• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori Perilaku Produsen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori Perilaku Produsen"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN

TEORI PERILAKU PRODUSEN

OLEH

AHMAD RIBUAN DONGORAN 1004121860

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia yang diberikan-Nya serta shalawat dan salam tetap tercurah kepada baginda nabi Muhammad SAW, penulis telah dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Paper ini berhubungan dengan ekonomi yaitu “Teori perilaku Produsen” yang membahas tentang produsen dan produksi.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan untuk masa yang akan datang.

Pekanbaru, Juli 2011

(3)

DAFTAR ISI

Isi Halaman

1. KATA PENGANTAR ... i

2. DAFTAR ISI ... ii

3. BAB I . PENDAHULUAN ... 3. 1. Pengertian produsen dan ekonomi ... 1

4. BAB II. TEORI PERILAKU PRODUSEN ... 4.1. Teori perilaku produsen ... 3

A. Sifatnya ... 3

B. Kualitasnya ... 3

C. Penentuan Volume Produksi ……….. 5

4.2. Prilaku Produsen ... 6

A. Produsen dan fungsi produksi ... 6

B. Produksi optimal ... 9 KESIMPULAN

(4)

BAB I. PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN PRODUSEN DAN EKONOMI

Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Ilmu ekonomi dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok ekonomi d e s k r i p t i f , k e l o m p o k t e o r i e k o n o m i ( t e o r i e k o n o m i m i k r o d a n t e o r i e k o n o m i makro) dan kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif adalah ilmu ekonomi yang mengumpulkan dan menggambarkan keterangan-keterangan tentang peristiwa ekonomi yang sebenarnya terjadi. Misalnya analisis mengenai keadaan petani di Sulawesi Tenggara berdasarkan kenyataan yang terjadi.Teori ekonomi menerangkan tentang bekerjanya sistem -sistem perekonomian. Dalam hal ini menerangkan sifat -sifat hubungan yang terjadi d a l a m p e r e k o n o m i a n d a n m e m b u a t r a m a l a n t e n t a n g

(5)

p e r i s t i w a y a n g t e r j a d i tentang perubahan suatu variabel akibat berubahnya variabel yang mempengaruhinya.Ekonomi terapan adalah bidang ilmu ekonomi yang biasa disebut ilmu ekonomi kebijaksanaan. Ekonomi terapan m enggunakan hasil-hasil pemikiran dalam teori ekonomi untuk menerangkan deskripsi fakta-fakta yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Ekonomi terapan menelaah tentang kebijaksanaan yang perlu ditempuh untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi.Salah satu peranan teori ekonomi adalah dapat dijadikan landasan dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi. Bagaimana bentuk kebijaksanaan yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi (yang sebenarnya terjadi).

(6)

BAB II TEORI PERILAKU PRODUSEN

1. TEORI PERILAKU PRODUSEN

Faktor Produksi Alam adalah sumber daya ekonomis yang disediakan alam sebagai anugerah Tuhan.

Faktor Produksi Tenaga kerja adalah sumber daya tenaga yang dihasilkan individu baik bersifat jasmani maupun rohani yang ditujukan untuk produksi. Faktor tenga kerja dilihat dari

A. Sifatnya

Rohani yaitu kegiatan pencurahan pikiran dalam proses produksi, kegiatan yang lebih banyak menggunakan kemampuan berpikir. Contoh: Editor,

manager dll

• Jasmani yaitu kegiatan yang lebih mengutamakan fisik/tenaga dalam proses produksi. Contoh: sopir,petani dll

B. Kualitasnya

• Terdidik (skilled labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan formal.

Contoh: Dokter,Guru dll

• Terlatih (trained labour), yaitu tenaga kerja yang memerlukan pengalaman atau latihan. Contoh: Sopir,masinis dll

• Tidak terdidik dan terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memilki kepandaian atau ketrampilan tertentu tetapi lebih mengandalkan fisik.

Contoh: Kuli angkut, buruh dll

Faktor Produksi Modal merupakan barang yang dihasilkan dan dapat dipergunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Modal dapat digolongkan :

a. Sifatnya

• Tetap, benda/barang modal yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi.

Modal tetap dapat dibedakan atas:

(7)

- Modal yang berangsur-angsur habis, yaitu bangunan, mesin dll

• Lancar, modal yang habis dalam satu kali proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan penolong dll

b. Fungsinya

• Masyarakat (social capital), modal yang mampu menghasilkan produk yang berguna untuk umum. Contoh: bus, kereta api dll

• Perorangan/Individu (personal capital), modal yang mampu menhasilkan bagi individu tertentu/ sumber pendapat.Contoh: tabungan, rumah disewakan dll

Jika kamu sudah memahami sedikit tentang faktor produksi, maka untuk selanjutnya kita perlu mengetahui apa saja kegiatan usaha produksi. Kegiatan usaha produksi ada 5 yaitu :

1. Ekstraktif : merupakan usaha untuk mendapatkan langsung persediaan alam. Misalnya: pertambangan, menebang kayu di hutan dll

2. Agraris : merupakan usaha mengolah persediaan alam. Misalnya: pertanian,perternakan dll

3. Industri : usaha mengolah bahan mentah dan bahan-bahan pembantu menjadi barang jadi/siap pakai. Misalnya: membuat tahu, kue, baju dll 4. Perdagangan : usaha memperdagangkan produk dari produsen ke konsumen. Misalnya: toko, PKL dll

5. Jasa : merupakan usaha yang melibatkan pelayanan jasa. Misalnya: jasa konsultasi, pendidikan, kesehatan, pengangkutan dll

Tingkat Produksi Optimal

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ

(8)

menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

1.Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.

2.Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.

3.Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

C. Penentuan Volume Produksi yang Optimal dengan Metode Economic Production Quantity (EPQ)

Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).

b.Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Menurut Handoko (2002), biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :

1) biaya mesin-mesin menganggur, 2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, 3) biaya scheduling,

(9)

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :

a.Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)

b.Biaya modal (opportunity cost of capital) c.Biaya keusangan

d.Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan e.Biaya asuransi persediaan

f.Biaya pajak persediaan

g.Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan h.Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat persediaan (Siagian, 1997). Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.

2. PRILAKU PRODUSEN A. Produsen dan Fungsi Produksi

Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen membutuhkan faktor – faktor produksi. Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi turunan.

1. Faktor produksi asli

(10)

 Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.

 Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.

2. Faktor produksi turunan

Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian. - Fungsi Produksi

Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Q = f(L, R, C, T) Dimana :

Q = jumlah barang yang dihasilkan (quantity) F = symbol persamaan (function)

L = tenaga kerja (labour) R = kekayaan alam (resources) C = modal (capital)

T = teknologi (technology) - Perilaku Produsen

(11)

Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.

Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut : a. Perencanaan.

Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian.

Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.

c. Pengarahan.

Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.

d. Pengendalian.

Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya.

(12)

B. Produksi Optimal

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.

 Tingkat Produksi Optimal

Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :

1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari

tingkat permintaan.

2. selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.

3. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.

Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :

(13)

1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost). 2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :

1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)

2. Biaya modal (opportunity cost of capital) 3. Biaya keusangan

4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan 5. Biaya asuransi persediaan

6. Biaya pajak persediaan

7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan 8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

(14)

KESIMPULAN

- Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.

- Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

- Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/51164869/1/BAB-I-PENDAHULUAN Sumber : http://id.wikipedia.org/ Sumber : http://y4zmanies.wordpress.com/2010/05/14/produsen-dan-fungsi-produksi/ http://greatfinanceidea.wordpress.com/2010/06/04/produksi-optimal/ http://www.google.co.id/#sclient=psy&hl=id&source=hp&q=teori+perilaku+prod usen&pbx=1&oq=teori+perilaku+produsen&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl =1463l10604l0l11001l23l23l0l4l4l0l1431l13018l0.1.3.1.0.1.8.4l18&fp=d0e49956 a5d83a2&biw=1152&bih=706 http://www.google.co.id/#sclient=psy&hl=id&source=hp&q=teori+perilaku+prod usen&pbx=1&oq=teori+perilaku+produsen&aq=f&aqi=&aql=&gs_sm=e&gs_upl =1463l10604l0l11001l23l23l0l4l4l0l1431l13018l0.1.3.1.0.1.8.4l18&fp=d0e49956 a5d83a2&biw=1152&bih=706 http://aldi-situmorang.blogspot.com/2010/05/teori-perilaku-produsen.html

Referensi

Dokumen terkait

Barang / jasa tersebut dihasilkan oleh produsen .Jadi konsumen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan atau memanfaatkan barang dan jasa.. Sedang produsen adalah

Jadi Produk Nasional Bruto ( PNB ) / Gross National Product ( GNP ) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor – faktor produksi milik warga

Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi

Kesediaan produsen untuk mengorbankan faktor produksi yang satu demi menambah penggunaan faktor produksi yang lain dalam rangka menjaga tingkat produksi pada

Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan,

Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi atau yang digunakan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang

Faktor – faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk gitrek singkong pada industri rumah tangga gitrek singkong sawargi adalah sebagai berikut : Modal

Persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan,