• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M A R O S PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P E M E R I N T A H K A B U P A T E N M A R O S PENYUSUNAN RPI2-JM TAHUN 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-1

B

B

a

a

b

b

I

I

X

X

Dengan adanya Keterpaduan program yang berdasarkan entitas di maksudkan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Arahan kebijakan tersebut tidak terlepas dari peran kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Maros Tahun 2011-2030. Adapun Kawasan strategis wilayah Kabupaten Maros merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan strategis kabupaten. A. Kawasan strategis Kabupaten Maros berfungsi :

1. Mewujudkan, Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kabupaten; 2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat

dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan;

3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;

4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dan

5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten. B. Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:

(2)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-2 2. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi

penanganan kawasan;

3. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan;

4. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan 5. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

C. Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria :

1. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang memiliki kekhususan;

2. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi yang ada di wilayah kabupaten;

3. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;

4. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki :

a. potensi ekonomi cepat tumbuh;

b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi; c. potensi ekspor;

d. dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi; e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

f. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;

g. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau

h. kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten;

5. Merupakan kawasan budi daya maupun kawasan lindung yang memiliki nilai strategis sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang merupakan :

(3)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-3 a. tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;

b. prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya; c. aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; d. tempat perlindungan peninggalan budaya;

e. tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau

f. tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

6. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang memiliki :

a. peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;

b. sumber daya alam strategis;

c. fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa; d. fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau e. fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

7. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, antara lain merupakan :

a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

c. kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;

d. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;

e. kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;

f. kawasan rawan bencana alam; atau

g. kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

(4)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-4 8. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai

dengan kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan

9. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.

Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai pertimbangan aspek strategis kabupaten. Kawasan strategis yang ada ditetapkan di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten di dasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan. Secara rinci penetapan kawasan strategis di Kabupaten Maros diperlihatkan pada tabel.... berikut :

Tabel 9.1. Kawasan Strategis Kabupaten Maros

NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN

A. Memiliki Nilai Strategis Nasional

1 Kawasan strategis nasional dan

provinsi ditetapkan di kabupaten Kawasan Metropolitan Mamminasata

2. Kawasan yang termasuk bagian dari

strategis nasional dan provinsi

Wilayah yang termasuk dalam KSN Mamminasata meliputi Kecamatan Maros Baru, Turikale, Marusu, Mandai,

Moncongloe, Bontoa, Lau, Tanralili, Tompobulu, Bantimurung, Simbang, dan Cenrana

B. Memiliki Nilai Strategis Provinsi Sulsel

1.

Kawasan strategis Lahan Pangan berkelanjutan Khususnya Beras dan Jagung

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Maros

2.

Kawasan strategis pengembangan budidaya alternatif komoditi

perkebunan unggulan Kakao, Kelapa sawit, Kopi Robusta, jambu Mete, & Jarak

Seluruh Kecamatan di Kabupaten Maros

3. Pengembangan Kwasn Industri

Maros (KIMAS) Kecamatan Marusu

4. Pabrik Semen Bosowa Kecamatan Bantimurung

5. Kawasan Penambangan Kapur dan

Marmer Kecamatan Bantimurung dan Simbang

6. Kawasan Strategis Taman Nasional

Bantimurung- Bulusaraung Kecamatan Bantimurung

9. Kawasan Strategis Kebun Raya

Puca’ Kecamatan Tompobulu

8. Kawasan Strategis Hutan lindung Seluruh Kecamatan di Kabupaten Maros

(5)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-5

NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN

Mamminasata Mamminasata meliputi Kecamatan Maros

Baru, Turikale, Marusu, Mandai, Moncongloe, Bontoa, Lau, Tanralili, Tompobulu, Bantimurung, Simbang, dan Cenrana

C. Memiliki Nilai Strategis Ekonomi Kabupaten

1.

Kawasan cepat tumbuh dan penggerak kehidupan sosial masyarakat

 Kawasn Perkotaan Turikale dan Maros Baru

 Kawasan Perkotaan Barandasi Kecamatan Lau

 kawasan Minapolitan di Kecamatan Bontoa, Kecamatan Lau dan kecamatan Maros Baru

 kawasan agrowisata yang terpadu dengan Agropolitan Tanralili

2.

Dampak pengganda dari sektor ekonomi unggulan untuk

menggerakkan pertumbuhan kawasan & wilayah sekitar

 Kawasan perkotaan Baru Satelit Mandai  Kawasan perkotaan Baru Satelit Maros di

Kecamatan Turikale, Maros Baru, dan Lau

 Kawasan Perdagangan Pasar Tradisional Modern Kota Maros Kecamtan Turikale

3. Memliki nilai potensi ekspor strategis wilayah

 Kawasan potensi pengembangan KEK di pesisir pantai Selat Makassar yang meliputi wilayah pesisir Kecamatan Marusu, Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Lau dan Kecamatan Bontoa (MAMABALABO)

4. Dukungan jaringan pra/sarana dan

fasilitas penunjang kegiatan ekonomi

 Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin di Mandai Kabupaten Maros

5.

Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi dan keunggulan SDM

 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Tompobulu

 PLTA di Bontosunggu

 Rencana Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTHM) di Mallawa

 rencana pembangkit listrik tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Bontoa

 Pabrik Semen Bosowa di Kecamatan Bantimurung

 penambangan marmer di Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Simbang 6.

Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan

Seluruh kawasan pertanian Kabupaten Maros

9.

Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten

 Kawasan Kota Baru Moncongloe

D. Memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi Kabupaten

(6)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-6

NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi SDA strategis Kabupaten

Kecamatan Marusu

 Kawasan Industri Menengah Perikanan di Kecamatan Bontoa dan Lau

 Kawsan Industri Besar Marmer di Kecamatan Bantimurung dan Simbang  Kawasan Industri Besar Semen Bosowa

di Kecamatan Bantimurung

 Kawasan Industri Besar Peleburan di Kecamatan Bontoa

 Kawasan Aglomerasi Industri Skala Kecil menengah di Perkotaan yang tersebar di seluruh kecamatan

2. Sumber daya alam strategis

kabupaten

Seluruh kawasan pertanian, perkebunan dan perikanan kabupaten khususnya PPI Bontoa yang terpadu dengan Kawasan Minapolitan

3.

Fungsi sebagai penyiapan SDM dalam pengelolaan SDA strategis kabupaten

 Perguruan Tinggi dan lembaga Pendidikan di Kabupaten Maros

E. Memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kabupaten

1. Tempat perlindungan

keanekaragaman hayati  Taman Nasional

Bantimurung-Bulusaraung

2.

Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun

berpeluang menimbulkan kerugian

 Kawasan sempadan pantai di pesisir pantai di Kecamatan Pantai Maros Baru, Kecamatan Marusu, Kecamatan Lau, dan Kecamatan Bontoa

 Kawasan sempadan sungai di Sungai Maros

 Kawasan sekitar Waduk Lekopaccing dim Kecamatan Tanralili dan waduk Bonto Sunggu dan Rawa di Kecamatan maros baru

3. Kawasan yang memberikan

Perlindungan Daerah Bawahannya

Hutan lindung seluas 14.611 Ha yang meliputi Kecamatan Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Mallawa, Simbang, Tanralili, Tompobulu, dan bagian hulu DAS Maros

4. Kawasan rawan bencana alam

 Kawasan Rawan Banjir di Kecamatan Maros Baru, Lau, Marusu, Bontoa, Turikale, Simbang, dan Bantimurung  Kawasan Rawan Tanah longsor di

Kecamtan Camba, Tompobulu, Mallawa, dan Bantimurung

 Kawasan rwan Abrasi di Pesisir Pantai di Kecamatan Maros Baru, Lau, Marusu, dn Bontoa

F. Memiliki nilai strategis Sosial dan Budaya Kabupaten

1.

Tempat pelestarian dan

pengembangan adat istiadat atau budaya

 Bangunan Penjara Lama, Kantor

Pengadilan Negeri, Bangunan Asrama Kodim, Kantor Camat Turikale, Rujab Sekertaris Daerah, Bangunan Kantor

(7)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-7

NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN

Bappeda

 Kompleks Makam Kssi Kebo di

Kecamatan Marusu

 Kompleks Makam Karaeng Simbang di Simbang

2. Tempat perlindungan peninggalan

budaya

 Situs Prasejarah Leang-leang di

Kecamatan Bantimurung

 Situs Leang Rammamg di Kecamatan Bontoa

 Situs Sipong di Kecamatan Bontoa  Rumah adat Karaeng Loe di Pakere

Kecamatan Simbang

 Pendopo Karaeng Marusu di Kecamatan Turikale

Sumber: RTRW Kab. Maros 2011-2030

Tabel 9.2 Desain Program Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan Entitas

ENTITAS

BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN

SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK

(1) (2) (3) Regional  Masterplan  Feasibility Study Sektor AM  SPAM Regional  Pengembangan, peningkatan, dan

pemantapan rencana induk penyediaan air minum Kawasan Perkotaan Mamminasata  Pengembangan,

peningkatan, dan pemantapan Jaringan Induk Distribusi Air Minum Kawasan Perkotaan Mamminasata  Pengembangan,

peningkatan, dan pemantapan kerja sama antar-PDAM dalam Kawasan Perkotaan Mamminasata  Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan perluasan jaringan pelayanan ke masyarakat Kawasan Perkotaan Mamminasata  Peningkatan anggaran

layanan dan O&P yang layak di Kawasan Perkotaan Mamminasata  Penyusunan FS untuk

Skema Kerja Sama Pemerintah-Swasta (KPS) di Kawasan Perkotaan Mamminasata

Sektor PPLP  TPA Regional

 Pembangunan TPA Regional Mamminasata

 Regulasi Pengelolaan Air Limbah di Kawasan Perkotaan Mamminasata

 Pembuatan Sarana dan Prasarana Air Limbah Berbasis Masyarakat di Kawasan Perkotaan Mamminasata

 Pembentukan Kelembagaan Pengelola Air Limbah Pembuangan di Kawasan Perkotaan Mamminasata

 Perencanaan teknis prasarana dan sarana air limbah RSH Kawasan Mamminasata

 Pembangunan infrastruktur IPLT air limbah Kota Maros

 Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan kualitas sistem jaringan drainase primer Kawasan Perkotaan

Mamminasata

 Pembuatan saluran drainase primer dalam kota

 Review perencanaan teknis drainase primer

Kabupaten/

Kota Sektor AM  RISPAM

Sektor Bangkim  RP2KP/

RTBL

Sektor AM

 Pembangunan SPAM IKK Lau Kab. Maros (IPA pkpamss 10) MYC

Sektor PPLP

 Pembangunan d a n P e n i n g k a t a n

(8)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-8

ENTITAS BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN

SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK

(1) (2) (3)

KSK  Pembangunan IPA IKK Rammang-rammang Kap.5 Lt/dtk dan sarana pendukung /JDU  Pembangunan/Peningkata

n IPA Pattontongan  Pembangunan IPA IKK

Moncongloe Kap.20 Lt/dtk dan sarana pendukung /JDU

 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Air Minum Ø 2 Inchi + Aksesories dan HU Seputar SMA Bantimurung Kecamatan Bantimurung  IPA Kapasitas 20 Liter 2

I n f r a s t r u k t u r A i r L i m b a h P e r u m T u m a l i a  Pemb. Sanitasi Lingk.

Berbasis Masyarakat (SLBM) Tangki Septick Komunal dan MCK Tangki Biofilter  Lingkungan Jawi - Jawi Desa

Majannang Kecamatan Maros Baru

 Pemb. Sanitasi Lingk. Berbasis Masyarakat (SLBM) Tangki Septick Komunal dan MCK Tangki Biofilter  Dusun Batunapara Desa

Barugae Kecamatan Bantimurung  Pemb. Sanitasi Lingk.

Berbasis Masyarakat (SLBM) Tangki Septick Komunal dan MCK Tangki Biofilter Sektor PLP  SSK Sektor PBL  Perda BG No. 08 Tahun 2013 Kawasan  RTBL

 Desain Kawasan Sektor AM  Pembangunan SPAM MBR Kaw. IKK Lau dan IKK Maros Baru Kab. Maros (MBR pkpamss 8)

Sektor Bangkim

 Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan

 RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN (RPKPP) Kws Bantaran Sungai & sekitar pasar Maros Kec Maros Baru

 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kws Maros Baru

 Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman RSH Maccopa

 Penyediaan infrastruktur Kws Turikale Kabupaten Maros

 Rencana tindak Revitalisasi Kawasan perkotaan barandasi Kec. Lau Kab. Maros

 Pembangunan PSD Revit. Kawasan Turikale Kab. Maros Sektor PPLP

 Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Air Limbah dan Sistem Komunal Kota Maros

 Peningkatan Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kab Maros

 Operasional dan Pembinaan Bank Sampah Kab Maros

 pengadaan pick

up/Operasional Satgas Kab Maros

 Pengadaan tong sampah pemilah Kab Maros

 Pengadaan Tempat Sampah Sekolah dan Instansi Kab Maros

 Pengadaan TPS per kecamatan Kab Maros

Sektor PBL  Revitalisasi Kawasan, Pengembangan RTH dan PSD permukiman tradisional/ bersejarah

Peningkatan Sarana dan Prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) di Kws Turikale

Konservasi daerah Kws bantaran sungai Kws Turikale

 Menata Kws Pasar

Maros sebagai pasar Komoditas holtikultura Kws Turikale

(9)

LAPORAN AKHIR DO K U M EN R EN CA N A P R OG R A M INV ES TASI IN FR A STR U K TU R JAN G K A M EN EN GA H (R PI2 -JM ) KABU PAT EN M A R O S TA HUN 20 15 -2019 IX-9

ENTITAS BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN

SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK

(1) (2) (3)

Lingkungan  Rencana Kerja

Masyarakat/ Community

Sektor AM

 Pengadaan dan Pembuatan Sumur Dalam + Hydrant Umum dan Aksesories

 Pengadaan dan Pembuatan Bak Hydrant Umum + Aksesories Dusun Parasanganberu

 Pengadaan dan pemasangan SPAM + aksesories dan HU Bonto Puru Dusun Rammang-rammang Desa Salenrang Kecamatan Bontoa

 Pengadaan dan Pemasangan Pipa Air Minum Ø 2 Inchi + Aksesories dan HU Dusun Bonto Panno Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana

 Pengadaan dan Pembuatan Bak Hydrant Umum + Sumur Bor dan Aksesories Dusun Tompobalang Desa

Moncongloe Bulu Kecamatan Moncongloe

Sektor Bangkim  PPIP

 Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan

 Pembangunan PSD Permukiman Perdesaan Potensial Agropolitan

 Peningkatan jalan Pedesaan Desa Simbang Kec. Simbang

 Peningkatan jalan Pedesaan Desa Bonto Tallasa Kec. Simbang

 Pembuatan Jembatan Pedesaan

 Pembuatan Jembatan Pedesaan

 Peningkatan jalan Pedesaan Desa Sambueja Kec. Simbang

 Peningkatan jalan Pedesaan Desa Bontomangai Kec. Mandai

 Peningkatan jalan Pedesaan Kelurahan Hasanuddin Kec. Mandai

Action Plan Rawan Air/Pesisir/ Terpencil Sektor PPLP

 SANIMAS

Sektor PBL

 PNPM Perkotaan (P2KP)

 Perbaikan Kampung/Penat aan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK)

 Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Gambar

Tabel 9.2 Desain Program Keterpaduan Pembangunan Bidang  Cipta Karya Berdasarkan Entitas

Referensi

Dokumen terkait

Dilakukan pengujian pemadatan tanah pada sampel tanah asli yang berguna untuk menentukan nilai kadar air optimum (OMC), dan Berat isi kering maksimum (MDD), serta

Jika ternyata antar karakteristik mutu tersebut memiliki korelasi yang kuat maka penggunaan bagan kendali peubah tunggal pada kondisi ini menurut Montgomery

Aktor dalam konteks ini merupakan massa aksi yang mereka temui, wartawan mereka ajak mengobrol, teman berdiskusi, orator yang mereka wawancarai, akademisi yang mereka minta

Günlük Yaşamın Psikopatolojisi'ndoysor temel açıklamaların ve kuramların hemen hemen tamamı, ilk basımlarda zaten yeralmıştı;2 sonradan eklenenlerin büyük çoğunluğu,

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki serta Nilai

Review Article Synthesis of Silica Nanoparticles by Sol-Gel: Size-Dependent Properties, Surface Modification, and Applications in Silica-Polymer Nanocomposites-A

pengamalan dengan perilaku santri dalam memelihara kebersihan lingkungan sebesar koefisien korelasi (r) 0,986 artinya korelasinya sangat kuat dan memberikan

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau