pada umunya disebabkan oleh, variasi normal, bayi besar, hidranensefali, tumor serebri, keturunan, efusi subdural, hidrosefalus, penyakit Canavan dan megalensefali. Dan untuk menilai kepala yang besar atau kecil tersebut masih dalam batas normal atau tidak, harus diperhatikan gejala-gejala klinik yang menyertai.

iv.) Lingkar lengan atas (LLA), mecerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi atau tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11 cm pada saat lahir menjadi 16 cm pada umur satu tahun. Selanjutnya tidak banyak berubah selama 1-3 tahun. Keuntungan penggunaan LLA ini adalah dapat digunakan oleh tenaga tidak terdidik. Sedangkan kerugiannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanüa menekan jaringan, dan hanya untuk anak umur 1-3 tahun, walaupun

(5)

ada yang mengatakan dapat untuk anak mulai umur 6 bulan sampai dengan 5-6 tahun.

v.) Lipatan kulit, tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapular merupakan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak dibawah kulit, yang mencerminka kecukupan energi. Dalam keadaan defisiensi, lipatan kulit menipis dan sebaliknya jika masukan energi berlebihan. Tebal lipatan kulit dimanfaatkan untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih, khususnya pada kasus obesitas. vi.) Gejala atau tanda pemeriksaan fisik, keseluruhan fisik (dilihat bentuk tubuh,

perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota. Juga diperhatikan apa ada edema atau tidak, jaringan otot (pertumbuhan otot diperiksa pada lengan atas, pantat, dan paha dengan cubitan tebal), jaringan lemak (diperksa pada kulit di bawah triseps dan subskapular dengan cubitan tipis), rambut (diperiksa pertubuhannya, warna, diameter, sufat dan akar rambut), dan geligi-geligi (saat erupsi gigi susu, saat tanggal dan erupsi gigi permanen).

2. Denver

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TUMBUH KEMBANG Faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain,

1.) pengaruh genetik, bersifat heredo-konstitusional yang berarti bahwa bentuk untuk konstitusi seseorang ditentukan oleh faktor keturunan. Walaupun kontitusi seseorang ditentukan oleh bakat, namun faktor lingkungan akan memberi pengaruh dan sudah mulai berperan sejak konsepsi, dalam perkembangan embrional intra uterin dan seterusnya. Perbedaan ras juga mempengaruhi tumbuh kembang, misalnya anak negro yang berada di Afrika dan AS pada umur 3 tahun pertama kecepatan tumbuh kembangnya melampaui anak kulit putih, tetapi setelah umur lebih dari 3 tahun tumbuh kembangnya dilampaui anak kulit putih.

2.) pengaruh saraf, otak merupakan pusat pertumbuhan yang diperkirakan terletak di hipothalamus yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali pertumbuhan yang sesuai dengan kurva pertumbuhan berdasar faktor genetik. Pusat pertumbuhan di hipotalamus itu berhubungan dengan lobus anterior kelenjar pituitri yang dapat mengeluarkan hormon untuk ikut berperan melakukan pengawasan terhadap tumbuh kembang.

3.) pengaruh hormon, sudah dimulai intrauterin sejak janin berumur 4 bulan, yaitu saat percepatan pertumbuhan panjang janin mencapai maksimum dan saat ini kelenjar pituitri dan tiroid mulai bekerja. Lobus anterior kelenjar pituitri antara lain mengeluarkan hormone pertumbuhan somatropin.

(6)

4.)pengaruh gizi, pada malnutrisi protein kalori yang berat terjadi keterlambatan pertumbuhan tulang dan maturasi, kelambatan penyatuan epifise sekitar 1 tahun dibandingkan dengan anak gizi cukup dan proses pubertas juga terlambat. Pada marasmus terjadi pengurusan otot dan jaringan lemak subkutan yang menyolok sehingga berat badan anak sangat menurun.

5.) pengaruh kecenderungan sekular, anak saat ini mempunyai kecenderungan tumbuh lebih cepat, namun mereka akan mengakhiri pertumbuhan itu lebih cepat pula.

6.) pengaruh sosio ekonomi, menurut penelitian anak kelompok sosial ekonomi baik, mempunyai ukuran tinggi tubuh lebih panjang dibandingkan dengan anak keluarga buruh rendah.

7.) pengaruh musim dan iklim, di negara dengan empat musim diamati pertumbuhan tinggi tubuh lebih cepat pada musim semi sibandingkan dengan musim gugur.

8.) pengaruh latihan, dengan berolahraga seseorang punya kemampuan tumbuh lebih baik, karena otot-ototnya bertambah besar. Demikian pula, pada masa anak dan remaja diperlukan aktivitas gerakan-gerakan tubuh supaya pertumbuhannya berjalan baik.

9.)pengaruh penyakit, wanita mempunyai ketahanan terhadap pertumbuhan dibandingkan pria.

10.) pengaruh emosi,

TAHAPAN TUMBUH KEMBANG

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.

Tahap pertama adalah masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi menjadi dua periode yaitu 1.) masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh. 2.) Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari dua periode, masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trisemester kedua kehidupan intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi. Masa fetus lanjut, pada trisemester akhir pertumbuhan berlangsung pesat dan adanya perkembangan fungsi-fungsi. Pada masa ini terjadi transfer IgG dari darah ibu melalui plasenta.

(7)

Tahap kedua adalah masa postnatal atau masa setalah lahir terdiri dari beberapa periode yaitu,

1.) masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ tubuh lainya.

2.) masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara kontinue terutama meningkatnya fungsi sistem saraf, masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.

3.) masa prasekolah (2-6 tahun), pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir. Masa sekolah (wanita :6-10 tahun, laki-laki :8-12 tahun), pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin yang sama. Masa adolensi atau masa remaja (wanita :10-18 tahun, laki-laki :12-20 tahun), anak wanita lebih cepat memasuki transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini merupakan percepatan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang disebut adolescent growth spurt. Juga pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.

TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK 1. Tumbuh kembang psikoseksual

Teori perkembangan psikoseksual merupakan dasar dari kebanyakan teori perkembangan kepribadian yang berorientasi psikoanalitik lainnya. Teori ini melengkapi teori-teori Freud lainnya yaitu teori-teori topografi, teori-teori structural, teori-teori insting dan mekanisme defens. Teori psikoseksual menerangkan bagaimana libido yang tadinya berbentuk difus tidak berdiferensiasi, berkembang mencapai bentuknya yang dewasa yaitu seks genital; dari fase pragenital mencapai fase genital primacy. Menurut teori ini insting seksual dibawa individu sejak ia dilahirkan. Namun manifestasinya tidak dalam bentuk seksualitas yang umumnya diartikan orang dewasa ( seks genital ), melainkan dalam bentuk pragenital. Pemuasaan kenimakmatan sensual disalurkan melalui peralihan zona-zona erotik diluar genital anatomik, yaitu pada mulut, anal uretra ( organ ekstretorik ), dan falus hingga akhirnya mencapai pemuasan orgasme klimaktik genital dewasa. Teori ini beranggapan bahwa perkembangan ini memengaruhi perkembangan kepribadian manusia secara keseluruhan. Insting seksual ini dianggap sebagai insting yang paling penting diantara insting-insting manusia lainnya ( insting vital, insting agresi, insting kematian) karena ia berada dibawah tabu umat manusia

(8)

kedalam nirsadar sehingga ia cenderung direpresi, disangkal, dan karenanya sering menjadi sumber konflik neurotik.

Secara garis besar, perkembangan ini akan melalui fase-fase sebagai berikut : - Fase Oral ( dari umur 0-2 tahun ),

- Fase Anal-uretral ( dari umur 2-4 tahun ), - Fase Falus ( dari umur 4-6 tahun ), - Fase Laten ( dari umur 6-11 tahun ), - Fase Genital ( dari umur 12-remaja). 2. Tumbuh kembang psikososial

Teori ini menggunakan dasar-dasar psikoanalisi Freud, dan menambahkan unsur-unsur psikososial ( nurture atau lingkungan ) ini dianggap sama pentingnya dengan unsur- unsure-unsur intrapsikik dan bawaan yang terhimpun dalam individu ( nature atau biologi ). Teori ini menggunakan prinsip epigenetik dalam usaha menerangkan perkembangan kepribadian manusia yaitu bahwa semua yang berkembang mempunyai rancangan atau pola dasar yang sudah ada sebelumnya dan dari rancangan dasar itu akan berkembang berbagai fungsi menurut waktunya sendiri-sendiri sebagai hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya, sehingga mencapai suatu kesatuan fungsional yang menyeluruh. Selagi individu melalui proses perkembangannya, ia akan menghadapi dan mengalami titik-titik kritis, karena perkembangan itu menuntut adanya perubahan-perubahan dalam kualitas fungsi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan yang semakin kompleks. Erikson mengemukakan suatu urutan fase perkembangan yang terdiri dari delapan fase dari masa bayi sampai usia tua. Menurutnya, urutan fase-fase itu sudah terpola sebelumnya yang artinya bahwa secara biologik dan psikologik individu mempunyai potensi kesiapan untuk maju ketaraf fungsional berikutnya yang lebih tinggi, bila dasar-dasar organik biologik tidak defektif dan mempunyai bawaan yang normal dan didukung oleh lingkungan yang kondusif. Masing-masing fase diberi nama sesuai fungsi yang dominan yang harus dicapai , yang terkait dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan fase itu.

3. Tumbuh kembang kognitif

Konsep dasar teori ini adalah 1) epistomologi, yaitu cabang dari ilmu filsafat yang menerangkan bagaimana pengetahuan ( knowledge ) itu berkembang dan batasan pengetahuan itu dan 2) kontruktivisme, yaitu pandangan yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang dipersepsi tidak pernah didasarkan pada objektivitas murni yang terlepas dari proyeksi subjektif individu. Sebenarnya adalah menurut pandangan kontruktinisme persepsi individu adalah terhadap konstruk kognitif obyek yang telah terbentuk sebelumnya berdasarkan pengalaman subjektif individu. Teori ini menerangkan bagaimana kemampuan kognisi atau inteligensi manusia itu berkembang. Sesudah pengalaman bekerja sama dengan Stanford dan binet dalam usaha menemukan cara mengukur inteligensi anak secara kuantitatif ( psikometrik), dan atas dasar observasi klinis dari ketiga anak-anaknya sendiri,

(9)

Piaget sampai pada kesimpulan bahwa inteligensi atau kognisi anak tidak hanya secara kuantitatif berbeda dengan orang dewasa, tetapi juga secara kualitatif. Garis besar teori ini adalah dapat dijelaskan menurut rumusan umum ini : modul dasar yang dimiliki atau dibawa sejak lahir (kemampuan sensomotorik, refleks-refleks dasar, gerak-gerak ototmatis, perangkat (adaptasi fisik atau organobiologik, genetic), melalui asimilasi-akomodasi-organisasi dari semua input (stimulasi) yang berkesinambungan dari lingkungan, akan berkembang menjadi semua fungsi kognitif dikemudian hari. Tiga komponen utama yang berperan agar fungsi kognitif dapat berkembang dengan baik adalah :Fisik, organobiologik yang intact atau tidak cacat, dan pembawaan genetik normal ,Stimulasi lingkungan yang berkesinambunga ,Peran aktif individu mengelola stimulus.

Proses perkembangan itu akan melalui empat periode yaitu : Periode sensorimotor (umur 0-2 tahun), Periode pre operasional (umur 2-7 tahun), Periode konkrit operasional (7-12 tahun) dan Periode formal operasional ((7-12-15 tahun).

4. Tumbuh kembang moral

Secara sederhana, moralitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk membedakan yang benar atau baik dan yang salah atau buruk. Namun dalam kenyataan, tidaklah sederhana itu, karena konsep tersebut mencakup tida aspek kemampuan seseorang yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek perilaku. Seseorang dikatakan memiliki norma moral yang tinggi, bila ia 1) mempunyai kesadaran dan pengertian mengenai kebutuhan atau perasaan orang lain, 2) memiliki kepedulian dan mampu merasakan perasaan orang lain, dan 3) mampu mengungkapkan pengertian dan empati itu dalam perilakunya terhadap orang lain. Perkembangan moral sebenarnya dapat dikatakan merupakan 1) suatu proses pergeseran dari perspektif egosentrisme kearah kesadaran atau pengertian akan perspektif orang lain; 2) suatu proses pergeseran dari pendapat bahwa nilai moral itu mutlak atau konstan kearah pendapat bahwa nilai moral adalah hal yang relatif. Moralitas tidak terletak pada “ apa” ( aturan, atau perilaku tertentu itu sendiri ) tetapi pada mengapa ( alasan dan motif yang mendasari dibuatnya aturan atau perilaku itu ). Kemantangan moral akan tercapai paling cepat pada akhir masa remaja, dan seringkali proses maturasi masih berlanjut sampai usia dewasa. Panutan pada model sangat memengaruhi, karena itu figur-figur percontohan dalam lingkup keluarga dan masyarakat sangat penting dalam proses perkembangan moral anak. Menurut Kohlberg, perkembangan moral itu terjadi secara gradual melalui 6 fase, menurut orientasi moralitas yang dominan digunakan :Level pra-konvesional, Fase 1-orientasi pada “ Hukuman dan kepatuhan, Fase 2-Orientasi pada “ Pemuasan kebutuhan diri sendiri”, Level konvensional, Fase 3-Orientasi pada sebutan “ Anak yang baik”, Fase 4-Orientasi pada “ Hukuman dan Aturan “, Level

(10)

Pasca-konvensional,Fase 5-Orientasi pada “ Kontrak social “ dan Fase 6-Orientasi pada “ Kebaikan Universal”.

KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG ANAK

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetic-herediter-konstitusi dengan faktor lingkungan, baik lingkungan prenatal maupun lingkungan postnatal. Faktor lingkungan ini yang akan memberikan segala macam kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk tumbuh dan berkembang. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang dikelompokan dalam 1.) kebutuhan fisis-biomedis (asuh), 2.) kebutuhan akan kasih sayang (asih) dan 3.) kebutuhan latihan atau rangsangan bermain (asah). Dengan ketiga hal tersebut anak akan tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan kemampuannya.

I. Kebutuhan asuh.

- Nutrisi yang adekuat dan seimbang. Merupakan kebutuhan akan asuh yang terpenting. Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama pertumbuhan otak. Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan otak. Jadi dapat dikatakan bahwa nutrsi, selain mempengaruhi pertumbuhan juga mempengaruhi perkembangan otak. Sampai umur 6 bulan ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi baik ditinjau dari segi kesehatan fisis maupun psikis. ASI mempunyai kadar laktosa yang tinggi yang siperlukan otak bayi. Pertumbuhan otak manusia lebih cepat dan lebih besar dibandingkan dengan otak jenis makhluk hidup lainnya. Karenanya memerlukan zat-zat yang sesuai untuk mendorong pertumbuhan otaknya dengan sempurna. Pemberian makanan tambahan yang tepat akan memberikan hasil yang lebih baik bagi pertumbuhan anak. Namun, demikian akan sempurna apabila makanan tambahan yang diberikan dalam bentuk seimbang. Oleh karena kebutuhan dan pemenuhannya sangat tergantung pada ibu dan keluarga, pengetahuan tentang gizi dikuasi ibu melalui penyuluhan gizi.

Pada umumnya kebutuhan energi nya adalah a.) bayi rata-rata (110 kkalori/kg BB/hari). b.) anak 1-3 tahun (100 kkalori/kg/BB/hari). c.) anak 4-6 tahun (90 kklaori/kg/BB/hari. Nutrien-nutrien dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu: 1.) golongan pembangun, protein hewani dan protein nabati, dibutuhkan kira-kira 2-3 gram/kg BB/hari. 2.) golongan sumber tenaga, karbohidrat, lemak. 3.) golongan pelindung, mikronutrien (besi, kalium, seng, mangan, vitamin dan air). - Perawatan kesehatan dasar. 1.) imunisasi, pemberian imunisasi pada anak

(11)

yang bisa dicegah dengan imunisasi. Dengan melakukan imunisasi yang lengkap, diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang menimbulkan kesakitan dan kematian. 2.) pakaian, pakaian yang layak, bersih dan aman. 3.) perumahan, keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan penghuninya. Missalnya, ventilasi dna pencahayaan yang cukup, tidak penuh sesak, cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi , maka akan menjamin tumbuh kembang anak. 4.) higiene diri dan sanitasi lingkungan, kebersihan perorangan maupun lingkungan memgang peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan memudahkan terjadinya penyakit-penyakit kulit dan saluran cerana. Sedangkan kebersihan lingkungan erat hubungannya dengan penyakit saluran pernafasan, salauran pencernaan, serta penyakit akibat nyamuk. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada masyarakat harus ditunjukan bagaimana membuat lingkungan menjadi layak untuk tumbuh dan kembang anak, sehingga meningkatkan rasa aman bagi ubu dalam menyediakan kesempatan bagi anaknya untuk mengeeksplorasi lingkungan. 5.) kesegaran jasmani, olahraga dan rekreasi.

II. Kebutuhan akan emosi/kasih sayang (asih)

Kebutuhan akan asih yaitu kebutuhan terhadap emosi meliputi

1.) kasih sayan orang tua, kasih sayang orang tua yang rukun berbahagia dan sejahtera yang memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan kembang seoptimal mungkin. Bayi yang normal biasanya akan mulai menampakan rasa cemas bila ditinggalkan ibunya pada umur antara 7 sampai 9 bulan. Hubungan antara si ibu dan anak pada dua tahun pertama dalam kehidupan si anak harus cukup memberikan kepercayaan pada si anak, akan tetapi bila berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi manja. Bila seorang ibu oleh karena bekerja harus meninggalkan anaknya, maka hal ini tidak akan mengakibatkan kelainan pada si anak agar si ibu setiap hari dapat bertemu dan bergaul dengan si anak dalam waktu-waktu tertentu. Bila anak berumur kurang dari 6 tahun harus dirawat di rumah sakit, maka yang terbaik adalah agar si ubu dapat menemaninya. Dengan demikian rasa takut dan cemas dapat dikurangi.

2.) rasa aman, seorang anak akan merasa diterima oleh orangtuanya bila ia merasa bahwa kepentinganya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia dan keluarganya.

3.) harga diri, setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga, keinginannya diperhatikan, apa yang dikatakannya ingin didengar orangtua, tidak diacuhkan.

(12)

4.) kebutuhan akan sukses, setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya dapat dilakukannya, dan ia merasa sukses mencapau sesuatu yang diinginkan orang tua. Jangan lah anak dipaksa melakukan sesuatu diluar kemampuannya. Oleh karena besar kemungkinan ia gagal. Jika kegagalan terjadi berulang-ulang, ia akan merasa kecewa dan akhirnya merasa kehilangan kepercayaan dirinya. Ia akan merasa rendah diri pergaulan dengan teman-temannya. 5.) mandiri, kemandirian pada anak hendaknya selalu didasarkan pada perkembangan anak. Apabila orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaiu kemampuannya, makan anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu bantuan untuk belajar mansiri, belajar untuk memahami persoalan, memahami apa yang harus diperhatikan dan kesemuanya itu memerlukan waktu.

6.) dorongan, anak membutuhkan dorongan dari orang-orang sekelilingkya apabila tidak mampu meghadapi situasi dan masalah. Tentu saja dorongan yang diberikan bukan merupakan bantuan yang seutuhnya sehingga anak tinggal menerima jadi, tetapi dapat berupa langkah-langkah yang dapat diambil memberi semangat bahwa dia dahulu dpaat mengatasi dengan baik. Dengan demikian anak merasa dapat dorongan dan mempunyai semnagat untuk menghadapi situasi atau masalah.

7.) kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman, anak-anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang-orang disekelilinnya dengan diberikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat-sifat bawaanya. Apabila anak menerima hasil tanpa usaha, anak justru tidak senang. Dia ingin diberikan kesempatan menunjukan kemampuan dan ingin mempunyai pengalaman.

8.) rasa memiliki, kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu harus diperhatikan. Semua benda-benda miliknya yang dianggap berharga dapat dia miliki sendiri. Orang tua harus memberikan rasa memiliki pada anak. Penghargaan orang tua pada benda milik anak sangat diperlukan.

Ikatan ibu-anak yang erat, mesra, selaras dan sepermanen mungkin sangat penting karena turur menentukan perilaku anak dikemudian hari, merangsang perkembangan otak anak dan merangsang perhatian anak kepada dunia luar.

III. Kebutuhan akan stimulasi (asah)

Merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak, pendidikan dan pelatihan. Yang dimaksud dengan stimulasi disini adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak antara lain berupa latihan atau bermain. Stimulasi merupakan hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak mendapat stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Stimulasi harus dilaksanakan dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Bermain, mengajak anak berbicara (komunikasi verbal) dengan penuh kasih sanyang adalah hal yang sangat penting bagi anak, sperti halnya kebutuhan

(13)

makanan untuk pertumbuhan badan. Bermain bagi anak tidak hanya sekedar mengisi waktu luang anak saja, tetapi melalui bermain anak bisa belajar mengendalikan emosi dan pikiran. Dengan demikian mallui bermain anak mendapat pengalaman hidup. Manfaat lain dari bermain apabila dilakukan bersama orang tuanya adalah hubungan orang tua dan anak menajdi semakin akrab dan juga orang tua akan mengetahui secara dini kalau anaknya mengalami gangguan perkembangan.

Stimulasi mental ini diperlukan seawal dan sedini mungkoin, terutama sampai 4-5 tahun pertama pertama setelah lahir. Bahkan sewaktu dalam kandungan, asah ini sudah diperlukan. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara dengan anak dalam kandungan serta memperdengarkan jenis-jenis musik klasik yang protoritmenya sesuai dengan protoritme anak (janin) serta merangsang hemisfer (belahan) otak kanan. Setelah lahir stimulasi mental sudah dapat diberikan dengan sedini mungkin (setelah bayi dibersihkan) menetekkan bayi pada ibunya. Tindakan isapan ini pada bayi akan asah yang akan menyempurnakan refleks menghisap, refleks menelan dan refleks menemukan puting susu. Karena asah ini diperlukan sedini mungkin (sampai 4-5 tahun setelah lahir) maka periode ini sering disebut sebagai tahun-tahun keemasan. Stimulasi mental akan menunjang perkembangan mental-psikososial, antara lain : sifat agamis moral etika, budi luhur, kepribadian mantap, kecerdasan, kemandirian, keterampilan, produktivitas dan sebagainya.

Menurut tempat didapatnya asah (pendidikan) dibagi menjadi pendidikan informal, formal dan nonformal.

GIZI UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK

Gizi pada masa anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya bahkan sejak masih dalam kandungan sekalipun, gizi memegang peranan penting. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, proliferasi sel-sel otak dan akumulasi LCPUFAs masih berlangsung, serta terjadi mielinasi, pertumbuhan dendrit dan sinap yang pesat, sehingga terbentuk jaringan otak yang kompleks. Periode kritis pertumbuhan otak yaitu pada triwulan terakhir kehamilan sampai 3 tahun pertama kehidupan, merupakan masa yang sangat penting. Masa ini disebut juga sebagai windows of opportunity, yang berdampak buruk kalau tidak diperhatikan, tetapi berdampak baik kalau pada masa tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

1. Air susu ibu (ASI)

Dalam membahas makanan bayi/anak, ASI merupakan makanan bayi utama dan alami yang sudah dikenal sejak manusia ada. ASI dengan komposisi yang unik diciptakan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi manusia. Hal ini karena ASI mempunyai banyak keunggulan, seperti kandungan gizi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi, ASI mengandung bermacam-macam zat anti baik yang

(14)

seluler maupun humoral, sehingga morbiditas dan mortalitas bayi yang minum ASI lebih rendah daripada yang minum susu formula, mendekatkan hubungan ibu dan bayi, sehingga menimbulkan perasaan aman bagi bayi, yang penting untuk mengembangkan dasar kepercayaan, mengurangi angka kejadian karies gigi dan maloklusi rahang, ASI mengandung enzim-enzim yang membantu mencerna makanan, dan juga enzim yang berfungsi anti bakteri seperti lisosim, katalase, dan peroksidase. Selain itu ASI juga menguntungkan bagi ibu, seperti mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat involusi uterus, menunda kembalinya kesuburan. Pada umumnya dianjurkan melakukan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan, tetapi harus diperhatikan pertumbuhan bayi pada periode tersebut, karena tidak semua ibu memproduksi sejumlah ASI yang cukup.

2. Susu formula

Pemberian susu formula harus dibatasi atas indikasi yang tepat. Karena pemberian susu botol dapat membawa dampak yang merugikan yaitu meningkatnya mordibitas dan mortalitas bayi. Pemberian susu botol dapat menyebabkan diare akibat infeksi, moniliasis pada mulut dan marasmus, hal tersebut dikarenakan susu botol tidak mengandung zat anti dan kurang kebersihan dalam menyiapkan, sehingga diare. Susu botol cenderung mahal dan cenderung di encerkan agar dapat menghemat, sehingga nilai gizi nya kurang.

3. Makanan pendamping ASI

Sebaiknya MP-ASI diberikan pada umur 4-6 bulan. Pada umur 4-6 bulan pertama sebaiknya bayi hanya mendapat ASI. Hal ini erat hubungannya dengan umur 4-6 bulan, bayi sudah mampu melakukan koordinasi menghisap, menelan, bernafas dan bayi siap mengisap makanan yang cair saja. Di samping itu, ASI masih mencukupi kebutuhan bayi sampai 4-6 bulan pertama kehidupan.

4. Gizi dan tumbuh kembang pada masa anak

Pertumbuhan anak antara umur setahun sampai pra remaja sering disebut sebagai masa laten atau tenang. Keadaan ini berbeda dengan pada masi bayi dan remaja dimana pertumbuhannya sangat pesat. Walaupun pada masa anak ini pertumbuhan fisiknya lambat, tetapi merupakan masa untuk perkembangan sosial, kognitif dan emosional. Pada masa balita merupakan puncak kejadian defesiensi vitamin A dan KEP. Hal ini disebabkan pada umunya anak sudah mulai disapih,sedangkan makanan tambahan yang diberikan sering kurang bergizi. Selain itu pada masa ini anak sering kali sulit makan, karena anak sudah tahu rasa terhadap makanan tertentu, sering bosan terhadap makanan yang diberikan, anak banyak bermain atau karena faktor kejiwaan misalnya makan terlalu dipaksa, deprivasi mental atau adanya asik baru pada saat lahir. Pada saat anak sedang tumbuh gigi, sering tidak mau makan akibat rasa sakit yang ditimbulkan oleh gigi yang tumbuh menembus gusi.

(15)

Kecepatan pertumbuhan anak melambat setelah tahun pertama kehidupan. Pada umur setahun berat badan anak menjadi 3 kali berat lahir, tetapi pada umur 2 tahun berat badan anak hanyak 4 kali berat badan lahir. Panjang badan anak bertambah 50 % pada umur setahun, namun panjang badan 2 kali panjang badan lahir baru tercapai pada umur 4 tahun. Pertumbuhan fisik terjadi sangat sedikit bila dibandingkan dengan masa bayi dan remaja. Pertambahan berat badan sekitar 2-3 kg/tahun sampai umur 9-10 tahun, kemudian akan meningkat pada masa remaja. Mulai umur 2 tahun sampai pra remaja tinggi badan bertambah 6-8 cm/tahun. Pada masa ini anak nampak seolah-olah tetap kecil, karena pertumbuhannya lambat. Dan pertumbuhan jaringan lemak berkurang secara bertahap dan mencapai minimum pada umur 6 tahun. Kemudian pada masa pra remaja pertumbuhan lemak mulai meningkat kembali. Perubahan tersebut di atas terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun.

Oleh karena pertumbuhan fisik pada masa ini relative lambat, maka untuk deteksi dini penyimpangan pertumbuhan agak sulit. Anak membutuhkan nutrient lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot dan darah. Anak mempunyai resiko mengalami malnutrisi apabila anak terlalu lama nafsu makannya jelek, asupan makanan yang terbatas atau makanan yang terlalu encer. Energy di butuhkan oleh anak untuk keperluan metabolism basal, pertumbuhan dan aktivitas. Diet harus cukup energy dan protein untukmenjamin pertumbuhan yang optimal, tanpa mengakibatkan obesitas. Komposisi makanan pada masa ini dianjurkan terdiri dari 50-60 % karbohidrat, 25-30% lemak dan 10-15 % protein. Dalam menghitung kebutuhan energi pada anak normal lebih baik berdasarkan kebutuhan energi per kg BB dan jenis kelamin anak. Kebutuhan protein menurun dari 1,2 g/kg BB pada umur 1-3 tahun pertama menjadi 1 g/kg BB pada umur 7-10 tahun. Anak yang mempunyai resiko kekurangan protein adalah anak yang mendapat diet vegetarian yang ketat, alergi terhadap beberapa jenis makanan, pembatasan terhadap beberapa jenis makanan, problem tingkah laku, kepercayaan terhadap makanan tertentu. Mineral dan vitamin sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal.

Anak umur 1-3 tahun mempunyai resiko mengalami anemia defesiensi besi. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan dan akibat dari diet anak yang tidak cukup mengandung besi. Kalsium pada periode umur ini dibutuhkan untuk mineralisasi tulang dan mempertahankan pertumbuhan tulang. Kebutuhan kalsium tergantung pada kemampuan absorpsi dan faktor diet seperti jumlah protein, vitamin D dan fosfor. Anak yang tidak minum susu mempunyai resiko defesiensi kalsium, karena susu merupakan sumber kalsium. Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium dan deposisi kalsium di tulang. Sumber vitamin D juga tersedia dari pengaruh sinar matahari terhadap kulit, sehingga

(16)

kecukupan vitamin D tergantung juga pada letak geografis dimana anak itu tinggal dan sering tidaknya terpapar sinar matahari. Anak yang tinggal di daerah tropis kebutuhan vitamin D lebih rendah dari pada yang tinggal di daerah empat musim,masing-masing sekitar 2,5 ug dan 10 ug. Sumber lain dari vitamin D adalah susu yang difortifikasi. Seng juga dibutuhkan untuk tubuh. Defesiensi seng dapat mengakibatkan gagal tumbuh, penurunan nafsu makan, dan penyembuhan luka yang lambat. Kebutuhan seng adalah 10 mg/hari, sumber seng adalah daging dan ikan laut. Suplementasi vitamin mineral pada masa ini tidak diperlukan kalau anak mendapatkan sumber vitamin dan mineral yang memadai dari makanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah a.) keluarga, b.) media, c.)teman sebaya, d.) penyakit.

DIAGNOSIS BANDING Autisme pada anak-anak

Merupakan salah satu jenis gangguan yang terdapat pada kelompok Gangguan Perkembangan Pervasif, yang biasanya muncul sebelum usia 3 tahun. Gangguan ini juga dikenal dengan istilah Autisme Infantil kondisi ini mengakibatkan gangguan pada interaksi social, pola komunikasi, minat dan gerakan yang terbatas, stereotipik dan diulang-ulang. Kondisi seperti ini tentulah akan sangat memengaruhi perkembangan baik mental maupun fisik anak tersebut. Apabila tidak dilakukan intervensi secara dini, dam tatalaksana yang tepat, sulit diharapkan perkembangan yang optimal akan terjadi pada anak-anak ini. Mereka akan semakin terisolasi dari dunia luar dan hidup dalam dunianya sendiri,dengan berbagai gangguan mental dan perilaku yang semakin menggangu dan tentunya semakin banyak dampak negative yang akan terjadi dikemudian hari. Gangguan ini mempunyai cirri khas yaitu adanya gangguan yang menetap pada interaksi social, komunikasi yang menyimpang, dan pola tingkah laku yang terbatas dan stereotipik. Fungsi yang abnormal ini biasanya telah muncul sebelum usia 3 tahun, lebih dari dua per tiga mempunyai fungsi dibawah rata-rata. Gangguan pemusatan perhatian dan ( hiperaktivitas GPPH)

Anak dengan Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas adalah anak yang menunjukkan perilaku hiperaktif, impulsif, sulit memusatkan perhatian yang timbulnya lebih sering, lebih persisten dengan tingkat yang lebih berat jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Dismaping gejala diatas, anak-anak dengan GPPH juga menunjukkan beberapa gejala lain seperti, adanya ambang toleransi frustrasi yang rendah, disorganisasi dan perilaku agresif. Kondisi ini tentunya menimbulkan penderitaan dan hambatan bagi anak dalam menjalankan fungsinya sehari-hari seperti berinteraksi dengan teman sebaya,

(17)

keluarga dan yang terpenting adalah menganggu kesiapan anak untuk belajar. Gejala-gejala GPPH ini pada umumnya telah timbul sebelum anak berusia tujuh tahun.

Retardasi mental

Keterbelakangan mental atau lazim disebut retardasi mental (RM) adalah suatu keadaan dimana keadaan dengan intelegensia yang kurang (subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat perkembangan mental yang kurang secara keseluruhan, tetapi gejala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga oligofrenia (oligo = kutang atau sedikit dan fren= jiwa) atau tuna mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umumyang berada dibawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku adaptif.

Retardasi mental sebenarnya bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses patologi di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektualitas dan fungsi adaptif. Retardasi mental ini dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa maupun gangguan fisik lainnya.

KESIMPULAN

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Pada masa balita pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung, dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks yang akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.

Pada masa balita pula, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.

Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.

Referensi

Dokumen terkait

Kaidah dasar bioetika adalah suatu karakteristik yang unik dari prinsip yang dapat digunakan untuk menganalisis lebih tajam suatu standar, untuk membenarkan peraturan dan dapat

30 Penelitian yang sama dilakukan oleh Lisa Mariya yang berjudul Pengaruh Media PhET simulations terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pembiasan Cahaya di MAN

coli dengan bakteri asam laktat (BAL) terenkapsulasi memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, namun memberikan pengaruh berbeda sangat

cermin dan lampu gantung yang jatuh menimpa korban (pubs.usgs.gov). Respon ‘jongkok, berlindung, pegangan’ yang dilakukan dengan cepat dapat mengurangi resiko celaka

Kemampuan memperkenalkan teman di kelas Siswa mampu menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan teman di kelas dengan mandiri Siswa mampu menyebutkan nama lengkap dan nama

Teknik nirkabel internet berbasis Wireless bertumpu pada konsep yang ditentukan oleh standart IEEE 802.11.terlepas dari jenis PHY (lapisan fisik) yang dipilih, IEEE 802.11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI

Pada tahap stabilisasi-I (Hari H perebutan wilayah sampai H+60) satuan tempur melaksanakan operasi tempur di daerah-daerah yang merupakan pusat sisa-sisa kekuatan GPK untuk