• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir M5 KB 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Akhir M5 KB 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

DALAM JABATAN

DALAM JABATAN

(PPG DALJAB)

(PPG DALJAB)

Tugas M5KB1 Model Pembelajaran

Tugas M5KB1 Model Pembelajaran

Ihsan Wahyudi, S.Pd

Ihsan Wahyudi, S.Pd

19850624 201101 1 012

19850624 201101 1 012

SMA NEGERI 4 Berau

SMA NEGERI 4 Berau

(2)

Tugas M5 KB1

Berdasarkan berbagai model yang telah dipelajari sebelumnya, berikut ini contoh kegiatan pembelajaran yang dapat Anda amati!

Tugas:

1. Identifikasi berbagai tahapan yang dilakukan guru pada kegiatan pembelajaran tersebut! 2. Analisislah sintak pembelajaran yang muncul pada kegiatan pembelajaran tersebut!

3. Tentukanlah model pembelajaran apa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada video tersbeut!

4. Simpulkan model pembelajaran pada video tersebut, serta jelaskan mengapa penerapan model tersebut menjadi efektif dalam pelaksanaan pembelajaran pada video!

5. Susunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penerapan dan pengembangan model yang sama dengan contoh pada video sesuai disiplin ilmu Anda!

Bahasan:

1. Tahapan yang dilakukan Guru dalam Video t ersebut adalah :

 Memberikan Salam

 Memberikan semangat kepada Peserta Didik

 Penumbuhan Karakter dan Sikap Spiritual Peseta Didik

 Penumbuhan Karakter cinta kebersihan dan Kerapihan Peserta Didik  Periksa Absensi Pesera Didik

 Menyampaikan Materi dan Tujuan Pembelajaran

(3)

 Pengelompokkan Peserta Didik  Sintaks 1. Mengidentifikasi Masalah  Sintaks 2. Menetapkan Masalah

 GLS (Gerakan Literasi Sekolah) Membudayakan membaca Peserta Didik  Kolaborasi Diskusi dan Memecahkan Masalah

 Sintaks 3. Kolaborasi Mengembangkan Solusi  Sintaks 4 Melakukan Tindakan Strategis  Sintaks 5. Melihat Ulang dan Evaluasi  Penarikkan Kesimpulan

 Post Test Mengasah pengetahuan pembelajaran Peserta Didik tentang Materi Hari ini  Penumbuhan Karakter dan Sikap Spiritual Peseta Didik

2. Sintaks 1. Mengidentifikasi Masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan kebutuhan yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Siswa menginventarisasi dan mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Pada saat mulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas, menumbuhkan sikap positif terhadap pelajaran. Guru menyampaikan bahwa perlu adanya elaborasi tentang hal-hal sebagai berikut:

a. Tujuan utama dari pembelajaran adalah tidak untuk mempelajari sejumlah informasi baru, namun lebih kepada bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadikan pebelajar yang mandiri.

b. Permasalahan yang diselidiki tidak memiliki jawaban mutlak ”benar”. Sebuah penyelesaian yang kompleks memiliki banyak penyelesaian yang terkadang be rtentangan.

c. Selama tahap penyelidikan dalam pembelajaran, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi dengan bimbingan guru.

d. Pada tahap analisis dan penyelesaian masalah siswa didorong untuk m enyampaikan idenya secara terbuka.

e. Guru perlu menyajikan masalah dengan hati-hati dengan prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi. Hal penting di sini adalah orientasi kepada situasi masalah menentukan tahap untuk penyelidikan selanjutnya. Oleh karena itu pada tahap ini presentasi harus menarik minat siswa dan menimbulkan rasa ingin t ahu

(4)

Sintaks 2. Menetapkan Masalah

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Siswa membatasi permasalahannya yang akan dikaji. Pemecahan suatu masalah yang membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota mendorong siswa untuk belajar berkolaborasi. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Hal penting yang dilakukan guru adalah memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Selanjutnya guru dan siswa menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal.

Sintaks 3. Kolaborasi Mengembangkan Solusi

Pada fase ini guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang suatu masalah dan jenis informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut. Siswa diajarkan untuk menjadi penyelidik yang aktif dan dapat menggunakan metode yang sesuai untuk masalah yang dihadapinya, siswa juga perlu diajarkan apa dan bagaimana etika penyelidikan yang benar.

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Siswa melakukan inkuiri, investigasi, dan bertanya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi

Sintaks 4 Melakukan Tindakan Strategis

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan laporan serta membantu siswa untuk berbagai tugas dalam kelompoknya. Siswa menyusun laporan dalam kelompok dan menyajikannya dihadapan kelas dan berdiskusi dalam kelas

Hasil karya yang dimaksud lebih dari sekedar laporan tertulis, termasuk hal-hal seperti rekaman video yang memperlihatkan situasi yang bermasalah dan solusi yang diusulkan, model-model yang mencakup representasi fisik dari situasi masalah atau solusinya, dan program komputer serta presentasi multimedia. Selain beberapa hal tersebut, dapat pula dilakukan dengan cara lain,

(5)

newsletter  misalnya, merupakan cara yang ditawarkan untuk memamerkan hasil-hasil karya siswa dan untuk menandai berakhirnya proyek-proyek berbasis masalah

Sintaks 5. Melihat Ulang dan Evaluasi

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Siswa mengikuti tes dan menyerahkan tugas-tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar

Fase terakhir PBL  ini melibatkan kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikirnya sendiri maupun keterampilan investigative  dan keterampilan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini, guru meminta siswa untuk merekonstruksikan pikiran dan kegiatan mereka selama berbagai fase pelajaran. Tantangan utama bagi guru dalam tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan penyelesaian terhadap permasalahan tersebut.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning yang digunakan pada Video tersebut.

Karena terdapat masalah pada Neraca dalam Video tersebut dan ada diskusi untuk mencari Solusi bersama terhadap masalah dari neraca tersebut.

4. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok, serta lingkungan nyata (autentik) untuk mengatasi permasalahan sehingga menjadi bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).Problem Based Learning

untuk pemecahan masalah yang kompleks, problem-problem nyata dengan menggunakan pendekataan studi kasus.Peserta didik melakukan penelitian dan menetapan solusi untuk pemecahan masalah (Bernie Trilling & Charles Fadel, 2009: 111).

Tujuan Pembelajaran PBL untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOTS)  yakni pengembangan kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan masalah, dansecara aktif mengembangkankeinginan dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and Schmidt).Pengembangan kemandirian belajar dapat terbentuk ketika peserta didik

(6)

berkolaborasi untuk mengidentifikasi informasi, strategi, dan sumber-sumber belajar yang relevan untuk menyelesaikan masalah.

Model PBL menyuguhkan situasi atau berbagai masalah otentik yang mendorong siswa untuk melakukan investigasi dan penyelidikan. Putu Arnyana (2004) mendeskripsikan pembelajaran berbasis masalah tersebut sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan masalah riil kehidupan yang bersifat tidak tentu, terbuka, dan mendua.

Model pembelajaran ini dilandasi oleh teori konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Pada model ini dalam pemerolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, dan bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.

Mengacu pada pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa ber pikir kritis untuk memecahkannya. Dalam pemecahan masalah tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Tan (dalam Rusman, 2014), siswa menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.

Suatu pembelajaran dikatakan menerapkan model PBL jika pembelajaran tersebut memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan oleh Putu Arnyana (2004) sebagai berikut: a) terdapat kegiatan mengajukan pertanyaan atau masalah, b) pembelajaran terfokus pada keterkaitan antar disiplin, c) penyelidikan autentik, d) siswa menghasilkan produk berupa karya nyata seperti laporan, e) kerjasama, siswa bekerjasama kelompok.

(7)

5. RPP Problem Based Learning

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : SMAN 4 BERAU Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Mata Pelajaran : Matematika eminatan

Topik : Rumus kali jumlah sinus dan kosinus

Waktu : 2 X 45

A. Kompetensi Inti SMA Kelas X :

KOMPETENSI INTI (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI (KETERAMPILAN)

3. Memahami ,menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif

dan kreatif, serta mampu

menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR (Pengetahuan) KOMPETENSI DASAR (Keterampilan)

Membedakan penggunaan jumlah

dan selisih sinus dan cosinus

Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan rumus jumlah

dan selisih sinus dan cosinus

(8)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Guru mengingatkan kembali rumus trigonometri yang telah

dipelajari.

2. Memberikan motivasi kepada peserta didik akan pentingnya penerapan konsep dan aturan trigonometri dalam masalah kehidupan sehari-hari.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam menemukan konsep dan aturan trigonometri dalam masalah kehidupan sehari-hari.

10

Inti Mengamati :

 Guru mengajukan masalah yang tertera pada Lembar

Aktivitas Siswa (LAS) yang disediakan.

 Peserta didik mengamati dan memahami masalah secara

individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami terkait masalah yang disajikan.

Menanya :

 Jika ada peserta didik yang mengalami masalah guru

mempersilahkan peserta didik lain untuk memberikan tanggapan bila diperlukan, guru memberikan bantuan secara klasikal melalui pemberian stimulus

Mencoba/mengeksplorasi:

 Guru membentuk kelompok heterogen sesuai pembagian

kelompok yang telah direncanakan 4 – 5 peserta didik.

 Guru membagikan Lembar Aktivitas Siswa (LAS) yang

berisikan masalah dan langkah-langkah pemecahan serta

(9)

meminta peserta didik berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah.

 Guru berkeliling mencermati peserta didik bekerja,

mencermati dan menemukan berbagai kesulitan yang dialami peserta didik, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.

 Guru memberi bantuan berkaitan kesulitan yang dialami

peserta didik secara individu, kelompok, atau klasikal.

 Meminta peserta didik untuk menggunakan konsep dan

aturan matematika yang sudah dipelajari serta memikirkan strategi pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah.

 Mendorong peserta didik agar bekerja sama dalam kelompok.

Mengasosiasi :

 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik dalam

mengunakan konsep yang dipelajari untuk pemecahan masalah serta saling bertukar informasi/data dan menanggapinya.

Mengkomunikasi :

 Guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

 Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi, mengajukan

pertanyaan, saran dan sebagainya dalam rangka penyempurnaan.

 Guru mendorong peserta didik untuk menghargai pendapat

teman/kelompok lain

 Guru meminta perwakilan kelompok yang mempunyai cara

atau hasil yang berbeda dengan kelompok sebelumnya.

 Guru mengarahkan peserta didik dalam kelompok untuk

(10)

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

 Terlibat aktif dalam menemukan konsep Trigonometri

 Bekerjasama dan aktif menurunkan rumus kali jumlah Sinus dan Kosinus.  Menyelesaikan masalah dengan pemahamannya sendiri

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah melalui proses pembelajaran, siswa dapat menemukan konsep rumus kali jumlah sinus kosinus trigonometri dan mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi

1. Menerapkan konsep dan aturan trigonometri serta perubahan bentuk dari rumus sebelumnya.

E. Model/Metode Pembelajaran

 Model Pembelajaran : Problem based Learning  Pendekatan : saintifik (scientifik).

F. Kegiatan Pembelajaran

mengecek kesalahan dan atau mencari langkah alternatif lain yang mungkin

 Guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan

(mengkomunikasikan) kepada teman dalam kelompok maupun teman antar kelompok tentang temuan-temuan dalam penyelidikan langkah-langkah penyelesaian masalah Penutup 1. Peserta didik dengan dibantu oleh guru membuat ke

simpulan.

2. Peserta didik melakukan refleksi bersama guru. 3. Pemberian tugas

4. Menginformasikan kegiatan untuk pertemuan berikutnya

(11)

 Diskusi, tanya jawab, dan presentasi

G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran

1. Alat : Kertas dan Lembar Aktifitas Siswa

2. Sumber : Buku Panduan Guru Matematika Kls XI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013.

H. Penilaian

(12)

Penilaian Autentik

Dari permasalahan dari LAS dinilai kreativitas,pengetahuan dan keterampilan

No Aspek yang dinilai Tehnik Penilaian Waktu Penilaian 1 Pengetahuan

a. Menjelaskan konsep dan aturan trigonometri secara tepat, sistematis dan kreatif b. Hasil dengan berbagai cara

Pengamatan dan tes Proses PBM

2 Keterampilan

a. Trampil menerapkan

konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah trigonometri b. Konsisten Pengamatan Proses PBM 3 Sikap a. Aktif b. Bekerjasama c. Toleran Pengamatan

Tanjung Redeb, Juli 2017 Mengetahui,

Kepala Sekolah

Dr.Ahmadong, M.Pd

NIP. 19811210 200312 1 004

Guru Mata Pelajaran

Ihsan Wahyudi, S.Pd NIP. 19850624 201101 1 012

(13)

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

MENEMUKAN RUMUS KALI DAN JUMLAH SINUS KOSINUS

Pertemuan ke

Pada pembelajaran pertama tentang trigonometri ini, kalian telah di perkenalkan dengan rumus sin( + ), sin( − ) , cos( + ), dan cos( − ). Sekarang dengan mengikuti petunjuk yang diberikan, lengkapilah titik-titik berikut ini!

Lengkapilah titik-titik berikut ini untuk bentuk sinus

 ( + )  = … … … . . + … … … …  ( − ) = … … … − … … … + ( + ) + ( − ) = … … … …  ( + )  = … … … . . + … … … …  ( − ) = … … … − … … … _ ( + ) − ( − ) = … … … …

Setelah itu, kita lakukan hal yang sama untuk bentuk kosinus

 ( + ) = … … … . . + … … … …  ( − ) = … … … − … … … + ( + ) + ( − ) = … … … …  ( + ) = … … … . . + … … … …  ( − ) = … … … − … … … _ ( + ) − ( − ) = … … … …

(14)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rumus Perkalian Sinus Kosinus adalah 2 sin .cos ... 2 cos .sin ... 2 cos .cos ...               ... 2 sin .sin   ...  

Sekarang praktekkan rumus tersebut ke dalam permasalahan berikut ini dan tuliskan  jawabannya ke lembar kertas yang telah disediakan

1. Tentukan nilai dari a. 2 sin 75. cos 15 = ⋯ b. cos 105. 75 = ⋯ c. 8 sin 37,5. sin 7,5 = ⋯ d. o o 2 1 7 cos 2 1 52 cos 3 1

2. Jika diketahui sin( + ) = 9, 2 sin  cos  = 4/3 dan nilai  = 

 + . Tentukanlah nilai

dari m?

3. Diberikan dan

cos(

)

3

a

5

2

cos

cos

,

2

)

(15)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : XI / 1 Tahun Pelajaran : 2017/2018 Waktu Pengamatan : Proses PBM

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No Nama Siswa Sikap

Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

Keterangan:

KB : Kurang baik B : Baik

(16)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Logaritma Kelas/Semester : XI / 2 Tahun Pelajaran : 2013/2014 Waktu Pengamatan : PBM

Bubuhkantanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No Nama Siswa Keterampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah

KT T ST 1 2 Keterangan: KT : Kurang terampil T : Terampil ST : Sangat terampil

Referensi

Dokumen terkait

Fermentasi biasanya dilakukan dengan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium. Pembuatan makanan dengan cara fermentasi di Indonesia pada.. umumnya tidak menggunakan kultur

memungkinkan interkoneksi wireless pada jalur akses dalam jaringan IEEE 802.11. Hal ini memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa AP

Pelaksanaan program remedial ini bersifat lebih khusus karena pengajaran disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dialami siswa dan proses bantuan

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Kor Keterangan Perumahan Tahun 2014 Triwulan 1 wilayah Kabupaten Brebes yang

Materi disajikan secara menarik dan berbasis pada konsep untuk menggiring kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skills) para siswa,

Tujuan utama dari high order thinking skills adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik pada level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan dengan

Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan air minum dan penyediaan air minum yaitu dengan menyebarkan kuisioner untuk mengetahui kebutuhan air

“Sebelum mulai adu kepala, biasanya pertunjukan diawali oleh alunan melodi silu (serunai) dan kemudian tabuhan genda (gendang) sebagai musik khas Bima, kemudian