• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN PACKAGING PM (PROJECT MAYHEM) JEANS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN PACKAGING PM (PROJECT MAYHEM) JEANS"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

PERANCANGAN PACKAGING PM (PROJECT MAYHEM) JEANS

Prita Nikita Annisa Putri 206000090

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS ILMU REKAYASA

UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA, 2014

(2)

Perancangan packaging PM (project mayhem) jeans

Prita Nikita Annisa Putri Nim : 206000090

Mahasiswa Program Studi Desain komunikasi visual Universitas Paramadina Jakarta

ABSTRAK

Manusia sebagai makhluk hidup yang banyak memiliki kegiatan dengan aktivitas yang padat tercermin dari gaya hidupnya. Dalam kehidupan sehari-harinya mereka menggunakan pakaian ataupun celana yang nyaman yang dipakai. Celana jeans biasanya menjadi pilihan utama para remaja. Karena bergaya modern, casual, dan sporty. Jeans mempunyai bahan yang fleksibel dan kuat. Dalam kemasan untuk menjual bahan seoerti jeans dibutuhkan. Bahan yang sangat kuat namun tetap menarik perhatian.

Packaging merupakan representasi dari merek barang tersebut. Selain kuat dibutuhkan

visual yang menarik untuk membuat kemasan.

Kata kunci : jeans, packaging, ramah lingkungan dan kuat.

PENDAHULUAN

Sebagian besar kita berpendapat bahwa kemasan berguna untuk membawa barang dan hanya dibuang apabila barang itu sudah dipakai lagi. Berbagai macam jenis kemasan mulai dari

(3)

bentuk fungsi dan visualnya. Sangat berpengaruh bagi berlagsungnya penjualan. Ada yang bisa di daur ulang ,ramah lingkungan bahkan adapula yang tidak ramah pada lingkungan yang menyebabkan sampah dimana-mana.

Kemasan yang bagus dapat menjadi identitas yang melekat di produk dan pembeli. Bisa menjelaskan karakteristik suatu barang lewat sebuah visual kemasan. Oleh karena itu penulis berupaya membuat kemasan untuk jeans yang beda dari yang lain melainkan tidak hanya bahan kantong plastic saja tetapi bentuk yang lainnya, Namun tetap menarik dan kuat. Selama ini kita lihat produk jeans kapasitasnya padat dan sangat ber volume sehingga banyak yang berfikir kemasan yang bagus hanyalah kantung plastic untuk jeans.salah bahan dalam membuat suatu kemasam pada jeans dapat berakibat fatal, salah perhitungan bahan dan model dapat membat kemasan tidak menarik dan cepat rusak. Dalam membuat suatu kemasan diperlukan bahan yang kuat,nyaman, dan ramah lingkungan, namun modelnya berbeda dari yang lain. Selain gunanya untuk mempermudah membawa barang yang dibeli sampai di tujuan. kemasan dapat dinikmati bentuk dan keragaman visualnya yang menjadikan image sebuah produk yang ingin dibeli tersebut. Sehingga penggunaan kemasan bisa menjadi multifungsi.

Untuk itu perlu adanya sebuah rancangan kemasan / packaging yang kuat dalam pembuatannya dan penggunaannya . Dari mulai membuka kemasan untuk mengeluarkan jeans sampai menutup kembali .Karena hal itulah Penulis memberi judul penulisan ini yaitu “Perancangan packaging PM (project mayhem) jeans”. Pada masalah ini penulis mengerjakan tugas kelompok yang dibagikan tugasnya masing- masing . penulis mendapat bagian membuat kemasan untuk PM jeans.

PM jeans merupakan jeans yang dibuat dari anak urban Jakarta yang berarti (Project Mayhem) atau dalam ari bahasa indonesianya projek yang menyiksa.tetapi dari arti yang lebih baik .menyiksa disini adalah kata khiasan yang digunakan untuk menarik target audience yang berusia muda. Seperti bahasa anak muda sekarang so sick, I love this jeans. Itu merupakan kalimat khiasan anak muda yang berarti, saya sangat suka dengan jeans ini bukan dalam arti saya sakit suka jeans ini. Memiliki tone and manner bergaya anak muda yang casual dalam segala kegiatan.

Masalah yang ditemukan dalam kasus ini adalah banyak sekali kemasan yang cepat rusak ataupun monoton karena sebagagian besar kemasan untuk jeans berupa tas plastik saja

Tujuan perancangan kemasan ini adalah merancang kemasan yang mudah dioperasikan dan kuat. Agar barang yang dibawa tidak terkena kendala apa- apa.

(4)

KAJIAN TEORI

Sejarah kemasan (packaging)

A. SEJARAH SINGKAT KEMASAN

Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk

melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.

Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada jaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam perjalanan.

Dan pada tahun 1980-an, adalah tahun di mana persaingan dalam dunia usaha semakin meningkat. Dan kalangan produsen saling berlomba melakukan segala cara untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat

penting peranannya dalam strategi pemasaran. Di sini kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual beli terjadi.(dodo sudrojo,2009)

B. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEMASAN

Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan

memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan juga dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau

yang dibungkusnya. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan,

(5)

yaitu:

1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan fungsinya. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.

2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan

identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya dapat unggul terhadap produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.

3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan menarik perhatian konsumen.

Ruang lingkup bidang kemasan saat ini juga sudah semakin luas, mulai dari bahan yang sangat bervariasi hingga bentuk dan teknologi kemasan yang semakin menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan

kertas, plastik, kayu, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari kemasan berbentuk kubus, limas, tetrapak, corrugated box, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. produk dalam kantong plastik, dibalut dengan daun pisang, sekarang juga sudah berkembang sampai dalam bentuk botol dan kemasan yang cantik. (sudjoyo,2009)

C. FUNGSI DAN PERANAN KEMASAN Secara umum fungsi kemasan adalah :

1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. 2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang

terdapat pada kemasan.

(6)

pengiriman dan penyimpanan.

Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra

tertentu. Contohnya, produk-produk suatu benda tertentu. Dari kemasannya orang sudah dapat mengenali karakteristiknya, walaupun tidak ada pesan apa-apa yang ditulis pada bungkus tersebut, tapi kemasannya mengkomunikasikan suatu citra yang baik.

A. KEMASAN KERTAS. 1. Jenis-jenis Kertas.

Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas lunak. Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan kertas halus digunakan untuk kertas tulis berupa buku dan kertas sampul. Berikut beberapa jenis kertas kasar yang dapat digunakan untuk kemasan:

a. Kertas glasin dan kertas tahan minyak (grease proof). Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara

memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas. Penambahan bahan-bahan lain seperti plastisizer bertujuan untuk menambah kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang lengket.

Penambahan antioksidan bertujuan unttuk memperlambat ketengikan dan menghambat pertumbuhan jamur atau khamir. Kedua jenis kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan lilin. Kertas glasin digunakan sebagai bahan dasar laminat.

b. Kertas Perkamen

Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, biskuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar, kering, diasap atau

(7)

dimasak), hasil ternak lain, the dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen adalah :

1) mempunyai ketahanan lemak yang baik,

2) mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih,

3) permukaannya bebas serat, 4) tidak berbau dan tidak berasa,

5) transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin, dan 6) tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan tertentu.

c. Kertas lilin

Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum (titik cair 4052oC). Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain-lain.

d. Kertas Container board

Kertas daur ulang banyak digunakan dalam pembuatan pembuatan kartun beralur. Ada dua jenis kertas daluang, yaitu, line board disebut juga kertas kraft yang

berasal dari kayu cemara dan corrugated medium yang berasal dari kayu keras dengan proses sulfat.

e. Kertas Chipboard

Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. Jika

kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang f. Kertas Tyvek

Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density

polyethylene). Dibuat pertama sekali oleh Du Pont dengan nama

dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai permukaan yang licin dengan derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas

(8)

foto. Kertas ini bersifat :

1) no grain yaitu tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan kelembaban,

2) tahan terhadap kotoran, bahan kimia, 3) bebas dari kontaminasi kapang, dan

4) mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri ke dalam kemasan

g. Kertas Soluble

Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini diperkenalkan pertama sekali oleh Gilbreth Company, Philadelphia dengan nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan dan oleh FDA (Food and Drug Administration) tidak boleh digunakan untuk pangan. Sifat-sifat kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban tetapi cepat larut di dalam air.

h. Kertas plastik

Kertas plastik dibuat karena keterbatasan sumber selulosa. Kertas ini disebut juga kertas sintetis yang terbuat dari lembaran stirena, mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

1) daya sobek dan ketahanan lipat yang baik,

2) daya kaku lebih kecil daripada kertas selulosa, sehingga menimbulkan maslaah dalam pencetakan label,

3) tidak mengalami perubahan bila terjadi perubahan kelembaban (RH),

4) tahan terhadap lemak, air dan tidak dapat ditumbuhi lumut, dan 5) Dapat dicetak dengan suhu pencetakan yang tidak terlalu tinggi, karena polistirena akan lunak pada suhu 80oC.

2. Kemasan Kertas

Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastic dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan

(9)

penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi

sebagai media penyampaian komunikasi dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifanya yang sensitif terhadap air

dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.

Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft, kertas tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas yang dibuat dari modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas

yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, kaleng fiber, drum, cawan - cawan yang tahan air, kemasan tetrahedral dan lain-lain, yang dapat dibuat

dari paper board, kertas laminasi, corrugated board dan berbagai jenis

board dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan

bahan-bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Beberapa gambar di bawah ini adalah contoh-contoh kemasan kertas. (anjar ayib,2010)

(10)

Gambar 3 kertas karton glossy. Gambar 4 kertas karton doff

A. FAKTOR-FAKTOR DESAIN KEMASAN Ada tiga kategori untuk menentukan

desain kemasan. Pertama, soal makna kemasan. Kemasan sebaiknya

bermakna personal, sosial, dan publik. Personal yaitu hanya untuk diketahui sendiri isi yang ada dalam kemasan. Bermakna sosial, biasanya untuk penghargaan atau penghormatan atas prestasi atau hasil yang dicapai. Sementara kemasan yang bernilai publik, biasanya untuk produk untuk komersial, jadi pesan kemasannya harus dapat dimengerti oleh semua orang yang membacanya. Kedua, kemasan dalam bentuk fisik. Terdiri dari kemasan primer melekat pada produknya), kemasan sekunder (melindungi produk), kemasan tersier (fungsi kemudahan dan praktis pembawaannya), kemudian kemasan transport dan sebagainya. Ketiga, mendesain kemasan yang baik harus mencakup 5 fungsi yaitu fungsi protektif, fungsi praktis, fungsi informasi, fungsi komunikasi dan fungsi lingkungan.

Kemasan seringkali disebut sebagai “the silent sales-man/girl” karena mewakili ketidak hadiran pelayan dalam menunjukkan kualitas produk Desain kemasan mempunyai 5 prinsip fungsional, pertama kemasan

(packaging). Pada kemasan ini harus disampaikan tentang jenis produk, dan kegunaannya. Disini kejujuran jadi hal penting. Kedua, kemasan secara fisik. Fungsinya sebagai pelindung produk dari benturan, gesekan, guncangan,

(11)

yang nyaman dipakai. Maksudnya kemasan disini memberikan rasa nyaman jika disentuh, permukaannya tidak melukai, lentur saat digenggam, mudah dibersihkan, disimpan, stabil bila diletakkan. Kemasan yang dapat didaur ulang sangat diutamakan. Keempat, kemasan yang mampu menampilkan citra produk dan segmentasi pasar pemakainya. Disini melibatkan banyak unsur terutama yang berkaitan dengan imajinasi, selera, dan fantasi sipemakai. Kemasan disini harus mampu mennggambarkan siapa pemakainya, status sosial, dimana dan jenis perilaku seperti apa produk mainan tersebut dipakai. Keunikan menjadi nilai penting. Kelima, kemasan yang berprinsip mendukung keselarasan lingkungan. Kemasan yang baik adalah yang; mudah didaur ulang (recycle) ke produk baru dan tidak terkontaminasi, bisa dilebur dan dibuat kembali ke produk (re-use) dapat di pakai kembali.

Kemasan yang baik harus mempertimbangkan dan dapat menampilkan beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor pengamanan Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali agar kerenyahannya tahan lama.

2. Faktor ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya,

produk-produk refill atau isi ulang, produk-produk susu atau makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.

3. Faktor pendistribusian Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distribtutor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor,

kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan dirancang sedemikian rupa

sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat pemajangan.

4. Faktor komunikasi Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan

(12)

pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”, harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik; maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal. 5. Faktor ergonomi Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau

dipegang, dibuka dan mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol minyak goreng Tropical yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.

6. Faktor estetika Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo,

ilustrasi, huruf, tata letak atau layout, dan maskot . Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

7. Faktor identitas Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.

8. Faktor promosi Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini kemasan berfungsi sebagai silent sales person.

Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik perhatian konsumenkonsumen baru.

9. Faktor lingkungan Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita ini memiliki kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah

styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup

berhasil menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan

mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly ),

(13)

dapat didaur ulang (recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable). Faktor-faktor ini merupakan satu kesatuan yang sangat vital dan saling mendukung dalam keberhasilan penjualan, terlebih di masa sekarang dimana persaingan sangat ketat dan produk dituntut untuk dapat menjual sendiri. Penjualan maksimum tidak akan tercapai apabila secara keseluruhan

penampilan produk tidak dibuat semenarik mungkin. Keberhasilan penjualan tergantung pada citra yang diciptakan oleh kemasan tersebut. Penampilan harus dibuat sedemikian rupa agar konsumen dapat memberikan reaksi spontan, baik secara sadar ataupun tidak. Setelah itu, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan melakukan tindakan positif, yaitu melakukan pembelian di tempat penjualan.(pongky lubis,2011,kemasan pada jaman ini)

B. DAYA TARIK KEMASAN

Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah kemasan tersebut harus simple (sederhana), fungsional dan menciptakan

respons emosional positif yang secara tidak langsung “berkata”, “Belilah saya.” Kemasan harus dapat menarik perhatian secara visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus memberikan sebuah nilai tambah

terhadap produk yang dikemasnya.

Menurut penelitian, dari seluruh kegiatan penginderaan manusia, 80 % adalah penginderaan melalui penglihatan atau kasat mata (visual). Karena itulah, unsur-unsur grafis dari kemasan antara lain: warna, bentuk, merek, ilustrasi, huruf dan tata letak merupakan unsur visual yang mempunyai peran terbesar dalam proses penyampaian pesan secara kasatmata (visual

communication).(Sugiono,2010)

Agar berhasil, maka penampilan sebuah kemasan harus mempunyai daya tarik. Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu daya tarik visual (estetika) dan daya tarik praktis (fungsional). Daya tarik visual (estetika) Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan yang mencakup unsur-unsur

(14)

dikombinasikan untuk menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal. Daya tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang terletak pada bawah sadar manusia. Sebuah desain

yang baik harus mampu mempengaruhi konsumen untuk memberikan respons positif tanpa disadarinya. Sering terjadi konsumen membeli suatu produk yang

tidak lebih baik dari produk lainnya walaupun harganya lebih mahal. Dalam hal ini dapat dipastikan bahwa terdapat daya tarik tertentu yang mempengaruhi konsumen secara psikologis tanpa disadarinya. Misalnya produk-produk sabun mandi yang pada umumnya memiliki komposisi yang tidak jauh berbeda. Tetapi produk sabun mandi yang dapat menampilkan kelembutan yang divisualkan dengan baik pada desain kemasannya, di antaranya menggunakan warna-warna lembut (pastel) dan merek dengan font Script atau Italic (miring) dan

memberikan kesan lembut dan anggun akan lebih banyak dipilih oleh

konsumen. Visualisasi yang ditampilkan memberikan efek psikologis bahwa konsumen akan merasakan kulitnya lebih lembut setelah menggunakan sabun mandi tersebut.

Daya tarik praktis (fungsional) Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang ditujukan kepada konsumen maupun

distributor. Misalnya, untuk kemudahan penyimpanan atau pemajangan produk. Beberapa daya tarik praktis lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain: (1) Dapat melindungi produk. (2) Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk

disimpan. (3) Porsi yang sesuai untuk produk. (4) Dapat digunakan kembali (reusable). (5) Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang. (6) Memudahkan pemakai untuk menghabiskan isinya dan mengisi kembali dengan jenis produk yang dapat diisi ulang (refill).

(15)

C.Perancangan kemasan (packaging) untuk PM jeans

Penulis terinspirasi dari box pizza karena memiliki nilai kekuatan dan keunikan pada bentuk tersebut

Gambar 5. Sketsa alternative pm jeans

(16)

Gambar 7. Jenis kemasan pizza tipe B

Dari dua pilihan diatas penulis mengambil kemasan pizza tipe B karena mudah sekali cara menggunakannya dan kekuatannya terjamin.

Warna yang dipilih disesuaikan dengan unsur jeans yang bergaya anak muda, Bahan yang digunakan kertas karton doff.

PROFIL PM JEANS

CONCEPT DEFINITION EXAMPLE PM JEANS

Mission Tujuan yang diharapkan

menjadi nlai tujuan.

PM Jean yang baru berdiri pada tahun 2010 ini.

Merupakan brand local yang ingn bersaing dengan brand luar.dengan kualitas dalam negeri namun khualitasnya nya bagus

Vission Aspirasi organisai Memperkaya karya anak

(17)

dapat lebih mencitai produk dalam negeri.

Corporate Tujuan Mencapai peningkatan sumber

daya manusia dalam negeri meningkat dan lebih berkualitas.

Objectives and goal Obejektivitas mencapai tujuan

Memajukan produk- produk dalam negri karya anak muda. Strategis Cara penyampain tujuan

produk

Berpatisipasi dalam acara-acara event anak muda yang sudah bertaraf internasional. Corporate identity Profil dan nilai-nilai

disampaikan oleh produk

Merupakan produk sehari-hari berupa jeans yang bergaya anak muda, hasil dari dalam negeri. Dengan

mengedepankan nilai nasionalis yang tinggi terhadap karya anak negeri. Untuk majunya produk dalam negri

(18)

Corporate image profil dan nila-nilai yang disampaikan oleh produk

Suatu produk yang

disampaikan bergaya jiwa muda yang kualitasnya tidak kalah dengan produk asing

Issue Sebuah bahasan berupa

masalah yang belum menemukan titik temu.

Produk yang baru , pesaing yang banyak dan ditakuti. Sebuah masalah yang belum diselesaikan

Market sebuah kelompok yang di

defisinikan untuk siapa produk ini.

Target nya adalah mereka yang berjiwa muda yang suka banyak kegiatan.

Communication Taktik dan media untuk digunakan berkomunikasi dengaan kelompok-kelompok

Media yang dibutukan adalah : Majalah, word of mouth (promosi dari mulut kemulut oleh konsumen yang

menyukai produk jeans. Integration Tindakan mengkoordinasikan Pm jeans bertujuan untuk

mengangkat produktivitas karya anak negeri dapat menjadi berkembang pesat.

(19)

Pm jeans logo font : P M A b c d e f g h j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 - = ‘ ; [ ] . /, A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A b c d e f g h j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 - = ‘ ; [ ] . /,

(20)

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

A b c d e f g h j k l m n o p q r s t u v w x y z 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 - = ‘ ; [ ] . /,

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

(21)

Gambar 7. Gambar visualisasi kemasan pm jeans Keterangan gambar :

 Panjang keseluruhannya 28 cm x 2 = 56 cm

 Lebar kuping 8 cm

(22)

Cara menggunakan kemasan sangat mudah seperti layaknya kita membuka kemasan pizza dan barang yang dibawa tidak rusak sama sekali.

Gambar 8. Cara penempatan barang dan kemasan, praktis dan mudah

Gambar 9. Berupa alternative kemasan untuk pm jeans tapi dikhawatirkan kertasnya tdak begitu kuat.

(23)

Kesimpulan diatas penulis menyimpulkan gambar 8 adalah kemasan yang pantas mengambarkan produk pm jeans yang bergaya anak muda.

Perkembangan Fungsi packaging

Seiring dengan perkembangan mode yang terjadi di dunia advertising packaging mengikuti perkembangan trend dari tahun ke tahun, model dan fungsi dari packaging pun kian beragam. Banyak orang mengenal packaging dibuat sebagai untuk kemasan saja penggunaannya. Pada perkembangannya, eksplorasi material dan desain membuat kemasan ini tak lagi dilihat sebagai penggunaan dasarnya saja yang hanya berfungsi untuk menaruh produk tertentu saja. Tetapi sebagai gambaran visualisasi produk tertentu.

Aspek Desain

Desain menurut www.wikipedia.com dapat diartikan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Proses desain terutama desain produk pada umumnya memperhitungkan beberapa aspek antara lain fungsi dan ergonomi, bentuk dan estetika, produksi, konsumen, dan material.

Permasalahan dan kebutuhan Konsumen

Kebutuhan penggunaan kemasan terhadap suatu produk sangat berhubungan erat kaitannya, fungsi utamanya adalah sebagai tempat untuk menaruh barang produk tersebut. Sehingga sampai ke tujuan. Karena kebutuhan orang beraktivitas sangatlah banyak diperlukan kemasan untuk mempermudah gerakannya. Terlepas dari itu, Gaya dan fashion pada kemasan serta kegunaanya dapat memperpresentasikan sifat produk itu sendiri. Berkembang saat ini pun

(24)

kebanyakan lebih mengutamakan bentuk sesuai trend dari pada harus mempertahankan keamanan dan kenyaman pengguna terhadap lingkungan sekitarnya.

Seperti bahan yang tidak ramah lingkungan atau tidak bisa di daur ulang dapat menyebabkan sampah-sampah yang tidak berguna dan susah diolah. Sebaiknya dalam memilih bahan harus lebih cermat dan ingat akan kegunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ruddy .sejarah kemasan.2006.Bandung : New Age Publiseher

Martyn R. Shorten, Ph.D.BioMechanica, LLC. Packaging Design: Protection and

Performance.2000. 425 SE Ninth Ave.Portland, Oregon, 97214, USA

Website http://rizkialfauzy.wordpress.com/2013/04/06/sejarah-perkembangan-dan-peranan-pengemasan-bahan-pangan/. Website lainya www.gayahidup.inilah.com/read/detail/1942104/awas-bakteri-nyaman-berada-di-dalam-sepatu#.Ud7fDW0puKY www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=c8dbb917fde2753ad9eebf9cc58c69eb&jen is=d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e

(25)

www.factmonster.com/ipka/A0932723.html joelantares.blogspot.co.uk/2009/04/sejarah.html

Gambar

Gambar 3 kertas karton glossy.           Gambar 4 kertas  karton doff
Gambar 5. Sketsa alternative pm jeans
Gambar 7. Jenis kemasan pizza tipe B
Gambar 7. Gambar visualisasi kemasan pm jeans  Keterangan gambar :
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mereka percaya bahwa daerah Haharu (wilayah tempat Kampung Wunga berada) merupakan wilayah yang pertama kali orang Sumba mendarat dan mendiami pulau ini serta bersepakat

1. Soal matematika KD 2.5 tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang

Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2011. memberikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih,

dibandingkan dengan produk tempatan - barangan import lebih bermutu dan tahan lama - [Berikan contoh - tas tangan import yang menggunakan fabrik tahan lasak dan material

Asesmen Aspek Emosi Untuk Mengetahui Hambatan Perkembangan Emosi Anak Prasekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu.. vii

Pembelajaran fisika membutuhkan media yang dapat membuat materi fisika lebih menarik untuk dipelajari, untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan menghasilkan

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kuasa-Nya yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan

Our approach consists of three steps. First, we cluster each ranked list. Then we identify the reliable clusters and adjust the relevance value of each document according to the