• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH GANGGUAN MENSTRUASI"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Seorang wanita merupakan mahluk hidup yang mempunyai kebutuhan Seorang wanita merupakan mahluk hidup yang mempunyai kebutuhan yang beragam. Kebutuhan itu mencakup beberapa aspek seperti yang beragam. Kebutuhan itu mencakup beberapa aspek seperti  biopsikososial

 biopsikososial spiritual spiritual dimana dimana jika jika salah salah satunya satunya tidak tidak terpenuhi terpenuhi akanakan menimbulkan ketidakseimbangan. Setiap bulan, secara periodik, wanita menimbulkan ketidakseimbangan. Setiap bulan, secara periodik, wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi yaitu menstruasi, untuk normal akan mengalami peristiwa reproduksi yaitu menstruasi, untuk memenuhi kesimbangannya yaitu meluruhnya jaringan endometrium karena memenuhi kesimbangannya yaitu meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Sedangkan siklus tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Sedangkan siklus menstruasi adalah waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi adalah waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya haid periode berikutnya.

haid periode berikutnya. Menstruasi dimu

Menstruasi dimulai saat lai saat pubertas pubertas dan dan menandai menandai kemampuan kemampuan wanitawanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi  berlangsung

 berlangsung kira-kira kira-kira sekali sekali sebulan sebulan sampai sampai wanita wanita mencapai mencapai usia usia 45-5045-50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopouse. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopouse. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari

(2)
(3)

 bu

 bu llan an kke e bubu llan an tteerrgaga ntnt unun g g ppadad a a bebe rbrb aagaga i i haha ll, , tteermrm asas uk uk kesehatankesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

Berkenaan dengan urgensi pemahaman menstruasi tersebut, perlu Berkenaan dengan urgensi pemahaman menstruasi tersebut, perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi para praktisi disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi para praktisi kesehatan terutama dalam memberikan pemahaman dan penyuluhan kesehatan terutama dalam memberikan pemahaman dan penyuluhan  penanganan

 penanganan masalah masalah menstruasi menstruasi dengan dengan sasaran sasaran utama utama adalah adalah remaja remaja putri.putri. Oleh sebab itu, kami menulis sebuah makalah yang bertajuk “Gangguan Oleh sebab itu, kami menulis sebuah makalah yang bertajuk “Gangguan Menstruasi”.

Menstruasi”.

B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut

masalah sebagai berikut 1.

1. Apa yang dimaksud menstruasi?Apa yang dimaksud menstruasi? 2.

2. Bagaimana siklus yang terjadi pada menstruasi?Bagaimana siklus yang terjadi pada menstruasi? 3.

3. Apa yang dimaksud dengan gangguan menstruasi?Apa yang dimaksud dengan gangguan menstruasi? 4.

4. Apa saja kelainan dan gangguan menstruasi?Apa saja kelainan dan gangguan menstruasi? 5.

5. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan menstruasi?Bagaimana Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan menstruasi?

C.

C. Tujuan MakalahTujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan medeskripsikan :

tujuan untuk mengetahui dan medeskripsikan : 1.

1. Pengertian menstruasi;Pengertian menstruasi; 2.

2. Tahapan dan gambaran siklus terjadinya menstruasi;Tahapan dan gambaran siklus terjadinya menstruasi; 3.

(4)

4.

4. Kelainan dan gangguan pada menstruasi;Kelainan dan gangguan pada menstruasi; 5.

5. Menjelaskan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguanMenjelaskan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan menstruasi.

menstruasi.

D.

D. Kegunaan MakalahKegunaan Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai  pengembangan

 pengembangan pengetahuan pengetahuan tentang tentang menstruasi menstruasi khususnya khususnya gangguangangguan menstruasi. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

menstruasi. Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:

1.

1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuanPenulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang gangguan menstruasi;

khususnya tentang gangguan menstruasi; 2.

2. Pembaca, sebagai media informasi tentang gangguan menstruasi baikPembaca, sebagai media informasi tentang gangguan menstruasi baik secara teoritis maupun secara praktis

secara teoritis maupun secara praktis

E.

E. Prosedur MakalahProsedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data yang terdapat dalam makalah ini dikumpulkan melalui studi pustaka dan yang terdapat dalam makalah ini dikumpulkan melalui studi pustaka dan media internet.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita yang dimulai dari menarche sampai terjadinya menopouse. Menstruasi adalah wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil yang setiap  bulan secara teratur mengeluarkan dan alat kandungannya. ( Bagian Obsgn

FK UNPAD, 1983)

Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004) Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam  proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan  perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan,

1998).

Menstruasi adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara

(6)

usia pubertas dan menopouse menstruasi pada wanita adalah suatu suatu  pendarahan rahim yang sifatnya fisiologik (normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus haid),dan timbulnya pendarahan tersebut sebagaiakibat  perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron (Hawari,1997).

B. Siklus Menstruasi

Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya pendarahan disebut hari  pertama siklus. Panjang siklus haid yang normal ialah 21- 35 hari. Lama haid  biasanya antara 3  –   5 hari, ada yang 1  –   2 hari diikuti darah sedikit sedikit

kemudian, dan ada yang sampai 7 –  8 hari.

Pada setiap wanita biasanya memiliki lama haid yang tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 20-60 ml per hari. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah lebih banyak keluar. Pada wanita dengan anemi defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Darah haid yang tidak membeku disebabkan oleh fibrinolisin.

Usia perempuan ketika haid pertama kali (menarche) bervariasi lebar, yaitu 10 - 16 tahun, tetapi rata-rata 12,5 tahun. Menarche dipengaruhi oleh faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan umum. Menarche diawali dengan gejala pubertas lainnya seperti pertumbuhan payudara (telarche), tumbuh rambut kemaluan (puberche) dan tumbuh rambut ketiak. Menarche diikuti oleh siklus yang panjang sekitar 5-7 tahun, lalu regularitas siklus menstruasi meningkat sehingga siklus menstruasi memendek untuk mencapai masa siklus yang tetap. Sesudah masa pubertas wanita memasuki masa

(7)

reproduksi yaitu masa dimana ia dapat memperoleh keturunan. Masa reproduksi ini berlangsung 30  –  40 tahun dan berakhir pada masa mati haid atau monopause.

Pada masa reproduksi dan dalam keadaan tidak hamil, selaput lendir uterus mengalami perubahan-perubahan siklik yang berkaitan erat dengan aktivitas ovarium. Selama kurang lebih satu bulan dapat dibedakan menjadi empat masa atau stadium:

1. Stadium menstruasi atau desquamasi

Pada masa ini endometrium dilepaskan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebur stratum  basale, stadium ini berlangsung 4 hari.

Proses haid mengeluarkan darah, potongan-potongan endometrium dan lender dari servix. Darah yang keluar tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan- potongan mukasa, namun jika banyak darah yang keluar maka fermen tersebut tidak mencukupi sehingga timbul bekuan-bekuan darah dalam darah haid.

2. Stadium post menstruum atau stadium regenerasi

Luka yang terjadi karena endometrium dilepaskan berangdur-angsur ditutup kenbali oleh selaput lender baru yang terjadi dari sel apitel kelenjar-kelenjar endometrium. Pada saat ini tebalnya endometrium kurang lebih 0,5 mm. stadium ini mulai sejak stadium menstruasi dan lberlangsung ± 4 hari.

(8)

Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm. kelenjar- kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain hingga  berkelok. Stadium proliferasi berlangsung dari hari ke 5 sampai hari ke

14 dari haid pertama.

4. Stadium pramenstruum atau stadium sekresi

Pada stadium ini endometrium kira-kira tetap tebalnya tapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah. Dalam endometrium sudah tertimbun glycogen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur. Perubahan ini dimaksudkan untuk memepersiapkan endometrium untuk menerima telur.

Stadium ini berlangsung dari hari ke 14-28. Jika tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan  berulang lagi siklus menstruasi.

C. Gangguan Menstruasi

Kelainan menstruasi adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak  biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya

siklus menstruasi tertentu. Kelainan haid sering menimbulkan kecemasan  pada wanita karena kehawatiran akan pengaruh kelainan haid terhadap

kesuburan dan kesehatan wanita pada umumnya.

Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Banyaknya terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya

(9)

 pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.

1. Dismenore a. Pengertian

Dismenore adalah menstruasi yang nyeri disebabkan oleh kejang otot uterus.

 b. Klasifikasi dismenore: 1) Dismenore primer

Dismenore primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan  pada gangguan fisik yang mendasarinya, sebagian besar dialami

oleh wanita yang telah mendapatkan haid.

Lokasi nyeri dapat terjadi di daerah suprapubik, terasa tajam, menusuk, terasa diremas, atau sangat sakit. Biasanya terjadi terbatas pada daerah perut bagian bawah, tapi dapat menjalar sampai daerah paha dan pinggang. Selain rasa nyeri, dapat disertai dengan gejala sistematik, yaitu berupa mual, diare, sakit kepala, dan gangguan emosional.

2) Dismenore sekunder

Biasanya terjadi selama 2-3 hari selama siklus dan wanita yang mengalami dismenore sekunder ini biasanya mempunyai siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal. Pemeriksaan

(10)

dengan laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan penyebab  jeias dismenore sekunder ini.

c. Etiologi

1) Dismenore primer

Banyak teori yang telah ditemukan untuk menerangkan penyebab terjadi dismenore primer, tapi meskipun demikian patofisiologisnya  belum jelas. Etiologi dismenore primer di antaranya:

a) Faktor psikologis

Biasanya terjadinya pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, mempunyai ambang nyeri yang rendah, sehingga dengan sedikit rangsangan nyeri, maka ia akan sangat merasa kesakitan.

 b) Faktor endokrin

Pada umumya nyeri haid ini dihubungkan dengan kontraksi uterus yang tidak bagus. Hal ini sangat erat kaitannya dengan  pengaruh hormonal. Pengkatan produksi prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi sehingga menimbulkan nyeri.

c) Alergi

Teori ini dikemukakan setelah memerhatikan hubungan antara asosiasi antara dismenore dengan urtikaria, migren, asma  bronkial, namun bagaimana pun belum dapat dibuktikan

(11)

2) Dismenore sekunder

a) Faktor konstitusi seperti: anemia.

 b) Faktor seperti obstruksi kanalis servikalis. c) Anomali uterus kongenital.

d) Leiomioma submukosa.

e) Endometriosis dan adenomiosis.

d. Gejala Klinis

Gejala klinis dismenore yang sering ditemukan adalah:

1)  Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan  permulaan haid dan berlangsung beberapa jam atau lebih.

2) Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit, kepala, diare, dan sebagainya.

e. Komplikasi 1) Syok.

2) Penurunan kesadaran.

f. Penatalaksanaan Medis

Terapi medis untuk klien dismenore di antaranya: 1) Pemberian obat analgetik.

2) Terapi hormonal.

(12)

4) Dilatasi kanalis serviksalis.

5) Dapat memberikan keringanan karena memudahkan pengeluaran darah haid dan prostagladin di dalamnya.

2. Sindrom Premenstruasi a. Definisi

Premenstruasi sindrom (premenstrual syndrome atau premenstrual tension-PMS) adalah gabungan dari gejala fisik dan atau fisiologis yang biasanya terjadi mulai beberapa hari sampai satu minggu sebelum haid dan menghilang setelah haid datang.

 b. Etiologi

Etiologi PMS tidak jelas, tetapi ada beberapa faktor yang memegang  peranan, yaitu sebagai berikut.

1) Ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron, retensi air dan natrium, serta penambahan berat badan, sehingga terjadi defisial luteal dan pengurangan produksi estrogen.

2) Faktor kejiwaan, biasanya wanita yang lebih peka terhadap  perubahan hormonal akan mudah mengalami gejala ini.

c. Gejala

Gejala premenstruasi sindrom yang sering ditemui adalah sebagai  berikut.

(13)

1) Gejala somatik a) Perut kembung.  b) Jerawat.

c) Mamae membesar. d)  Nyeri.

e) Konstipasi atau diare. f) Sakit kepala.

g) Edema perifer.

h) Berat badan bertambah. 2) Gejala emosional dan mental

a) Kecemasan.  b) Perubahan libido,

c) Letih, lelah.

d) Depresi dan mudah panik. e) Insomania.

f) Mudah tersinggung.

d. Penatalaksanaan Medis

1) Untuk mengurangi retensi natrium dan cairan, maka selama 7-10 hari sebelum haid penggunaan garam dibatasi dan ininum sehari-hari dikurangi.

2) Pemberian obat diuretik.

3) Progesteron sintetik dapat diberikan selama 8-10 hari sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif dari estrogen.

(14)

4) Pemberian testoteron dalam bentuk methiltestosteron dapat diberikan dalam mengurangi kelebihan estrogen.

3. Hipermenorea (menoragia) a. Definisi

Menoragia adalah perdarahan lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) dengan kehilangan darah lebih dari 80-100 ml (Sarwono, 2002).

 b. Etiologi dan Faktor Risiko

1) Gangguan hormon estrogen yang akan menyebabkan  pertumbuhan endonietirum. Akibatnya terjadi peluruhan jaringan endometrium abnormal dan sekali-kali akan menyebabkan  perdarahan yang memanjang dan peluruhan yang tidak teratur. 2) Anovulasi, yaitu kegagalan pelepasan ovarium atau produksi telur

yang matang menyebabkan 90% dari perdarahan uterus yang tidak normal ini terjadi pada wanita saat dan akhir masa produktif. Anovulasi ini menyebabkan pola menstruasi yang bervariasi,  perdarahan yang lebih berat, atau yang lebih ringan dari biasanya.

Anovulasi ini disebabkan oleh hal-hal berikut ini.

a) Sekresi estrogen berlebihan terjadi gagal berovulasi akan menyebabkan

tidak terbentuknya korpus luteum yang akan memproduksi  progesteron

(15)

untukperubahan sekresi endometriun. Sekresi estrogen  berlebih awalnya

akan menyebabkan hiperplasia adenomatus, hiperplasia atipical, dan akhirnya adenokarsinoma.

 b) Anovulasi juga disebabkan oleh adenoma putiitari yang memproduksi proklaktin berlebihan dan mengganggu kelenjar hipotalamus.

c) Sindrom polikista ovarium bisa menyebabkan anovulasi karena berhubungan dengan sekresi gonadotropin yang tidak normal dan aktivitas androgen yang berlebihan.

d) Perdarahan berat bisa terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi.

e) Infeksi berat bisa menyebabkan perdarahan yang berat karena terganggunya mekanisme pengumpulan darah, perokok, dan radang serviks merupakan risiko infeksi serviks.

f) Penyebab organik seperti luka uterus, termasuk letomioma,  polip, hiperplasia endometrial, danrnaligna.

g) Obat-obatan.

c. Manifestasi Klinis

Tanda-tanda dan gejala-gejala termasuk haid tidak teratur, ketegangan menstruasi yang terus meningkat, darah menstruasi yang  banyak (menoragia) dengan nyeri tekan pada payudara, menopause

(16)

dini, rasa tidak nyaman pada abdomen, dispepsia, tekanan pada pelvis, dan sering berkemih.

Gejala-gejala ini biasanya samar, tetapi setiap wanita dengan gejala-gejala gastrointestinal dan tanpa diagnosis yang diketahui harus dievaluasi dengan menduga kanker ovarium. Flatulenes dan rasa  penuh setelah memakan makanan kecil dan lingkar abdomen yang

terus meningkat merupakan gejala-gejala signifikan. Kombinasi dari dua isyarat utama.

1) Riwayat disfungsi ovarium jangka panjang.

2) Gejala-gejala gastrointestinal samar, tak terdiagnosis menetap. Hal ini harus menyadarkan perawat terhadap kemungkinan malignasi ovarium dini. Setiap ovarium yang teraba pada wanita telah melewati masa menopouse biasanya diperiksa karena ovarium menyusut setelah menopause. Tahap-tahap kanker ovarium.

 Tahap I : Pertumbuhan terbatas pada ovarium.

 Tahap II : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

dengan perluasan pelvis.

 Tahap III : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

dengan metastasis di luar pelvis atau nodus inguinal atau retroperitoneal positif.

 Tahap IV : Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium

dengan metastasis jauh.

(17)

1) Tumor yang besar dapat menghambat pertumbuhan janin, sehingga menyebabkan abortus, partus, dan partus prematurus. 2) Tumor yang bertangkai karena perbesaran uterus atau pengecilan

uterus partus: terjadi torsi dan menyebabkan rasa nyeri, nekrosis, dan infeksi yang disebut abdomen akut.

3) Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau trauma  persalinan.

4) Tumor besar dan berlokasi di bawah dapat menghalangi  persalinan.

d. Gejala Klinis

1) Perdarahan haid lebih dari 80-100 ml 2) Lamanya haid lebih dari 8 hari.

Komplikasi yang biasa terjadi adalah syok hipovolemik

e. Pengobatan

Sesuai penyebab, misalnya menoragia pada mioma uterus, maka  bergantung pada penanganan mioma uterus.

4. Hipomenorea

Hipomenorea ialah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa. Penyebabnya terdapat pada konstitusi penderita,

(18)

 pada uterus (misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin dan lain-lain. Hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.

5. Polimenorea

Pada polimenoria siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Polimenoria dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atu menjadi pendek masa luteal. Sebab lain yaitu kongesti ovarium karena peradangan endometriosis dan sebagainya.

6. Oligomenorea

Oligomenoria yaitu siklus haid lebih dari 35 hari dan kurang dari 3  bulan, jika lebih dari 3 bulan disebut amenorea. Perdarahan pada

oligomenoria biasanya berkurang.

Oligomenorea dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari  biasa.

7. Amenorea

Amenorea adalah keadaan tidak ada haid untuk sediktnya 3 bulan  berturut-turut. Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea primer dan

(19)

sekunder. Disebut amenorea primer jika seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah haid, sedangkan amenorea sekunder terjadi pada wanita yang telah mendapatkan haid, tetapi kemudian tidak dapat lagi.

Amenorea primer umumnya memiliki sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan genetik. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk pada sebab-sebab yang muncul kemudian dalam kehidupan wanita seperti gangguan gizi, gagguan metabolism, tumor, penyakit infeksi dan lain-lain.

Istilah kriptomera menunjuk pada keadaan dimana tidak tampak adanya haid karena darah tidak keluar karena ada yang menghalangi, misalnya pada ginatresia himenalis, penutupan kanalis servikalis dan lain-lain.

Ada pula yang dinamakan amenorea fisiologik, yakni yang terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah momopous.

Penyebab amenorea a. Gangguan organic pusat

Sebab organic: tumor, radang, destruksi  b. Gangguan kejiwaan

1) Syok emosional 2) Psikosis

3) Anoreksia nervosa 4) Pseudosiesis

(20)

1) Sindrom amenorea-galaktorea 2) Sindrom stein-leventhal

3) Amenorea hipotalamik d. Gangguan hipofisis

1) Sindrom Sheehan dan penyakit simmonds 2) Tumor

a) Adenoma basofil (penyakit cushing)

 b) Adenoma asidopil (akromegali, gigantisme) c) Adenoma kromofob (sindrom forbes-albright) e. Gangguan gonad

1) Kelainan congenital

a) Disgenesis ovarii (sindrom turner)  b) Sindrom testicular feminization 2) Menopause premature

3) The insensitive ovary

4) Penghentian fungsi ovarium karena oprasi, radiasi, radang dsb 5) Tumor sel granulose, sel teka, sel hilus, adrenal, arenoblastoma f. Gangguan glandula suprarenalis

1) Sindrom aderenogenital 2) Sindrom cushing

3) Sindrom Adinson

g. Gangguan glandula tiroidea

Hipotiroidi, hipertiroidi, kretinisme h. Gangguan pancreas

(21)

Diabetes mellitus

i. Gangguan uterus, vagina

1) Aplasia dan hipoplasia uteri 2) Sindrom Asherman 3) Endometritis tuberkulosa 4) Histerektomi 5) Aplasia vaginae  j. Penyakit-penyakit umum 1) Gangguan gizi 2) Obesitas 3) Dll

D. Asuhan Keperawatan Menstruasi 1. Dismenore

a. Pengkajian

Hal-hal yang perlu dikaji pada klien dengan dismenore adalah sebagai  berikut :

1) Siklus haid.

2) Karakteristik nyeri.

3) Gejala yang mengikutinya.

 b. Diagnosis Keperawatan

1)  Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus, hipersensitivitas, dan saraf nyeri uterus.

(22)

2) Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan adanya mual, muntah.

3) Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan kelebihan emosional.

c. Intervensi Keperawatan

1) Diagnosis 1: Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus, hipersenstivitas saraf nyeri uterus.

Tujuan: nyeri klien berkurang dalam waktu 1 x 24 jam. Intervensi Mandiri

a) Hangatkan bagian perut.

Rasional: dapat menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan mengurangi kontraksi spasmodik uterus,

 b) Masase daerah perut yang terasa nyeri.

Rasional: mengurangi nyeri karena adanya stimulus sentuhan terapeutik.

c) Lakukan latihan ringan.

Rasional: dapat memperbaiki aliran darah ke uterus dan tonus otot.

d) Lakukan teknik relaksasi.

Rasional: mengurangi tekanan untuk mendapatkan rileks. e) Berikan diuresis natural (vitamin) tidur dan istirahat.

(23)

Kolaborasi

a) Pemberian analgetik (aspirin, fenasetin, kafein).

Rasional: diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri agar ibu dapat istirahat.

 b) Terapi diometasin, ibuprofen, naprosen.

Rasional: biasanya digunakan untuk menormalkan produksi  prostagladin.

2) Diagnosis 2 : koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan kelabilan emosional.

Intervensi Mandiri

a) Kaji pemahaman klien tentang penyakit yang dideritanya.

Rasional: kecemasan ibu terhadap rasa sakit yang diderita akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan.

 b) Tentukan stres tambahan yang menyertainya.

Rasional: stres dapat mengganggu respons saraf otonom, sehingga dikhawatirkan akan menambah rasa sakit.

c) Berikan kesempatan pada ibu untuk mendiskusikan bagaimana rasa

sakit yang dideritanya.

d) Bantu klien mengidentifikasi keterampilan koping selama  periode berlangsung.

(24)

Rasional: penggunaan perilaku yang efektif dapat membantu klien berdaptasi dengan rasa sakit yang dialaminya.

e) Berikan periode tidur atau istirahat

Rasional: kelelahan karena rasa sakit dan pengeluaran cairan yang banyak dari tubuh cenderung merupakan masalah berarti yang mesti segera diatasi.

f) Dorong keterampilan mengenai stres, misalnya dengan teknik relaksasi,

visualisasi, bimbingan, imajinasi, dan latihan napas dalam. Rasional : dapat mengurangi rasa nyeri dan mengalihkan  perhatian klien

terhadap nyeri.

d. Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

e. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan klien dengan  berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

2. Sindrom Pramenstruasi a. Pengkajian

(25)

2) Lamanya sindrom ini 3) Durasi

4) Waktu dan interval sindrom 5) Efeknya terhadap diri.

 b. Diagnosis Keperawatan

1)  Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus.

2) Kecemasan yang berhubungan dengan miskonsepsi tentang  premenstrual sindrom.

3) Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan efek dari  penyakit menular seksual (PMS).

4) Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan adanya mual, muntah, perut kembung.

c. Intervensi Keperawatan

1) Diagnosis 1: Nyeri yang berhubungan dengan meningkatnya kontraktilitas uterus.

Tujuan: nyeri klien berkurang setelah 1 x 24 jam pemberian  perawatan.

Intervensi Rasional

Mandiri

 Hangatkan bagian perut.

 Dapat menyebabkan terjadinya

(26)

 Masase daerah perut yang

terasa nyeri.

 Lakukan teknik relaksasi.  Berikan diuretik natural

(vit-amin).

 Tidur dan istirahat.

Kolaborasi

 Pemberian analgetik (aspirin,

fenasetin, kafein).

 Terapi hormonal.

 Pemberian diometasin,

ibuprofen, naproksen.

kontrak spasmodik uterus.

 Mengurangi nyeri karena adanya

stimulasi sentuhan terapeutik dan dapat memperbaiki aliran darah ke uterus.

 Mengurangi tekanan untuk

mendapatkan relaksasi.

 Diperlukan untuk mengurangi

rasa nyeri agar ibu dapat istirahat.

 Ditujukan untuk mengurangi

ovulasi.

 Biasanya digunakan untuk

menormalkan produksi  prostaglandin.

2) Diagnosis 2: Kecemasan yang berhubungan dengan miskonseptual tentang premenstruasi sindrom stres.

Tujuan: kecemasan klien berkurang setelah 1 x 24 jam pemberian  perawatan.

(27)

Intervensi Rasional Mandiri

 Catat petunjuk perilaku,

misalnya: gelisah, peka rangsangan, menolak, dan  perilaku menarik perthatian.

 Bantu klien mengungkapkan

apa yang dirasakannya.

 Berikan informasi yang akurat

dan nyata tentang apa yang dilakukan.

 Berikan lingkungan yang

tenang untuk istirahat.

 Dorong orang terdekat untuk

memberikan perhatiannya.

 Bantu klien untuk belajar

ten-tang mekanisme pengontrolan diri.

 Indikator derajat ansietas,

misalnya: ibu merasakan

emosinya tidak terkontrol, stres dapat merupakan gejala akibat kondisi.

 Untuk membuat hubungan

terapeutik.

 Ketertibatan klien dalam

 perencanaan perawatan dapat membantu klien mengontrol  perasaannya.

 Membantu mengurangi ansietas.  Memberikan dukungan untuk

mengurangi stres. Meningkatkan rasa kontrol diri.

d. Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

(28)

e. Evaluasi Keperawatan

Merupakan hasil perkembangan klien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

3. Menoragia a. Pengkajian

1) Riwayat menstruasi dan reproduksi.

Hal ini dapat menggerakkan pola menstruasi, biasanya akan memberikan landasan untuk mengevaluasi gejalanya yang tiba-tiba. Guna mengkaji jumlah perdarahan secara tepat, tanyakan  pemakaian duk, berapa kali diganti, dan tingkat kejenuhannya. Penggantian duk setiap 4 jam mengidentifikasi banyaknya  perdarahan.

Riwayat kesehatan menggambarkan: a) Tanggal awal perdarahan.

 b) Lama perdarahan.

c) Bagaimana hubungan dengan siklus menstruasi wanita. d) Jumlah darah, gumpalan darah, dan bau.

e) Pola ketidaknyamanan, nyeri, serta kram. Nyeri dikaji dengan seberapa besar pengaruh nyeri terfiadap pola kehidupan atau kegiatan dengan karakteristik nyeri.

3) Riwayat masalah perdarahan. 4) Riwayat kesehatan keluarga.

(29)

5) Pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan pelviks memberikan informasi tentang keadaan vagina, perineum, uretra, serviks, dan rektum. Inspeksi terdapatnya laserasi vagina, polip serviks, infeksi, luka, terdapatnya perluasan uterus, lembek, ada masa, ada nodul atas, serta bengkak pada sektum retrovagina dan ligamen.

 b. Pemeriksaan diagnostik

1) Pap smear vagina atau servikal smear untuk kultur mikroskopik. 2) Hb dan Ht.

3) Jumlah darah lengkap. 4) Urinalisis dan kultur urine. 5) Tes kehamilan.

6) Kultur gonore atau klamidia. 7) Pelvik ultrasonografi.

c. Diagnosis Keperawatan

1) Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan darah  berlebihan.

2)  Nyeri yang berhubungan dengan disfungsi mentruasi. 3) Cemas yang berhubungan dengan disfungsi mentruasi.

4) Risiko cedera yang berhubungan dengan kemungkinan tindakan  pembedahan.

(30)

5) Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan efek  pengobatan disfungsi menstruasi.

d. Intervensi Keperawatan

1) Diagnosis 1: Defisit volume yang berhubungan dengan kehilangan darah berlebihan.

Tujuan: perbaikan dan keseimbangan cairan dibuktikan oleh tanda vital stabil, pengisian kapiler cepat, dan sensorium cepat.

Intervensi Rasional

Mandiri

 Tinjau ulang siklus menstruasi,

 perhatikan faktor-faktor  penyebab.

 Kaji dan catat jumlah, tipe

 perdarahan, serta timbang dan hitung jumlah pembalut.

 Perhatikan hipotensi atau

takikardi, perlambatan pengisian kapiler atau sianosis dasar kuku, serta membran mukosa bibir.

 Beri lingkungan yang tenang dan

 Membantu dan membuat

rencana perawatan yang tepat dan mencegah atau membatasi tetjadinya komplikasi.

 Membantu membuat diagnosis

 banding dan menentukan kebutuhan pengganti

 Tanda-tanda menunjukkan

syok hipovolemik.

(31)

dukungan psikologis.

2) Diagnosis 2: Kecemasan yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi.

Tujuan: kecemasan klien berkurang dalam 2 x 24 jam.

Intervensi Rasional

 Kaji dan dokumentasikan tingkat

kecemasan serta mekanisme koping.

 Biarkan klien mengekspresikan

kecemasan dan ketakutannya.

 Manfaatkan waktu kunjungan

yang fleksibel yang

memungkinkan kehadiran keluarga.

 Ajarkan teknik pengurangan

stres.

Kolaborasi

 Pemberian medroxy progesterone

 Data tersebut memberi

informasi mengenai perasaan sehat secara umum dan

 psikologis, penyebab kecemasan bervariasi dan individual

 Mengurangi perasaan cemas.  Kehadiran dan dukungan

anggota keluarga dapat mengurangi kecemasan ibu maupun keluarga

 Pengurangan stres dapat

meningkatkan sehat dan mengurangi nyeri.

(32)

accetate atau kombinasi estrogen.  Mengatur keseimbangan

hormon, mengontrol  perdarahan hebat, dan

membangun lagi siklus menstruasi normal.

3) Diagnosis 3: Nyeri yang berhubungan dengan disfungsi menstruasi Tujuan: rasa nyeri berkurang dalam waktu 1 x 24 jam.

Intervensi Rasional

 Kaji keluhan utama dan

intensitas nyeri (skala l-10),tempat nyeri.

 Observasi petunjuk nyeri dan

ekspresi wajah dan peningkatan  pernapasan.

 Gali alternatif tindakan

mengurangi nyeri, contoh teknik relaksasi.

 Beri analgetik dan

anti- Memberikan data dasar untuk

keberhasilan intervensi

  Nyeri nonverbal setiap orang

 berguna untuk keefektifan terapi.

 Dapat menurunkan kebutuhan

terapi farmakologis dan meningkatkan rasa kontrol ibu.

(33)

spasmodik yang sesuai untuk mengurangi nyeri.

 pengurangan nyeri.

e. Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi.

f. Evaluasi Keperawatan

Merupakan hasil perkembangan Idien dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai.

(34)

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium.

Stadium menstruasi terdiri dari 4 thap yaitu: 1. Stadium menstruasi atau desquamasi

2. Stadium post menstruum atau stadium regenerasi 3. Stadium intermenstruum atau stadium proliferasi 4. Stadium pramenstruum atau stadium sekresi

Kelainan menstruasi adalah masalah fisik atau mental yang mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan nyeri, perdarahan yang tidak  biasa yang lebih banyak atau sedikit, terlambatnya menarche atau hilangnya

siklus menstruasi tertentu.

Kelaianan atau gangguan menstruasi diantaranya: 1. Dismenore 2. Sindrome premenstruasi 3. Menoragia (Hipermenorea) 4. Hipomenorea 5. Polimenorea 6. Oligomenorea 7. Amenorea

Asuhan keperawatan yang muncul untuk pasien yang mengalami menstruasi diantaranya:

(35)

1.  Nyeri

2.  Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 3. Kecemasan

B. Saran

Mahasiswa keperawatan diharapkan dapat mengetahui mengenai menstruasi terutama gangguan menstruasi dan asuhan keperawatan yang terkait dengannya. Dengan itu diharapkan mahasiswa keperawatan ketika praktik keperawatan nantinya dapat menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Ovulasi adalah suatu proses yang terjadi di dalam siklus menstruasi wanita yaitu berupa pelepasan sel telur matang dari indung telur dan bergerak menuju ke tuba

Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah menstruasi mengandung darah vena dan arteri dengan

Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal yang disebut dengan stratum basale. Stadium ini

Pada penelitian ini disimpulkan bahwa wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko terjadi gangguan siklus menstruasi 1,89 kali lebih besar dibandingkan wanita

Menstruasi atau haid adalah hal yang akan dijalani oleh seorang remaja wanita, tetapi bila terjadi perdarahan uterus berlebihan maka hal tersebut berhubungan

Pada penelitian ini disimpulkan bahwa wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko terjadi gangguan siklus menstruasi 1,89 kali lebih besar dibandingkan wanita

Adalah perdarahan menstruasi yang lebih banyak dari normal atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus

Hasil studi Robertinson 2011, menyimpulkan bahwa wanita yang mengalami stres dalam bekerja memiliki resiko dua kali lipat mengalami pemendekan siklus menstruasi karena setiap terpapar