• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geometri Riemann

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Geometri Riemann"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Geometri Non-Euclidan

Geometri Non-Euclidan

Riemann

Riemann

By:

By:

Moc

Mocham

hammad

mad ami

amirud

rudin

in

116070785013

116070785013

Dosen Pengampu:

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Mega Teguh

Prof. Dr. Mega Teguh

Budiarto,M.Pd

Budiarto,M.Pd

(2)
(3)

Georg Friedrich Bernhard

Georg Friedrich Bernhard

Riemann (17 September

Riemann (17 September

1826

1826 –– 20

20 Jul

Julii 186

1866)

6)

HELLO!

HELLO!

(4)

Dua garis yang saling tegak lurus pada garis yang sama adalah

Dua garis yang saling tegak lurus pada garis yang sama adalah

sejajar

sejajar

   

A.

A. Postulat

Postulat Kesejajaran Riemann

Kesejajaran Riemann tidak

tidak terdapat

terdapat garis sejajar)

garis sejajar)

eorema 1 eorema 10 10 1

(5)

Pembuktian 

l m

n

C

No Pernyataan Alasan

1 l dan m tegak lurus dengan garis n Premis 1 2 l dan m tidak sejajar Pengandaian 3 l dan m berpotongan pada titik c 2

4 l dan m memotong n dititik A dan B Premis 2

A B

(6)

No Pernyataan Alasan 5 Perpanjang  melalui A hingga C’ dengan CA = AC’ Panjang garis dapat

digandakan

6 Kontruksi garis C’B

C’

Melalui 2 titik dapat dibuat sebuah garis

l

m

A n B

(7)

Akibat 5.2

Hanya ada satu garis tegak lurus pada garis tertentu yang melalui

satu titik diluar garis tersebut

∆ ≅ ∆′ l m A n B C C’ No Pernyataan Alasan 7 s, sd, s

8 ∠ = ∠′ Sudut yang bersesuaian

9   ∠′ adalah sudut siku-siku 8 dan 1

(8)

l m A n B C C’ No Pernyataan Alasan

11 C dan C’ merupakan titik persekutuan  dan 

atau l dan m

10

12 l dan m garis yang sama 11

(9)

Pemikiran Riemann

 Dalam pembuktian teorema 10.1, Euclid menggunakan prinsip

pemisahan : suatu garis membagi bidang menjadi 2 setengah bidang (2 daerah) sehingga C dan C’ adalah dua titik yang berbeda.

l

m

A n B

C

C’

 Jika tidak menggunakan prinsip pemisahan, C dan C’ dapat berhimpit maka dalil pembuktian tidak berlaku.( eliptik tunggal)

  jika kita mempunyai pemikiran bahwa C dan C’ adalah dua titik yang berbeda dan memungkinkan terdapat dua garis yang berbeda (l dan m bukan suatu garis yang sama) yang berpotongan di C dan C’, hal ini akan melahirkan teori baru. (dua garis berpotongan pada dua titik) (eliptik ganda)

(10)

Dua teori geometri yang mengasumsikan

postulat kesejajaran Riemman

Pertama, setiap garis berpotongan disatu titik, tetapi

tidak ada garis yang membagi bidang.

 A C C’ Garis l Garis m l dan m Berpotongan dititik A

Titik yang diametral dianggap sebagai 1 titik 

. C = C’

Geo Eliptik Tunggal

(11)

Kedua, dua garis tepat berpotongan di dua

titik dan setiap garis membagi bidang.

C C’  A  A’ B’ B E’ E  A ≠ A’ B ≠ B’ C ≠ C’ E ≠ E’ Geo Eliptik Ganda

(12)

Sifat pada geometri eliptik tunggal dan

eliptik ganda

Eliptik tunggal Eliptik Ganda

Dua garis berpotongan tepat 1 titik Dua garis tepat berpotongan di dua titik

Garis tidak memisahkan bidang. Garis memisahkan bidang menjadi 2 setengah bidang

(13)

Sifat pada geometri lain yang tidak berlaku

pada geometri eliptik adalah garis

merupakan gambar terbuka yang tak

terbatas yang dibagi menjadi dua bagian oleh

setiap titiknya.

(akan ditunjukkan pada pembuktian

garis sebagai gambar tertutup pada eliptik tunggal)

(14)

l

m

A n B

C

C’

Pada pembuktian “dua garis yang tegak lurus terhadap garis yang sama adalah sejajar”

Garis sebagai gambar tertutup

 Agar geometri eliptik tunggal berlaku secara

keseluruhan,titik c’ harus berhimpit dengan titik c. Sehingga dengan memperpanjang CA

sepanjang dirinya sendiri ke C’ akan kembali ke C. Dengan kata lain kita telah melalui

keseluruhan garis CA yang terdiri dari ruas garis CA dan perpanjangannya.

 Akibatnya suatu garis dipandang sebagai bangun yang tertutup

C

(15)

Hal ini sesuai dengan sifat bahwa satu titik tidak

dapat membagi garis menjadi dua bagian

,

(16)

Tetapi dua titik dalam suatu garis membagi

garis tersebut menjadi dua ruas garis, bukan

satu ruas garis, sehingga kedua titik itu

merupakan akhir persekutuan.

C B

C

 A B

(17)

Pada eliptik tunggal, konsep dua titik merupakan akhir persekutuan ruas garis dipakai untuk membuktikan garis adalah gambar tertutup pada eliptik ganda.

Caranya:

1. Misal diberikan garis l dan titik A pada garis l

 A

l

m 2. Misal m tegal lurus l di A.

3. l dan m bertemu dititik lain(titik B)

B 4. A dan B adalah titik akhir suatu ruas

garis,yang paling sedikit dimuat oleh garis l

(18)

 A B l

7. Akan ditunjukkan setiap titik di l pada sisi m yang diberikan terletak pada s

s

m 6. M membagi bidang dan m memotong l tepat di dua titik, s (selain titik akhir

(A dan B) semuanya berada pada salah satu sisi M

5. Misal s sebuah ruas garis yang menghubungkan A dan B dimuat oleh garis l

8. Jika setiap titik di l yang tidak terletak pada s maka titik tersebut harus terletak pada perpanjangan s melewati titik A atau B.

9. Jika s diperpanjang melewati A atau B, garis l akan memotong m dan memasuki sisi m yang bersebrangan dengan s. Dengan demikian, sebarang titik yang terletak di garis l pada sisi m yang sama dengan s pasti terletak pada garis s. Sehingga disimpukan s merupakan bagian l pada sisi m yang ditentukan.

(19)

10. Ada ruas garis s’ yang bersesuaian,yang termuat dalam garis l, serta menggabungkan A dan B pada sisi lain dari m dan merupakan bagian

l pada sisi m yang lain itu. Hal ini sesuai dengan ide pokok dari geometri bidang Euclid(geometri netral) bahwa sebarang bangun F dalam dapat dicerminkan (secara tegak lurus) terhadap suatu garis tertentu untuk menghasilkan bangun F’ yang simetris.

11. Jadi akan ada suatu bangun s’ yang simetris dengan ruas garis s yang menghubungkan A dan B pada sisi m yang bersebrangan dengan s.

(20)

 A B l s

s’ 12. Karena s adalah ruas garis, s’ juga ruas garis.

13. Karena s tegak lurus terhadap m dititik A maka s’ juga tegak lurus dengan m dititik A juga.

14. Karena s dan s’ merupakan ruas garis yang tegak lurus terhadap garis yang sama pada titik yang sama, maka kedua ruas garis (s dan s’) tersebut harus terletak

pada satu garis, dengan kata lain s’ termuat di l.

15. Disimpulkan bahwa l dibentuk oleh ruas garis s dan s’

(21)
(22)

Bagian F

Kesulitan Yang Terdapat Dalam Perlakuan Formal

Teori Reimann

Geometri Reimann

Oleh:

AINUR RIDWAN

NIM 157785401

(23)

Teori Riemann titik dan garis sangat berbeda

dibanding dengan Geometri Netral

Garis merupakan bangun tertutup dan dua titik pada

garis itu membagi garis menjadi dua ruas garis

Sulit untuk mendefinisikan sudut , karena kita tidak mempunyai

pengertian tentang sinar dan setengah garis

Rumusan definisi segitiga yang sesuai juga merupakan

masalah

(24)

Misal A, B, C adalah tiga titik tidak segaris dan

misalkan AXC , AYC adalah dua ruas garis dari

garis AC yang ditentukan oleh titik A dan C

Kemudian jika AB, BC , dan AXC membentuk segitiga,

apakah kita juga dapat memandang AB, BC, AYC

(25)

Dalam geometri Euclid atau

Lobachevski kesulitan seperti ini tidak

muncul, karena segitiga-segitiga yang

berbeda tidak mungkin memiliki titik

sudut yang sama. Dalam geometri

eliptik tunggal kemungkinan yang

membingungkan lainnya juga ada.

(26)

Kesulitan-kesulitan ini dapat dipecahkan.

Faktanya, dengan adanya representasi bola

dari geometri eliptik memberikan sebuah

petunjuk penting untuk memecahkan

(27)

Bagian G

Sifat-Sifat Kutub Dalam Geometri Eliptik Bidang

Geometri Reimann

(28)

Setiap garis l terdapat sebuah titik kutub P sedemikian

hingga semua garis yang melalui P tegak lurus terhadap

l, sebagaimana halnya semua lingkaran besar pada

globe yang melalui kutub utara tegak lurus terhadap

equator.

l

(29)

Misal l sebarang garis dan misalkan garis m dan n tegak lurus

terhadap l pada titik yang berbeda A dan B. Berdasarkan

postulat kesejajaran Riemann M dan N bertemu pada titik P,

sehingga segitiga PAB adalah segitiga yang dibentuk dari sisi

PA, PB dan AB, karena

PAB memiliki dua sudut yang sama

maka segitiga tersebut samakaki, sehingga PA = PB

A

B

l

P

(30)

 Andai C adalah titik tengah dari ruas garis AB. Maka, seperti pada

geometri Netral, diperoleh segitiga yang kongruen yaitu

PAC dan

PBC dengan PA, PB adalah sisi yang bersesuaian dan ruas garis

PC sebagai sisi persekutuan. Akibatnya garis PC tegak lurus terhadap

 AB. Dengan argumen ini

PAC dan

PBC adalah segitiga samakaki,

sehingga PA = PB =PC 

A

B

l

P

(31)

Sifat Kutub

Misal l sebarang garis. Maka

terdapat sebuah titik P yang

disebut kutub l, sehingga:

a. setia ruas garis yang

menghubungkan P dengan

titik pada l, tegak lurus

terhadap l

b. P berjarak sama pada semua

titik di l

A

B

l

P

(32)

Perlu diperhatikan bahwa karena dua titik

dihubungkan oleh lebih dari satu ruas garis,

maka jarak dari 2 titik tersebut adalah

panjang ruas garis terpendek yang

(33)

Berikut kita tinjau bahwa jika P

adalah kutub garis l, tiap garis

yang tegak lurus terhadap l

melewati P. Andaikan m tegak

lurus terhadap l pada titik Q.

Pasti ada titik M’ yang melalui

P dan Q. Dengan

menggunakan sifat kutub,

maka m’ tegak lurus terhadap l

pada titik Q. Karena l memiliki

garis tegak lurus yang tunggal

di Q, M dan M’ berimpit dan m

haruslah melalui P.

(34)

JARAK POLAR

Misal garis m menghubungkan

P ke sebuah titik Q di l. Kita

tunjukkan bahwa ada ruas

garis m yang Menghubungkan

P dan Q yang panjangnya

sama dengan jarak polar P dari

l. Dengan sifat polar, m tegak

lurus terhadap l di Q. Jarak P

dan Q adalah terpendek yang

merupakan jarak polar dari P

ke l.

Q

l

P

(35)

34

Sekarang kita lihat suatu konstruksi yang menyebutkan bahwa

satu garis mempunyai dua kutub. Misal P adalah kutub l dan Q

adalah titik di l. PQ adalah ruas garis polar, yaitu ruas garis yang

menghubungkan P dan Q yang panjangnya adalah jarak polar dari

P ke l. Perpanjang PQ sepanjang dirinya sendiri melalui Q ke P’.

Dengan sifat simetris P’ juga kutub dari l, dan jarak polar l dari P

dan P’ adalah sama. Kita pegang ini sebagai jaminan. Selanjutnya

dapatkah kita menyimpulkan bahwa setiap garis mempunyai

setidaknya dua kutub? Tidak. karena kita tidak mempunyai ijin

untuk mengasumsikan dari gambar bahwa P’ dan P adalah titik

yang berbeda.

(36)

 Andaikan P dan P’ tidak berimpit, maka berdasarkan sifat

kutub bahwa dua garis yang tegak lurus terhadap l akan

berpotongan di titik yang berbeda P dan P’. Karena ini

tidak mungkin P dan P’ harus berimpit. Dengan demikian

dengan memperpanjang PQ sepanjang dirinya sendiri

sampai ke P’, kita telah melalui keseluruhan garis PQ dan

terlihat bahwa panjang garis PQ dua kali jarak polar dari

P ke l.

(37)

Untuk kasus eliptik ganda.

Dengan mengingat bahwa l

membagi bidang, kita tahu bahwa

P dan P’ berada pada sisi yang

berseberangan dari garis l dan tak

mungkin berimpit. Dengan

demikian setiap garis memiliki

sedikitnya dua kutub.

Sebagaimana yang telah kita lihat

satu garis tidak mungkin

mempunyai lebih dari dua kutub,

karena semua garis yang tegak

lurus terhadap garis tersebut

melalui kutubnya.

l

P

(38)

Pada saat memperpanjang

PQ sepanjang dirinya

sendiri ke P’ kita telah

membentuk ruas garis P ‘’Q

yang simetris terhadap PQ

memuat garis l. PQ dan

P ‘’Q hanya mempunyai titik

persekutuan Q dan

merupakan suatu ruas garis

PQP ‘’ dengan panjang dua

kali jarak polar dari P ke l.

l

P

P’

(39)

Ini memaksa hubungan dari kutub P dan P’ terhadap l dan

Q. Tetapi l memotong garis PQ di titik kedua Q’. Bagaimana

Q’ dihubungkan terhadap P, Q dan Q’? pertama kita

perhatikan bahwa Q’ tidak berada pada PQP ‘’, jika demikian

adanya jarak dari P atau P’ ke Q’ akan kurang dari jarak

polar. Dengan demikian P dan P’ membagi garis PQ menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang

keterampilan yang sulit dikuasai siswa baik untuk pembelajaran menyimak.. bahasa dan sastra. Alasannya karena kemampuan menyimak merupakan.. kemampuan reseptif yang

Kajian proses pengolahan air limbah Rumah Sakit Ibu dan Anak Pura Raharja (RSIA Pura Raharja) Surabaya membahas tentang proses pengolahan air limbah, kualitas dan

Rekomendasinya, untuk lebih memudahkan dalam memberitahukan informasi kepada pengunjung terkait kawasan, pengelola dapat membuat web resmi terkait kawasan Taman

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara bersama-sama

kepuasan kerja pegawai Kantor Camat Simpang Katis Kabupaten

Contoh sederhana ketika kita menggosok gigi yang dibiasakan sejak dini secara berulang, maka sekarang menjadi kebiasaan yang telah tertanam dalam alam bawah sadar

Administration of a single massive oral dose vitamin A has been recon~nlended for the pre- vention of vitamin A deficiency in pre-school children.. (Swaminathan,