• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu saya agar dapat menyelesaikan makalah ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu saya agar dapat menyelesaikan makalah ini."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui tentang kanker paru. Makalah ini dibuat dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan dan juga para dosen akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing yang telah banyak membantu saya agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.

(2)

2 PEDAHULUAN

Penyakit kanker paru-paru tergolong dalam penyakit kanker yang mematikan, baik bagi pria maupun wanita. Dibandingkan dengan jenis penyakit kanker lainnya, seperti kanker prostat, kanker usus, dan kanker payudara, penyakit kanker paru-paru dewasa ini cenderung lebih cepat meningkat perkembangannya.

Penyakit kanker paru-paru adalah sebuah bentuk perkembangan sel yang sangat cepat (abnormal) didalam jaringan paru yang disebabkan oleh perubahan bentuk jaringan sel atau ekspansi dari sel itu sendiri. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Dalam kasus yang diberikan, pria umur 65tahun, batuk berdarah sejak 2 bulan yang lalu, berat badan menurun drastic, mengeluh sesak nafas dan merasa lemah serta riwayat perokok berat. Makalah ini akan menerangkan tentang kanker paru lebih lanjut.

(3)

3 ANAMNESIS

o Menanyakan adakah seorang perokok dan sejak kapan merokok

o Manayakan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit yang sama

o Menayakan apakah keluhan yang dialami seperit batuk berdarah, dahak banyak.

PEMERIKSAAN FISIK

o Inspeksi – melihat bentuk toraks o Palpasi – adakah terdapat nyeri dada

o Perkusi – melihat terdapat kelainan atau tidak

o Aulkustasi – mendengarkan bunyi wheezing

PEMERIKSAAN PENUNJANG Beberapa tes yang dijalankan adalah : 1. Radiologi.

a) Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada.

Merupakan pemeriksaan awal sederhana yang dapat mendeteksi adanya kanker paru. Menggambarkan bentuk, ukuran dan lokasi lesi. Dapat menyatakan massa udara pada bagian hilus, effuse pleural, atelektasis erosi tulang rusuk atau vertebra.

b) Bronkhografi.

Untuk melihat tumor di percabangan bronkus.1 2. Laboratorium.

a) Sitologi (sputum, pleural, atau nodus limfe).

Dilakukan untuk mengkaji adanya/ tahap karsinoma.

b) Pemeriksaan fungsi paru dan GDA

Dapat dilakukan untuk mengkaji kapasitas untuk memenuhi kebutuhan ventilasi. c) Tes kulit, jumlah absolute limfosit.

(4)

4 3. Histopatologi.

a) Bronkoskopi.

Memungkinkan visualisasi, pencucian bagian,dan pembersihan sitologi lesi (besarnya karsinoma bronkogenik dapat diketahui).

b) Biopsi Trans Torakal (TTB).

Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang letaknya perifer dengan ukuran < 2 cm, sensitivitasnya mencapai 90 – 95 %.

c) Torakoskopi.

Biopsi tumor didaerah pleura memberikan hasil yang lebih baik dengan cara torakoskopi.

d) Mediastinosopi.

Umtuk mendapatkan tumor metastasis atau kelenjar getah bening yang terlibat.

e) Torakotomi.

Totakotomi untuk diagnostic kanker paru dikerjakan bila bermacam – macam prosedur non invasif dan invasif sebelumnya gagal mendapatkan sel tumor.

4. Pencitraan.

a. CT-Scanning, untuk mengevaluasi jaringan parenkim paru dan pleura.

(5)

5 WORKING DIAGNOSE

Ada dua jenis utama kanker paru, yang berperilaku berbeda dan memerlukan penanganan berbeda. Mereka adalah:

1. Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC), terbagi lagi

o Karsinoma squamosa: jenis ini adalah jenis kanker paru paling umum. Hal ini berkembang dalam sel yang menggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali disebabkan karena rokok.

o Adenokarsinoma: jenis ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir (dahak) pada permukaan saluran udara (airways). Jenis kanker ini lebih umum

o Karsinoma sel besar: Bentuk sel kanker ini dibawah mikroskop sesuai namanya: sel sel bundar besar. Sering disebut juga undifferentiated carcinoma .1

2. Small Cell Lung Cancer (SCLC).

Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan jenis NSCLC.

Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium, yaitu membran tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen (peritoneum). Kadang terjadi pada orang-orang yang terekspos dengan asbestos.

Klasifikasi menurut WHO untuk Neoplasma Pleura dan Paru – paru (1977) : 1. Karsinoma Bronkogenik.

a) Karsinoma epidermoid (skuamosa).

Kanker ini berasal dari permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat merokok jangka panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor. Terletak sentral sekitar hilus, dan menonjol kedalam bronki besar. Diameter tumor jarang melampaui beberapa centimeter dan cenderung menyebar langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada dan mediastinum.

(6)

6 b) Karsinoma sel kecil (termasuk sel oat).

Biasanya terletak ditengah disekitar percabangan utama bronki.Tumor ini timbul dari sel – sel Kulchitsky, komponen normal dari epitel bronkus. Terbentuk dari sel – sel kecil dengan inti hiperkromatik pekat dan sitoplasma sedikit. Metastasis dini ke mediastinum dan kelenjar limfe hilus, demikian pula dengan penyebaran hematogen ke organ – organ distal.1

c) Adenokarsinoma (termasuk karsinoma sel alveolar).

Memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus. Kebanyakan timbul di bagian perifer segmen bronkus dan kadang – kadang dapat dikaitkan dengan jaringan parut local pada paru – paru dan fibrosis interstisial kronik. Lesi seringkali meluas melalui pembuluh darah dan limfe pada stadium dini, dan secara klinis tetap tidak menunjukkan gejala – gejala sampai terjadinya metastasis yang jauh.

d) Karsinoma sel besar.

Merupakan sel – sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam – macam. Sel – sel ini cenderung untuk timbul pada jaringan paru - paru perifer, tumbuh cepat dengan penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat – tempat yang jauh.1

DIFFERENTIAL DIAGNOSE

1. TBC

Penyebab: Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.

Gejala: Batuk berdahak lebih dari tiga minggu. Dapat juga disertai batuk yang mengeluarkan darah. Penderita akan mengalami demam khususnya pada siang atau sore, berkeringat pada

(7)

7 2. Bronkiektasis

Bronkiektasis merupakan kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus. Bronkiektasis diklasifikasikan dalam bronkiektasis silindris, fusiform, dan kistik atau sakular. Biasanya dapat diikuti dengan demam, nafsu makan berkurang, berat badan turun, anemia, nyeri pleura, malaise. Sesak napas dan sianosis timbul pada kelainan yang luas. Hemoptisis mungkin merupakan satu-satunya gejala, sebab itu bronkiektasis harus dipikirkan bila terdapat hemoptisis yang tidak jelas sebabnya.2

ETIOLOGI

Sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita disebabkan terutama karena merokok. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Adanya peran polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum diketahui pasti. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Kadang kanker paru-paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.3

EPIDEMIOLOGI

America Cancer Society memperkirakan bahwa terdapat 1.500.000 kasua baru dalam tahun 1987 dan 136.000 meningggal. Prevalensi kanker paru di negara maju sangat tinggi, di USA tahun 1993 dilaporkan 173.000/tahun, di inggris 40.000/tahun, sedangkan di Indonesia menduduki

(8)

8 peringkat 4 kanker terbanhyak. Di RS Kanker Dharmais Jakarta tahun 1998 tumor paru menduduki urutan ke 3 sesudah kanker payudara dan leher rahim. Karena sistem pencatatan kita yang belum baik, prevalensi pastinya belum diketahui tetapi klinik tumor dan paru di rumah sakit merasakan benar peningkatannya. Sebagian besar kanker paru mengenai pria (65 %), life time risk 1:13 dan pada wanita 1:20. Pada pria lebih besar prevalensinya disebabkan faktor merokok yang lebih banyak pada pria. Insiden puncak kanker paru terjadi antara usia 55 – 65 tahun.3

PATOFISIOLOGI

Dari etiologi yang menyerang percabangan segmen/ sub bronkus menyebabkan cilia hilang dan deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan karsinogen maka menyebabkan metaplasia,hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra.

Lesi yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal. Gejala – gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin.Wheezing unilateral dapat terdengan pada auskultasi.

Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat bermetastase ke struktur – struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus, pericardium, otak, tulang rangka.1,3

GEJALA KLINIS

Gejala kanker paru-paru tergantung kepada jenis, lokasi dan cara penyebarannya.

o Biasanya gejala utama adalah batuk yang menetap. Penderita bronkitis kronis yang menderita kanker paru-paru seringkali menyadari bahwa batuknya semakin memburuk.

o Dahak bisa mengandung darah. Jika kanker tumbuh ke dalam pembuluh darah

(9)

9 o Kanker bisa menyebabkan bunyi mengi karena terjadi penyempitan saluran udara di

dalam atau di sekitar tempat tumbuhnya kanker.

o Penyumbatan bronkus bisa menyebabkan kolaps pada bagian paru-paru yang merupakan

percabangan dari bronkus tersebut, keadaan ini disebut atelektasis

o Akibat lainnya adalah pneumonia dengan gejala berupa batuk, demam, nyrei dada dan sesak nafas.

o Jika tumor tumbuh ke dalam dinding dada, bisa menyebabkan nyeri dada yang menetap.

o Gejala yang timbul kemudian adalah hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan dan

kelemahan.

o Kanker paru seringkali menyebabkan penimbunan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura), sehingga penderita mengalami sesak nafas.

o Jika kanker menyebar di dalam paru-paru, bisa terjadi sesak nafas yang hebat, kadar oksigen darah yang rendah dan gagal jantung.

o Kanker bisa tumbuh ke dalam saraf tertentu di leher, menyebabkan terjadinya sindroma Horner, yang terdiri dari:

• penutupan kelopak mata

• pupil yang kecil

• mata cekung

• berkurangnya keringat di salah satu sisi wajah.

o Kanker di puncak paru-paru bisa tumbuh ke dalam saraf yang menuju ke lengan sehingga

lengan terasa nyeri, mati rasa dan lemah. Kerusakan juga bisa terjadi pada saraf pita suara sehingga suara penderita menjadi serak.

o Kanker bisa tumbuh secara langsung ke dalam kerongkongan, atau tumbuh di dekat kerongkongan dan menekannya, sehingga terjadi gangguan menelan. Kadang terbentuk saluran abnormal (fistula) diantara kerongkongan dan bronki, menyebabkan batuk hebat selama proses menelan berlangsung, karena makanan dan cairan masuk ke dalam paru.1,3

o Kanker paru-paru bisa tumbuh ke dalam jantung dan menyebabkan:

• irama jantung yang abnormal

• pembesaran jantung

(10)

10 o Kanker juga bisa tumbuh di sekitar vena kava superior. Penyumbatan vena ini menyebabkan darah mengalir kembali ke atas, yaitu ke dalam vena lainnya dari bagian tubuh sebelah atas:

• vena di dinding dada akan membesar

• wajah, leher dan dinding dada sebelah atas (termasuk payudara) akan

membengkak dan tampak berwarna keunguan.

o Keadaan ini juga menyebabkan sesak nafas, sakit kepala, gangguan penglihatan, pusing dan perasaan mengantuk. Gejala tersebut biasanya akan memburuk jika penderita membungkuk ke depan atau berbaring.

o Kanker paru-paru juga bisa menyebar melalui aliran darah menuju ke hati, otak, kelenjar adrenal dan tulang. Hal ini bisa terjadi pada stadium awal, terutama pada karsinoma sel kecil.

o Gejalanya berupa gagal hati, kebingungan, kejang dan nyeri tulang; yang bisa timbul sebelum terjadinya berbagai kelainan paru-paru, sehingga diagnosis dini sulit ditegakkan. o Beberapa kanker paru-paru menimbulkan efek di tempat yang jauh dari paru-paru, seperti

kelainan metabolik, kelainan saraf dan kelainan otot (sindroma paraneoplastik).

• Sindroma ini tidak berhubungan dengan ukuran maupun lokasi dari kanker dan tidak selalu menunjukkan bahwa kanker telah menyebar keluar dada; sindroma ini disebabkan oleh bahan yang dikeluarkan oleh kanker.

• Gejalanya bisa merupakan petanda awal dari kanker atau merupakan petunjuk awal bahwa kanker telah kembali, setelah dilakukannya pengobatan.

• Salah satu contoh dari sindroma paraneoplastik adalah sindroma Eaton-Lambert, yang ditandai dengan kelemahan otot yang luar biasa. Contoh lainnya adalah kelemahan otot dan rasa sakit karena peradangan (polimiositis), yang bisa disertai dengan peradangan kulit (dermatomiositis).

o Beberapa kanker paru-paru melepaskan hormon atau bahan yang menyerupai hormon, sehingga terjadi kadar hormon yang tinggi.

• Karsinoma sel kecil menghasilkan kortikotropin (menyebabkan sindroma

Cushing) atau hormon antidiuretik (menyebabkan penimbunan cairan dan kadar natrium yang rendah di dalam darah).

(11)

11

• Pembentukan hormon yang berlebihan juga bisa menyebabkan sindroma

karsinoid, yaitu berupa kemerahan, bunyi nafas mengi, diare dan kelainan katup jantung.

• Karsinoma sel skuamosa melepaskan bahan menyerupai hormon yang

menyebabkan kadar kalsium darah sangat tinggi.

o Sindroma hormonal lainnya yang berhubungan dengan kanker paru-paru adalah:

• pembesaran payudara pada pria (ginekomastia)

• kelebihan hormon tiroid (hipertiroidisme)

• perubahan kulit (kulit di ketiak menjadi lebih gelap).

o Kanker paru-paru juga bisa menyebabkan perubahan bentuk jari tangan dan jari jkaki dan perubahan pada ujung tulang-tulang panjang, yang bisa terlihat pada rontgen.1,2,3

PENATALAKSANAAN

Penetapan stadium penting sekali dalam menetapkan rencana terapi dan implikasi prognosis. Perlu dievaluasi tentang kemungkinan kombinasi pengobatan lokal (bedah), pengobatan regional (radiasi) dan pengobatan sistemik ( kemoterapi, immunoterapi dan target terapi). Pada calon yang dapat dioperasi yaitu stadium I A,II A, dan II B KPBSK harus / sebaiknya menjalani reseksi bedah. Pasien stadium III B dan IV diobati secara non-operatif. Hampir 50 % pasien yang menjalani operasi mengalami kambuh secara lokal atau sistemik, sehingga sekitar 80 % dari semua penderita kanker paru dipertimbangkan mendapatkan terapi lainnya selama perjalanan penyakit mereka.

o Terapi Bedah

Terapi bedah memberikan kesempatan yang baik angka tahan hidup jangka panjang yang bebas dari penyakit, serta kemungkinan sembuh. Pada stadium I dan II hampir selalu dimungkinkan, kecuali ada penyakit penyerta / kondisi lainnya yang menyebabkan operasi tidak mungkin dilakukan.4

(12)

12

o Radioterapi

Radioterapi memberikan kesembuhan pada sejumlah kecil penderita dan perbaikan gejala pada sebagian besar penderita. Pada stadium I dan II, radioterapi hanya dipertimbangkan bila ada kondisi yang tidak memungkinkan dilakukannya operasi. Radioterapi mengurangi kekambuhan lokal pada penderita yang menjalani reseksi total stadium II dan III A, walaupun tidak memperbaiki angka tahan hidup secara keseluruhan.4

o Kemoterapi

Kemoterapi yang diberikan setelah operasi (Adjuvant chemotherapy) memberikan manfaat pada penderita KPBSK yang bisa dioperasi. Saat ini, kemoterapi secara terpisah tidak punya peranan sebagai terapi penyembuh pada KPBSK. Kemoterapi dipertimbangkan sebagai bagian berbagai modal pengobatan (multimodality therapy) untuk kasus KPBSK lokal yang luas, dan digunakan secara tersendiri sebagai terapi paliasi (palliative treatment) pada stadium III B (yang disertai efusi pleura / cairan diantara selaput paru) dan stadium IV KPBSK. Kemoterapi paliasi dengan regimen yang berbasis cisplatin atau carboplatin menunjukkan respon objektif maupun subjektif untuk pasien KPBSK yang sudah menjalar ke organ lain. 5

Beberapa obat baru (gemcitabine, paclitaxel, docetaxel, vinorelbine) memperlihatkan aktifitas yang menjanjikan. Regimen kemoterapi yang dikombinasikan mencapai respon sampai 50 %, khususnya bila menggunakan obat obat baru.

o Terapi berbasis Multimodalitas

Tergantung keadaan klinis penderita, prinsip pengobatan KPBSK stadium III A adalah radioterapi, kemoterapi, bedah dan kombinasi dari berbagai modaliatas terapi ini. Penderita KPBSK stadium III B lebih baik dikelola dengan kemoterapi, kemoterapi plus radioterapi, atau radioterapi secara tersendiri,tergantung letak tumor dan tampilan penderita (performance status).4

(13)

13 KOMPLIKASI

1. Pneumoni pada sisi yang kena

2. .Abses distal paru dari karsinoma 3. Efusi pleura

4. Pneumotoraks

5. Emboli paru

6. Gagal napas

Invasi ke mediastinum dapat bermanifestasi : 1. Paralise N. recurrent laringeal kiri

2. Kelumpuhan N. frenikus

3. Obstruksi vena cava superior 4. Disfagi (sulit menelan).6

FAKTOR RESIKO

Mereka yang berisiko terkena kanker paru-paru diantaranya :

o Perokok : Semakin banyak dan sering mereka merokok maka semakin besar risiko kanker

paru menyerang

o Jenis Kelamin : Ternyata perempuan perokok lebih rentan terkena kanker paru-paru dibandingkan perokok laki-laki

o Riwayat keluarga atau faktor keturunan

o Terpapar gas radon, yaitu gas yang merupakan hasil pemecahan uranium di tanah, batu dan air.

(14)

14 PROGNOSIS

Kanker paru merupakan kanker yang sangat mematikan, dengan angka tahan hidup pasien selama 5 tahun hanya 12 %. Insidens terus meningkat pada wanita, ini berhubungan lansung dengan perubahan kebiasaan merokok.

Kanker Paru Sel Kecil (KPSK)

KPSK berkisar 20% dari semua kanker paru, mula kejadiannya sangat cepat, menjalar ke organ lain lebih dini, dan gambaran klinisnya agresif. Angka tahan hidup rata rata pasien yang tidak diobati adalah 2-4 bulan. Pada saat diagnosis ditegakkan, hanya sekitar 30 % pasien KPSK dalam stadium dini / terbatas (limited-stage disease), dan kebanyakannya sudah berada pada stadium lanjut (extensive-stage disease) yang berarti prognosisnya buruk. Angka tahan hidup rata rata penderita stadium dini adalah 14-20 bulan, angka tahan hidup 2 tahun 20-30 %, dan angka tahan hidup 5 tahun 10%. Sebaliknya angka tahan hidup rata rata stadium lanjut 9-12%, tapi angka tahan hidup sesudah 2 tahun jarang sekali (<5%).8

Pengobatan

Pada penyakit dengan stadium dini / terbatas, bedah dipersiapkan pada sebagian pasien yang memenuhi syarat. “Adjuvant chemotherapy “ dianjurkan untuk pasien yang sudah menjalani terapi bedah. Kemoterapi merupakan dasar pengobatan pada kebanyakan pasien KPSK, dan rutin dianjurkan untuk pasien dengan tampilan (performance status) yang baik, dengan atau tanpa raditerapi rongga dada.

Kanker Paru Bukan Sel Kecil (KPBSK)

KPBSK terdiri dari 3 jenis histologis utama yaitu squamous cell carcinoma, adenocarcinoma, dan large cell carcinoma. Jenis histologis ini sering diklasifikasikan bersama, karena bila lesinya masih terlokalisir, punya potensi sembuh dengan terapi bedah. Kemoterapi sistemik akan menghasilkan respon sebagian dan perbaikan klinis jangka pendek pada pasien stadium lanjut. Pada pasien yang tidak bisa lagi di operasi, radioterapi bisa mengontrol kelainan lokal, tapi kesembuhan hanya terjadi pada sebagian kecil pasien. KPBSK didiagnosis pada 80% pasien kanker paru primer, dimana 30-35 % nya pada stadium awal (I dan II),sedang 65-70 % pada stadium lanjut (III dan IV). 8

(15)

15 Prognosis

Pasien stadium I memiliki prognosis terbaik, angka tahan hidup 5 tahun 60 %. Pasien stadium II dan III A, angka tahan hidup 5 tahun 10-50 %. Pasien stadium lanjut tanpa / dengan penjalaran ke organ lain (stadium III B dan IV) angka tahan hidup 5 tahun <10%.8

PENCEGAHAN

1. Jangan merokok. Banyak perokok yang merokok sejak usia remaja, oleh karena itu mulailah percakapan dengan anak anda megenai rokok dan bahayanya.

2. Bila sudah merokok, maka berhentilah merokok. Berhenti merokok akan mengurangi resiko untuk terkena kanker paru.

3. Hindari menjadi perokok pasif. Jika tinggal atau bekerja dengan perokok, dorong mereka untuk berhenti merokok atau setidaknya merokok di luar ruangan.

4. Hindari terkena bahan yang menyebabkan kanker di tempat kerja. Gunakan perlindungan

yang disarankan saat bekerja dengan bahan kimia.

5. Konsumsi makanan yang kaya akan buah dan sayuran. Sebaiknya hindari mengkonsumsi

suplemen/vitamin sebagai pengganti buah karena tidak mempunyai efek menyehatkan yang sama. Contoh, peneliti mencoba mengurangi resiko kanker paru pada perokok berat dengan cara memberikan beta karoten, ternyata hasilnya menunjukkan adanya peningkatan kanker pada perokok tersebut.

6. Hindari konsumsi alcohol ataupun batassi konsumsinya.

(16)

16 KESIMPULAN

Kanker paru merupakan penyebab kematian utama akibat kanker pada wanita maupun pria, yang sering kali di sebabkan oleh merokok. Setiap tipe timbul pada tempat atau tipe jaringan yang khusus, menyebabkan manifestasi klinis yang berbeda, dan perbedaan dalam kecendrungan metastasis dan prognosis. Pengobatan pilihan dari kanker paru adalah tindakan bedah pengangkatan tumor. Sayangnya, sepertiga dari individu tidak dapat dioperasi ketika mereka pertama kali didiagnosa. Karena tidak ada penyembuhan dari kanker, penekanan utama adalah pada pencegahan misalnya dengan berhenti merokok karena perokok mempunyai peluang 10 kali lebih besar untuk mengalami kanker paru di bandingkan bukan perokok, dan menghindari lingkungan polusi. Gaya hidup sehat haruslah diamalkan karena mencegah adalah lebih baik dari mengubati.

(17)

17 DAFTAR PUSTAKA

1. Zulkifli Amin. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Kanker paru. Edisi 5. Jilid 1. Interna Publishing.

2. Differential diagnoses and workup. 23 Desember 2010.

http://emedicine.medscape.com/article/768875-overview. 15 Juli 2011.

3. Verena V, Elisa A. Lung cancer. Emedicine. Oktober 8, 2005. Diunduh dari

www.emedicinehealth.com, 14 Juli 2011 2011.

4. P. Freedy, Sulistia Gan. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. FKUI 2007.

5. Diagnosis dan penatalaksanaan pada tumor paru.27 Januari 2010. Diunduh dari http://www.infokedokteran.com/info-obat. 14 Juli 2011

6. Dr.Prem Pillay. Lungs cancer. 20 April 2010. Diunduh dari http://www.medicinenet.com/hepatitis_c/article.htm, 15 Juli 2011

7. Furqan H.S, James M.L. Lungs cancer. Emedicine. Feb 14, 2011. Diunduh dari emedicine.medscape.com, 16 Juni 2011

8. Prognosis lungs cancer. Diunduh dari

Referensi

Dokumen terkait

The objectives of the research are to find out how the translation of modal auxiliary in the film entitled Dear John translated and the quality of the translation in

Danang ingin menjual tanah kavelingnya yang terletak di Jalan Pattimura nomor 12, Semarang. Letaknya sangat strategis, sudah diurug, dan siap bangun. Danang

dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : asal-usul manusia purba di indonesia.. Sains (

Faktor internal yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain yang pertama Penjualan tahun-tahun lalu,

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

Seluruh anggota tahu Sebagian besar anggota tahu Sebagian kecil anggota tahu.. 3) Pengetahuan anggota tentang rencana kerja kelompok tani: (Pilih salah satu dan beri tanda √

(2) Kepada petugas sensus yang bukan pegawai Negeri atau bukan pegawai Daerah dan yang merupakan tenaga lepas yang meninggal dunia dalam dan karena melakukan pekerjaan

Perkembangan volume ekspor gula pada tahun 2013 mencapai 514 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 764 ribu, dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan sekitar 56,81 persen atau