• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PERENCANAANCHECKDAMBATANG GASAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PERENCANAANCHECKDAMBATANG GASAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PERENCANAANCHECKDAMBATANG GASAN

KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FadlilAkbar1,AfrizalNaumar1,BahrulAnif2

JurusanTeknikSipil,FakultasTeknikSipildanPerencanaanUniversitasBungHatta E-mail:fadlilakbar@yahoo.co.id, bahrulanif@gmail.com, zalnaumar@yahoo.com

Abstrak

Check dam adalah bangunan melintang sungai yang dibuat untuk pengendali sedimen, karena adanya aliran air dengan konsentrasi sedimen yang cukup besar, dimana sedimen tersebut berasal dari erosi pada bagian hulu sungai yang mengakibatkan aliran debris. Sungai Gasan adalah sungai yang mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap timbulnya bahaya aliran debris yaitu aliran sedimen yang mempunyai tingkat konsentrasi sedimen tinggi yang terdiri dari lumpur, pasir, kerikil dan batu-batuan. Pada penulisan ini penulis merencanakan ulang perencanaan checkdam batang gasan kabupaten padang pariaman dengan data curah hujan terbaru mulai tahun 2002 – 2012. Analisa hujan rencana menggunakan metoda hasper dan gumbel, didapatkan hujan rencana 50 tahunan R50th 151.647 mm, dan debit banjir 50 tahunan (Q50th) 256.368m3/dtk yang lebih kecil dari analisa konsultan dengan menggunakan periode ulang 25 tahun. Dari perhitungan konstruksi checkdam direncanakan lebar pelimpah 32 m, kemiringan tubuh bagian hulu 0,63, tinggi sub dam 2 m, panjang lantai apron 29,8 m, tebal lantai apron 0,82 m dan drain hole 8 buah dengan ukuran 1 m x 0,65 m. Stabilitas konstruksi checkdam diperhitungan terhadap guling, geser, eksentrisitas dan tegangan tanah, dari hasil perhitungan stabilitas bangunan checkdam memenuhi persyaratan. Dari perencanaan ulang ini didapatkan tingigi mercu checkdam lebih tinggi 1 m dari perhitungan konsultan sehingga tinggi checkdam yang didapatkan penulis setinggi 6 m.

Kata kunci : chekdam,sedimen,curah hujan

Pembimbing I Pembimbing II

(2)

REVIEW DESIGN OF BATANG GASAN CHECKDAM

IN DISTRICT PADANG PARIAMAN

FadlilAkbar1,AfrizalNaumar1,BahrulAnif2

Department of civil engineering,Faculty of civil engineering and planning, Bung Hatta University

E-mail:fadlilakbar@yahoo.co.id, bahrulanif@gmail.com,zalnaumar@yahoo.com

Abstract

Check dams is building cross the river made for sediment control , because of the flow of water with sediment concentrations large enough , where sediments are derived from erosion in the upper reaches of the river resulting debris flow . Gasan River is a river that has a fairly high level of vulnerability to debris flow hazards is the flow of sediment that have a high degree of concentration of sediment consisting of mud , sand , gravel and rocks . In this paper the authors plan the re- planning ideas stem checkdam pariaman desert district with the latest rainfall data starting in 2002-2012 . Analysis using the method hasper rain plan and Gumbel , obtained annual rainfall R50th plan 151 647 50 mm , and 50 annual flood discharge ( Q50th ) 256.368m3/dtk smaller than the consultant analyzes using 25 -year return period . From the calculation of the planned construction checkdam spillway width 32 m , the slope of the upper body section 0.63 , 2 m high dam sub , floor-length apron 29.8 m , 0.82 m thick apron and the floor drain hole 8 pieces with a size of 1 mx 0 , 65 m . Stability checkdam reckoned to bolster construction , sliding , eccentricity and ground voltage , from the calculation of the stability of the building checkdam meet the requirements . Of this redesign is obtained tingigi lighthouse checkdam 1 m higher than the calculation agent so high checkdam authors obtained high as 6 m .

(3)

PENDAHULUAN

Sungai Batang Gasan secara administratif berada di Kecamatan IV Koto Aur Melintang Kabupaten Padang Pariaman.Gasan merupakan kota kecil yang terletak di pinggir pantai, sehingga menyebabkan daerah ini memiliki karakteristik kawasan dengan kegiatan utama sektor perikanan laut.

Fenomena alam yang terjadi disepanjang Pantai Barat Sumatera Barat adalah besarnya volume sedimen yang bergerak sepanjang garis pantai yang dipengaruhi oleh kondisi arus gelombang yang berasal dari Samudera Hindia. Sungai Batang Gasan adalah sungai yang mempunyai tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap timbulnya bahaya aliran debris yaitu aliran sedimen yang mempunyai tingkat konsentrasi sedimen tinggi yang terdiri dari lumpur, pasir, kerikil dan batu-batuan. Sungai Batang Gasan sangat banyak mengangkut sedimen berupa lumpur, pasir, kerikil dan batu-batuan sehingga terjadi pendangkalan disungai batang gasan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, maka direncanakan pembuatan bangunan pengendali sedimen ( check dam ) agar pendangkalan akibat dari penumpukan sedimen yang terjadi dihilir sungai batang gasan dapat dikurangi. Sasaran utama pelaksanaan Check Dam ini adalah memperkirakan jumlah sedimen yang mampu menimbulkan bencana serta menetapkan jumlah sedimen yang dapat

diperkirakan dapat mengalir sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam rencana pengendaliannya.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka direncanakan pembuatan bangunan pengendali sedimen ( Check Dam ) agar pendangkalan akibat penumpukan sedimen yang terjadi dihulu sungai dapat dikurangi.

METODOLOGI

Penulis melakukan studi literatur dan pegumpulan data. Kegiatan yang akan dilakukan secara garis besar dibedakan atas: a. Studi literatur

Dalam studi literatur didapatkan teori-teori yang diperoleh melalui buku – buku untuk analisa hidrologi yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir.

b. Pengumpulan data

Data yang dibutuhkan adalah peta DAS, data curah hujan10 tahun (tahun 2002sampai tahun 2012) yang berasal dari3 Stasiun.Stasiun Manggopoh, Stasiun Maninjau dan Stasiun Santok

c. Analisa dan perhitungan. 1) Curah hujan maksimum

Pada analisa ini, data curah hujan yang akan digunakan adalah data curah hujan rata – rata maksimum yang diperoleh dengan menghitung data curah hujan 10 tahun dari 3 stasiun dengan menggunakan Metoderata-rata Aljabar.

(4)

2) Curah hujan rencanaUntukmenghitung curah hujan rencanapenulis menggunakan2 metodeyaitu, metode Hasper dan gumbel 3) Analisa Debit Banjir Rencana

Untuk perhitungan Debit Banjir Rencana dilakukan dengan metode Hasper dan Rasional. Data untuk metode tersebut di ambil dari nilai curah hujan rencana.Perhitungan debit rencana dengan metode ini, tinggi hujan yang diperhitungkan adalah tinggi hujan pada titik pengamatan.

4) Analisa dan perhitungan pada bangunan Check dam tentang Perencanaan bangunan pengendali sedimen pada Sungai Batang GasanKabupaten Padang Pariaman.

ANALISA DAN PEMBAHASAN a. Perhitungan Curah Hujan

Didalam perhitungan data curah hujan rencana dengan periode ulang, metoda yang digunakan adalah :

 Perhitungan dengan Metode Hasper  Perhitungandengan Metode Gumbel Tabel 1. Perhitungan curah hujan

(Sumber Data : Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Tingkat I Sumatera Barat)

b.Curah hujan rencana

Untuk curah hujan rencana penulis menggunakan 2 metode yaitu metode Hasper dan Gumbel

Metode Hasper

Tabel2.Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Hasper

Metode Gumbel

Tabel 3.Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode Gumbel

N Rrata-rata Sx Yn Sn Yt Rn (th ) (mm) (mm) 2 153,648 44,916 0,512 1,206 0,3665 153,008 5 153,648 44,916 0,512 1,206 1,4999 220.357 10 153,648 44,916 0,512 1,206 2,2502 253.727 20 153,648 44,916 0,512 1,206 2,9702 285.749 25 153,648 44,916 0,512 1,206 3,1985 295.903 50 153,648 44,916 0,512 1,206 3,9019 327.188 N Rrata-rata Sx Yn Sn Yt Rn (th) (mm) (mm) 2 108.170 14.840 0.4952 0.9496 0.3665 106.159 5 108.170 14.840 0.4952 0.9496 1.4999 123.871 10 108.170 14.840 0.4952 0.9496 2.250 135.596 20 108.170 14.840 0.4952 0.9496 2.970 146.848 25 108.170 14.840 0.4952 0.9496 3.199 150.416 50 108.170 14.840 0.4952 0.9496 3.902 161.409 Curah Hujan (mm) 1 2002 209.00 2 2003 125.00 3 2004 121.00 4 2005 122.50 5 2006 99.67 6 2007 101.00 7 2008 127.00 8 2009 90.67 8 2010 92.33 9 2011 111.67 10 2012 91.33 No Tahun

(5)

Tabel4.Rekapitulasi Curah Hujan

Rencana Rata– Rata Metode Gumbel dan Hasper

Perhitungan Debit Banjir Rencana

Tabel 6. Resume Debit Banjir

Dari kedua metode tersebut diambil Q50 yang mendekati Q50 rata-rata yaitu hasil perhitunganMetode Rasional– Hasper. Jadi besarnya debit rencana (design flood) diambil harga Q50 hasil perhitungan

(Q50)= 256.368m3/dt

c. Analisa Sedimentasi

 Menghitung Besar Konsentrasi Sedimen (Cc)  ) tan Ø )(tan ( tan         w s w Cc Dimana: ρs = Densitas Sedimen = 1,65t/m3 ρs = Densitas air = 1 t/m3 Ø = Sudut geser dalam tanah = 200

θ = kemiringan sungai = 0,053 ) tan Ø )(tan ( tan         w s w Cc ) 052 , 0 20 )(tan 1 65 , 1 ( 053 , 0 tan 1    x Cc d.

Estimasi Volume Aliran Sedimen

Untuk menghitung volume aliran sedimen (sedimen run off) dalam satu kali banjir digunakan rumus pendekatan sebagai berikut:

xfr Cc x n Cc A Vs ) 1 ( ) 1 ( 10 . .. R50 3    Dengan:

Vs= Volume sedimen sekali banjir (m3)

A=Cathment Area Potensi sedimen yangditinjau

R50=Curah hujan Maksimum pada periode ulang 50 tahun= 151,647 mm

n = Porositas = 0,3

Cc = Konsentrasi sedimen/debris = 0,26

Fr = Koefisien run off = 0,1

51.698,923

Vs m3/sekali banjir

Estimasi volume aliran sedimen berdasarkan analisa diatas adalah 51.698,923 m³ / sekali banjir.

3.3.1 Perhitungan Kapasitas Chekdam

Tinggi chekdam dari dasar sungai direncanakan setinggi 4 m dari dasar Hasper Gumbel Rata- rata

(mm) (mm) 1 R2 105.473 106.159 105.816 2 R5 116.016 123.871 119.943 3 R10 123.618 135.596 129.607 4 R20 131.341 146.848 139.094 5 R25 133.916 150.416 142.166 6 R50 141.885 161.409 151.647 No Rn Metode Metode Q2 Q5 Q10 Q20 Q25 Q50 Debit (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) Banjir 256.368 309.916 316.760 337.884 2 Rasional 178.888 202.772 219.108 235.147 240.340 No 1 Hasper 235.768 267.246 288.777 045 , 0  Cc 1 , 0 ) 045 , 0 1 ( ) 4 , 0 1 ( 045 , 0 10 41 , 43 151.647 3 x x x x x Vs   

(6)

sungai dengan lebar rata-rata sungai adalah 40 m.

Gambar 3.2 Perbandingan Death Storage (A1) Dengan Control Storage (A2) tan = 0,053 n = 1/tan  n =1/0,053 = 18,867 m L = 2.n.H L = 2 x 18,867 x 4 =150,936 m L’ = 4.n.H L’ = 4 x 18,867 x 4 = 301,872 m A1(death storage) = ½ x 4 x 301,872m = 603,744 m2 A2 (Control storage) = = =301,872 Luas tampungan total :

Vtampung = ( A1+A2 )x B

Vtampung = (603,744+ 301,872) x 40 m = 36.224,64 m3

Maka jumlah Bangunan Pengendali Sedimen yang di butuhkan untuk Pengendalian Sedimen di batang Gasanberdasarkan kapasitas tampung: BPS 1 tampung Kapasitas an dikendalik yang sedimen Jumlah  n 64 , 244 . 36 51.698,923  n 426 , 1  n  1 Buah

Jadi untuk satu kali banjir periode 50 th, dibutuhkan 1 (satu) buahBangunan Pengendali Sedimen (Checkdam).

e. Analisa Perencanaan Checkdam

Adapun gaya-gaya yang bekerja pada tubuh Checkdam yang perlu diperhitungkan adalah :

1. Berat sendiri Checkdam (self

weight of weir)

2. Tekanan air hidrostatis 3. Gaya gempa (seismic force)

4. Tekanan lumpur dan sedimen (sedimen pressure)

Asumsi-Asumsi Data Perencanaan Checkdam Batang Gasan :

Tinggi Rencana (H) = 6 m

Tinggi Pondasi (hp) = (1/3 s/d 1/4) x (hw + hm), dimana :

hw= Tinggi air diatas Pelimpah hm= Tinggi efektif Main Dam

hp= Kedalaman pondasi Main Dam

Sumber:(Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Pengaman Sungai Check Dam)

= (1/4) x (2,6 +6 m) = 2,15 m 4m A2 1/2 Lo Lo A1 3/4 Lo L'= 4 n H L= 150,936m

(7)

B1 B2 h3 w m 1 Hujan Rencana (R50) = 151.647 mm

Debit Banjir Rencana (Q50)= 256,368

m

3

/dt

Luas CA = 43,410 km2

Elevasi Puncak Mercu= +73,00 m Elevasi Dasar Sungai= +67,00 m

Kemiringan Sungai = 0,053 Faktor Keamanan Guling = 1,2 Faktor Keamanan Geser = 1,2 Faktor Keamanan Eksentrisitas = 1,7 Berat Jenis Batu Kali (γ) = 2,20 T/m3 Berat Jenis Sedimen (γs) = 2,65 T/m3 Berat Jenis Air (γw) =1,00 T/m3Koefisien Gempa = 0.12 4.1 PERENCANAAN PELUAP

Debit rencana harus ditentukan dengan mempertimbangkan konsentrasi sedimen. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debit yang melewati peluap adalah.

Qd = (1 +  ). Qw Dengan :

 = Cc = Konsentrasi aliran

sedimen

= 0,045

Qw = Debit puncak untuk periode 50 tahun

= 256,368 m3/dt

Qd = (1 + 0,045) . 256,368 m3/dt Qd = 267,904 m3/dt

Maka Debit yang melewati peluap dengan debit puncak 50 tahun adalah 267,904 m3/dt. Checkdam direncanakan tipe tertutup dengan memakai “drain hole” karena itu debit yang mengalir diatas pelimpah Qd =Q

Gambar 4.2 Penampang Peluap

Persamaan Perencanaan Peluap: Q= 2/15 x C x (2.g) x (3.B1 + 2B2) x h31/3 Dengan :

Q = Debit diatas pelimpah = 267,904 m3/dt

C = Koefisien Debit (0,6 ~ 0,66) = 0,6

g = Percepatan grafitasi = 9,8 m/dt2

B1 = Lebar peluap bagian bawah B2 = Lebar peluap bagian atas h3 = Tinggi air diatas pelimpah w = Jagaan

m = Kemiringan tepi peluap = 0,5

Untuk m = 0,5 dan C = 0,6, maka rumus diatas menjadi:

 

1/3 3 2 1 2. . 3 8 . 9 2 6 . 0 15 2 h B B Q       Q= (0,71 x h3 + 1,77 x B1) x h33/2 Direncanakan :

B1= 80 % x lebar sungai pada lokasi BPS

Dimana Lebar sungai Lb = 40 m B1= 80 % x 40 m

(8)

Maka : B2 = B1+ h3 = 32+ h3 Q = (0,71 h3 + 1,77 x B1)h33/2 267,904= (0,71 h35/2+ 1,77 x 32)h33/2 267,904= (0,71 h35/2 +56,64)h33/2 Trial dan error

Didapat h3= 2,589 m 2,6 m 267,904 = 267,904 …sama

Maka B2 = 32m+ 2,6 m = 34,6 m  Perencanaan Subdam dan Apron

Tinggi Sub Dam :

H2 = Tinggi Sub Dam (m) H2 = (1/3  1/4) H1

= (1/3  1/4) x 6 = (2 m  1,5 m) Direncanakan = 2 m

Debit perunit lebar pada peluap (qo)

32 det / 267,904 3 0 m q  qo = 8,372 m³/dt.

Kecepatan aliran per m (Vo)

6 , 2 372 , 8 0  V Vo = 3,22 m/dt

Jadi panjang terjunan (Lw) :

12 8 , 9 6 , 2 2 1 8 2 22 , 3             lw Lw = 4,436 m

Tinggi loncatan air dari permukaan lantai s/d diatas mercu Sub Dam

1 8 1

2 5 , 0 2 1     h Fr hj

1 8 5,171 1

2 644 , 0 2 0,5      j h hj = 4,673 m

Panjang Main Dam ke Sub Dam

2 b X L Lw   0 , 2 23,36 4,436    L m L29,8

Direncanakan panjang L = 29,8 m, termasuk antisipasi lokal scouring

Tebal Lantai Lindung/ Apron

1) ) (3h ) 0,1((0,6H t 13  Dengan :

h1= Tinggi dari permukaan lantai sampai mercu Main Dam (m)

=6 m

h3= Tinggi air diatas mercu peluap (m)

= 2,6m Jadi tebal lantai apron =

1) m) 2,6 x (3 6m) x 0,1((0,6 t   t = 0,82m

Direncanakan tebal lantai lindung/ apron (t) = 0,8 m

Direncanakan tebal lantai lindung/ apron (t) = 0,8 m

(9)

Tinjauan Gerusan Lokal di Hilir Sub Dam

Gerusan dihilir diperhitungkan sebagai berikut: Dengan : B = 40 m n = 0,05 (koefisien kekasaran meaning) Qd= 267,904 m³/dt Io= 0,053 → kemiringan rata-rata sampai ke lokasi rencana checkdam 3 1 1 c Y        g q        B Qd 1 q          m dtk m 40 904 , 267 q 3 1 dtk m3 1 6,697 6,7 q  

4.5.1 Tinggi air di atas Sub Dam

3 1 2 3 c 8 , 9 7 , 6 Y          dtk m dtk m m 68 , 0 Yc

4.5.2 Tinggi air di hilir Sub Dam

6 , 0 c h          o d I B Q n 6 , 0 3 c 053 , 0 40 267,904 05 , 0 h            m dtk m m 252 , 1 hc  Sehingga nilai H : c Y  hc H 0,68m 1,252m H  1,932m H 84 , 2 0,68 1,932 Y H c  

Menurut Vendjik untuk :

2,00 < H/Yc < 15 , maka T = 3 Yc + 0,10 H 0,5 < H/Yc < 2 , maka T = 2,4 Yc + 0,40 H

Maka dipakai ketentuan Vendjik No 2

H 10 , 0 3Y T c Di dapat nilai T :

3 2,84m

 

0,40 2,84m

T    m m 9,66 656 , 9 T 

Drain Hole (Lubang Drainase)

Drain hole berfungsi untuk mengalirkan air pada saat pelaksanaan, untuk menentukan dimensi drain hole diperkirakan debit andalan (Qs) = (Q2)

Dimana: Qs = Q2 = 178.888m 3 /dtk Direncanakan b = 1 m √ √

Trial and error maka d dapat:

= 5,17 ≈ 5,2 m

(10)

Luas 8 Drain Hole = 1 x 5,2 m = 5,2 m2

Luas 1 Drain Hole = 5,2 : 8 = 0,65 m2

Maka dimensi : P = 1 m L = 0,65 m

Maka dibuat 8 buah drain hole ukuran 1 m x 0,65 m

 Pemeriksaan Stabilitas Checkdam Pemeriksaan stabilitas checkdam ditinjau terhadap guling, geser, eksentrisitas, tegangan tanah dan patah pada potongan yang berbahaya yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada checkdam dalam pembebanan luar biasa. Pemeriksaan checkdam ini dilakukan atau ditinjau dalam 2 (dua) keadaan, yaitu :

1. Keadaan banjir (flood water condition) 2. Keadaan Normal (normal water

condition)

Adapun pemeriksaan stabilitas checkdam adalah sebagai berikut : 1. Terhadap Guling (overtuning)

Keadaan Air Normal/Normal Water Condition

(Tanpa beban gempa)

Mt = Mr = 693,451tm MG = Mo = 64,24tm Safety Factor > 1,2 Syarat :

!

!

!

...

2

,

1

79

,

10

24

,

64

693,451

OKE

fg

Jadi, konstruksi checkdam cukup kuat menahan guling, …….aman!

Keadaan Air Normal/Normal Water Condition

(Dengan beban gempa)

Mt = Mr = 819,259 TM MG = Mo = 100,26 TM Safety Factor > 1,2 Syarat :

!

!

!

...

2

,

1

171

,

8

26

,

100

819,259

OKE

fg

Jadi, konstruksi checkdam kuat menahan guling, ….aman!

Keadaan Air Banjir/Flood Water Condition(Tanpa beban gempa)

Mt = Mr = 793,407t.m MG = Mo = 139,24 t.m Safety Factor > 1,20 Syarat :

!

!

!

...

20

,

1

69

,

5

24

,

139

407

,

793

OKE

fg

Jadi, konstruksi checkdam kuat menahan guling, ……….aman

Terhadap Geser (Sliding)

Syarat :  1,2

H Vxf fs

Keadaan Air Normal/Normal Water Condition (Without Earthquake) Σ V = 127,55ton Σ H = 48,051ton f = 0,75

!

..!

....

2

,

1

99

,

1

48,051

75

,

0

127,55

OKe

x

fs

Jadi konstruksi aman terhadap bahaya geser…!

(11)

Keadaan Air Normal/Normal Water Condition (WithEarthquake) Σ V = 127,55 T Σ H = 62,831 T f = 0,75

!

..!

.

...

2

,

1

52

,

1

62,831

75

,

0

127,55

OKe

x

fs

Jadi konstruksi aman terhadap bahaya geser…Aman!

Keadaan Air Banjir/Flood Water Condition

(Without Earthquake) Σ V = 147,77 T Σ H = 81,651T f = 0,75

!

..!

..

20

,

1

35

,

1

81,651

75

,

0

147,77

OKe

x

fs

Jadi konstruksi aman terhadap bahaya geser…Aman!

Terhadap Eksentrisitas ( Tegangan Tarik )

Syarat : 6 2 B B V M e  

Dimana :

B = Panjang tubuh checkdam dari hulu ke hilir(8,98m)

e= Posisi resultan gaya tegangan tarik (m) Mo = Momen guling (t.m)

Mr = Momen penahan guling (t.m) Σ V = Resultan gaya vertikal (ton)

Pada Saat Air Normal/Normal Water Condition (Without Earthquake)

Mt = Mr = 693,451T.M MG = Mo = 64,24T.M Σ V = 127,55 T 6 98 , 8 2 98 , 8 127,55 64,24T 693,451 e ! ! ... 49 , 1 44 , 0 OK e 

Jadi resultan gaya berada dalam daerah kern (inti), maka pasangan batu tidak mendapat tegangan tarik.

Pada Saat Air Normal/Normal Water Condition (Dengan beban gempa)

Mt = Mr = 819.259T,M MG = Mo = 100,26.M Σ V = 127,55 6 98 , 8 2 98 , 8 127,55 26 , 100 259 , 819  e ! ! ... 49 , 1 146 , 1 OK e 

Jadi resultan gaya berada dalam daerah kern (inti), maka pasangan batu tidak mendapat tegangan tarik.

Pada Saat Air Banjir/Flood Water Condition

(Tanpa Beban Gempa)

Mt = Mr = 793,407 T.M MG = Mo = 139,24 T.M Σ V = 147,77 T 6 98 , 8 2 98 , 8 157,2 24 , 139 793,407 e ! ! ... 49 , 1 06 , 0 OK e 

Jadi resultan gaya berada dalam daerah kern (inti), maka pasangan batu tidak mendapat tegangan tarik.

Terhadap Overstressing (Tegangan Tanah) Daya dukung tanah yang diizinkan menurut Tabel (lampiran) lapisan tanah di lokasi

(12)

bendungterdiri dari kerikil dan pasir, rata-rata daya dukungnya ( 30 + 20) / 2 = 25 t/m2 Syarat:

q1 = (Σ V / B) * (1-(6 * e/B)) < σ ɡ Dimana :

q1 = Daya Dukung tanah terhadap gaya vertikal (t/m²)

Σ V = Resultan gaya vertikal (ton) B = Panjang konstruksi Sabodam (9m) e = Posisi resultan tegangan tarik (m)

σ ɡ = Tegangan izin tanah batuan (30t/m²)

Kondisi Air Normal/Normal Water Condition (Tanpa Beban Gempa)

Mt = Mr = 693,451 T.M MG = Mo = 64,294 T.M Σ V = 127,55 T B = 10,60 meter q1 = (Σ V / B) * (1-(6 * e/B)) = (127,55/8,98)*(1-(6*(0,44/8,98)) = 10,02 T/M2 < 25 T/M2….OK!! q2 = (Σ V / B) * (1+(6 * e/B)) =(127,55/8,98)*(1+(6*(0,44/8,98)) = 18,37 T/M2 < 25 T/M2…..OK!!

Kondisi Air Normal/Normal Water Condition (Dengan Beban Gempa)

Mt = Mr = 819,259T.M MG = Mo = 100,26 T.M Σ V = 62,831 B = 8,98 meter q1 = (Σ V / B) * (1-(6 * e/B)) = (62,831 /8,98)*(1-(6*(1,146/8,98)) = 1,63 T/M2 < 25 T/M2….OK!! q2 = (Σ V / B) * (1+(6 * e/B)) = (62,831 /8,98)*(1+(6*(1,146/8,98)) = 12,34 T/M2 < 25 T/M2…..OK!!

Kondisi Banjir/Flood Water Condition (Tanpa beban gempa) Mt = Mr = 793,407T.M MG = Mo = 139,24 T.M Σ V = 147,77 B = 10,6 meter q1 = (Σ V / B) * (1-(6 * e/B)) = (147,77 /8,98)*(1-(6*-0,06/8,98)) = 17,11 T/M2<25T/M2….OK!! q2 = (Σ V / B) * (1-(6 * e/B)) = (147,77 /8,98)*(1+(6*(-0,06/8,98)) = 15,79T/M2<25 T/M2….OK!! Kesimpulan

Dalam perhitungan Analisa Hidrologi digunakan beberapa data penunjang, antara lain :

 Probabilitas curah hujan rencana dengan metode Gumbel, Hasper. Dari kedua metode tersebut, didapat nilai rata-rata hasil perhitungan sebesar R50 =151,647

mm/hari.

 Perhitungan debit banjir dengan periode ulang 50 tahunan dengan Metode Hasper dan metode Rasional. Dari metode tersebut, diambil nilai yang mendekati dari rata-rata hasil perhitungan sebesar Q50 =

256,368 m3/dtk.

Sungai Batang Gasan pada musim hujan

mempunyai tingkat kerawanan erosi yang tinggi. Erosi ini terjadi pada permukaan lereng serta berpotensi terjadinya bencana, dapat dilihat dari : Estimasi volume aliran sedimen sebesar Vs =

(13)

Dari Hasil perhitungan didapatkan volume

tampungan sedimen sebesar V

tampung=36.224,64 m3

Bangunan Pengendali Sedimen (check dam) yang dibutuhkan berdasarkan estimasi jumlah produksi sedimen total dan volume tampung check dam adalah sebanyak 1 checkdam.

Resume Hasil Perhitungan

Saran

Dari hasil penulisan Tugas Akhir ini, ada beberapa saran sebagai berikut :

1. Bangunan checkdam digunakan untuk mengurangi kemiringan sungai yang tajam dan untuk mengurangi gerusan yang mengakibatkan sedimentasi, sehingga posisi bangunan ditentukan

agar dapat mengurangi ketajaman kemiringan sungai.

2. Untuk operasi dan pemeliharaan

checkdam yang sudah dibangun

diperlukan penunjukan kewenangan

instansi dan keikutsertaan masyarakat di sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Permukiman dan Prasana Wilayah, 2004, Pedoman Konstruksi dan

Bangunan, Perencanaan Teknis

Bendung Pengendali Dasar Sungai, Pd T-12-2004-A, Departemen Permukiman

dan Prasarana Wilayah, Jakarta

Kementerian Pekerjaan Umum, 2012,

Desain Bangunan Pengendali Sedimen,

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Kementerian Pekerjaan Umum,Yogyakarta

Tominaga Masateru,DR.Sosrodarsono Suryono DR IR, Perbaikan dan

Pengaturan Sungai, PT. Pradnya

Paramita, Jakarta

NSPM Kimpraswil, 2002, Metode,

Spesifikasi dan Tata Cara Bagian 8 : Bendung, Bendungan Sungai, Irigasi, Pantai, Departemen Permukiman dan

Prasarana Wilayah, Jakarta

Perencanaan Perhitungan

Konsultan Tugas Akhir

Periode Data Curah

Hujan Tahun 1996-2005 Tahun 2002-2012

 Metode Farchet  Metode Hasper

Curah Hujan Rencana R25 =180 mm/hari. R50 =151,647 mm/hari.  Metode Hasper  Metoda Rasional Debit Banjir Q25 = 306,591 m3/dtk. Q50 = 256,368 m 3 /dtk. Stabilitas

Keadaan air normal Fg = 10,79 tm >1,2 tm oke

Tanpa gaya gempa Fs = 1,99 tm >1,2 tm oke E = 0,44 Q2 = 18,37 t/m2

Keadaan air normal Fg = 2,34 >1,2 Fg = 8,171 tm > 1,2 tm oke

Dengan gaya gempa Fs = 1,38 Fs = 1,52 tm > 1,2 tm oke Q1 = 12,68 E = 1,146

Q2 = 9,20 Q1 = 1,63 t/m2 Q2 = 12,34 t/m2

Keadaan air banjir Fg = 1,77 Fg = 5,69 >1,2 tm oke

Tanpa gaya gempa Fs = 1,21 Fs = 1,35 >1,2 tm oke Q1 = 13,70 E = - 0,06 Q2 = 0,86 Q1 = 17,11 t/m2 Q2 = 15,79 t/m2 Hasil Perhitungan Metode Perhitungan Curah Hujan Metode Perhitungan Debit Banjir Metode Hidrogaf Satuan Sintetik Nakayasu

(14)

Triatmodjo Bambang, Prof. Dr. Ir. CES. DEA, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yokyakarta

Subarkah Imam, Ir, 1980, Hidrologi

Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea

Dharma, Bandung

1984, Buku Teknik Sipil, Nova, Bandung Ir. Lusi Utama, MT, Bahan Kuliah

Hidrologi

_______________, Bahan Kuliah Angkutan Sedimen

Ir. Mawardi Samah, Dipl. HE, Bahan

Gambar

Tabel 3.Perhitungan Curah Hujan  Rencana Metode Gumbel
Tabel 6. Resume Debit Banjir
Gambar 3.2 Perbandingan   Death   Storage (A1)  Dengan  Control  Storage (A2)  tan  = 0,053  n  = 1/tan   n  =1/0,053  = 18,867 m  L  = 2.n.H  L  =  2  x  18,867  x  4   =150,936 m  L’  = 4.n.H  L’  =  4  x  18,867    x  4  =  301,872 m  A 1 (death  stor

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang didapatkan peneliti sebelum melakukan penelitian lebih lanjut dalam pendidikan agama Islam di sekolah SMP Dharma Praja yaitu guru yang kurang dalam menguasai

Analisis implementasi model public relations yang cenderung diterapkan dalam mensosialisasikan budaya lokal kepada generasi muda dapat dilihat dari empat

Pelatihan ini bertujuan untuk membantu pihak akademisi Universitas Muhammadiyah Ponorogo dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris bagi para dosen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Undana sudah

Kajian cepat ini dilakukan dengan melibatkan unit pelaksana dan pelaksana teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang terdiri atas (1) Balai Besar Litbang

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) adalah salah satu strategi pembelajaran yang menekankan

Dari hasil analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa fungsi humor yang berfungsi sebagai alat untuk memperbaiki situasi tegang dan kaku menempati urutan

Penelitian merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanyaan peserta didik sebagai indikator