• Tidak ada hasil yang ditemukan

kutu busuk makalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kutu busuk makalah"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODEN

PENGENDALIAN VEKTOR DAN RODEN

Kutu Busuk 

Kutu Busuk 

””

Rabu, 29 Maret 2016 Rabu, 29 Maret 2016

Pukul 14.20 WIB/Ruang Kuliah 9 Pukul 14.20 WIB/Ruang Kuliah 9

Disusun oleh: Disusun oleh: Kelompok

Kelompok 3, 3, Kelas Kelas EE Leni

Leni Ika Ika Safitri Safitri 152110101122152110101122 Bagus

Bagus Dwi Dwi atmoko atmoko 152110101115211010112727 Erlina

Erlina Tri Tri Rahayu Rahayu Utomo Utomo 152110101115211010113030 Avisyah

Avisyah Damayanty Damayanty 152110101115211010113434  Nur Fitriana

 Nur Fitriana 152110101115211010113737 Citra

Citra Al Al Karina Karina 152110101138152110101138 Alya

Alya Fauziyah Fauziyah 152110101115211010114141

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

UNIVERSITAS JEMBER

2017

2017

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

makalah yang berjudul ““Kutu Busuk Kutu Busuk ”” dengan tepat waktu. dengan tepat waktu.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu :

yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, yaitu : 1.

1. Ibu Rahayu Sri Pujiati, S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing yangIbu Rahayu Sri Pujiati, S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis sehingga telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada penulis sehingga tersusunlah makalah ini.

tersusunlah makalah ini. 2.

2. Orang tua kami yang tidak lupa selalu mendoakan kami dan merupakanOrang tua kami yang tidak lupa selalu mendoakan kami dan merupakan motivasi terbesar kami sampai saat ini.

motivasi terbesar kami sampai saat ini. 3.

3. Rekan-rekan yang menempuh mata kuliah Pengendalian Vektor danRekan-rekan yang menempuh mata kuliah Pengendalian Vektor dan Roden

Roden yang telah yang telah memberikan dukungmemberikan dukungan moril.an moril.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaannya dan semoga paper ini dapat memberikan diharapkan dalam penyempurnaannya dan semoga paper ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi kita semua khususnya teman-teman mahasiswa serta bisa tambahan wawasan bagi kita semua khususnya teman-teman mahasiswa serta bisa menjadi bahan referensi untuk pembelajaran kita bersama.

menjadi bahan referensi untuk pembelajaran kita bersama.

Jember, 20 Maret 2017 Jember, 20 Maret 2017

Penulis Penulis

(3)

BAB 1

BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

1.2

1.2 Rumusan Rumusan MasalahMasalah

Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi  beberapa

 beberapa pertanyaan pertanyaan yang yang akan akan dijadikan dijadikan bahan bahan dalam dalam penyusunan penyusunan dandan  penyelesaian makalah. Rumusan masalah adalah sebagai berikut:

 penyelesaian makalah. Rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1.

1. Apa pengertian dari kutu busuk?Apa pengertian dari kutu busuk? 2.

2. Pengaruh kesehatan apa yang dapat disebabkan oleh kutu busuk?Pengaruh kesehatan apa yang dapat disebabkan oleh kutu busuk? 3.

3. Bagaimana cara pengendalian kutu busuk?Bagaimana cara pengendalian kutu busuk?

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengendalian Vektor dan Roden, juga memiliki tujuan lain tugas dari mata kuliah Pengendalian Vektor dan Roden, juga memiliki tujuan lain yaitu:

yaitu:

1.

1. Mengetahui pengertian dari kutu busuk.Mengetahui pengertian dari kutu busuk. 2.

2. Mengetahui pengaruh kesehatan yang disebabkan oleh kutu busuk.Mengetahui pengaruh kesehatan yang disebabkan oleh kutu busuk. 3.

(4)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Taksonomi Kutu Busuk

2.1 Definisi dan Taksonomi Kutu Busuk

Kutu busuk adalah salah satu insekta yang termasuk dalam

Kutu busuk adalah salah satu insekta yang termasuk dalam ordo Hemipteraordo Hemiptera yaitu salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, serta tidak mempunyai sayap. Umumnya binatang ini hidup dari menghisap darah serta tidak mempunyai sayap. Umumnya binatang ini hidup dari menghisap darah korbannya yaitu manusia atau hewan. Kepinding merupakan serangga kecil dan korbannya yaitu manusia atau hewan. Kepinding merupakan serangga kecil dan merupakan hewan nocturnal hematophagous. Kepinding manusia masih merupakan hewan nocturnal hematophagous. Kepinding manusia masih  berkembang pesat dengan populasi yang banyak khususny

 berkembang pesat dengan populasi yang banyak khususnya di negara berkembanga di negara berkembang yang sebelumny

yang sebelumnya relatif bebas kepina relatif bebas kepinding (Harold J ding (Harold J Harlan, 2006Harlan, 2006).).

Genus dan spesies kepinding pada umumnya bisa beradaptasi dengan baik Genus dan spesies kepinding pada umumnya bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan manusia. Hewan tersebut dapat ditemukan di daerah iklim di di lingkungan manusia. Hewan tersebut dapat ditemukan di daerah iklim di seluruh dunia dan sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Spesies lainnya seluruh dunia dan sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Spesies lainnya termasuk cimex hemipterus, ditemukan di wilayah tropis (termasuk Florida), yang termasuk cimex hemipterus, ditemukan di wilayah tropis (termasuk Florida), yang  juga

 juga mengganggu mengganggu unggas unggas dan dan kelelawar kelelawar dan dan septocimex septocimex baveli baveli ditemukan ditemukan didi wilayah tropis, Afrika Barat dan Amerika Selatan yang mengganggu kelelawar wilayah tropis, Afrika Barat dan Amerika Selatan yang mengganggu kelelawar dan manusia. Cimex polasellus dan cimex pipistrella utamanya menyerang dan manusia. Cimex polasellus dan cimex pipistrella utamanya menyerang kelelawar, sedangkan haemotosiphon inodora, spesies dari Amerika Utara, kelelawar, sedangkan haemotosiphon inodora, spesies dari Amerika Utara, memangsa unggas (Alameda Country Vector Control Services Distric).

memangsa unggas (Alameda Country Vector Control Services Distric). 2.1.1 Klasifikasi 2.1.1 Klasifikasi Kingdom: Animalia Kingdom: Animalia Filum: Arthropoda Filum: Arthropoda Classis: Insecta Classis: Insecta Ordo: Hemiptera Ordo: Hemiptera Family: Cimicidae Family: Cimicidae Genus

Genus : : CimexCimex

Spesies:

(5)

 Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan  Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan  pteron

 pteron (sayap) (sayap) sehingga sehingga jika jika diartikan diartikan secara secara keseluruhan, keseluruhan, HemipteraHemiptera  berarti "yang bersayap se

 berarti "yang bersayap setengah". Nama itu diberikan karena stengah". Nama itu diberikan karena s erangga darierangga dari ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, ordo ini memiliki sayap depan yang bagian pangkalnya keras seperti kulit, namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada namun bagian belakangnya tipis seperti membran. Sayap depan ini pada sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sebagian anggota Hemiptera bisa dilipat di atas tubuhnya dan menutupi sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada sayap belakangnya yang seluruhnya tipis dan transparan, sementara pada anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak anggota Hemiptera lain sayapnya tidak dilipat sekalipun sedang tidak terbang (Jumar. 2000).

terbang (Jumar. 2000).

Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha. Subordo penyusun Coleorrhyncha, Heteroptera, dan Sternorrhyncha. Subordo penyusun Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo berbeda, ordo Hemiptera sendiri pada awalnya dipisahkan ke dalam 2 ordo berbeda, ordo Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan Homoptera dan ordo Heteroptera/Hemiptera dengan melihat perbedaan  pada kedua

 pada kedua sayap sayap serangga anggota serangga anggota penyusun kedua penyusun kedua ordo tersebut. ordo tersebut. KeduaKedua ordo tersebut akhirnya dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo ordo tersebut akhirnya dikombinasikan menjadi satu ordo, yaitu ordo Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang dikenal sekarang Hemiptera yang terdiri dari 4 subordo seperti yang dikenal sekarang dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak dengan subordo Heteroptera memiliki anggota penyusun terbanyak (mencapai 25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah (mencapai 25.000 spesies) di mana anggotanya umumnya adalah kepik-kepik sejati besar seperti walang sangit dan kepik-kepik pembunuh (Jumar. kepik sejati besar seperti walang sangit dan kepik pembunuh (Jumar. 2000).

2000).

2.1.2 Morfologi 2.1.2 Morfologi

Kutu busuk,

Kutu busuk, tubuhnya berbetubuhnya berbentuk oval, pipih, ntuk oval, pipih, dorsoventral,dorsoventral,  berukuran

 berukuran 4-6 4-6 mm, mm, dan dan berwarna berwarna coklat coklat kekuningan kekuningan atau atau coklat coklat gelap.gelap. Bersegmen terdiri atas kepala, thorax, dan abdomen berwarna kuning Bersegmen terdiri atas kepala, thorax, dan abdomen berwarna kuning coklat pada larva dan coklat merah pada imago.

coklat pada larva dan coklat merah pada imago. Sayapnya tidakSayapnya tidak  berkembang (vest

 berkembang (vestigial) igial) dan dan abdomennya teabdomennya terdiri rdiri atas atas 9 9 ruas. ruas. Cimex Cimex betinabetina sedikit lebih besar daripada jantan. Ketika belum menghisap darah ukuran sedikit lebih besar daripada jantan. Ketika belum menghisap darah ukuran  panjang

 panjang tubuh tubuh bedbug bedbug adalah adalah 4 4 mm mm sampai sampai 6 6 mm mm dan dan memilikimemiliki  permukaan atas tubuh berkerut.

(6)

 putih

 putih dan dan memiliki memiliki panjang panjang sekitar sekitar 0.7 0.7 mm. mm. Telur Telur baru baru menetas menetas hampirhampir tidak berwarna. Hidup pada sela-sela perabot rumah tangga seperti kursi, tidak berwarna. Hidup pada sela-sela perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, dan pada sela-sela dinding. Pada sarang burung wallet juga tempat tidur, dan pada sela-sela dinding. Pada sarang burung wallet juga ada, hanya spesiesnya berbeda, kandang ayam juga ada kemungkinan ada, hanya spesiesnya berbeda, kandang ayam juga ada kemungkinan merupakan habitatnya. Penyebarannya cukup luas, banyak didaerha tropic. merupakan habitatnya. Penyebarannya cukup luas, banyak didaerha tropic. Menghisap darah pada malam hari atau di ruang gelap pada siang hari Menghisap darah pada malam hari atau di ruang gelap pada siang hari (gedung bioskop). Mempunyai bau khas (busuk) sehingga disebut kutu (gedung bioskop). Mempunyai bau khas (busuk) sehingga disebut kutu  busuk

 busuk (Djaenudin, 2009; 330).(Djaenudin, 2009; 330).

Gambar 1. Ukuran Tubuh Kutu Busuk Gambar 1. Ukuran Tubuh Kutu Busuk Sumber:

Sumber: https://www.cdc.gov/dpdhttps://www.cdc.gov/dpdx/bedbugs/index.htmlx/bedbugs/index.html

2.1.2 Stuktur dan Fungsi 2.1.2 Stuktur dan Fungsi

Bagian tubuh kutu busuk terbagi menjadi 3 bagian yaitu: Bagian tubuh kutu busuk terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

a.

a. Bagian kepala.Bagian kepala.

Terdapat sepasang antenna bersegmen4 buah, sepasang mata faset Terdapat sepasang antenna bersegmen4 buah, sepasang mata faset dan proboscis berbentuk penusuk dan penghisap, jika tidak dan proboscis berbentuk penusuk dan penghisap, jika tidak digunakan dapat dilipat ke bagian ventral. Terdiri atas digunakan dapat dilipat ke bagian ventral. Terdiri atas segmen-segmen, terdapat alat-alat mandibula, maxilla, labial groove, segmen, terdapat alat-alat mandibula, maxilla, labial groove, labium, labrum epifaring, akar mandible, dan maxilla. (Djaenudin, labium, labrum epifaring, akar mandible, dan maxilla. (Djaenudin, 2009; 330).

2009; 330).  b.

 b. Bagian thorax.Bagian thorax.

Terdiri dari prosternum, mesosternum, metasternum, mesopleuron Terdiri dari prosternum, mesosternum, metasternum, mesopleuron dan hemelytra. Terdapat 3 pasang kaki, terdiri atas coxa, dan hemelytra. Terdapat 3 pasang kaki, terdiri atas coxa,

(7)

trochanter,femur, tibia, tarsus, kuku. Thorax segmen terakhir trochanter,femur, tibia, tarsus, kuku. Thorax segmen terakhir terdpat stink glands yang bermuara pada coxa kaki terakhir. Stink terdpat stink glands yang bermuara pada coxa kaki terakhir. Stink glands adalah ciri khas bau kutu busuk (cimex) (Djaenudin, 2009; glands adalah ciri khas bau kutu busuk (cimex) (Djaenudin, 2009; 330).

330). c.

c. Bagian abdomen.Bagian abdomen.

Bentuknya pipih dan melebr. abdomennya terdiri atas 9 ruas yang Bentuknya pipih dan melebr. abdomennya terdiri atas 9 ruas yang  jelas.

 jelas. Hewan Hewan jantan jantan dan dan betina betina dibedakan dibedakan pada pada segmen segmen terakhir.terakhir. Hewan betina segmen terakhir bilateral simetris (ada organ berlese) Hewan betina segmen terakhir bilateral simetris (ada organ berlese)  pada

 pada segmen segmen ke-8 ke-8 terdapat terdapat gonopodia, gonopodia, sedangkan sedangkan pada pada jantanjantan  berssegmen

 berssegmen abdomen abdomen terkhir terkhir (ke-9) (ke-9) asimetris, asimetris, karena karena adanyaadanya adeagus. Seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kasar adeagus. Seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kasar (seta) dan beberapa rambut halus. Tibia kaki panjang dan tarsinya (seta) dan beberapa rambut halus. Tibia kaki panjang dan tarsinya mempunyai tiga ruas. Kutu busuk dewasa mempunyai sepasang mempunyai tiga ruas. Kutu busuk dewasa mempunyai sepasang kelenjar bau di ventral toraks, dan yang muda mempunyai kelenjar kelenjar bau di ventral toraks, dan yang muda mempunyai kelenjar serupa di dorsal abdomen. Labrumnya kecil dan tidak dapat serupa di dorsal abdomen. Labrumnya kecil dan tidak dapat digerakkan. Labium membentuk suatu tabung yang terdiri atas 4 digerakkan. Labium membentuk suatu tabung yang terdiri atas 4 ruas, dan mengandung stilet maksila dan mandibula yang berguna ruas, dan mengandung stilet maksila dan mandibula yang berguna untuk menusuk dan mengisap (Djaenudin, 2009; 330).

untuk menusuk dan mengisap (Djaenudin, 2009; 330).

2.2 Jenis-Jenis Kutu Busuk 2.2 Jenis-Jenis Kutu Busuk

Ada dua macam kutu busuk yang penting,

Ada dua macam kutu busuk yang penting, yaitu :yaitu : Cimex lectularis

Cimex lectularis Cimex hemipterusCimex hemipterus kutu busuk biasa yang terdapat

kutu busuk biasa yang terdapat di wilayah utama pada dunia di wilayah utama pada dunia dan

dan hampir hampir di di temukan temukan didi seluruh pelosok dunia.

seluruh pelosok dunia.

kutu busuk tropik, terdapat kutu busuk tropik, terdapat terutama di negara-negara yang terutama di negara-negara yang  beriklim tropik.

(8)

Gambar 2.

Gambar 2. Cimex lectularisCimex lectularis Sumber: Sumber: http://leopurnawanmikroteknkcimexle http://leopurnawanmikroteknkcimexle ctularius.blogspot.co.id/2014/07/cime ctularius.blogspot.co.id/2014/07/cime x-lectularius-kutu-busuk_14.html x-lectularius-kutu-busuk_14.html Gambar 3.

Gambar 3. Cimex hemipterus Cimex hemipterus Sumber: Sumber: http://leopurnawanmikroteknkcimexlect http://leopurnawanmikroteknkcimexlect ularius.blogspot.co.id/2014/07/cimex-lectularius-kutu-busuk_14.html lectularius-kutu-busuk_14.html 2.3 Daur Hidup 2.3 Daur Hidup

Tiga tahapan siklus hidup kutu busuk yaitu telur, nimpa dan dewasa, yang Tiga tahapan siklus hidup kutu busuk yaitu telur, nimpa dan dewasa, yang sering diebut juga metamorfosis tidak sempurna. Biasanya memiliki penampilan sering diebut juga metamorfosis tidak sempurna. Biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan

yang sama dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak bersayap. Fasetidak bersayap. Fase anakan dikenal dengan nama nimfa. Nimfa ini kemudian melakukan pergantian anakan dikenal dengan nama nimfa. Nimfa ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong. kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong. Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa.

Dengan kata lain melalui tahap : telur nimfa dewasa.

Kutu busuk bertelur 1-5 butir sehari selama 2-10 bulan sampai seluruhnya Kutu busuk bertelur 1-5 butir sehari selama 2-10 bulan sampai seluruhnya diletakkan hingga kurang lebih 200 telur. Telur berwarna putih dengan panjang 1 diletakkan hingga kurang lebih 200 telur. Telur berwarna putih dengan panjang 1 mm dan mempunyai operkulum, Telur disimpan selama 2 bulan per kelompok mm dan mempunyai operkulum, Telur disimpan selama 2 bulan per kelompok terdiri dari 10 hingga 50 telur. Telur-telur ini diletakkan pada kasur retak-retak terdiri dari 10 hingga 50 telur. Telur-telur ini diletakkan pada kasur retak-retak  pada

 pada tempat tempat tidur, tidur, perabot, perabot, dinding dan dinding dan langit langit langit langit rumah rumah dan dan lain-lain. lain-lain. DalamDalam waktu 3-14 hari pada suhu 23°C, telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa waktu 3-14 hari pada suhu 23°C, telur akan menetas menjadi nimfa. Nimfa  pertama

 pertama akan akan berganti berganti kulit kulit menjadi menjadi nimfa nimfa ke-2, ke-2, 3, 3, demikian demikian seterusnya seterusnya sampaisampai nimfa kemudian berganti kulit lagi menjadi instar terakhir. Banyaknya pergantian nimfa kemudian berganti kulit lagi menjadi instar terakhir. Banyaknya pergantian kulit berbeda-beda tergantung jenis, makanan dan suhu. Rata-rata antara 5-6 kali kulit berbeda-beda tergantung jenis, makanan dan suhu. Rata-rata antara 5-6 kali  pergantian kulit.

 pergantian kulit. Nimpa Nimpa terlihat terlihat seperti seperti yang dewasa yang dewasa tetapi tetapi lebih lebih kecil. kecil. Dari Dari telurtelur menetas menjadi kutu busuk kecil yang kemudian tumbuh menjadi kutu busuk menetas menjadi kutu busuk kecil yang kemudian tumbuh menjadi kutu busuk

(9)

dewasa, sambil mengalami beberapa kali penukaran kulit. Laju perkembangan dewasa, sambil mengalami beberapa kali penukaran kulit. Laju perkembangan  juga tergantung pada suhu dan

 juga tergantung pada suhu dan makanan. (Wikipedia. Hemiptera. 2014).makanan. (Wikipedia. Hemiptera. 2014).

Perkembangan sempurna dari telur menjadi dewasa membutuhkan waktu 5 Perkembangan sempurna dari telur menjadi dewasa membutuhkan waktu 5  bulan

 bulan bahkan bahkan lebih, lebih, tergantung tergantung pada pada temperatur temperatur dan dan ketersediaannya ketersediaannya makanan.makanan. Setiap kali akan mengalami penukaran kulit kutu busuk itu harus

Setiap kali akan mengalami penukaran kulit kutu busuk itu harus menghisap darahmenghisap darah terlebih dahulu. Kutu busuk dewasa bisa hidup selama 6-12 bulan. Kutu busuk terlebih dahulu. Kutu busuk dewasa bisa hidup selama 6-12 bulan. Kutu busuk  betina

 betina tahan tahan hidup hidup tanpa tanpa makan makan darah darah selama selama 1 1 tahun tahun dan dan juga juga terhadap terhadap suhusuhu rendah (0°C)

rendah (0°C) untuk waktu untuk waktu yang yang lama lama (Yudhastuti, 2011).(Yudhastuti, 2011).

Gambar 4. Daur Hidup Kutu Busuk Gambar 4. Daur Hidup Kutu Busuk Sumber: https:

Sumber: https://www.cdc.gov/parasites/bedbugs/biology//www.cdc.gov/parasites/bedbugs/biology.html.html 2.4 Reproduksi Seksual pada Kutu Busuk

2.4 Reproduksi Seksual pada Kutu Busuk

Komitmen yang sungguh-sungguh terhadap fertilisasi internal ditunjukkan Komitmen yang sungguh-sungguh terhadap fertilisasi internal ditunjukkan oleh kutu busuk. Evolusi menyebabkan ukuran penis jantan membesar sedemikian oleh kutu busuk. Evolusi menyebabkan ukuran penis jantan membesar sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi dimasukkan ke dalam oviduk betina. Terdapat rupa sehingga tidak dapat lagi dimasukkan ke dalam oviduk betina. Terdapat kantung-kantung terspesialisasi yang berkembang di sepanjang bagian tepi kantung-kantung terspesialisasi yang berkembang di sepanjang bagian tepi abdomen betina. Jantan meletakkan spermanya dalam kantung-kantung tersebut. abdomen betina. Jantan meletakkan spermanya dalam kantung-kantung tersebut. Sperma kemudian meliang menembus jaringan betina agar bisa bersatu dengan Sperma kemudian meliang menembus jaringan betina agar bisa bersatu dengan sel-sel telur dalam ovarium. Proses fertilisasi dari kutu busuk adalah sebagai sel-sel telur dalam ovarium. Proses fertilisasi dari kutu busuk adalah sebagai  berikut :

(10)

a.

a. Kutu busuk jantan mendekati dan menusukkan alat kelaminnya ke dindingKutu busuk jantan mendekati dan menusukkan alat kelaminnya ke dinding abdomen kutu busuk betina

abdomen kutu busuk betina  b.

 b. Sperma kemudian masuk dan menembus jaringan betinaSperma kemudian masuk dan menembus jaringan betina c.

c. Kemudian sel sperma bergabung dengan sel-sel telur dalam ovariumKemudian sel sperma bergabung dengan sel-sel telur dalam ovarium (George, 1999).

(George, 1999).

2.5 Tempat Peristirahatan dan Kebiasaan Hidup 2.5 Tempat Peristirahatan dan Kebiasaan Hidup

Bed bug

Bed bugs serangga s serangga pergerakan pergerakan cepat yang cepat yang aktif di aktif di malam hari. malam hari. MerekaMereka kebanyakan makan di malam hari ketika hust mereka tertidur. Dengan kebanyakan makan di malam hari ketika hust mereka tertidur. Dengan menggunakan paruhnya yang tajam untuk menembus kulit host, mereka menggunakan paruhnya yang tajam untuk menembus kulit host, mereka menyuntikkan cairan ludah yang mengandung antikoagulan yang membantu menyuntikkan cairan ludah yang mengandung antikoagulan yang membantu mereka menghisap

mereka menghisap darah. Nimfa dapat membesar dengdarah. Nimfa dapat membesar dengan menghisap darah dalaman menghisap darah dalam waktu

waktu tiga tiga menit, menit, sedangkan sedangkan bed bubed bug g dewasa dewasa dapat dapat membesar membesar dengan dengan waktuwaktu sepuluh sampai lima belas menit. Mereka kemudian merangkak pergi ke tempat sepuluh sampai lima belas menit. Mereka kemudian merangkak pergi ke tempat  persembunyian untuk mencerna

 persembunyian untuk mencerna makanan (http://www.webmd.com/).makanan (http://www.webmd.com/).

Bed bugs bersembunyi pada siang hari dalam gelap. Bed bugs lebih Bed bugs bersembunyi pada siang hari dalam gelap. Bed bugs lebih memilih permukaan kain, kayu, dan kertas. Mereka biasanya tinggal dekat dengan memilih permukaan kain, kayu, dan kertas. Mereka biasanya tinggal dekat dengan host, meskipun mereka dapat melakukan perjalanan jarak jauh. Bed bugs awalnya host, meskipun mereka dapat melakukan perjalanan jarak jauh. Bed bugs awalnya dapat ditemukan sekitar jahitan, dan lipatan kasur, kemudian menyebar ke dapat ditemukan sekitar jahitan, dan lipatan kasur, kemudian menyebar ke celah-celah di ranjang. Mereka kemungkin bersembunyi di kusen jendela dan pintu, celah di ranjang. Mereka kemungkin bersembunyi di kusen jendela dan pintu, kotak listrik, retakan lantai, tepian furniture, dan di bawah papan taktik dari kotak listrik, retakan lantai, tepian furniture, dan di bawah papan taktik dari dinding ke dinding karpet. Bed bugs sering merangkak ke atas untuk bersembunyi dinding ke dinding karpet. Bed bugs sering merangkak ke atas untuk bersembunyi di hiasan dinding, lipatan kain, retak di plester, dan cetakan langit-langit di hiasan dinding, lipatan kain, retak di plester, dan cetakan langit-langit (http://www.webmd.com

(http://www.webmd.com).).

2.6 Membedakan Kutu Busuk Jantan dan Betina 2.6 Membedakan Kutu Busuk Jantan dan Betina

Segmen paling ujung, pada cimex betina berbentuk bilateral simetris (ada Segmen paling ujung, pada cimex betina berbentuk bilateral simetris (ada organ berlase) pada segmen ke-8 terdapat gonopoida, sedangkan pada jantan organ berlase) pada segmen ke-8 terdapat gonopoida, sedangkan pada jantan segmen abdomen terkhir (ke-9) asimetris, karena ada adeagus. Cimex betina segmen abdomen terkhir (ke-9) asimetris, karena ada adeagus. Cimex betina sedikit lebih besar daripada jantan. Terdapat kantung-kantung terspesialisasi yang sedikit lebih besar daripada jantan. Terdapat kantung-kantung terspesialisasi yang  berkembang di sepanjang bag

(11)

Gambar 5. Perbedaan Segmen Paling Ujung Kutu Busuk Jantan dan Betina Gambar 5. Perbedaan Segmen Paling Ujung Kutu Busuk Jantan dan Betina

Sumber: Sumber: http://leopurnawanmikroteknkcimexlectularius.blogspot.co.id/2014/07/cimex-lectularius-kutu-busuk_14.html lectularius-kutu-busuk_14.html

Gambar 6. Pebedaan Bentuk dan Ukuran Kutu Busuk Jantan dan Betina Gambar 6. Pebedaan Bentuk dan Ukuran Kutu Busuk Jantan dan Betina

Sumber: Sumber: http://leopurnawanmikroteknkcimexlectularius.blogspot.co.id/2014/07/cimex-lectularius-kutu-busuk_14.html lectularius-kutu-busuk_14.html

(12)

2.7 Proses Pengawetan 2.7 Proses Pengawetan

Pengawetan hewan terdiri dari 2 macam yaitu Pengawetan Hewan Vertebrata Pengawetan hewan terdiri dari 2 macam yaitu Pengawetan Hewan Vertebrata dan Pengawetan Hewan Avertebrata.

dan Pengawetan Hewan Avertebrata. 1.

1. Pengawetan Hewan Vertebrata (pengawetan ini dilakukan untuk hewanPengawetan Hewan Vertebrata (pengawetan ini dilakukan untuk hewan yang memiliki tulang belakang). Berikut merupakan cara pengawetan yang memiliki tulang belakang). Berikut merupakan cara pengawetan hewan vertebrata:

hewan vertebrata: a.

a. Penangkapan/penentuan jenis hewan yang akan diawetkan. TahapanPenangkapan/penentuan jenis hewan yang akan diawetkan. Tahapan ini tergantung pada apa dan tujuan kita dengan pengawetan hewan. Ini. ini tergantung pada apa dan tujuan kita dengan pengawetan hewan. Ini. Kita juga harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip/kelestarian Kita juga harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip/kelestarian alam/lingkungan.

alam/lingkungan.  b.

 b. Pematian Hewan. Teknik pematian hewan ini berbeda tergantung jenisPematian Hewan. Teknik pematian hewan ini berbeda tergantung jenis hewan apa yang akan kita matikan. Dalam proses pematian ini hewan apa yang akan kita matikan. Dalam proses pematian ini  prinsipnya

 prinsipnya darah darah tidak tidak keluar keluar dari dari organ organ tubuh, tubuh, dan dan dipastikan dipastikan benarbenar  bahwa hewan tersebut benar-benar mati.

 bahwa hewan tersebut benar-benar mati. c.

c. Pengulitan (Skining). Tahapan ini adalah bagaimana caranya kitaPengulitan (Skining). Tahapan ini adalah bagaimana caranya kita melepaskan kulit yang melekat pada otot/menempel pada daging melepaskan kulit yang melekat pada otot/menempel pada daging hewan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya kita harus hewan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya kita harus dilengkapi dengan seperangkat alat bedah yang lengkap dan tajam dilengkapi dengan seperangkat alat bedah yang lengkap dan tajam sehingga proses pengulitan berjalan dengan baik (kilit terkuliti, tidak sehingga proses pengulitan berjalan dengan baik (kilit terkuliti, tidak ada otot/daging yang menempel pada kulit).

ada otot/daging yang menempel pada kulit). d.

d. Pengawetan Kulit (Preserving). Pengawetan kulit iPengawetan Kulit (Preserving). Pengawetan kulit ini penting dilakukanni penting dilakukan karena bisa menyebabkan bau busuk bila kita tidak benar-benar karena bisa menyebabkan bau busuk bila kita tidak benar-benar memahami tahapan ini. Setelah selesai pengulitan, kita lanjutkan memahami tahapan ini. Setelah selesai pengulitan, kita lanjutkan dengan pengawetan kulit dengan cara memberi pengawet kulit (boric dengan pengawetan kulit dengan cara memberi pengawet kulit (boric acid) yang ditaburkan ke seluruh kulit yang dikuliti (bagian dalam). acid) yang ditaburkan ke seluruh kulit yang dikuliti (bagian dalam). Setelah itu untuk beberapa hari dikeringkan. Lama pengeringan Setelah itu untuk beberapa hari dikeringkan. Lama pengeringan tergantung jenis hewannya.

tergantung jenis hewannya. 2.

2. Pengawetan Hewan Avertebrata (pengawetan ini dilakukan untuk hewanPengawetan Hewan Avertebrata (pengawetan ini dilakukan untuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang). Tujuannya adalah untuk yang tidak memiliki tulang belakang). Tujuannya adalah untuk mempermudah pemahaman morfologi, anatomi, anatomi dan sistematika mempermudah pemahaman morfologi, anatomi, anatomi dan sistematika hewan avertebrata dengan membuat media pendidikan sendiri.

(13)

Berikut merupakan carapengawetan hewan avertebrata: Berikut merupakan carapengawetan hewan avertebrata: a.

a. Kegiatan mematikan hewan.Kegiatan mematikan hewan.

Yaitu dengan cara memasukkan hewan avertebrata ke dalam larutan Yaitu dengan cara memasukkan hewan avertebrata ke dalam larutan  pembunuh seperti alkohol pekat

 pembunuh seperti alkohol pekat atau larutan formalin atau larutan formalin 3%. Pada hewan3%. Pada hewan yang melakukan gerakan-gerakan yang kuat sebaiknya tidak langsung yang melakukan gerakan-gerakan yang kuat sebaiknya tidak langsung dimatikan tapi dilakukan anastesi dahulu. Untuk melakukan anastesi dimatikan tapi dilakukan anastesi dahulu. Untuk melakukan anastesi dapat dilakukan dengan menggunakan zat-zat sebagai berikut :

dapat dilakukan dengan menggunakan zat-zat sebagai berikut :

-- Menthol, dengan cara menaburkan kristal-kristal mentholMenthol, dengan cara menaburkan kristal-kristal menthol  padapermukaan air tempat hewan tersebut mengembang.

 padapermukaan air tempat hewan tersebut mengembang.

-- Magnesium sulfat, kristal magnesium langsung ditaburkan padaMagnesium sulfat, kristal magnesium langsung ditaburkan pada  permukaan hewan yang masih basah.

 permukaan hewan yang masih basah.

-- Magnesium chlorida, larutan chlorida 7,5% (dilarutkan air yangMagnesium chlorida, larutan chlorida 7,5% (dilarutkan air yang telah mendidih) kemudian hewan seperti plankton dimasukkan ke telah mendidih) kemudian hewan seperti plankton dimasukkan ke dalam larutan tersebut selama 30 detik.

dalam larutan tersebut selama 30 detik.

-- Chloral hydrate, digunakan untuk melakukan anastesi hewan airChloral hydrate, digunakan untuk melakukan anastesi hewan air tawar

tawar

-- Propylene phenoxetol, dengan cara merendam hewan-hewan yangPropylene phenoxetol, dengan cara merendam hewan-hewan yang mau dianastesi lalu ditetesi larutan propylene phenoxetol yang mau dianastesi lalu ditetesi larutan propylene phenoxetol yang kadarnya tidak melebihi 1%.

kadarnya tidak melebihi 1%.

-- Ethyl alcohol, untuk anastesi hewan air tawar dengan kadar 10%.Ethyl alcohol, untuk anastesi hewan air tawar dengan kadar 10%.  b.

 b. FiksasiFiksasi

Fiksasi adalah suatu proses yang menstabilkan protein penyusun Fiksasi adalah suatu proses yang menstabilkan protein penyusun  jaringan,

 jaringan, sehingga sehingga setelah setelah hewan hewan mati mati jaringan jaringan masih masih tetap tetap sepertiseperti kondisi hewan masih hidup. Zat kimia yang umum digunakan untuk kondisi hewan masih hidup. Zat kimia yang umum digunakan untuk fiksasi adalah formaldehyde, ethanol, asam asetat.

fiksasi adalah formaldehyde, ethanol, asam asetat. c.

c. Pengawetan.Pengawetan.

Hewan yang telah diawetkan disebut spesimen tidak akan mengalami Hewan yang telah diawetkan disebut spesimen tidak akan mengalami  pengkerutan

 pengkerutan atau atau rusaknya rusaknya penyusunnya penyusunnya karena karena terbebas terbebas dari dari bakteribakteri dan jamur (Muarifin, 2012).

(14)

BAB 3 METODE KEGIATAN

BAB 3 METODE KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 Maret 2017. Tempat Kegiatan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 21 Maret 2017. Tempat kegiatan dilaksanakan di lobby Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas kegiatan dilaksanakan di lobby Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Jember.

Jember, Jember.

3.2 Alat dan Bahan 3.2 Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

ALAT BAHAN

-- Wadah Wadah formalin formalin -- Kutu BusukKutu Busuk -- Wadah Wadah untuk untuk pengeringan pengeringan -- FormalinFormalin -- Masker Masker -- FiguraFigura -- KacamataKacamata

-- HandcunHandcun -- GuntingGunting

-- Isolasi /double tipIsolasi /double tip -- SendokSendok -- PolpoinPolpoin -- TisuTisu 3.3 Prosedur Kegiatan 3.3 Prosedur Kegiatan 3.3.1 Persiapan 3.3.1 Persiapan

1. Mencari kutu busuk, nimfa beserta telurnya. 1. Mencari kutu busuk, nimfa beserta telurnya.

Pencarian kutu busuk dilaksanakan beberapa hari Pencarian kutu busuk dilaksanakan beberapa hari dikarenakan dijaman sekarang kutu busuk semakin jarang dikarenakan dijaman sekarang kutu busuk semakin jarang ditemukan. Setelah mencari beberapa hari, pada hari Kamis tanggal ditemukan. Setelah mencari beberapa hari, pada hari Kamis tanggal 23 April 2017 di sebuah rumah yang beralamatkan di Desa 23 April 2017 di sebuah rumah yang beralamatkan di Desa Purworejo, Rt.2 Rw.1, Kecamatan Wates, Kabupaten Jawa Timur. Purworejo, Rt.2 Rw.1, Kecamatan Wates, Kabupaten Jawa Timur. Kutu busuk ditemukan di kasur berbahan kapuk yang berukuran Kutu busuk ditemukan di kasur berbahan kapuk yang berukuran

(15)

2x1,5 meter yang sudah lama tinggal dan berkembang biak di 2x1,5 meter yang sudah lama tinggal dan berkembang biak di kasur tersebut.

kasur tersebut.

Gambar 7. Kasur yang Tempat Berkembang Biak

Gambar 7. Kasur yang Tempat Berkembang Biak Kutu BusukKutu Busuk Sumber: dokumen pribadi

Sumber: dokumen pribadi

Untuk menangkap kutu busuk butuh ketelitian lebih Untuk menangkap kutu busuk butuh ketelitian lebih dikarenakan ukurannya yang sangat kecil dan perilaku kutu busuk dikarenakan ukurannya yang sangat kecil dan perilaku kutu busuk yang tidak suka cahaya. Alat

yang tidak suka cahaya. Alat dan bahan yang perlu disiapkan untukdan bahan yang perlu disiapkan untuk menangkap kutu busuk adalah:

menangkap kutu busuk adalah: a.

a. Wadah tertutup/toplesWadah tertutup/toples  b.  b. SendokSendok c. c. HandcunHandcun d. d. SenterSenter e.

(16)

Cara mencari dan menangkap kutu busuk adalah sebagai Cara mencari dan menangkap kutu busuk adalah sebagai  berikut:

 berikut: a.

a. Untuk menangkap kutu busuk kita harus memakai handcunUntuk menangkap kutu busuk kita harus memakai handcun untuk

untuk mencari-cari kutu mencari-cari kutu dibagian dibagian sela-sela kasur, psela-sela kasur, pakailahakailah  jas hujan untuk melindungi badan dari lemparan kutu busuk  jas hujan untuk melindungi badan dari lemparan kutu busuk karena kutu busuk yang berukuran kecil maka ditakutkan karena kutu busuk yang berukuran kecil maka ditakutkan akan merayap ditubuh dan menghisap darah kita.

akan merayap ditubuh dan menghisap darah kita.  b.

 b. Setelah Setelah memakai memakai handcun handcun dan dan jas jas hujan hujan agaragar mempermudah pencarian kutu busuk bisa menggunakan mempermudah pencarian kutu busuk bisa menggunakan senter atau tanpa menggunakan senter namun harus dicari senter atau tanpa menggunakan senter namun harus dicari saat pagi atau siang hari

saat pagi atau siang hari c.

c. Setelah menemukan kutu maka kutu tersebut bisa langsungSetelah menemukan kutu maka kutu tersebut bisa langsung diambil dan diletakkan di wadah yang tertutup/toples yang diambil dan diletakkan di wadah yang tertutup/toples yang telah disiapkan agar tidak merayap kemana-mana. Untuk telah disiapkan agar tidak merayap kemana-mana. Untuk menggambil kutu dewasa bisa langsung menggunakan menggambil kutu dewasa bisa langsung menggunakan tangan atau bisa juga dengan menggunakan sendok. Untuk tangan atau bisa juga dengan menggunakan sendok. Untuk mengambil telur kutu juga bisa

mengambil telur kutu juga bisa menggunakan sendok.menggunakan sendok. d.

d. Kutu tersebut kemudian dikumpulkan dan diletakkan toplesKutu tersebut kemudian dikumpulkan dan diletakkan toples yang telah di masukkan kapas /kapuk didalamnya agar kutu yang telah di masukkan kapas /kapuk didalamnya agar kutu dapat tinggal seperti di tempat tinggal

dapat tinggal seperti di tempat tinggal yang sebelumnya.yang sebelumnya. e.

e. Kemudian toples tersebut di lubangi kecil-kecil agar udaraKemudian toples tersebut di lubangi kecil-kecil agar udara dapat masuk ke dalam toples sehingga kutu tersebut tidak dapat masuk ke dalam toples sehingga kutu tersebut tidak mati.

mati. f.

f. Karena jarak blitar-jember sangat jauh maka kutu tersebutKarena jarak blitar-jember sangat jauh maka kutu tersebut dipaketkan lewat jasa pengantar dengan lama pengiriman 1 dipaketkan lewat jasa pengantar dengan lama pengiriman 1 hari.

hari. g.

g. Pada hari Sabtu tanggal 25 April 2017 paket kutu sampai diPada hari Sabtu tanggal 25 April 2017 paket kutu sampai di  jember

 jember dan dan langsung langsung kelompok kelompok kami kami melakukanmelakukan  pengawetan.

 pengawetan.

2. Membeli bahan-bahan yang dibutuhkan seperti formalin, figura. 2. Membeli bahan-bahan yang dibutuhkan seperti formalin, figura.

(17)

3. Menyiapkan alat yang dibutuhkan seperti wadah formalin, 3. Menyiapkan alat yang dibutuhkan seperti wadah formalin, wadah untuk pengeringan, masker, kacamata, handcun, gunting, wadah untuk pengeringan, masker, kacamata, handcun, gunting, sendok, polpoin dan isolasi.

sendok, polpoin dan isolasi.

3.3.2 Pelaksanaan 3.3.2 Pelaksanaan

1.

1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. 2.

2. Memakai alat pelindung diri (masker, kacamata, handcun).Memakai alat pelindung diri (masker, kacamata, handcun). 3.

3. Kutu yang diawetkan dapat dibunuh terlebih dahulu maupunKutu yang diawetkan dapat dibunuh terlebih dahulu maupun tidak. Jika ingin mematikan kutu maka dapat dengan disemprot tidak. Jika ingin mematikan kutu maka dapat dengan disemprot dengan bahan pembunuh serangga contoh

dengan bahan pembunuh serangga contoh baygon.baygon. 4.

4. Menuangkan formalin ke toples/wadah yang tadi menjadi tempatMenuangkan formalin ke toples/wadah yang tadi menjadi tempat  pengumpulan ku

 pengumpulan kutu.tu. 5.

5. Rendam Rendam ± ± 30 30 menit.menit. 6.

6. Buang formalin dari toples/wadah, kemudian kutu Buang formalin dari toples/wadah, kemudian kutu busuk ditaruhbusuk ditaruh di tempat pengeringan.

di tempat pengeringan. 7.

7. Kemudian kutu busuk diangin-anginkan agar tidak basah dan bauKemudian kutu busuk diangin-anginkan agar tidak basah dan bau formalin hilang.

formalin hilang. 8.

(18)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan 4.1 Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang kelompok kami lakukan, terdapat 1 jenis kutu Berdasarkan kegiatan yang kelompok kami lakukan, terdapat 1 jenis kutu  busuk

 busuk yaituyaitu Cimex Lectularis.Cimex Lectularis. Terdapat perbedaan antara kutu busuk sebelumTerdapat perbedaan antara kutu busuk sebelum direndam ke dalam formalin dengan setelah direndam yaitu tubuh kutu busuk direndam ke dalam formalin dengan setelah direndam yaitu tubuh kutu busuk yang diawetkan menjadi keras dan sekidit alot. Kaki-kaki pada kutu busuk yang yang diawetkan menjadi keras dan sekidit alot. Kaki-kaki pada kutu busuk yang diawetkan menjadi mengkerut dan bengkok sehingga jika di luruskan akan patah. diawetkan menjadi mengkerut dan bengkok sehingga jika di luruskan akan patah. Tetapi untuk ukuran sebelum dan sesudah direndam formalin tetap sama.

Tetapi untuk ukuran sebelum dan sesudah direndam formalin tetap sama. Berikut merupakan ukuran panjang dari kutu yang kami teliti:

Berikut merupakan ukuran panjang dari kutu yang kami teliti:

C

Ciimmeex x LLeectctulaularriiss Nimfa Nimfa 1 cm1 cm Betina Betina 3,5 cm3,5 cm Jantan Jantan 3,7 cm3,7 cm

Selain ukuran, jenis kelamin kutu busuk juga memiliki perbedaan sebagai Selain ukuran, jenis kelamin kutu busuk juga memiliki perbedaan sebagai  berikut:  berikut: Jantan Betina Jantan Betina Warna Warna abdomen abdomen Lebih

Lebih terang terang Warna Warna kurang kurang terangterang

Bentuk Bentuk abdomen abdomen

Lebih

Lebih ramping ramping dan dan runcing runcing Lebih Lebih bulat bulat dan dan melebarmelebar

Berdasar data diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengamatan ini Berdasar data diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mempermudah pemahaman morfologi dan anatomi dari kutu busuk. adalah untuk mempermudah pemahaman morfologi dan anatomi dari kutu busuk. Terutama hasil yang sangat terlihat yaitu ukuran panjang kutu busuk (yang Terutama hasil yang sangat terlihat yaitu ukuran panjang kutu busuk (yang tergantung jenis dan umurnya) dan perbedaan antara

tergantung jenis dan umurnya) dan perbedaan antara kutu busuk jantan dan betina,kutu busuk jantan dan betina, Kutu busuk jantan mempunyai abdomennya lebih runcing dan ramping dibanding Kutu busuk jantan mempunyai abdomennya lebih runcing dan ramping dibanding kecoa betina.

(19)

4.2 Pembahasan 4.2 Pembahasan

4.2.1 Gangguan dan Penularan Akibat Kutu Busuk 4.2.1 Gangguan dan Penularan Akibat Kutu Busuk

Dermatitis adalah berbagai gangguan kulit yang semua Dermatitis adalah berbagai gangguan kulit yang semua mengakibatkan ruam, merah gatal. Namun, penyakit dermatitis selalu mengakibatkan ruam, merah gatal. Namun, penyakit dermatitis selalu  berhubungan

 berhubungan dengan dengan kulit kulit yang yang bereaksi bereaksi terhadap terhadap kekeringan kekeringan berat,berat, menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang menggaruk, zat iritasi, atau alergen. Biasanya, substansi yang datang dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga dalam kontak langsung dengan kulit, tetapi kadang-kadang substansi juga datang karena ditelan (seperti alergi makanan).

datang karena ditelan (seperti alergi makanan).

Kutu busuk memakan darah dan memiliki mulut yang secara Kutu busuk memakan darah dan memiliki mulut yang secara khusus disesuaikan untuk menusuk kulit manusia. Mereka menyuntikkan khusus disesuaikan untuk menusuk kulit manusia. Mereka menyuntikkan air liur selama makan, yang memiliki sifat antikoagulan dan anestesi. air liur selama makan, yang memiliki sifat antikoagulan dan anestesi.

Bila diamati benjolan merah dan sering disertai dengan rasa gatal Bila diamati benjolan merah dan sering disertai dengan rasa gatal yang sangat intens. Tanda merah adalah akibat dari reaksi alergi terhadap yang sangat intens. Tanda merah adalah akibat dari reaksi alergi terhadap anestesi yang terkandung dalam air liur kutu busuk, yang dimasukkan ke anestesi yang terkandung dalam air liur kutu busuk, yang dimasukkan ke dalam darah tubuh korban. Reaksi terhadap gigitan kutu busuk mungkin dalam darah tubuh korban. Reaksi terhadap gigitan kutu busuk mungkin muncul dibedakan dari gigitan nyamuk walaupun mereka cenderung muncul dibedakan dari gigitan nyamuk walaupun mereka cenderung  berlangsung lama.

 berlangsung lama.

Sebuah sifat bersama dengan gigitan kutu adalah kecenderungan Sebuah sifat bersama dengan gigitan kutu adalah kecenderungan  pola gigitan

 pola gigitan sekuensial sersekuensial sering selaras ing selaras dalam deretdalam deretan an tiga. Hal tiga. Hal ini mungkinini mungkin disebabkan oleh kutu busuk yang sedang terganggu sewaktu makan dan disebabkan oleh kutu busuk yang sedang terganggu sewaktu makan dan relokasi setengah inci atau lebih jauh sepanjang kulit sebelum melanjutkan relokasi setengah inci atau lebih jauh sepanjang kulit sebelum melanjutkan makan. Atau, penataan gigitan dapat disebabkan oleh kutu busuk berulang makan. Atau, penataan gigitan dapat disebabkan oleh kutu busuk berulang kali mencari pembuluh darah. Orang bereaksi secara berbeda terhadap kali mencari pembuluh darah. Orang bereaksi secara berbeda terhadap kutu busuk, dan tanggapan individu bervariasi dengan faktor termasuk kutu busuk, dan tanggapan individu bervariasi dengan faktor termasuk  jenis kulit dan lingkungan.

 jenis kulit dan lingkungan.

Menurut Studi epidemiologi dan eksperimental hepatitis B dapat Menurut Studi epidemiologi dan eksperimental hepatitis B dapat ditemukan dengan serangga penghisap darah, seperti nyamuk, kutu busuk ditemukan dengan serangga penghisap darah, seperti nyamuk, kutu busuk gigitan. Ditularkan melalui gigitan serangga pengisap darah ataupun kutu gigitan. Ditularkan melalui gigitan serangga pengisap darah ataupun kutu  busuk.

(20)

virus hepatitis / penderita penyakit hepatitis, kemudian kutu busuk tersebut virus hepatitis / penderita penyakit hepatitis, kemudian kutu busuk tersebut  berpindah

 berpindah lagi lagi pada pada objek objek lain lain dan dan langsung langsung mengisap mengisap darah darah kembali.kembali. Pada saat menghisap darah, mulut bekas menghisap darah penderita Pada saat menghisap darah, mulut bekas menghisap darah penderita hepatitis B tadi akan masuk ke dalam jaringan kulit manusia dan virus hepatitis B tadi akan masuk ke dalam jaringan kulit manusia dan virus yang ada di dalamnya akan menyebar dan bercampur dengan darah orang yang ada di dalamnya akan menyebar dan bercampur dengan darah orang lain yang sehat (Dj

lain yang sehat (Djaenudin,2009).aenudin,2009).

4.2.2 Pengendalian Kutu Busuk 4.2.2 Pengendalian Kutu Busuk

Cara pengendalian yang paling penting adalah menjaga kebersihan Cara pengendalian yang paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan memelihara kebersihan tempat tinggal. Kutu busuk lingkungan dengan memelihara kebersihan tempat tinggal. Kutu busuk dapat berpindah dengan mudah tanpa diketahui dari satu tempat ke tempat dapat berpindah dengan mudah tanpa diketahui dari satu tempat ke tempat lainnya, terutama melalui telur yang menempel di pakaian, sprei, koper, lainnya, terutama melalui telur yang menempel di pakaian, sprei, koper,  barang-barang bekas, dan lain sebagainya.

 barang-barang bekas, dan lain sebagainya. 1.

1. Secara teknis :Secara teknis :

Bila ditemukan masalah kutu busuk sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Bila ditemukan masalah kutu busuk sebelum dilakukan pemeriksaan oleh ahli dan belum dilakukan upaya pengendalian, maka yang harus dilakukan ahli dan belum dilakukan upaya pengendalian, maka yang harus dilakukan adalah :

adalah : a.

a. Bila terjadi di kamar hotel, rumah, asrama, jangan memindahkanBila terjadi di kamar hotel, rumah, asrama, jangan memindahkan  barang apapun

 barang apapun dari dari kamar, kamar, bila bila hal hal ini ini dilakukan. kutu dilakukan. kutu busuk akanbusuk akan mudah

mudah menyebar menyebar ke tempat ke tempat lain. Setelah lain. Setelah pemeriksaan oleh pemeriksaan oleh ahliahli dilakukan, semua seprei, gorden dan pakaian yang ada harus dilakukan, semua seprei, gorden dan pakaian yang ada harus dikeluarkan (termasuk tempat tidur, jangan memindahkan tempat dikeluarkan (termasuk tempat tidur, jangan memindahkan tempat tidur ke gudang, apalagi memindahkan ke kamar lain, karena akan tidur ke gudang, apalagi memindahkan ke kamar lain, karena akan menyebarkan kutu busuk ke tempat lain). Barang-barang tersebut menyebarkan kutu busuk ke tempat lain). Barang-barang tersebut harus diperiksa dengan teliti sebelum dipindahkan ke tempat lain, harus diperiksa dengan teliti sebelum dipindahkan ke tempat lain, terlebih dahulu dimasukkan ke kantong plastik dan ditutup terlebih dahulu dimasukkan ke kantong plastik dan ditutup erat-erat.

erat.  b.

 b. Dengan cara penjemuran, misalnya menjemur kursi, sofa, kasurDengan cara penjemuran, misalnya menjemur kursi, sofa, kasur dan lain-lain.

dan lain-lain. c.

(21)

2.

2. Secara kimiawi :Secara kimiawi :

Menggunakan repellent, obat nyamuk bakar, insektisida, pestisida, jaring Menggunakan repellent, obat nyamuk bakar, insektisida, pestisida, jaring nyamuk yang digunakan bersama dangan insektisida pyrethroid sangat nyamuk yang digunakan bersama dangan insektisida pyrethroid sangat efektif dalam menangkis, dan membunuh kutu busuk dan generator asap efektif dalam menangkis, dan membunuh kutu busuk dan generator asap yang mengandung pyrethroid insektisida. Pengendalian dengan kimiawi yang mengandung pyrethroid insektisida. Pengendalian dengan kimiawi ini perlu diulang (biasanya hanya membunuh nimfa dan dewasa) sampai ini perlu diulang (biasanya hanya membunuh nimfa dan dewasa) sampai semua telur kutu busuk yang ada menetas dan terkena

semua telur kutu busuk yang ada menetas dan terkena insektisida dan mati.insektisida dan mati. Tetapi pilihan penggunaan pestisida untuk pengendalian amat terbatas, Tetapi pilihan penggunaan pestisida untuk pengendalian amat terbatas, karena dari beberapa penelitian yang dilaporkan menunjukkan banyak karena dari beberapa penelitian yang dilaporkan menunjukkan banyak kutu busuk yang sudah resisten (misalnya terhadap DDT, organofosfat dan kutu busuk yang sudah resisten (misalnya terhadap DDT, organofosfat dan karbamat). Para propoxur karbamat sangat beracun untuk kutu busuk, karbamat). Para propoxur karbamat sangat beracun untuk kutu busuk, namun di Amerika Serikat Environtmental Protection Agency (EPA) telah namun di Amerika Serikat Environtmental Protection Agency (EPA) telah enggan menyetujui seperti penggunaan indoor karena potensi toksisitas enggan menyetujui seperti penggunaan indoor karena potensi toksisitas untuk anak

untuk anak –  –  anak setelah paparan kronis. anak setelah paparan kronis.

3.

3. Secara BiologiSecara Biologi

Dengan ditemukannya musuh-musuh alam kutu busuk, misalnya Dengan ditemukannya musuh-musuh alam kutu busuk, misalnya kecoak, semut, laba

kecoak, semut, laba  –  –   laba (terutama Thanatus flavidus), tungau dan  laba (terutama Thanatus flavidus), tungau dan

kelabang ataupun binatang yang dikenal dengan nama Reduvius kelabang ataupun binatang yang dikenal dengan nama Reduvius  personatus

 personatus dapat dapat mengurangi mengurangi populasi populasi kutu kutu busuk, busuk, namun namun pengendalianpengendalian  biologis

 biologis sangat sangat tidak tidak praktis praktis untuk untuk menghilangkan menghilangkan kutu kutu busuk busuk didi lingkungan tempat tinggal manusia.

lingkungan tempat tinggal manusia. 4.

4. Fisika atau Mekanik termasuk kebersihanFisika atau Mekanik termasuk kebersihan

Dengan menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan memelihara Dengan menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan memelihara kebersihan tempat tinggal.

kebersihan tempat tinggal. 5.

5. Pengendalian kutu busuk sering memerlukan kombinasi pendekatanPengendalian kutu busuk sering memerlukan kombinasi pendekatan  pestisida

 pestisida dan dan nonnon  –  –   pestisida. Hal ini karena perlawanan terhadap  pestisida. Hal ini karena perlawanan terhadap

 pestisida

 pestisida telah telah meningkat meningkat secara secara signifikan signifikan dari dari waktu waktu ke ke waktuwaktu sehingga ada kekhawatiran efek negatif terhadap kesehata dari sehingga ada kekhawatiran efek negatif terhadap kesehata dari  penggunaan pestisida (Hadi, 2010).

(22)

4.2.3 Pemberantasan Kutu Busuk 4.2.3 Pemberantasan Kutu Busuk

Cara hidup kutu busuk sangat sulit di deteksi, oleh karena itu Cara hidup kutu busuk sangat sulit di deteksi, oleh karena itu  pembasmian

 pembasmian tidak tidak dapat dapat dilakukan dilakukan hanya hanya dengan dengan satu satu kali kali perlakuan,perlakuan, terutama pada keadaan yang parah. Deteksi keberadaan kutut busuk secara terutama pada keadaan yang parah. Deteksi keberadaan kutut busuk secara mendetail (bongkar semua) dan memerlukan waktu beberapa jam untuk mendetail (bongkar semua) dan memerlukan waktu beberapa jam untuk melakukannya. Kutu busuk sangat rentan terhadap

melakukannya. Kutu busuk sangat rentan terhadap kelembaban yang tinggikelembaban yang tinggi dan suhu 44-45C. Oleh karena itu pemberantasan dapat dilakukan dengan dan suhu 44-45C. Oleh karena itu pemberantasan dapat dilakukan dengan menyiram air panas di tempat persembunyian kutu busuk atau menjemur menyiram air panas di tempat persembunyian kutu busuk atau menjemur kasur, tempat tidur atau perabotan rumah lain yang terinfestasi kutu busuk kasur, tempat tidur atau perabotan rumah lain yang terinfestasi kutu busuk di bawah terik matahari selama beberapa jam (sekitar 4 jam) (Hadi, 2010). di bawah terik matahari selama beberapa jam (sekitar 4 jam) (Hadi, 2010). Keberadaan kutu busuk dapat dideteksi dengan memperhatikan hal-hal Keberadaan kutu busuk dapat dideteksi dengan memperhatikan hal-hal  berikut:

 berikut: a.

a. Ditemukannya sisa kulit kepompong, sisa tubuh dan telurDitemukannya sisa kulit kepompong, sisa tubuh dan telur  b.

 b. Kotoran tubuh dapat juga kelihatan seperti warna coklat gelapKotoran tubuh dapat juga kelihatan seperti warna coklat gelap kecil atau tanda hitam pada seprei, kertas dinding dan pada kecil atau tanda hitam pada seprei, kertas dinding dan pada dinding.

dinding. c.

c. Baunya yang menyengat.Baunya yang menyengat. d.

d. Periksa adanya gigitan. Gigitan kutu busuk umumnya mirip denganPeriksa adanya gigitan. Gigitan kutu busuk umumnya mirip dengan  bekas

 bekas gigitan gigitan nyamuk nyamuk dan dan terdapat terdapat pada pada punggung, punggung, lengan, lengan, atauatau kaki

kaki e.

e. Saat terbangun di malam hari, coba lihat sekitar tempat tidurSaat terbangun di malam hari, coba lihat sekitar tempat tidur dengan bantuan senter. Kutu busuk bergerak cepat dan akan segera dengan bantuan senter. Kutu busuk bergerak cepat dan akan segera melarikan diri saat melihat cahaya. Jika terlihat ada serangga kecil melarikan diri saat melihat cahaya. Jika terlihat ada serangga kecil  berlarian

 berlarian saat saat menyalakan menyalakan senter, senter, kemungkinan besar kemungkinan besar tempat tempat tidurtidur sudah dikuasai kutu busuk.

sudah dikuasai kutu busuk. f.

f. Periksa seprai, selimut, dan kasur akan adanya bercak kemerahan,Periksa seprai, selimut, dan kasur akan adanya bercak kemerahan, coklat, atau hitam. Noda ini merupakan darah yang secara tidak coklat, atau hitam. Noda ini merupakan darah yang secara tidak sengaja tercecer atau merupakan kotoran kutu busuk. Bekas rangka sengaja tercecer atau merupakan kotoran kutu busuk. Bekas rangka luar atau telur yang biasanya berada pada lipatan kasur atau celah luar atau telur yang biasanya berada pada lipatan kasur atau celah rangka tempat tidur.

(23)

Keberadaan kutu busuk bisa pula dilacak dengan cara memasang Keberadaan kutu busuk bisa pula dilacak dengan cara memasang  perangkap

 perangkap menggunakan menggunakan selotip selotip dua dua sisi sisi (double (double tape) tape) dandan menempelkannya pada sisi kasur, pada rangka tempat tidur, atau di lantai menempelkannya pada sisi kasur, pada rangka tempat tidur, atau di lantai sekitar tempat tidur.

(24)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1 Kesimpulan

Hal yang dapat disimpulkan dalam makalah ini adalah: Hal yang dapat disimpulkan dalam makalah ini adalah: 1.

1. Cimex pada umumnya hidup di celahCimex pada umumnya hidup di celah  –  –  celah kayu, tempat tidur (lipatan), celah kayu, tempat tidur (lipatan),

karpet, laci, kursi/sofa, lemari, gorden, hampir semua bagian ruangan karpet, laci, kursi/sofa, lemari, gorden, hampir semua bagian ruangan dapat merupakan tempat persembunyian Cimex (dan sulit sekali dapat merupakan tempat persembunyian Cimex (dan sulit sekali ditemukan, karena cara hidupnya yang amat tersembunyi). Mereka akan ditemukan, karena cara hidupnya yang amat tersembunyi). Mereka akan keluar pada malam hari/atau siang hari bisa populasinya tinggi, dan keluar pada malam hari/atau siang hari bisa populasinya tinggi, dan keadaan ruang agak gelap, untuk menghisap darah manusia. Cimex dapat keadaan ruang agak gelap, untuk menghisap darah manusia. Cimex dapat  berpindah dengan mudah dari satu temp

 berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lainnya.at ke tempat lainnya. 2.

2. Dampak yang ditimbulkan akibat munculnya kutu busuk antara lain dariDampak yang ditimbulkan akibat munculnya kutu busuk antara lain dari dampak kesehatan misal menyebabkan infeksi sekunder akibat garukan dampak kesehatan misal menyebabkan infeksi sekunder akibat garukan di daerah yang digigit kutu busuk mengakibatkan anemia pada anak-anak di daerah yang digigit kutu busuk mengakibatkan anemia pada anak-anak serta dampak dalam aspek ekonomi misalkan hotel di tuntut oleh para serta dampak dalam aspek ekonomi misalkan hotel di tuntut oleh para tamu hotel karena banyaknya kutu busuk dalam kamar hotel sehingga tamu hotel karena banyaknya kutu busuk dalam kamar hotel sehingga  banyak hotel yang mengalami kerug

 banyak hotel yang mengalami kerugian.ian. 3.

3. Kutu busuk dapat menularkan penyakit hepatitis B ketika merekaKutu busuk dapat menularkan penyakit hepatitis B ketika mereka menggigit penderita dan menghisap darah pada host

menggigit penderita dan menghisap darah pada host yang sudah memilikiyang sudah memiliki virus hepatitis / penderita penyakit hepatitis, kemudian kutu busuk virus hepatitis / penderita penyakit hepatitis, kemudian kutu busuk tersebut berpindah lagi pada objek lain dan langsung mengisap darah tersebut berpindah lagi pada objek lain dan langsung mengisap darah kembali. Pada saat menghisap darah, mulut bekas menghisap darah kembali. Pada saat menghisap darah, mulut bekas menghisap darah  penderita

 penderita hepatitis hepatitis B B tadi tadi akan akan masuk masuk ke ke dalam dalam jaringan jaringan kulit kulit manusiamanusia dan virus yang ada di dalamnya akan menyebar dan bercampur dengan dan virus yang ada di dalamnya akan menyebar dan bercampur dengan darah orang lain yang sehat. Para ilmuwan menemukan bahwa binatang darah orang lain yang sehat. Para ilmuwan menemukan bahwa binatang  pengisap darah itu j

 pengisap darah itu juga menyembunyikan bakteri resistan uga menyembunyikan bakteri resistan antibiotik, atauantibiotik, atau disebut superbug.

disebut superbug. 4.

4. Upaya-upaya pengendalian kutu busuk antara lain cara pengendalianUpaya-upaya pengendalian kutu busuk antara lain cara pengendalian yang paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan yang paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan memelihara kebersihan tempat tinggal.

(25)

4.2 Saran 4.2 Saran

a.

a. Hendaknya masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan sertaHendaknya masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan serta hygiene perorangan dengan memelihara kebersihan tempat tinggal guna hygiene perorangan dengan memelihara kebersihan tempat tinggal guna  pengendalian agar kutu busuk

 pengendalian agar kutu busuk tidak masuk ke litidak masuk ke lingkungan tempat tinggal,ngkungan tempat tinggal, sedangkan hygiene perseorangan dimaksudkan agar individu tersebut sedangkan hygiene perseorangan dimaksudkan agar individu tersebut tidak menularkan kutu busuk ke orang lain, serta dengan menjaga tidak menularkan kutu busuk ke orang lain, serta dengan menjaga menjaga kebersihan perseorangan dapat mencegah dari tertularnya kutu menjaga kebersihan perseorangan dapat mencegah dari tertularnya kutu  busuk.

 busuk.  b.

 b. Kutu busuk mudah sekali menyebar melalui perpindahan (tas, koper, etc)Kutu busuk mudah sekali menyebar melalui perpindahan (tas, koper, etc) maka, mak dari itu perlu untuk dilakukan pemeriksaan secara rutin yang maka, mak dari itu perlu untuk dilakukan pemeriksaan secara rutin yang dilakukan secara terus

dilakukan secara terus –  –  menerus terutama di hotel dan sektor pariwisata. menerus terutama di hotel dan sektor pariwisata.

c.

c. Bagi pemerintah sebaiknya membuat suatu kebijakan untuk penangananBagi pemerintah sebaiknya membuat suatu kebijakan untuk penanganan  perkembangbiakan

 perkembangbiakan Cimex Cimex utamanya utamanya pada pada sektor sektor pariwisata pariwisata dandan  perhotelan.

 perhotelan. Hal Hal ini ini dimaksudkan dimaksudkan agar agar tidak tidak merugikan merugikan bagi bagi parapara  pengunjung yaitu

 pengunjung yaitu munculnya masalah munculnya masalah bagi kesehatbagi kesehatan an yang dialami, yang dialami, bagibagi  pemilik

 pemilik yaitu kerugian eyaitu kerugian ekonomi berupa adanya konomi berupa adanya tuntutan dari tuntutan dari pengunjungpengunjung maupun berkurangnya pemasukan karena adanya kutu busuk, selain itu maupun berkurangnya pemasukan karena adanya kutu busuk, selain itu adanya kutu busuk juga akan mempengaruhi nama baik tempat wisata adanya kutu busuk juga akan mempengaruhi nama baik tempat wisata ataupun hotel tersebut, sehingga pengunjung menjadi enggan untuk ataupun hotel tersebut, sehingga pengunjung menjadi enggan untuk  berkunjung

 berkunjung karena karena adanya adanya rasa rasa cemas cemas dan dan takut takut terkena terkena serangan serangan kutukutu  busuk.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Djaenudin, Natadisastra. 2009.

Djaenudin, Natadisastra. 2009.  Parasitologi  Parasitologi Kedokteran Kedokteran : : Ditinjau Ditinjau dari dari OrganOrgan Tubuh yang Diserang.

Tubuh yang Diserang. Jakarta : EGC Jakarta : EGC George. 1999.

George. 1999. Biologi Biologi. Edisi ke 2. Diterjemahkan oleh: Damaring Tyas. Jakarta:. Edisi ke 2. Diterjemahkan oleh: Damaring Tyas. Jakarta: Erlangga

Erlangga

Hadi, Susi Soviana. 2010.

Hadi, Susi Soviana. 2010.  Ektoparasit:  Ektoparasit: Pengenalan, Pengenalan, Identifikasi, Identifikasi, dandan  Pengendaliannya.

 Pengendaliannya. Bogor (ID): IPB Pr Bogor (ID): IPB Pr http://acvcsd.org/programs-services/bed-bugs/

http://acvcsd.org/programs-services/bed-bugs/ [21 Maret 2017][21 Maret 2017]

http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/bedbugs-infestation http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/bedbugs-infestation

[2017] [2017]

Yudhastuti, Ririh. 2011. Pengendalian vektor dan rodent. Surabaya: Pustaka Yudhastuti, Ririh. 2011. Pengendalian vektor dan rodent. Surabaya: Pustaka

Melati. Melati.

Gambar

Gambar 1. Ukuran Tubuh Kutu BusukGambar 1. Ukuran Tubuh Kutu Busuk Sumber:
Gambar 4. Daur Hidup Kutu BusukGambar 4. Daur Hidup Kutu Busuk Sumber: https:
Gambar 5. Perbedaan Segmen Paling Ujung Kutu Busuk Jantan dan BetinaGambar 5. Perbedaan Segmen Paling Ujung Kutu Busuk Jantan dan Betina Sumber:Sumber:  http://leopurnawanmikroteknkcimexlectularius.blogspot.co.id/2014/07/cimex-lectularius-kutu-busuk_14.htm
Gambar 7. Kasur yang Tempat Berkembang Biak

Referensi

Dokumen terkait

Keratinisasi yang berlangsung baik akan membuat kulit menjadi tampak lebih sehat karena sel-sel kulit yang mati selalu berganti dengan sel kulit yang baru.. Berbeda dengan

annulicornis , lama hidup imago yang diamati mulai dari proses ganti kulit nimfa instar ke – 5 menjadi imago hingga kematiannya sangat singkat, yaitu hanya 48 ± 6 hari

Aplikasi sereh wangi konsentrasi 2 mL/L dapat menyebabkan kematian 100% kutu putih nimfa instar 3 pada 4 jam setelah aplikasi dengan menggunakan metode semprot serangga pada

Lama hidup imago betina yang diamati mulai dari proses ganti kulit nimfa instar ke-5 menjadi imago hingga kematiannya adalah 6 hari, sedangkan imago jantan

Telur yang menetas akan menjadi larva, kemudian akan tumbuh menjadi rayap muda yang disebut nimfa (nymph) yang akan mengalami 8 kali pergantian kulit hingga dewasa (Nandika

Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM adalah sebuah organisasi (yang dianggap separatis) yang memiliki tujuan supaya Aceh, yang merupakan daerah yang sempat berganti nama menjadi Nanggroe

Keratinisasi yang berlangsung baik akan membuat kulit menjadi tampak lebih sehat karena sel-sel kulit yang mati selalu berganti dengan sel kulit yang baru1. Berbeda dengan

2 Kompetensi kewirausahan yaitu kesiapan seseorang menjadi wirausaha, seperti memiliki mental yang kuat, sikap kepribadian wirausaha, kepekaan terhadap lingkungan, memotivasi orang,