• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DAN INCREMENTAL TUGAS AKHIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DAN INCREMENTAL TUGAS AKHIR."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS

CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN

METODE ITERATIVE DAN INCREMENTAL

TUGAS AKHIR

Oleh :

MADE FEBRIYANA DYASTAMA PUTRA

1106110056

PROGRAM STUDI SISTEM INORMASI

FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul:

MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS

CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN

METODE ITERATIVE DAN INCREMENTAL

Oleh:

MADE FEBRIYANA DYASTAMA PUTRA

1106110056

Telah disetujui dan disahkan pada Sidang Tugas Akhir Program Studi Strata 1 Sistem Informasi

Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom Bandung, 13 juli 2015

Disetujui oleh,

Pembimbing II,

Taufik Nur Adi, S.Kom, M.T NIP. 14831337-1 Pembimbing I,

Nia Ambarsari, S.Si., M.T

(3)

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Nama : Made Febriyana Dyastama Putra

NIM : 1106110056

Alamat : Jln Teduh Bersinar. Permata Hijau

Indah A1

No. HP : 087823929557

Email : madmadee2323@gmail.com

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya orisinal sendiri. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran akademik atau etika keilmuwan dalam karya ini, atau dikemukan bukti yang menunjukkan ketidakaslian karya ini.

Bandung, 13 Juli 2015

Made Febriyana Dyastama Putra

(4)

ABSTRAK

Investasi pada hakikatnya merupakan penggunaan sejumlah dana yang dimiliki dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam melakukan investasi selalu ada resiko yang diperoleh. Dimana bisa saja dana yang diinvestasikan bisa saja hilang. Hal tersebut merupakan salah satu masalah yang mengakibatkan masyarakat kurang berminat untuk berinvestasi. Padahal banyak sekali usaha yang membutuhkan dana untuk membangun usahanya atau mengembangkan usahanya terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dimana usaha ini telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia. UMKM juga memanfatkan berbagai sumber daya alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial. Dengan banyaknya kontribusi yang diberikan oleh UMKM maka berinvestasi pada UMKM selain bisa medapatkan keuntungan dapat juga membangun negara Indonesia. Untuk memfasilitasi agar masyarakat mau untuk berinvestasi maka dibuatlah website manajemen investasi berbasis crowdfunding dimana investor dapat memberikan dana sebagian saja dari permintaan UMKM dan sebagiannya lagi diberikan oleh investor lainnya. Selain itu website ini dapat memudahkan investor untuk mencari UMKM yang membutukan dana dan didalamnya terdapat fasilitas untuk UMKM dan investor mengenai dana yang diinvestasikan sehinnga memudahkan untuk UMKM dalam memberikan informasi dan investor dalam mengetahui dana yang diinvestasikan.

(5)

ABSTRACT

Investments in essence is use of funds held in the hope to gain profit in the future. In investing there is always have risk that is obtained. Where invested funds can make fund be lost. It is one of the issues that cause people less inclined to invest. While many businesses need funds to build their business or develop their business which are Micro Small Medium Enterprises (SMEs), where this business has contributed to the local income and revenue of the Indonesian. SMEs also take advantage of a variety natural resources potential in an Indonesia revenuue that has not been processed commercially. With the many contributions made by SMEs and also invest in SMEs to obtain profits may also build up to support Indonesia. To facilitate the people that want to invest so based investment management crowdfunding website is build so that investors can provide partial funding of SMEs demand and partly provided by other investors. Besides, this website can also provide investors to look for SMEs that require funding and in which there are facilities for SMEs and investors about the funds invested, making it easier for SMEs in providing information and investor in knowing the funds invested.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya tugas akhir yang berjudul “ Membangun

Website Manajemen Investasi Berbasis Crowdfunding Modul Investor Menggunakan

Metode Iterative Incremental ” dapat terselesaikan dengan lancar.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia Nya yang telah memberikan kesehatan, petunjuk, dan kekuatan dalam pengerjakan tugas akhir ini.

2. Untuk keluarga tercinta ayah, ibu, adik, kakak dan keluarga besar yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa dalam pengerjakan tugas akhir ini 3. Ibu Nia Ambarsari, S.Si., M.T, selaku pembimbing I, yang telah memberikan

bimbingan, saran, motivasi, dan arahan yang membangun dalam menyelesaikan tugas akhir ini;

4. Bapak Taufik Nur Adi, S.Kom., M.T, selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, saran dan arahan dalam penyelesaian tugas akhir ini; 5. Ibu Murahartawaty, S.T., M.T, selaku kaprodi Sistem Informasi yang telah

memotivasi kami segera menyelesaikan tugas akhir;

6. Keluarga Besar SI-35-02 yang telah seperti keluarga sendiri yang penuh kenangan selama 4 tahun ini disaat susah maupun senang

7. Fathimah Muthi Luthfiyah, Fauza Annisa dan Wahyu Dwi P sebagai partner tugas akhir yang telah bersma-sama menghadapi susah dan senang dalam pengerjaan tugas akhir ini

8. Seluruh dosen FRI, terutama dosen SI yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan dan pengerjaan tugas akhir.

9. Teman-teman Astina pura yang telah menjadi keluarga sendiri dan sahabat selama tinggal di bandung

(7)

10. Teman berbagi cerita Satria, Hizrian, Andika, Simon dan yang lainnya

11. Teman-teman KMH Universitas Telkom dan UKMS yang telah menjadi keluarga selama di bandung.

12. Semua pihak, teman-teman baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu penulis selama perkuliahan dan pengerjaan tugas akhir di Universitas Telkom.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak luput dari kesalahan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Bandung, Juli 2015

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR TABEL ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 3 Tujuan penelitian ... 3 Batasan Masalah ... 3

I.5 Manfaat Penelitian ... 4

I.5.1 Manfaat Teoritis ... 4

I.5.2 Manfaat Praktisi ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

II.1 Situs Web ... 6

II.2 Investasi ... 7

II.3 Tipe Investor ... 9

II.4 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) ... 10

II.5 Crowdfunding ... 11

II.6 Metode Iterative Incremental ... 13

II.7 Hypertext Preprocessor (PHP) ... 14

II.7.1 Konsep Dasar PHP ... 15

II.7.2 Kelebihan dan kelemahan PHP ... 15

(9)

II.9 MySQL ... 18

II.10 Penelitian Sebelumnya ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

III.1 Model Konseptual ... 20

III.2 Sistematika Penelitian ... 21

III.2.1 Tahap Identifikasi ... 22

III.2.2 Tahap pengembangan sistem ... 22

III.2.3 Tahap Kesimpulan ... 23

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 24

IV.1 Tahap Inception ... 24

IV.1.1 Iterasi I ... 24

IV.1.2 Iterasi II ... 37

IV.2 Tahap Elaboration ... 44

IV.2.1 Iterasi I ... 44

IV.2.2 Iterasi II ... 59

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI ... 65

V.1 Construction ... 65 V.1.1 Iterasi I ... 65 V.1.2 Iterasi II ... 68 V.2 Transition ... 69 V.2.1 Testing ... 69 V.2.1.1 Rencana Pengujian ... 69 V.2.1.2 Feedback user ... 76

V.2.1.3 Hasil testing dan feedback user ... 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

VI. I Kesimpulan ... 79

VI. II Saran ... 79

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II-1 Kriteria dari UKM berdasarkan asset dan omset ... 11

Gambar II-2 Metode Iterative Incremental ... 14

Gambar II-3 Framework Codeigniter... 16

Gambar II-4 Konsep Model-View-Controller ... 18

Gambar III-1 Model Konseptual ... 20

Gambar III-2 Sistematika Penelitian ... 21

Gambar IV-1 Business Modelling - Iteration I ... 24

Gambar IV-2 Permodelan Bisnis Saat Ini ... 26

Gambar IV-3 Permodelan Bisnis Target - Iterasi I ... 28

Gambar IV-4 Use Case Keseluruhan Sistem ... 31

Gambar IV-5 Business Modelling Iterasi II ... 37

Gambar IV-6 Permodelan Bisnis Target – Iterasi II ... 39

Gambar IV-7 Use Case Keseluruhan Sistem – Iterasi II... 42

Gambar IV-8 Activity Diagram – Registrasi ... 44

Gambar IV-9 Activity Diagram – Login ... 45

Gambar IV-10 Activity Diagram – Penerimaan Persetujuan ... 46

Gambar IV-11 Activity Diagram – Pemilihan UKM ... 47

Gambar IV-12 Activity Diagram – Pemilihan UKM ... 48

Gambar IV-13 Activity Diagram – Monitoring Dana UKM ... 49

Gambar IV-14 Activity Diagram – Testimonial UKM ... 50

Gambar IV-15 Sequence Diagram Registrasi ... 51

Gambar IV-16 Sequence Diagram Login ... 52

Gambar IV-17 Penerimaan Permintaan ... 53

Gambar IV-18 Sequence Diagram – Filtering ... 54

Gambar IV-19 Sequence Diagram - Pemilihan UKM ... 55

Gambar IV-20 Sequence Diagram – Rating ... 56

Gambar IV-21 Class Diagram – Iterasi I ... 57

(11)

Gambar IV-23 Activity Diagram – Penerimaan Persetujuan – Iterasi II ... 60

Gambar IV-24 Activity Diagram – Forum ... 61

Gambar IV-25Sequence Diagram - Forum ... 62

Gambar IV-26 Class Diagram – Iterasi II ... 63

Gambar IV-27 Entity Relationship Diagram ... 64

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel IV 1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem ... 29

Tabel IV 2 Tabel Aktor ... 30

Tabel IV 3 Use Case Scenario Registrasi ... 32

Tabel IV 4 Use Case Scenario Login ... 33

Tabel IV 5 Use Case Scenario Filtering ... 33

Tabel IV 6 Use Case Scenario Pilihan UKM ... 34

Tabel IV 7 Use Case Scenario Permintaan Persetujuan... 35

Tabel IV 8 Use Case Rating ... 36

Tabel IV 9 Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem ... 40

Tabel IV 10 Use Case Scenario - Forum ... 43

Tabel V 11 Implementasi Komponen ... 66

Tabel V 12 Implementasi Komponen ... 68

Tabel V 13 Rencana Pengujan ... 70

Tabel V 14 Kasus Uji ... 71

Tabel V 15 Feedback user ... 76

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Investasi merupakan penggunaan sejumlah dana dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Seseorang atau organisasi yang melakukan investasi dalam kategori apapun disebut investor. Di Indonesia menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 240 juta, terdapat jumlah investor pasar modal baru mencapai sekitar 400 ribu orang atau 0,2% dari total penduduk Indonesia. Sedangkan di bandung jumlah investor tidak lebih dari 240 tidak sampai 0,7 persen dari total jumlah penduduk Bandung yang mencapai 2,7 juta orang atau sekitar 18 ribu orang. Dari data tersebut terdapat bermacam-macam investasi yang dilakukan pada pasar modal contohnya seperti real investment (bisnis sektor rill), dan financial investment seperti obligasi, saham, reksadana, dan pasar modal. Financial investment sangat di butuhkan pada usaha-usaha kecil, menengah dan bahkan usaha yang besar sebagai modal pembuatan usaha ataupun pengembangan usaha. Salah satu bentuk usaha yang masih membutuhkan investasi adalah Usaha Kecil Menengah (UKM). UKM merupakan salah satu sektor yang mempunyai peran besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Namun, jumlah usaha yang telah berdiri tidak sebanding dengan uang yang dimiliki negara untuk membantu pembangunan UKM tersebut. Hal tersebut menyebabkan Indonesia membutuhkan investor yang mau mengeluarkan uangnya untuk berinvestasi di usaha tersebut. Jika peningkatan investasi pada sektor UKM ditingkatkan, maka UKM dapat meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, dan penghematan uang negara.

Namun ada beberapa hal yang menghambat investor untuk menginvestasikan dananya kepada sektor UKM. Pertama, investasi memiliki dua sisi, yaitu return, yang merupakan pengembalian yang akan didapatkan, dan risiko yang merupakan akibat atau konsekuensi yang mungkin akan terjadi dalam berinvestasi. Sedangkan, UKM

(14)

dananya. Kedua, kurangnya informasi tentang UKM yang sedang mencari dana dan kurang menariknya UKM memasarkan produknya membuat investor merasa kurang tertarik dalam meminjamkan dana. Selain itu, terkadang usaha yang diajukan tidak sesuai dengan keinginan investor, baik dari segi kelangsungan usaha atau kelengkapan dokumen yang menyebabkan investor kurang berminat dalam berinvestasi di sektor UKM.

Investor perlu mengetahui usaha dan informasi mengenai UKM yang membutuhkan dana dan UKM memerlukan sebuah media untuk memberikan informasi mengenai usaha dari UKM tersebut. Jika dihubungkan dengan informasi, penduduk Indonesia menggunakan internet untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan. Pengguna internet di Indonesia yang setiap tahun semakin meningkat. Pada tahun 2013, Indonesia memiliki 55.000.000 pengguna internet dan bahkan mencapai 71.190.000 pengguna di

bulan Juni 20141. Hal ini membuktikan bahwa intenet semakin banyak digunakan oleh

masyarakat Indonesia. Peluang penyebaran informasi yang cepat dan besar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mencari informasi tentang UKM yang membutuhkan dana serta dapat mengontrol penggunaan dan pengembalian dana investasi.

Pada penelitian ini, telah dilakukan pencarian tentang website sejenis yang menerapkan proses penggalangan dana. Website seperti wujudkan.com dan kiva.org adalah website yang menerapkan penggalangan dana untuk membantu seseorang atau kelompok yang membutuhkan. Namun website tersebut tidak menerapkan proses manajemen investasi yang dibutuhkan oleh investor, seperti pengecekan form pengajuan dana, serta untuk memantau dan mengontrol peningkatan kinerja UKM serta laporan penggunaan dan pengembalian dana.

Salah satu model pengembangan yang dapat memudahkan investor untuk mendapatkan informasi dan membantu UKM untuk meminjamkan dana adalah model crowdfunding. Model crowdfunding memungkinkan investor memanfaatkan semua resources yang

tersedia untuk mendukung bisnis atau proyek yang dimiliki oleh UKM. Dengan

(15)

menggunakan model crowdfunding maka investor dapat membantu UKM dalam mengembangkan usaha mereka sehingga dapat meningkatkan pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, investor juga dapat bertukar informasi tentang peluang-peluang baru untuk investasi dan perkembangan usaha-usaha yang ada.

Berdasarkan penjelasan latar belakang permasalahan yang ada, pada penelitian ini akan diangkat tugas akhir yang berjudul “Pembangunan Website Manajemen Investasi Berbasis Crowdfunding Modul Investor Menggunakan Metode Iterative Incremental”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana rancangan website yang dapat memudahkan investor dalam melakukan pencarian informasi spesifik tentang UKM potensial?

2. Bagaimana rancangan website yang dapat membantu dan memudahkan investor dalam melakukan pemantauan atas penggunaan dan pengembalian dana oleh UKM?

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut, antara lain:

1. Membangun website yang dapat memudahkan investor dalam melakukan pencarian informasi mengenai UKM potensial.

2. Membangun website yang dapat membantu dan memudahkan investor untuk melakukan pemantauan atas penggunaan dan pengembalian dana oleh UKM secara transparan.

Batasan Masalah

Pada penelitian ini terdapat beberapa batasan yang masalah yang ditetapkan guna memiliki ruang lingkup yang jelas, yaitu:

(16)

2. Investasi yang dilakukan pada website yang akan dibuat hanya investasi dalam bentuk uang, bukan berupa aset, barang, dan lainnya.

I.5 Manfaat Penelitian I.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini adalah sebagai syarat untuk lulus Program Studi Strata-1 Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom.

I.5.2 Manfaat Praktisi

Manfaat penelitian secara praktis adalah untuk membantu dan memudahkan investor dalam pencarian informasi menarik dan spesifik mengenai UKM agar menumbuhkan minat investor dalam berinvestasi di pemodalan usaha di sektor UKM Indonesia.

.

I.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini dijabarkan uraian mengenai gambaran umum dan penjelasan atas permasalahan yang sedang dihadapi. Bab ini terbagi atas beberapa bagian, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini dijabarkan tentang literatur atau teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan pembahasan tentang hasil-hasil penelitian terdahulu. Dasar-dasar literatur yang dijabarkan pada bab ini berasal dari studi pustaka, seperti buku teks, jurnal nasional dan internasional, dan media referensi terpercaya lainnya.

(17)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijabarkan langkah-langkah penelitian secara rinci meliputi model konseptual dan sistematika penelitian. Pada model konseptual, akan dijelaskan tentang masukan, proses, dan keluaran dari sistem yang akan dibuat. Sedangkan, pada sistematika penelitian akan dijabarkan tentang alur fase untuk pengembangan website berdasarkan metode yang telah dipilih sebelumnya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada Bab ini dibahas tentang tahap inception dan elaboration. Analisis kebutuhan akan aplikasi yang akan dibuat akan dijelaskan pada tahap

inception. Pada tahap elaboration akan dijelaskan mengenai analisis

dan perancangan yang dibutuhkan sistem dengan dokumentasi iterasi untuk setiap tahap.

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

Pada Bab ini dibahas tentang tahap construction dan transition. Coding akan dilakukan pada tahap construction yang akan disesuaikan dengan kebutuhan user yang telah dianalisis sebelumnya. Pada tahap transition akan dijelaskan mengenai implementasi dan testing website dengan dokumentasi iterasi untuk setiap tahap.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini dibahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dibuat beserta saran-saran untuk pengembangan yang akan dilakukan untuk penelitian berikutnya.

(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Situs Web

Web secara garis besar dapat diartikan sebagai halaman yang digunakan untuk

menampilkan informasi berupa teks, gambar, animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya. Web juga dapat diartikan sebagai salah satu aplikasi berisikan dokumen-dokumen multi media (teks, gambar, suara, animasi, dan video) didalamnya yang menggunkan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya dapat menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.

Berdasarkan definisi web, situs web adalah gabungan dari halaman-halaman web yang membentuk satu rangkaian yang saling terkait yang bersifat dinamis atau statis dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (hyperlink). Website ditempatkan dalam sebuah web server yang dapat diakses melalui jaringan internet atau jaringan lokal area melalui alamat internet yang disebut dengan Uniform Resource

Locator (URL). Situs web yang merupakan kumpulan dari halaman web yang sudah

dipublikasikan di jaringan internet dan memiliki domain/URL (Uniform Resource

Locator) yang dapat diakses semua pengguna internet dengan cara mengetikkan

alamatnya. Terdapat dua jenis website, antara lain: a. Web Dinamis

Web dinamis merupakan situs web yang isi informasinya selalu berubah-ubah,

dan bersifat interaktif dua arah yaitu berasal dari pemilik serta pengguna website. Untuk membuat web dinamis diperlukan beberapa komponen yaitu client-side

scripting (HTML, JavaScript Cascading Style Sheet), dan server side scripting

seperti PHP program basis data seperti MySQL untuk menyimpan data-data yang bersangkutan.

b. Web Statis

Web statis adalah web yang isi atau kontennya bersifat tetap dan isi informasinya

(19)

statis adalah jenis client-side scripting seperti HTML dan Cascading Style Sheet (CSS). Contoh web statis adalah profil perusahaan. Dalam perkembangannya

web statis hanya dapat di-update oleh pemilik web itu sendiri.

II.2 Investasi

Definisi Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Sesuai dengan kebutuhannya untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka sejak zaman dulu manusia selalu menggunakan berbagai cara agar kebutuhan hidupnya dapat dicapai, jika pada awalnya manusia cukup bekerja keras dan menabung, maka sesuai dengan perkembangan zaman manusia memerlukan investasi sebagai salah satu usaha tersebut. Investor yang melakukan investasi di pasar modal harus dapat mengambil keputusan yang paling tepat dalam proses investasi agar terjadi optimalisasi dari nilai aset mereka. Keputusan ini meliputi jenis sekuritas apa saja yang akan dipilih dan berapa banyaknya investasi tersebut akan dilakukan serta bagaimana mengambil keputusan yang tepat. Untuk mencapai keputusan tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan sasaran investasi, 2. Membuat kebijakan investasi, 3. Memilih strategi portofolio, 4. Memilih asset,

5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja.

Ketika berbicara tentang portofolio, maka tidak akan terlepas dari aset, khususnya dalam hal ini aset finansial. Adapun menurut professor Ekonomi Frederic S. Mishkin dalam bukunya yang berjudul “The Economics of Money, Banking, and Financial

(20)

1. Wealth (kekayaan), merupakan total dari seluruh sumber pendanaan yang dimiliki oleh individu, termasuk seluruh jenis aset. Ketika kekayaan meningkat berarti memiliki lebih banyak sumber dana yang tersedia untuk membeli aset, sehingga dengan demikian jumlah aset yang diminta pun meningkat. Oleh karena itu, dampak dari perubahan pada kekayaan terhadap permintaan aset adalah positif, yang berarti peningkatan kekayaan meningkatkan jumlah permintaan aset.

2. Expected Return (ekspektasi pengembalian), yaitu pengembalian yang diharapkan sepanjang periode berikutnya pada suatu aset relatif terhadap aset lainnya. Sebagai analogi, jika ekspektasi pengembalian dari suatu saham meningkat dibandingkan dengan tingkat suku bunga deposito, maka secara rasional individu akan lebih memilih untuk menaruh asetnya di saham dibandingkan menaruhnya pada deposito tabungan. Dengan demikian, peningkatan ekspektasi pengembalian pada suatu aset relatif dengan aset lainnya akan meningkatkan jumlah aset yang diminta.

3. Resiko, adalah derajat ketidakpastian yang dihubungkan dengan pengembalian pada suatu aset relatif terhadap aset lainnya. Biasanya aset yang beresiko tinggi akan memiliki pengembalian yang tinggi pula. Namun kebanyakan orang bersifat

risk averse, sehingga jika suatu resiko pada aset relatif meningkat dibandingkan

dengan aset lain maka pemintaan aset tersebut akan menurun.

4. Likuiditas, yaitu tingkat kemudahan dan kecepatan dimana aset dapat dirubah ke dalam bentuk uang tunai relatif terhadap aset. Suatu aset dikatakan likuid (cair) jika pasar di mana aset tersebut diperdagangkan memiliki banyak penjual dan pembeli. Sehingga semakin cair suatu aset relatif terhadap aset lain, maka semakin aset tersebut diinginkan, dan jumlah permintaannya pun akan meningkat.

(21)

II.3 Tipe Investor

Terdapat tipe-tipe investor menurut profil resiko dalam berinvestasi dapat dideskripsikan berikut

1. Defensive, yaitu investor dengan tipe defensive, dimana investor ini berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih memilih untuk menunggu saat-saat yang tepat dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan terbebas dari resiko. 2. Conservative, yaitu investor dengan tipe conservative, dimana mereka biasa

berinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan perguruan tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini memiliki kecenderungan menanam investasi dengan keuntungan (yield) yang layak saja dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering berinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.

3. Balanced, yaitu investor dengan tipe balanced, yang merupakan investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang dapat diraih. Tipikal investor ini akan selalu berhati-hati dalam memilih jenis investasi, dan hanya investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang bisa diperoleh yang akan dipilih.

4. Moderately aggressive, merupakan tipe investor yang tenang atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu tenang dalam mengambil keputusan investasi karena keputusan yang ditetapkan sudah dipikirkan

(22)

5. Aggressive Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', adalah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki. Semakin banyak angka-angka dan fakta yang bisa dianalisa adalah semakin baik. Investor tipe ini umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharapkan adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor

aggressive menyadari bahwa kerugian adalah bagian dari permainan.

II.4 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM)

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Pengertian dan kriteria dari UKM berdasarkan omset adalah sebagai berikut:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.

(23)

Gambar II-1 Kriteria dari UKM berdasarkan asset dan omset Sumber: www.depkop.go.id

II.5 Crowdfunding

Crowdfunding diartikan sebagai praktik untuk memperoleh pendanaan proyek atau

usaha dengan mengumpulkan uang dari sejumlah besar orang, yang biasanya dilakukan melalui media internet. Pengertian crowdfunding adalah suatu metode untuk mengumpulkan uang dari sejumlah besar investor individu yang biasanya dilakukan melalui internet untuk sebuah proyek atau organisasi. Crowdfunding itu sendiri adalah salah satu bagian dari kegiatan crowdsourcing, yaitu kegiatan yang diberikan kepada masyarakat umum, yang menggemari bidang kegiatan itu sendiri, dan biasanya melibatkan banyak orang dan sumber daya utama yang terlibat adalah dana atau funds. Di dalam crowdfunding terdapat dua jenis kelompok yang berbeda kepentingan, yaitu kelompok pencari solusi untuk kebutuhan dana dan kelompok pemberi solusi yang secara langsung memberikan dana ataupun hanya menunjukkan suatu informasi tentang keberadaan dana yang bisa menjadi solusi dari permasalahan kelompok pertama di atas.

Crowdfunding digunakan untuk mendukung banyak ragam kegiatan, mulai dari

penanggulangan bencana alam, citizen journalism, seeding dana perusahaan startup, film, hingga pembuatan software gratis dan penelitian ilmiah. Dalam

(24)

1. Equity-Based Crowdfunding, menerapkan pola donate for equity, dimana orang banyak diminta untuk mendukung sebuah bisnis atau proyek kreatif dengan

reward berupa equity (persentase kepemilikan suatu perusahaan, yang biasanya

dalam bentuk saham).

2. Donation-Based Crowdfunding, menerapkan pola donate for tangible, dimana orang banyak diminta untuk mendukung sebuah bisnis atau proyek kreatif dengan

reward berupa hal-hal non-monetary seperti diskon voucher tertentu, t-shirt, CD

pra rilis, atau produk jadi.

3. Debt-based Crowdfunding, menerapkan pola donate for financial return, dimana orang banyak diminta untuk mendukung sebuah bisnis atau proyek kreatif dengan

reward berupa keuntungan finansial tertentu.

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan bila Anda memilih platform Crowdfunding sebagai sarana menggalang dana, yaitu:

1. Funding Model

Hal ini cenderung fokus pada bagaimana dana yang digalang boleh diambil, seperti:

 Sesuai target atau lupakan, atau

 Apa adanya, yang berarti berapapun dana yang berhasil digalang dapat di bawa

pulang. 2. Fees

Hal ini terfokus pada bagaimana aturan pembayaran pemakaian jasa platform

crowdfunding, yaitu:

 Beberapa menerapkan prosentase dari dana yang tercapai,

 Beberapa menerapkan biaya bergabung, atau

 Beberapa bebas biaya apapun.

3. Culture

Hal yang perlu diperhatikan dalam platform crowdfunding yaitu perlu memperhatikan kepada siapa platform ditujukan. Ada platform-platform yang

(25)

dibangun untuk ceruk pasar tertentu, misalnya untuk masalah sosial, untuk industri kreatif.

II.6 Metode Iterative Incremental

Siklus pengembangan iterative terdiri dari empat tahap utama, yaitu:

1. Tahap inception. Tahap ini terfokus pada awal pembuatan aplikasi, menerbitkan latar belakang bisnis, menyusun sebuah masalah bisnis, identifikasi risiko kritis, mendefinisikan lingkup proyek untuk memahami masalah, dan membuat dokumen-dokumen yang menjelaskan masalah bisnis yang dihadapi.

2. Tahap elaboration. Tahap ini terfokus pada pembuatan analisis dan desain level tinggi, menerbitkan arsitektur dasar untuk proyek yang dikerjakan, serta membuat rencana konstruksi yang mendukung pencapaian tujuan proyek. 3. Tahap construction. Tahap ini terfokus pada pengembangan piranti lunak

(software) yang progresif untuk menghasilkan prototype atau produk piranti lunak.

4. Tahap transition. Tahap transition terfokus pada perkenalan produk yang dihasilkan kepada user, menyelesaikan pengujian, menyelesaikan performance

(26)

Gambar II-2 Metode Iterative Incremental Sumber : copyright 2005 Scott W. Ambler

Kelebihan dari metode iterative dan incremental adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengakomodasi jika terjadi perubahan pada tahapan pengembangan yang telah dilaksanakan;

2. Dapat disesuaikan agar sistem bisa dipakai selama tenggang waktu software computer;

3. Cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar;

4. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap risiko setiap tahapan karena sistem terus bekerja selama proses;

5. Mudah untuk menemukan kesalahan; 6. Sistem yang dihasilkan lebih memuaskan.

II.7 Hypertext Preprocessor (PHP)

PHP, yang merupakan kepanjangan dari Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam dunia website. PHP digunakan sebagai

(27)

bahasa server-side dalam pengembangan web yang disisipkan dalam dokumen Hyper

Text Markup Language (HTML). Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat

secara dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software open source yang disebarkan secara gratis serta dapat

didownload secara bebas dari situs resminya yaitu http://www.php.net. PHP yang

dikembangan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, seorang programmer bahasa C. PHP awalnya merupakan singkatan dari personal home page tools yang merupakan sebuah alat bantu untuk melakukan monitoring pengunjung suatu situs, tapi saat ini PHP lebih mengacu pada Hypertext Preprocessor karena bersifat open source sehingga di dalam PHP dapat mengakses source code, menggunakan, dan mengubahnya tanpa harus membayar.

II.7.1 Konsep Dasar PHP

Kode PHP diawali dengan tanda lebih kecil (<) dan diakhiri dengan tanda lebih besar (>). Pemisah antar instruksi adalah titik koma (;) dan untuk membuat atau menambahkan komentar/standar penulisan adalah : /* komentar */, // komentar, # komentar.

II.7.2 Kelebihan dan kelemahan PHP

Berikut adalah beberapa kelebihan dari PHP, antara lain:

Relatif aman karena skrip atau source code PHP yang terdapat di browser tidak

dapat dilihat dengan fasilitas vie HTML,

Flexible karena mendukung semua sistem operasi,

 Dapat berintegrasi dengan semua aplikasi program CGI sepeti MySQL dan

Sybase,

 Cepat karena diintegrasikan pada HTML, dan

 Bersifat gratis.

(28)

 Tidak dapat membuat fungsi dalam fungsi atau kelas dalam kelas,

Karena PHP bekerja pada multi-platform maka saat instalasi dan konfigurasi

cenderung sulit.

II.8 CodeIgniter

CodeIginter (CI) adalah sebuah web application framework yang bersifat open-source

digunakan untuk membangun aplikasi PHP secara dinamis. Tujuan utama pengembangan CodeIgniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis semua code dari awal. CodeIgniter menyediakan berbagai macam library dan helper yang dapat mempermudah dalam pengembangan.

Gambar II-3 Framework Codeigniter

CodeIgniter diperkenalkan kepada publik pada tanggal 28 Februari 2006. CodeIginter

dibangun menggunakan konsep Model-View-Controller development pattern.

CodeIgniter sendiri merupakan framework tercepat dibandingkan dengan framework

lainnya dan merupakan framework yang ringan dan cepat dari yang lainnya

Kelebihan CodeIgniter adalah framework yang ringan, terstruktur dan mudah dipahami, dipelajari, dokumentasi lengkap serta dukungan yang mudah di dapatkan dari forum CodeIgniter. Selain itu CodeIgniter memiliki fitur-fitur yang lainnya yang bermanfaat, seperti:

Menggunakan pattern MVC. Dengan menggunakan pattern MVC, struktur kode

yang dihasilkan menjadi lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas.

URL-friendly. URL yang dihasilkan sangat URL-friendly. Pada CodeIgniter

(29)

 Kemudahan dalam mempelajari, membuat, memodifikasi dan mengintegrasikan

library dan helper.

Berikut adalah beberapa keunggulan CodeIgniter dibandingkan dengan framework lainnya, antara lain:

 Kecepatannya yang cepat pada saat ini,

 Mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan, dan

 Dokumentasi lengkap dan jelas.

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, CodeIgniter menggunakan konsep MVC. Gambaran penerapan MVC dalam CodeIgniter adalah sebagai berikut:

Model, yang berfungsi mengambil data ke database dan juga memasukkan data

ke database, atau memanipulasi data (Create, Read, Update, Delete). Berupa perintah SQl, hasilnya dikirim ke controller. Namun, Model tidak berhubungan langsung dengan View.

View, yang merupakan file template HTML yang diatur oleh controller. View

berfungsi menampilkan apa yang harus ditampilkan ke pengunjung website. View berguna untuk mengatur bagaimana suatu data yang diperoleh dari controller untuk ditampilkan kepada user. View tidak memiliki akses langsung ke Model.

Controller, yang berfungsi untuk mengirim perintah ke model untuk

mendapatkan data yang diinginkan. Controller berguna untuk mengatur hubungan antara Model dan View. Controller mengolah data dari inputan user dan data dari Model kemudian data olahan tersebut dikirimkan ke View untuk ditampilkan sesuai aturan Controller.

(30)

II.9 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multi-thread dan multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), serta menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak seperti PHP atau Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumber yang terdapat pada MySQL. Dua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius. MySQL dapat didownload di situs resminya, http://www.mysql.com. Terdapat fitur-fitur MySQL yang dapat digunakan, antara lain:

Relational Database System. RBS berfungsi seperti halnya software database

lain yang ada di pasaran, MySQL termasuk RDBMS.

Arsitektur Client-Server. MySQL memiliki arsitektur client-server dimana server

database MySQL terinstall di server. Client MySQL dapat berada di komputer

(31)

yang sama dengan server, namun juga dapat digunakan di komputer lain yang berkomunikasi dengan server melalui jaringan bahkan internet.

Mengenal perintah SQL standar. SQL (Structured Query Language) merupakan

suatu bahasa standar yang berlaku di hampir semua software database. MySQL mendukung SQL versi SQL:2003.

II.10 Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang di lakukan tidak lepas dari sumber-sumber penelitian yang terdahulu untuk memperkuat penelitian ini. Oleh karena itu,dilakukan analisis terhadap penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini.

Melrandy Ardhilla Firdauz, 2014, Pegembangan dan Implementasi Portal

Crowdfunding Start-up dan Bisnis Lokal di Indonesia Menggunakan Metode Waterfall, Departemen Rekayasa Industri Fakultas Teknik Universitas Telkom.

Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang situs crowdfunding untuk start-up agar dapat menunjukan produknya atau apa yang akan mereka kerjakan sehingga start-up bisa mendapatkan biaya dari website. Media yang digunakan adalah dalam bentuk desktop web browser. Bagi start-up baru ini memudahkan mereka untuk mencari dana sehingga semakin banyak masyarakat yang mampu membuat usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan

Dengan melihat penelitian sebelumnya peneliti dapat megambil beberapa poin sebagai pendukung untuk penelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Membantu sebagai referensi dalam pembuatan website bagi investor dan UKM.

2. Model crowdfunding yang digunakan dapat membantu penulis dalam menggunakan model yang sama yang akan dibuat.

(32)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Model Konseptual

Model konseptual adalah gambaran logis suatu realitas atau masalah yang dinyatakan dalam sebuah konsep dan berdasarkan aspek hipotesis dan teoritis. Untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian maka dibutuhkan suatu masukan serta kerangka berpikir atau proses yang dapat menjabarkan konsep dalam memecahkan masalah secara ringkas. Model konseptual untuk penelitian digambarkan

dalam model konseptual di bawah ini.

INPUT PROCESS OUTPUT

Website Investement Management Incremental Factor Facilitate Investors Study Literarture Crowdfunding concept Web concept Investemen concept Object Investment management Methodology Iterative Incremetal Subject Investor Study Preview Questionnaire Interview

Gambar III-1 Model Konseptual

Berdasakan model konseptual pada Gambar III.1 menjelaskan bahwa pada sistem ini menerapkan metode crowdfunding yang memungkinkan untuk investor berinvestasi

website ini. Input yang dimasukkan yaitu data investor di mana investor yang

membutuhkan informasi mengenai usaha UKM dapat bergabung di website ini. Di prosesnya investor akan dimintai data diri untuk bergabung di website ini serta investor harus melakukan verifikasi mengenai data diri, bidang yang diminati dan hal-hal yang lainnya untuk meyakinkan kebenaran guna mengurangi tindak penipuan.

(33)

Kemudian output dari data ini adalah kebutuhan dari investor yaitu pencarian UKM yang mudah karena pada sistem pencarian terdapat keyword yang memudahkan investor dalam mencari kata mengenai usaha yang dicari, filtering untuk jenis dan kategori, dan rating dari banyaknya yang memberikan nilai bagus UKM tersebut sehingga investor bisa lebih mudah memilih UKM.

III.2 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian merupakan bagan yang menjelaskan tahapan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan penelitian.

Sistematika Penelitian T a h a p K e s im p u la n & S a ra n T a h a p P e n g e m b a n g a n S is te m T a h a p I d e n ti fi k a s i Mulai Perumusan Masalah Studi Literatur

- Konsep Manajemen Investasi - Konsep Crowdfunding Batasan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Business Modelling Inception Requirement Analysis Inception Analysis and Design Elaboration Implementation Construction Kesimpulan dan Saran Selesai T a h a p I n s e p s i F a s e E la b o ra s i F a s e K o n s tr u k s i F a s e T ra n s is i Studi Lapangan - Wawancara (Interview) - Kuesioner Implementasi Website Manajemen Investasi Modul

Investor Iterasi I Iterasi n Iterasi I Iterasi n Iterasi I Iterasi n Iterasi I Iterasi n Analysis and Design Elaboration Implementation

Inception Testing Inception

Business Modelling Elaboration Requirement Analysis Elaboration Implementation Elaboration Testing Elaboration Business Modelling Construction Requirement Analysis Construction Analysis and Design Construction Testing Construction Business Modelling Inception Requirement Analysis Inception Analysis and Design Elaboration Implementation

Inception Testing Inception

Analysis and Design Elaboration Business Modelling Elaboration Requirement Analysis Elaboration Implementation Elaboration Testing Elaboration Implementation Construction Business Modelling Construction Requirement Analysis Construction Analysis and Design Construction Testing Construction Testing Transition Business Modelling Transition Requirement Analysis Transition Analysis and Design Transition Implementation Transition Testing Transition Business Modelling Transition Requirement Analysis Transition Analysis and Design Transition Implementation Transition

(34)

Terdapat tiga tahap utama yang ada pada penelitian ini yaitu tahap identifikasi, tahap pengembangan sistem dan tahap kesimpulan dan saran. Penjelasan setiap akan di jelaskan pada sub bab dibawah ini.

III.2.1 Tahap Identifikasi

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap penelitian ini dengan cara studi literatur dan studi lapangan. Penjelasan adalah sebagai berikut:

a. Studi literatur

Studi literatur adalah studi untuk mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi yang dicari berisikan tentang:

Model crowdfunding

Konsep manajemen investasi

b. Studi lapangan

Studi lapangan yang di lakukan adalah melakukan wawancara kepada subjek yang dianggap dapat mewakili sekian user mengenai investor sehingga lebih mengetahui mengenai apa yang dibutuhkan oleh investor dan apa yang di perlukan agar website ini diterima dan digunakan dengan baik oleh investor.

III.2.2 Tahap pengembangan sistem

Pada tahap ini ada empat tahap di dalamnya yaitu tahap insepsi, elaborasi, konstruksi, dan tahap transisi. Pada Gambar III-2 dijelaskan kegitan-kegiatan yang dilakukan di tahap pengembangan sistem, yaitu:

1. Tahap insepsi. Pada tahap ini berfokus pada identifikasi ruang lingkup mengumpulkan kebutuhan dari user, definisi kebutuhan dan kemudian melakukan evaluasi apakah kebutuhan user telah terdefinisi dengan jelas dan lengkap.

2. Tahap elaborasi. Pada tahap ini terfokus pada analisis sistem, desain sistem dan melakukan evauasi apakah hasil analisis dan desain sistem sesuai dengan tujuan proyek dan kebutuhan user;

(35)

3. Tahap kontstruksi. Pada tahap ini terfokus pada pembuatan produk dan evaluasi apakah produk yang dibuat telah disesuaikan dengan kebutuhan.

4. Tahap transition. Tahap transition terfokus pada pengujian produk dan memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada user, dan melakukan evaluasi untuk website yang sudah dibuat.

III.2.3 Tahap Kesimpulan

Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat akan dianalisis dan dievaluasi secara keseluruhan dan diberikan saran untuk pengembangan selanjutnya guna untuk penelitian selanjutnya.

(36)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN

IV.1 Tahap Inception

Tahap inception merupakan tahap awal untuk menganalisis kebutuhan sistem yang akan dibangun. Tahap inception ini akan menjelaskan bagian-bagian yang menjelaskan situasi dan kebutuhan yang ada. Terdapat lima bagian, yaitu business modelling, analisis kebutuhan kebutuhan, actor, use case, dan use case scenario. Pada pembahasan di bawah ini merupakan perancangan business modeling dan analisis kebutuhan.

IV.1.1 Iterasi I

IV.1.1.1 Business Modelling

Pemodelan bisnis adalah suatu aktivitas untuk mendeskripsikan bagaimana mendapatkan sebuah nilai (value) dengan tujuan sebuah aplikasi dapat berjalan terus dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan user.

(37)

Pada Gambar IV.1, seperti pada gambar dari business model pada aplikasi ini adalah

key partnership. Sumber daya yang dibutuhkan pada aplikasi ini adalah bekerja sama

dengan Mitra Binaan Telkom. Key activities atau aktivitas utama yang ada dalam website ini yaitu konten manajemen investasi. Key resource dari websit nanti yaitu optimasi alur sistem. Keuntungan yang akan didapat yaitu dapat memilih UKM dan pengiriman form. Chanel yang digunakan adalah internet dan customer segmen adalah UKM dan investor. Biaya yang di dapat sebagian akan digunakan untuk biaya pengelolaan IT, biaya SDM dan biaya marketing untuk memperkenalkan orang-orang mengenai website ini. Dan revenue yang akan di dapat dengan cara bagi hasil

IV.1.1.2 Proses Bisnis

Proses bisnis adalah suatu aktivitas untuk mendeskripsikan atau menggambarkan alur kerja dari suatu proses bisnis guna mengembangkan proses bisnis tersebut sesuai dengan kebutuhan. Pada sistem yang akan dibangun, diperlukan gambaran permodelan bisnis saat ini dan target untuk menggambarkan keadaan yang terjadi saat ini dan proses bisnis seperti apa yang dibutuhkan oleh user agar memudahkan mereka dalam melakukan aktivitas yang ada.

Pada alur proses bisnis yang sedang terjadi, terdapat dua aktor yang akan terlibat pada sistem yang dibuat, yaitu UKM dan investor. Ketiga aktor bersangkutan diharapkan dapat bekerja sama dengan baik agar proses bisnis yang ada dapat dikerjakan sesuai dengan yang diharapkan. Alur proses bisnis untuk keadaan yang terjadi saat ini dimulai saat UKM dan investor mendaftarkan diri untuk registrasi secara offline kepada administrator.Setelah UKM dan investor melakukan registrasi, maka mereka dapat melakukan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen investasi. UKM dapat mengajukan form pengajuan dana untuk mendapatkan pinjaman dana dari investor bahkan UKM dapat memilih investor yang mereka inginkan. Selain itu, investor juga dapat melihat kinerja UKM dalam hal pemasukan dan untuk menilai apakah UKM tersebut layak untuk diberikan investasi. Berikut adalah penggambarkan alur proses bisnis untuk keadaan saat ini.

(38)
(39)

Tujuan dari dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan solusi berupa kemudahan investor dalam menemukan UKM yang potensial dalam hal penjualan dan pemasukan serta dapat memantau kinerja dan peningkatan UKM setelah mendapatkan pinjaman dana dari investor. Oleh karena itu, digambarkan alur proses bisnis target untuk mendeskripsikan alur proses bisnis yang diharapkan. Proses dimulai saat UKM dan investor melakukan registrasi pada website tersebut. Alur proses bisnis target dijelaskan pada gambar berikut.

(40)
(41)

IV.1.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Pada website yang akan dibangun teridentifikasi kebutuhan yang harus ada guna memudahkan investor dalam menjalankan website tersebut. Terdapat empat kebutuhan utama untuk investor dalam website ini. Kebutuhan tersebut adalah manajemen pemilihan proposal oleh UKM, manajemen pemilihan UKM, dan manajemen kemajuan dari UKM.

Pada proses melihat pengiriman proposal UKM, investor dapat melihat isi dari proposal tersebut untuk menentukan apakah UKM yang bersangkutan layak untuk menerima pinjaman dana. Jika UKM layak untuk mendapaktkan pinjaman dana, investor dapat mengirimkan status penerimaan kepada UKM. Pada proses kedua, yaitu pemilihan UKM, investor dapat memilih UKM langsung jika investor merasa UKM yang bersangkutan potensial dan terpercaya dalam penggunaan dana secara optimal dan pengembalian dana secara tepat waktu. Pemilihan UKM ini dapat dilihat dengan menggunakan bantuan rating dan testimonial yang telah diberikan oleh investor lainnya. Pada proses pengajuan penerimaan persetujuan, investor akan mengirimkan pengajuan persetujuan kepada UKM setelah investor dan UKM bertemu dan menyetujui keputusan dan peraturan yang dibuat. Setelah UKM mendapatkan pinjaman dana dan melaporkan penggunaan dan pengembalian dana, investor dapat melakukan monitoring dana, dimana investor dapat memeriksa laporan penggunaan dan pengembalian dana oleh UKM dan memberikan tanggapan.

Tabel IV 1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem

NO REQ ID Nama Kebutuhan Deskripsi User

1 01 Melihat pengiriman

proposal UKM

Proses untuk melihat proposal yang telah diupload oeh UKM

Investor

(42)

NO REQ ID Nama Kebutuhan Deskripsi User

investor potensial dan menguntungkan

3 03 Pengajuan

penerimaan persetujuan

Proses untuk membuat penerimaan persetujuan kontrak untuk UKM

Investor

4 04 Memantau

perkembangan kinerja

Proses untuk melihat

perkembangan yang

terjadi pada UKM yang

telah di berikan

pinjaman dana

Investor

IV.1.1.4 Aktor

Aktor dalam sistem yang akan dibuat adalah pada sisi investor. Investor disini adalah aktor yang dapat memilih UKM, menerima informasi dari UKM dan melakukan hal yang disediakan pada menu investor.

Tabel IV 2 Tabel Aktor

No Nama Aktor Role

1 Investor Aktor yang dapat melakukan registrasi sebagai

investor dan melakukan fungsi-fungsi pada website, seperti penerimaan pengajuan dana oleh UKM, menerima pengajuan permintaan persetujuan kontrak,

berpartisipasi pada forum, dam memantau

penggunaan dan pengembalian dana oleh UKM.

IV.1.1.5 Use Case

Use case yang dibuat telah didasarkan pada permodelan bisnis yang telah dijabarkan

(43)

yang akan dimasukkan ke sistem untuk dapat digunakan oleh user. Terdapat Berikut ini adalah gambaran use case keseluruhan.

Gambar IV-4 Use Case Keseluruhan Sistem

IV.1.1.6 Use Case Scenario

Dari use case yang telah digambarkan sebelumnya,maka dapat dijabarkan menjadi use

case scenario untuk menggambarkan alur proses secara lebih spesifik. Pada use case scenario dijelaskan nama use case, aktor dan deskripsi dari use case yang

<<include>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> Filter Validasi data Lokasi Penerimaan Persetujuan Monitoring Dana Kategori Pemilihan UKM Login Omset Registrasi Rating Investor

(44)

Tabel IV 3 Use Case Scenario Registrasi Nama Use case: Registrasi

Prioritas Tinggi

Aktor: Investor

Pre-Condition Investor telah membuka website manajemen investasi

Post-Condition Investor telah melakukan registrasi dan data disimpan dalam

database

Deskripsi: Investor melakukan regristrasi di website dengan mengisi

data-data yang di perlukan

Normal Course: Investor Sistem

1. Memilih registrasi di halaman awal 3. Mengisi form regristrasi

2. Sistem menampilkan halaman yang berisi form regristrasi

4. Menampilkan pesan regristrasi telah berhasil dan menampilkan halaman login

Alternative Flow Course:

Menampilkan error message bahwa registrasi tidak berhasil jika data yang dimasukkan tidak sesuai dengan ketentuan

Pada table IV.3 dijelaskan use case scenario untuk proses registrasi dimana investor mendaftar dan memasukkan data ke halaman website untuk menjadi member dan mendapatkan akun mereka. Jika proses registrasi berhasil dilakukan, investor dapat melakukan login untuk menggunakan website secara optimal. Investor diharapkan menggunakan data yang sebenarnya pada proses registrasi ini guna untuk menumbuhkan kepercayaan akan data yang akan dipublikasikan setelahnya.

(45)

Tabel IV 4 Use Case Scenario Login Nama Use case: Login

Prioritas Tinggi

Aktor: Investor

Pre-Condition Investor telah berhasil melakukan registrasi

Post-Condition Investor telah melakukan login dan masuk ke akun profil

mereka masing-masing

Deskripsi: Investor melakukan log in pada website untuk melakukan

fungsi-fungsi yang ada pada website

Normal Course: Investor Sistem

1. Mengakses website dan memilih menu login 3. Memasukkan username

dan password

2. Menampilkan form login 4. Memeriksa username dan

password

5. Menampilkan halaman utama website

Alternate Course:

Investor memasukkan username dan password yang tidak sesuai sehingga sistem menampilkan error message

Pada table IV 4 merupakan use case scenario login dimana investor memasukkan

username dan password untuk masuk ke halaman utama. Pada use case scenario

dijabarkan proses login untuk investor agar dapat masuk ke halaman utama website yang berisikan fitur-fitur untuk digunakan oleh investor. Jika proses login berhasil, investor sistem akan menampilkan beranda website.

Tabel IV 5 Use Case Scenario Filtering

Nama Use case: Filtering

(46)

Pre-Condition: Investor telah melakukan login dan melakukan pencarian pada search box

Post-Condition: Investor mendapatkan hasil merupakan profil UKM sesuai

dengan keyword yang dimasukkan sebelumnya

Deskripsi: Investor melakukan pencarian menggunakan filtering untuk

mendapatkan UKM sesuai dengan apa di cari berdasarkan kategori, omset, katakunci, dan lokasi.

Normal Course: Investor Sistem

1. Pada menu pilih UKM

2. Tulis kata kunci di kotak search 3. Pilih lokasi dari UKM yang

dicari

4. Pilih Kategori dari UKM 5. Pilih omset dari UKM

6. Menampilkan hasil profil UKM berdasarkan data yang dimasukkan Alternative Flow Course:

Pada table IV 5 merupakan use case scenario filter dimana investor memilih lokasi, jenis, omset dan keyword yang ingin dicari di search untuk mencari UKM yang diinginkan.

Tabel IV 6 Use Case Scenario Pilihan UKM Nama Use case: Pilihan UKM

Prioritas Tinggi

Aktor: Investor

Pre-Condition: Investor telah melakukan login pada website

Post-Condition: Investor telah memilih UKM yang dapat diberikan pinjaman

(47)

Deskripsi: Investor dapat memilih UKM yang mengirimkan proposal yang dapat dianalisis dan dikoreksi terlebih dahulu

Normal Course: Investor Sistem

1. Masuk ke dalam halaman pilih UKM

2. Memilih UKM

3. Melihat profil dari UKM 4. Masukaan dana yang akan

diinvestasikan 5. Memberitahukan pesan ke UKM Alternate Course: Investor Sistem - -

Pada table IV 6 merupakan use case scenario memilih UKM dimana investor dapat memilih UKM yang telah mengajukan proposal dan mengajukan dana yang akan diinvestasikan.

Tabel IV 7 Use Case Scenario Permintaan Persetujuan Nama Use case: Permintaan Persetujuan

Prioritas Tinggi

Aktor: Investor

Pre-Condition: Investor sudah mendapatkan pengajuan permintaan persetujuan

dari UKM

Post-Condition: Investor telah memberikan keputusan tentang kerjasama dengan UKM

Deskripsi: Investor mendapatkan pengajuan permintaan persetujuan dari

UKM untuk kontrak kerjasama yang dapat diterima atau ditolak dengan alasan tertentu

(48)

1. Memilih menu

penerimaan pengajuan 2. Memilih UKM yang

ingin di terima

3. Memproses keputusan 4. Mengirimkan hasil

keputusan kepada UKM

Alternate Course:

Investor Sistem

- -

Pada table IV 7 merupakan use case scenario melihat kemajuan dimana investor dapat melihat perkembangan yang terjadi pada UKM.

Tabel IV 8 Use Case Rating Nama Use case: Rating

Prioritas Tinggi

Aktor: Investor

Pre-Condition: Investor telah melakukan log in pada website

Post-Condition: Investor telah memberikan nilai rating untuk UKM yang bersangkutan

Deskripsi: Investor dapat memberikan nilai rating kepada UKM yang

menurut mereka bagus dalam hal pemasukan, penjualan, penggunaan dan pengembalian dana

Normal Course: Investor Sistem

1. Masuk ke dalam profil UKM 2. Memilih tombol Like

3. Memproses rating

4. Menampilkan hasil rating kepada UKM

Alternate Course:

Investor Sistem

(49)

Pada table IV 8 merupakan use case scenario rating dari investor untuk UKM yang menurut mereka bagus dalam hal-hal yang masuk pertimbangan, seperti pemasukan, penjualan, penggunaan dan pengembalian dana yang telah dipinjamkan sebelumnya. Investor juga dapat memberikan rating kepada UKM yang menurut mereka kurang bagus dalam hal performa dan kepercayaan.

IV.1.1.7 Feedback user

Terdapat beberapa penambahan fitur yang harus ditambahkan untuk memudahkan investor dan UKM untuk berkomunikasi dan bertukar informasi yang dapat dilihat oleh semua user seperti forum. Oleh karena itu proses bisnis harus berubah karena ada penambahan fitur. Perubahan tersebut akan dijelaskan dalam iterasi kedua.

IV.1.2 Iterasi II

IV.1.2.1 Business Modelling

Pada iterasi pertama, telah dijelaskan gambaran business modelling pada website tersebut. Pada iterasi kedua terjadi penambahan value proposition yaitu forum.

(50)

IV.1.2.2 Permodelan Bisnis

Pada iterasi pertama tahap insepsi, telah dijelaskan gambaran alur proses bisnis untuk keadaan saat ini dan keadaaan yang diharapkan. Pada iterasi kedua tahap insepsi, akan dijelaskan gambaran alur proses bisnis dengan beberapa perbedaan dan tambahan kebutuhan pada proses yang akan dibuat pada website.

Pada gambaran alur proses bisnis target pertama, masih terdeteksi beberapa ambiguitas terhadap beberapa proses yang ada, seperti penerimaan permintaan persetujuan untuk kontrak kerjasama, penerimaan form pengajuan dana, dan aktivasi akun profil. Oleh karena itu, pada gambaran alur proses bisnis iterasi kedua akan digambarkan perubahan yang terjadi pada beberapa proses tersebut menjadi lebih efektif dan efisien sehingga memudahkan investor kedepannya. Proses pertama yang dilakukan sama dengan proses yang digambarkan pada iterasi pertama, yaitu melakukan registrasi. Berakhirnya proses pada website pun tetap sama dengan proses sebelumnya. Berikut adalah diagram untuk alur proses bisnis target pada iterasi kedua.

(51)
(52)

IV.1.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Pada website yang akan dibangun teridentifikasi kebutuhan yang harus ada. Kebutuhan tersebut adalah manajemen pemilihan proposal oleh UKM ke investor, manajemen pemilihan UKM, dan manajemen kemajuan dari UKM.

Tabel IV 9 Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem

NO ID Nama Kebutuhan Deskripsi User

1 01 Menerima form

pengajuan dana

UKM

Proses untuk melihat form pengajuan dana

UKM sebagai

pertimbangan untuk

peminjaman dana

Investor

2 02 Memilih UKM Proses untuk memilih

UKM yang menurut investor potensial dan menguntungkan Investor 3 03 Penerimaan persetujuan Proses untuk penerimaan persetujuan kontrak yang

dikirimkan oleh UKM

Investor

4 04 Melihat

perkembangan

Proses untuk melihat

perkembangan yang

terjadi pada UKM yang

telah di berikan

pinjaman dana

Investor

5 05 Forum Investor dapat

membuat, berbagi, atau

menerima informasi

(53)

NO ID Nama Kebutuhan Deskripsi User

dari sesama investor atau UKM

IV.1.2.4 Use Case

Use case yang dibuat berdasarkan model bisnis yang telah dijabarkan pada pembahasan

sebelumnya. Pada use case iterasi kedua terdapat beberapa perubahan dan tambahan kebutuhan yang disesuaikan dengan kebutuhan investor. Berikut adalah diagram use

(54)

Gambar IV-7 Use Case Keseluruhan Sistem – Iterasi II <<include>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> Filter Validasi data Lokasi Penerimaan Persetujuan Monitoring Dana Forum Kategori Pemilihan UKM Login Omset Registrasi Investor Gabungan Rating Investor

(55)

IV.1.2.5 Use Case Scenario

Berdasarkan use case yang telah dijabarkan sebelumnya, terdapat tambahan untuk kebutuhan investor, yaitu forum. Dengan adanya forum pada website, maka investor dapat melihat profil dan kinerja UKM secara lebih mudah dan transparan. Berikut adalah penjelasan untuk alur proses penggunaan forum oleh investor.

Tabel IV 10 Use Case Scenario - Forum

Nama Use case: Forum

Prioritas Tinggi

Aktor: Investor

Pre-Condition: Investor telah melakukan Log in pada website

Post-Condition: Investor telah berpartisipasi pada forum

Deskripsi: Investor dapat berpartisipasi dalam forum untuk membuat, berbagi

dan menerima berita serta pengalaman baik dari sesama investor atau dari UKM

Normal Course: Investor Sistem

1. Memilih halaman forum 3. Memilih jenis forum 4. Membuat berita baru

2. Menampilkan halaman forum

5. Menampilkan hasil pembuatan berita

Alternate Course: - Investor dapat melihat berita dan pengalaman pada forum

tanpa harus membuat berita baru

- Terdapat forum khusus investor atau forum gabungan yang dapat dipilih oleh investor

Pada Tabel IV.10 merupakan use case scenario forum dimana investor dapat membuat, berbagi, dan menerima informasi mengenai investasi dan hal-hal tentang UKM dari sesame investor atau bahkan dari UKM yang juga berpartisipasi pada forum gabungan.

(56)

IV.2 Tahap Elaboration

Tahap elaboration merupakan tahap setelah inception dimana di dalam tahap ini terdapat beberapa fase iterative. Pada tahap elaboration ini lebih menitikberatkan pada fase analisis dan desain dari apa yang akan dibuat.

IV.2.1 Iterasi I

IV.2.1.1 Analisis dan Desain IV.2.1.1.1 Activity Diagram

Pada tahap elaborasi, analisis dan perancangan tentang sistem yang akan dibuat akan dijabarkan. Pada activity diagram, akan dijelaskan alur kerja tiap fitur yang akan digunakan pada sistem. Fitur-fitur yang dijabarkan pada activity diagram adalah berdasarkan use case yang telah dibuat. Berikut adalah activity diagram untuk proses registrasi.

(57)

Pada Gambar IV.8, telah digambarkan activity diagram untuk proses registrasi. Investor perlu memasukkan data yang dibutuhkan oleh sistem sebagai bukti bahwa investor yang mendaftar sesuai dengan kebutuhan website.

Gambar

Gambar II-1 Kriteria dari UKM berdasarkan asset dan omset  Sumber: www.depkop.go.id
Gambar II-2 Metode Iterative Incremental  Sumber : copyright 2005 Scott W. Ambler
Gambar III-1 Model Konseptual
Gambar IV-1 Business Modelling - Iteration I
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, dapat diketahui persentase status RLPP pada anak band di Kota Semarang yang masuk dalam kategori beresiko dengan jumlah banyaknya konsumsi

Penelitian ini bertujuan untuk mem- pelajari bioproses rumen in vitro, dengan suplementasi daun bangun-bangun dan Zn-vitamin E dalam ransum, melalui pengukuran kecernaan

Indikator umur dengan adopsi inovasi pembenah tanah asam humat memperoleh nilai koefisien korelasi sebesar -0.685 dengan signifikansi 0.000 yang berati bahwa

Walaupun tidak semua orang dapat menjawab panggilan untuk menjadi imam, ataupun biarawan dan biarawati, tetapi kita semua dapat mengambil bagian agar panggilan tersebut dapat

1) Langkah awal dalam pembuatan virtual gedung ini dengan menampilkan gambar denah ke dalam aplikasi untuk lebih memudahkan dalam pemodelan gedung. Langkah yang dilakukan

Dari aspek keuangan, dilihat dari penghitungan NPV, maka pembukaan pabrik baru yang akan dijalankan oleh PT Mandiri Berlima telah layak dengan nilai NPV sebesar

Identitas visual merupakan cerminan dari suatu produk yang membedakan produk tersebut dengan produk pesaingnya, terdiri atas aspek fungsional dan emosional, kedua

Isolat patogen serangga dari habitat asal memiliki virulensi yang tinggi sebagai pengendali hama, hal tersebut sesuai dengan pendapat Fargues and Remaudiere (1977)