• Tidak ada hasil yang ditemukan

Non Malefisence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Non Malefisence"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

F R I D A Y , O C T O B E R 2 0 , 2 0 0 6 F R I D A Y , O C T O B E R 2 0 , 2 0 0 6

Pemecahan Dilema Etik dalam Kasus Penderitaan Klien

Pemecahan Dilema Etik dalam Kasus Penderitaan Klien

dan Euthanasia Pasif 

dan Euthanasia Pasif 

KASUS :

KASUS :

 Seorang wanita berumur 50 tahun

 Seorang wanita berumur 50 tahun menderita penyakit kanker payudaramenderita penyakit kanker payudara

terminal dengan metastase yang telah

terminal dengan metastase yang telah resisten terhadap tindakan kemoterapi resisten terhadap tindakan kemoterapi 

dan radiasi. Wanita tersebut mengalami nyeri tulang yang hebat

dan radiasi. Wanita tersebut mengalami nyeri tulang yang hebat dimanadimana

sudah tidak dapat lagi

sudah tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian dosis morphin intravendiatasi dengan pemberian dosis morphin intravena. Hal a. Hal 

itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah

itu ditunjukkan dengan adanya rintihan ketika istirahat dan nyeri bertambah

hebat saat wanita itu

hebat saat wanita itu mengubah posisimengubah posisinya. Walapun klien tampak bisa tidur nya. Walapun klien tampak bisa tidur 

namun ia sering meminta diberikan obat analgesik, dan keluarganya pun

namun ia sering meminta diberikan obat analgesik, dan keluarganya pun

memin

meminta untuk ta untuk dilakukan penambahan dosis pemberian obat analgesik. Saat dilakukan penambahan dosis pemberian obat analgesik. Saat 

dilakukan diskusi perawat disimpulkan bahwa penambahan obat

dilakukan diskusi perawat disimpulkan bahwa penambahan obat analgesikanalgesik

dapat mempercepat kematian klien.

dapat mempercepat kematian klien.

Kasus di atas merupakan salah satu contoh masalah dilema etik 

Kasus di atas merupakan salah satu contoh masalah dilema etik (ethical (ethical 

dilemma)

dilemma). Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit . Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak adadimana tidak ada

alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan

alternatif yang memuaskan atau suatu situasi dimana alternatif yang memuaskan

dan tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang

dan tidak memuaskan sebanding. Dalam dilema etik tidak ada yang benar ataubenar atau

salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seseorang harus tergantung pada

salah. Untuk membuat keputusan yang etis, seseorang harus tergantung pada

pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Kerangkan pemecahan dilema

pemikiran yang rasional dan bukan emosional. Kerangkan pemecahan dilema

etik banyak diutarakan dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses

etik banyak diutarakan dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses

keperawatan / pemecahan masalah secara ilmiah (Thompson & Thompson,

keperawatan / pemecahan masalah secara ilmiah (Thompson & Thompson,

1985).

1985).

Kozier et. al (2004) menjelaskan kerangka pemecahan dilema etik sebagai

Kozier et. al (2004) menjelaskan kerangka pemecahan dilema etik sebagai

 berikut :

 berikut :

1.

1. MeMengengembambangngkan kan datdata a dasdasarar

2.

(2)

3.

3. MembMembuat tindauat tindakan altkan alternaernatif tentatif tentang rangng rangkaiakaian tindakan tindakan yangn yang

direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi

direncanakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi

tindakan tersebut

tindakan tersebut

4.

4. MeneMenentukntukan siaan siapa penpa pengambgambil kepuil keputusatusan yang tn yang tepatepat

5.

5. MendMendefiniefinisikasikan n kewkewajibajiban an peraperawatwat

6.

6. MeMembmbuauat kt kepepututususanan

PEMECAHAN KASUS DILEMA ETIK 

PEMECAHAN KASUS DILEMA ETIK 

1. Mengembangkan data dasar :

1. Mengembangkan data dasar :

a. Orang yang terlibat : Klien,

a. Orang yang terlibat : Klien, keluarga klien, dokter, dan perawatkeluarga klien, dokter, dan perawat

 b.Tindakan yang diusulkan :

 b.Tindakan yang diusulkan : tidak menuruti keinginan klien untuk tidak menuruti keinginan klien untuk memberikmemberikanan

penambahan dosis morphin.

penambahan dosis morphin.

c.Maksud dari tindakan tersebut : agar tidak membahayakan diri klien

c.Maksud dari tindakan tersebut : agar tidak membahayakan diri klien

d.Konsekuens

d.Konsekuensi tindakan yang i tindakan yang diusulkan, bila tidak diusulkan, bila tidak diberikan penambahadiberikan penambahan dosisn dosis

morphin, klien dan keluarganya menyalahkan perawat dan apabila keluarga klien

morphin, klien dan keluarganya menyalahkan perawat dan apabila keluarga klien

kecewa terhadap pelayanan di bangsal mereka bisa menuntut ke rumah sakit.

kecewa terhadap pelayanan di bangsal mereka bisa menuntut ke rumah sakit.

2. Mengidentifikasi konflik akibat situasi tersebut :

2. Mengidentifikasi konflik akibat situasi tersebut :

Penderitaan klien dengan kanker payudara yang sudah mengalami metastase

Penderitaan klien dengan kanker payudara yang sudah mengalami metastase

mengeluh nyeri yang tidak berkurang dengan dosis morphin yang telah

mengeluh nyeri yang tidak berkurang dengan dosis morphin yang telah

ditetapkan. Klien meminta penambahan dosis pemberian morphin untuk 

ditetapkan. Klien meminta penambahan dosis pemberian morphin untuk 

mengurangi keluhan nyerinya. Keluarga mendukung keinginan klien agar

mengurangi keluhan nyerinya. Keluarga mendukung keinginan klien agar

terbebas dari keluhan nyeri. Konflik yang terjadi adalah :

terbebas dari keluhan nyeri. Konflik yang terjadi adalah :

a.Penambahan dosis pemberian morphin dapat mempercepat kematian klien.

a.Penambahan dosis pemberian morphin dapat mempercepat kematian klien.

 b.Tidak memenuhi keinginan klien terkait dengan pelanggaran hak klien.

 b.Tidak memenuhi keinginan klien terkait dengan pelanggaran hak klien.

3.Tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan

3.Tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang direncanakan

dan konsekuensi tindakan tersebut

dan konsekuensi tindakan tersebut

a. Tidak

a. Tidak menuruti keinginan pasien tentang penambahan dosis obat menuruti keinginan pasien tentang penambahan dosis obat pengurangpengurang

nyeri.

nyeri.

Konsekuensi :

Konsekuensi :

1)Tidak mempercepat kematian klien

1)Tidak mempercepat kematian klien

2)Keluhan nyeri pada klien

(3)

3)Pelanggaran terhadap hak pasien untuk menentukan nasibnya sendiri

3)Pelanggaran terhadap hak pasien untuk menentukan nasibnya sendiri

4)Keluarga dan pasien cemas dengan situasi tersebut

4)Keluarga dan pasien cemas dengan situasi tersebut

 b. Tidak menuruti keinginan klien, dan

 b. Tidak menuruti keinginan klien, dan perawat membantperawat membantu untuk manajemenu untuk manajemen

nyeri.

nyeri.

Konsekuensi :

Konsekuensi :

1)Tidak mempercepat kematian pasien

1)Tidak mempercepat kematian pasien

2)Klien dibawa pada

2)Klien dibawa pada kondisi untuk beradaptasi pada kondisi untuk beradaptasi pada nyerinya (meningkatnyerinya (meningkatkankan

ambang nyeri)

ambang nyeri)

3)Keinginan klien untuk menentukan nasibnya sendiri tidak

3)Keinginan klien untuk menentukan nasibnya sendiri tidak terpenuhiterpenuhi

c. Menuruti keinginan klien untuk menambah dosis morphin namun tidak sering

c. Menuruti keinginan klien untuk menambah dosis morphin namun tidak sering

dan apabila diperlukan. Artinya penambahan diberikan kadang-kadang pada saat

dan apabila diperlukan. Artinya penambahan diberikan kadang-kadang pada saat

tertentu misalnya pada malam hari agar klien bisa tidur

tertentu misalnya pada malam hari agar klien bisa tidur cukup.cukup.

Konsekuensi :

Konsekuensi :

1) Risiko mempercepat kematian klien sedikit dapat dikurangi

1) Risiko mempercepat kematian klien sedikit dapat dikurangi

2) Klien pada

2) Klien pada saat tertentu bisa merasakan terbebas dari nyeri sehingga ia dapatsaat tertentu bisa merasakan terbebas dari nyeri sehingga ia dapat

cukup beristirahat.

cukup beristirahat.

3) Hak klien

3) Hak klien sebagian dapat terpenuhi.sebagian dapat terpenuhi.

4) Kecemasan pada klien

4) Kecemasan pada klien dan keluarganya dapat sedikit dikurangi.dan keluarganya dapat sedikit dikurangi.

4. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat :

4. Menentukan siapa pengambil keputusan yang tepat :

Pada kasus di atas dokter adalah pihak yang membuat keputusan, karena

Pada kasus di atas dokter adalah pihak yang membuat keputusan, karena

dokterlah yang secara legal dapat memberikan ijin penambahan dosis morphin.

dokterlah yang secara legal dapat memberikan ijin penambahan dosis morphin.

Namun hal ini perlu didiskusikan dengan klien dan keluarganya mengenai efek 

Namun hal ini perlu didiskusikan dengan klien dan keluarganya mengenai efek 

samping yang dapat ditimbulkan dari penambahan dosis tersebut. Perawat

samping yang dapat ditimbulkan dari penambahan dosis tersebut. Perawat

membantu klien dan keluarga klien dalam membuat keputusan bagi dirinya.

membantu klien dan keluarga klien dalam membuat keputusan bagi dirinya.

Perawat selalu mendampingi pasien dan terlibat langsung dalam asuhan

Perawat selalu mendampingi pasien dan terlibat langsung dalam asuhan

keperawatan yang dapat mengobservasi mengenai respon nyeri, kontrol emosi

keperawatan yang dapat mengobservasi mengenai respon nyeri, kontrol emosi

dan mekanisme koping klien, mengajarkan manajemen nyeri, sistem dukungan

dan mekanisme koping klien, mengajarkan manajemen nyeri, sistem dukungan

dari keluarga, dan

dari keluarga, dan lain-lain.lain-lain.

5. Mendefinisikan kewajiban perawat

5. Mendefinisikan kewajiban perawat

a.Memfasilitasi klien dalam manajemen nyeri

a.Memfasilitasi klien dalam manajemen nyeri

 b.Membantu proses adaptasi klien terhadap nyeri / meningkatkan ambang nyeri

(4)

c.Mengoptimalkan sistem dukungan

c.Mengoptimalkan sistem dukungan

d.Membant

d.Membantu klien u klien untuk menemukan mekanisme koping yang adaptif terhadapuntuk menemukan mekanisme koping yang adaptif terhadap

masalah yang sedang dihadapi

masalah yang sedang dihadapi

e.Membantu klien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa

e.Membantu klien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa

sesuai dengan keyakinannya

sesuai dengan keyakinannya

6. Membuat keputusan

6. Membuat keputusan

Dalam kasus di atas terdapat dua

Dalam kasus di atas terdapat dua tindakan yang memiliki risiko dan konsekuensitindakan yang memiliki risiko dan konsekuensi

masing-masing terhadap klien. Perawat dan dokter perlu mempertimbangkan

masing-masing terhadap klien. Perawat dan dokter perlu mempertimbangkan

pendekatan yang paling menguntungkan / paling tepat untuk klien. Namun

pendekatan yang paling menguntungkan / paling tepat untuk klien. Namun

upaya alternatif tindakan lain perlu

upaya alternatif tindakan lain perlu dilakukan terlebih dahulu misalnyadilakukan terlebih dahulu misalnya

manajemen nyeri (relaksasi, pengalihan perhatian, atau meditasi) dan

manajemen nyeri (relaksasi, pengalihan perhatian, atau meditasi) dan kemudiankemudian

dievaluasi efektifitasnya. Apabila terbukti efektif diteruskan namun apabila

dievaluasi efektifitasnya. Apabila terbukti efektif diteruskan namun apabila

alternatif tindakan tidak efektif maka

alternatif tindakan tidak efektif maka keputusan yang sudah ditetapkan antarakeputusan yang sudah ditetapkan antara

petugas kesehatan dan klien/ keluarganya akan dilaksanakan.

petugas kesehatan dan klien/ keluarganya akan dilaksanakan.

DISKUSI :

DISKUSI :

Suatu intervensi medis yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan klien

Suatu intervensi medis yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan klien

namun dapat mengakibatkan kematian klien atau membantu pasien

namun dapat mengakibatkan kematian klien atau membantu pasien bunuh diribunuh diri

disebut sebagai euthanasia aktif. Di Indonesia hal ini

disebut sebagai euthanasia aktif. Di Indonesia hal ini tidak dibenarkan menuruttidak dibenarkan menurut

undang-undan

undang-undang, karena tujuan g, karena tujuan dari euthanasia aktif adalah dari euthanasia aktif adalah mempermmempermudahudah

kematian klien. Sedangkan euthanasia pasif bertujuan untuk

kematian klien. Sedangkan euthanasia pasif bertujuan untuk menguranmengurangi rasagi rasa

sakit dan penderitaan klien namun membiarkannya dapat berdampak pada

sakit dan penderitaan klien namun membiarkannya dapat berdampak pada

kondisi klien yang lebih berat bahkan memiliki konsekuensi untuk mempercepat

kondisi klien yang lebih berat bahkan memiliki konsekuensi untuk mempercepat

kematian klien. Walaupun sebagian besar nyeri pada kanker dapat

kematian klien. Walaupun sebagian besar nyeri pada kanker dapat

ditatalaksa

ditatalaksanakan oleh petugas nakan oleh petugas kesehatan profesional yang telah dilatih dengankesehatan profesional yang telah dilatih dengan

manajemen nyeri, namun hal tersebut tidak

manajemen nyeri, namun hal tersebut tidak dapat membantu sepenuhnya padadapat membantu sepenuhnya pada

penderitaan klien tertentu. Upaya untuk mengurangi penderitaan nyeri klien

penderitaan klien tertentu. Upaya untuk mengurangi penderitaan nyeri klien

mungkin akan mempercepat kematiannya, namun tujuan utama dari tindakan

mungkin akan mempercepat kematiannya, namun tujuan utama dari tindakan

adalah untuk mengurangi nyeri dan

adalah untuk mengurangi nyeri dan penderitaan klien.penderitaan klien.

PRINSIP LEGAL DAN ETIK :

(5)

1.

1. EuthEuthanasanasia (Yunania (Yunani : kematii : kematian yang baian yang baik) dapat dikk) dapat diklasilasifikafikasikasikan menjan menjadidi

aktif atau pasif. Euthanasia aktif merupakan tindakan yang disengaja

aktif atau pasif. Euthanasia aktif merupakan tindakan yang disengaja

untuk menyebabkan kematian seseorang. Euthanasia pasif merupakan

untuk menyebabkan kematian seseorang. Euthanasia pasif merupakan

tindakan mengurangi ketetapan dosis pengobatan, penghilangan

tindakan mengurangi ketetapan dosis pengobatan, penghilangan

pengobatan sama sekali atau

pengobatan sama sekali atau tindakan pendukung kehidupan lainnya yangtindakan pendukung kehidupan lainnya yang

dapat mempercepat kematian seseorang. Batas kedua tindakan tersebut

dapat mempercepat kematian seseorang. Batas kedua tindakan tersebut

kabur bahkan seringkali merupakan yang tidak relevan.

kabur bahkan seringkali merupakan yang tidak relevan.

2.

2. MenuMenurut teorrut teori mengei mengenai tinnai tindakadakan yang menn yang mengakigakibatkbatkan dua efek yanan dua efek yangg

 berbeda, diperbolehkan untuk menaikkan derajat/dosis pengobatan untuk 

 berbeda, diperbolehkan untuk menaikkan derajat/dosis pengobatan untuk 

mengurangi penderitaan nyeri klien sekalipun hal tersebut memiliki efek 

mengurangi penderitaan nyeri klien sekalipun hal tersebut memiliki efek 

sekunder untuk mempercepat kematiannya.

sekunder untuk mempercepat kematiannya.

3.

3. Prinsip Prinsip kemanfaatkemanfaatan (benefian (beneficence) cence) dan tdan tidak midak merugikan erugikan orang orang lain (nolain (nonn

maleficen

maleficence) dapat ce) dapat dipertimbangdipertimbangkan dalam kan dalam kasus ini. kasus ini. MenguranMengurangi rasagi rasa

nyeri klien merupakan tindakan yang bermanfaat, namun peningkatan

nyeri klien merupakan tindakan yang bermanfaat, namun peningkatan

dosis yang mempercepat kematian klien dapat dipandang sebagai

dosis yang mempercepat kematian klien dapat dipandang sebagai

tindakan yang berbahaya. Tidak melakukan tindakan adekuat

tindakan yang berbahaya. Tidak melakukan tindakan adekuat untuk untuk 

mengurangi rasa nyeri yang dapat membahayakan klien, dan tidak 

mengurangi rasa nyeri yang dapat membahayakan klien, dan tidak 

mempercepat kematian klien merupakan tindakan yang tepat (doing

mempercepat kematian klien merupakan tindakan yang tepat (doing

good).

good).

KEPUSTAKAAN :

KEPUSTAKAAN : •

•  Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder  Kozier B., Erb G., Berman A., & Snyder S.J, (2004), Fundamentals of S.J, (2004), Fundamentals of 

 Nursing Concepts

 Nursing Concepts, Process and Practice 7th , Process and Practice 7th Ed., New Jersey: PearsonEd., New Jersey: Pearson

 Education Line

 Education Line •

• Taylor C., Lilies C., Taylor C., Lilies C., & Lemone P. (1997), & Lemone P. (1997), FundamentaFundamentals of Nursing,ls of Nursing,

 Philadelphia :

 Philadelphia : LippincLippincott ott 

http://bondanmanajemen.blogspot.com/2006/10/pemecahan-dilema-etik-dalam-kasus.html

(6)

Tourniquet lupa dilepas

Tourniquet lupa dilepas

Alinea1

Alinea1

Nn Dona, mengenakan jilbab, umur 23 tahun, datang ke rumah sakit

Nn Dona, mengenakan jilbab, umur 23 tahun, datang ke rumah sakit

dalam keadaan sadar, karena mengalami open fracture di tibia kanan

dalam keadaan sadar, karena mengalami open fracture di tibia kanan

pada pukul 9.00 pagi. Setelah dilakukan pemeriksaan di UGD dan di

pada pukul 9.00 pagi. Setelah dilakukan pemeriksaan di UGD dan di

foto roentgen, Nn. Dona segera dipersiapkan untuk operasi. Dokter

foto roentgen, Nn. Dona segera dipersiapkan untuk operasi. Dokter

Pujo yang menangani kasus Nn Dona memberikan pengertian bahwa

Pujo yang menangani kasus Nn Dona memberikan pengertian bahwa

apa yang dialami Nn Dona termasuk kasus kegawatan, dan harus

apa yang dialami Nn Dona termasuk kasus kegawatan, dan harus

segera dioperasi dalam tempo 6 jam dari kejadian. Setelah

segera dioperasi dalam tempo 6 jam dari kejadian. Setelah

memahami betul apa yang menimpa dan tindakan apa yang akan

memahami betul apa yang menimpa dan tindakan apa yang akan

dilakukan terhadapnya, Nn Dona menyetujui dilakukan operasi.

dilakukan terhadapnya, Nn Dona menyetujui dilakukan operasi.

Operasi dijadwalkan jam 12.00 siang, kebetulan Nn. Dona sudah

Operasi dijadwalkan jam 12.00 siang, kebetulan Nn. Dona sudah

tidak makan sejak pukul 6.00 pagi tadi.

tidak makan sejak pukul 6.00 pagi tadi.

Alinea 2

Alinea 2

Ketika akan dilakukan persiapan operasi, Nn. Dona terkejut dengan

Ketika akan dilakukan persiapan operasi, Nn. Dona terkejut dengan

model baju operasi rumah sakit yang tidak sesuai dengan

model baju operasi rumah sakit yang tidak sesuai dengan

standarnya. Nn Dona memutuskan menolak mengenakan baju

standarnya. Nn Dona memutuskan menolak mengenakan baju

operasi yang tersedia karena tidak menggunakan jilbab yang sesuai

operasi yang tersedia karena tidak menggunakan jilbab yang sesuai

standardnya. Atas bujukan dokter Pujo yang akan berperan sebagai

standardnya. Atas bujukan dokter Pujo yang akan berperan sebagai

ketua tim operasi akhirnya Nn. Dona mau memakai tutup kepala dan

ketua tim operasi akhirnya Nn. Dona mau memakai tutup kepala dan

baju steril operasi yang ada.

baju steril operasi yang ada.

Alinea 3

Alinea 3

“Ini keadaan darurat Dona. Kalo Anda tidak mau memakai baju

“Ini keadaan darurat Dona. Kalo Anda tidak mau memakai baju

operasi yang ada, atau menunggu baju operasi yang sesuai standar

operasi yang ada, atau menunggu baju operasi yang sesuai standar

Anda, akan memakan waktu. Infeksi segera menyebar ke seluruh

Anda, akan memakan waktu. Infeksi segera menyebar ke seluruh

tubuh. Dan tulang yang patah itu tidak akan mau menyatu.” Kata

tubuh. Dan tulang yang patah itu tidak akan mau menyatu.” Kata

dokter Pujo.

dokter Pujo.

Dalam keadaan kesakitan dan lemah… akhirnya Dona mau memakai

Dalam keadaan kesakitan dan lemah… akhirnya Dona mau memakai

baju operasi yang ada, walaupun tidak sesuai dengan standar yang

baju operasi yang ada, walaupun tidak sesuai dengan standar yang

ia maui.

ia maui.

“ya dokter” kata Dona lirih

“ya dokter” kata Dona lirih

Alinea 4

(7)

Setelah ada pernyataan “ya” dari Dona, segera paramedis bertindak,

Setelah ada pernyataan “ya” dari Dona, segera paramedis bertindak,

menyiapkan Dona agar “siap” dilakukan operasi. Ganti baju operasi,

menyiapkan Dona agar “siap” dilakukan operasi. Ganti baju operasi,

lavement, penyiapan obat-obatan anestesi beserta infusnya. Dengan

lavement, penyiapan obat-obatan anestesi beserta infusnya. Dengan

mobile bed Dona dibawa menuju ruang operasi. Mengejar deadline

mobile bed Dona dibawa menuju ruang operasi. Mengejar deadline

waktu.

waktu.

……….

……….

Alinea 5 Alinea 5

Operasi dimulai, sebelumnya tourniquet di pangkal paha mulai

Operasi dimulai, sebelumnya tourniquet di pangkal paha mulai

dipasang dan dikencangkan.

dipasang dan dikencangkan.

Pemasangan tourniquet berlangsung saat Dona mulai tidak sadar

Pemasangan tourniquet berlangsung saat Dona mulai tidak sadar

karena pengaruh anestesi. Sehingga paramedis lebih leluasa

karena pengaruh anestesi. Sehingga paramedis lebih leluasa

memasang tourniquet tanpa hambatan “psikologis” dari Dona.

memasang tourniquet tanpa hambatan “psikologis” dari Dona.

Karena kebanyakan paramedis serta dokter bedah dan anestesi juga

Karena kebanyakan paramedis serta dokter bedah dan anestesi juga

laki-laki.

laki-laki.

………

………

Alinea 6 Alinea 6

Reposisi dengan pemasangan pen telah dilakukan dengan

Reposisi dengan pemasangan pen telah dilakukan dengan

sempurna, kondisi fisik stabil dan segera Dona di pindahkan ke ruang

sempurna, kondisi fisik stabil dan segera Dona di pindahkan ke ruang

recovery pasca pembedahan. Beberapa saat kemudian Dona

recovery pasca pembedahan. Beberapa saat kemudian Dona

dipindah menuju bangsal.

dipindah menuju bangsal.

………

………

Alinea 7

Alinea 7

Saat di ruang recovery dokter Pujo melakukan visite. Karena Dona

Saat di ruang recovery dokter Pujo melakukan visite. Karena Dona

memakai jilbab dan baju jubah panjang, dokter Pujo agak sungkan

memakai jilbab dan baju jubah panjang, dokter Pujo agak sungkan

untuk menyingkap bagian kaki yang dioperasi. Jadi tidak sampai

untuk menyingkap bagian kaki yang dioperasi. Jadi tidak sampai

mengamati kondisi paha atau kaki di bawahnya dengan seksama.

mengamati kondisi paha atau kaki di bawahnya dengan seksama.

Dia hanya melihat, yang penting tidak melihat ada rembesan darah

Dia hanya melihat, yang penting tidak melihat ada rembesan darah

yang banyak, berarti sudah aman.

yang banyak, berarti sudah aman.

Alinea 8

(8)

Sementara Dona terus mengeluh nyeri di seluruh tungkai dan kaki

Sementara Dona terus mengeluh nyeri di seluruh tungkai dan kaki

kanannya. Dokter Pujo telah mendapat keluhan itu secara langsung

kanannya. Dokter Pujo telah mendapat keluhan itu secara langsung

dari Nn Dona.

dari Nn Dona.

“Ga pa pa Dona, biasa itu, namanya tulang yang patah kemudian

“Ga pa pa Dona, biasa itu, namanya tulang yang patah kemudian

dipasang pen, terus timbul nyeri itu biasa. Nanti diberikan obat anti

dipasang pen, terus timbul nyeri itu biasa. Nanti diberikan obat anti

nyeri. Biar berkurang rasa nyerinya.” Kata dokter Pujo menenangkan.

nyeri. Biar berkurang rasa nyerinya.” Kata dokter Pujo menenangkan.

“Tapi dokter, ini nyerinya seluruh kaki, tidak di bagian yang dioperasi

“Tapi dokter, ini nyerinya seluruh kaki, tidak di bagian yang dioperasi

saja, bahkan mulai ada rasa kesemutannya” sergah Dona yang

saja, bahkan mulai ada rasa kesemutannya” sergah Dona yang

menyeringai menahan rasa sakit.

menyeringai menahan rasa sakit.

“Nanti dikasih obat anti nyeri, insya Allah bisa mengurangi” kata

“Nanti dikasih obat anti nyeri, insya Allah bisa mengurangi” kata

dokter Pujo.

dokter Pujo.

Alinea 9

Alinea 9

Dokter Pujo memerintahkan kepada para medis untuk memberikan

Dokter Pujo memerintahkan kepada para medis untuk memberikan

injeksi Novalgin per bolus.

injeksi Novalgin per bolus.

“Sudah ya Dona…nanti kalau ada apa-apa lapor sama perawat jaga”

“Sudah ya Dona…nanti kalau ada apa-apa lapor sama perawat jaga”

kata dokter Pujo.

kata dokter Pujo.

Malam itu tiga kali Dona mendapatkan injeksi Novalgin per bolus,

Malam itu tiga kali Dona mendapatkan injeksi Novalgin per bolus,

untuk mengatasi rasa nyerinya.

untuk mengatasi rasa nyerinya.

………..

………..

Alinea10

Alinea10

Pagi hari jam 06.00, perawat mendapatkan laporan dari keluiarga

Pagi hari jam 06.00, perawat mendapatkan laporan dari keluiarga

bahwa seluruh tungkai kanan atas dan bawah hingga kakinya

bahwa seluruh tungkai kanan atas dan bawah hingga kakinya

berwarna biru

berwarna biru

Perawat jaga yang berjenis kelamin pria ini, segera merespons….kali

Perawat jaga yang berjenis kelamin pria ini, segera merespons….kali

ini tanpa meminta persetujuan Nn Dona, menyingkap jubah panjang

ini tanpa meminta persetujuan Nn Dona, menyingkap jubah panjang

yang menutupi tungkai bagian atas dan bawah, hingga terlihat jelas

yang menutupi tungkai bagian atas dan bawah, hingga terlihat jelas

paha Nn Dona.

paha Nn Dona.

Alinea11

(9)

Betapa terkejutnya sang perawat jaga, ternyata tourniquet operasi

Betapa terkejutnya sang perawat jaga, ternyata tourniquet operasi

belum dilepas. Spontan perawat ini bergumam..

belum dilepas. Spontan perawat ini bergumam..

“gimana tho yang operasi kok tourniquet tidak diambil” gumam

“gimana tho yang operasi kok tourniquet tidak diambil” gumam

perawat jaga.

perawat jaga.

“tourniquet saat operasi tidak diambil?” kata Dona dan ibunya yang

“tourniquet saat operasi tidak diambil?” kata Dona dan ibunya yang

menunggui.

menunggui.

………

………

Alinea12 Alinea12

Akhirnya orang tua Dona mengadukan kasus yang dialami anaknya

Akhirnya orang tua Dona mengadukan kasus yang dialami anaknya

ini kepada direktur rumah sakit dengan marah-marah dan

ini kepada direktur rumah sakit dengan marah-marah dan

mengancam bila anaknya tidak pulih akan diadukan ke pengadilan.

mengancam bila anaknya tidak pulih akan diadukan ke pengadilan.

Sementara dokter Pujo melakukan visite dengan sembunyi-sembunyi

Sementara dokter Pujo melakukan visite dengan sembunyi-sembunyi

saat orang tua Dona tidak ada (saat itu mereka masih menghadap

saat orang tua Dona tidak ada (saat itu mereka masih menghadap

direktur).

direktur).

Alinea13

Alinea13

“Maafkan saya Dona, seharusnya saya kemarin tidak sungkan untuk

“Maafkan saya Dona, seharusnya saya kemarin tidak sungkan untuk

menyingkap jubah Anda…biar jelas mengetahui penyebab nyeri yang

menyingkap jubah Anda…biar jelas mengetahui penyebab nyeri yang

Anda alami.” Kata dokter Pujo

Anda alami.” Kata dokter Pujo

Lha 

Lha 

terus pertanggung jawaban Anda apa?” bentak Dona.

terus pertanggung jawaban Anda apa?” bentak Dona.

“Saya hanya bisa berharap, semoga kelumpuhan akibat tourniquet ini

“Saya hanya bisa berharap, semoga kelumpuhan akibat tourniquet ini

hanya sementara…..mengenai biaya perawatan Anda sampai

hanya sementara…..mengenai biaya perawatan Anda sampai

kelumpuhan kaki anda pulih biar saya yang menanggung. Biar

kelumpuhan kaki anda pulih biar saya yang menanggung. Biar

dipotong gaji saya.” Kata dokter Pujo.

dipotong gaji saya.” Kata dokter Pujo.

……….

……….

Alinea14

Alinea14

Pihak manajemen rumah sakit sangat intens sekali menjalin

Pihak manajemen rumah sakit sangat intens sekali menjalin

komunikasi, termasuk menggratiskan biaya operasi dan rawat inap.

komunikasi, termasuk menggratiskan biaya operasi dan rawat inap.

Mereka sangat berharap kasus ini tidak sampai keluar, apalagi

Mereka sangat berharap kasus ini tidak sampai keluar, apalagi

tercium oleh wartawan.

(10)

………..

………..

Happy ending 

Happy ending 

. Kaki Dona yang lumpuh akibat tourniquet berangsur-

. Kaki Dona yang lumpuh akibat tourniquet

berangsur-angsur pulih. Walaupun waktu yang diperlukan rawat inap bertambah

angsur pulih. Walaupun waktu yang diperlukan rawat inap bertambah

panjang sampai dua minggu. Dona akhirnya keluar rumah sakit

panjang sampai dua minggu. Dona akhirnya keluar rumah sakit

dengan kaki terpasang pen tanpa kelumpuhan.

dengan kaki terpasang pen tanpa kelumpuhan.

Kaidah dasar bioetika yang sesuai

Kaidah dasar bioetika yang sesuai

Non Maleficence

Non Maleficence

Kasus gawat darurat

Kasus gawat darurat



harus segera dioperasi dalam 6 jam

harus segera dioperasi dalam 6 jam



Non

Non

Maleficence : menolong pasien emergensi, mengobati pasien luka,

Maleficence : menolong pasien emergensi, mengobati pasien luka,

do no harm to patient, melindungi pasien dari akibat yang lebih buruk.

do no harm to patient, melindungi pasien dari akibat yang lebih buruk.

(alinea 1 baris ke 6)

(alinea 1 baris ke 6)

Autonomi

Autonomi

Mengomunikasikan kepada pasien (Dona) mengenai kegawatan

Mengomunikasikan kepada pasien (Dona) mengenai kegawatan

yang di derita dan keharusan untuk melakukan operasi

yang di derita dan keharusan untuk melakukan operasi

(melaksanakan

(melaksanakan

informed concent 

informed concent 

), menghargai rasionalitas / pilihan

), menghargai rasionalitas / pilihan

pasien untuk memakai jenis baju operasi, walaupun akhirnya bisa

pasien untuk memakai jenis baju operasi, walaupun akhirnya bisa

memberikan persuasi pada pasien, agar pasien menerima keadaan

memberikan persuasi pada pasien, agar pasien menerima keadaan

yang ada karena akan memperpanjang waktu terbuang sia-sia.

yang ada karena akan memperpanjang waktu terbuang sia-sia.

(alinea 3 percakapan dokter Pujo dan Dona)

(alinea 3 percakapan dokter Pujo dan Dona)

awa

awan n konkonfliflik k antantara ara autautonoonomi mi dan dan non non malmalefieficencence ce -->-->

Prima Facie memenangkan non

Prima Facie memenangkan non maleficence.maleficence.

Non Maleficence

Non Maleficence

….mengejar deadline waktu. (alinea 4 - 6). menolong pasien

….mengejar deadline waktu. (alinea 4 - 6). menolong pasien

emergensi, mengobati pasien luka, do no harm to patient, melindungi

emergensi, mengobati pasien luka, do no harm to patient, melindungi

pasien dari akibat yang lebih buruk.

pasien dari akibat yang lebih buruk.

Autonomi

Autonomi

Tourniquet dipasang dan dikencangkan saat Dona mulai tidak

Tourniquet dipasang dan dikencangkan saat Dona mulai tidak

sadar… (alinea 5).

(11)

Menghargai privasi pasien, dan menjaga rahasia pasien.

Menghargai privasi pasien, dan menjaga rahasia pasien.

Konflik Autonomi dan Non

Konflik Autonomi dan Non MaleficenceMaleficence (alinea 7)(alinea 7)

Autonomi

Autonomi

menghargai hak pasien menjaga keyakinannya untuk

menghargai hak pasien menjaga keyakinannya untuk

tidak memperlihatkan auratnya.

tidak memperlihatkan auratnya.

Dengan

Dengan

Non maleficence

Non maleficence

, tuntutan untuk mengambil alih

, tuntutan untuk mengambil alih

sepenuhnya autonomi pasien, karena ada kepentingan pemeriksaan

sepenuhnya autonomi pasien, karena ada kepentingan pemeriksaan

yang bila tidak dilakukan dapat berakibat fatal bagi pasien.

yang bila tidak dilakukan dapat berakibat fatal bagi pasien.

Harusnya berlaku PRIMA FACIE Non Maleficence mengalahkan

Harusnya berlaku PRIMA FACIE Non Maleficence mengalahkan

Autonomi.

Autonomi.

Beneficence

Beneficence

Dokter Pujo memberikan terapi untuk keluhan nyeri pasien (Dona)….

Dokter Pujo memberikan terapi untuk keluhan nyeri pasien (Dona)….

(alinea 8 – 9). Meminimalisir akibat buruk, paternalisme bertanggung

(alinea 8 – 9). Meminimalisir akibat buruk, paternalisme bertanggung

 jawab / berkasih sayang.

 jawab / berkasih sayang.

Non maleficence

Non maleficence

Perawat tanpa meminta persetujuan menyingkap…. (alinea 10 – 11).

Perawat tanpa meminta persetujuan menyingkap…. (alinea 10 – 11).

menolong pasien emergensi, mengobati pasien luka, do no harm to

menolong pasien emergensi, mengobati pasien luka, do no harm to

patient, melindungi pasien dari akibat yang lebih buruk.

patient, melindungi pasien dari akibat yang lebih buruk.

Autonomi

Autonomi (alinea 12 – 14)(alinea 12 – 14)

Menghargai harkat martabat pasien, menjaga hubungan dan tidak

Menghargai harkat martabat pasien, menjaga hubungan dan tidak

menghalangi autonomi pasien. Memberikan kesempatan kepada

menghalangi autonomi pasien. Memberikan kesempatan kepada

orang tua Dona mengungkapkan kemarahan dan kekesalannya.

orang tua Dona mengungkapkan kemarahan dan kekesalannya.

Tidak berbohong kepada pasien mengenai kenyataan yang terjadi.

Tidak berbohong kepada pasien mengenai kenyataan yang terjadi.

Beneficence

Beneficence (alinea 12 – 14)(alinea 12 – 14)

Ada tanggung jawab penuh walaupun terhadap kesalahan yang telah

Ada tanggung jawab penuh walaupun terhadap kesalahan yang telah

dilakukan. Menghargai hak pasien secara menyeluruh, dalam hal ini

dilakukan. Menghargai hak pasien secara menyeluruh, dalam hal ini

memberikan kesempatan kepada mengungkapkan rasa tidak

memberikan kesempatan kepada mengungkapkan rasa tidak

puasnya, dan meminta bagaimana pertanggungjawaban dokter Pujo

(12)

terhadap “keteledorannya”. Serta memberikan kompensasi atas

terhadap “keteledorannya”. Serta memberikan kompensasi atas

kerugian yang diderita pasien. (maksimalisasi kepuasan tertinggi

kerugian yang diderita pasien. (maksimalisasi kepuasan tertinggi

secara keseluruhan).

secara keseluruhan).

Posted by Yusuf Alam Romadhon

Posted by Yusuf Alam Romadhon

at

at

6:23 PM

6:23 PM

Labels:

Labels:

perenungan professionalism

perenungan professionalism

http://yusufalamromadhon.blogspot.com/2007/11/tourniquet-lupa-dilepas.html http://yusufalamromadhon.blogspot.com/2007/11/tourniquet-lupa-dilepas.html

Sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai etika kedokteran mari kita simak cermati kasus

Sebelum kita mengenal lebih jauh mengenai etika kedokteran mari kita simak cermati kasus

berikut :

berikut :

• dr. T seorang ahli bedah yang berpengalaman, baru saja akan menyelesaikan tugasdr. T seorang ahli bedah yang berpengalaman, baru saja akan menyelesaikan tugas

 jaga malamnya di sebuah rumah sakit sedang. Seorang wanita muda dibawa ke RS

 jaga malamnya di sebuah rumah sakit sedang. Seorang wanita muda dibawa ke RS

oleh ibunya, yang langsung pergi setelah berbicara dengan suster jaga bahwa dia

oleh ibunya, yang langsung pergi setelah berbicara dengan suster jaga bahwa dia

harus menjaga anak-anaknya yang lain. Si pasien mengalami perdarahan vaginal dan

harus menjaga anak-anaknya yang lain. Si pasien mengalami perdarahan vaginal dan

sangat kesakitan. dr. P melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa kemungkinan

sangat kesakitan. dr. P melakukan pemeriksaan dan menduga bahwa kemungkinan

pa

pasisien en memengngalalamami i kekeguguguguraran n atatau au memencncoboba a memelalakukukakan n ababororsisi. . drdr. . T T sesegegerara

melakukan dilatasi dan curettage dan mengatakan kepada suster untuk menanyakan

melakukan dilatasi dan curettage dan mengatakan kepada suster untuk menanyakan

kepada pasien apakah dia bersedia opname di rumah sakit sampai keadaaanya

kepada pasien apakah dia bersedia opname di rumah sakit sampai keadaaanya

benar-benar baik. dr. Y datang menggantikan dr. T, yang pulang tanpa berbicara langsung

benar baik. dr. Y datang menggantikan dr. T, yang pulang tanpa berbicara langsung

kepada pasien.

kepada pasien.

Dari

Dari kasus tersebut mengandkasus tersebut mengandung ung reflerefleksi ksi etis. etis. Kasus tersebuKasus tersebut t menimmenimbulkbulkan an pertpertanyaaanyaann

mengenai pembuatan keputusan dan tindakan dokter bukan dari segi ilmiah ataupun teknis,

mengenai pembuatan keputusan dan tindakan dokter bukan dari segi ilmiah ataupun teknis,

namun pertanyaan yang muncul adalah mengenai nilai, hak-hak, dan tanggung jawab. Dokter

namun pertanyaan yang muncul adalah mengenai nilai, hak-hak, dan tanggung jawab. Dokter

akan

akan mengmenghadaphadapi i pertpertanyaaanyaan-pern-pertanyatanyaan an ini ini sesesesering ring dia dia mengmenghadaphadapi i pertpertanyaanyaan an ilmiailmiahh

maupun teknis.

maupun teknis.

Jadi apakah sebenarnya etika itu dan bagaimanakah etika dapat menolong dokter berhadapan

Jadi apakah sebenarnya etika itu dan bagaimanakah etika dapat menolong dokter berhadapan

dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu?

dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu?

Secara sederhana etika merupakan ilmu/kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral

Secara sederhana etika merupakan ilmu/kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral

secara sistematik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada

secara sistematik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada

mas

masa a lamlampaupau, , seksekaraarang ng ataatau u masmasa a menmendatdatangang. . MorMoralitalitas as mermerupaupakan kan dimdimensensi i nilanilai i dardarii

keput

keputusan usan dan dan tindatindakan kan yang dilakukyang dilakukan an manusmanusia. ia. BahasBahasa a moramoralitas litas termatermasuk kata-katasuk kata-kata

sepe

seperti rti ’hak’hak’, ’, ’tang’tanggung jawab’, dan gung jawab’, dan ’keb’kebaikan’ dan aikan’ dan sifat sepertsifat seperti i ’baik’baik’ ’ dan ’buruk’ (ataudan ’buruk’ (atau

’jahat’), ’benar’ dan ’salah’, ’sesuai’ dan ’tidak sesuai’. Menurut dimensi ini, etika terutama

(13)

ada

adalah lah bagbagaimaaimana na menmengetgetahuahuinyinya a (kn(knowiowing)ng), , sesedandangkagkan n mormoralialitas tas adaadalah lah bagbagaimaimanaana

melakukannya (doing). Hubungan keduanya adalah

melakukannya (doing). Hubungan keduanya adalah bahwa etika mencoba memberikan kriteriabahwa etika mencoba memberikan kriteria

rasional bagi orang untuk menentukan keputusan atau bertindak dengan suatu cara diantara

rasional bagi orang untuk menentukan keputusan atau bertindak dengan suatu cara diantara

pilihan cara yang lain. Dari definisi dan penjelasan tersebut maka dapat kita ketahui bahwa

pilihan cara yang lain. Dari definisi dan penjelasan tersebut maka dapat kita ketahui bahwa

etika kedokteran merupakan salah satu cabang dari

etika kedokteran merupakan salah satu cabang dari etika yang berhubungan dengan masalah-etika yang berhubungan dengan

masalah-masalah moral yang timbul dalam praktek kedokteran. Etika kedokteran berfokus terutama

masalah moral yang timbul dalam praktek kedokteran. Etika kedokteran berfokus terutama

denga

dengan n masamasalah lah yang muncul yang muncul daladalam m prakpraktik tik pengpengobatobatan an sedasedangkangkan n bioebioetika tika merumerupakapakann

subje

subjek k yang sangat yang sangat luas yang luas yang berhberhubungubungan an dengdengan an masamasalah-malah-maslah moral slah moral yang munculyang muncul

kare

karena na perperkembkembangan dalam angan dalam ilmu ilmu pengpengetahuaetahuan n biolbiologis yang ogis yang lebih umum. lebih umum. BioeBioetika tika jugajuga

berbeda dengan etika kedokteran karena tidak memerlukan penerimaan dari nilai tradisional

berbeda dengan etika kedokteran karena tidak memerlukan penerimaan dari nilai tradisional

tertentu dimana hal tersebut merupakan hal yang mendasar dalam etika kedokteran. Sebagai

tertentu dimana hal tersebut merupakan hal yang mendasar dalam etika kedokteran. Sebagai

se

seseseororanang g yayang ng prprofofesesininya ya bebergrgelelut ut didibibidadang ng memedidis, s, tetentntu u dedengngan an mememamahahami mi etetikikaa

kedokteran kita akan siap

kedokteran kita akan siap menghadapi berbagai kasus yang mengandung refleksi etis tersebutmenghadapi berbagai kasus yang mengandung refleksi etis tersebut

dengan jawaban, sikap, dan tindakan yang tepat.

dengan jawaban, sikap, dan tindakan yang tepat.

Ada empat kaidah dasar bioetik yang digunakan dalam etika kedokteran yaitu beneficience,

Ada empat kaidah dasar bioetik yang digunakan dalam etika kedokteran yaitu beneficience,

non-maleficence, autonomy, dan justice.

non-maleficence, autonomy, dan justice.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masih kaidah

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai masing-masih kaidah dasar bioetik tersebut :dasar bioetik tersebut :

1. beneficience

1. beneficience

• prinsip berbuat baikprinsip berbuat baik

• melakukan tindakanselalu diutamakan untuk kebaikanmelakukan tindakanselalu diutamakan untuk kebaikan

• dalam konteks medis dalam konteks medis beraberarti rti beruberusaha saha melakmelakukan ukan tindatindakan kan medimedis s terbterbaik aik kepakepadada

pasien

pasien

2. non-maleficence

2. non-maleficence

• prinsip untuk tidak melakuan tindakan berbahaya(buruk) yang merugikan terhadapprinsip untuk tidak melakuan tindakan berbahaya(buruk) yang merugikan terhadap

pasien

pasien

(14)

3. autonomy

3. autonomy

• mengakui hak-hak individu untuk menentukan nasib sendirimengakui hak-hak individu untuk menentukan nasib sendiri

• prinsip menghargai hak pasienprinsip menghargai hak pasien

4. justice

4. justice

• Prinsip keadilan atau bertindak adil terhadap semua pasienPrinsip keadilan atau bertindak adil terhadap semua pasien

Dalam pelaksanaannya sehari-hari beberapa kaidah dasar tersebut bisa saling bertentangan

Dalam pelaksanaannya sehari-hari beberapa kaidah dasar tersebut bisa saling bertentangan

satu dengan yang lainnya. Tentu hal itu sangat wajar karena masing-masing kaidah tersebut

satu dengan yang lainnya. Tentu hal itu sangat wajar karena masing-masing kaidah tersebut

mempunyai kekhasan nilai masing-masing. Namun kita harus dapat memilih yang mana lebih

mempunyai kekhasan nilai masing-masing. Namun kita harus dapat memilih yang mana lebih

prioritas. Contoh kecil saja yaitu ketika seorang dokter lebih mendahulukan pasien baru, yang

prioritas. Contoh kecil saja yaitu ketika seorang dokter lebih mendahulukan pasien baru, yang

datang dalam keadaan gawat darurat daripada pasien-pasien yang telah antri lama di tempat

datang dalam keadaan gawat darurat daripada pasien-pasien yang telah antri lama di tempat

pra

praktktikniknya. ya. Hal Hal itu itu menmenunjunjukkukkan an adaadanya nya perpertententantangan gan antantarara a kaikaidah dah jusjustictice e dan dan nonnon-

-maleficence. Namun tindakan dokter tersebut dapat dibenarkan karena dalam kasus ini yang

maleficence. Namun tindakan dokter tersebut dapat dibenarkan karena dalam kasus ini yang

menjadi prioritas adalah kaidah non-malefincence. Dari uraian yang sangat singkat ini maka

menjadi prioritas adalah kaidah non-malefincence. Dari uraian yang sangat singkat ini maka

diharapkan kita akan lebih berusaha untuk memahami etika kedokteran, karena pada seorang

diharapkan kita akan lebih berusaha untuk memahami etika kedokteran, karena pada seorang

do

doktkter er titidadak k hahanynya a didibubututuhkhkan an keketeterereamampipilalan n teteknknis is dadan n teteorori i sesemamata ta tetetatapi pi jujugaga

kemampuannya dalam menghadapi kasus-kasus yang berhubungan dengan etik.

kemampuannya dalam menghadapi kasus-kasus yang berhubungan dengan etik.

Semoga bermanfaat…….

Semoga bermanfaat…….

Referensi Referensi

1.

1. AnonAnonymouymous. 2009. Mes. 2009. Medicadical Ethicsl Ethics. Diakse. Diakses dars dari Wikipei Wikipedia tandia tanggal 18 Juggal 18 Juni 2009ni 2009

2.

2. HusairHusairi, A. 2008. Matei, A. 2008. Materi Kuliah Kari Kuliah Kaidah Dasidah Dasar Bioetar Bioetik dan Pemik dan Pemecahaecahan Masalahn Masalah/Dilem/Dilemaa

Etik Menggunakan Prima Facie. Banjarmasin : Bagian EHK FK Unlam

Etik Menggunakan Prima Facie. Banjarmasin : Bagian EHK FK Unlam

3.

3. WilliaWilliam, JR. 2006. Mem, JR. 2006. Medical Etdical Ethics Manhics Manual(Paual(Panduan Etnduan Etika Medika Medis Diseris Disertai dengtai dengan Studan Studii

Kasus Etika Pelayanan Medis Sehari-hari). Yogyakarta : Pusat Studi Kedokteran Islam

Kasus Etika Pelayanan Medis Sehari-hari). Yogyakarta : Pusat Studi Kedokteran Islam

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Yogyakarta.

« « humaniora 1humaniora 1 kehidupan kuliah kehidupan kuliah »» H U M A N I O R A 2 H U M A N I O R A 2 1.Etika Gawat-Darurat 1.Etika Gawat-Darurat

(15)

Dalam KODEKI terdapat butir-butir yang berkaitan dengan kasus-kasus gawat darrat Dalam KODEKI terdapat butir-butir yang berkaitan dengan kasus-kasus gawat darrat yan

yang g kalkalau au ditditempempatkatkan an menmenuruurut t uruurutan tan yanyang g relrelevan evan leblebih ih dahdahuluulu,su,susunsunannyannyaa menjadi sebagai berikut :

menjadi sebagai berikut :

• SeSeororanang g dokdokteter r wajwajib ib memelalakukukakan n pepertrtololongongan an dardarururat at sesebabagai gai susuatatu u tutugasgas

ke

kemamanunusisiaaaan,n,kekecucualali i bibilla a yyakakin in adada a ororanang g llaiain n bebersrsedediia a dadan n mmamampupu melakukannya.

melakukannya.

• Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut uSeorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut u kuran tertinggi.kuran tertinggi. •

• Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidupSetiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup

insani. insani.

• SSetetiiap ap dodoktkter er wawajjiib b beberrsisikakap p ttululus us iikhkhlalas s dadan n mememmpepergrgununakakan an iillmumu

ket

keteraerampimpilanlannnynnya a untuntuk uk kepkepententingingan an penpenderderitita. a. DalDalam am hal hal ia ia tidtidak ak mammampupu melak

melakukan ukan suatu pemerikssuatu pemeriksaan aan atau pengobatan,matau pengobatan,maka aka ia ia wajib merujuk penderitawajib merujuk penderita kepada dokter lain yang empunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

kepada dokter lain yang empunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

• DaDalalam m memelalakukukakan n pepekekerjrjaaaan n kekedodoktktereranannynya, a, seseororanang g dodoktkter er titidadak k bobolelehh

dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi. dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi.

• Seorang dokter dalam bekerjasama dengan pejabat dibidang kesehatandan bidangSeorang dokter dalam bekerjasama dengan pejabat dibidang kesehatandan bidang

lainnya serta masyarakat harus memelihara saling pengertian sebaik-baiknya. lainnya serta masyarakat harus memelihara saling pengertian sebaik-baiknya.

• SetiSetiap ap dokter harus dokter harus membememberikan kesempatan kepada rikan kesempatan kepada penderpenderita ita agar senatiasaagar senatiasa

dapat berhubunga

dapat berhubungan n dengan keluarga dan dengan keluarga dan penasehpenasehatnya dalam beribadat dan atnya dalam beribadat dan atauatau dalam masalah lainnya.

dalam masalah lainnya.

• SetSetiap iap doktdokter er wajwajib ib mermerahasahasiakiakan an segsegala ala sessesuatuatu u yanyang g dikdiketaetahuihuinya nya tententantangg

 penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.  penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.

• Setiap dokter harus memelihara kesehatannyasupaya dapat bekerja dengan baik.Setiap dokter harus memelihara kesehatannyasupaya dapat bekerja dengan baik.

Etika Kedokteran Etika Kedokteran

Etik berasal dari kata Yunani yang berarti ”yang baik” atau ”yang layak”. Ini Etik berasal dari kata Yunani yang berarti ”yang baik” atau ”yang layak”. Ini merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberika

dalam memberikan n pelaypelayanan anan jasa kepada jasa kepada masymasyarakatarakat. . Yang Yang dimakdimaksud sud pekerjpekerjaanaan  profesi (profesio berarti pengakuan) antara lain adalah pekerjaan dokter, apoteker, dll.  profesi (profesio berarti pengakuan) antara lain adalah pekerjaan dokter, apoteker, dll.

(16)

Men

Menuruurut t kamkamus us kedkedoktokteraeran n : : ketketententuan-uan-ketketententuan uan ataatau u priprinsinsip-pp-prinrinsip sip yanyangg mengatur perilaku profesionalisme dokter.

mengatur perilaku profesionalisme dokter.

Etik profesi yang

Etik profesi yang terttertua ua adalah etik adalah etik kedoktkedokteran yang eran yang merupmerupakan akan prinsprinsip-prip-prinsiinsipp moral atau asas akhlak yang harus diterapkan oleh dokter dalam hubungan dengan moral atau asas akhlak yang harus diterapkan oleh dokter dalam hubungan dengan  pasien, teman sejawatnya dan masyarakat umumnya.

 pasien, teman sejawatnya dan masyarakat umumnya.

Landasan etik kedokteran adalah : Landasan etik kedokteran adalah :

1.

1. Sumpah HipokratesSumpah Hipokrates

2.

2. DeDeklklararasasi i GeGenenevava 3.

3. IntInternernatiational Conal Codeodes of Ms of Mediedical Ecal Ethithicscs 4.

4. Lafal Sumpah Dokter IndonesiaLafal Sumpah Dokter Indonesia

5.

5. Kode Etik Kedokteran IndonesiaKode Etik Kedokteran Indonesia

6.

6. DekDeklarlarasi asi IkaIkatan tan DoktDokter er SedSeduniuniaa

Medical Ethics adalah : Medical Ethics adalah :

Code of behaviour : tata prilaku kelompok professional para pelaku dibidang medisCode of behaviour : tata prilaku kelompok professional para pelaku dibidang medis / dokter .

/ dokter .

Studi tentang nilai-nilai , moral , dan akhlak prilaku dokter.Studi tentang nilai-nilai , moral , dan akhlak prilaku dokter.

Sesuai dengan prinsip dan pokok perilaku profesi seorang dokter .Sesuai dengan prinsip dan pokok perilaku profesi seorang dokter .

Hubungan dokter-pasien = > hubungan antar sesama manusia Hubungan dokter-pasien = > hubungan antar sesama manusia

Hubungan dokter-pasien merupakan hubungan antar sesama manusia. Oleh karena itu Hubungan dokter-pasien merupakan hubungan antar sesama manusia. Oleh karena itu mun

mungkigkin n sajsaja a terterjadjadi i perperselselisiisihan han antantara ara doktdokter-er-paspasienien. . SehSehingingga ga perperlu lu dibdibinaina hubungan dokter dan pasien. Pada prinsipnya hubungan dokter dan pasien dapat hubungan dokter dan pasien. Pada prinsipnya hubungan dokter dan pasien dapat dibina bila masing-masing antar dokter dan pasien menjalankan hak dan kewajiban dibina bila masing-masing antar dokter dan pasien menjalankan hak dan kewajiban antara mereka sendiri. Landasannya terdapat pada UU Kedokteran.

antara mereka sendiri. Landasannya terdapat pada UU Kedokteran.

Hak dan kewajiban dokter : Hak dan kewajiban dokter :

(17)

1.

1. MemMemberberikaikan n pelpelayaayanan medis sesnan medis sesuai denguai dengan standaan standard proserd prosedur dan SOP sertadur dan SOP serta kebutuhan medis pasien

kebutuhan medis pasien 2.

2. MerujMerujuk pasuk pasien ke ien ke dokter dokter dan oradan orang yanng yang diangg dianggap legap lebih ahlbih ahli.i. 3.

3. MerMerahasahasiakiakan an segsegala sesuaala sesuatu yang dikettu yang diketahuiahuinya tentanya tentang ng paspasienien, , bahkbahkan an setsetelaelahh  pasien meninggal

 pasien meninggal 4.

4. MelakMelakukan peukan pertolortolongan dngan darurat arurat atas atas dasar dasar perikeperikemanusimanusiaanaan

Hak dan kewajiban pasien Hak dan kewajiban pasien

1.

1. MemMemintinta pena pendapdapat doat doktekter dar dan orn orang lang lainain 2.

2. MeMenonolalak tk tinindakdakan an memedidiss 3.

3. MeMendndapapatatkakan isn isi rei rekakam mem medidiss 4.

4. MendapMendapatkan atkan pelaypelayanan anan sesuasesuai dei dengan ngan kebutukebutuhan han medismedis

Hubungan dokter-pasien yang baik : Hubungan dokter-pasien yang baik :

• Etika Gawat-DaruratEtika Gawat-Darurat

Gawat Darurat yang sebenarnya adalah suatu kondisi klinik yang memerlukan Gawat Darurat yang sebenarnya adalah suatu kondisi klinik yang memerlukan  pelayanan medik yang cepat, tepat, bermutu dan terjangkau.

 pelayanan medik yang cepat, tepat, bermutu dan terjangkau.

Dalam pelayanan medik itulah para petugas kesehatan dituntut untuk benar-benar  Dalam pelayanan medik itulah para petugas kesehatan dituntut untuk benar-benar  menghayati dan mengamalkan etik profesinya karena dalam kondisigawat darurat menghayati dan mengamalkan etik profesinya karena dalam kondisigawat darurat aspek psiko-emosional memegang peranan penting baik bagi penerima pelayanan aspek psiko-emosional memegang peranan penting baik bagi penerima pelayanan medik maupun bagi petugas kesehatan terkait.

medik maupun bagi petugas kesehatan terkait.

2. Kaidah Dasar Bioetik  2. Kaidah Dasar Bioetik 

Kaidah dasar bioetik adalah landasan pertimbangan dalam mengambil keputusan oleh Kaidah dasar bioetik adalah landasan pertimbangan dalam mengambil keputusan oleh dokter dalam bekerja. Kaidah dasar dasar bioetik juga merupakan kaidah dasar yang dokter dalam bekerja. Kaidah dasar dasar bioetik juga merupakan kaidah dasar yang harus dimiliki dokter sebelum melakukan tindakan

harus dimiliki dokter sebelum melakukan tindakan medis.medis.

ASPEK KAIDAH DASAR BIOETIK: ASPEK KAIDAH DASAR BIOETIK:

(18)

A.Non-Maleficence (darurat) A.Non-Maleficence (darurat)

ad

adalalah ah titidak dak memelalakukkukan an perperbuabuatatan n yayang ng memempmpererburburuk uk papasisien en dadan n mememimililihh   pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien dan memberikan yang paling   pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien dan memberikan yang paling  banyak manfaatnya bagi pasien sendiri.

 banyak manfaatnya bagi pasien sendiri.

Ciri-cirinya: Ciri-cirinya:

a.Menolong pasien emergency (darurat) a.Menolong pasien emergency (darurat)

 b.Mencegah pasien dari bahaya lebih lanjut  b.Mencegah pasien dari bahaya lebih lanjut

c.Manfaat pasienlebih besar dari kerugian dokter  c.Manfaat pasienlebih besar dari kerugian dokter 

B.Autonomy (Kemandirian) B.Autonomy (Kemandirian)

Adal

Adalah ah menmenghoghormarmati ti hak hak paspasien ien terterutautama ma daldalam am memmemperperoleoleh h infinformormasi asi dan dan hak hak  me

membmbuat uat kekeputputususan an tetentntang ang apapa a yayang ng akakan an didilalakukkukan an teterhrhadaadap p didiririnynya a sesertrtaa menghormati martabat manusia.

menghormati martabat manusia.

Ciri-cirinya : Ciri-cirinya :

a.Menghargai hak menentukan nasib sendiri a.Menghargai hak menentukan nasib sendiri

 b.Berterus terang  b.Berterus terang

c.Menghargai privasi pasien c.Menghargai privasi pasien

d.Menjaga rahasia d.Menjaga rahasia

e.Melaksanakan informed concern e.Melaksanakan informed concern

C. Beneficence (berbuat baik) C. Beneficence (berbuat baik)

Ciri-cirinya: Ciri-cirinya:

(19)

a. Altruisme terjaga (rela berkorban) a. Altruisme terjaga (rela berkorban)

 b.Menghormati martabat manusia  b.Menghormati martabat manusia

c. Mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga kesehatannya c. Mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga kesehatannya

d. bersikap ramah d. bersikap ramah

General Beneficence = bersifat umum General Beneficence = bersifat umum

Beneficence Beneficence

Special Beneficence = contohnya : menolong orang cacat Special Beneficence = contohnya : menolong orang cacat

D. Justice (Keadilan) D. Justice (Keadilan)

Ciri-cirinya: Ciri-cirinya:

a. Tidak tergantung SARA, social, ekonomi, budaya, dll a. Tidak tergantung SARA, social, ekonomi, budaya, dll

 b.Hanya mementingkan kesehatan pasien  b.Hanya mementingkan kesehatan pasien

E.

E. PriPrimafmafaciacie e yaiyaitu tu memmemiliilih h antantar ar satsatu u dardari i keemkeempat pat kaikaidah dah dasdasar ar biobioetietik k diadiatastas apabila ada dua kondisi atau lebih.

apabila ada dua kondisi atau lebih.

3. Perbedaan Kaidah Dasar Bioetik  3. Perbedaan Kaidah Dasar Bioetik 

Dalam hal ini dilihat pada saat dokter berada dalam kasus yang menyangkut dua Dalam hal ini dilihat pada saat dokter berada dalam kasus yang menyangkut dua kaidah dasar atau lebih sehingga dokter harus melakukan prima-facie.

kaidah dasar atau lebih sehingga dokter harus melakukan prima-facie.

Beneficence : Beneficence :

- Keadaan pasien wajar  - Keadaan pasien wajar 

- Pada saat pasien banyak  - Pada saat pasien banyak 

- Keuntungan pasien lebih besar dari kerugian dokter  - Keuntungan pasien lebih besar dari kerugian dokter 

(20)

 Nonmaleficence :  Nonmaleficence :

-Pada saat keadaan gawat darurat -Pada saat keadaan gawat darurat

-Terdapat pasien yang rentan, uzur, dll. -Terdapat pasien yang rentan, uzur, dll.

Autonomy : Autonomy :

-

- ApApababilila a papasisien en didiananggggap ap kokompmpeteten en ((MeMengngerertti i pepenynyakakiittnynya,a,  berkepribadian matang)

 berkepribadian matang)

Justice : Justice :

- Memberikan pelayanan yang sama - Memberikan pelayanan yang sama

4. Latar belakang dan tujuan mempelajari Kaidah Dasar Bioetik  4. Latar belakang dan tujuan mempelajari Kaidah Dasar Bioetik 

-

- MemahaMemahami dan mi dan mengermengerti agar ti agar mampu menerapkamampu menerapkan n Kaidah Dasar Bioetik sehinggaKaidah Dasar Bioetik sehingga dapat membela diri dalam masalah hukum karena telah sesuai prosedur 

dapat membela diri dalam masalah hukum karena telah sesuai prosedur 

- Menghasilkan dokter yang beretika sopan santun - Menghasilkan dokter yang beretika sopan santun

- Agar reputasi dokter tidak jatuh - Agar reputasi dokter tidak jatuh

- Agar pelayanan kesehatan meningkat - Agar pelayanan kesehatan meningkat

5. Pelanggaran Kaidah Etik  5. Pelanggaran Kaidah Etik 

Contoh – Contoh Pelanggaran Kaedah Dasar Bioetik  Contoh – Contoh Pelanggaran Kaedah Dasar Bioetik 

a.

a. PePelalangnggagararan kaidn kaidah Benah Benefeficicenencece

Co

Contntoh oh pepelalanggnggararan an bebenenefificecencnce e yayang ng teterdrdapapat at padpada a kakasusus s adadalalah ah ketketikikaa menang

menangani sang ani sang pasiepasien n gawat darurat , perawat yang gawat darurat , perawat yang tengah bertugatengah bertugas s menangmenanganiani dengan tidak acuh dan terkesan biasa – biasa saja . Padahal , sesuai dengan aturan dengan tidak acuh dan terkesan biasa – biasa saja . Padahal , sesuai dengan aturan  beneficence , bahwa pelaku tindakan m edis harus bertindak ramah dan menolong  beneficence , bahwa pelaku tindakan m edis harus bertindak ramah dan menolong

(21)

,

, bukan hanya bukan hanya sekedasekedar r menjamenjalankan kewajiban saja. Contoh pelanggaran lainnyalankan kewajiban saja. Contoh pelanggaran lainnya antara lain : menarik honorarium diluar kepantasan ,tidak bertanggung jawab antara lain : menarik honorarium diluar kepantasan ,tidak bertanggung jawab terhadap pasien , dan memandang pasien hanya sebagai objek .

terhadap pasien , dan memandang pasien hanya sebagai objek .

a.

a. PelPelanganggargaran an kaikaidah dah non-non-malmalefieficenccencee

Contoh pelanggaran non-maleficence yang terdapat pada kasus ini adalah bahwa Contoh pelanggaran non-maleficence yang terdapat pada kasus ini adalah bahwa dokter yang menangani pasien gawat darurat dating terlambat hingga tiga jam . dokter yang menangani pasien gawat darurat dating terlambat hingga tiga jam . Hal ini membahayakan pasien . Contoh lainnya antara lain ;mencaci maki pasien , Hal ini membahayakan pasien . Contoh lainnya antara lain ;mencaci maki pasien , mel

melakuakukan kan euteuthanahanasia sia ,at,atau au melmelakukakukan an kelkelalaialaian an yanyang g visvisa a memmembahabahayakyakanan  pasien.

 pasien.

a.

a. PePelalangnggagararan kain kaidadah auth autonoonomymy

Con

Contoh toh pelpelanganggargaran an autautonomonomy y antantara ara lailain n ; ; mermerahasahasiakiakan an diadiagnosgnosa a penpenyakyakitit  pasien dari pasien itu sendiri , membocorkan rahasia pasien ,tidak melaksanakan  pasien dari pasien itu sendiri , membocorkan rahasia pasien ,tidak melaksanakan inform consent ,atau menyuruh pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat inform consent ,atau menyuruh pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan .

keputusan .

a.

a. PePelalangnggagararan kan kaididah jah jusustiticece

Contoh pelangg

Contoh pelanggaran justice antara lain ; aran justice antara lain ; membemembeda da – bedakan – bedakan pasiepasien n atas dasar atas dasar  SARA , atau memberi pelayanan yang berbeda pada pasien dengan kasus yang SARA , atau memberi pelayanan yang berbeda pada pasien dengan kasus yang sama.

sama.

Dalam kasus 2 ”Dokter yang Lamban Menangani Pasien”, terjadi kaitan antara Dalam kasus 2 ”Dokter yang Lamban Menangani Pasien”, terjadi kaitan antara etika kedokteran, hubungan dokter-pasien dan gawat-darurat. Penanganan dokter  etika kedokteran, hubungan dokter-pasien dan gawat-darurat. Penanganan dokter  dan kesehatan yang terkesan biasa-biasa saja.

dan kesehatan yang terkesan biasa-biasa saja.

Lamban dan tidak mengacuhkan, menjelaskan bahwa dokter tidak memiliki dan Lamban dan tidak mengacuhkan, menjelaskan bahwa dokter tidak memiliki dan mengamalkan etika kedokteran sesuai dengan landasan-landasannya. Dokter pun mengamalkan etika kedokteran sesuai dengan landasan-landasannya. Dokter pun ti

tidak dak memmembinbina a hubuhubungangan n yanyang g baibaik k dengdengan an paspasien ien (da(dalam lam hal hal ini ini kelkeluaruargaga   p

  pasasieien n , , karkarenena a paspasieien n dadalalam m kokondndisisi i kukurarang ng komkompepeteten n ununtutuk k memenernerimimaa inf

(22)

 pasien pun tidak mendapat perlakuan baik, sebagai akibatnya pasien mengalami  pasien pun tidak mendapat perlakuan baik, sebagai akibatnya pasien mengalami kematian. Seharusnya dalam keadaan darurat pasien harus menerima pertolongan kematian. Seharusnya dalam keadaan darurat pasien harus menerima pertolongan se

secacara ra cepcepatat, , tetepapat, t, bebermrmututu u dadan n teterjrjangangkakau u sesesusuai ai dedengngan an kakaididah ah bibioeoetitik k  nonmaleficence.

nonmaleficence.

Pelanggaran Etika Kedokteran: Pelanggaran Etika Kedokteran:

1.Pelanggaran etik murni 1.Pelanggaran etik murni

•menmenariarik k imimbalbalan an yanyang g tidtidak ak wajwajar ar ataatau u menmenariarik k imbimbalaalan n jasjasa a dardari i kelkelurgurgaa sejawat dokter dan dokter gigi

sejawat dokter dan dokter gigi

•mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnyamengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya

•Memuji diri sendiri di depan pasienMemuji diri sendiri di depan pasien

•Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran bekesinambunganTidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran bekesinambungan

•Dokter mengabaikan kesehatannya sendiriDokter mengabaikan kesehatannya sendiri

2.Pelanggaran Etikolegal 2.Pelanggaran Etikolegal

• pelayanan kedokteran di bawah standar  pelayanan kedokteran di bawah standar 

•menerbitkan surat keterangan palsumenerbitkan surat keterangan palsu

•membukan rahasiamembukan rahasia

•abortus provakatusabortus provakatus

• pelecehan seksual pelecehan seksual

6. Kompetensi Good Doctors 6. Kompetensi Good Doctors

Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter yang baik

(23)

1.

1.Good doctors make the care of their patients their first concernGood doctors make the care of their patients their first concern.. Dokter yangDokter yang   bai

  baik k menmenjadjadikaikan n perperawatawatan an terterhadhadap ap paspasieniennya nya itu itu yanyang g utautama ma (pa(patitientent’s’s first).

first).

2.

2.Good Good docdoctors tors are are comcompetpetentent.. DokDokteter r yayang ng baibaik k ititu u bebenanar-r-bebenar nar ahlahli i dadann menguasai bidangnya.

menguasai bidangnya.

3.

3.Good doctors keep their knowledge and skills up to date.Good doctors keep their knowledge and skills up to date. Dokter yang baik Dokter yang baik  men

menjagjaga a penpengetgetahuaahuan n dan dan keakeahlihliannyannya a agaagar r selselalu alu up up to to datdate, e, dan dan selselalualu   bel

  belajaajar r untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan penpengetgetahuahuan an dan dan keakeahlihliannannya ya itu itu agaagar r dapdapatat mengikuti perkembangan yang terjadi.

mengikuti perkembangan yang terjadi.

4.

4.Good doctors establish and maintain good relationships with patients and Good doctors establish and maintain good relationships with patients and  colleagues

colleagues.. Dokter yang baik itu membuat dan mempertahankan hubunganDokter yang baik itu membuat dan mempertahankan hubungan yang baik terhadap pasien dan teman sejawatnya.

yang baik terhadap pasien dan teman sejawatnya.

5.

5.Good doctors are honest and trustworthy.Good doctors are honest and trustworthy.Dokter yang baik adalah dokter yangDokter yang baik adalah dokter yang  jujur dan dapat dipercaya.

 jujur dan dapat dipercaya.

6.

6.Good doctors act with integrity.Good doctors act with integrity.Dokter yang baik itu melakukan sesuatu denganDokter yang baik itu melakukan sesuatu dengan integritas (dengan ketulusan hati ).

integritas (dengan ketulusan hati ).

Sumber :

Sumber : www.gmc-uk.org www.gmc-uk.org 

7.Pelanggaran kasus 2: 7.Pelanggaran kasus 2:

- Nonmaleficence : Karena dokter tidak mengutamakan pasien UGD (lamban) - Nonmaleficence : Karena dokter tidak mengutamakan pasien UGD (lamban)

- Beneficence: Karena dokter tidak melakukan yang baik  - Beneficence: Karena dokter tidak melakukan yang baik 

 Namun, dalam kasus ini dokter dan pihak rumah sakit melanggar kaidah dasar bioetik   Namun, dalam kasus ini dokter dan pihak rumah sakit melanggar kaidah dasar bioetik 

nonmaleficence, karena sesuai dengan contoh kasus pada buku

nonmaleficence, karena sesuai dengan contoh kasus pada buku Etika Kedokteran dan Etika Kedokteran dan  Hukum

 Hukum KesehatKesehatanan karangan M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir yaitu Rumah sakitkarangan M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir yaitu Rumah sakit dan atau seorang dokter yang menunda-nunda rawat inap penderita gawat darurat atau dan atau seorang dokter yang menunda-nunda rawat inap penderita gawat darurat atau

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kuesioner, dilakukan pengujian penilaian responden pada kuesioner tahap dua terhadap tiap butir pernyataan dengan uji rata-rata dan pengujian untuk

Setelah identifikasikan masalah konseli, masalah yang dialami konseli adalah mudah stress dan depresi yang memberikan dampak negatif sehingga memberi impak yang

 Hasil pemodelan 3D tersebut dapat digunakan untuk kajian batas maritim Indonesia dengan Republik Palau. Menata

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Potensi Risiko Financial Statement Fraud Menggunakan

ISS Indonesia Surabaya telah melakukan proses rekrutmen dengan cukup baik dalam departemen cleaning service karena menggunakan metode rekrutmen yang bersumber dari dalam

semakin banyak campuran dari komposisi suatu biobriket dengan penambahan starch berupa Lumpur Lapindo di dalamnya dapat meningkatkan nilai kalor dari tiap-tiap bahan baku

Hipotesa Monro-Kellie menyatakan bahwa karena keterbatasan ruang ini untuk ekspansi di dalam tengkorak, adanya peningkatan salah satu dari komponen ini menyebabkan perubahan

Kuman Papiloma Virus (HPV) ini bisa terjadi karena berhubungan sexsual dengan orang yang menderita penyakit kutil kelamin, karena penyakit ini merupakan penyakit