• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V sekolah dasar."

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN UNTUK

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Anastasia Desi Hartanti Universitas Sanata Dharma

2016

Guru selalu membutuhkan soal yang berkualitas untuk mengukur tingkat pemahaman siswa pada suatu materi. Saat ini masih ada guru yang belum bisa membuat soal sendiri dengan memperhatikan langkah-langkah untuk mengembangkan soal. Penelitian ini mengembangkan tes hasil belajar yang bertujuan untuk memperoleh kumpulan soal yang berkualitas. Uji coba sampel terbatas dilakukan di SDN Condongcatur terhadap 60 siswa pada dua kelas.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Ada tujuh langkah pengembangan, antara lain (1)potensi dan masalah, (2)pengumpulan data, (3)desain produk, (4)validasi desain, (5)revisi desain, (6)uji coba produk, (7)revisi produk. Hasil penelitian ini adalah prototipe soal yang valid, reliabel, mempunyai daya beda yang kategorinya baik dan baik sekali, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang berfungsi.

Hasil pengembangan tes hasil belajar ini divalidasi oleh para ahli. Ada lima ahli, yaitu ahli matematika, ahli bahasa, ahli evaluasi pembelajaran, dan dua guru SD. Rata-rata validasi para ahli ada 3,3 yang merupakan kategori “sangat baik”. Validasi juga dilakukan pada uji coba sampel terbatas oleh 60 siswa. Hasil uji coba sampel terbatas dianalisis menggunakan software TAP. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaan, dan pengecoh. Soal yang berjumlah 50, setelah dianalisis dapat diketahui bahwa terdapat 25 soal (50%) yang valid, reliabel, dan mempunyai daya beda baik. Tingkat kesukaran pada soal yang sudah berkualitas terdapat 2 soal (8%) sukar, 20 soal (80%) sedang, dan 3 soal (12%) mudah. Pengecoh yang berfungsi ada 71 pengecoh, sedangkan pengecoh yang tidak berfungsi ada 4. Pengecoh yang tidak berfungsi akan diperbaiki sehingga pengecoh dapat berfungsi dengan baik.

(2)

ABSTRACK

LEARNING RESULT TEST MATHEMATIC DEVELOPMENT WITH BASIC COMPETENCE OF RESOLVING PROBLEMS RELATED TO TIME, DISTANCE, AND

SPEEDFOR STUDENT GRADE 5th ELEMENTARY SCHOOL

Anastasia Desi Hartanti Sanata Dharma University

2016

Teachers always need a high quality test question to measure understanding level of students on a certain material. Nowadays, there are teachers who have not been able to create their own question with regard the steps to develop the question. This study developed the learning result test that aims to obtain ahigh quality question collection. The limited sample test was done in SDN Condongcatur against 60 students in two classes.

The kind of the research is research and development (R & D). There are seven steps of development, which are; (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) design validation, (5) design revision, (6) products test, (7) product revision. The results of this study was the prototype question which is valid, reliable, have good differencepower and very good differencepower, level of difficulty, and functioningdetractors.

The results of learning result test development is validated by the experts. There are five experts namely mathematicians, linguists, expert of evaluation of learning, and two elementary school teachers. The average of the experts are 3.3 with "very good"category. The validation is also done on limited sample test by 60 students. The limited sample test results were analyzed using the software TAP. The analysis was conducted to determine the validity, reliability, power of different, difficulty level, and detractors. After analyzing50 questions can be seen that there are 25 questions (50%) were valid, reliable, and has good different power. The level of difficulty on a question that is already qualified found that there are 2 problems (8%) are difficult, 20 questions (80%) are moderate, and 3 problems (12%) are easy. There are 71 functioning detractors, and 4 detractors who do not work. The detractors who do not work will be repaired so that the detractorscan be done properly.

(3)

i

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN UNTUK

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Anastasia Desi Hartanti NIM: 121134141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Puji syukur saya haturkan karena selesainya tugas akhir skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Skripsi dapat selesai ini tidak luput dari peran berbagai pihak. Pihak yang berperan secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu dengan sukacita skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria karena berkat kasih-Nya yang masih boleh diterima sampai saat ini.

2. Yohanes Sujaka dan Yuliana Suharyati, kedua orangtua yang telah memberikan kasih yang luar biasa dan menjadi inspirasi untuk melangkah maju menuju masa depan.

3. Adik saya, Florensia Deni Setyawati yang telah memberikan kegembiraan yang begitu hebat dalam situasi apapun.

(7)

v MOTTO

Berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat hal yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Matius 6:6

Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

Yesaya 40:29

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Februari 2016

(9)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Anastasia Desi Hartanti Nomor Mahasiswa : 121134141

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universias Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR”

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya mapun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 11 Februari 2016 Yang menyatakan

(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN UNTUK

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Anastasia Desi Hartanti Universitas Sanata Dharma

2016

Guru selalu membutuhkan soal yang berkualitas untuk mengukur tingkat pemahaman siswa pada suatu materi. Saat ini masih ada guru yang belum bisa membuat soal sendiri dengan memperhatikan langkah-langkah untuk mengembangkan soal. Penelitian ini mengembangkan tes hasil belajar yang bertujuan untuk memperoleh kumpulan soal yang berkualitas. Uji coba sampel terbatas dilakukan di SDN Condongcatur terhadap 60 siswa pada dua kelas.

Jenis Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Ada tujuh langkah pengembangan, antara lain (1)potensi dan masalah, (2)pengumpulan data, (3)desain produk, (4)validasi desain, (5)revisi desain, (6)uji coba produk, (7)revisi produk. Hasil penelitian ini adalah prototipe soal yang valid, reliabel, mempunyai daya beda yang kategorinya baik dan baik sekali, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang berfungsi.

Hasil pengembangan tes hasil belajar ini divalidasi oleh para ahli. Ada lima ahli, yaitu ahli matematika, ahli bahasa, ahli evaluasi pembelajaran, dan dua guru SD. Rata-rata validasi para ahli ada 3,3 yang merupakan kategori “sangat baik”. Validasi juga dilakukan pada uji coba sampel terbatas oleh 60 siswa. Hasil uji coba sampel terbatas dianalisis menggunakan software TAP. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaan, dan pengecoh. Soal yang berjumlah 50, setelah dianalisis dapat diketahui bahwa terdapat 25 soal (50%) yang valid, reliabel, dan mempunyai daya beda baik. Tingkat kesukaran pada soal yang sudah berkualitas terdapat 2 soal (8%) sukar, 20 soal (80%) sedang, dan 3 soal (12%) mudah. Pengecoh yang berfungsi ada 71 pengecoh, sedangkan pengecoh yang tidak berfungsi ada 4. Pengecoh yang tidak berfungsi akan diperbaiki sehingga pengecoh dapat berfungsi dengan baik.

(11)

ix ABSTRACK

LEARNING RESULT TEST MATHEMATIC DEVELOPMENT WITH BASIC COMPETENCE OF RESOLVING PROBLEMS RELATED TO TIME,

DISTANCE, AND SPEEDFOR STUDENT GRADE 5th ELEMENTARY SCHOOL aims to obtain ahigh quality question collection. The limited sample test was done in SDN Condongcatur against 60 students in two classes.

The kind of the research is research and development (R & D). There are seven steps of development, which are; (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) design validation, (5) design revision, (6) products test, (7) product revision. The results of this study was the prototype question which is valid, reliable, have good differencepower and very good differencepower, level of difficulty, and functioningdetractors.

The results of learning result test development is validated by the experts. There are five experts namely mathematicians, linguists, expert of evaluation of learning, and two elementary school teachers. The average of the experts are 3.3 with "very good"category. The validation is also done on limited sample test by 60 students. The limited sample test results were analyzed using the software TAP. The analysis was conducted to determine the validity, reliability, power of different, difficulty level, and detractors. After analyzing50 questions can be seen that there are 25 questions (50%) were valid, reliable, and has good different power. The level of difficulty on a question that is already qualified found that there are 2 problems (8%) are difficult, 20 questions (80%) are moderate, and 3 problems (12%) are easy. There are 71 functioning detractors, and 4 detractors who do not work. The detractors who do not work will be repaired so that the detractorscan be done properly.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Mahakasih karena berkat uluran tangan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Pembuatan tugas akhir skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN TES

HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR

MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR”. Peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kelancaran selama proses penyusunan skripsi ini.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.

4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si dan Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd. yang telah mendampingi peneliti selama skripsi.

6. Tri Suhadi, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Codongcatur yang telah bersedia untuk bekerjasama dan memberikan ijin penelitian di sekolah.

7. Dosen ahli matematika yang telah bersedia menjadi validasi ahli. 8. Dosen ahli bahasa yang telah bersedia menjadi validasi ahli.

9. Dosen ahli evaluasi pembelajaran yang telah bersedia menjadi validasi ahli. 10.Siswa kelas VA dan VB SD Negeri Condongcatur yang dengan aktif dan

(13)

xi 11.Keluarga besar SD Negeri Denggung. 12.Keluarga besar SD Kanisius Kadirojo.

13.Kedua orangtua yang telah memberikan dukungan, baik berupa materi maupun moril.

14.Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk dukungan, bantuan, dan doanya.

Proses penyelesaian skripsi ini ada beberapa kendala baik dari dalam diri maupun dari luar. Tetapi, kendala tersebut bukanlah suatu hambatan bagi peneliti melainkan menjadi suatu cambukan untuk tetap semangan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi yang telah disusun ini dapat berguna untuk para pembaca. Peneliti memohon maaf apabila dalam penyajian terdapat beberapa kesalahan baik dalam sistematika, penyajian, dan isi. Peneliti juga meminta kritik dan saran dari para pembaca agar skripsi yang selanjutnya menjadi lebih baik lagi demi kemajuan pendidikan anak.

Yogyakarta, 11 Februari 2016

Penulis

(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Batasan Istilah ... 6

(15)

xiii

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Teori-teori yang Mendukung ... 10

a. Tes Hasil Belajar ... 10

b. Konstruksi Tes Hasil Belajar ... 16

c. Pengembangan Tes Hasil Belajar ... 24

d. Taksonomi Tes Hasil Belajar ... 28

e. Matematika ... 30

f. Kompetensi Dasar ... 31

2. Penelitian yang Relevan ... 31

B. Kerangka Berpikir ... 34

C. Pertanyaan penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Jenis Penelitian ... 38

B. Setting Penelitian ... 40

1. Objek Penelitian ... 41

2. Subjek Penelitian ... 41

3. Lokasi Penelitian ... 41

4. Waktu Penelitian ... 41

C. Prosedur Pengembangan ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

1. Wawancara ... 44

2. Kuesioner ... 44

(16)

xiv

E. Instrumen Penelitian ... 45

1. Pedoman Wawancara ... 45

2. Kuesioner ... 46

3. Tes ... 47

F. Teknik Analisis Data ... 48

1. Data Kuantitatif ... 48

2. Data Kualitatif ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

1. Prosedur Pengembangan Tes ... 56

2. Kualitas Tes ... 61

B. Pembahasan ... 70

1. Prosedur Penembangan Tes ... 70

2. Kualitas Tes ... 76

BAB V KESIMPULAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Keterbatasan Masalah ... 86

C. Saran ... 87

DAFTAR REFERENSI ... 88

LAMPIRAN ... 91

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ... 45

Tabel 3.2 Lembar Kuesioner ... 46

Tabel 3.3 Kategori Skor ... 48

Tabel 3.4 Konversi Kategori Skor ... 50

Tabel 3.5 Kriteria Validitas ... 51

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas ... 52

Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda ... 53

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran... 54

Tabel 4.1 Rekapitulasi Penilaian Validator... 59

Tabel 4.2 Hasil Uji Validasi Butir Soal Tipe A ... 61

Tabel 4.3 Hasil Uji Validasi Butir Soal Tipe B ... 61

Tabel 4.4 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe A ... 62

Tabel 4.5 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Tipe B ... 63

Tabel 4.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A ... 64

Tabel 4.7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B ... 64

Tabel 4.8 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A ... 65

Tabel 4.9 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B ... 67

Tabel 4.10 Hasil Analisis Validitas dan Kategori Butir Soal Tipe A ... 76

Tabel 4.11 Hasil Analisis Validitas dan Kategori Butir Soal Tipe B ... 77

Tabel 4.12 Hasil Analisis Daya Pembeda dan Kategori Soal Tipe A ... 78

Tabel 4.13 Hasil Analisis Daya Pembeda dan Kategori Soal Tipe B ... 79

Tabel 4.14 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran dan Kategori Soal Tipe A ... 80

Tabel 4.15 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran dan Kategori Soal Tipe B ... 80

(18)

xvi

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 91

Lampiran 2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 92

Lampiran 3 Analisis Kebutuhan ... 93

Lampiran 4 Kisi-kisi Soal ... 96

Lampiran 5 Validasi Para Ahli... 122

Lampiran 6 Soal Tipe A ... 137

Lampiran 7 Soal Tipe B ... 142

Lampiran 8 Data Jawaban Tipe A... 147

Lampiran 9 Data Jawaban Tipe B ... 149

Lampiran 10 Analisis Soal Tipe A ... 151

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini akan menjelaskan tujuh hal yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah serta spesifikasi produk.

A. Latar Belakang

(22)

Menurut Basri & Rusdiana (2015: 15) Pengembangan SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai supaya mempunyai pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan untuk menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Kegiatan pembelajaran di lembaga pendidikan khususnya pada jenjang sekolah dasar akan menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh suatu negara agar negara tersebut bisa menjadi negara maju. Kemajuan suatu negara tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) negara tersebut. Jika SDM tidak berkualitas maka negara tersebut susah untuk maju dan bersaing dengan negara lain dalam persaingan global. Akan tetapi, jika SDM negara tersebut berkualitas, maka negara tersebut akan menjadi negara maju. Suatu negara yang maju juga dilihat dari beberapa aspek, salah satunya adalah aspek pendidikan.

Lembaga pendidikan berperan dalam meningkatkan kualitas SDM. Asmani (2009: 24) memaparkan bahwa sekolah dan pemerintah mempunyai peran dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa kini. Peran sekolah antara lain melakukan rekrutmen guru yang berkualitas tinggi di suatu sekolah, kepemimpinan sekolah yang kuat dan merata, serta fokus pada prestasi siswa. Sedangkan peran pemerintah antara lain pemerintah harus mempunyai komitmen untuk mendukung sekolah dan memperbaiki kualitas guru, pemerintah juga perlu untuk menyempurnakan kurikulum.

(23)

dalam menguasai materi, cara menyampaikan materi, cara membuat soal, cara menjalin relasi dengan peserta didik dan guru.

Kualitas pendidikan dapat dilihat pada kemampuan lulusan pada jenjang pendidikan tertentu. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan kualitas penilaian. Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang baik. Kualitas belajar yang baik dapat dilihat dari hasil penilaiannya. Hasil penilaian yang baik akan memotivasi pendidik untuk mengajar dan peserta didik untuk belajar dengan lebih baik.

Hasil penilaian dapat diuji menggunakan alat ukur/ instrumen berupa tes maupun non-tes. Tes akan menghasilkan data yang baik setelah diuji validitas dan reliabilitasnya. Djemari (2004: 72), memaparkan bahwa kemampuan peserta didik dapat diketahui dengan memberikan tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, dan mengetahui hasil belajar.

(24)

karakteristik pembuatan soal, dimungkinkan bahwa hasil tes tersebut tidak mengungkapkan kemampuan peserta didik dengan tepat.

Peneliti melakukan wawancara pada bulan Juli dengan tiga guru SD kelas V dari SD N Denggung, SD K Kadirojo, dan SD N Condongcatur. Dari ketiga SD yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan wawancara, ketiga guru tersebut menyatakan bahwa membutuhkan prototipe soal matematika yang sudah dikatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh, dan indeks kesukaran.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, maka peneliti terdorong untuk mengembangkan tes hasil belajar siswa dengan melakukan penelitian dan pengembangan (Reserch and Development). Tes yang dikembangkan oleh peneliti menggunakan ranah kognitif dari Taksonomi Bloom yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai dan mencipta. Penelitian yang dikembangkan berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Waktu, Jarak, dan Kecepatan untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.

B. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan agar tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Batasan-batasan permasalahan tersebut adalah:

1. Alat ukur yang dikembangkan oleh peneliti berupa soal tes pilihan ganda yang berjumlah 50 soal.

(25)

3. Tes hasil belajar yang akan dibuat untuk mata pelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar.

4. Kompetensi Dasar yang digunakan 2.5 tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengembangkan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian tentang pengembangan soal ini antara lain: 1. Manfaat Teoritis

(26)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam bentuk arsip soal-soal yang sudah valid dan reliabel dan siap diujikan untuk sekolah.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi untuk mengembangkan soal pilihan ganda yang memperhatikan karakteristik pembuatan soal.

c. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam membuat soal sesuai dengan karakteristik pembuatan soal pilihan ganda. Peneliti juga menganalisis soal berdasarkan jawaban dari peserta didik.

d. Bagi Siswa

Pada proses mengerjakan soal, peserta didik diajak berpikir dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta melalui soal pilihan ganda dalam bentuk soal cerita.

F. Batasan Istilah 1. Tes Hasil Belajar

(27)

2. Menyelesaikan Masalah

Menyelesaikan masalah adalah proses berpikir pada ranah kognitif melalui langkah-langkah tertentu untuk menyelesaikan suatu persoalan.

3. Matematika

Matematika adalah suatu bidang studi yang tidak hanya berdiri sendiri melainkan dapat membantu pada bidang studi lain antara lain sosial, ekonomi, dan alam. Matematika harus dipelajari oleh setiap orang agar dapat memecahkan masalah dan membatu manusia untuk menghitung, memecahkan masalah, dan berpikir kritis

4. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah tujuan pembelajaran yang mencakup tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, siswa dapat menyelesaikannya berupa tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang didapat di sekolah.

5. Validitas

Validitas adalah mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur dan mengacu pada aspek ketepatan dan kecermatan suatu hasil pengukuran.

6. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan dan kestabilan suatu instrumen sehingga apabila dilakukan uji reliabilitas hasilnya tetap sama.

7. Daya Beda

(28)

8. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal dengan kriteria yang sudah ditentukan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Semakin tinggi tingkat kesulitan, maka soal dikategorikan mudah dan semakin rendah tingkat kesulitan, maka soal dikategorikan sukar.

9. Pengecoh

Pengecoh adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban yang berfungsi untuk mengecoh peserta tes agar memilih pengecoh tersebut. Pengecoh akan berfungsi dengan baik apabila pengecoh dipilih secara merata oleh peserta didik paling sedikit dipilih 5% oleh pengikut tes.

G. Spesifikasi Produk

Produk tes hasil belajar terdapat pesifikasi tes/kisi-kisi, berikut ini spesifikasi produk tes hasil belajar:

1. Soal matematika KD 2.5 tentang menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang siap untuk digunakan dan sudah terdapat kunci jawaban di dalamnya.

(29)

3. Instrumen pilihan ganda yang digunakan mempunyai daya beda yang berkategori baik dan baik sekali.

4. Tingkat kesukaran pada instrumen pilihan ganda mempunyai kategori sukar, sedang, dan mudah. Proporsi soal seharusnya 25% sukar 50% sedang, dan 25% mudah.

(30)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini akan menjelaskan empat hal yaitu kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian

A. Kajian Pustaka

Kajian teori ini berisi tentang teori-teori relevan yang berhubungan dengan tes hasil belajar, konstruksi tes hasil belajar, pengembangan tes hasil belajar, taksonomi bloom, matematika, dan kompetensi dasar.

1. Teori-teori yang Mendukung a. Tes Hasil Belajar

1) Definisi Tes Hasil Belajar

(31)
(32)

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran (Jihad & Haris, 2008: 15). Purwanto (2009: 44) memaparkan bahwa hasil belajar digunakan untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai materi yang telah diterima. Untuk mewujudkan hasil belajar perlu dilakukan serangkaian pengukuran yang menggunakan alat evaluasi secara tepat. Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada manusia dalam hal sikap dan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Purwanto, 2009:45). Peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran untuk mengetahuai penguasaan materi yang diperoleh setelah melakukan serangkaian tes.

(33)

menggunakan cara dan aturan tertentu. Tes tersebut akan mengukur perubahan tingkah laku siswa setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran untuk mengetahui penguasaan materi yang diperoleh setelah melakukan serangkaian tes tersebut.

2) Jenis Tes, Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda

(34)

jenis tes untuk mengevaluasi pengetahuan hasil belajar siswa selama satu semester. Sulistyorini (2009: 105) sependapat dengan Mardapi dan Sukardi bahwa tes pilihan ganda ini adalah tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa karena soal yang dapat dimuat dalam aitem tes pilihan ganda jumlahnya lebih banyak sehingga cakupan materi yang digunakan lebih banyak untuk menyusun soal. Tes ini terdiri dari sebuah pernyataan atau pertanyaan yang mempunyai satu jawaban benar dan beberapa pengecoh. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa aitem tes pilihan ganda ini adalah salah satu jenis tes obyektif yang terdiri dari sebuah pernyataan atau pertanyaan yang memiliki beberapa alternatif jawaban. Dari alternatif jawaban tersebut terdiri dari satu jawaban yang benar dan beberapa pengecoh. Pengecoh dibuat mirip dengan jawaban yang benar sehingga memungkinkan siswa untuk memilih jawaban pengecoh tersebut.

(35)

dapat memilih alternatif jawaban dengan cara menerka-nerka bila tidak tahu jawaban yang benar dan biaya yang dikeluarkan untuk mencetak soal tes akan banyak karena jumlah soal yang dibuat dalam soal pilihan ganda cukup banyak.

Sukardi (2008: 125) menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan yang terdapat di aitem tes pilihan ganda. Kelebihan tes pilihan ganda yaitu dapat mencakup banyak materi dalam pembuatan soal, jawaban siswa dapat dikoreksi secara mudah dan cepat dengan lembar jawaban yang terpisah. Kelemahannya adalah proses penyusunan soal membutuhkan waktu yang lebih lama, siswa dapat menjawab soal dengan hanya menerka-nerka jawaban.

Sulistyorini (2009: 101) menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan tes pilihan ganda. Kelebihan dari tes pilihan ganda adalah semua bahan yang diajarkan guru dapat terwakilkan pada soal, lebih mudah dan cepat ketika mengoreksinya, pengoreksian dapat diserahkan kepada orang lain. Kelemahannya adalah proses penyusunan soal lebih sulit dan membutuhkan waktu yang lama, banyak kesempatan untuk main untung-untungan, kerjasama antar peserta tes ketika mengerjakan soal lebih terbuka.

(36)

dengan melihat kunci jawaban, dapat dikoreksi dengan mudah dan cepat menggunakan kunci jawaban, cakupan materi dalam pembuatan soal lebih bervariatif. Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh tes pilihan ganda, yaitu memungkinkan siswa untuk menebak apabila tidak tahu ketika memilih alternatif jawaban, mengeluarkan biaya yang banyak untuk mencetak soal tes, pembuatan soal memerlukan waktu yang lebih lama, memungkinkan siswa untuk bekerjasama dalam pengerjaan soal. b. Konstruksi Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar yang baik dikonstruksi dengan memenuhi validitas, reliabilitas dan karakteristik butir soal yaitu tingkat kesulitan, daya beda, dan pengecoh alternatif jawaban.

1) Validitas

(37)

mampu mengukur sesuatu yang ingin diukur dan mengacu pada aspek ketepatan dan kecermatan suatu hasil pengukuran untuk mengembangkan soal evaluasi.

Menurut Widoyoko (2014: 173) menyatakan bahwa validitas dibedakan menjadi lima, yaitu validitas isi, validitas konstruk, validitas butir, validitas kesejajaran, dan validitas prediksi.

Berikut penjelasan mengenai macam-macam validitas: a) Validitas isi (Content Validity)

Validitas isi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar pada instrumen yang berbentuk tes. Validitas isi digunakan untuk mengukur kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.

b) Validitas konstruk (Construck Validity)

Validitas konstruk adalah alat ukur untuk mengukur setiap aspek berpikir pada butir-butir soal yang membangun tes. Pengujian validitas konstruk dapat menggunakan pendapat para ahli (expert judgement).

c) Validitas Butir (Item Validity)

(38)

d) Validitas Kesejajaran (Concurrent Validity)

Suatu instrumen mempunyai validitas kesejajaran jika hasilnya sesuai dengan kriteria yang sudah ada yaitu berupa instrumen lain yang mengukur hal yang sama tetapi sudah diakui validitasnya. Contoh instrumen yang sudah diakui validitasnya dengan tes terstandar.

e) Validitas Prediksi (Predictive Validity)

Suatu instrumen mempunyai validitas prediksi jika mampu meramalkan hal yang akan terjadi pada masa yang akan datang tentang hal yang sama. Validitas ini biasanya digunakan untuk menguji validitas instrumen bentuk tes.

2) Reliabilitas

(39)

ketetapan hasil tes. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketepatan dan kestabilan suatu instrumen sehingga apabila dilakukan uji reliabilitas hasilnya tetap sama.

Widoyoko (2014: 189) memaparkan bahwa ada empat cara untuk menguji reliabilitas, yaitu menggunakan metode bentuk paralel, metode tes berulang, instrumen skor diskrit, dan instrumen skor non diskrit. Berikut penjelasan tentang cara untuk menguji reliabilitas:

a) Metode Bentuk Paralel (Equivalent Method)

Metode paralel ini dilakukan dengan menyusun dua instrumen yang hampir sama terlebih dahulu, lalu lakukan uji coba pada sekelompok siswa yang sama, kemudia hasil uji coba itu dikorelasikan dengan teknik korelasi (product moment). Instrumen paralel tersebut adalah dua buah instrumen yang mempunyai tujuan, tingkat kesulitan dan susunan yang sama, tetapi butir-butir pertanyaan/ pernyataan berbeda.

b) Metode Tes Berulang (Test-retest Method)

(40)

c) Instrumen Skor Diskrit

Instrumen skor diskrit adalah instrumen yang skor jawabannya hanya satu untuk jawaban benar dan nol untuk jawaban salah. Untuk instrumen yang skornya diskrit, tingkat reliabilitasnya dapat dicari menggunakan metode belah dua, rumus Flanagan, rumus Rulon, rumus K-R. 20, rumus K-R. 21, dan rumus Hoyt. Ada tiga cara membelah butir instrumen tersebut. Pertama pembelahan ganjil-genap dengan membelah menjadi kelompok butir nomor ganjil dan kelompok butir genap yang disebut sebagai belahan ganjil genap. Kedua pembelahan awal-akhir dengan membelah menjadi kelompok butir nomor awal dan kelompok butir nomor akhir yang disebut sebagai belahan awal-akhir. Ketiga pembelahan cara random dengan melakukan undian sederhana untuk menentukan butir-butir yang akan dimasukkan menjadi belahan pertama dan belahan kedua. d) Instrumen Skor Non Diskrit

Instrumen skor non diskrit adalah instrumen pengukuran yang dalam sistem skornya bersifat gradual yaitu ada penjenjangan skor dari skor tertinggi hingga skor terendah.

3) Karakteristik Butir Soal a) Daya Pembeda

(41)
(42)

b) Tingkat Kesukaran

(43)

Semakin tinggi tingkat kesulitan, maka soal dikategorikan mudah dan semakin rendah tingkat kesulitan, maka soal dikategorikan sukar. Soal dikategorikan sedang apabila tingkat kesulitan di tengah-tengah antara kategori mudah dan sukar. c) Pengecoh

(44)

dipilih secara tidak merata. Arikunto (2012: 234) memaparkan bahwa sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengecoh adalah pilihan jawaban yang bukan merupakan kunci jawaban yang berfungsi untuk mengecoh peserta tes agar memilih pengecoh tersebut. Pengecoh akan berfungsi dengan baik apabila pengecoh dipilih secara merata oleh peserta didik paling sedikit dipilih 5% oleh pengikut tes.

c. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Menurut Suwarto (2013: 126), Yamin (2003: 152), dan Mardapi (2007: 88) terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh dalam mengembangkan suatu tes hasil belajar. Ada sembilan langkah dalam pengembangan tes yaitu:

1) Menyusun spesifikasi tes

Penyusunan spesifikasi tes terdiri dari empat kegiatan. Kegiatan yang pertama adalah menentukan tujuan tes, kedua menyusun kisi-kisi tes, ketiga menentukan bentuk tes, dan yang keempat menentukan panjang tes.

2) Menulis soal tes

(45)

3) Menelaah soal tes

Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki soal apabila dalam pembuatan soal masih terdapat kekurangan atau kesalahan.

4) Melakukan uji coba tes

Uji coba tes ini digunakan untuk mengetahui kualitas soal yang telah dibuat. Apabila belum sesuai harapan, maka pembuat soal dapat melakukan perbaikan atau revisi.

5) Menganalisis butir soal

Analisis butir soal dilakukan pada masing-masing butir sehingga dapat diketahui validitas dan reliabilitas soal serta baik atau tidaknya karakteristik butir soal.

6) Memperbaiki tes

Butir soal yang sudah dianalisis dan apabila ada butir soal yang kurang baik, maka perlu diperbaiki terlebih dahulu.

7) Merakit tes

Setelah memperbaiki butir soal yang kurang baik, pembuat soal dapat merakit butir-butir soal menjadi satu kesatuan.

8) Melaksanakan tes

(46)

9) Hasil tes

Hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor. Skor yang dhasilkan kemudian ditafsirkan sehingga dapat memberikan keputusan pada peserta tes.

Menurut Purwanto (2009: 83) memaparkan bahwa pengembangan tes hasil belajar ada 7 langkah, yaitu:

1) Identifikasi Hasil Belajar

Menentukan mata pelajaran yang akan diukur hasil belajarnya dan ranah yang akan diukur anatara kognitif atau afektif atau psikomotornya.

2) Deskripsi Materi

Tes yang akan dibuat disesuaikan dengan materi yang telah diajarkan oleh peserta tes. Kesesuaian antara materi dan tes akan menghasilkan data tentang hasil belajar.

3) Pengembangan Spesifikasi

(47)

4) Menuliskan Butir-butir Tes dan Kunci Jawaban

Butir-butir tes ditulis untuk mengukur variabel yang berpedoman pada kisi-kisi yang dibuat. Kunci jawaban ditulis di dalam spesifikasi tes hasil belajar agar orang lain yang membaca juga dapat mengikuti perolehan hasil belajar dari tes tersebut.

5) Mengumpulkan Data Uji Coba

Data uji coba dikumpulkan mengan dengujikan instrumen uji coba tes hasil belajar yang berdasarkan kisi-kisi. Jawaban dari peserta tes diubah menjadi skor berdasarkan aturan skoring uji coba. Skor tersebut menjadi data uji coba hasil belajar.

6) Menguji Kualitas Tes

Tes hasil belajar diuji kualitasnya secara empiris sehingga dapat diketahui tes hasil belajar tersebut berkualitas. Tes hasil belajar yang telah diuji secara empiris, terdapat jaminan bahwa data hasil belajar tersebut mencerminkan penguasaan siswa terhadap materi. 7) Melakukan Kompilasi

Kompilasi tes adalah membuang butir soal yang jelek dan menata kembali butir soal yang baik. Butir kompilasi adalah butir soal yang sudah siap digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar.

(48)

menentukan panjang tes, 2) menulis soal tes sesuai dengan jenis tes yang digunakan, 3) menelaah soal tes dengan bantuan para ahli, 4) melakukan uji coba tes pada sampel terbatas, 5) menganalisis butir soal berdasarkan validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran, dan pengecoh, 6) memperbaiki tes yang masih perlu direvisi dan membuang soal yang tidak sesuai kriteria, 7) merakit tes, 8) melaksanakan tes dengan mengujikan kepada siswa, 9) hasil tes yang diperoleh akan mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap suatu materi.

d. Taksonomi Tes Hasil Belajar

Menurut Anderson & Crathwohl (2001: 6) menjelaskan bahwa taksonomi adalah suatu kerangka pikir khusus yang memiliki kata kerja dan kata benda untuk mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan. Taksonomi Bloom revisi ini mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan mempunyai empat kategori yaitu faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Pada dimensi proses kogitif berisi enam kategori yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

(49)

Proses kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mengingat

Proses mengingat adalah pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Kata kerja operasional proses kognitif mengingat meliputi menyebutkan dan membilang.

2. Memahami

Proses memahami adalah mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik secara lisan, tulisan atau grafis. Kata kerja operasional proses kognitif memahami meliputi menghitung dan mengubah.

3. Mengaplikasikan

Proses mengaplikasi adalah menggunakan langkah-langkah tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kata kerja operasional proses kognitif mengaplikasikan meliputi menentukan, menyelidiki, dan melakukan.

4. Menganalisis

(50)

5. Mengevaluasi

Proses mengevaluasi adalah membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kata kerja operasional proses kognitif mengevaluasi meliputi mengukur dan mengkritisi.

6. Mencipta

Proses mencipta adalah proses menyusun elemen-elemen menjadi keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kata kerja operasional proses kognitif mencipta meliputi menemukan dan memprediksi. e. Matematika

(51)

harus dipelajari oleh setiap orang agar dapat memecahkan masalah dan membatu manusia untuk menghitung, memecahkan masalah, dan berpikir kritis.

f. Kompetensi Dasar

Kusaeri (2014: 30) menyatakan bahwa kompetensi dasar adalah tujuan pembelajaran yang mempunyai cakupan yang luas. Suwandi (2010: 22) memaparkan bahwa kompetensi dasar adalah pertanyaan minimal tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan pada kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau subaspek mata pelajaran tertentu. Susilo (2007: 98) menambahkan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang harus dimiliki siswa untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kompetensi dasar adalah tujuan pembelajaran yang mencakup tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, siswa dapat menyelesaikannya berupa tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang didapat di sekolah.

2. Penelitian yang Relevan

(52)

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas VI.E SD Xaverius 1 Palembang sebanyak 37 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peneliti telah menghasilkan produk soal matematika model PISA yang valid dan praktis untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa SD. Penilaian dari validator menyatakan bahwa soal tersebut sudah baik secara konten, konstruk, dan bahasa. Validitas soal juga dapat dilihat dasi hasil analisis butir soal pada siswa non subjek penelitian. Hasil uji coba pada small group dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa mampu memahami soal

dengan baik. Soal yang dikembangkan mempunyai efek potensial yang positif terhadap kemampian komunikasi matematis siswa SD yang dapat dilihat dari skor rata-rata siswa mencapai 47,89 dari skor maksimal 82, Skor 47,89 termasuk kategori kemampuan komunikasi matematis baik. Berdasarkan wawancara dengan siswa, soal matematika model PISA dapat merangsang untuk mengkomunikasikan jawabannya secara tertulis dengan memberikan gambar, penjelasan, alasan, dan bukti.

(53)

Hasil analisis 40 butir soal 99% dikatakan valid. Hasil analisis reliabilitas sebesar 0,64 masuk kategori tinggi. Taraf kesukaran diperoleh 7,5% kategori sukar, 62,5% kategori sedang, dan 30% kategori mudah. Daya beda butir tes terdapat 45% kategori jelek, 42,5% kategori sedang, dan 12,5 kategori baik. Efektifitas pengecoh memperoleh kategori baik sebanyak 75%.

(54)

pada level berpikir tingkat tinggi dan memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu valid dan reliabel.

Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.2 Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan B. Kerangka Berpikir

Tes hasil belajar adalah suatu alat ukur yang berfungsi melakukan pengukuran untuk mengumpulkan data hasil belajar. Alat ukur yang digunakan untuk penilaian yang sistematis, sah, dapat dipercaya dan objektif untuk menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat pengetahuan siswa

Siti Sofiyah,

(55)

terhadap materi yang telah dipelajari. Alat ukur yang digunakan adalah tes dan tes tersebut dapat berupa sejumlah pertanyaan untuk dijawab atau pernyataan untuk dianggapi oleh peserta tes yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang melalui jawaban yang diberikan menggunakan cara dan aturan tertentu. Tes tersebut akan mengukur perubahan tingkah laku siswa setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran untuk mengetahui penguasaan materi yang diperoleh setelah melakukan serangkaian tes tersebut. Jenis tes ada tes obyektif dan tes uraian.

(56)

kepada siswa. Guru juga belum menganalisis daya beda, tingkat kesukaran dan pengecoh. Maka dari itu guru membutuhkan prototipe soal yang sudah valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria yang baik dan baik sekali, tingkat kesukaran, dan pengecoh yang berfungsi.

Berdasarkan hasil wawancara, hal tersebut menjadi acuan untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi. Soal yang dikembangkan berupa pilihan ganda yang mengukur proses kognitif dari tahap mengingat hingga mencipta. Tes hasil belajar yang dikembangkan akan menghasilkan produk berupa prototipe soal yang dibutuhkan guru.

C. Pertanyaan penelitian

1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar KD menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan untuk siswa kelas V SD?

2. Bagaimana validitas expert judgement tes hasil belajar KD menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan untuk siswa kelas V SD berdasar hasil penilaian ahli?

3. Bagaimana validitas tes hasil belajar KD menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?

(57)

5. Bagaimana daya beda tes hasil belajar KD menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?

6. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar KD menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jarak, waktu dan kecepatan untuk siswa kelas V SD berdasar hasil uji coba empiris?

(58)

38 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian Research and Development (R&D). Sugiyono (2014: 297) memaparkan bahwa Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

dan menguji keefektifan suatu produk. Penelitian ini mengembangkan produk berupa Tes Hasil Belajar (THB) untuk mata pelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar (SD). Soal tes tersebut mencakup materi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan.

Penelitian ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall (Sugiyono, 2012: 298-311) yang terdiri dari sepuluh langkah. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dari Sugiyono adalah:

Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono Pengumpulan

Data Desain Produk

Validasi Desain Revisi Desain

Uji Coba Produk Potensi dan

Masalah

Revisi Produk Uji Coba

Pemakaian Revisi Produk

(59)

Model penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall (Sugiyono, 2014: 298) terdiri dari sepuluh langkah yang membahas tentang:

1. Potensi dan Masalah

Potensi dan masalah adalah data yang diperoleh untuk mengetahui masalah yang terjadi di lapangan. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa didapatkan dari laporan penelitian orang lain, dokumentasi, atau wawancara.

2. Pengumpulan Data

Setelah mengetahui potensi dan masalah, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi sebagai bahan untuk merencanakan produk tertentu yang dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Desain Produk

Penelitian Research and Development akan menghasilkan sebuah produk yang bermacam-macam. Produk yang dihasilkan bisa berupa bahan ajar, alat peraga, atau berupa tes.

4. Validasi Desain

Validasi desain adalah penilaian terhadap rancangan produk. Penilaian ini bisa meminta bantuan pakar atau para ahli yang sudah mempunyai pengalaman untuk menilai rancangan produk baru tersebut.

5. Revisi Desain

(60)

6. Uji Coba Produk

Produk yang sudah direvisi oleh peneliti kemudian diujicobakan ke sampel terbatas. Peneliti menentukan tempat yang akan diugunakan untuk uji coba produk.

7. Revisi Produk

Hasil uji coba produk pada sampel terbatas akan diperoleh data. Data yang diperoleh kemudian direvisi oleh peneliti. Produk direvisi menjadi produk yang benar-benar sudah siap diujicobakan.

8. Uji Coba Pemakaian

Produk yang sudah diujicoba pada sampel terbatas dan yang sudah direvisi kemudian peneliti melakukan uji coba dalam lingkup yang luas. Uji coba pemakaian tetap harus dinilai kelemahan dan hambatan produk tersebut untuk melakukan revisi.

9. Revisi Produk

Revisi produk dilaksanakan apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat kelemahan atau hambatan yang tejadi di dalam kondisi nyata. 10.Produk Masal

Produk masal ini dibuat apabila produk yang dikembangkan sudah dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian terdiri dari objek penelitian, subjek penelitian, lokasi

(61)

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini berupa tes hasil belajar untuk mata pelajaran matematika KD 2.5 menyelesaikan soal pilihan ganda untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 60 siswa kelas V SD N Condongcatur semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Peneliti memilih SD N Condongcatur karena ada dua kelas di kelas V sehingga uji coba sampel terbatas terhadap dua tipe soal dapat dilakukan secara bersamaan.

3. Lokasi Penelitian

Tempat untuk melakukan uji coba ini di SD N Condongcatur yang terletak di Jalan Kaliurang KM 6,5, Sleman, Yogyakarta.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2015. C. Prosedur Pengembangan

(62)

Modifikasi yang dilakukan peneliti terdiri dari tujuh langkah, yaitu:

Gambar 3.2 Langkah-langkah pengembangan yang dilaksanakan peneliti Berikut ini adalah penjabaran dari tujuh langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan peneliti:

1. Potensi dan Masalah

Peneliti mencari permasalahan yang ada di sekolah dasar melalui wawancara di tiga sekolah dasar. Peneliti juga melakukan analisis kebutuhan terhadap soal tes hasil belajar. Permasalahan yang dijumpai guru saat ini adalah guru kesulitan membuat soal sendiri yang sudah valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh, dan indeks kesukaran.

2. Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, kuesioner, dan tes. 3. Desain Produk

Peneliti mengembangkan desain tes hasil belajar untuk materi jarak, waktu, dan kecepatan. Langkah yang pertama dengan membuat indikator berdasarkan taksonomi bloom sesuai dengan standar kompetensi dan

Pengumpulan

Data Desain Produk

Validasi Desain Revisi Desain

Uji Coba Produk Potensi dan

Masalah

(63)

kompetensi dasar yang telah menjadi permasalahan. Peneliti membuat kisi-kisi soal berdasarkan indikator. Kisi-kisi soal yang dibuat berdasarkan materi dan aspek berpikir yang diukur.

4. Validasi Desain

Peneliti melakukan validasi isi dengan bantuan para ahli. Ahli pembelajaran matematika, ahli pembelajaran evaluasi pendidikan, ahli bahasa Indonesia, guru kelas V SD Kanisius Kadirojo dan guru kelas V SD Negeri Denggung. Hasil validasi akan dianalisis sebagai pertimbangan revisi soal tes hasil belajar.

5. Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi terhadap kisi-kisi soal yang telah divalidasi. Revisi dilakukan berdasarkan kritik dan saran dari para ahli.

6. Uji coba Produk

Uji coba empiris dilakukan di SD N Condongcatur pada siswa kelas VA dan VB pada hari Sabtu, 14 November 2015.

7. Revisi Produk

(64)

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara terstruktur merupakan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen-instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah disediakan alternatif jawabannya (Sugiyono, 2012:138). Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V di tiga sekolah dasar, yaitu SD N Condongcatur, SD N Denggung, dan SD K Kadirojo. Wawancara menggunakan teknik wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara khusus. Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan analisis kebutuhan guru sekolah dasar tentang pengembangan tes hasil belajar yang berkualitas.

2. Kuesioner

(65)

3. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu yang harus diukur dengan cara dan aturan tertentu (Arikunto, 2012:67). Peneliti menggunakan tes hasil belajar jenis pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes diberikan kepada siswa kelas VA dan VB di SD N Condongcatur untuk uji coba soal. Hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta tes akan dilakukan analisis kualitas tes agar mendapatkan soal yang valid dan reliabel, mempunyai kualitas butir soal yang terdiri dari tingkat kesukaran soal, daya pembeda dan pengecoh yang berfungsi. E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti ada tiga, yaitu pedoman wawancara, kuesioner, dan tes.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan wawancara kepada guru kelas V untuk mengetahui masalah dan analisis kebutuhan guru. Berikut kisi-kisi pedoman wawancara pada penelitian ini:

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

1. Apakah Bapak/Ibu guru membuat soal sendiri dalam memberikan evaluasi pembelajaran kepada siswa?

2. Apakah soal yang diberikan kepada siswa sudah memuat dimensi proses kognitif (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan mencipta)?

3 Apakah soal yang diberikan kepada siswa ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari siswa?

4. Apakah soal yang diberikan kepada siswa sebagian besar dalam bentuk soal cerita untuk memecahkan suatu masalah?

5 Apakah dalam proses pembuatan soal Bapak/Ibu guru membuat indikator dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar?

(66)

7. Apakah sebelum memberikan soal tes kepada siswa, Bapak/Ibu guru melakukan validasi dan reliabilitas terlebih dahulu ?

8. Apakah soal matematika yang selama ini diujicobakan kepada siswa masih perlu disempurnakan?

9. Apakah Bapak/Ibu menemukan kesulitan dalam proses pembuatan soal ?

10. Apakah Bapak/Ibu guru membutuhkan prototipe soal matematika yang sudah dikatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh, dan indeks kesukaran?

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti adalah lembar validasi produk tes hasil belajar. Kuesioner tersebut diberikan kepada 3 dosen ahli dan 2 guru SD untuk melakukan validasi terhadap produk tes hasil belajar. Produk tes hasil belajar yang sudah dikatakan valid dan telah direvisi diuji coba melalui sampel terbatas.

Berikut adalah kuesioner yang digunakan oleh peneliti: Tabel 3.2 Lembar Kuesioner

No Keterangan Skala Komentar

1 2 3 4 1. Kesesuaian setiap butir soal dengan SK

dan KD

2. Kesesuaian setiap butir soal dengan indikator.

3. Kesesuaian setiap butir soal dengan materi.

4. Instruksi soal jelas dan mudah dipahami. 5. Kalimat pokok dalam setiap butir soal menghindari penggunaan bentuk negatif.

6.

Penyusunan kalimat soal sudah menggunakan susunan kalimat yang benar dan sesuai dengan EYD.

7. Kalimat soal menghindari pengulangan kata.

8.

(67)

3. Tes

Tes ini merupakan alat untuk mengukur hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan tes hasil belajar jenis pilihan ganda. Tes yang digunakan sebagai uji coba produk sejumlah 50 soal yang dibuat dua tipe soal. Tes tersebut akan diuji coba di SD Negeri Condongcatur di kelas VA dan VB. Setelah diuji coba kepada peserta tes, soal tersebut akan dianalisis agar mendapatkan soal yang berkualitas, yaitu soal yang valid dan reliabel, memiliki tingkat kesukaran dan daya beda yang baik, dan pengecoh yang dapat berfungsi. Soal yang mempunyai kualitas yang baik akan siap diujikan.

9. Tingkat kesukaran soal sesuai dengan perkembangan siswa.

10. Pada setiap soal ada satu jawaban yang benar atau yang paling benar.

11.

Penyusunan alternatif jawaban

berdasarkan urutan besarnya angka dan alfabet.

12.

Setiap opsi pada pilihan jawaban panjang dan pendeknya jawaban sama atau seragam.

13. Pengecoh dalam alternatif jawaban tidak terlalu tampak.

14. Pilihan jawaban tidak memungkinkan siswa untuk menebak langsung.

15.

Waktu yang ditetapkan untuk

mengerjakan soal sesuai dengan jumlah soal pilihan ganda.

(68)

F. Teknik Analisis Data 1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Kuesioner

Kuesioner untuk validasi produk menggunakan skala Likert dengan skala bertingkat dengan rentang skor 1 sampai 4. Sugiyono (2010:134) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kuesioner akan divalidasi oleh 5 ahli dan data yang telah diperoleh dari para ahli kemudian diolah menggunakan statistik deskriptif. Satistik deskriptif akan dikonversikan ke data kualitatif dengan skala lima. Pengonversian nilai skala lima bertujuan untuk memperoleh nilai kualitas produk tes hasil belajar.

Berikut ini adaptasi konversi nilai dari skor yang diperoleh berdasarkan kategorinya (Widoyoko, 2009: 238)

Tabel 3.3 Kategori Interval Skor

Interval Skor Kategori

X > Xi+ 1,80 SBi Sangat Baik

Xi+ 0,60 SBi< X Xi+ 1,80 SBi Baik

Xi - 0,60 SBi < X Xi + 0,60 SBi

Cukup

Xi 1,80 SBi < X Xi 0,60 SBi

Kurang Baik

X Xi - 1,80 SBi

(69)

Keterangan:

Xt : rerata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

SBi : simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal-skor

minimal ideal)

Setelah didapat data-data kuantitatif untuk merubah menjadi data kualitatif dilakukan perhitungan sebagai berikut:

Diketahui:

Skor maksimal ideal = 4 Skor minimal ideal = 1

Rerata ideal = (4+1) = 2,5

Simpangan baku ideal = (4-1) = 0,5

Kategori Skor:

Kategori sangat baik = X > Xi+ 1,80 SBi = X > 2,5 + 1,80 x 0,5 = X > 2,5 + 0,9 = X > 3,4

Kategori baik = Xi+ 0,60 SBi< X ≤ Xi + 1,80 SBi = 2,5 + 0,60 x 0,5 < X ≤ 2,5+ 1,80 x 0,5 = 2,8 < X ≤ 3,4

(70)

Kategori kurang baik = Xi – 1,80 SBi < X ≤ Xi – 0,60 SBi = 2,5 – 1,80 x 0,5 < X ≤ 2,5 – 0,60 x 0,5 = 1,6 < X ≤ 2,2

Kategori sangat kurang baik = X ≤ Xi - 1,80 SBi = X ≤ 2,5 – 1,80 x 0,5 = X ≤ 1,6

Skor yang diperoleh dikategorikan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.4 Konversi Kategori Skor

Interval Skor Kategori

3,5 – 4,00 Sangat Baik

2,9 – 3,4 Baik

2,3 – 2,8 Cukup

1,7 – 2,2 Kurang Baik

1 – 1,6 Sangat Kurang Baik

Konversi kategori skor menjadi acuan dalam pengkategorian skor yang dilakukan oleh para ahli untuk menilai kualitas produk tes hasil belajar. Hasil validasi kemudian dijelaskan oleh para ahli. Penjelasan tersebut menunjukkan kelayakan atau tidak tes hasil belajar untuk diujicobakan.

b. Tes

1) Validitas

(71)

Peneliti memilih menggunakan rumus korelasi biserial, yaitu:

rpbi =

Keterangan:

rpbi = koefisien korelasi biserial

Mp = rerata dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total proporsi p = proporsi siswa yang menjawab benar

=

q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

Hasil perhitungan atas dasar signifikansi 5% untuk N=30 dituntut

=0,361. Berdasarkan Masidjo (1995: 243) interpretasi validitas

dibagi menjadi 5 yaitu:

Tabel. 3.5 Kriteria Validitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21- 0,40 Rendah

negatif – 0,20 Sangat Rendah

2) Reliabilitas

(72)

cara membelah item genap dan item ganjil atau belahan ganjil genap. Langkah pertama menggunakan rumus product moment dengan angka kasar:

rxy =

Keterangan:

rxy= koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

Langkah kedua menggunakan formula Spearman-Brown sebagai berikut:

r11 =

Keterangan:

= Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r11 = Korelasi reliabilitas yang sudah disesuaikan.

Berdasarkan pendapat Masidjo (1995: 209) interpretasi reliabilitas dibagi menjadi 5 yaitu:

Tabel. 3.6 Kriteria Reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21- 0,40 Rendah

(73)

3) Daya Beda

Arikunto (2012: 226) menjelaskan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk menghitung daya pembeda soal digunakan rumus sebagai berikut:

BA _ BB

JA JB

Keterangan:

J = jumlah peserta tes

JA = banyakanya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyakanya peserta kelompok atas yang menjawab

soal dengan benar

BB = banyakanya peserta kelompok bawah yang menjawab

soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

(Arikunto, 2012: 232) menjelaskan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda

Daya Beda Kategori

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Baik sekali

(74)

4) Tingkat Kesulitan

Arikunto (2012: 222) menjelaskan bahwa taraf kesulitan adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Arikunto (2012: 225), secara umum indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Kategori

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

5) Pengecoh

(75)

IP

X 100%

Keterangan:

IP = Indeks Pengecoh

P = jumlah peserta didik yang memiliki pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes

B = jumlah peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal n = jumlah alternatif jawaban (opsi)

1 = bilangan tetap

Arikunto (2012: 234) menjelaskan bahwa sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes.

2. Data Kualitatif

(76)

56 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang uraian hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk kelas V sekolah dasar. Hal-hal yang akan diuraikan yaitu sebagai berikut:

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini membahas tentang hasil dari prosedur pengembangan tes dan kualitas produk tes hasil belajar matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V SD.

1. Prosedur Pengembangan Tes a. Potensi dan Masalah

Gambar

Tabel 4.17 Hasil Analisis Pengecoh dan Kategori Soal Tipe B ........................ 82
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengembangan yang dilaksanakan peneliti ....... 42
Gambar 2.2 Literature Map dari Penelitian-penelitian yang Relevan
Gambar 3.1 Langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dalam skripsi ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa hadis tentang hisab dan ru’yah, istighatsah, tawassul, talqin dan qunut dipahami secara

Permasalahan yang timbul adalah pemberian Bank Garansi terbatas hanya pada nasabah yang mempunyai rekening dengan dana yang cukup saja, sedangkan bagi pengusaha yang

sdsjuhF siirus! 0ee).. ^di.F2MsfudirfuarcblzBfu sbbsi TEPPB) u,tu.|'itu )rhr'.. shtu ziE

doi pekerjooFpsk€rJqoi qh yqrg slqmo n dtofggop iebqqqi pskexrqi Feidheid 4di ri pei.dr idfr.h .l!qd hciyzbdbrii pdobahoi petuf..

rrlr or

[r]

[r]

Dalam tugas akhir ini akan dibuat sebuah film bergenre thriller slasher yang.. mengangkat kisah fiktif mengenai