• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi. Oleh: DHARA RIMA PANGESTUTI NIM 111324041. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Kupersembahkan Karyaku Ini Untuk Yang Paling Istimewa Yaitu: ALLOH SWT yang Selalu Memberiku Petunjuk dan Pertolongan. Kedua Orang Tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sri Sulastri untuk Doa, Cinta, Kasih Sayang, dan Dukungannya. SuamiKu Tercinta Hendri Maryanto yang Selalu Mendukungku dengan Cinta Kasih ,Doa, Kesabaran dan Kesetiaanya. Putri Kecilku Anjani Maydhama Kanaya Putri yang Selalu Memberi Semangat dengan Senyumannya. Kakakku Yogo Pangestu Timur Terima Kasih Atas Dukungan dan Doanya. Sahabatku Afni Widia Astuti dan Diana Setiati Yang Selalu Memberi Motivasi. Teman-Taman PE 2011 Terimaksih Almamaterku Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Motto Berusahalah semaksimal mungkin untuk mewujudkan tujuan hidupmu jangan hanya berdiam dan mencemaskan masa depanmu.. Kesuksesan seseorang tidak diukur dari puncak yang dia raih saat ini, tetapi dilihat dari bagaimana cara mengatasi setiap rintangan yang ada di masa lalu.. Janganlah melupakan masa lalu, tetapi belajarlah dari masa lalu untuk kehidupan di masa depan.. Jangan pernah menyerah, perbaiki kesalahan, dan teruslah melangkah. Seberapa banyak pengorbanan dan kesabaran yang dilakukan pasti akan mendapatkan hasil yang terbaik. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 14 April 2016 Penulis. Dhara Rima Pangestuti. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dhara Rima Pangestuti NIM. : 111324041. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari sayamaupun memberikkan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 14 April 2016. Yang menyatakan. Dhara Rima Pangestuti. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA KOPERASI, PERSEPSI ANGGOTA TENTANG PELAYANAN KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI BERKOPERASI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA. Dhara Rima Pangestuti Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Populasi data penelitian ini adalah semua anggota koperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dan sampel yang diambil sejumlah 79 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data ini dianalisis menggunakan regresi linear berganda dengan taraf kesalahan 5% serta pengolahannya menggunakan SPSS versi 16 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi, serta partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dalam kategori sedang; (2) ada pengaruh positif signifikan pengetahuan anggota koperasi terhadap partisipasi berkoperasi; (3) ada pengaruh positif signifikan persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi; (4) ada pengaruh positif signifikan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi; dan (5) pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi mampu menjadi prediktor yang baik untuk partisipasi berkoperasi. Kata kunci : pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, motivasi berkoperasi, partisipasi berkoperasi.. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE EFFECT OF MEMBERS COOPERATIVE KNOWLEDGE, PERCEPTION OF SERVICE COOPERATIVE MEMBERS, AND COOPERATIVE MOTIVATION TOWARDS STUDENT COOPERATIVE PARTISIPATION OF SMA NEGERI 1 NGEMPLAK, SLEMAN, YOGYAKARTA Dhara Rima Pangestuti Sanata Dharma University 2016 This study aims to determine the influence of the cooperative members knowledge, perceptions of members of the cooperative services, and motivations of cooperative towards the participation of student cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. This type of research is exsplanative which was carried out in SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The population of this research were all the members of the cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The sampling technique used accidental sampling. The samples were 79 respondents. Data were collected by questionnaires of which validity and reliability were already tested. Data were analyzed by using multiple linear regression with the error level of 5% and analyzed by using SPSS version 16 for windows. The result indicate that (1) knowledge of members of the cooperative, members perceptions of the cooperative services, and motivations of cooperative, the participation of cooperatives of SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta were in the medium category; (2) There is positive and significant influence knowledge of members of cooperative towards the participation of cooperatives; (3) There is positive and significant influence perceptions of members of the cooperative services towards the participation of cooperatives; (4) There is positive and significant influence cooperatives motivation towards the participation of cooperatives; (5) knowledge members of the cooperative, members perception of service cooperatives, and motivations of cooperatives are able to be good predictors of participation in cooperative. Keywords: knowledge cooperative members, members services cooperative perception, cooperative motivation, participation cooperative.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT atas segala limpahan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi, Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi, dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta”. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan. dan ilmu. Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam proses penelitian skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, banyak pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankan penulis dengan tulus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan yang tidak terhingga dari: 1. Alloh SWT yang selalu memberi kemudahan dan kelancaran langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo selaku Dosen Pembimbing 1, atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai selesai pembuatan skripsi. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing proposal atas segala bimbingannya 5. Ibu Dra C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Dosen Pembimbing 2 atas bimbingan dan pengarahan dari awal sampai selesai pembuatan skripsi. 6. Segenap dosen dan karyawan Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 7. Bapak Basuki Joko Purnomo M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8. Bapak Nur Hidayat S.Pd. selaku guru Ekonomi sekaligus guru pembimbing koperasi siswa. SMA N 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta yang telah. memberikan informasi tentang koperasi kepada penulis. 9. Pengurus koperasi sekolah SMA N 1, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 10. Kedua orang tuaku Bapak Sumanto dan Ibu Sri Sulastri terima kasih atas kasih sayang, doa, dan motivasi selama penulis menyelesaikan skripsi. 11. Suamiku Hendri Maryanto terima kasih atas doa, cinta serta kesabarannya yang besar. 12. Putri kecilku Anjani Maydhama Kanaya Putri terima kasih selalu memberi semangat dan senyumannya. 13. Kakakku Yogo Pangestu Timur terimakasih selalu memberi dukungan 14. Sahabatku BPM Afni, Diana, Frans, Cahyo, dan Gius yang sama-sama sedang berjuang. 15. Teman-teman PE ’11 terimakasih atas kebersamanya selama ini. dan semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.. Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi bermanfaat bagi penulis.. Yogyakarta, 14 April 2016. Dhara Rima Pangestuti. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL .............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................ii HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................iv HALAMAN MOTTO ..........................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..........................................vii ABSTRAK ............................................................................................................viii ABATRACT .........................................................................................................ix KATA PENGANTAR ..........................................................................................x DAFTAR ISI .........................................................................................................xii DAFTAR TABEL ................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xvi. BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E.. Latar Belakang Masalah ............................................................................1 Pembatasan Masalah ..................................................................................6 Perumusan Masalah ...................................................................................6 Tujuan Penelitian .......................................................................................7 Manfaat Penelitian .....................................................................................8. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Koperasi Sekolah .................................................................9 B. Partisipasi Berkoperasi ...............................................................................28 C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Berkoperasi .....................35 D. Pengetahuan Anggota Koperasi .................................................................35 E. Persepsi Anggota tentang Pelayanan Koperasi ..........................................37 F. Motivasi Berkoperasi .................................................................................38 G. Hasil Penelitian Terdahulu .........................................................................41 xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. H. Kerangka Berpikir ......................................................................................42 I. Hipotesis .....................................................................................................45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................................46 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................46 C. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................47 D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................47 E. Teknik Pengambilan Sampel .....................................................................49 F. Data yang Dicari ........................................................................................49 G. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................50 H. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................52 I. Instrumen Penelitian ..................................................................................53 J. Analisis Instrumen Penelitian ....................................................................56 K. Teknik Analisis Data ..................................................................................63 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Koperasi ........................................................................................72 B. Lokasi Koperasi .........................................................................................75 C. Kegiatan Usaha Koperasi ...........................................................................75 D. Struktur Organisasi Koperasi .....................................................................75 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................................77 B. Uji Prasyarat ...............................................................................................82 C. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................84 D. Pembahasan ................................................................................................92 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................97 B. Saran ..........................................................................................................98 C. Keterbatasan ...............................................................................................100 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................101 LAMPIRAN...........................................................................................................104. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Populasi dan Sampel ..............................................................................49 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Pengetahuan Anggota tentang Koperasi ..............54 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi ..54 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Berkoperasi ..........................................55 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrument Partisipasi Berkoperasi ........................................55 Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Pengetahuan Anggota Koperasi ................57 Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi .................................................................................................59 Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Validitas Motivasi Berkoperasi ................................60 Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Validitas Partisipasi Berkoperasi .............................60 Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................63 Tabel 5.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................77 Tabel 5.2 Tingkatan Kelas .....................................................................................78 Tabel 5.3 Interprestasi Penilaian Partisipasi Berkoperasi ......................................79 Tabel 5.4 Hasil Rangkuman Jawaban Item Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi .................................................................................................80 Tabel 5.5 Interprestasi Penilaian Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi 81 Tabel 5.6 Interprestasi Penilaian Motivasi Berkoperasi ........................................81 Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas ............................................................82 Tabel 5.8 Hasil Uji Linieritas .................................................................................83 Tabel 5.9 Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................................85 Tabel 5.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...............................................................86 Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Berganda .........................................................87 Tabel 5.12 Hasil Uji F ............................................................................................90 Tabel 5.13 Hasil Uji R² ..........................................................................................91 xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 Paradigma Penelitian……………………………………………… 44. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ...........................................................................104 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ...........................................................................109 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ....................................................................116 Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dan Linieritas ....................................................123 Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik .....................................................................129 Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .....................................................131 Lampiran 7 Hasil Deskriptif ..................................................................................134 Lampiran 8 Tabulasi Data ......................................................................................138. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 pada pasal 1, dinyatakan bahwa: “Koperasi sebagai salah satu penggerak ekonomi rakyat diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya”. Oleh karena itu, koperasi harus berperan sebagai penggerak ekonomi masyarakat, terutama ekonomi masyarakat lemah, sehingga koperasi dapat mengemban fungsi dan peranannya sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Koperasi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan, kemandirian dan jiwa kekeluargaan, kebersamaan maupun kegotongroyongan bagi pemuda Indonesia. Maka dari itu perlu pendidikan perkoperasian sejak dini untuk membentuk jiwa koperasi bagi pemuda Indonesia. Oleh karena itu, di setiap instansi pendidikan sekarang didirikan sebuah koperasi yang mampu membelajarkan. siswa-siswinya. agar. memiliki. jiwa. kemandirian,. kewirausahaan dan kegotongroyongan. Koperasi yang dimaksud adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, Pondok Pesantren, dan Lembaga Pendidikan lainnya yang setaraf (Suwandi, 1982: 2). Koperasi sekolah sebagai. penunjang. program. pembangunan. 1. pemerintah. di. sektor.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. perekonomian,. melalui. program. pendidikan. koperasi. di. sekolah,. menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa, membina rasa tanggung jawab, disiplin serta setia kawan dan jiwa demokrasi pada siswa-siswa sekolah yang sangat berguna bagi pembangunan diri dan pembangunan karakter bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur dan kemanusiaan, dan juga koperasi sekolah dijadikan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan siswa terutama kebutuhan peralatan sekolah. Apabila melihat ke lapangan, kenyataan menunjukkan bahwa masih sedikit sekali partisipasi siswa yang aktif dalam pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah. Padahal partisipasi aktif siswa sebagai anggota merupakan syarat mutlak bagi kemajuan koperasi. Partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan ikut berbagi tanggung jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Dengan demikian, partisipasi merupakan sebuah proses sosial di mana para anggota koperasi terlibat langsung dalam organisasi dan ingin mewujudkan tujuan atau kepentingan bersama. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam berkoperasi yaitu faktor individu sebagai anggota koperasi, faktor dari dalam koperasi, dan faktor dari luar koperasi. Faktor individu adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri, seperti rasa kesadaran, tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan, dan besarnya SHU. Faktor dari dalam koperasi memegang peranan penting dalam meningkatkan partisipasi anggota..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Program-program, pelayanan koperasi yang cocok dan menarik anggota koperasi akan meningkatkan partisipasi. Selain faktor dari dalam koperasi, faktor individu pun sangat penting karena partisipasi itu datangnya dari anggota seperti tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan (Anoraga & Widiyanti, 1993:61-62). Koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta sebagai salah satu pusat pelayanan kebutuhan para siswa. Hal ini karena koperasi siswa yang menyediakan peralatan sekolah. Dari hasil observasi pra penelitian ada indikasi bahwa koperasi di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta tidak mengalami rugi, tetapi peran serta atau partisipasi anggota belum maksimal sesuai yang diharapkan. Masih banyak anggota yang belum sepenuhnya menjadi pelanggan koperasi. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang berbelanja di koperasi. Siswa lebih tertarik untuk membeli peralatan sekolah di luar koperasi. Mereka juga kurang berperan dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai pengurus koperasi. Terkadang mereka lalai dalam melaksanakan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab mereka seperti jaga piket koperasi. Pegurus koperasi. juga menuturkan bahwa kurangnya peran serta. siswa dalam berkoperasi yang dilihat dari angka kunjungan yang kurang diduga karena pengetahuan anggota tentang koperasi masih belum terasa mendalam dan belum dijadikan dasar dalam berkoperasi oleh setiap anggotanya. Hal serupa juga diungkapkan oleh beberapa pengurus koperasi. Mereka mengungkapkan bahwa mereka belum memahami benar tentang.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. koperasi. Mereka masih minim pengetahuannya tentang perkoperasian. Maka dari itu, peneliti memilih variabel pengetahuan anggota tentang koperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan observasi pra penelitian, siswa yang datang ke koperasi untuk belanja masih sedikit tiap harinya dari total jumlah siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat salah satu pengurus koperasi. Hal tersebut berarti menggambarkan bahwa partisipasi siswa sebagai pelanggan koperasi masih kurang. Seperti yang dituturkan oleh pengurus koperasi siswa bahwa siswa kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi terutama untuk peralatan sekolah. Mereka lebih suka belanja peralatan sekolah di luar koperasi. Kurangnya partisipasi siswa dalam koperasi diduga karena pelayanan koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta dirasa masih kurang karena dilihat dari peralatan sekolah yang disediakan oleh koperasi masih belum lengkap sehingga siswa lebih tertarik membeli peralatan di luar koperasi. Selain itu, pelayanan dalam bentuk fisik (sarana prasarana) seperti gedung dan peralatan koperasi lainnya masih belum optimal. Seperti yang diungkapkan oleh Pegurus Koperasi bahwa siswa kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi diduga karena ruangan koperasi yang sempit sehingga mereka enggan untuk berbelanja di koperasi. Oleh karena itu, peneliti memilih variabel persepsi siswa tentang pelayanan koperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Berdasarkan informasi dari pengurus koperasi bahwa aktivitas usaha koperasi masih kurang lancar. Koperasi sering tutup saat istirahat dikarenakan tidak ada yang jaga. Kurangnya peran serta siswa dalam koperasi tersebut diduga karena kurang antusiasnya siswa dalam berkoperasi atau kurangnya motivasi mereka dalam berkoperasi. Seperti yang diungkapkan oleh beberapa anggota koperasi dari kelas XI bahwa mereka malas untuk berbelanja di koperasi dan mereka kurang tertarik untuk berbelanja di koperasi. Mereka mengatakan bahwa mereka malas untuk menjadi pengurus koperasi karena tidak mendapat nilai tambahan jika terlibat dalam kegiatan koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berkoperasi mereka masih rendah. Maka, peneliti memilih variabel motivasi berkoperasi yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Pengetahuan Anggota Koperasi, Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi, Dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta”..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah di atas, maka dapat diketahui berbagai faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi. berkoperasi.. Oleh. karena. terdapat. banyak. faktor. yang. mempengaruhi partisipasi berkoperasi, maka penelitian ini hanya meneliti tiga faktor yang diduga mempengaruhi partisipasi berkoperasi, yaitu, pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi.. C. Rumusan Masalah Dari uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu : 1. Bagaimana partisipasi anggota koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta? 2. Apakah. pengetahuan anggota tentang koperasi berpengaruh terhadap. partisipasi berkoperasi siswa di. SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,. Yogyakarta? 3. Apakah persepsi siswa tentang pelayanan koperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi siswa di. SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,. Yogyakarta? 4. Apakah motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta?.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 5. Apakah pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi berpengaruh terhadap partisipasi berkoperasi siswa di. SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,. Yogyakarta?. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui partisipasi anggota koperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 2. Mengetahui pengaruh pengetahuan anggota tentang koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 3. Mengetahui pengaruh persepsi anggota tentang pelayanan koperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 4. Mengetahui. pengaruh. motivasi. berkoperasi. terhadap. partisipasi. berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. 5. Mengetahui pengaruh pengetahuan anggota tentang koperasi, persepsi siswa tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa di Yogyakarta.. SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk latihan penelitian, menambah ilmu tentang perkoperasian, dan melihat langsung kenyataan di lapangan bukan hanya sekedar teori yang didapat dalam perkuliahan. 2. Bagi Universitas Untuk menambah kepustakaan dan keilmuan khususnya pengaplikasian ilmu ekonomi yang berkaitan dengan koperasi. 3. Bagi SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi instansi yang terkait yaitu di. SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman,. Yogyakarta. Untuk dapat lebih memperhatikan perkembangan usaha koperasi lewat peningkatan partisipasi berkoperasi. Sebagai bahan evaluasi sekolah untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa dalam berkoperasi dan sebagai bahan informasi serta referensi tambahan dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas berkoperasi siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Koperasi dan Koperasi Sekolah 1. Koperasi a. Pengertian Koperasi Dilihat dari asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan arti seperti itu, segala. bentuk. pekerjaan. yang. dilakukan. secara. bersama-sama. sebenarnya dapat disebut sebagai Koperasi, tetapi yang dimaksud dengan koperasi dalam hal ini bukanlah segala bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dalam arti yang sangat umum tersebut. Yang dimaksud dengan koperasi di sini adalah suatu bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu, berdasarkan ketentuan dan tujuan pula (Baswir, 2000: 1). Banyak pendapat tentang pengertian koperasi. Berikut adalah pengertian koperasi sebagai pegangan untuk mengenal Koperasi lebih jauh : Koperasi didirikan sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada Koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan (Subandi, 2010: 18).. 9.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Suatu organisasi koperasi adalah suatu perkumpulan dari sejumlah orang yang bergabung secara sukarela untuk mencapai suatu tujuan yang sama melalui pembentukan suatu organisasi yang diawasi secara demokratis, melaui penyetoran suatu kontribusi yang sama untuk modal yang diperlukan dan melalui pembagian resiko serta manfaat yang wajar dari usaha, dimana para anggotanya berperan aktif (ILO, 1966) (Partomo & Soejoedono, 2002: 51). Sekelompok yang bebas secara hukum atau unit-unit ekonomi bekerja sama untuk memiliki dan bertanggung jawab atas manajemen suatu badan usaha, dan bermaksud untuk menggunakan output-output ekonomis dari badan usaha tersebut, maka kita namakan badan usaha tersebut sebagai badan usaha koperasi (Ropke,2003: 12). International Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan saling membantu antara satu dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi (Hendar & Kusnadi, 2005: 18). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (UU Nomor 25 tahun 1992, pasal 1)..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Bila dirinci lebih jauh, beberapa pokok pikiran yang dapat ditarik dari uraian mengenai pengertian Koperasi tersebut adalah sebagai berikut (Baswir, 2000: 3): 1) Koperasi adalah suatu perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. 2) Bentuk kerjasama dalam Koperasi bersifat sukarela. 3) Masing-masing. anggota. Koperasi. berkewajiban. untuk. mengembangkan serta mengawasi jalannya usaha Koperasi. 4) Risiko dan keuntungan usaha Koperasi ditanggung dan dibagi secara adil. b. Nilai-nilai Dasar Gerakan Koperasi Nilai-nilai koperasi menurut ICA (1995) yang dikutip Hendar (2010: 10) bisa dipandang sebagai nilai-nilai dasar (fundamental) dan nilai-nilai etis. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut: 1) Nilai-nilai Dasar a) Menolong diri sendiri (self- help) b) Tanggung jawab sendiri (self-responsibility) c) Demokrasi (democracy) d) Persamaan (equality) e) Keadilan (equity) f) Solidaritas (solidarity) 2) Nilai-nilai Etis.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. a) Kejujuran (honesty) b) Keterbukaan (openess) c) Tanggung jawab sosial (social responsibility) d) Kepedulian terhadap orang lain (care for others) c. Tujuan Koperasi Pernyataan tujuan Koperasi dapat ditemukan dalam pasal 3 UU No. 25/1992. Menurut pasal tujuan Koperasi Indonesia adalah sebagai berikut (Baswir, 2000: 41) : Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasar bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan Koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut (Baswir, 2000: 48): 1) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya. 2) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. 3) Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional. d. Landasan Koperasi Indonesia Landasan Koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta kedudukan Koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25/1992.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. tentang pokok-pokok Perkoperasian, Koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut (Baswir, 2000: 36): 1) Landasan Idiil Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1995, landasan idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideology bangsa Indonesia. Ia merupakan semangat bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-harinya. 2) Landasan Srukturil Selain menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil Koperasi Indonesia, Bab II UU No.25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan strukturil Koperasi Indonesia.UUD 1945 merupakan aturan pokok organisasi Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila. Sebagai salah satu bentuk organisasi ekonomi yang hidup di Indonesia, maka penempatan UUD 1945 sebagai landasan strukturil Koperasi Indonesia ini adalah sesuatu yang wajar. Sehubungan dengan masalah perekonomian, ayat 1 pasal 33 UUD 1945 telah dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian sebagaimana telah ditegaskan Bung Hatta, yang dimaksud dengan “usaha bersama.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. berdasar atas asas kekeluargaan “ dalam ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah Koperasi. e. Asas dan Sendi Dasar Koperasi Asas diartikan sebagai sesuatu yang menjadi tumpuan berfikir. Dalam Pasal I UU 25/1992 ditegaskan bahwa asas koperasi adalah kekeluargaan. Atau dengan kata lain segala pemikiran tentang koperasi harus dalam tumpuan atau kerangka kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini di samping sesuai dengan Pasal I UUD 1945 : “Perekonomian disusun berdasar atas asas kekeluargaan”, yang kemudian dijelaskan dalam penjelasan pasal ini bahwa bangun usaha yang sesuai dengan asas itu adalah koperasi. Asas kekeluargaan ini dicoba digali dari falsafah hidup bangsa Indonesia yang tidak semata-mata memandang kebutuhan materi sebagai tujuan aktivitas ekonominya. Lebih jauh dari itu kebutuhan dan tujuan hidup manusia timur yang beragama adalah kebersamaan (hablun minannas). Dari. asas. kekeluargaan. inilah. kemudian. Bung. Hatta. menjelaskannya dalam dua sendi dasar koperasi selalu dipegang teguh oleh setiap anggota. Sendi dasar koperasi tersebut ada dua macam (Hudiyanto, 2002: 78) yaitu : 1) Individualitas Sendi dasar individualitas (sadar diri) dalam koperasi dijelaskan oleh Mohammad Hatta sebagai berikut:”Sadar diri ini adalah suatu sifat, karakter kukuh yang tidak boleh dikacaukan.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. artinya dengan individualism dasar yang mendahulukan hak orang seorang dari pada hak masyarakat”. Individualisme. menuntut. kemerdekaan. orang. seorang,. bertindak untuk mencapai keperluan hidupnya. Ia tak mau orangorang diikat oleh masyarakat. Tetapi individualitas adalah sifat pada orang seorang yang menandakan kehalusan budi beserta dengan keteguhan wataknya, yang memaksa orang lain menghargai dan memandang akan dia. Di dalam koperasi, individualism tidak diartikan sebagai keegoisan semata. Namun, di dalam sifat individualism atau individualitas tersebut terkandung makna bahwa sebagai anggota koperasi harus selalu percaya pada kemampuan diri sendiri dan berdiri di atas kaki sendiri. 2) Solidaritas Untuk mengimbangi agar sifat individualitas tidak mengarah ke pengertian sempit berupa klik dan kelompok dekatnya maka sendi dasar koperasi yang kedua yaitu solidaritas harus selalu dipupuk. Apabila salah satu dari dua sendi tersebut tidak ada, maka koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial tidak akan bisa tegak. Bung Hatta yang dikutip dalam Hudiyanto (2002: 79) mengatakan bahwa: Selagi solidaritas mendorong senantiasa memeperhatikan keperluan bersama individualitas mengisyaratkan harga diri sendiri dan.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. memperkuat semangat menunjukkan usaha bersama tadi. Pengurus yang tidak mempunyai kedua-dua sifat itu padanya, tidak sanggup memajukan koperasi dan lambat laun tidak akan dipakai. Solidaritas. sangat. dibutuhkan. guna. memupuk. rasa. kekeluargaan dan kegotongroyongan anggota koperasi. Dengan timbulnya rasa solidaritas maka akan timbul rasa kasih sayang diantara anggota sehingga asas kekeluargaan akan tetap terjaga dan usaha koperasi akan semakin maju. Karena dengan rasa solidaritas yang tinggi, antar anggota akan selalu bahu membahu dalam memenuhi kebutuhan mereka. f. Prinsip-Prinsip Koperasi Indonesia Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No. 25/1992, koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut (Baswir, 2000: 50-52) : 1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka Sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 5 UU No. 25/1992, sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat menyatakan masuk atau mengundurkan diri dalam Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar. Sedangkan sifat terbuka mengandung arti bahwa dalam hal keanggotaan Koperasi tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. Semua berhak menjadi anggota koperasi dari golongan apapun. Dari golongan masyarakat menengah ke atas sampai pada golongan masyarakat menengah ke bawah. 2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis Prinsip. demokrasi. mengemukakan. bahwa. pengelolaan. Koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggotalah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi. 3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota Pembagian sisa hasil usaha Koperasi kepada para anggotanya didasarkan atas perimbangan jasa masing-masing anggota dalam usaha Koperasi, yaitu yang dihitung berdasarkan besarnya volume transaksi anggota dalam keseluruhan volume usaha Koperasi. Hal ini merupakan wujud dari nilai kekeluargaan dan keadilan. 4) Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal Pembatasan bunga modal merupakan cerminan bahwa Koperasi, selain menaruh perhatian terhadap pemberian imbalan yang wajar terhadap partisipasi anggotanya, juga mendorong tumbuhnya rasa kesetiakawanan antar sesama anggota Koperasi. Selain itu, hal tersebut juga menunjukkan bahwa dalam jiwa tiap-tiap anggota Koperasi tumbuh rasa solidaritas untuk saling tolong menolong antara anggota yang kuat terhadap yang lemah. Terbatas.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. di sini maksudnya adalah wajar, tidak melebihi suku bunga yang berlaku di pasar. 5) Kemandirian Untuk bisa mandiri Koperasi harus mempunyai organisasi dan usaha yang berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Agar Koperasi dapat mengakar dalam kehidupan masyarakat maka keberadaan Koperasi harus dapat diterima oleh masyarakat. Agar bisa diterima oleh masyarakat maka Koperasi harus mampu memperjuangkan. kepentingan. dan. peningkatan. kesejahteraan. ekonomi masyarakat. g. Fungsi dan Peran Koperasi Indonesia Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 3 UU No. 25/1995, tujuan pendirian koperasi di Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Agar Koperasi Indonesia dapat mengemban tujuan tersebut, UU No. 25/1995 kemudian menggariskan fungsi dan peran yang harus diemban Koperasi dalam turut membangun perekonomian Indonesia. Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25/1995 itu, fungsi dan peran Koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah sebagai berikut (Baswir, 2000: 71):.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 1) Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka. 2) Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai soko gurunya. 4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. h. Permodalan Koperasi Menurut Hudiyanto (2002: 145) permodalan koperasi terdiri dari: 1) Modal sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemiliknya secara langsung akan menanggung resiko atau kerugian apabila terjadi kondisi pailit. Modal sendiri terdiri dari : a) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang dibayarkan oleh setiap anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. b) Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang diserahkan oleh anggota dalam jumlah tertentu yang mungkin tidak sama antar anggota..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. c) Dana cadangan, yaitu bagian dari SHU yang tidak dibagikan kepada anggota yang dimaksudkan untuk menambah modal koperasi. d) Hibah, merupakan transfer (pemberian) dana dari pihak lain secara gratis, yaitu tidak ada kewajiban bagi koperasi untuk membayar kembali baik berupa pokok pemberian maupun jasa. 2) Modal pinjaman Sebagaimana disebutkan dalam UU No 25 pasal 2 tahun 1992 tentang Perkoperasian sumber modal pinjaman itu adalah : a) Pinjaman dari anggota. b) Pinjaman dari koperasi lainnya maupun anggota koperasi lainnya. c) Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya. d) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya. i. Anggota Koperasi Sebagai Individu dan Usaha Ekonomi Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap orang/individu yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam anggaran dasar. Berpegang pada prinsip/pengertian koperasi, maka ada beberapa prinsip, yaitu (Partomo & Soejoedono, 2002: 58):.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. a. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. b. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan. c. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam anggaran dasar. Dengan mengacu pada UU No. 25 tahun 1992 pasal 20, terdapat beberapa kewajiban dan hak anggota koperasi, yaitu (Hudiyanto, 2002: 137): Kewajiban anggota koperasi yaitu mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota dan berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. Hak anggota koperasi yaitu menghadiri, menyatakan pendapat, memberikan suara dalam rapat anggota, memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas, meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar, mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta, memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota, dan mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam anggaran dasar.. 2. Koperasi Sekolah a. Latar belakang.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. Berlandaskan UUD pasal 33 ayat 1, mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dalam UU Nomor 25 tahun 1992 berisi tentang pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi sekolah sangat membantu bagi para siswa untuk mengembangkan potensinya dalam bidang ekonomi dan sebagai latihan bertanggung jawab dan kemandirian siswa. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama tiga menteri, yaitu Menteri Koperasi Nomor 125/DK/KPTS/X/1984, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 04470/U/1984, Menteri dalam Negeri Nomor 71 tahun 1984 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Sekolah. Surat keputusan ini menunjukkan bahwa koperasi sekolah merupakan badan yang cukup penting didirikan sebagai sarana siswa untuk belajar dan bekerja. Koperasi sekolah dibentuk dengan persetujuan rapat yang dihadiri oleh para siswa, guru, kepala sekolah, dan karyawan sekolah. Dalam rapat tersebut disusun juga peraturan-peraturan yang berlaku dalam koperasi sekolah. Koperasi sekolah diusahakan dan diurus oleh para siswa.. b. Pengertian Koperasi Sekolah.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. Menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan sekolah merupakan lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Keberadaan koperasi sekolah merupakan wahana belajar bagi siswa, melalui koperasi sekolah siswa akan mengetahui, memahami dan kemudian mengimplementasikan koperasi dalam kehidupan di masyarkat. Menurut Suwandi (1982: 2) ”Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Tingkat Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, Pondok Pesantren, dan Lembaga Pendidikan lainnya yang setaraf”. Jadi, Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah dengan bimbingan guru. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan seterusnya. Keanggotaan, kepengurusan, penyelenggaraan rapat anggota, lapangan. usaha. yang. ditangani,. permodalan,. dan. sebagainya. menggunakan pinsip-prinsip yang berlaku dalam koperasi. Hanya, untuk kepentingan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan, guru-guru.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. dapat. dilibatkan dalam kepengurusan dan. anggota pengawas.. Disamping itu dapat juga diangkat penasihat yang berasal dari guru, kepala sekolah, pejabat dari dinas koperasi dan pembinaan pengusaha kecil setempat atau dari komite sekolah. c. Tujuan Koperasi Sekolah Tujuan koperasi sekolah (Suwandi,1982: 3) antara lain: 1) Untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan praktik yang berhubungan dengan kegiatan koperasi. 2) Dalam praktek Koperasi Sekolah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa. 3) Dengan menugaskan para siswa praktik berkoperasi ini juga bertujuan. untuk. menghindarkan. terjadinya. pertentangan. kepentingan di kalangan pembimbing yang ada diantara mereka berusaha untuk mencari keuntungan dari kegiatan usaha koperasi. 4) Apabila praktik berkoperasi tersebut dijalankan dengan baik oleh para siswa tentu akan memperoleh keuntungan atau Sisa Hasil Usaha (SHU). 5) Untuk menanamkan rasa harga diri, untuk menanamkan kesamaan derajat,. dan. untuk. menumbuhkan. ajaran. demokrasi. serta. membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat terhadap siswa yang menjadi anggotanya atau dengan kata lain bahwa.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. koperasi sekolah dapat dijadikan ajang pembinaan mental yang cukup baik. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Menurut Subyakto & Bambang. (1983: 100) ada keunikan. tersendiri dengan dilakukannya kegiatan koperasi pada suatu sekolah. Kalau kegiatan-kegiatan yang lain mungkin hanya. menyangkut. masalah sosial saja, atau ekonomi saja, maupun edukatif saja. Tetapi dalam koperasi ketiga-tiganya aspek tersebut dapat diperoleh. Dalam aspek sosial, dapat tercermin dari sistem kerja dalam koperasi itu sendiri, di mana anggota-anggotanya mempunyai kedudukan sama, begitu pula haknya. Tidak memandang siapa dia, apa pekerjaan orang tuanya, kalau sekolah pakai apa, jumlah simpananya berapa, dan hal-hal lain yang biasanya merupakan sebab timbulnya gap antara golongan kaya dan miskin. Dari sini diharapkan timbul rasa persamaan tanpa membedakan anak yang satu dengan anak yang lain, dan jika ini berkembang akan menumbuhkan sikap gotong royong terhadap sesama temannya..

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. d. Modal Koperasi Sekolah Pada koperasi sekolah modal didapatkan dari berbagai sumber (Suwandi, 1982 : 28) yaitu : 1) Simpanan pokok. 2) Simpnan wajib. 3) Simpanan sukarela. Menurut Suwandi (1982 : 29) modal koperasi sekolah dapat diperolehdari sumber lain yaitu : 1) Pinjaman dari bank dapat diperoleh bila ada yang menanggung dan dipercaya oleh pihak bank sehingga dapat memperoleh kredit dari bank. 2) Hibah dapat diperoleh dari sekolah dan dari pemerintah dapat digunakan sebagai modal usaha koperasi sekolah dalam bentuk modal kerja dan juga bias sebagai barang investasi. 3) Pinjaman dari pihak ketiga biasanya di dapat dari guru atau POM (Persatuan Orang tua Murid) yang menaruh simpati pada koperasi sekolah. e. Ketatalaksanaan Koperasi Sekolah Setiap organisasi memerlukan ketatalaksanan termasuk di dalam koperasi sekolah (Suwandi, 1982 : 18) yaitu: 1) Rapat Anggota Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi yang memutuskan kebijaksanaan utama untuk menjalankan usaha koperasi. Usaha.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. koperasi sekolah pada dasarnya ada dua kelompok yaitu bidang organisasi ideal yang berkaitan dengan peningkatan anggota dan bidang ekonomi yang memperjualbelikan buku dan peralatan sekolah lainya yang dibutuhkan siswa. 2) Pengurus Pengurus koperasi sekolah berasal dari anggotanya yang dipilih oleh anggotanya sendiri . 3) Pengawas Peranan pengawas ini sangat penting sekali sebab merupakan mata rantai penghubung teori dengan praktek koperasi sekolah seharihari. Mengingat guru telah dewasa maka biasanya pengawas koperasi sekolah ini diambil dari guru yang tugasnya mengawasi jalanya koperasi sekolah. 4) Badan Pemeriksa Badan pemeriksa koperasi sekolah sama halnya dengan koperasi pada umumnya yang keanggotaanya terdiri dari dan dipilih dari kalangan murid sekolah yang bersangkutan dengan rapat anggota. Sebaiknya badan pemeriksa terdiri dari 3 orang dan dipimpin oleh guru yang dipilih. 5) Penasihat Penasihat perlu ada di dalam koperasi sekolah keanggotaan penasihat pada koperasi sekolah terdiri dari para guru dan orang tua.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. murid. Penasihat ini bertugas memberikan bimbingan, dorongan, dan memberikan penyuluhan pada pengurus koperasi sekolah. 6) Pelaksana Pada koperasi sekolah mengingat tujuanya sebagai alat belajar, manajer pelaksana usaha koperasi belum dibutuhkan .. B. Partisipasi Anggota dalam Koperasi (Partisipasi Berkoperasi) 1. Pengertian Partisipasi Berkoperasi Secara. harfiah. partisipasi. diambil. dari. bahasa. asing. participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam mencapai tujuan (Hendar & Kusnadi, 2005: 91). Menurut jurnal yang ditulis oleh Achmad Hendra Setiawan (2004:39), partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan ikut berbagi tanggung jawab atas tercapainya tujuan tersebut. Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikut sertakan anggota koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama. Partisipasi. anggota. koperasi. berarti. anggota. memiliki. keterlibatan mental dan emosional terhadap koperasi, memiliki motivasi berkontribusi kepada koperasi, dan berbagai tanggung jawab atas.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. pencapaian tujuan organisasi maupun usaha koperasi. Partisipasi anggota dalam koperasi dapat dirumuskan sebagai keterlibatan para anggota secara aktif dan menyeluruh dalam pengambilan keputusan, penetapan kebijakan, arah dan langkah usaha, pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi, penyertaan modal usaha, dalam pemanfaatan usaha, serta dalam menikmati sisa hasil usaha. Partisipasi anggota juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan anggota dalam berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi, baik kedudukan anggota sebagai pemilik maupun sebagai pengguna atau pelanggan. Keikutsertaan anggota ini diwujudkan dalam bentuk pencurahan pendapat dan pikiran dalam pengambilan keputusan, dalam pengawasan, kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, pemberian kontirbusi modal keuangan, serta pemanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Secara umum, partisipasi anggota koperasi menyangkut partisipasi terhadap sumberdaya, pengambilan keputusan, dan pemanfaatan, atau seringkali dibuat kategori partisipasi kontributif, partisipasi insentif (Hendar&Kusnadi, 2005: 91). Jadi, menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orangorang dalan kelompok tertentu yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi keaktifan dalam kegiatan koperasi, berpendapat, pemanfaatan pelayanan serta memberikan kritik dan saran dalam rangka mencapai tujuan koperasi yang diharapkan..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. 2. Dimensi Partisipasi Hendar & Kusnadi (2005: 92-93) mengklasifikasikan partisipasi berdasarkan 4 dimensi, yaitu dipandang dari sifatnya, bentuknya, pelaksanaannya dan peran serta perorangan/sekelompok orang. Dimensi-dimensi partisipasi dijelaskan sebagai berikut: a. Dimensi partisipasi dimandang dari sifatnya Dipandang dari sifatnya, partisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela. Sifat kesukarelaan ini menuntut kemampuan manajemen koperasi dalam merangsang aktivitas partisipasi anggota. Tanpa rangsangan partisipasi yang efektif, partisipasi dalam koperasi tidak akan berjalan. b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada partisipasi yang bersifat formal biasanya telah tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keputusan dan dalam pelaksanaan setiap kegiatan (misalnya serikat pekerja, dewan pengurus). Pada partisipasi yang.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. bersifat informal biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan dalam bidang-bidang partisipasi. Pada. koperasi,. kedua. bentuk. partisipasi. ini. bisa. dilaksanakan secara bersama-sama. Manajemen partisipasi bisa merangsang partisipasi anggota secara formal maupun informal, tergantung situasi dan kondisi serta aturan-aturan partisipasi yang diberlakukan. c. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya Dipandang. dari. pelaksanaannya,. partisipasi. dapat. dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, menyampaikan ide-ide, informasi, keinginan, harapan, saran, dan lain-lain kepada pihak yang menjadi pimpinannya tanpa harus melalui dewan perwakilan. Sedangkan partisipasi tidak langsung terjadi apabila ada wakil yang membawa aspirasi orang lain, misalnya karyawan atau anggota. Pada koperasi, partisipasi langsung dan partisipasi tidak langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. apabila jumlah anggota terlalu banyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang begitu luas, atau koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya. d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya Dari segi kepentingannya, partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributif (contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Dalam kedudukannya sebagai pemilik, (a) para anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan (penyerahan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, atau danadana pribadi yang diinvestasikan pada koperasi), dan (b) mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi. Partisipasi semacam ini disebut partisipasi kontributif. Dalam kedudukannya sebagai pelanggan atau pemakai, para anggota memanfaatkan berbagai potensi pelayanan yang disediakan oleh perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi semacam ini disebut partisipasi insentif. Para anggota akan terus mempertahankan keanggotaannya dan terus mengadakan.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. transasksi dengan perusahaan koperasi apabila mereka memperoleh manfaat, artinya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, yaitu memperoleh barang dan jasa yang harganya, mutu, dan syaratsyaratnya lebih menguntungkan daripada yang diperoleh dari pihak lain yang bukan koperasi. Para anggota harus ikut serta membiayai perusahaan koperasi yang diperlukan untuk menunjang usaha dan rumah tangga para anggotanya secara efisien sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Di samping itu, mereka harus memiliki hak,. kemungkinan. bertindak,. motivasi. dan. kesanggupan. berpartisipasi dalam menentukan tujuan, mengambil keputusan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha koperasi. 3. Upaya Meningkatkan Partisipasi Anggota Dalam buku saku Koperasi (2010) yang ditulis oleh Deputi Pengembangan SDM terdapat berbagai cara untuk dapat meningkatkan partisipasi anggota baik menggunakan pendekatan materi maupun non materi. Pendekatan materi yang dimaksud adalah memberikan komisi dan insentif, pemberian bonus, maupun pemberian tunjangan atas aktivitas keterlibatan anggota berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan organisasi maupun layanan barang/jasa yang disediakan koperasi. Selanjutnya pendekatan non materi yaitu memberikan motivasi kepada semua komponen, dengan jalan mengikutsertakan seluruh anggota dalam proses pengambilan keputusan secara bersama..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan tentang indikator untuk mengukur partisipasi anggota, yaitu: a.. Partisipasi dalam pengambilan keputusan dalam rapat anggota (kehadiran, keaktifan, dan penyampain atau mengemukakan pendapat, saran, ide, gagasan, kritik bagi koperasi).. b.. Partisipasi dalam kontribusi modal (dalam berbagai jenis simpanan,. simpanan. pokok,. simpanan. wajib,. simpanan. sukarela/manasuka, jumlah dan frekuensi menyimpan simpanan, penyertaan modal). c.. Partisipasi dalam pemanfaatan pelayanan (dalam berbagai jenis unit usaha, jumlah dan frekuensi pemanfaatan layanan dari setiap unit usaha koperasi, besaran transaksi berdasarkan waktu dan unit usaha yang dimanfaatkan, besaran pembelian atau penjualan barang maupu jasa yang dimanfaatkan, cara pembayaran atau cara pengambilan, bentuk transaksi, waktu layanan).. d.. Partisipasi dalam pengawasan koperasi (dalam menyampaikan kritik, tata cara penyampaian kritik, ikut serta melakukan pengawasan jalannya organisasi dan usaha koperasi)..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Anggota (Siswa) Dalam Berkoperasi 1. Pengetahuan Anggota Tentang Koperasi Menurut. Kamus. Besar. Bahasa. Indonesia. (2007:. 1121). “Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran)”. Dalam hal ini, segala sesuatu yang diketahui oleh siswa adalah pengetahuan tentang koperasi. Anggota yang memiliki pengetahuan cukup mengenai koperasi dan gerak langkahnya, manfaat berkoperasi, tujuan koperasi sehingga anggota ikhlas melaksanakan kewajiban serta haknya untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan koperasi. Pemahaman anggota tersebut diharapkan dapat meningkatkan keaktifan anggota, sehingga anggota bersama-sama akan dapat memanfaatkan koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama (Widiyanti, 1999: 53). Widiyanti (1999: 72) juga menjelaskan bahwa Koperasi sering diartikan sebagai perkumpulan orang-orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi secara demokratis. Dari pengertian tersebut di atas dapat kita simpulkan bahwa Koperasi itu mempunyai 2 (dua) aspek utama, aspek perkumpulan orang-orang yang tergabung di dalam Koperasi adalah mereka yang tentunya sudah memahami benar arti dan tujuan Koperasi serta asas dan sendi dasarnya. Sebagai anggota Koperasi, harus memiliki.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. kesadaran bahwa bukan kepentingan diri pribadi yang diutamakan, melainkan kepentingan bersama. Kemudian apabila dilihat dari aspek usahanya, maka pengelolaan usaha Koperasi pada prinsipnya tidak berbeda dengan usaha bukan koperasi, yaitu harus efisien dan lugas serta dilandasi dengan hukum-hukum ekonomi. Dengan kata lain usaha Koperasi harus dikelola secara professional. Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi berkoperasi dapat dipengaruhi oleh pengetahuan berkoperasi para anggotanya. Hal ini hanya mungkin dicapai melalui pendidikan anggota. Pembinaan pengetahuan koperasi dapat dilakukan dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan program penyuluhan tentang koperasi yang diadakan oleh sekolah. Sehingga tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa tentang koperasi yaitu sebagai anggota dan pengurus harus mengetahui tentang koperasi. Antara lain, siswa harus mengetahui tentang arti, tujuan dan asas koperasi, landasan dan tujuan koperasi, fungsi dan peran serta prinsip koperasi, organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi), hak dan kewajiban anggota, arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah, lapangan usaha dan pelaksanan harian koperasi sekolah..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. 2. Persepsi Anggota Terhadap Pelayanan koperasi a. Pengertian persepsi Presepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkunganya, baik lewat perasaan, penglihatan, dan penciuman Pengertian tentang persepsi menurut Chaplin (2002) yang dikutip oleh Desmita (2005: 108) yaitu : “Persepsi adalah proses mengetahui objek dan kejadian objek dengan bantuan indera”. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau disebut juga proses sensoris (Walgito, 2004: 87). Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah pandangan seseorang tentang objek karena diterimanya stimulus melalui alat inderanya. Oleh karena itu, pelayanan yang baik dari koperasi, akan meningkatkan anggota untuk berpartisipasi secara aktif. Demikian pula koperasi sekolah bisa diterima oleh anggota karena adanya pelayanan yang diberikan sesuai dengan bentuk dan kebutuhan yang diberikan oleh koperasi sehingga dapat meningkatkan partisipasi anggota. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi persepsi anggota tentang pelayanan, maka ditarik benang merah tentang tolak ukur dalam mengukur persepsi anggota tentang pelayanan koperasi adalah: kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota, sarana prasarana.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. yang baik (keadaan fisik ruang dan gedung koperasi), harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima, sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) serta sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan (informasi promosi barang), pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan.. 3. Motivasi Berkoperasi a. Pengertian Motivasi Di kalangan para ahli muncul berbagai pendapat tentang motivasi. Masing-masing ahli memberikan pengertian tentang motivasi dengan titik berat yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh. Menurut Moenir (2010: 136) motivasi adalah rangsangan dari luar dalam bentuk benda atau bukan benda yang dapat menumbuhkan dorongan pada orang untuk memiliki, menikmati, menguasai atau mencapai benda/bukan benda tersebut. Menurut Robert L Mathis dan John H. Jackson (1979: 48), motivasi asal kata motif adalah suatu kehendak atau keinginan yang timbul dalam diri seseorang yang menyebabkan orang itu berbuat ( Moenir, 2010: 136). Menurut Malayu S.P Hasibuan (2005: 95) motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. seseorang, agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Berkoperasi adalah bekerjasama untuk mewujudkan suatu tujuan. Dengan demikian yang dimaksud dengan motivasi berkoperasi adalah daya penggerak, pendorong, kekuatan atau potensi yang ada dalam diri seseorang yang menyebabkan ia mempunyai kecenderungan untuk bekerjasama dalam koperasi dengan cara melibatkan dirinya masuk menjadi anggota koperasi yang didasarkan pada kebutuhannya serta untuk mencapai tujuan tertentu. Anggota dikatakan memiliki motivasi berkoperasi apabila ada dorongan dan keinginan yang timbul dari dirinya untuk menjadi anggota koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhannya sesuai tujuan yang ingin dicapai. Seseorang mempunyai kecenderungan untuk berkoperasi dapat juga dilihat dari kesadaran dalam berkoperasi, manfaat yang diperoleh dalam berkoperasi, sikap dan usaha yang positif terhadap koperasi, dan kebutuhan dalam berkoperasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Hendar (2010: 153) motivasi anggota merupakan faktor yang sangat penting diperhatikan oleh manajemen koperasi, karena keberhasilan motivasi akan dapat: 1)Meningkatkan moral dan kepuasan kerja anggota. 2)Meningkatkan produktivitas kerja anggota..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. 3)Mempertahankan kestabilan jumlah anggota. 4)Meningkatkan kedisiplinan anggota. 5)Menciptakan suasana dan hubungan yang baik antara anggota dan pihak manajemen koperasi. 6)Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi anggota. 7)Meningkatkan kesejahteraan anggota. 8)Meningkatkan. tanggung. jawab. anggota. atas. kewajiban-. kewajibannya. Motivasi adalah sebuah proses. Proses motivasi dimulai dari pengenalan akan kebutuhan anggota yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang belum terpenuhi membangkitkan seorang anggota untuk mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan melakukan kegiatan yang berorientasi pada tujuan. Dari uraian tersebut di atas, maka tingkat partisipasi berkoperasi dapat dipengaruhi oleh motivasi penghayatan dan kesadaran berkoperasi para anggotanya. Dan hal ini hanya mungkin dicapai dengan tingkat motivasi yang tinggi anggota dalam berkoperasi..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. D. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis yaitu : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. Peneliti. Judul. Variabel. Sunarti (2007). Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Pengetahuan Perkoperasian Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di KUD Godean Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Partisipasi anggota (Y) Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X1) Pengetahuan perkoperasian anggota (X2). Cholif Hendratno (2010). Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi dan Motivasi Berkoperasi Terhadap Partisipasi Anggota di Primkoppol Resor Klaten. Partisipasi anggota (Y) Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi (X1) Motivasi berkoperasi (X2). Metode dan Alat Analisis Ex-post facto Regresi. Ex-post facto Regresi. Kesimpulan  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penyumbang terbesar dalam partisipasi anggota adalah Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi ,memberikan sumbangan efektif sebesar 31%.  Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa Pengetahuan perkoperasian anggota hanya memberikan sumbangan efektif sebesar 7,6% terhadap partisipasi anggota.  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penyumbang terbesar dalam partisipasi anggota adalah , motivasi berkoperasi memberikan sumbangan efektif sebesar 49,48%.  Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa Presepsi anggota tentang pelayanan koperasi hanya.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Tutik Widiastuti (2013). Kontribusi Status Sosial Ekonomi Anggota, Layanan Prima, dan Lama Bergabung Menjdi Anggota Terhadap Partisipasi Anggota di Koperasi Sami Aji Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Partisipasi anggota (Y) Status sosial ekonomi anggota (X1) Layanan prima (X2) Lama bergabung menjadi anggota (X3). Ex-post facto Regresi. memberikan sumbangan efektif sebesar 5,82% terhadap partisipasi anggota.  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penyumbang terbesar dalam partisipasi anggota adalah Status sosial ekonomi anggota memberikan kontribusi sebesar 21,41%.  Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa Layanan prima memberikan kontribusi sebesar 19,13% terhadap partisipasi anggota.  Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa lama bergabung menjadi anggota tidak ada kontribusi terhadap partisipasi anggota.. E. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh Pengetahuan Partisipasi Berkoperasi. Anggota. Tentang. Koperasi. Terhadap. Pengetahuan tentang koperasi adalah segala sesuatu yang diketahuai siswa tentang koperasi yang meliputi arti, tujuan dan asas koperasi, landasan dan tujuan koperasi, fungsi dan peran serta prinsip koperasi, organisasi koperasi (permodalan dan perangkat koperasi), hak dan kewajiban anggota, arti dan fungsi koperasi sekolah, tujuan dan ciri koperasi sekolah, lapangan usaha dan pelaksana harian koperasi sekolah..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Pengetahuan siswa tentang koperasi dan koperasi sekolah tersebut sangat menentukan besarnya partisipasi siswa untuk berkoperasi. Semakin tinggi pengetahuan siswa tentang koperasi maka akan semakin tinggi pula atau besar pula kontribusi atau partisipasi siswa dalam berkoperasi. Seseorang akan semakin mau terlibat dalam koperasi jika ia mengetahui seluk beluk koperasi itu seperti apa. Maka dari itu, pengetahuan tentang koperasi sangat penting dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam koperasi. 2. Pengaruh Persepsi Anggota Tentang Pelayanan Koperasi Terhadap Partisipasi Berkoperasi Persepsi anggota tentang pelayanan koperasi dapat diartikan sebagai informasi atau pandangan yang didapat oleh anggota dengan alat inderanya tentang jasa yang diberikan oleh koperasi dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Pelayanan koperasi yang sesuai dengan kebutuhan anggota akan menumbuhkan persepsi yang positif dari anggota kepada koperasi. Semakin positif persepsi anggota tentang koperasi, maka akan semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam koperasi. Faktor-faktor dari kualitas pelayanan adalah kesesuaian pemenuhan kebutuhan anggota, sarana prasarana yang baik, harga dan kualitas barang serta jasa yang diberikan, kemanfaatan pelayanan usaha koperasi yang diterima, kenyamanan, dan sikap pengurus (keramahan, kesopanan, sikap adil tak tidak pilih kasih pada pelanggan) serta sarana komunikasi yang dimiliki oleh penyedia layanan, pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan..

Gambar

Gambar 1 Paradigma Penelitian……………………………………………… 44
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 1 : Paradigma Penelitian X1
Tabel 3.1   Populasi dan Sampel
+6

Referensi

Dokumen terkait

Cheng (2009) dalam penelitian human capital dan kualitas auditor juga berperan penting dalam penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul Pengaruh proporsi dewan komisaris, ukuran perusahaan, leverage,

Generically, in our hierarchical model the migration process that sustains an equilibrium is at the border to recurrence in the case of one-level branching, and at the border to

3 This is relative to increased size of Jakarta and its population.. The kampung is the lowest land in the neighbourhood where a toilet-raft was located on the bank of Ciliwung,

Ketika nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian atau diungkapkan dalam catatan atas laporan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “ Korelasi

Prinsip utama konsep distribusi dalam pandangan Islam adalah peningkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan sehingga kekayaan yang ada

Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa tujuan pengelolaan adalah agar setiap anak