MAKALAH
“KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK”
Mata Kuliah : Massage AUD Dosen Pembimbing : Bapak. Pramono
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Amelia Choirun Nisa’ 200153603699 Anastasya Margareta Efata W P 200153603617 Annisa Mamlu’atus S 200153603668 Aprilia Nurul Laili 200153603616 Aulia Nur Husna 200153603603 Dhinie Zharwa Nur Aqila 200153603704
KELAS B20
Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah Prodi PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS NEGERI MALANG KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Pramono pada mata kuliah Massage AUD. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pramono selaku dosen mata kuliah Massage AUD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Tumbuh Kembang Anak B. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak C. Tahapan Tumbuh Kembang Anak
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak E. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel-sel serta bertambahnya jaringan intraseluler.
Sedangkan yang dimaksud dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak. Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari, perkembangan motorik kasar dan halus, perkembangan bahasa, kepribadian atau tingkah laku.
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan dan untuk tercapainya tumbuh kembangyang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak. Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua.
Menurut Soetjiningsih (2005) istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang berbeda sifat. Peristiwa tersebut saling berkaitan dan sangat sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah dalam perubahan besar,
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolis. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa atau orang yang lebih tua di lingkuannya dan anak sangat membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan dasar dalam belajar mandiri anak.
Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi, dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepadaorang dewasa atau orang tua. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan anak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Definisi Tumbuh Kembang Anak?
2. Bagaimana Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak?
3. Bagaimana Tahapan Tumbuh Kembang Anak?
4. Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak?
5. Apa Saja Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Tumbuh Kembang Anak 2. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak 3. Untuk Mengetahui Tahapan Tumbuh Kembang Anak
4. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak 5. Untuk Mengetahui Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas/dewasa. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan (Wahyuni, 2018).
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu bertambahnya jumalah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur organ-organ tubuh dan otak.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya yang bersifat kualitatif.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan hasil dari proses pematangan/maturitas. Perkembangan menyangkut berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi dan perkembangan prilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan progresif, terarah, dan terpadu/kohelen..Progresif mengandung arti bahwa perubahan yang terjadi mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke depan, tidak mundur kebelakang. Terarah dan terpadu menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang pasti antara perubahan yang terjadi saat ini, sebelumnya dan berikutnya.
Dengan demikian maka proses pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan proses perkembangan berkaitan dengan fungsi pematangan intelektual dan emosional organ atau individu (Wahyuni, 2018).
B. Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Menurut Hurlock EB dalam Soetjiningsih (2016), tumbuh kembang anak mempunyai ciri- ciri tertentu, yaitu:
1. Perkembangan melibatkan perubahan (Development involves change)
2. Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan lanjutannya (Early development more critical than critical than later development)
3. Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar (Development is the product of maturation and the leaning)
4. Pola perkembangan dapat diramalkan (the developmental patenrt is predicable)
5. Pola perkembangan mempenyai karakteristik yang dapat diramalkan(the developmental pattern has predicable characteristic).
6. Terdapat perbedaan individu dalam suatu perkembangan (there individual defferences the development)
7. Terdapat periode/tahapan dalam pola perkembangan (there are periods in the development pattern)
8. Terdapat harapan sosial untuk setiap periode perkembangan (there are social expectation for every developmental period).
9. Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko (every area of developmens has potensial hazards).
C. Tahapan Tumbuh Kembang Anak
Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terdiri atas masa prenatal mulai masa embrio (mulai konsepsi sampai 8 minggu) dan masa fetus (9 minggu sampai lahir), serta masa pascanatal mulai dari masa neonates (0-28 hari), masa bayi (29 hari – 1 tahun), masa anak (1-2 tahun), masa prasekolah (3-6 tahun).
2. Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas masa sekolah (6-12 tahun) dan masa remaja (12-18 tahun) (Wahyuni, 2018).
USIA STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK Usia 0-4 Bulan Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih
sayang. Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh si Kecil. Ajak si Kecil tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik.
Usia 4-6 Bulan Sering tengkurapkan si Kecil. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan
berwarna.
Usia 6-12 Bulan Ajari si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, aari berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma.. ma.. pa.. pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul.
Usia 1-2 Tahun Ajari berjalan di undakan/tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain
Usia 2-3 Tahun Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya
Usia 3-5 Tahun Minta si Kecil menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi si Kecil ketika mencoba hal-hal baru.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Adriana, 2013 adalah
1. Faktor internal
Berikut ini adalah faktor-faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, yaitu :
a. Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki factor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
b. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk, atau kurus.
c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan, dan pada masa remaja.
d. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki.
Akan tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e. Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainangenetikyang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, contohnya seperti kerdil.
f. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
2. Faktor eksternal
Berikut ini adalah faktor-faktoreksternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
a. Faktor prenatal 1) Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan memengaruhi pertumbuhan janin.
2) Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
3) Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin atau Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
4) Endokrin
Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, dan hyperplasia adrenal.
5) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental, dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, serta kelainan jantung.
6) Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Citomegali virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung kongenital.
7) Kelainan imunologi
Eritoblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolysis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kerniktus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
8) Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
9) Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
b. Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak
c. Faktor pasca persalinana 1) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2) Penyakit kronis atau kelainan kongenital
Tuberculosis, anemia, dan kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
3) Lingkungan fisik dan kimia
Lingkungan yang sering disebut melieuadalah tempat anak tersebut hidup berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif dan zat kimia tertentu (Pb, Merkuri, rokok, dan lain-lain) mempunyai dampak yang negatifterhadap pertumbuhan anak.
4) Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan.
5) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid, akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6) Sosioekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan serta kesehatan lingkungan yang jelek dan tidaktahuan, hal tesebut menghambat pertumbuhan anak.
7) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.
8) Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9) Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormonpertumbuhan.
E. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau meliputi :
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot- otot besar, seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Istilah tumbuh kembang mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu.
Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (Skill)struktur dan hasil dari proses pematangan atau maturitas. Tumbuh kembang anak mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu: Perkembangan melibatkan perubahan, perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan lanjutannya, perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar, pola perkembangan mempenyai karakteristik yang dapat diramalkan, terdapat perbedaan individu dalam suatu perkembangan, serta terdapat periode/tahapan dalam pola perkembangan. Secara garis besar tumbuh kembang anak dibagi menjadi dua tahap yaitu: tahap masa prenatal hingga masa prasekolah (0-6 tahun) dan tahap usia 6 tahun keatas. Dalam setiap tahapan dan usianya memiliki cara stimulasi yang berbeda-beda.
Tumbuh kembang anak secara garis dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: faktor internal yang meliputi: ras, keluarga, umur, jenis kelamin, gen dan faktor eksternal yang meliputi: faktor prenatal dan persalinan. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009) menyebutkan aspek-aspek perkembangan yang dapat dipantau meliputi : Gerak kasar atau motorik kasar, gerak halus atau motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa, sosialisasi serta kemandirian.
B. Saran
Pentingnya untuk mengetahui dan memahami tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan pada anak agar dapat mendeteksi dan mencegah ketidaknormalan yang terjadi pada tahap-tahap tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Candra. 2018. Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0 – 5 Tahun. Kediri:
Strada Press.
Dewi, Caroline. Tahapan Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini Agar Optimal. (Online).
(https://www.nutriclub.co.id/article-balita/stimulasi/tumbuh-kembang- anak/mengoptimalkan-tumbuh-kembang), diakses pada 04 September 2022.
http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-2998-BAB2.pdf diakses pada tanggal 02 September 2022.
https://adoc.pub/bab-ii-tinjauan-pustaka5cd1d29c687c5148a47a20dc9a63d38991627.html diakses pada tanggal 02 September 2022.