• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh RKS Elektrikal - 09 TELEPON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh RKS Elektrikal - 09 TELEPON"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HAL

01. UMUM ……….………… 236

02. LINGKUP PEKERJAAN………. ……. 236

(2)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

01.

U m u m

Pekerjaan sistem telepon meliputi pengadaan semua peralatan dan tenaga kerja, pemasangan, pemograman, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator dan bagian maintenace, sehingga seluruh sistem telepon dapat beroperasi dengan baik dan benar.

02.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan :

a. Pemasangan, pemograman dan pengujian Sistem PABX, sehingga sistem

dapat beroperasi dengan baik dan benar.

b. Pengadaan dan pemasangan unit-unit pesawat telepon seperti tertera pada

gambar rencana.

c. Pengadaan dan pemasangan jaringan in-door dari MDF-Telkom ke MDF

sampai peralatan PABX pada ruang kontrol/operator.

d. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor) dan instalasi

dalam bangunan (indoor) dari MDF-PABX ke TBT (Terminal Box Telepon) hingga ke outlet telepon.

e. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi telepon dan

sistem PABX-nya.

f. Pengadaan sertifikat/surat izin persetujuan pemakaian peralatan sistem PABX

yang akan dipasang dari PT. Telkom.

g. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan tersebut diatas

seperti : bak kontrol, kabel rak, marking cable (outdoor dan indoor) dan lain-lain pekerjaan penunjang agar sistem telepon dapat bekerja dengan baik yang disetujui perencana.

h. Mengadakan testing dan commisioning untuk seluruh sistem telepon dan

seluruh peralatan yang terpasang.

i. Mengadakan training bagi Personal yang akan menggunakan/

(3)

03.

Persyaratan Bahan

1. P A B X

a. Sistem PABX

1. Sistem PABX yang diusulkan dan peralatan pendukungnya harus merupakan type yang disetujui oleh PT. TELKOM yang berguna untuk hubungan ke jaringan sambungan telepon umum (PSTN). Peserta tender harus menyertakan sertifikat pengujian sistem PABX dari PT. TELKOM. 2. PABX yang akan dipasang harus dari jenis/type yang telah mendapatkan

pengesahaan dari Departemen PARPOSTEL untuk dipergunakan di Indonesia dan memenuhi standard international seperti CCITT atau ITU-T. 3. Peralatan ISDN PABX harus menggunakan sistem fully digital SPC (Store

Program Control) untuk teknik penyambungan fully digital dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

• Harus merupakan ISDN-PABX

• Harus sesuai dengan standard CCITT G.732

• Menggunakan format PCM 30 channel 2.048 Mbps

• Menggunakan 8 KHz sampling rate

• Menggunakan 8 bit “A” law

• Mempunyai jumlah line dibutuhkan :

• Trunkline / Telkom Line : 8 line dan dapat dikembangkan menjadi 50

line.

• Extension line : 120 extension line yang dapat diexpandable menjadi

250 extension line.

• ISDN BRA : Min 4 BRA lines.

4. Sistem PABX yang diusulkan harus dapat mengikuti dan menikmati fasilitas-fasilitas yang terbaru dalam hubungannya dengan perkembangan teknologi jaringan umum ISDN di Indonesia.

Fasilitas-fasilitas yang terbaru ini harus dapat diaplikasikan pada sistem PABX setelah di instalasi, tanpa ada perubahan besar dari sistem.

5. Peralatan PABX harus tersusun dalam disain modular, yang dengan mudah dapat dipasang maupun dikeluarkan dari tempatnya.

Semua PE Card dalam PABX harus dapat :

• Dipasang dalam semua PABX slot yang bersifat universal dan tidak

tetap (non-fixed basis)

• Dapat dilepaskan dari posisinya tanpa harus memadamkan power

supply untuk seluruh sistem.

(4)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

6. Peserta tender harus menyatakan negara asal/pabrik dari sistem PABX yang akan ditawarkan.

Fotocopy dari surat keterangan original country/negara asal dari pabrik sistem PABX yang ditawarkan dilampirkan.

7. Sistem PABX yang ditawarkan harus merupakan model dan type yang paling akhir (mutahir) untuk kapasitas yang sama.

Peserta tender harus menyatakan kapan sistem yang ditawarkan mulai dipasarkan di Indonesia, dan dapat dibuktikan dengan surat tertulis dari pabrik bahwa sistem masih diproduksi, di support dan spareparts masih tersendiri minimum hingga 10 (sepuluh) tahun mendatang.

Foto copy surat tertulis dari pabrik yang menyatakan seperti di atas harus dilampirkan.

Peserta tender yang menawarkan model dan type yang lebih lama (out of date) pada saat model dan type yang terbaru sudah ada dipasaran tidak akan dipertimbangkan.

8. Sistem PABX yang ditawarkan harus memiliki trunk card yang dapat berfungsi sebagai loop start CO maupun DID analog, yaitu dengan menggunakan trunk card yang sama untuk dihubungkan ke

loop start line TELKOM maupun DID analog trunk.

9. Sistem PABX yang ditawarkan harus berkemampuan untuk diintegrasikan dengan peralatan voice mail.

b. Konstuksi Sistem PABX.

1. PABX yang akan dipasang adalah PABX dengan sistem Switching yang Full Digital PCM System/TDM Technology, sesuai dengan spesifikasi CCITT (A-Law Coded).

2. PABX yang akan dipasang harus memenuhi standar ISDN dan dapat dihubungkan dengan PASOPATI dari PT. TELKOM, dan akan disambung ke TELKOM dengan 4 ISDN BRA line.

3. Semua bahan dan peralatan yang ditawarkan harus bermutu tinggi serta mempunyai kemampuan untuk dipasang didalam cuaca tropis. Semua peralatan harus dapat bekerja tak terbatas pada suhu keliling 45°C dan kelembaban relatif 85%.

4. PABX harus mempunyai "High Trafic Capacity" non blocking system. Teknologi : fully digital, Stored Program Control (SPC) dan Hierarchical Control Structure TDM (Time Division Multiplexing).

Digital Switching : Sampling frequency 8 kHz PCM word 8 bits

(5)

Encoding A Law

Speech Channel Bit Rate 64 kbit ISDN 2B + D Channel Bit Rate 144 kbit Sample Duration 125 us.

Komunikasi data : V24/R232 C Assyncronous, 75 s/d 64.000 bps. ISDN adapter, 64.000 s/d 128.000 bps, untuk BRA

ISDN adapter, 64.000 s/d 2 Mbps, untuk PRA. Catu daya : Tegangan 220/240 Volt, 50-60 Hz.

Battery 48 Volt DC, cukup untuk mencatu PABX pada beban penuh selama min 2 jam.

Konsumsi daya ± 1 VA per-extension. Ketinggian sea level : 0 - 25 m

Kondisi kerja : Temperatur ruangan 0-45°C Kelembaban ruangan 15%-85%.

5. PABX harus dirancang dalam struktur full modular, baik struktur board maupun kabinet, sehingga sistem dapat dikonfigurasi dan dikembangkan secara bebas.

6. Hubungan antara kabinet dan antara unit-unit yang lebih besar harus dengan sistem plug-in yang sederhana atau menggunakan kabel serat optik.

7. PABX harus mempunyai setidaknya satu buah CPU (Central Processing Unit) dan 2 buah memory dengan 1 sebagai back-up, sebagai unit pengontrol operasi, dan dapat dilengkapi dengan CPU kedua yang berfungsi sebagai cadangan (redundant CPU) bilamana diperlukan.

8. PABX harus memiliki sistem catu daya yang tersebar (decentralized), sehingga bilamana salah satu daya mengalami kerusakan maka PABX masih dapat berfungsi sebagian, dan bilamana diperlukan PABX dapat pula dilengkapi dengan catu daya cadangan (redundant power supply).

9. Seluruh peralatan elektronik harus diletakan dida lam kabinet besi yang memiliki sistem sirkulasi udara yang baik sehingga tidak diperlukan lagi kipas (fan) eksternal.

10. PABX harus memiliki kapabilitas alarm dan diagnosa kerusakan jarak jauh (remote maintenance), sehingga bilamana terdapat kerusakan pada sistem maka kerusakan harus dapat segera diketahui dan diatasi oleh engineer pada remote office.

11. PABX harus dapat memindahkan seluruh saluran PTT kepada pesawat telepon tertentu bilamana terjadi pemadaman total pada unit PABX.

12. PABX harus dapat tetap menyimpan data-data konfigu rasi dan program secara permanen, walaupun sistem dipadamkan total untuk jangka waktu yang sangat lama.

(6)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

13. PABX harus memiliki battery internal yang dapat mempertahankan jam dan tanggal pada sistem bilamana terjadi pemadaman total pada catu daya dan battery eksternal.

14. PABX harus memiliki kemampuan networking dan net work management yang baik untuk network analogue maupun digital, dan dengan spesifikasi sebagai berikut :

Digital tie-lines : Sofv, S2mfv

Analogue tie-lines : "E + M", 2-wire, 4-wire.

15. PABX harus memiliki konsep software yang dapat dikembangkan (di up grade) secara mudah, untuk penambahan feature yang baru atau penyempurnaan operating system.

c. Kemampuan PABX.

Secara umum PABX harus memiliki kemampuan minimum sebagai berikut : PABX dapat membagi extension dalam kelas-kelas sebagai berikut :

1. Non restricted (zona 1 - 4)

2. Semi restricted

3. Fully restricted

dan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :

1. Call charge metering PABX harus dapat merekan dan mengeluarkan data pemakaian line PTT, PABX harus mampu melakukan pengukuran waktu pembicaraan yang dilakukan oleh extension (non restricted) bilamana extension tersebut melakukan sambungan city call.

2. Night Service operation. Apabila ada panggilan ke operator dan operator tidak ada ditempat, maka panggilan tersebut akan diteruskan secara otomatis ke pesawat reception atau information.

3. Flexible Numbering Scheme. Pemberian nomor extention dapat disamakan dengan nomor ruang atau lantai, sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui lokasinya.

4. Voice Paging. PABX dapat dihubungkan dengan sound system yang terdapat digedung, sehingga bila terjadi suatu keadaan darurat seperti kebakaran dan lain sebagainya, maka General Manager dapat memberikan pengumuman melalui pesawat telepon yang ada.

5. Back up Battery. Untuk menjaga agar data-data yang telah dimasukan kedalam memory PABX tidak hilang sewaktu terjadi pemadaman aliran listrik, maka PABX harus dilengkapi dengan battery khusus yang dapat bertahan selama minimal 45 hari.

(7)

6. Confrence Call. PABX dapat menghubungkan con frence call sedikitnya untuk 3 pihak (three party) 1 extension dan 2 external line, 2 extension dan 1 external line atau 3 extension line.

7. Call Transfer. Setiap extension setelah pembicaran selesai dapat memindahkan panggilan lawan bicaranya baik internal maupun external kepada extention lainnya.

8. Call Diversion. Extention tertentu dapat memindahkan setiap panggilan yang tertuju kepadanya, kepada extension lain yang dikehendaki.

9. Partner Group. Beberapa extension dapat dikelom pokan didalam satu kelompok, sehingga bilamana terdapat panggilan untuk anggota kelompok maka dengan menekan tombol tertentu, anggota yang lain dapat menerima panggilan tersebut. Panggilan diantara anggota hanya dengan menekan satu tombol tertentu.

10. Do Not Distrub. Dengan menekan tombol tertentu pesawat extension dapat membuat pesawatnya tidak dapat dihubungi untuk sementara.

11. Abreviated Dialing. Walaupun extension tertentu mempunyai kelas semi-restricted, namun dengan menekan angka tertentu (3 atau 4 digit) maka pesawat extension tersebut dapat melakukan panggilan city call (ke nomor tertentu yang telah dimasukan kedalam memory PABX). Memory dapat memuat sedikitnya 2.000 nomor telepon dalam 10 group.

12. Call Back. Jika satu extension memanggil exten sion lainnya yang sedang sibuk (berbicara), maka dengan menekan satu sandi, extension tersebut akan berdering bilamana extension yang dipanggil sudah bebas.

13. Different Ringing. Setiap extension dapat membe dakan panggilan external atau internal melalui bunyi bel panggilan yang berbeda.

14. Last Number Redial. Setiap extension dapat melakukan panggilan ulang baik external maupun internal dengan hanya menekan suatu nomor sandi tertentu, tanpa harus mengulang menekan seluruh nomor telepon.

15. Appoinment Call. Extension akan berdering sesuai dengan waktu yang telah diprogram melalui pesawat itu sendiri.

16. Call Pickup. Setiap panggilan pada extension, dapat diambil/dialihkan oleh extension lain yang berada didalam satu ruangan.

17. Chief/Secretary Function. Beberapa pasang pesawat dapat difungsikan sebagai pesawat chief-secretary, sehingga tidak lagi dibutuhkan unit chief secretary tambahan diluar PABX.

(8)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

18. Software Lock. Extension yang memiliki fasiliats "non restricted" dapat mengunci pesawatnya dengan menggunakan sandi yang ditentukan oleh masing-masing pemilik, sehingga menghindari pemakaian pesawat telepon oleh orang lain.

19. Emergency Switching of Lines. Bilamana terjadi pemadaman PABX secara total seperti PABX dalam perbaikan atau terjadi pemadaman aliran listrik yang sangat lama sehingga back-up battery habis, maka seluruh line external harus dapat dialihkan secara optimis kepada pesawat-pesawat telepon tertentu.

d. Operator Console

Operator console harus bekerja secra full ISDN dengan interface SO (Digital ISDN/PASOPATI) memiliki tombol-tombol yang mudah dioperasikan, memiliki kunci secara hardware sehingga pesawat tidak dapat dipergunakan tanpa membuka kunci, dan memiliki layar peraga (display) LCD yang cukup besar dengan lampu penerangan pada bagian belakang (back lite) sehingga pesan tampilan menjadi jelas dan mudah untuk dibaca pada segala kondisi ruang dan penerangan. Disamping berkemampuan standar, operator console harus memiliki "Busy Display" yang terpadu pada layar peraga.

e. Pesawat Digital Telephone Set

Pesawat digital telepon yang ditawarkan harus bekerja secara full ISDN dengan interface SO, memiliki tombol-tombol yang mudah dioperasikan dan memiliki layar peraga (display) yang cukup lebar dan jelas untuk dibaca.

Pesawat digital telepon set harus mempunyai Multi digital dengan kemampuan sebagai berikut :

1. Fungsi-fungsi dan feature PABX dapat diaktifkan dengan menekan sebuah tombol (atau dengan menggunakan access code).

2. Pada aplikasi Sekretaris Executive, komunikasi antara dua pihak dapat dilakukan dengan hanya menekan sebuah tombol.

3. Optional Data Adapter harus dapat ditambahkan untuk komunikasi data ke Terminal Data atau Workstation PC.

4. Tombol-tombol dapat diprogram untuk penerapan multiline dan juga untuk fungsi-fungsi feature.

Multiline harus dapat diartikan bahwa lebih dari sebuah Directory Number dapat diprogramkan pada telepon digital dan dapat dipakai untuk menerima dan melakukan Outgoing-Call.

Directory Number dapat berupa nomor yang sama baik di executive telepon maupun di sekretaris telepon yang berfungsi untuk call filtering.

(9)

5. Telepon Digital Set dapat mengambil tegangan dari power supply PABX untuk semua fungsi kemampuan (feature) dan display, dan tidak perlu external power (adaptor).

6. Display LCD untuk menunjukkan tanggal dan waktu, nomor dan nama pihak pemanggil, petunjuk pemakaian, selang waktu pembicaraan dan lain-lain.

7. Hubungan antara Digital Telepon Set dengan PABX terdiri dari hanya sebuah kabel Twisted Pair (1pair).

8. Tombol-tombol fungsi dapat diprogram untuk menerima sebuah Direct Line TELKOM untuk digunakan sebagai Private Line baik untuk incoming maupun untuk outgoing.

9. Harus dapat diprogram untuk Private Line yang sama dengan pesawat telepon yang berlainan untuk aplikasi Executive Secretary.

10. Tombol fungsi dengan Direct Line untuk Private Line dapat diprogram untuk ringing secara serempak pada kedua pesawat digital Executive dan Secretary atau tanpa ringin melainkan dengan indikator secara visual. 11. Telepon digital dapat dikembangkan dengan menambahkan Add On

Module 22 tombol fungsi atau lebih yang dapat diprogram jika jumlah tombol fungsi pada telepon digital standard tidak mencukupi.

12. Display module harus bersifat modular (dapat ditambahkan atau dilepas). Mempunyai fasilitas :

• Hand free

• Telephone book

• Tampilan nomor dan nama pemanggil

• Daftar pemanggil yang tidak terjawab (list of call during absence)

• Call transfer dengan tombol "R"

• Conference.

• Soft key (tombol yang dapat diprogram secara software)

• Pengaturan Loundness dan Ring

• Pengunci pesawat secara software (software lock)

f. Pesawat Telephone Analogue

Pesawat telephone yang ditawarkan adalah type standard, dengan sistem pemasangan terdiri atas dua jenis, yaitu pemasangan diatas meja (desktop type) untuk ruang kantor dan pemasangan diatas dinding (wall mounted type) untuk ruang power house, AHU, Pantry, Lift dan lain sebagainya.

Setiap pesawat telepon harus mempunyai fasilitas sebagai berikut :

(10)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

• Transfer call dengan tombol "R"

• Tombol "Call number memory"

• Pengunci pesawat secara software (Software Lock)

• Dial dengan menggunakan sistem DTMF.

g. Fasilitas dan Kapasitas PABX

• Interface cabinet floor standing

• MDF cabinet with conector on system site : 1 unit

• 2 x 120 pairs MDF block krone for network side termination : 1 unit

• Common Control CPU untuk < 1000 extension : 1 set

• System printer dot matrix 100 C/S, do C/L : 1 unit

• 700 MB disk, 4 ¾" Compact Disc CD-R Drive : 1 unit

• 52x speed CD ROM drive

• System terminal maintenance & programming : 1 unit

• Traffic Annalysis Software : 1 set

• Call logging software : 1 set

• Operator/Attendaut Console 40 Character Alfa

Numeric display : 2 unit

• 20 lines lightning Protector/surge suppresor : 1 set

• Conference modul for 6 Station Internal or 1 external and 5 internal

• DTMF Receiver module

• DTMF Generator module

• Battery Charger including MF lead acid Battery for 8 hours

operation : 1 unit

• Remote Diasnostic

• Fasilitas-fasilitas lainnya, sehingga PABX mempunyai kemampuan pelayanan

yang dikehendaki.

h. Power Supply & Switching

1. Harus dipasang suatu sistem power supply untuk telepon yang terdiri dari :

• Jala-jala listrik 220 V AC ± 10%, 50 Hz, ±10%

• Satu rectifier

• Satu unit accumulator MF lead acid battery dari 24/48 volt DC, dengan

kapasitas untuk 8 jam operasi.

2. Dalam keadaan normal PABX harus dapat bekerja dengan sumber daya

utama, yakni dari jala-jala listrik 220/380 v, 50 Hz tersebut.

3. Battery plan harus dapat secara otomatis langsung menampung operasi

PABX dan Switchboard-Switchboard yang bersangkutan paling sedikit selama 8 jam pada kegagalan sumber daya utama.

Battery plan harus bekerja atas dasar "full Load" dengan seluruh beban ditanggung oleh battery charger.

(11)

4. Peralatan swicthing harus dilengkapi dengan alarm yang dapat dipakai

untuk menunjukkan adanya kerusakan pada switch, power, ringing dan tone generator, serta abnormal dan subnormal exchange voltage.

5. Power supply untuk PABX, baik main supply maupun battery harus dapat

dimatikan secara sendiri-sendiri dengan saklar.

6. Apabila power supply dimatikan maka secara automatis semua saluran PT.

Telkom harus dialihkan kepada pesawat-pesawat cabang tertentu.

7. Sambungan kejala-jala harus dilengkapi dengan box sekring dan saklar.

8. Hubungan dari battery ke PABX harus melalui sebuah sekring induk

9. Harus disediakan satu combination distribution frame (IDF atau MDF) untuk

terminasi semua kabel yang memasuki ruangan switching. Sebagai dari frame tersebut harus bekerja sebagai garis demarkasi untuk kabel pengikat sistem telepon lokal dari sisi vertikal IDF.

2. Peralatan Panel MDF (Main Distribution Frame)

Panel MDF terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 2,0 mm, dan diproses anti karat, di cat dengan cat powder coating, warna abu-abu muda atau akan ditentukan kemudian. Seluruh terminasi dengan sistem solderless dengan cara “krone”, dan seluruh terminal direncanakan dapat sistem patching.

Untuk terminal incoming dari Telkom line, terminalnya harus dilengkapi dengan “Lightning Surge Arrester” untuk proteksi imbasan dan sambaran kilat petir, dan panel MDF harus dilengkapi dengan grounding sistem dengan minimum kabel NYY 1 x 10 mm.

3. Peralatan TBT (Terminal Box Telepon)

Terminal Box Telepon – TBT terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 1,5 mm, dan diproses anti karat dan di cat dengan powder coating, sementara warna ditentukan warna abu-abu atau warna akan ditentukan kemudian.

Seluruh terminal harus berjenis sistem solderless dengan cara “krone” atau cara lain yang mendapat persetujuan perencana, dan seluruh terminal dipasang secara sistem patching.

Dan Terminal Box Telepon TBT harus dilengkapi dengan grounding sistem dengan minimum kabel NYY 1 x 6 mm².

4. Kabel Instalasi Telepon

a. Kabel instalasi telepon dari terminal box keseluruh extension seperti tertera dalam gambar menggunakan kabel jenis ITC 1 x 2 Pairs x 0,6 mm¨ (indoor

(12)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

telephone cable), dan jerry Armored 1 x 2 Pairs x 0,6 mm¨ (Outdoor telepon cable).

b. Instalasi kabel primer dari MDF kesetiap terminal box harus memakai pelindung pipa PVC kelas D dengan ukuran yang sesuai, sedangkan dari terminal box kesetiap extension ditarik melalui rak kabel atau pelindung pipa kelas D sesuai dalam gambar rencana.

c. Untuk kabel instalasi telepon yang berada diluar gedung harus memakai kabel tanah dari jenis yang sesuai tercantum dalam gambar, yaitu Outdoor Jelly Armored telephone cable dengan cross section diameter 0,6 mm¨. d. Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut harus memakai pipa PVC

kelas AW dengan ukuran yang sesuai.

Pada perlintasan/crossing dengan jalan atau melewati tempat perkerasan, maka kabel tersebut harus dilidungi memakai pipa baja galvanis dengan ukuran yang sesuai atau seperti yang tercantum dalam gambar.

5. Perencanaan Pelaksanaan

a. Gambar Kerja

Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawings) untuk disetujui MK.

Gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan kepada MK selambat-lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan pemasangan.

b. Pengolahan/Pekerjaan

Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pemasangan/ instalasi telepon sesuai dengan cara-cara dan petunjuk pabrik pembuat dan atas petunjuk MK. Gambar-gambar dan persyaratan teknis ini merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh Pemborong didalam melaksanakan pekerjaan ini.

c. Pekerjaan Instalasi/Pemasangan Kabel

• Pemborong harus melaksanakan instalasi kabel dari terminal box keseluruh

extension dengan menggunakan bahan yang telah ditentukan seperti didalam gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.

• Dari MDF diruang PABX ditarik kabel kesetiap terminal Terminal Box

Telepon (TBT) yang jumlahnya sama dengan kapasitas terminal box tersebut.

(13)

1. Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun diterminal box, harus memakai terminal strips tanpa solder, dan harus dipathing antara kabel keluar dan kabel masuk.

2. Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel didalam atau pada sambungan pipa instalasi, semua sambungan harus berada diterminal box tanpa solder.

e. Pelindung Kabel

1. Pemborong harus memberikan pelindung kabel instalasi berupa pipa-pipa PVC didalam gedung/ruang pada semua instalasi telepon.

Dan pelindungan kabel dengan pipa galvanis (GIP) pada instalasi yang menyeberangi jalanan, area yang perlu perlindungan mekanis seperti yang tercantum pada gambar.

2. Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan atau pada ujung dan pangkal suatu persimpangan/ crossing dengan jalan harus disediakan bak kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari beton bertulang yang mudah dibuka dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti tercantum dalam gambar.

f. Persyaratan Kerja

1. Pemborong harus mempelajari dan memahami lokasi pekerjaan setempat dan gambar-gambar rencana yang secara umum menunjukan tata letak, instalasi dan lain-lain.

Pemborong harus melakukan penyesuaian dengan keadaan dilapangan sehubungan dengan adanya beda tinggi dan keadaan sebenarnya dilapangan.

2. Pemborong harus menempatkan secara tetap/full time seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili Pemborong dengan predikat baik.

3. Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.

g. Pengujian Pekerjaan

1. Seluruh instalasi kabel dan peralatan harus diuji terlebih dahulu sebelum dihubungkan dengan PABX dan saluran dari PT. Telkom.

2. Pemborong harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat bekerja dengan sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud.

(14)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

3. Seluruh pekerjaan tersebut baru dapat dianggap selesai dan diterima, bila telah diperiksa dan diuji oleh PT. Telkom dan dinyatakan baik serta mendapatkan "sertifikat lulus uji"

4. Pemborong harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang akan diselenggarakannya dan cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut selambat-lambatnya 14 hari sebelum waktu pengujian, kepada MK.

5. Seluruh biaya dan pelaksaan pengujian yang harus dilakukan sehubungan dengan pekerjaan ini, adalah sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Pemborong.

6. Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian Pemborong harus

melaksanakan penggantian-penggatian bahan dan pekerjaan atau memperbaikinya menurut pendapat MK (Pengawas Lapangan) dengan tanpa adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikan pekerjaan yang gagal tersebut.

h. Penyelesaian Pekerjaan

Pemborong harus melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap bidang-bidang dinding atau bagian-bagian lain yang cacat/rusak akibat pelaksaan instalasi pekerjaan ini, dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.

i. Penyerahan Pekerjaan

1. Dokumen Terlaksana

• Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari

penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Catatan tersebut harus dituangkan dalam 2 (dua) set lengkap gambar sephia dan 3 (tiga) set gambar cetak biru (blue print) sebagai gambar-gambar sesuai pelaksaan (as built drawings).

• Pemborong harus meyerahkan pada MK, Dokumen terlaksana yang

terdiri dari gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings) dan 3 (tiga) copy hasil pelaksanaan pengujian yang telah dilakukan oleh pihak yang berwenang dan telah di sahkan, selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah pekerjaan selesai.

2. Pedoman Penggunaan

Pemborong harus menyerahkan 3 (tiga) set lengkap buku-buku pedoman penggunaan (operation manual) sistem PABX yang telah terpasang, dari pabrik pembuat.

3. Jaminan Pekerjaan

Pemborong harus memberikan jaminan (garansi) dan service secara cuma-cuma selama tidak kurang dari 1 (satu) tahun terhitung sejak saat penyer-ahan pekerjaan.

(15)

Dalam jangka waktu tersebut Pemborong harus segera mengganti dengan peralatan yang baru atau memperbaiki peralatan yang rusak/cacat akibat kesalahan Pabrik, Workmanship atau Engineering.

j. Persyaratan Bahan/Material

1. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis, material-material haruslah dari produk dengan kwalitas baik dan dari produk yang terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini, maka Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru, dengan jalan menunjukkan surat order pengiriman dari dealer/agen (pabrik), serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari Perencana/MK.

2. Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui, karena menyimpang dari spesifikasi tanpa biaya extra.

3. Untuk komponen dari material, yang mungkin sering diganti harus dipilih yang mudah diperoleh di pasaran bebas.

4. Daftar Material

Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi daftar material yang menyebutkan : merk, type, model, kelas, lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender.

Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang seperti tertera pada daftar merk/produk material. 5. Penyebutan Merk/Produk Pabrik.

Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar menyebutkan beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama untuk material peralatan yang utama, maka Pemborong wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf mutu dan pabrik yang disebutkan itu.

Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang sangat kuat dan dapat diterima Pemilik, MK dan Perencana, maka dapat dipikirkan pengganti merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada Pemborong.

k. Daftar Material/Bahan

1. PABX : Panasonic, Sony Ericson, Nortel.

(16)

DENPASAR - BALI SISTEM TELEPON

minimum 2,0 mm, dan dengan sistem patching : Ex-Lokal. 3. Terminal Box Telepon : Plat Baja dengan ketebalan 1,5 mm,

dan sistem patching : Ex-Lokal.

4. Outlet Telepon : Legrand, Berker, Clipsal.

5. Kabel Telepon : Kabelindo, Supreme, Kabel Metal, Tranka.

6. Conduit : EGA, Marshall Tuflex, Waller, Clipsal.

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian motivasi kerja yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cirebon Satu dapat meningkatkan semangat dan motivasi karyawan untuk dapat bekerja dengan lebih

Dengan banyaknya iklan yang ditayangkan di televisi, akan membuka pesaing pada produk yang lain, dan akan memberikan dampak negatif pada shampoo lifebuoy, di satu sisi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kebijakan deviden, kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

terdakwa akan tetapi terdakwa kembali membujuk NUR SITA agar mau membuka pakaiannya dengan mengatakan “UDAH ENGGAK APA-APA BUKA PAKAIANMU, INI SUPAYA PENYAKITMU

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya data mengenai hubungan antara ilmu sosial dengan ilmu sejarah yang berkaitan dengan interaksi sosial

Untuk pegawai non-darurat : Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Jaga agar personil yang tidak berkepentingan dan

Masalah yang disediakan dijadikan sebagai alat bantu agar mahasiswa mampu mengerti kebutuhan belajar mereka, saling bekerjasama dan bersatu mengumpulkan informasi

logam sama sama memiliki presentas 1%, dan yang paling kecil adalah sampah kaca dengan presentase hampir mendekati 0%. Digunakan untuk menentukan pewadahan dan mengetahui jenis