• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. INFORMASI METEOROLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. INFORMASI METEOROLOGI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. INFORMASI METEOROLOGI

I.1

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER

I.1.1 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA GLOBAL a. ENSO ( La Nina dan El Nino )

Berdasarkan pantauan suhu muka laut di Samudra Pasifik selama bulan Juli 2014, anomali suhu muka laut yang terjadi di sepanjang Samudra Pasifik Ekuatorial Tengah umumnya bernilai (-0.1) s/d (+0.5) °C, hal ini mengindikasikan kondisi ENSO normal hingga El Nino Lemah dan kondisi ini akan berlangsung hingga bulan Oktober 2014.

Gambar I. 1. Anomali Suhu Muka Laut (SST) Bulan Juli 2014 ( Sumber: NOAA)

Secara umum probabilitas ENSO mulai awal Juli 2014 adalah normal (49 %), La Nina (0 %), El Nino (51 %). Pada bulan Agustus 2014 diprediksi normal (39 %), La Nina (1 %), El Nino (60%). Anomali suhu muka laut bulan Juli 2014 di Nino 3.4 (5°LU-5°LS;120°BB-170°BB) bernilai (+0.5) °C dan untuk bulan Agustus 2014 diprediksi akan tetap bernilai normal positif dengan kondisi suhu perairan Indonesia relatif normal.

(2)

2

Gambar I.2. Probabilitas Prediksi ENSO Bulan Juli hingga Maret 2015 ( Sumber: IRI )

Nilai SOI rata-rata bulanan pada Juli 2014 menunjukkan nilai negatif yaitu (-2.3) dengan kategori normal dan di bulan Agustus diprakirakan akan masih bernilai negatif dengan kategori normal.

Gambar I.3. Grafik Indeks Osilasi Selatan (SOI) Bulan Januari 2012 – Juli 2014 ( Sumber:BOM)

Melihat kondisi ENSO dan indeks SOI yang bersifat normal, maka hal ini akan berdampak pada pertumbuhan awan dan curah hujan di Indonesia pada umumnya mulai berkurang.

(3)

3

b. Madden Jullian Oscillation (MJO)

Posisi track MJO aktif di wilayah Indonesia pada awal bulan Juli 2014 yaitu tanggal 4 – 9 Juli 2014 berada di kuadran 4. Hal ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia pada awal bulan Juli 2014.

Gambar I.4 Siklus Posisi MJO 24 Mei 2014 – 2 Agustus 2014 (Sumber: BOM, Garis Hijau untuk Bulan Juli 2014)

I.1.2 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA REGIONAL a. Angin Monsun

Di wilayah NTB pada bulan Juli 2014 angin dominan bertiup dari arah Timur hingga Selatan, dengan kecepatan antara (12 – 32) km/jam. Pada bulan Agustus 2014 diprakirakan Monsun Timuran akan semakin dominan di wilayah NTB dengan kecepatan antara (10 – 36) km/jam.

(4)

4

Gambar I.5 Angin Gradien di Wilayah Indonesia Bulan Juli 2014 (Sumber: BOM)

b. Suhu Muka Laut

Suhu Muka Laut rata-rata di wilayah Indonesia pada bulan Juli 2014 relatif masih hangat, berkisar antara (27.0 – 29.0) °C dan diprakirakan pada bulan Agustus 2014 Suhu Muka Laut di perairan Indonesia akan lebih mendingin sehingga ketersediaan uap air rendah dan potensi pertumbuhan awan hujan relatif kecil.

Gambar I.6 Suhu Muka Laut Wilayah Indonesia Bulan Juli 2014 (Sumber:BOM)

(5)

5

c. Tekanan Udara

d . Pada bulan Juli 2014 pola tekanan rendah mulai dominan di Belahan Bumi Utara (BBU). Tekanan udara rata-rata di Indonesia pada bulan Juli 2014 berkisar antara (1008 – 1014) hPa. Diprakirakan pada bulan Agustus 2014 pola tekanan rendah masih akan dominan di Belahan Bumi Utara (BBU). Tekanan udara rata-rata di wilayah Indonesia pada bulan Agustus 2014 diprakirakan berkisar antara (1008 – 1014) hPa. Pola tekanan udara seperti ini akan mengakibatkan massa udara yang relatif kering dari benua Australia bertiup menuju pusat tekanan rendah di BBU sehingga potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah NTB relatif kecil.

e.

Gambar I.7 Tekanan Udara Wilayah Indonesia Bulan Juli 2014 (Sumber: BOM)

f. Gangguan Tropis

Pada bulan Juli 2014 terjadi 3 (tiga) gangguan tropis di sekitar wilayah Belahan Bumi Utara. Diprakirakan potensi pertumbuhan gangguan tropis pada bulan Agustus 2014 masih dominan terjadi di Belahan Bumi Utara.

Tabel I.1 Gangguan Tropis yang Terjadi Selama Bulan Juli 2014

No Gangguan Tropis Tanggal Kejadian Lokasi

1. THYPOON NEOGURI 5-10 Juli 2014

Perairan Tenggara Jepang

(6)

6 2. THYPOON

RAMMASUN

10-20 Juli 2014 Perairan Philifina - Taiwan

3. THYPOON MATMO 19-23 Juli 2014 Perairan Philifina

I.1.3 MONITORING DAN PRAKIRAAN FENOMENA LOKAL a. Angin Permukaan

Angin permukaan pada bulan Juli 2014 di wilayah Pulau Lombok dominan bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan antara (12 – 32) km/jam, sementara di Pulau Sumbawa Angin bertiup dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan antara (14 – 28) km/jam. Angin permukaan di wilayah NTB pada bulan Agustus 2014 diprakirakan masih didominasi angin timuran, dengan variasi angin dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan antara (10 – 36) km/jam.

b. Aktivitas Cuaca

Cuaca pada bulan Juli 2014 di wilayah NTB umumnya cerah – berawan disertai hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan untuk bulan Agustus dan September 2014 kondisi cuaca di wilayah NTB diprakirakan umumnya cerah-berawan.

I.1.4 KESIMPULAN MONITORING GLOBAL, REGIONAL DAN LOKAL

Berdasarkan hasil monitoring faktor global, regional dan lokal dapat disimpulkan bahwa kondisi ENSO dan SOI umumnya bernilai netral, suhu muka laut yang relatif masih hangat, pusat tekanan rendah dominan di BBU dan angin timuran yang masih dominan di wilayah Indonesia maka diprakirakan kondisi cuaca di wilayah NTB pada bulan Agustus dan September dalam periode musim kemarau.

I.2 INFORMASI TINGGI GELOMBANG BULAN JULI 2014 DI

PERAIRAN NTB

Tinggi gelombang pada bulan Juli 2014 di wilayah perairan Nusa Tenggara Barat berkisar antara (0.5 – 3.5) meter. Berikut tinggi gelombang rata-rata di perairan NTB selama bulan Juli 2014 :

(7)

7

I.3 RINGKASAN CUACA BULAN JULI 2014 DAN PRAKIRAAN

CUACA BULAN AGUSTUS DAN AGUSTUS 2014

A. Ringkasan Cuaca

1. Nilai SOI pada bulan Juli 2014 adalah (-2.3) yang termasuk kategori Normal. Suhu muka laut di Samudera Pasifik sebelah Timur wilayah Indonesia relatif masih hangat dengan anomali (-0.1) s/d 0.5) °C. Di wilayah NTB selama bulan Juli 2014 didominasi angin Timuran dengan variasi arah dari Timur hingga Selatan. Pada bulan Juli 2014 suhu muka air laut di sekitar perairan NTB berkisar (27.0 – 29.0) °C.

2. Keadaan cuaca di wilayah NTB selama bulan Juli 2014 :

a. Di wilayah NTB cuaca umumnya cerah – berawan disertai adanya hujan dengan intensitas ringan di wilayah NTB pada siang hingga sore hari.

b. Suhu udara rata-rata wilayah NTB pada bulan Juli 2014 berkisar antara (22.1 – 27.0) °C, dengan suhu maksimum tertinggi 33.6°C dan suhu minimum terendah 17.8 °C

c. Kelembaban udara rata-rata di wilayah NTB berkisar antara (75 – 91) %. d. Angin di wilayah NTB pada bulan Juli 2014 bertiup dari arah Timur –

Selatan dengan kecepatan antara (12 – 32) km/jam.

3. Berdasarkan Kondisi Dinamika Atmosfer yang terpantau hingga akhir Juli 2014, diprakirakan cuaca di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Agustus dan September 2014 masih berada pada periode musim kemarau. Cuaca secara umum diprakirakan cerah-berawan. Suhu udara diprakirakan berkisar antara (18.0 – 33.0) °C. Kelembaban udara berkisar antara (50 - 96) %. Angin permukaan bertiup dari arah Timur - Selatan dengan kecepatan (10 – 36) km/jam.

TINGGI GELOMBANG WILAYAH PERAIRAN NTB (meter) SELAT LOMBOK SELAT ALAS PERAIRAN SELATAN NTB PERAIRAN UTARA NTB SELAT SAPE 0.5 – 3.0 0.5 – 2.5 0.5 – 3.5 0.5 – 3.0 0.5 – 3.0

(8)

8

B. Prakiraan Hujan Bulan Agustus dan September 2014

Prakiraan curah hujan pada bulan Agustus di wilayah NTB berkisar antara (0 – 20) mm/bulan dengan prakiraan sifat hujan Normal (di sebagian besar wilayah Pulau Lombok), serta Bawah Normal (Pulau Lombok bagian Utara dan sebagian besar Pulau Sumbawa). Sementara di bulan September prakiraan curah hujan berkisar antara (0 – 20) mm/bulan dengan prakiraan sifat hujannya bersifat Bawah Normal hampir di seluruh wilayah NTB.

Informasi selengkapnya tentang prakiraan curah hujan dan sifat hujan bulan Agustus dan Agustus 2014 dapat dilihat pada Gambar I.9 dibawah ini :

Gambar I. 9 Prakiraan Curah Hujan serta Sifat Hujan Bulan Agustus & September 2014 (Sumber:Staklim Klimatologi Kediri)

C. Potensi Cuaca Ekstrim Bulan Agustus 2014

Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan maka potensi cuaca ekstrim di wilayah NTB pada bulan Agustus 2014 antara

lain sebagai berikut :

1. Gelombang Tinggi (> 2 meter) di perairan NTB. 2. Suhu udara minimum dibawah 19.0 oC

(9)

9

II. INFORMASI KLIMATOLOGI

II.1

KONDISI

CUACA

BULAN

JULI

2014

STASIUN

METEOROLOGI SELAPARANG - BIL

1. Temperatur

Pada bulan Juli 2014 suhu udara rata-rata berkisar antara (22.1 – 25.8) °C. Suhu tertinggi (32.2) °C terjadi pada tanggal 12 Juli 2014 sedangkan suhu terendah (17.8) °C terjadi pada tanggal 15 Juli 2014.

17.0 22.0 27.0 32.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Su h u U d a ra ( C )

GRAFIK SUHU UDARA BULAN JULI 2014 STASIUN METEOROLOGI SELAPARANG BIL

T Rata-rata T Max T Min

Gambar II. 1 Grafik Temperatur Udara Bulan Juli 2014

2. Curah Hujan

Di bulan Juli 2014 curah hujan harian yang tercatat di Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL sebanyak 26.0 mm dengan 12 hari hujan.

0 2 4 6 8 10 12 14 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 C u ra h H u ja n ( m m ) Tanggal

CURAH HUJAN HARIAN BULAN JULI 2014 STASIUN METEOROLOGI SELAPARANG BIL

(10)

10 3. Lama Penyinaran Matahari

Lama penyinaran matahari rata-rata di bulan Juli 2014 adalah (74)%. Lama penyinaran tertinggi (100) %. terjadi pada tanggal 7, 10, 21, 23-30 Juli 2014. Sedangkan lama penyinaran terendah (0)% terjadi pada tanggal 13 Juli 2014. 0 20 40 60 80 100 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 La m a P en yi n ar an M at ah ar i ( % ) Tanggal

LAMA PENYINARAN MATAHARI HARIAN BULAN JULI 2014 STASIUN METEOROLOGI SELAPARANG - BIL

Gambar II. 3 Grafik Lama Penyinaran Matahari Bulan Juli 2014

4. Tekanan Udara

Di bulan Juli 2014 tekanan udara rata-rata (1012.8) hPa. Tekanan udara tertinggi (1014.9) hPa terjadi pada tanggal 26 Juli 2014 sedangkan yang terendah (1011.4) hPa terjadi pada tanggal 3 Juli 2014.

1009.0 1010.0 1011.0 1012.0 1013.0 1014.0 1015.0 1016.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Te ka n an U d ar a (m b ) Tanggal

TEKANAN UDARA RATA-RATA HARIAN BULAN JULI 2014 STASIUN METEOROLOGI SELAPARANG BIL

(11)

11 5. Kelembaban Udara

Pada bulan Juli 2014 kelembaban udara rata-rata bernilai (82)%. Nilai tertinggi (91)% terjadi pada tanggal 13 Juli 2014 sedangkan nilai terendah (75)% terjadi pada tanggal 23 Juli 2014.

0 20 40 60 80 100 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 K el em a b b a n U d a ra ( % ) Tanggal

KELEMBABAN UDARA RATA-RATA HARIAN BULAN JULI 2014 STASIUN METEOROLOGI SELAPRANG BIL

Gambar II. 5 Grafik Kelembapan Udara Bulan Juli 2014

6. Angin

Angin permukaan di wilayah Bandara Internasional Lombok (BIL) pada bulan Juli dominan dari arah Tenggara dengan kecepatan rata-rata 16 km/jam.

(12)

12 7. Rekapitulasi Kondisi Cuaca Harian di BIL :

Kondisi cuaca yang diamati setiap jam di Stasiun Meteorologi Selaparang-BIL pada bulan Juli 2014 direkap perdasarian (10 harian) dalam Tabel II.1 berikut ini :

Tabel II.1 Tabel Cuaca / Iklim Ekstrim Propinsi NTB Bulan Juli 2014

WAKTU VISIBILITY HAZE KABUT CURAH HARI

HARI GUNTUR

≤ 1 KM ≤ 4 KM HUJAN HUJAN & HUJAN

DASARIAN I 0 0 0 0 14 3 0

DASARIAN II 3 9 9 3 12 6 0

DASARIAN

III 2 4 4 2 0 3 0

JUMLAH 5 13 13 5 26 12 0

II.2. CUACA EKSTRIM BULAN JULI 2014

Berdasarkan data yang tercatat pada bulan Juli 2014 di Stasiun BMKG Provinsi Nusa Tenggara Barat, cuaca ekstrim bulan Juli 2014 di wilayah NTB disajikan pada Tabel II.2 dibawah ini :

Tabel II.2 Tabel Cuaca / Iklim Ekstrim Propinsi NTB Bulan Juli 2014 KRITERIA TANGGAL / INTENSITAS Angin dengan kecepatan

> 45 km/jam Nihil Suhu Udara > 33.9 ºC Nihil

Suhu Udara < 20.8 ºC Tgl 1 (20.2 oC), 6 (20.6 oC), 9 (19.4 oC), 10 (19.4 oC), 14 (19.6 oC), 15 (17.8 oC), 16 (18.0 oC), 23 (19.8 oC), 24 (19.8 oC), 25 (19.2 oC), 26 (19.2 oC), 27 (19.6 oC), 28 (20.4 oC), 29 (20.2 oC), 30 (18.0 oC). Kelembaban Udara < 40 % Nihil Hujan > 50 mm/hari Nihil

(13)

13

III. INFORMASI GEOFISIKA

III.1 INFORMASI GEMPABUMI

III.1.1 KONDISI TEKTONIK PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

Wilayah Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya merupakan wilayah dengan aktivitas gempabumi yang cukup aktif. Hal ini sebagai akibat dari posisi NTB yang berada pada daerah pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Samudera Indo – Australia di bagian selatan (Zona penujaman / Subduksi), disamping itu di bagian utara terdapat zona patahan busur belakang (back arc trust). Zona penunjaman terjadi sebagai akibat aktifitas lempeng Samudera Indo – Australia yang bergerak mendekati lempeng benua Eurasia dengan kecepatan kurang lebih 7 cm/tahun.

Gambar III.1 Lempeng Tektonik di Provinsi NTB

III.1.2 GEMPA TERASA BULAN JULI 2014

Selama bulan Juli 2014 tidak terdapat kejadian gempabumi terasa di wilayah NTB.

(14)

14

III.2 INFORMASI TANDA WAKTU

III.2.1 TERBIT DAN TERBENAM MATAHARI KOTA MATARAM

Data terbit dan terbenam matahari bulan Agustus 2014 di Kota Mataram disajikan dalam Tabel 4.1 dibawah ini :

Kota : Mataram

Posisi : 08º33’771” LS - 116º06’029” BT Ketinggian : 16 m

Tabel III.1 Tabel Terbit dan Tenggelam Matahari Kota Mataram Bulan Agustus 2014

Tanggal Matahari Tanggal Matahari Terbit (Wita) Terbenam (Wita) Terbit (Wita) Terbenam (Wita) 1 6:30 18:15 16 6:25 18:15 2 6:30 18:15 17 6:25 18:15 3 6:30 18:15 18 6:25 18:15 4 6:30 18:15 19 6:25 18:15 5 6:30 18:15 20 6:25 18:15 6 6:30 18:15 21 6:25 18:15 7 6:30 18:15 22 6:25 18:15 8 6:30 18:15 23 6:25 18:15 9 6:30 18:15 24 6:25 18:15 10 6:30 18:15 25 6:25 18:15 11 6:30 18:15 26 6:25 18:15 12 6:30 18:15 27 6:25 18:15 13 6:30 18:15 28 6:25 18:15 14 6:30 18:15 29 6:25 18:15 15 6:30 18:15 30 6:25 18:15 31 6:25 18:15 Sumber : Almanak 2014 BMKG

Gambar

Gambar I.  1 . Anomali Suhu Muka Laut  (SST) Bulan Juli 2014   ( Sumber:  NOAA)
Gambar I.3. Grafik Indeks Osilasi Selatan (SOI)  Bulan Januari 2012 – Juli 2014 ( Sumber:BOM)
Gambar I.4 Siklus Posisi MJO 24 Mei 2014 – 2 Agustus 2014   (Sumber: BOM, Garis Hijau untuk Bulan Juli 2014)
Gambar I.5 Angin Gradien di Wilayah Indonesia Bulan Juli 2014             (Sumber: BOM)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dulu, di awal pernikahan mereka, Rani sempat hamil namun keguguran. Semenjak keguguran itu hingga usia pernikahannya memasuki usia ketujuh tahun, Rani tak pernah hamil

[Invoice] [Data Konfirmasi] [Laporan Pendapatan Service Keseluruhan] [Laporan Transaksi Service] [Laporan Penjualan Sparepart] [Data Sparepart] [Biaya Penjualan Sparepart]

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolah data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai

Dan guru akan lebih mudah dalam melakukan penilaian, karena pada sistem ini sudah terdapat beberapa aturan baku untuk menghitung poin hasil, menentukan bahwa

pengambilan sampel dilakukan hanya satu periode, yaitu pada waktu surut. Lokasi penelitian dibagi atas 3 stasiun pengamatan, stasiun I dengan ciri-ciri mangrove yang tumbuh

However, none of PT Semen Gresik (Persero) Tbk and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents make any representation or warranty

Akhirnya, dengan melakukan perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional milik bangsa ini, maka peluang untuk melakukan persaingan global yang berbasis pada

Apakah anda bersikap seperti seorang pemandu desa wisata yang bertanggung jawab dan benar dalam memberikan informasi tentang pengetahuan desa wisata kepada wisatawan..