BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Anak memiliki sesuatu yang khas dalam diri mereka yaitu selalu tumbuh dan Anak memiliki sesuatu yang khas dalam diri mereka yaitu selalu tumbuh dan berkembang
berkembang mulai mulai dari dari lahir lahir sampai sampai pada pada usia usia remaja. remaja. Tumbuh Tumbuh kembang kembang itu itu sendirisendiri merupakan sesuatu y
merupakan sesuatu yang saling ang saling berhubungan berhubungan dan tidak bisa ddan tidak bisa dipisahkan. Pertumbuhanipisahkan. Pertumbuhan selalu diiringi dengan perkembangan yang merupakan pengoptimalan bagi fungsi tubuh selalu diiringi dengan perkembangan yang merupakan pengoptimalan bagi fungsi tubuh yang dimiliki oleh sang anak. Seorang anak memiliki ciri tumbuh yang khas yang yang dimiliki oleh sang anak. Seorang anak memiliki ciri tumbuh yang khas yang membedakannya dengan orang dewasa.
membedakannya dengan orang dewasa.
Dalam menjalani pertumbuhan dan perkembangan seorang anak melewati Dalam menjalani pertumbuhan dan perkembangan seorang anak melewati beberapa periode
beberapa periode penting yang penting yang sistematis sistematis dan berkaitan dan berkaitan antara satu antara satu periode dengan periode dengan yangyang lainnya. Adapun beberapa periode atau masa yang dilewati seorang anak untuk tumbuh lainnya. Adapun beberapa periode atau masa yang dilewati seorang anak untuk tumbuh antara lain toddler, pra sekolah, usia sekolah dan remaja. Keempat periode pertumbuhan antara lain toddler, pra sekolah, usia sekolah dan remaja. Keempat periode pertumbuhan ini merupakan periode dimana pertumbuhan dan perkembangan sangat diaharapkan ini merupakan periode dimana pertumbuhan dan perkembangan sangat diaharapkan untuk dapat berlangsung secara optimal terutama pada toddler dan pra sekolah.
untuk dapat berlangsung secara optimal terutama pada toddler dan pra sekolah.
Dalam setiap periode pertumbuhan dan perkembangan terdapat beberapa segi dari Dalam setiap periode pertumbuhan dan perkembangan terdapat beberapa segi dari sang anak yang terus mengalami perubahan dan kemajuan, hal-hal ini antara lain fisik, sang anak yang terus mengalami perubahan dan kemajuan, hal-hal ini antara lain fisik, motorik, kognitif, emosi, psikososial, dan bahasa. Pada makalah ini akan dibahas motorik, kognitif, emosi, psikososial, dan bahasa. Pada makalah ini akan dibahas mengenai tahap gtumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai pada periode remaja mengenai tahap gtumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai pada periode remaja dan juga beberapa pertumbuhan dan perkembangan yang menyertain
dan juga beberapa pertumbuhan dan perkembangan yang menyertain ya.ya.
1.2 Tujuan 1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar pembaca dapat mengetahui Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar pembaca dapat mengetahui bagaimana tahhap tumbuh kembang anak mulai dari
bagaimana tahhap tumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai remaja toddler sampai remaja dan beberapadan beberapa pertumbuhan
pertumbuhan serta serta perkembangan perkembangan dari dari masing-masing masing-masing tahap tahap dan dan dihharapkan dihharapkan pembacapembaca dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
1.2 ManfaatManfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah guna memberikan pemahaman dan Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah guna memberikan pemahaman dan pengetahuan
pengetahuan baik baik kepada kepada pembaca pembaca maupun maupun penulis penulis bagaimana bagaimana tahap tahap pertumbuhan pertumbuhan dandan perkembangan
perkembangan normal normal pada pada anak. anak. Dan Dan juga juga makalah makalah ini ini dapat dapat dijadikan dijadikan sebagai sebagai acuanacuan dalam mengetahui dan mengikuti tahap tumbuh kembang anak.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
2.1
2.1 Pengertian Pengertian Tumbuh Tumbuh KembangKembang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan. tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan,yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut:
perkembangan adalah sebagai berikut: a.
a. Pertumbuhan (growth)Pertumbuhan (growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), u
pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter).kuran panjang (cm, meter). b.
b. Perkembangan (development)Perkembangan (development)
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
proses pematangan. pematangan. Disini Disini menyangkut adanya menyangkut adanya proses proses diferensiasi diferensiasi dari dari sel-sel sel-sel tubuh,tubuh, jaringan
jaringan tubuh, tubuh, organ-organ organ-organ dan dan sistem sistem organ organ yang yang berkembang berkembang sedemikian sedemikian ruparupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.Termasuk juga perkembangan sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan
berkaitan dengan dengan pematangan pematangan fungsi fungsi organ/individu. organ/individu. Walaupun Walaupun demikian, demikian, keduakedua peristiwa
peristiwa itu itu terjadi terjadi secara secara sinkron sinkron pada pada setiap setiap individu. individu. Sedangkan Sedangkan untuk untuk tercapaitercapai tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi
potensi biologik biologik seseorang, seseorang, merupakan merupakan hasil hasil interaksi interaksi berbagai berbagai faktor faktor yang yang salingsaling berkaitan,
berkaitan, yaitu yaitu genetik, genetik, lingkungan lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial bio-fisiko-psiko-sosial dan dan perilaku. perilaku. Proses Proses yangyang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
anak.
2.2
2.2 Tahap TuTahap Tumbuh Kembuh Kembang Anak mbang Anak Toddler Toddler A.
A. Pengertian Toddler Pengertian Toddler
Anak usia toddler adalah anak usia 12
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – – 36 bulan ( 136 bulan ( 1 – – 3 tahun ) pada periode3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala.
Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, penegelompokkan tersebut ialah:
a. Anak usia 12-18 bulan b. Anak usia 18-24 bulan c. Anak usia 24-36 bulan
B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 12-18 Bulan a. Pertumbuhan Fisik
Tingkat pertumbuhan lebih lambat pada umur tahun ke dua dan nafsu makan
menurun.
“Lemak bayi” dibakar oleh gerakan yang bertambah. Lumbar lordosis berlebihan membuat perut menonjol.
Pertumbuhan otak, disertai mielinisasi yang berlanjut, menghasilkan
penambahan lingkar kepala lebih dari 2 cm dalam 1 tahun.
Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian
lagi tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani cenderung berjalan lebih awal, bayi kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat dengan menyelidiki obyek-obyek secara terperinci barjalan lebih lambat. Berjalan lebih awal tidak berkaitan dengan perkembangan di bidang-bidang lain.
Ketika anak dapat berjalan secara bebas, anak dapat berjalan menjauhi
orangtuanya dan menjelajahi lingkungannya. Meskipun anak menggunakan ibunya sebagai tempat perlindungan untuk menentramkan hati.
b. Perkembangan Kognitif
Penjelajahan benda mempercepat jalannya karena pendekatan, pemegangan,
dan pelepasan hampir sepenuhnya matur dan berjalan bertambah ke hal-hal yang menarik.
Anak yang baru berjalan menggabungkan objek-objek dengan cara-cara baru
untuk menciptakan hal-hal menarik, seperti menumpuk balok-balok atau meletakan barang kedalam tempat kaset video.
Alat-alat mainan juga lebih mungkin untuk digunakan pada maksud-maksud
Meniru orangtua dan anak-anak yang lebih dewasa adalah cara belajar yang
penting.
Permainan khayalan yang berpusat pada tubuh anak itu sendiri (pura-pura
minum dari cangkir kosong). c. Perkembangan Emosi
Bayi-bayi yang mungkin telah mencapai dan melakukan hal yang baru bagi dirinya cenderung memiliki sifat emosi yang lebih tinggi.. Bila mereka mulai berjalan, perubahan suasana hati utama mereka nyata sekali. Anak yang baru belajar berjalan digambarkan seperti orang yang dimabukan oleh kemampuan
mereka yang baru
Kemampuan anak untuk menggunakan orang tua sebagai “tempat aman” untuk penjelajahan merupakan hal yang penting bagi anak untuk dapat mengeksplorasi dirinya, tergantung pada hubungan kasih sayang. Kasih sayang baik dan lebih dapat memberikan pengaruh positif dan menjadikan anak itu memiliki sifat yang baik. Anak yang mendapat kasih sayang yang baik tentunyha akan memiliki perkembangan emosi yang baik karena telah terbiasa dengan kasih dan sayang yang didaptkannya sebelumnya.
d. Perkembangan Bahasa
Komunikasi penting sejak lahir, khususnya nonverbal sebagai interaksi antara bayi dan yang merawatnya. Penerimaan bahasa mendahului perasaan. Kata-kata pertama mulai muncul pada usia 9-18 bulan, kebanyakan anak dapat mengucapkan setidaknya 1 sampai 2 kata pada usia 1 tahun. Ketika bayi mulai mengucapkan kata-kata pertamanya, kira-kira 12 bulan , mereka mulai menanggapi dengan tepat beberapa contoh pernyataan sederhana.
Pada usia 15 bulan, rata-rata anak menunjuk pada bagian utama tubuh dan menggunakan 4-6 kata-kata secara spontan dan benar, termasuk kata benda dan nama sendiri. Anak yang baru berjalan juga menikmati berkata-kata dengan suku kata yang banyak tetapi tidak tampak marah ketika tidak ada yang mengerti. Sebagian besar komunikasi keinginan dan ide berlanjut menjadi non-verbal.
C. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 18-24 Bulan a. Pertumbuhan Fisik
Perkembangan motorik ialah suatu kemajuan pada usia ini, pada usia ini terjadi perkembangan keseimbangan dan kelincahan serta kemampuan
untuk berlari dan menaiki tangga. Berat dan tinggi meningkat secara bertahap meskipun pertumbuhan kepala terjadi agak lambat. 90% dari lingkar kepala dewasa didapatkan pada usia 2 tahun, dengan pertambahan hanya 5 cm yang didapat pada beberapa tahun ke depan.
b. Perkembangan Kognitif
Pada usia kira-kira 18 bulan, beberapa perubahan kognitif datang menandai kesimpulan periode sensorimotor.
Obyek permanen benar-benar didirikan
Anak yang baru belajar berjalan mengharapkan adanya obyek yang dapat
digerakan walaupun benda itu tidak dapat dilihat karena sedang bergerak.
Sebab dan akibat dimengerti dengan lebih baik, dan anak memperlihatkan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Menggunakan tongkat untuk menggunakan mainan yang ada di
luar jangkauannya. Perubahan bentuk secara simbolik dalam permainan yang tidak lagi terikat pada tubuh balita itu sendiri (mulai bermain imajinasi dengan objek lain)
c. Perkembangan Emosi
Pada banyak anak, kebebasan relatif pada periode sebelumnya memberi jalan untuk menambah keterikatannya pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini digambarkan sebagai penyesuaian yang mungkin merupakan reaksi tumbuhya kesadaran dari kemungkinan berpisah. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa mereka tidak bisakemana-mana tanpa bersama-sama anaknya. Tidur sendiri seringkali sangat sulit,dengan banyaknya kesalahan awal dan kemarahan. Anak-anak terkadan membutuhka objek atau barang transisi yang dapat digunakan untuk memberikan perasaan tenang dan aman seperti yang diberikan oleh orang tua.
Saat perasaan anak berkembang akan dirinya, mereka mulai mengerti perasaanorang lain dan membangun rasa empati. Anak dapat memeluk anak
lainnya yangmendapatkan distress atau menjadi perhatian ketika seseorang sedang sakit. Merekamulai mengerti perasaan anak lainnya jika disakiti, dan kesadaran ini mendorongmereka untuk menahan perilaku agresif mereka.
d. Perkembangan Bahasa
Mungkin perkembangan yang paling dramatik pada periode ini ialah bahasa. Memberi nama objek bertepatan dengan kedatangan pemikiran simbolistik. Setelah
menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda, perbendaharaan kata anak berkembang dari 10-15 kata-kata pada usia 18 bulan menjadi 50-100 pada usia 2
tahun. Setelah mendapat perbendaharaan kata kira-kira 50 kata, anak-anak mulai menggabungkan kata-kata tersebut untuk memulai kalimat sederhana, permulaan tata bahasa. Pada tingkat ini, anak mengerti perintah 2 tahap, seperti “berikan bola itu dan pakai sepatumu”. Bahasa juga memberikan anak perasaan mengontrol lingkuangan sekitarnya,seperti “selamat tinggal” atau “malam-malam”. Kemunculan bahasa lisan menandakan berakhirnya periode sensorimotor. Seperti anak-anak yang baru berjalan-jalan Anak-anak belajar menggunakan simbol-simbol untuk mengungkapkan ide-ide dan menyelesaikanmasalah, kebutuhan untuk kognisi didasarkan pada perasaan langsung dan gerakan manipulasi berkurang.
D. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 24-36 Bulan a. Perkembangan motorik
Anak umur 2-3 tahun dapat berjalan berjinjit, menyusun 7-8 balok, memegang pensil dengan baik, naik tangga, menaruh pensil kedalam botol, memakai sepatu
sendiri.
b. Perkembangan bahasa
Pada usia ini si anak biasanya sudah mulai dapat mengetahui satu warna, menyebutkan nama lengkap, nama panggilannya sendiri, mengerti arti lelah dan lapar, aktif bertanya dan berbicara, penambahan artikulasi.
c. Perkembangan kognitif
Pada umur 3 tahun dia dapat bermain imajinasi sendiri, mengetahui jenis kelamin sendiri, dapat memanjat dengan kaki bergantian, malatakkan kedua kakinya pada masing-masing tangga sambil melompat. Anak-anak pada usia 3 tahun mempunyai keinginan yang besar untuk bebas melakukan hal-hal yang disukainya.
d. Keterampilan utama
Sudah bisa menyebutkan kurang lebih 6 anggota tubuhnya, apap yang
diucapkannya sudah mulai dapat dipahami, dan dapat mengucapkan kalimat sebanyak 2-3 kata.
Bisa menyusun balok sebanyak 6 buah, dan cara berjalan lebih tertata. Bisa melompat dengan kedua kakinya, dan bisa membukakan pintu. Bisa menggosok gigi, tetapi masih dengan bantuan orang lain.
Sudah bisa melakukan percakapan sederhana.
Sudah bisa mengenali kegunaan 2 benda yang dikenalnya, kalimatnya sudah
terdiri dari 3-4 kata, dan dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti, melompat dan meloncat.
e. Keterampilan yang akan dikuasai
Membicarakan tentang dirinya sendiri, bisa menyesuaikan benda-benda
berdasarkan kategori, dan sudah bisa berjalan menuruni tangga.
Bisa menggunakan kata ganti seperti, saya dan kamu, serta dapat mencuci dan
membersihkan tangan sendiri.
Sudah mulai mengerti dengan istilah seperti, besar, halus, dll. Senang menggambar lingkaran.
Bisa berdiri dengan satu kaki secara bergantian dalam beberapa saat, mengenal
alfabet lebih banyak, dan sudah bisa menggosok giginya sendiri.
Bisa melakukan naik turun tangga dengan lancar, sudah mulai menggunakan
istilah diatas, didalam, disana, 75% ucapannya sudah mulai bisa dimengerti dengan jelas, dan dapat menyusun balok sebanyak 8 buah.
Bisa melakukan lompat di tempat dan melompati sesuatu, sudah mengerti 2/3
permintaan atau perintah, dan sudah bisa mengendarai sepeda roda 3. f. Keterampilan lebih lanjut
Sudah mulai mengerti kata-kata seperti, 'nanti' atau 'sebentar lagi', sudah
mengerti perbedaan gender laki-laki dan perempuan, serta mulai belajar melompat.
Sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas, dan bisa membuat gambar
garis vertikal.
Sudah mulai mengenal alfabet, serta dapat menjaga keseimbangan seperti
berdiri dengan satu kaki.
Bisa mengenakan pakaiannya sendiri, menyebutkan beberapa warna, dan sudah
tahu tentang nama temannya.
Bisa menggunakan 2 kata sifat, bisa menggambar silang, dan sudah mulai
mengerti jika orang lain menanyakan fungsi tempat.
Sudah bisa melakukan toilet training, bisa menggoyang-goyangkan ibu jari
takut dsb, serta bisa menggambar seperti orang yang digambar hanya dengan lingkaran dan garis silang saja.
Bisa melakukan berdiri di atas satu kaki secara bergantian selama 3 detik, dan
sudah bisa mengenakan pakaiannya sendiri baik celana maupun baju.
2.3 Tahap Tumbuh Kembang Anak Prasekolah
Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun (Patmonodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai berbagai macam potensi. Potensi- potensi itu dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak tersebut berkembang secara optimal. Tertunda atau terhambatnya pengembangan potensi- potensi itu akan mengakibatkan timbulnya masalah.
Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang me nyediakan program pendidikan dini bagi anak usia 4 tahun sampai me masuki pendidikan dasar (Supartini,2004)
Sebagai anak yang baru berjalan, anak belajar untuk berjalan menjauhi dan mendekati ke orang dewasa yang dekat atau orangtuanya. Saat usia prasekolah, anak-anak menjelajahi pemisahan emosional, bertukar-tukar antara perlawanan manja dan gembira, antara berani menjelajah dan sifat melekat. Dengan bertambahnya waktu yang didapat di kelas atau tempat bermain kemampuan anak untuk beradaptasi kepada aturan baru dan hubungan akan baik. Anak-anak prasekolah mengetahui bahwa mereka dapat berbuat lebih dari yang sebelumnya, tetapi mereka juga sangat sadar dengan keterbatasan yang diberikan kepada mereka oleh orang dewasa dan kemampuan terbatas mereka.
a. Pertumbuhan Fisik
Pertambahan berat badan dan tinggi badan biasanya berjalan konstan selama periode pra sekolah. Pada akhir tahunan kedua, pertumbuhan tubuh dan otak lambat, dengan penurunan yang seimbang pada kebutuhan nutrisi dan nafsu makan, dan timbulnya kebiasaan makan yang ”memilih-milih”. Rata-rata pertambahan berat badan anak kira-kira 2 kg dan tinggi badan 7-8 cm setiap tahun. Berat badan lahir bertambah 410.
kali saat usia 2 ½ tahun. Ketika berusia 4 tahun rata-rata berat yaitu 40 lb dan tinggi 40in. Kepala akan tumbuh hanya bertambah 5 cm antara usia 3 sampai 18 tahun. Anak-anak dengan timbunan adipositas awal (pertambahan pada massa index tubuh) mempunyai resiko untuk gemuk ketika dewasa.
Pertumbuhan organ seksual sepadan dengan pertumbuhan somatis. Anak prasekolah mempunyai genu valgum atau pes planus ringan. Batang tubuh langsing seperti pemanjangan tungkai. Energi fisik memuncak, dan kebutuhan tidur menurun sampai 11-13 jam/hari, biasanya termasuk sekali tidur siang. Ketajaman penglihatan mencapai 20/30 pada usia 3 tahun dan 20/20 pada usia 4 tahun. Semua 20
gigi primer telah muncul pada usia 3 tahun.
Kontrol buang air besar dan buang air kecil muncul saat periode ini, dengan”kesiapan” untuk ke toilet mempunyai variasi individu dan budaya yang luas. Anak perempuan cenderung lebih awal dan lebih cepat terlatih daripada anak laki-laki.”Ngompol” normal sampai usia 4 tahun pada anak perempuan dan 5 tahun pada anak laki-laki. Banyak anak-anak mengusai proses ke toilet dengan mudah, terutama sekalisekali ketika mereka sudah mampu untuk mengatakan secara verbal kebutuhan badannya. Untuk anak lainnya, latihan toilet pun menjadi lebih susah dilakukan.
Latihan bertoilet menunjukkan peristiwa penting bagi orang tua karena menandakan kebebasan mereka dari pakaian kotor karena popok. Pada beberapa orang tua juga mewakili salah satu segi dari perkembangan anak dan satu kebanggaan bahwa anak mereka telah mendapat kemampuan tertentu pada usia dini. Untuk alasan ini dan lainnya,mungkin tidak ada peristiwa penting perkembangan lainnya yang terdorong danlebih penting dari latihan bertoilet. Kematangan usia menandakan kesiapan untuk latihan bertoilet
b. Perkembangan Kognitif
Bahasa, kognisi dan permainan semuanya melibatkan fungsi simbolis, suatu cara mengatasi dunia yang semakin menjadi penting selama periode prasekolah.
Periode prasekolah dapat disamakan dengan stadium praoperasional Piaget (pralogika), ditandai oleh pemikiran ajaib, egosentris, dan pemikiran yang didominasioleh kesadaran. Pemikiran ajaib meliputi kerancuan dari kejadian yang kebetulan untuk sebab dan akibat, animisme (menghubungkan motivasi kepada benda mati dan kejadian) dan kepercayaan yang tidak realistik terhadap kekuatan hasrat.
Anak-anak mungkin percaya bahwa orang-orang membuat hujan dengan membawa payung, bahwa matahari turun ”karena lelah” atau bahwa perasaan marah kepada saudara kandung sesungguhnya dapat membuat saudaranya sakit. Egosentris mengacu kepada ketidakmampuan anak untuk mengambil pandangan lain dan tidak berarti egois. Anak mungkin berusaha untuk menyenangkan orang dewasa yang
marah dengan membawa boneka binatang kesayangannya. Setelah usia 2 tahun, anak membuat konsep tentang dirinya dan rasa kebutuhan untuk merasakan ”semua”.
c. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa terjadi paling cepat terjadi antara usia 2-5 tahun.Perbendaharaan kata bertambah dari 50-100 kata sampai 2000 lebih. Susunan kalimat meningkat dari ”telegrafi” kalimat dua- dan tiga-kata sampai penggabungan semua aturan tata bahasa pokok. Mudahnya, antara usia 2 sampai 5 tahun, jumlah kata-kata dalam kalimat yang khas sama dengan usia anak (2 pada 2 tahun, 3 pada 3 tahun, dan selanjutnya).
Pada usia 21 bulan sampai 2 tahun, kebanyakan anak menggunakan kalimat posesif (”ini bola saya”), progresif (”saya sedang bermain”), pertanyaan, dan kalimat penolakan. Saat usia 4 tahun, kebanyakan anak dapat menghitung sampai 4 dan dapat menggunakan kalimat-kalimat lampau, pada usia 5 tahun, anak dapat menggunakan kalimat-kalimat rencana masa depan. Anak tidak bisa menggunakan bahasa kiasan, mereka hanya mengerti arti langsung dari sebuah kata.
Sangat penting untuk membedakan cara bicara (produksi dari suara yang dapatdimengerti) dan bahasa, yang berkenaan dengan sikap mental yang mendasari. Bahasa terdiri dari fungsi ekspresif dan reseptif. Kemahiran berbahasa secara prinsip tergantung dari input lingkungan. Faktor yang menentukan ialah jumlah dan variasi cara berbicara kepada anak secara langsung dan dari seberapa sering orang dewasa bertanya pertanyaan dan mendorong anak untuk berbicara.
Bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif dan emosi. Keterlambatan berbahasa dapat menjadi indikasi pertama bahwa terjadi retardasi mental pada anak, mempunyai gangguan spektrum autis, atau diperlakukan kurang baik. Bahasa juga memungkinkan anak mengungkapkan perasaan, s eperti marah atau frustasi tanpa melampiaskannya, oleh karena itu, penundaan berbicara anak-anak menunjukkan tingkat temperamen yang lebih tinggi dan tingkah laku luar yang lain. d. Bermain
Bermain melibatkan proses pembelajaran, aktifitas fisik, sosialisasi dengan teman sebayanya, dan berlatih peran orang dewasa. Bermain ditandai dengan penambahan kompleksitas dan khayalan, Pada usia 3 tahun, permainan kerja sama tampak pada permainan membangun balok bersama-sama,kemudian menjadi aktivitas permainan yang lebih teratur, seperti bermain rumah-rumahan. Bermain juga makin menjadi lebih beraturan, dari aturan awal mengenai cara meminta (bukannya
mengambil) dan membagi (usia 2 atau 3 tahun) sampai aturan-aturan yang berubah dari waktu ke waktu menurut keinginan para pemain (usia 4 dan 5tahun) ke awal pengenalan aturan-aturan yang relatif tetap.
Bermain juga membuat anak dapat memecahkan konflik dan kecemasan dan membuat jalan keluar yang kreatif. Anak-anak dapat melepaskan kemarahan dengan aman (menampar boneka), meniru kekuatan super (memainkan dinosaurus dan pahlawan super), dan mendapatkan hal-hal yang ditolak dalam dunia nyata (membuat percaya teman atau binatang kesayangan). Menggambar, mewarnai dan akitifitas artistik lain adalah bentuk permainan yang menunjukkan motivasi kreatif yang lebih jelas.
e. Perkembangan Emosi dan Moral
Tantangan emosi dalam menghadapi anak prasekolah termasuk keterbatasan penerimaan sementara mempertahankan rasa pengawasan diri, menimbulkan keagresifan dan dorongan seksual, dan interaksi dengan lingkungan orang dewasa dan teman-teman semakin luas. Pada usia 2 tahun pembatasan tingkah laku terutama eksternal, pada usia 5 tahun, pengontrolan-pengontrolan ini perlu dikendalikan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan ini berdasarkan pada perkembangan emosi sebelumnya, khususnya kemampuan menggunakan bayangan
internalisasi dari orang dewasa yang dipercayai untuk memberikan rasa aman pada saat stress.
Anak perlu mempercayai diri sendiri terhadap dukungan orang dewasa untuk mengatasi masalah emosinya. Anak-anak belajar apakah tingkah laku dapat diterima dan beberapa kekuatan yang mereka punyai dalam menghadapi orang dewasa yang penting dalam menguji keterbatasan-keterbatasan.
Keterbatasan yang terlalu ketat dapat melemahkan rasainisiatif anaknya, sedangkan keterbatasan yang sangat longgar dapat menimbulkankecemasan pada anak yang merasa bahwa tidak ada orang yang mengontrol.
Anak pada usia ini dapat mengerti bahwa ada halangan untuk mencegah dia disekitarnya dan dapat mengekspresikan perasaan, marah, dan frustasi tanpa memperlihatkannya. Pengawasan merupakan persoalan utama. Ketidakmampuan dalam mengatur aspek dunia luar, seperti apa yang harus dibeli atau kapan harus pergi, sering mengakibatkan kontrol interna, yaitu, watak pemarah. Takut, terlalu lelah, atau ketidaknyamanan fisik dapat juga menimbulkan kemarahan. Kemarahan
biasanya muncul ke arah akhir usia 1 tahun dan puncaknya lazim pada usia antara 2 dan 4 tahun.
Kemarahan yang lebih dari 15 menit atau muncul secara beraturan lebih dari 3 kali per hari mencerminkan adanya masalah mendasar kesehatan, emosi dan sosial. Anak-anak prasekolah biasanya mengalami perasaan sulit terhadap orangtuanya, cinta yang kuat dan kecemburuan serta kebencian dan ketakutan bahwa perasaan marah dapat menyebabkan pengabaian.
2.4 Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan tinggi badan +5 cm pertahun, tinggi badan rata-rata 116 cm-150 cm.Penambaha berat badan + 2-4 kg pertahun dengan berat rata-rata 21-40 kg. Berat badan bertambah karena memanjangnya tulang dan terbentuknya jarigan otot. Mampu berdiri tegak dengan gerakan lebih sempurna.
Proporsi tubuh terlihat lebih langsing dan panjang karena pertumbuhan kaki dan lengan lebih cepat dan lebih pajang daripada pertambahan panjang badan. Pajang badan akan lebih memanjang pada usia 9 tahun. Lingkar pinggang akan tampak
mengecil karena pertambahan tinggi. Fungsi tubuh lebih baik dan lebih spesifik.
Jaringan otot yang sudah terbentuk menguat tapi masih bisa rusak jika overuse. Lingkar kepala mengecil sebagai indicator kematangan.
1. Perubahan facial
Gigi susu mulai tanggal, memilki 10-11 gigi permanen pada usia 8 tahun dan
kira-kira 26 gigi permanen saat usia 12 tahun.
Pertumbuhan otak tengkorak lebih melambat.
Ugly Ducking Stage: gigi tampak terlalu besar bagi wajah.
2. Kematangan sistem
Gastrointestinal
Jarang mengalami gangguan.
Dapat mempertahankan kadar gula dengan baik.
Kapasitas lambung meningkat dan terjadi retensi makanan lebih lama. Eliminasi
Kapasitas vesica urinaria bertambah.
Kardiovaskuler
Tumbuh paling lambat daripada organ yang lain sehingga apabila jika olah
raga terlalu berat akan mengganggu pertumbuhan.
Imunitas
Lebih baik dalam melokalisir infeksi dan memproduksi antigen dan antibody.
Muskloskeletal
Proses osifikasi terus terjadi tapi tidak diikuti dengan mineralisasi sehingga
tulang menjadi rapuh (peka terhadap tekanan maupun tarikan ) untuk itu postur tubuh harus tetap dijaga : contoh tidak membawa beban terlalu berat,
tidak memakai sepatu yang terlalu kecil, dan posisi duduk harus te gak. b. Perkembangan motorik kasar
Pada usia 7-10 tahun aktifitas motorik kasar berada dibawah kendali keterampilan
kognitif dan kesadaran secara bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan keanggunan gerakan otot, mengalami minat dalam penyempurnaan fisik. Kekuatan daya ingat meningkat.
Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningaktan arah, dan kendali
dalam kemampuan fisik. c. Peningkatan motorik halus
Terjadi peningkatan keterampilan motorik halus karena meningkatnya melinisasi
system saraf.
Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordisani mata dan t angan. Dapat menulis daripada mengucapakan kata-kata saat usia 8 tahun.
Menunjukan peninggkatan kemampuan motorik halus seperti usia dewasa saat usia
12 tahun.
Menujukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu dan
keterampilan khusus seperti menjahit membuat model dan bermain alat musik. d. Prepubertas
Tampak tanda-tanda perubahan seks sekunder
Perbedaan anak laki-laki dan anak perempuan mulai tampak.
Mulai terjadi perubahan penyakit yang diderita seperti penyakit dewasa bukan
anak-anak.
1. Perubahan seks sekunder laki-laki
Skrotum bewarna merah.
Payudara sedikit membesar tetapi aka mengecil kembali setelah beberapa bulan. Muncul rambut halus dan jarang di daerah sekitar pubis.
Jika mengalami keterlambatan akan mengganggu konsep diri.
2. Perubahan seks sekunder perempuan;
Mammae lebih lembut dan mulai membengkak. Panggul dan pinggul mulai membesar.
Rambut mulai tumbuh di sekitar pubis (8-12 tahun).
Sekresi vagina lebih kental dan terjadi perubahan dari sifat basa menjadi asam.
e. Perkembangan emosi
Temperamen anak mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan motivasi dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran orang tua dan guru untuk membentuk temperamen anak yang positif. Kemampuan anak dalam beradaptasi dapat mempengaruhi temperamen anak.
Klasifikasi adaptasi anak :
Easy chid : stress minimal.
Sloe to warm up children : anak membutuhkan waktu untuk beradapatasi dengan
lingkungannya, suka mencarai-cari alasan untuk menyelesaikan tugasnya. Tipe anak ini jangan terlalu ditekan Karena adapat menimbulkan masalah menarik diri.
Difficult child : Tipe anak ini tidak suka dengan perubahan lingkungan yang
tiba-tiba.
f. Perkembangan kognitif
Anak memiliki kemampuan untuk menghubung-hubungkan kejadian dan tindaka repersentatif mental secara verbal dan symbol-simbol yang dibantu ole kepercayaan.
Pada tahap ini Piaget menggambarkan “Concrete Operation” mulai terjadi pada anak usia 7-11 tahun:
Anak memiliki kemampuannya berpikir terhadap kejadian dan tindakan.
Anak dapat menguasai keterampilan kognitif dengan cepat dan dapat
menerapkannya pada saaat berpikir mengenai obyek situasi dan kejadian. Komponen dasar concetrate operasional : Conservation: sesuatu tidak akan muncul dan hilang begitu saja dengan magic. Sesuatu di lingkungan kita tidak akan berubah karena perubaha letak. komponen ini meliputi 3 konsep antara lain
Identity
Sesuatu tidak ditambah atau dikurangi hanya bentuknya saja yang berubah. Contohnya ada 2 kue bolu, satu berbentuk kotak dan satu berbentuk bulat. Disiini anak sudah memahami kedua kue itu sama-sama bolu.
Reversibility
Sesuatu dapat berubah kembali ke bentuk asalnya, kemampuan memahami 2 dimensi pada saat yang sama dan memahami perubhaan satu dimensi.
Reciprocity.
Ketrampilan klasifikasi:
Kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat.
Dapat mengatur obyek sesuatu sesuai skala dimensi ukuran berat dan warna. Mulai dapat membagi.
Keterampilan kombinasi :
Memiliki kemampuan memanipulasi angka.
Mempelajari penjumlahan pengurangan dan pembagian. Belajar tentang waktu, hubungan waktu tampat dan orang. Belajar huruf dan memiliki keampuan membaca.
Mental operation :
Toddler dan preschool hanya dapat mengartikan dan melaksanakan perintah tetapi
tidak bisa menceritakan kembali proses secara verbal. Sedangkan anak usia sekolah sudah dapat mengartikulasi proses tersebut dan mengulang kembali.
Setelah melewati masa preschool anak memilki kemampuan konseptual yang lebih
luas.
Pemikiran egosentri sudah menghilang dan mulai bisa mlihat dan menerima suatu
hal dari sudut pandang orang lain. Mereka mau menunda sessuatu sampai sampai mengevaluasi respon lingkungan.
g. Perkembangan bahasa
Anak usia sekolah mulai menguasai berbagai ketrampilan linguistic. Anak usia SD
mulai belajar tentang tata bahasa yang benar dan lebih kompleks sehingga mereka bisa membenarkan jika ada-ada hal-hal yang salah. Kemampuan kata-kata juga
dimiliki pada anak usia sekolah termasuk kata sifat, kata keterangan, kata penghubung, kata depan dan kata abstrak.
Metlinguistik awareness: memiliki kemampuan untuk berpikir tentang bahasa.dan
berpendapat.
Mulai mengerti tentang perubahan makna dan bahasa/peribahasa.
h. Perkembangan psikoseksual
Karakteristik perkembangan berdasarkan usia. 1. Pada usia 7 tahun
Minat seks menurun dan kurang eksplorasi, perhatian kepada lawan jenis
meningkat dimulai dari perasaan cinta terhadap anak laki-laki atau sebaliknya. 2. Pada usia 8 tahun
Perhatian seksual meningkat, suka mengintip, menceritakan lelucon cabul, ingin
menambah informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual dan anak perempuan mengalami peningkatan perhatian tentang menstruasi Pada usia 9
tahun
Lebih suka berdiskusi dengan teman sebaya tentang topik seksual, memisahkan
jenis kelamin dalam permainan aktifitas. 3. Pada usia 10 tahun
Minat terhadap tubuh dan penampilan meningkat, banyak anak mulai berkencan
dan berhubungan dengan lawan jenis dalam aktivitas kelompok. 4. Pada usia 11-13 tahun
Khawatir tentenag penampilannya, tekaann sosial agar tetap langsing dan
menarik merupakan sumber stress. i. Perkembangan sosial
Anak merasa nyaman bila bersama orang tua dan keluarga, merasa lebih percaya diri, emosi berkurang dan lebih dapat melihat segala sesuatu secara realistik. Energinya banyak digunakan untuk mengeksplorasi lingkungan dan keluarganya untuk meningkatkan hubungan interpersonal, untuk meningkatkan pemahamannya dan memuaskan keingintahuan tentang dunia. Pengaruh teman sebaya dapat mendorong mereka untuk lebih mandiri. Dorongan dari peer group memberikan rasa aman pada mereka untuk mendukung perkembangan mandirinya. Perbedaan jenis kelamin, kemaskulinan dan kefemininan mulai berperan dal am hubungan sosial. Anak laki-laki bermain dngan anak laki-laki . Anak peremb\puan bermain dengan anak perempuan.
Middle childhood merupakan periode laten dimana merupakan masa tenang antara fase oedipal dengan fase erotism pada remaja. Sense of insutry dapat berkembang bila didukung motivasi dari dalam dan luar.
1. Instrinsik
Berhubungan dengna peningkatan kemampuan anak dalam menguasai
ketrampilan-ketrampilan baru dan dapat menerima tanggung jawab baru. Anak akan merasa puas bila mengeksplorasi dan memanipulasi lingkungan dan teman-temnnya.
2. Ekstrinsik
Reinforcement positif, nilai bagus, hadiah\-hadiah dan stimulus-stimulus. Peran orang tua seharusnya:
Tidak terlalu emnuntut terlalu banyak kepada anak . Memahami kegagalan anak.
Jngan membanding-bandingkan anak satu dengan anak yang lain. Anak
mulai dapat bekerja sana dengan orang lain. Anak mulai menyukai pencapaian yang nyata. Jika anak dapat mengetahui tugas-tuganya dan
mampu menyelesaikan dengan baik sesuai kemampuan berarti anak tersebut sudah memiliki sense of industry dan accomplishment.
k. Perkembangan moral
Anak mengalami perubahan dari egosentris ke pola berpikir logis. Mulai mengalami perkembangan nurani dan standar moral.
Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan-aturan dan tata tertib dari luar. Anak usia ini bernggapan bahwa standar perilaku dari peraturan. Peraturan
dianggap sebagai suatu yang pasti, yang membatasi keadaan dan tidak memerlukan alasan penjelasan.
Hubungan dan kontak sosial anak dengan figure otoritas mempengaruhi pengertian
benar salah.
2.5 Tahap Tumbuh Kembang Anak Remaja
Masa remaja dalah periode transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, dimana terjadi perubahan dalam biologik, intelektual social dan ekonomi. Masa remaja dibagi dalam tiga tahap :
2. Middle adolescence : 15-17 tahun 3. Late adolescence : 18-20 tahun.
Peristiwa terpenting dalam masa remaja adalah pubertas. Masa ini juga termasuk masayang mengalami cath up growth. Pada tiap tahap dalam masa remaja ada tugas perkembangan yang harus dihadapi, yaitu perkembangan biologis, psikologis dan sosial. Perkembangam pubertas dibagi menjadi:
1. Prepurbesence 2. Puberty
3. 3.Postpubersence a. Pertumbuhan fisik
Terjadi perubahan besar dalam tulang, masa tubuh, serta peningkatan hormon
reproduksi,dan pematangan seks.
Ukuran jantung dan volume darah meningkat, hearth rate meningkat.
Panjang dan diameter paru meningkat sehingga volume pernapasan meningkat. Pertumbuhan otak berlanjut.
Proliferasi sel pendukung dan neuron tidak bertambah.
b. Perkembangan biologis
Aktivitas neuroendokrin pada pubertas. Terjadi perubahan hormonal, pertumbuhan fisik dan kematangan seksual. Terjadi interaksi hormonal antara hipothalamus, pituitary, dan gonads.
Perkembangan biologis pada remaja awal (Early adolesence)
Pada keadaan prepubertas, kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan balik negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dengan pengurangan hambatan hipotalamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Hipotalamus merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya gonadotropin dan hormon pertumbuhan dari pituitari anterior. Rangkaian akibat perubahan somatik dan fisiologis meningkatkan kecepatan kematangan seksual.
Perkembangan biologis pada remaja pertengahan (Middle adolesence)
Pada remaja pertengahan, kecepatan pertumbuhan diatas angka pra remaja 6-7 cm pertahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia 11,5tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm pertahun dan kemudian melambat dan berhenti pada usia 16 tahun. Pada rata-rata anak laki-laki pertumbuhan
cepatnya mulai melambatdan memuncak pada usia 13,5 tahun denga 9,5 cm pertahun, kemudian melambat dan berhenti pada usia 18 tahun.
Perkembangan biologis pada remaja akhir (late adolesence)
Perubahan-perubahan badan pada masa ini adalah dengan persamaan yang sederhana. Tahap akhir perkembangan payudara, penis, dan rambut kemaluan pada usia 17-18 tahun pada 95% pria dan wanita.
Perubahan-perubahan dalam hormon reproduksi 1. Wanita
FSH yang menstimulasi esterogen dari ovarium dalam kadar rendah tapi belum cukup menyababkan ovulasi. Kadar esterogen di produksi dalam jumlah besar mengakibatkan pembentukan dinding endometrium dan terjadi menarche (mid puberty). Perubahan esterogen akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan vagina, uterus, tuba falopi, pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis dan aksila, pigmentasi kulit genetal, pelebaran panggul. Setelah ovulasi maka produksi esterogen menurun dan fsh menurun sampai dengan siklus menstruasi baru.
2. Pria
Pada pria terjadi pematangan sperma (perkembangan karakteristik seks primer pria). FSH dan LH menyebabkan peningkatan produksi dan sekresi testosteron
sehingga terjadi pertumbuhan penis, skrotum, prostat dan vesikula seminalis. Maturasi Seksual
1. Pada remaja Wanita
Perubahan dalam puting dan aerola, perkembangan sejumlah kecil
jaringan payudara (telarche).
Munculnya rambut pubis (adrenarche), biasanya diawali dengan
perkembangan payudara sekitar 2-6 bulan
Pada early puberty terjadi peningkatan cairan normal dari vagina
(fisiologileukorhea) yang berhubungan dengan perkembangan uterus
Pada mid puberty terjadi pembesaran payudara, tumbuhnya rambut pubis
yang menutupi mons pubis dan labia mayora.
Pada late puberty ditandai dengan periode menstruasi pertama kali
Puberty delay terjadi jika perkembangan payudara tidak terjadi pada usia 13
tahun atau jika menarche tidak terjadi dalam 4 tahun dari awal perkembangan payudara.
2. Pada Remaja Pria
Testis mulai memproduksi sperma yang matang dan mampu memfertilitasi
ovum.
Pubertas pria lengkap ditandai dengan pembesaran testis disertai
dengan penipisan dan pelebaran skortum.
Padda early puberty dikarakteristikkan dengan penampilan rambut pubis. Pada mid puberty mulai terjadi pembesaran testis, penis dan pertumbuhan
lanjut dari rambut pubis.
Pada late puberty terjadi peningkatan panjang dan lebar penis, pertumbuhan
lanjut dari testis dan pertama terjadi ejakulasi. Pada rambut aksila dan wajah mulai berkembang dan bertambah.
Terjadi pubertal delay jika perkembangan testis dan skortum tidak terjadi
pada usia13,5-14 tahun jika perkembangan genital dalam 4 tahun dari awal perkembangantestis.
c. Perkembangan kognitif (Jean Piaget)
Fase formal operational thinking terjadi antara usia 11-14 tahun. Remaja sudah memiliki kemampuan berfikir secara abstrak, berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi dan mampu mengungkapkan hipotesis. Remaja mudah mengabaikan proses pemikiran rasional karena tekanan kelompok, tuntutan waktu dan personal stres. (Keating dan Clark, 1986).
Egosentris pada remaja dibagi menjadi 2 pola berfikir, yaitu: 1. Imaginary audience
2. Sensitif terhadap pendapat orang lain dan berfikir setiap orang memfokuskan pada tingkah lakunya.
3. Personal fable
4. Percaya bahwa perasaan dan pengalaman seseorang itu sangat unik.
5. Remaja dapat memahami perspektif orang lain dan melihat bagaimana pemikiran atau tingkah laku seseorang mempengaruhi orang lain disebut dengan Mutual Role Taking (Robert Selman,1976).
Pertentangan antara orang tua dan teman-temannya menerangkan nilai-nilai yang diciptakan sebagai perkembangan kebebasan bersikap. Perkembangan sistem nilai personal merupakan proses yang bertahap membuktikan nilai otonom terjadi relatif lambat pada remaja usia 18-20 tahun. Remaja membutuhkan kemampuan untuk melihat perkembangan nilai. Mereka juga butuh perhatian, dimana seseorang akan mendengarkan jika ia memimpikan sesuatu yang menakutkan dan saat ia mendapatkan tekanan.
Pada remaja awal, anak perempuan cenderung bermain dengan teman sejenisnya begitupun sebaliknya. Mereka dapat pula diidentifikasikan berdasarkan pakaian yang mereka gunakan. Remaja juga memperhatikan adanya perbedaan dan penyebabnya. Remaja dengan perbedaan sosio ekonomi, bangsa atau latar budaya dapat membentuk kelompok. Perilaku ini mungkin merupakan kebutuhan remaja untuk membentuk identitas diri. Mereka suka berkelompok karena adanya pemikiran yang sama diantara mereka ..
e. Perkembangan moral
Anak remaja dan anak yang lebih tua berfungsi pada tingkat konvensional pada alasan moral di mana batasan moral yang absolut terlihat pada pancaran dari
kekuasaan seperti orangtua dan guru (Kohlberg,1972). f. Perkembangan spiritual
Keyakinan beragama menjadi lebih abstrak dan dijadikan prinsip selama usia remaja. Remaja percaya untuk lebih diorientasikan menuju hal-hal ritual praktek, dan pengawasan ketat pada kebiasaan atau kegiatan religius.
g. Perkembangan psikososial
Memasuki tahap Identityt vs Role confusion. Merupakan masa banyak terjadi perubahan fisik. Irama suasana hati mudah berubah, remaja mencoba peran dan
memberontak tanpa pertimbangan perilaku normal dipelajari.
Peran yang membingungkan terjadi ketika remaja tidak dapat menetapkan identitas dan arah pengertiannya. Empat hal penting yang harus dicapai untuk membentuk identitas diri yaitu:
1. Menerima apa adanya perubahan pda body image. 2. Menetapkan sistem nilai yang sesuai dengan harapan. 3. Membuat keputusan.
4. Mendapatkan kebebasan dari orang tua. h. Masalah-masalah khusus pada remaja
Menurut hasil survei pemeriksaan kesehatan nasional tahun 1966-1970 menunjukkan bahwa remaja usia 12-17 tahun yang diduga sehat, 20 % nya mula-mula mempunyai masalah kesehatan yang tidak terdiagnosa. Masalah ini terutama berhubungan dengan pertumbuhan dan pematangan yang cepat. Masalah-masalah ini antara lain adalah kekerasan, seperti kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri, penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, serta tingkah laku merusak
kesehatan seperti merokok, marijuana, dan penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan. Gangguan pola makan seperti anoreksi nervousa, dan bulimia, serta masalah psikologis dengan teman, keluarga, dan masyarakat. Dan juga masalah-masalah yang berhubungan dengan tahap-tahap perkembangan biologis dari remaja.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal. Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, yaitu anak usia 12-18 bulan, 18-24 bulan, dan 24-36 bulan.
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Pada periode ini anak dirangsang untuk dapat mengeluarkan potensi mereka, pada tahap ini terdapat hal penting yang harus dipenuhi yaitu bermain. Anak pada periode sangat dianjurkan untuk bermain dan dapt mengeksplorasi dirinya. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia
6-12 tahun. Pada periode ini anak diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya yang baru yaitu sekolah. Pada tahap ini pertumbuhan anak sudah mulai menuju ke masa pubertas dan sudah hampir terjadi penyempurnaan organ tubuh dan perkembangan anak mulai berintraksi dengan lingkungan yang baru dan tempramen anak mulai berubah akbat
interaksi tersebut.
Remaja adalah periode transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pertumbuhan pada tahap ini yang utama ialah terjadi pematangan organ-organ reproduksi dan perkembangan yang terjadi pada tahap ini adalah remaja masih dalam tahap menentukan jati diri. Tahap ini memiliki pengaruh yang sangat penting untuk masa depan.
3.2 Saran
Pertumbuhan dan perkembangan anak harus sangat diperhatikan agar pertumbuhan dan perkembangan mereka dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya karena
merekalah generasi penerus kita. Selain itu, selama anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan berikanlah mereka kasih sayang agar mereka dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, Dedeh. Panduan Tumbuh Kembang Bayi usia 1-12 bulan. Penyunting: RiniSekartini.
Narendra MB, suryawan A, irwanto. 2006. Naskah lengkap continuing education ilmu kesehatan anak XXXVI penyimpangan tumbuh kembang anak . bag/SMF ilmu kesehatan anak FK UNAIR. Surabaya.
Soetjiningsih. Perkembangan Anak dan Permasalahannya, Dalam : Tumbuh kembangAnak dan Remaja. Penyunting : Narendra M, Sularyo T, Suyitno H, Gde Ranuh.Sagung Seto. \ Jakarta, 2002: 86-93.
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Ed, Gde Ranuh. Penerbit buku kedokteranEGC; \ Jakarta, 1995: 1-31, 37-42, 63-65
Hardjono S, Sulaiman I, Moersintowarti B.N. Gagal Tumbuh (Failure To Thrive).Continuing Education Ilmu Kesehatan Anak No. 32, Oktober 2002