• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Tingkat Satu FK Unisba Angkatan 2014 pada Tes Balke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Tingkat Satu FK Unisba Angkatan 2014 pada Tes Balke"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pemberian Minuman Beroksigen terhadap Kebugaran Jasmani Mahasiswa Tingkat Satu FK Unisba Angkatan 2014 pada Tes Balke

1

Rahmat Arif, 2Ieva B Akbar, 3Dadi S Argadireja 1,2,3

Pedidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung, Jl. Hariangbangga No.20 Bandung 40116

e-mail: 1ayiebang@gmail.com

Abstrak. Oksigen merupakan suatu gas ataupun unsur yang bersifat vital terutama dalam proses metabolisme tubuh. Fungsi lain dari oksigen adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari sel-sel dalam tubuh. Adapun peran yang dimiliki oleh oksigen adalah proses metabolism aerob, sehingga oksigen sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme. Tujuan penelitian ini untuk menilai efek pemberian minuman beroksigen terhadap kebugaran jasmani mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Unisba pada tes balke. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental, melalui dua kali penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) sebelum dan setelah pemberian minuman beroksigen yang dihitung dengan menggunakan tes balke. Hasil penelitian dianalisis dengan uji t-berpasangan. Penelitian dilakukan di lapangan olahraga SABUGA pada bulan Maret – Mei 2015. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Unisba yaitu sebanyak 36 orang mahasiswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 24 orang (67 %) subjek terjadi peningkatan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) setelah pemberian minuman beroksigen dengan nilai ±35,96 dan hanya 12 orang yang memperlihatkan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) yang lebih rendah dengan nilai ±37,83. Hasil uji t-berpasangan menunjukkan nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemberian minuman beroksigen memiliki efek dalam meningkatkan kebugaran jasmani yang dilihat dari kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pada mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Unisba. Hal ini dapat disebabkan karena oksigen dalam minuman beroksigen diserap dan digunakan dalam proses metabolisme sehingga dapat meningkatkan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max), dan meningkatkan kebugaran jasmani.

Kata kunci: Oksigen, Minuman beroksigen, Kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max), Kebugaran jasmani.

A. Pendahuluan

Air merupakan bagian yang penting dalam kehidupan. Sebagian besar di dalam tubuh kita terdiri dari air. Tanpa air manusia akan mengalami suatu kondisi atau keadaan yang disebut dengan dehidrasi. Air diketahui memiliki fungsi untuk proses transportasi mineral, vitamin, protein dan zat gizi lainnya ke seluruh tubuh yang menyebabkan tubuh seorang individu menjadi lebih sehat.1 Air minum saat ini tidak hanya terbatas pada satu jenis saja. Seiring perkembangan zaman maka minuman memiliki banyak variasi yang dapat menjadi pilihan bagi masyarakat dalam mengkonsumsi minuman untuk menghilangkan rasa haus. Salah satu jenis minuman yang ada saat ini adalah minuman beroksigen.

Oksigen yang terdapat di dalam minuman beroksigen dimasukkan ke dalam air lewat suatu proses dengan menggunakan tekanan, seperti halnya ketika membuat minuman berkarbonasi (minuman ringan) yaitu dengan memompakan CO2 ke dalam air. Oksigen yang diserap melalui membran usus halus dan usus besar dapat meningkatkan imunitas dan memperbaiki sistem sirkulasi dalam tubuh seseorang yang meminumnya. Fungsi lain oksigen juga akan melekat pada butir-butir darah merah yang kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh manusia. Oksigen juga diperlukan oleh sel untuk mengubah glukosa menjadi energi dalam proses metabolisme yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti aktivitas fisik, penyerapan makanan,

(2)

membangun kekebalan tubuh, pemulihan kondisi tubuh, juga penghancuran beberapa racun sisa metabolisme.1

Minuman beroksigen atau yang sering disebut dengan minuman “super oxygenated” diketahui memiliki kandungan oksigen yang lebih besar dibandingkan dengan minuman biasanya yaitu sekitar 7-10 kali lebih banyak.2 Diketahui bahwa oksigen memiliki peran penting dalam proses perubahan glukosa untuk menjadi energi dan oksigen merupakan salah satu komponen dari kebugaran jasmani.3

Pada prinsipnya minuman beroksigen dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam mencegah terjadinya kondisi penurunan kebugaran jasmani serta memberikan energi yang dapat digunakan dengan mudah dan praktis. Minuman beroksigen dapat memberikan efek peningkatan kapasitas maksimum oksigen (V max) yang merupakan salah satu komponen penilaian dari kebugaran jasmani pada seorang individu yang telah dibuktikan oleh penelitian Naila Shulya Ellyana dkk, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan dari saturasi oksigen darah dari sebelum pemberian minuman beroksigen dan setelah pemberian minuman beroksigen dengan rata-rata perbedaan sebesar 0,83, sehingga minuman beroksigen dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam meningkatkan kebugaran atau kesegaran jasmani pada seseorang individu.4

Kebugaran jasmani merupakan suatu keadaan yang ada pada diri seorang individu yang memiliki sifat tidak permanen, adanya kebugaran jasmani yang dimiliki oleh seorang individu tersebut dihasilkan oleh latihan yang teratur. Tinggi dan rendah tergantung kepada tingkat kebugaran jasmani seorang individu yang dilakukannya.5 Kebugaran jasmani akan meningkat jika seorang individu melakukan latihan teratur. Kebugaran jasmani dibutuhkan untuk mendukung peningkatan kualitas dari aktivitas yang dilakukan.5

Masyarakat saat ini memiliki beban aktivitas serta tuntutan yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membutuhkan tenaga lebih serta kebugaran jasmani yang tinggi. Kondisi kebugaran jasmani yang tinggi dan optimal dapat diperoleh melalui istirahat, tidur yang cukup, makan dengan gizi seimbang, minum air putih yang banyak dan minuman tambahan yang dapat menjadi minuman pendukung juga dapat berperan dalam meningkatkan kebugaran jasmani pada seorang individu.6

Kebugaran jasmani merupakan salah satu bagian yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung dalam menjalankan aktivitas baru yang lebih berat dibandingkan saat duduk di sekolah menengah atas.

Berdasarkan kondisi yang dialami oleh mahasiswa tingkat satu maka perlu dilakukan penelitian mengenai efek pemberian minuman beroksigen oxy terhadap kebugaran jasmani mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2014 pada Tes Balke.

Manfaat akademik dari penelitian ini untuk memperkaya pengetahuan di bidang kesehatan dan ilmu-ilmu yang terkait dalam penggunaan minuman beroksigen sebagai minuman pendukung atau minuman tambahan yang telah banyak digunakan oleh masyarakat umum terhadap kebugaran jasmani seorang individu, dan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya. Manfaat praktis dari penelitian ini untuk memberikan informasi alternatif pilihan minuman beroksigen sebagai minuman pendukung atau minuman tambahan yang mudah didapat dan ekonomis untuk meningkatkan kebugaran jasmani pada seorang individu serta menjadi alternatif

(3)

pemecahan masalah untuk mengatasi kondisi yang terjadi pada kebugaran jasmani terkait tingginya aktivitas fisik yang dilakukan oleh seorang individu.

B. Metode Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa tingkat satu di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2014 tahun akademik 2014-2015. Subjek penelitian merupakan mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2014 yang memiliki usia 18-22 tahun dan jenis kelamin laki-laki serta memiliki indeks masa tubuh normal dengan interval nilai 18,5-23,5 dengan riwayat tidak merokok. Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan simple random sampling yaitu mengambil seluruh populasi yang sesuai berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Bahan penelitian merupakan minuman beroksigen OXY. Variabel dalam

penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu minuman beroksigen, variabel terikat yaitu kebugaran jasmani.

Prosedur penelitian terdiri dari proses pemberian minuman beroksigen,

penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max), interpretasi penghitungan ( ̇ max), pengolahan dan interpretasi data, serta analisis data menggunakan uji t berpasangan. Penelitian dilakukan di lapangan olahraga sasana budaya ganesha (SABUGA) pada bulan Maret hingga Mei tahun 2015.

C. Hasil Penelitian

Pengambilan data dilakukan terhadap seluruh subjek penelitian yang merupakan mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2014. Subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian terdiri dari 36 orang dan selanjutnya diberikan minuman beroksigen, kemudian dilakukan tes lari kedua dengan tes balke selama 15 menit untuk menghitung jarak lari dalam satuan meter. Jarak lari selanjutnya digunakan untuk menghitung kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) dengan rumus dari tes balke.

Data subjek penelitian dikarakteristikan berdasarkan jenis kelamin khususnya hanya pada laki-laki, usia 18-22 tahun, dan indeks masa tubuh normal.7 8 9 10 Berdasarkan karakteristik tersebut yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 18-22 tahun dan indeks masa tubuh normal berjumlah sebanyak 36 orang.

Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian

Minimum Maximum Mean Std.

Deviaton Usia 18 20 18,63 0,63 Berat Badan (Kg) 48 75 58,67 6,51 Tinggi Badan (cm) 156 181 168,80 5,51 Indeks Masa Tubuh 18,11 23,50 20,54 1,83 Keterangan: Max: maksimal Min: minimal

(4)

Hasil penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pertama dan kedua pada 36 orang responden menunjukkan bahwa terdapat 24 orang responden dengan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pada penghitungan kedua lebih besar daripada penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pertama dan 12 orang responden dengan hasil kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pada penghitungan kedua lebih rendah daripada penghitungan pertama.(tabel 2)

Tabel. 2 Hasil Penghitungan Kapasitas Maksimum Oksigen ( ̇ max)

Kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) Pre Test Jumlah P1 Kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) Post Test Jumlah P2 P2 > P1 P2 < P1 30,00 – 34,00 13 30,00 – 34,00 5 24 12 34,01 – 38,00 12 34,01 – 38,00 18 38,01 – 40,00 5 38,01 – 40,00 0 40,01 – 42,00 4 40,01 – 42,00 6 42,01 – 45,00 2 42,01 – 45,00 7 Total 36 36 24 12

Pada data kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) yang telah didapat dari penghitungan pertama maupun penghitungan kedua dengan tes balke, maka selanjutnya akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Didapatkan nilai p = 0,067 untuk penghitungan pertama dan p = 0,139 untuk penghitungan kedua, yang menunjukkan bahwa data pada penghitungan pertama dan data pada penghitungan kedua didapatkan lebih dari p = >0,05 yang menandakan bahwa data pada penghitungan kapasitas maksimum oksigen (VO2max) tersebut berdistribusi normal.

Nilai kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pada penghitungan pertama (sebelum diberikan minuman beroksigen) berdasarkan jumlah (36), rerata (35,96), nilai maksimal (42,26) dan minimal (30,23) serta median (36,73) dan pada penghitungan kedua (setelah diberikan minuman beroksigen) memiliki nilai rerata (37,83), nilai maksimal (44,59) dan minimal (30,66) serta median (37,22) menunjukkan terdapat peningkatan pada kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max). Uji t berpasangan menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dan adanya pengaruh dari minuman beroksigen terhadap kebugaran jasmani yang dapat dilihat dari kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) antara sebelum pemberian minuman beroksigen (P1) dengan sesudah pemberian minuman beroksigen (P2) pada mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2014.

D. Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan pada 36 orang responden mahasiswa tingkat satu yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki saja. Penelitian ini hanya melakukan

(5)

penghitungan kapasitas maksimum oskigen ( ̇ max) pada mahasiswa laki-laki tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Hal ini didasarkan bahwa kemampuan aerobik laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan aerobik perempuan. Kemampuan aerobik pada wanita lebih rendah sekitar 20% jika dibandingkan dengan pria pada usia yang sama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan hormonal pada pria dan wanita yang menyebabkan wanita memiliki konsentrasi hemoglobin yang cenderung lebih rendah tetapi lemak tubuh yang lebih besar.11

Hasil uji normalitas data didapat bahwa penghitungan kedua tidak berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan tranformasi data untuk menjadi data yang normal. Data pada penghitungan kedua setelah ditransformasikan menjadi data normal selanjutnya dilakukan analisi dengan menggunakan metode Paired-Samples T Test dengan interval kepercayaan sebesar 95% serta p-value < 0,05 dan didapatkan nilai signifikansi 0.000 atau < 0.005 yang menunjukkan bahwa hasil penelitian adalah bermakna. Hasil penelitian yang bermakna (sig < 0.005) menandakan bahwa pemberian minuman beroksigen bermakna dalam meningkatkan tingkat kebugaran jasmani yang dilihat dari peningkatan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max). Dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Naila Shulya Ellyana dkk, mengenai efek pemberian minuman beroksigen tinggi terhadap saturasi oksigen darah, ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian minuman beroksigen, yaitu dengan rata-rata perbedaan sebesar 0.83. Pada penelitian tersebut diberikan minuman beroksigen tinggi dengan subjek penelitian laki-laki sebanyak 46 orang.4 Hasil yang diperlihatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Naila Shulya Ellyana dkk, maka sesuai dengan apa yang terjadi pada penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2014.

Pada penelitian ini didapatkan bahwa 24 orang menunjukkan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) P2 lebih besar daripada P1, sedangkan 12 orang memperlihatkan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pada P2 lebih rendah daripada P1. Adanya peningkatan nilai P2 dibandingkan nilai P1 pada 25 orang responden menunjukkan bahwa pemberian minuman beroksigen setelah 60 menit atau 1 jam dilakukan istirahat antara P1 dan P2, maka dapat dilihat adanya peningkatan dari kapasitas maksimum oskigen ( ̇ max). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum nilai kapasitas maksimum oksigen pada P2 lebih besar dibanding P1, yang disebabkan karena minuman beroksigen memiliki kadar oksigen 7 sampai 10 kali dibandingkan air minum biasa.2 12 Adapun manfaat dari pemberian minuman beroksigen adalah meningkatkan oksigen di dalam pembuluh arteri dan menurunkan kadar laktat dalam darah sehingga menurunkan dari keadaan asidosis dan juga meningkatkan konsumsi oksigen maksimal ( ̇ max).Oksigen yang terkandung di dalam minuman beroksigen akan meningkatkan penyerapan oksigen oleh tubuh.312

Adapun ditambah dengan hal lainnya, yaitu bahwa minuman beroksigen oxy yang digunakan pada penelitian ini merupakan minuman beroksigen yang terdapat di pasaran yang memiliki keunggulan dengan kadar oksigen tinggi murni mencapai 20 ppm dimana pada minuman biasa hanya terdapat 7 ppm, kandungan mineral an-organik yang rendah kurang dari 2 ppm, dan merupakan air aktif yang mempercepat proses penyerapan oksigen ke dalam tubuh.13

Oksigen merupakan suatu gas ataupun unsur yang bersifat vital terutama dalam proses metabolisme tubuh, oksigen memiliki fungsi lain yang dimiliki yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari sel-sel dalam tubuh.14 Pada hal lainnya oksigen juga banyak digunakan dalam berbagai jenis terapi fisiologis. Udara yang

(6)

terdapat dibumi ternyata memiliki kandungan oksigen dan komponen lainnya, dimana untuk volume dari masing-masing komponen yang terdapat di dalam udara bumi tersebut yaitu nitrogen sebnayak 78%, oksigen sebanyak 21%, gas-gas lainnya (argon, helium, neon, radon, dan xenon) yang kurang dari 1%, dan karbon dioksida sebanyak 0,03%. Oksigen juga diketahui terkandung di dalam air sebanyak 89% dan lapisan bumi sebanyak 46%.12

Oksigen memiliki peran serta dalam proses metabolisme aerob, sehingga oksigen sangat dibutuhkan dalam suatu proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh.3 Konsumsi oksigen normal yang dibutuhkan oleh manusia sendiri adalah 250 ml/menit. Konsumsi minuman beroksigen yang digunakan pada penelitian ini sebaiknya diminum ketika kondisi perut kosong untuk mempercepat penyerapan dan diminum pada suhu ruangan, karena pada kondisi dingin akan menurunkan proses penyerapan.5

Adanya peningkatan dari penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) kedua pada 24 orang responden, diikuti pula dengan hasil penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) pada 12 orang responden yang menunjukkan penurunan dari penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max) kedua. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya faktor individu dari responden yang mungkin tidak mengikuti aturan yang dilarang sebelum dilakukannya penghitungan kapasitas maksimum oksigen ( ̇ max). Lingkungan dengan cuaca yang berbeda juga dapat mempengaruhi aktivitas fisik seseorang, serta larangan-larangan yang seharusnya dilaksanakan sebelum dilakukan pengambilan data seharusnya dilakukan karena dapat mempengaruhi dari proses penyerapan minuman beroksigen dan menimbulkan adanya variasi dari hasil yang didapatkan. Jika dilihat dari tingkat kebugaran jasmani, maka adanya peningkatan dari P1 yang memiliki tingkat kebugaran jasmani “kurang” berjumlah 1 orang dan dengan tingkat kebugaran jasmani “kurang sekali” berjumlah 35 orang ketika di P2 meningkat menjadi 6 orang yang memiliki tingkat kebugaran jasmani “kurang” dan dengan tingkat kebugaran jasmani “kurang sekali” berjumlah 30 orang. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas mahasiswa laki-laki tingkat FK Unisba memiliki tingkat kebugaran jasmani “kurang sekali”.

E. Simpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian minuman beroksigen dapat meningkatkan dan memiliki pengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2014.

Pertimbangan Masalah Etik

Penelitian memperhatikan aspek etik diantaranya melakukan pemberian lembar informed consent kepada pihak mahasiswa tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Angkatan 2014 dan menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for privacy and confidentiality) yaitu data pribadi subjek dijamin kerahasiannya.

Daftar Pustaka

Nikmawati EE. Pentingnya air dan oksigen bagi kesehatan tubuh manusia. Univ Pendidikan Indonesia. 2008;

(7)

Physiology online Incremental exercise and recovery. 2002;10–2. Irawan MA. Metabolisme energi tubuh & olahraga. Pssplab. 2007;

Naila Shulya Ellyana D. Perbedaan pengaruh air beroksigen tinggi dengan air mineral terhadap saturasi oksigen dan pH Urin. Unknown. 2011;3(2):162–7.

Purba A. Pengukuran komponen kebugaran jasmani. Bagian Ilmu Faal FK Unpad; 2009. 2-6,28-29 p.

Susilowati. Faktor-Faktor risiko kesegaran jasmani pada polisi lalu lintas di Kota Semarang. Magister Epidemiologi Program Pasca Sarjana Diponegoro. 2007;1– 90.

McArdle W, Katch F K V. Exercise physiology : energy, nutrition, and human performance. 4th ed. Lippincott Williams & Wilkins; 1996. 198-207 p.

Cdc. Body mass index: Considerations for practitioners. Cdc. 2011;2.

Excellence NI for H and C. Assessing body mass index and waist circumference thresholds for intervening to prevent ill health and premature death among adults from black , Asian and other minority ethnic groups in the UK. NICE Public Heal Guid 46. 2013;(April 2009):13.

Severe V. Using Body Mass Index. Unknown. 2013;1.

Noy RS. Pelatihan Lari Sirkuit 2 X 10 menit dan Pelatihan Lari Kontinyu 2 X 10 menit dapat meningkatkan VO2 max Taekwondoin Putra Kabupaten Manggarai - NTT. Program Pascasarjana Univ Udayana. 2013;15–20.

D PAPM. Oral oxygen therapy ( OOT ) by. Oxyg water fundam life. 2010;4–6,13. Riswad. Tanya jawab oxy [Internet]. Riswad. 2013 [cited 2015 Feb 18]. Available from:

http://airoxytegal.blogspot.com/2013/01/tanya-jawab-oxy.html

Gambar

Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian

Referensi

Dokumen terkait

pecahlah Perang Jawa yang lama serta memakan biaya dan korban baik di pihak Belanda maupun di pihak PD yang tidak sedikit.

Mendapat malu besar dan kehinaan, karena kaum Musyrik akan tertawa dan melancarkan tuduhan berat serta penghinaan yang mengatakan bahwa, orang-orang Muslim telah membunuh

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan pada kelompok perlakuan yang diberikan latihan trampoline, terdapat peningkatan, sedangkan pada

Selain itu, pengkaji juga ingin mengenalpasti pengetahuan pelajar terhadap ciri-ciri yang perlu ada di dalam sebuah keluarga Islam serta kefahaman pelajar terhadap tanggungjawab

Untuk memperoleh kesimpulan tingkat efektivitas implementasi program MBS pada 3 (tiga) SMP Negeri di Kabupaten Jembrana dilakukan dengan mengkonfirmasikan nilai

Ke depan, PPPK Investama berharap komunitas ini dapat meningkatkan minat pegawai PPPK untuk memulai investasi dan menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan pengalaman yang

Meskipun tidak signifikan, hubungan positif yang digambarkan antara variabel ini dengan tingkat utang, akan digali lebih dalam dengan pengujian beberapa hipotesis

Parameter yang diamati adalah warna, tipe, dan susunan biji, umur berbunga beti- na, tinggi tanaman, tinggi tongkol, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris, bobot 300