Pedoman Umum
Pedoman Umum
Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai potensi dampak Kegiatan pembangunan di wilayah pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai potensi dampak kerusakan habitat, perubahan pada proses alami ekosistem, dan pencemaran. Disisi lain, juga kerusakan habitat, perubahan pada proses alami ekosistem, dan pencemaran. Disisi lain, juga terjadi berbagai permasalahan seperti konflik kepentingan pembangunan, kelembagaan, dan terjadi berbagai permasalahan seperti konflik kepentingan pembangunan, kelembagaan, dan tingkatan pemerintahan. Pembangunan yang tidak terintegrasi dengan baik, tanpa pedoman tingkatan pemerintahan. Pembangunan yang tidak terintegrasi dengan baik, tanpa pedoman dan mitigasi lingkungan yang tepat, akan menghasilkan permasalahan dan konflik. Oleh karena dan mitigasi lingkungan yang tepat, akan menghasilkan permasalahan dan konflik. Oleh karena itu keterpaduan perlu dilakukan untuk mengompromikan kepentingan antar sektor, tingkatan itu keterpaduan perlu dilakukan untuk mengompromikan kepentingan antar sektor, tingkatan pemerintahan, ruang darat dan laut, ilmu dan pengelolaan, serta internasional.
pemerintahan, ruang darat dan laut, ilmu dan pengelolaan, serta internasional.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lahirnya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2008 Pulau-Pulau Kecil serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perenc
tentang Perencanaan Pengelolaan Wanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Puilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, maka dipandang lau Kecil, maka dipandang perluperlu adanya upaya
adanya upaya mendorong pemerintah daerah mendorong pemerintah daerah dan pemangku dan pemangku kepentingan terkait dalam kepentingan terkait dalam untuk untuk melakukan
melakukan pengelolaan wilayah pesisir dan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara pulau-pulau kecil secara terpadu. Hal tersebut terpadu. Hal tersebut dalatdalat dilakukan mulai
dilakukan mulai dengan dengan lingkup wilayah lingkup wilayah terkecil, yaitu terkecil, yaitu desa yang desa yang tertuang dalam tertuang dalam RencanaRencana Pengembangan Desa Pesisir.
Pengembangan Desa Pesisir.
Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Dalam penyusunannya, rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Dalam penyusunannya, rencana pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Pedoman ini mencoba memberikan panduan dalam penyusunan rencana pengembangan desa Pedoman ini mencoba memberikan panduan dalam penyusunan rencana pengembangan desa pesisir yang diharapkan dapat mewujudkan sebuah desa pesisir yang tangguh.
pesisir yang diharapkan dapat mewujudkan sebuah desa pesisir yang tangguh.
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini, kami ucapkan Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Kritik dan saran dari semua pihak demi terima kasih dan penghargaan yang tinggi. Kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan.
Jakarta, Februari 2011 Jakarta, Februari 2011
Daftar Isi
Daftar Isi
KataKata Pengantar ...Pengantar ... .. ii Daftar
Daftar Isi ...Isi ... ii... ii BAB
BAB I I PENDAHUPENDAHULUAN LUAN ... .... 11 1.1.
1.1. Latar Latar Belakang Belakang ... .... 11 1.2.
1.2. Tujuan ...Tujuan ... . 22 1.3.
1.3. Landasan Landasan Hukum ...Hukum ... 2... 2 1.4.
1.4. Ruang Ruang Lingkup Lingkup Pedoman ...Pedoman ... 3... 3 1.5.
1.5. SistematiSistematika ka Pedoman ...Pedoman ... 4... 4 BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR ... 5 BAB II TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR ... 5
2.1.
2.1. Tahapan Tahapan Kegiatan Kegiatan PenyusunPenyusunan an RPDP. RPDP. ... 6... 6 2.1.1.
2.1.1. Persiapan ...Persiapan ... ... 66 2.1.2.
2.1.2. Pengkajian Pengkajian Keadaan Keadaan Desa Desa ... 6... 6 2.1.3.
2.1.3. Penyusunan Penyusunan Rancangan Rancangan RPDP RPDP ... 7... 7 2.2.
2.2. Pembahasan Pembahasan Rancangan RPDP ...Rancangan RPDP ... 9... 9 2.2.1.
2.2.1. Forum Forum Pembahasan Pembahasan ... ... 99 2.2.2.
2.2.2. Peserta Peserta ... ... 99 2.2.3.
2.2.3. FasilitatoFasilitator r ...10...10 2.2.4.
2.2.4. Proses Proses PembahasaPembahasan n ...10...10 2.2.5.
2.2.5. Hasil Hasil ...10...10 2.3.
2.3. Penetapan Penetapan Rancangan Rancangan RPDP ...RPDP ...10...10 2.3.1.
2.3.1. Forum Forum Penetapan Penetapan ...10...10 2.3.2.
2.3.2. Peserta Peserta Rapat ...Rapat ...11...11 2.3.3.
2.3.3. Sifat Sifat Rapat Rapat ...11...11 2.3.4.
2.3.4. Penetapan Penetapan PengesahaPengesahan...n...11...11 2.3.5. Tahapan
2.3.5. Tahapan Kegiatan Penetapan Kegiatan Penetapan dan dan Pengesahan Pengesahan ...11....11 BAB III PENGENDALIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR PESISIR ...13 BAB III PENGENDALIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR PESISIR ...13 BAB IV
BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN DESA PESISIR PESISIR ...15.15 BAB
BAB V V PENUTUP ...PENUTUP ...16...16 LAMPIRAN
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.1. Latar BelakangDesa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat Desa Pesisir di Indonesia dihadapkan pada empat persoalan pokok, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai kemiskinan masyarakat pesisir; pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7,8 juta jiwa (BPS, 2010); (2) tingginya kerusakan sumberdaya alam pesisir; (3) angka 7,8 juta jiwa (BPS, 2010); (2) tingginya kerusakan sumberdaya alam pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Keempat persoalan pokok ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan ini juga memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan terhadap bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir, terutama di wilayah pesisir perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau-pulau kecil.
pulau kecil.
Atas dasar realitas di atas, Kement
Atas dasar realitas di atas, Kementerian Kelautan dan Perikanerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesan Republik Indonesiaia – – KKP RIKKP RI – – menginisias
menginisiasi kegiatan yang diharapkan mampu menjadi penghela kemajuan desa-desa pesisir di kegiatan yang diharapkan mampu menjadi penghela kemajuan desa-desa pesisir dii Indonesia, yakni melalui kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (selanjutnya disingkat Indonesia, yakni melalui kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (selanjutnya disingkat PDPT). Kegiatan PDPT ini merupakan salah satu bagian dari Program Nasional Pemberdayaan PDPT). Kegiatan PDPT ini merupakan salah satu bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) yang terintegrasi dengan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri KP) yang terintegrasi dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di bawah koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
PDPT mempunyai makna strategis, yaitu: pertama, wujud implementasi konkrit dari 11 prioritas PDPT mempunyai makna strategis, yaitu: pertama, wujud implementasi konkrit dari 11 prioritas nasional Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2011-2014. PDPT merupakan implementasi nasional Kabinet Indonesia Bersatu II tahun 2011-2014. PDPT merupakan implementasi kebijakan Presiden terkait peningkatan dan perluasan program pro-rakyat; dan kedua, PDPT kebijakan Presiden terkait peningkatan dan perluasan program pro-rakyat; dan kedua, PDPT merupakan wujud dari intervensi KKP dalam hal: (1) menata desa pesisir dan meningkatkan merupakan wujud dari intervensi KKP dalam hal: (1) menata desa pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir; (2) menghasilkan keluaran (output) yang dapat memberikan kesejahteraan masyarakat pesisir; (2) menghasilkan keluaran (output) yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan masyarakat; (3) pembelajaran bagi masyarakat pesisir untuk menemukan cara pemecahan masyarakat; (3) pembelajaran bagi masyarakat pesisir untuk menemukan cara pemecahan masalah secara mandiri; dan (4) mendorong masyarakat pesisir sebagai agen pembangunan. masalah secara mandiri; dan (4) mendorong masyarakat pesisir sebagai agen pembangunan. PDPT diharapkan mampu menjawab kendala sekaligus memanfaatkan potensi sumberdaya PDPT diharapkan mampu menjawab kendala sekaligus memanfaatkan potensi sumberdaya
Kegiatan perencanaan dan pengembangan desa pesisir tangguh dilaksanakan melalui tiga Kegiatan perencanaan dan pengembangan desa pesisir tangguh dilaksanakan melalui tiga tahapan utama. Tahapan pertama, penyusunan perencanaan pengembangan desa yang antara tahapan utama. Tahapan pertama, penyusunan perencanaan pengembangan desa yang antara lain disusun berdasarkan profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun lain disusun berdasarkan profil desa yang memiliki rentang waktu pelaksanaan lima tahun dengan uraian waktu tiap tahunnya; Tahapan kedua, pelaksanaan program menghasilkan dengan uraian waktu tiap tahunnya; Tahapan kedua, pelaksanaan program menghasilkan kegiatan fisik sesuai dengan rencana pengembangan desa di lokasi kegiatan serta peningkatan kegiatan fisik sesuai dengan rencana pengembangan desa di lokasi kegiatan serta peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat; dan Tahapan ketiga, pelaksanaan program kapasitas kelembagaan dan masyarakat; dan Tahapan ketiga, pelaksanaan program menghasilkan kemandirian dan keberlanjutan program oleh para pemangku kepentingan menghasilkan kemandirian dan keberlanjutan program oleh para pemangku kepentingan (stakeholders).
(stakeholders).
Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Rencana Pengembangan Desa Pesisir merupakan rencana yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Dalam penyusunannya, rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa). Dalam penyusunannya, rencana pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pengembangan desa mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. Dalam proses penyusunannya, rencana pengembangan desa juga mendapat arahan dari Tim Dalam proses penyusunannya, rencana pengembangan desa juga mendapat arahan dari Tim Teknis
Teknis Pengendali Pengendali Daerah, Daerah, yang yang turut turut serta serta memverifikasi memverifikasi terhadap terhadap isi isi rencanarencana pengembangan desa.
pengembangan desa. 1.2. Tujuan
1.2. Tujuan
Tujuan Rencana Pengembangan Desa Pesisir adalah: Tujuan Rencana Pengembangan Desa Pesisir adalah: 1.
1. Mewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensiMewujudkan perencanaan pengembangan desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa;
desa; 2.
2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaanMenjamin keterkaitan dan konsistensi, antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
dan pengawasan; 1.3. Landasan Hukum 1.3. Landasan Hukum 1.3.1.
1.3.1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 1.3.2.
1.3.2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanUndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
1.3.3.
1.3.3. UndangUndang – –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
Undang – –Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
Republik Indonesia Nomor 4844); 1.3.4.
1.3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587 );
Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ); 1.3.5.
1.3.5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan RencanaPeraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 1.3.6.
1.3.6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
Republik Indonesia Nomor 4817); 1.3.7.
1.3.7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan danPeraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 1.3.8.
1.3.8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan PembangunanPeraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa.
Desa.
1.4. Ruang Lingkup Pedoman 1.4. Ruang Lingkup Pedoman
Secara umum ruang lingkup Pedoman Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Secara umum ruang lingkup Pedoman Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir meliputi metode pelaksanaan, proses pelaksanaan, hasil dokumen dan mekanisme pelaksanaan. meliputi metode pelaksanaan, proses pelaksanaan, hasil dokumen dan mekanisme pelaksanaan. Lingkup dari metode pelaksanaan mencakup:
Lingkup dari metode pelaksanaan mencakup: 1.
1. Prinsip-priPrinsip-prinsip nsip perencanaan, meliputi perencanaan, meliputi penerapan konsep penerapan konsep bina bina manusia, bina manusia, bina usaha, usaha, binabina kelembagaan, bina lingkungan dan bina siaga bencana serta keterkaitan wilayah kelembagaan, bina lingkungan dan bina siaga bencana serta keterkaitan wilayah
2.
2. Kerangka pikir perencanaan, meliputi kegiatan penyusunan rencana pengembangan desaKerangka pikir perencanaan, meliputi kegiatan penyusunan rencana pengembangan desa mulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan sampai dengan penetapan, pengendalian mulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan sampai dengan penetapan, pengendalian serta evaluasi program.
serta evaluasi program. 3.
3. Metode penyusunan meliputi metode pengumpulan data, metode analisis data dan metodeMetode penyusunan meliputi metode pengumpulan data, metode analisis data dan metode penyusunan rencana.
penyusunan rencana.
Lingkup dari proses pelaksanaan pengembangan desa pesisir meliputi, sosial budaya, ekonomi, Lingkup dari proses pelaksanaan pengembangan desa pesisir meliputi, sosial budaya, ekonomi, sumberdaya alam dan lingkungan, infrastruktur, bencana dan perubahan iklim, dan sumberdaya alam dan lingkungan, infrastruktur, bencana dan perubahan iklim, dan kelembagaan.
kelembagaan.
Lingkup dari hasil pedoman adalah tersusunnya dokumen rencana pengembangan desa pesisir Lingkup dari hasil pedoman adalah tersusunnya dokumen rencana pengembangan desa pesisir yang tepat dan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
yang tepat dan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. 1.5. Sistematika Pedoman
1.5. Sistematika Pedoman
Pedoman penyusunan rencana pengembangan desa pesisir disusun dengan sistematika sebagai Pedoman penyusunan rencana pengembangan desa pesisir disusun dengan sistematika sebagai berikut
berikut BAB
BAB I I PendahuluanPendahuluan
Pada bagian pendahuluan menguraikan Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Ruang Pada bagian pendahuluan menguraikan Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Ruang Lingkup Pedoman dan Sistematika Pedoman.
Lingkup Pedoman dan Sistematika Pedoman. BAB
BAB II II Tahapan Tahapan Penyusunan Penyusunan Rencana Rencana Pengembangan Pengembangan DesaDesa
Pada bab ini menguraikan tahapan-tahapan serta kegiatan dalam rangka penyusunan Pada bab ini menguraikan tahapan-tahapan serta kegiatan dalam rangka penyusunan rencana pengembangan desa.
rencana pengembangan desa. BAB III
BAB III Pengendalian Penyusunan Pengendalian Penyusunan Rencana Pengembangan Rencana Pengembangan DesaDesa
Pada bab ini menguraikan prinsip pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan Pada bab ini menguraikan prinsip pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pengembangan desa.
pengembangan desa. BAB
BAB IV IV Evaluasi Evaluasi Pelaksanaan Pelaksanaan Perencanaan Perencanaan Pengembangan Pengembangan DesaDesa
Pada bagian ini menguraikan tentang prinsip evaluasi pelaksanaan penyusunan Pada bagian ini menguraikan tentang prinsip evaluasi pelaksanaan penyusunan rencana pengembangan desa.
rencana pengembangan desa. BAB
BAB II
BAB II
TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA
TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA
PENGEMBANGAN DESA PESISIR
PENGEMBANGAN DESA PESISIR
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, wajib disusun Rencana Pengembangan Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa, wajib disusun Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Desa Pesisir (RPDP) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa, dimana terdapat sinkronisasi dan sinergitas. Dokumen rencana Menengah (RPJM) Desa, dimana terdapat sinkronisasi dan sinergitas. Dokumen rencana pengembangan desa pesisir dibuat selama jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, pengembangan desa pesisir dibuat selama jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pengembangan desa. Rencana tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pengembangan desa. Rencana Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) ditetapkan dengan Peraturan Desa (lihat Lampiran 1).
Pengembangan Desa Pesisir (RPDP) ditetapkan dengan Peraturan Desa (lihat Lampiran 1). Perencanaan pengembangan desa pesisir disusun secara partisipatif oleh Pemerintah Desa Perencanaan pengembangan desa pesisir disusun secara partisipatif oleh Pemerintah Desa sesuai dengan kewenangannya.
sesuai dengan kewenangannya.
Dalam menyusun perencanaan pengembangan desa pesisir wajib melibatkan kelembagaan Dalam menyusun perencanaan pengembangan desa pesisir wajib melibatkan kelembagaan masyarakat desa serta tokoh masyarakat.
masyarakat desa serta tokoh masyarakat. Tahapan Penyusunan RPDP:
Tahapan Penyusunan RPDP: (1)
(1) Penyusunan RPDP disusun melalui MusrenbangdesPenyusunan RPDP disusun melalui Musrenbangdes (2)
(2) Musrenbang desa terdiri atas musrenbang desa jangka menengahMusrenbang desa terdiri atas musrenbang desa jangka menengah (3)
(3) Musrenbang desa jangka menengah diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalamMusrenbang desa jangka menengah diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam rangka penyusunan rencana pengembangan desa untuk jangka waktu pelaksanaan rangka penyusunan rencana pengembangan desa untuk jangka waktu pelaksanaan program.
program. Penyusunan RPDP
Penyusunan RPDP dilakukan melalui dilakukan melalui urutan kegiatan urutan kegiatan :: (1)
(1) penyusunan rancangan RPDP;penyusunan rancangan RPDP; (2)
(2) musyawarah perencanaan pengembangan jangka menengah ;musyawarah perencanaan pengembangan jangka menengah ; (3)
(3) penetapan oleh Kepala Desa Bersama BPD atau penetapan dengan Keputusan Kepala Desapenetapan oleh Kepala Desa Bersama BPD atau penetapan dengan Keputusan Kepala Desa sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
Proses pelaksanaan penyusunan rancangan RPDP adalah sebagai berikut : Proses pelaksanaan penyusunan rancangan RPDP adalah sebagai berikut :
2.1. Tahapan Kegiatan Penyusunan RPDP. 2.1. Tahapan Kegiatan Penyusunan RPDP. 2.1.1. Persiapan
2.1.1. Persiapan
Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah: Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah: 1)
1) Pembentukan Tim Pembentukan Tim Penyusun Penyusun RPDP RPDP ;; 2)
2) Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan kegiatan penyusunan RPDP;Menyusun jadwal dan agenda pelaksanaan kegiatan penyusunan RPDP; 3)
3) Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat mengenai agenda musrenbang desa ;Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat mengenai agenda musrenbang desa ; 4)
4) Mengundang peserta musrenbang desa ;Mengundang peserta musrenbang desa ; 5)
5) Menyiapkan sarana,alat dan kegiatan penyusunan RPDP.Menyiapkan sarana,alat dan kegiatan penyusunan RPDP. 2.1.2. Pengkajian Keadaan Desa
2.1.2. Pengkajian Keadaan Desa A. Pengert
A. Pengertianian
Pengkajian Keadaan desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan Pengkajian Keadaan desa adalah proses penggalian dan pengumpulan data mengenai keadaan masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi terkait,yang menggambarkan secara jelas masyarakat, masalah, potensi dan berbagai informasi terkait,yang menggambarkan secara jelas dan lengkap kondisi dan dinamika masyarakat desa.
dan lengkap kondisi dan dinamika masyarakat desa. B. Tujuan
B. Tujuan
Kegitan ini bertujuan untuk menggali secara objektif, lengkap dan cermat. Kegitan ini bertujuan untuk menggali secara objektif, lengkap dan cermat. 1)
1) Potensi desa.Potensi desa. 2)
2) Permasalahan yang dihadapi.Permasalahan yang dihadapi. 3)
3) Kebutuhan masyarakat.Kebutuhan masyarakat. C. Fasilitator
C. Fasilitator
Kegiatan pengkajian keadaan desa difasilitasi oleh KPM dan LPMD. Kegiatan pengkajian keadaan desa difasilitasi oleh KPM dan LPMD. D.
D. Pendekatan Pendekatan dan dan MetodeMetode
Pengkajian keadaan desa dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode P3MD Pengkajian keadaan desa dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan metode P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat dan Desa).
(Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat dan Desa). E. Proses dan Alat Kaji
1)
1) Memfasilitasi masyarakat Memfasilitasi masyarakat dalam dalam pertemuan pertemuan untuk untuk mengenali mengenali potensi, potensi, masalah masalah dandan kebutuhan masyarakat
kebutuhan masyarakat dengan dengan menggunakan menggunakan dokumen profil dokumen profil desa;desa; 2)
2) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengelompokan potensi danMemfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengelompokan potensi dan masalah sebagaimana
masalah sebagaimana Format A Format A pada Lampiran pada Lampiran 2 2 dan dan penentuan peringkat masalahpenentuan peringkat masalah sebagaimana Format B pada Lampiran 3 Pedoman Umum ini ;
sebagaimana Format B pada Lampiran 3 Pedoman Umum ini ; 3)
3) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengkajian Tindakan PemecahanMemfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah sebagaimana Format C pada Lampiran 4 Pedoman Umum ini ;
Masalah sebagaimana Format C pada Lampiran 4 Pedoman Umum ini ; 4)
4) Memfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan penentuan peringkat tindakanMemfasilitasi masyarakat dalam pertemuan melakukan penentuan peringkat tindakan sebagaimana Format D pada Lampiran 5 Pedoman Umum ini.
sebagaimana Format D pada Lampiran 5 Pedoman Umum ini. F. Waktu Pelaksanaan
F. Waktu Pelaksanaan
Durasi (lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengkajian keadaan desa Durasi (lamanya) waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengkajian keadaan desa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan desa yang bersangkutan.
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan desa yang bersangkutan. G. Hasil
G. Hasil
Hasil dari Kegiatan ini merupakan penggabungan dari proses pengkajian keadaan di tingkat Hasil dari Kegiatan ini merupakan penggabungan dari proses pengkajian keadaan di tingkat kelompok atau dukuh adalah :
kelompok atau dukuh adalah : 1)
1) Data Potensi Desa ;Data Potensi Desa ; 2)
2) Data Permasalahan ;Data Permasalahan ; 3)
3) Data Kebutuhan Peringkat Tindakan.Data Kebutuhan Peringkat Tindakan. 2.1.3. Penyusunan Rancangan RPDP 2.1.3. Penyusunan Rancangan RPDP A. Rancang
A. Rancangan RPDPan RPDP
Rancangan RPDP dimaksud terdiri dari (1) Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa dan Rancangan RPDP dimaksud terdiri dari (1) Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa dan (2) Rencana kegiatan Pembangunan Desa.
(2) Rencana kegiatan Pembangunan Desa. B. Sistematika / Tata Susun
B. Sistematika / Tata Susun
Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa disusun sesuai sistematika / tata susun Naskah rancangan kebijakan pembangunan desa disusun sesuai sistematika / tata susun sebagaimana Lampiran 1 dengan lampiran Format A sampai dengan Format G Petunjuk Teknis sebagaimana Lampiran 1 dengan lampiran Format A sampai dengan Format G Petunjuk Teknis ini.
C. Perumusan Rencana Kebijakan Pembangunan Desa C. Perumusan Rencana Kebijakan Pembangunan Desa 1)
1) Rencana kegiatan Kebijakan Pembangunan Desa disusun sesuai table rencanaRencana kegiatan Kebijakan Pembangunan Desa disusun sesuai table rencana sebagaimana pada Format H ;
sebagaimana pada Format H ; 2)
2) Rencana kegiatan dimaksud disusunRencana kegiatan dimaksud disusun berdasarkan “urusan” ;berdasarkan “urusan” ; 3)
3) Urusan dimaksud dipilah menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan ;Urusan dimaksud dipilah menjadi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan ; 4)
4) Urusan Wajib adalah semua aspek dan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orangUrusan Wajib adalah semua aspek dan kegiatan yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan berhubungan secara langsung dengan peningkatan kualitas hidup banyak dan berhubungan secara langsung dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat/indek pembangunan manusia,mencakup bidang dan kegiatan (1) masyarakat/indek pembangunan manusia,mencakup bidang dan kegiatan (1) Sosial-budaya;
budaya; 5)
5) Urusan pilihan adalah aspek dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan potensiUrusan pilihan adalah aspek dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi dan potensi setempat, mencakup (1) Pertanian, (2) Kehutanan, (3) Pertambangan, (4) Pariwisata, (5) setempat, mencakup (1) Pertanian, (2) Kehutanan, (3) Pertambangan, (4) Pariwisata, (5) Kelautan ;
Kelautan ; 6)
6) Rencana kegiatan dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang lugas mudah dimengertiRencana kegiatan dirumuskan dengan menggunakan bahasa yang lugas mudah dimengerti ;;
7)
7) Rumusan rencana kegiatan bersifat khusus, terukur dapat dapat diterima realistis dan jelasRumusan rencana kegiatan bersifat khusus, terukur dapat dapat diterima realistis dan jelas kerangka waktunya.
kerangka waktunya. D. Rapat Penyusunan D. Rapat Penyusunan 1)
1) Penyusunan Rencana RPDP dilakukan dalam forum Rapat Tim Penyusun ;Penyusunan Rencana RPDP dilakukan dalam forum Rapat Tim Penyusun ; 2)
2) Rapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat yang terdiri dari seorang Ketua, seorangRapat dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat yang terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan seorang Sekretaris ;
Wakil Ketua dan seorang Sekretaris ; 3)
3) Kepala Desa dan Sekretaris Desa karena jabatan adalah ketua dan Sekretaris Rapat TimKepala Desa dan Sekretaris Desa karena jabatan adalah ketua dan Sekretaris Rapat Tim Penyusun ;
Penyusun ; 4)
4) Wakil Ketua Rapat dipilih dari dan oleh angota Tim Penyusun secara demokratis ;Wakil Ketua Rapat dipilih dari dan oleh angota Tim Penyusun secara demokratis ; 5)
5) Setiap rapat dimaksud membahas agenda yang telah ditetapkan secara jelas ;Setiap rapat dimaksud membahas agenda yang telah ditetapkan secara jelas ; 6)
6) Agenda dan ta Agenda dan tatacara rapatacara rapat dibahas dan t dibahas dan disepakati disepakati pada Rapat Ppada Rapat Pertama Tiertama Tim Penyusun m Penyusun ;; 7)
7) Rapat Tim Penyusun dilakukan beberapa kali sampai tersusun Rancangan RPDP yangRapat Tim Penyusun dilakukan beberapa kali sampai tersusun Rancangan RPDP yang lengkap dan layak ;
lengkap dan layak ; 8)
8) Rapat dimaksud dipilih menjadi (1) Rapat Pleno, dan (2) Rapat komisi;Rapat dimaksud dipilih menjadi (1) Rapat Pleno, dan (2) Rapat komisi; 9)
9) Rapat PlenoRapat Pleno
•• Rapat pleno dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijkan PembangunanRapat pleno dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijkan Pembangunan Desa dan membahas hasil Rapat Komisi.
•• Rapat Pleno diikuti oleh semua anggota Tim PenyusunRapat Pleno diikuti oleh semua anggota Tim Penyusun 10)
10) Rapat KomisiRapat Komisi
•• Rapat komisi dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijakan pembangunanRapat komisi dimaksud membahas dan merumuskan Naskah Kebijakan pembangunan desa.
desa.
•• Pembentukan komisi dimaksud memperhatikan “Urusan“ dan Pembentukan komisi dimaksud memperhatikan “Urusan“ dan disesuaikan dengan jumlahdisesuaikan dengan jumlah angota Tim dan kebutuhan.
angota Tim dan kebutuhan.
•• Rapat komisi dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat Komisi.Rapat komisi dimaksud dipimpin oleh Pimpinan Rapat Komisi.
•• Pimpinan Rapat dimaksud dipilih dari dan oleh anggota Komisi secara demokratis.Pimpinan Rapat dimaksud dipilih dari dan oleh anggota Komisi secara demokratis. 11)
11) Waktu PenyusunanWaktu Penyusunan
Penyusunan Rancangan dimaksud dilakukan setelah Pengkajian Keadaan Desa sampai dengan Penyusunan Rancangan dimaksud dilakukan setelah Pengkajian Keadaan Desa sampai dengan sebelum pelaksanaan Musrenbang Pembahasan Rancangan RPDP.
sebelum pelaksanaan Musrenbang Pembahasan Rancangan RPDP. E. Hasil
E. Hasil
Kegiatan penyusunan menghasilkan Dokumen Rancangan (awal) RPDP. Kegiatan penyusunan menghasilkan Dokumen Rancangan (awal) RPDP. 2.2. Pembahasan Rancangan RPDP
2.2. Pembahasan Rancangan RPDP 2.2.1. Forum Pembahasan
2.2.1. Forum Pembahasan a.
a. Rancangan (awal) RPDP dibahas bersama masyarakat dalam Forum Musrenbang Desa ;Rancangan (awal) RPDP dibahas bersama masyarakat dalam Forum Musrenbang Desa ; b.
b. Musrenbang dimaksud adalah Forum Musrenbang desa yang diselenggarakan khusus, 1Musrenbang dimaksud adalah Forum Musrenbang desa yang diselenggarakan khusus, 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun, untuk membahas rancangan (Awal RPDP).
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun, untuk membahas rancangan (Awal RPDP). 2.2.2. Peserta
2.2.2. Peserta a.
a. Pihak-pihak yang wajib diundang sebagai peserta Musrenbang Desa dimaksud adalah:Pihak-pihak yang wajib diundang sebagai peserta Musrenbang Desa dimaksud adalah: -- Tim PenyusunTim Penyusun
-- Wakil kelompok-kelompok masyarakat, Ormas dan LSMWakil kelompok-kelompok masyarakat, Ormas dan LSM -- Wakil kelompok PerempuanWakil kelompok Perempuan
-- Wakil masyarakat miskinWakil masyarakat miskin
-- Pengurus lembaga kemasyarakatan desaPengurus lembaga kemasyarakatan desa b.
2.2.3. Fasilitator 2.2.3. Fasilitator
Proses pembahasan rancangan RPDP difasilitasi oleh Tim fasilitator yang terdiri dari KPM dan Proses pembahasan rancangan RPDP difasilitasi oleh Tim fasilitator yang terdiri dari KPM dan LPMD.
LPMD.
2.2.4. Proses Pembahasan 2.2.4. Proses Pembahasan Agenda dan pr
Agenda dan proses pembahoses pembahasan adalaasan adalah sebagai berh sebagai berikut :ikut : a.
a. Pembukaan dan pengarahan oleh Camat ;Pembukaan dan pengarahan oleh Camat ; b.
b. Pemaparan proses penyusunan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa ;Pemaparan proses penyusunan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa ; c.
c. Pemaparan pokok-pokok materi Rancangan (Awal) RPDP oleh Tim Penyusun;Pemaparan pokok-pokok materi Rancangan (Awal) RPDP oleh Tim Penyusun; d.
d. Tanggapan, masukan dan saran dari peserta Musrenbang Desa ;Tanggapan, masukan dan saran dari peserta Musrenbang Desa ; e.
e. Tanggapan balik Kepala Desa/Tim Penyusun ;Tanggapan balik Kepala Desa/Tim Penyusun ; f.
f. Pembahasan oleh pesertaPembahasan oleh peserta
-- Pembahasan dimaksud dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi.Pembahasan dimaksud dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. -- Jumlah kelompok dimaksud disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.Jumlah kelompok dimaksud disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.
-- Kelompok diskusi dimaksud dipimpin oleh pimpinan diskusi, yang terdiri dari seorangKelompok diskusi dimaksud dipimpin oleh pimpinan diskusi, yang terdiri dari seorang ketua dan seorang sekretaris.
ketua dan seorang sekretaris.
-- Pimpinan diskusi dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi secara demokratis.Pimpinan diskusi dipilih dari dan oleh anggota kelompok diskusi secara demokratis. g.
g. Penyampaian hasil-hasil pembahasan peserta MusrenbangPenyampaian hasil-hasil pembahasan peserta Musrenbang h.
h. Penjelasan tindak lanjut hasil pembahasan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa.Penjelasan tindak lanjut hasil pembahasan Rancangan RPDP oleh Kepala Desa. i.
i. Penutupan oleh Kepala Desa.Penutupan oleh Kepala Desa. 2.2.5. Hasil
2.2.5. Hasil
Hasil proses pembahasan dimaksud adalah Rancangan (akhir) RPDP. Hasil proses pembahasan dimaksud adalah Rancangan (akhir) RPDP. 2.3.
2.3. Penetapan Penetapan Rancangan Rancangan RPDPRPDP 2.3.1. Forum Penetapan
2.3.1. Forum Penetapan a.
a. Rancangan (akhir) RPDP ditetapkan dalam Forum BPD yang diselenggarakan oleh danRancangan (akhir) RPDP ditetapkan dalam Forum BPD yang diselenggarakan oleh dan sesuai Peraturan Tata tertib BPD ;
sesuai Peraturan Tata tertib BPD ; b.
2.3.2. Peserta Rapat 2.3.2. Peserta Rapat
Peserta Rapat BPD untuk penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP adalah : Peserta Rapat BPD untuk penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP adalah : •• Semua anggota BPDSemua anggota BPD
•• Kepala DesaKepala Desa •• Sekretaris DesaSekretaris Desa •• Perangkat DesaPerangkat Desa •• Anggota LP Anggota LPMDMD
•• Anggota Ti Anggota Tim Penyusum Penyusun Rancann Rancangan RPDPgan RPDP 2.3.3. Sifat Rapat
2.3.3. Sifat Rapat
Rapat BPD untuk penetapan Peraturan Desa tentang RPDP bersifat terbuka untuk umum. Rapat BPD untuk penetapan Peraturan Desa tentang RPDP bersifat terbuka untuk umum. 2.3.4. Penetapan Pengesahan
2.3.4. Penetapan Pengesahan
Rancangan (ahkir) RPDP ditetapkan dan disahkan dengan Peraturan Desa. Rancangan (ahkir) RPDP ditetapkan dan disahkan dengan Peraturan Desa. 2.3.5. Tahapan Kegiatan Penetapan dan Pengesahan
2.3.5. Tahapan Kegiatan Penetapan dan Pengesahan A. Pengaj
A. Pengajuan Rancanuan Rancangan Peratgan Peraturan Desauran Desa
Kepala desa Wajib mengajukan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP kepada BPD, paling Kepala desa Wajib mengajukan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP kepada BPD, paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Musrenbang Desa Pembahasan Rancangan (awal) lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan Musrenbang Desa Pembahasan Rancangan (awal) RPDP.
RPDP.
B. Penetapan Jadwal Pembahasan dan Penetapan oleh BPD B. Penetapan Jadwal Pembahasan dan Penetapan oleh BPD 1)
1) Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa dimaksudSelambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa dimaksud diterima, BPD menetapkan jadwal pelaksanaan Rapat Penetapan Rancangan Peraturan diterima, BPD menetapkan jadwal pelaksanaan Rapat Penetapan Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP
Desa tentang RPDP 2)
2) Rapat Penetapan dimaksud dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelahRapat Penetapan dimaksud dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP diterima.
Rancangan Peraturan Desa tentang RPDP diterima. C. Proses Rapat Penetapan
3)
3) Tanggapan Anggota BPDTanggapan Anggota BPD 4)
4) Jawaban Kepala DesaJawaban Kepala Desa 5)
5) Pengambilan Keputusan / Penetapan Peraturan Desa tentang RPDPPengambilan Keputusan / Penetapan Peraturan Desa tentang RPDP 6)
6) Penandatanganan naskah persetujuan bersama terhadap Peraturan Desa tentang RPDPPenandatanganan naskah persetujuan bersama terhadap Peraturan Desa tentang RPDP oleh Kepala Desa dan Ketua BPD
oleh Kepala Desa dan Ketua BPD D. Hasil
D. Hasil
Peraturan Desa tentang RPDP Peraturan Desa tentang RPDP
Secara rinci Peraturan Desa tentang RPDP sebagaimana Lampiran 1 Pedoman Umum ini. Secara rinci Peraturan Desa tentang RPDP sebagaimana Lampiran 1 Pedoman Umum ini.
BAB III
BAB III
PENGENDALIAN PERENCANAAN
PENGENDALIAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN DESA PESISIR PESISIR
PENGEMBANGAN DESA PESISIR PESISIR
Pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pengembangan desa pesisir pesisir Pengendalian atas penyelenggaraan perencanaan pengembangan desa pesisir pesisir dilaksanakan oleh Dinas KP Kabupaten/Kota. Dinas KP Kabupaten/Kota dapat membentuk tim dilaksanakan oleh Dinas KP Kabupaten/Kota. Dinas KP Kabupaten/Kota dapat membentuk tim monitoring dan evaluasi dan/ atau melimpahkan kepada Unit Kerja Teknis.
monitoring dan evaluasi dan/ atau melimpahkan kepada Unit Kerja Teknis. Pelaksanaan pengendalian sebagaimana dimaksud meliputi:
Pelaksanaan pengendalian sebagaimana dimaksud meliputi: a.
a. pemberian pedoman dan standar yang lebih rinci dalam pelaksanaan perencanaanpemberian pedoman dan standar yang lebih rinci dalam pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir pesisir;
pengembangan desa pesisir pesisir; b.
b. pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan perencanaanpemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi atas pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir;
pengembangan desa pesisir; c.
c. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir.pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir. Pengendal
Pengendalian ian adalah serangkaian adalah serangkaian kegiatan pemantauan, kegiatan pemantauan, pengawasan, dan pengawasan, dan tindak lanjut tindak lanjut yangyang dilakukan untuk menjamin
dilakukan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang pelaksanaan kegiatan yang direncanakan sesuai dengan direncanakan sesuai dengan tujuan dantujuan dan sasaran
sasaran yang ditetapkan yang ditetapkan dan dan memastikan bahwa memastikan bahwa dana dana digunakan sesuai digunakan sesuai dengan tujuandengan tujuan program.
program. Pemantauan
Pemantauan dan dan pengawasan pengawasan adalah adalah kegiatan kegiatan mengamati mengamati perkembangaperkembangan n pelaksanaanpelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbu dalam pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbu dalam pelaksanaan kegiatan.
kegiatan.
Tindak lanjut merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional, yang perlu ditempuh Tindak lanjut merupakan kegiatan atau langkah-langkah operasional, yang perlu ditempuh berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan.
berdasarkan hasil pemantauan dan pengawasan.
Untuk mendukung pengendalian pelaksanaan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Untuk mendukung pengendalian pelaksanaan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa pesisir, sistem pemantauan dan pengawasan yang dilakukan meliputi:
pesisir, sistem pemantauan dan pengawasan yang dilakukan meliputi: a.
a. Pemantauan dan pengawasan partisipatif oleh masyarakat Keterlibatan masyarakat dalamPemantauan dan pengawasan partisipatif oleh masyarakat Keterlibatan masyarakat dalam pemantauan dan pengawasan dari mulai tahap persiapan sampai dengan penetapan pemantauan dan pengawasan dari mulai tahap persiapan sampai dengan penetapan
b.
b. Pemantauan dan pengawasan oleh PemerintahPemantauan dan pengawasan oleh Pemerintah – – Kegiatan ini dilakukan secara berjenjangKegiatan ini dilakukan secara berjenjang dan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan dan bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa pesisir dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku dan dana Desa pesisir dilaksanakan sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku dan dana dimanfaatkan sesuai dengan tujuan program.
dimanfaatkan sesuai dengan tujuan program. c.
c. Pemantauan dan pengawasan oleh Tim, dilakukan secara berjenjang dan lintas jenjangPemantauan dan pengawasan oleh Tim, dilakukan secara berjenjang dan lintas jenjang terhadap masing-masing komponen.
BAB IV
BAB IV
EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN
EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN DESA PESISIR
PENGEMBANGAN DESA PESISIR
Hasil pengendalian digunakan sebagai bahan evaluasi yang selanjutnya oleh Pemerintah Desa Hasil pengendalian digunakan sebagai bahan evaluasi yang selanjutnya oleh Pemerintah Desa dapat digunakan sebagai bahan pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir.
dapat digunakan sebagai bahan pelaksanaan perencanaan pengembangan desa pesisir. 1.
1. Pada setiap tahapan proses penyusunan mulai dari persiapan sampai dengan penetapanPada setiap tahapan proses penyusunan mulai dari persiapan sampai dengan penetapan rencana pengembangan akan diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penilaian rencana pengembangan akan diadakan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penilaian terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai.
terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai. 2.
2. Evaluasi akan dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dalam rangka memberikan penilaianEvaluasi akan dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dalam rangka memberikan penilaian kinerja Tim Pemberdayaan maupun Pendamping.
kinerja Tim Pemberdayaan maupun Pendamping. 3.
3. Lingkup evaluasi secara umum meliputi :Lingkup evaluasi secara umum meliputi : (1)
(1) kinerja Tim Pemberdayaan Desa,kinerja Tim Pemberdayaan Desa, (2)
(2) kinerja Pendampingkinerja Pendamping (3)
(3) Kinerja Kelompok penerima manfaatKinerja Kelompok penerima manfaat 4.
4. Variabel at Variabel atau indikatoau indikator evaluasr evaluasi/penilaian i/penilaian meliputi :meliputi : (1)
(1) Ketertiban administrasi;Ketertiban administrasi; (2)
(2) Ketaatan kepada ketentuanKetaatan kepada ketentuan (3)
(3) Capaian tujuan dan sasaran kegiatan.Capaian tujuan dan sasaran kegiatan. 5.
5. Hasil evaluasi dan penilaian selanjutnya akan dijadikan dasar bagi keberlanjutan programHasil evaluasi dan penilaian selanjutnya akan dijadikan dasar bagi keberlanjutan program pengembangan desa pesisir, termasuk penentuan besaran serta alokasi masing-masing pengembangan desa pesisir, termasuk penentuan besaran serta alokasi masing-masing desa pesisir.
BAB V PENUTUP
BAB V PENUTUP
Pedoman umum ini ditetapkan sebagai acuan bagi seluruh pihak terkait dalam Penyusunan Pedoman umum ini ditetapkan sebagai acuan bagi seluruh pihak terkait dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh kerjasama dan Rencana Pengembangan Desa Pesisir. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Diharapkan dengan adanya komitmen seluruh pemangku kepentingan (stakeholders). Diharapkan dengan adanya pendampingan, pengawasan dan pembinaan dari Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota pendampingan, pengawasan dan pembinaan dari Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota dapat meningkatkan pengembangan desa pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan dapat meningkatkan pengembangan desa pesisir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup desa pesisir.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
1 1 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 1
ALUR KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) ALUR KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP)
Masuka
Masuka ProsesProses HasilHasil KeluaraKeluara
Penentuan Penentuan Peringkat Peringkat tindakan tindakan Pengkajian Pengkajian tindakan tindakan pemecahan pemecahan masalah masalah Penentuan Penentuan Peringkat Peringkat Masalah Masalah Pengelom-pokan pokan masalah masalah Daftar Daftar masalah masalah dan potensi dan potensi
Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Strategis (RTRW), Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Rencana Zonasi Wilayah Kecil, Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Rencana Pengelolaan, Rencana Rencana Pengelolaan, Rencana Aksi Kabupaten/K
Aksi Kabupaten/Kota, Rencanaota, Rencana Penanggulangan Bencana, Penanggulangan Bencana,
Rencana Aksi Daerah Rencana Aksi Daerah
Profil Desa Pesisir dan Profil Desa Pesisir dan rencana masyarakat desa rencana masyarakat desa hasil PRA & FGD, termasuk hasil PRA & FGD, termasuk Rencana Pengurangan Risiko Rencana Pengurangan Risiko
Perencanaan Perencanaan Pembangunan Pembangunan Desa yang Desa yang dibiayai swadaya dibiayai swadaya masyarakat dan masyarakat dan pihak ketiga pihak ketiga Perencanaan Perencanaan Pembangunan Pembangunan Desa yang ada Desa yang ada
dananya dananya Agenda paduan Agenda paduan kegiatan swadaya kegiatan swadaya dan dana yang dan dana yang sudah ada (TP) sudah ada (TP) RPDP (5 tahunan) RPDP (5 tahunan) Peningkatan Peningkatan usulan usulan kegiatan kegiatan Peningkatan Peningkatan usulan usulan kegiatan kegiatan RKP Desa RKP Desa 1 tahunan 1 tahunan Berita Acara Berita Acara Musrenbang Desa Musrenbang Desa Peraturan desa Peraturan desa tentang RPDP tentang RPDP Daftar Usulan Daftar Usulan Rencana Kegiatan Rencana Kegiatan Pembangunan di Pembangunan di Desa Desa Keputusan Kepala Keputusan Kepala Desa tentang Desa tentang RKP-Desa RKP-Desa
2 2
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2
Format A Format A
DAFTAR POTENSI
DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DAN MASALAH DARI DARI PROFIL DESAPROFIL DESA
No
No Potensi Potensi MasalahMasalah
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 3
Format B Format B
PENENTUAN PERINGKAT MASALAH PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
No Masalah No Masalah Dirasakan Dirasakan oleh orang oleh orang Sangat Sangat Menghambat Menghambat peningkatan peningkatan Sering Sering terjadi terjadi Tersedia Tersedia potensi potensi Jumlah Jumlah nilai nilai Urutan Urutan peringkat peringkat
3 3
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 3
Format B Format B
PENENTUAN PERINGKAT MASALAH PENENTUAN PERINGKAT MASALAH
No Masalah No Masalah Dirasakan Dirasakan oleh orang oleh orang Sangat Sangat Menghambat Menghambat peningkatan peningkatan Sering Sering terjadi terjadi Tersedia Tersedia potensi potensi Jumlah Jumlah nilai nilai Urutan Urutan peringkat peringkat 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 4
Format C Format C
PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
No
No Masalah Masalah Penyebab Penyebab PotensiPotensi Alternatif TindakanAlternatif Tindakan Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Tindakan yang Tindakan yang layak layak 1 1
4 4
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 4
Format C Format C
PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH
No
No Masalah Masalah Penyebab Penyebab PotensiPotensi Alternatif TindakanAlternatif Tindakan Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Tindakan yang Tindakan yang layak layak 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 5
Format D Format D
PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
No
No Tindakan Tindakan yang yang layaklayak
Pemenuhan Pemenuhan kebutuhan kebutuhan Dukungan Dukungan Peningkatan Peningkatan Dukungan Dukungan Potensi Potensi Jumlah nilai Jumlah nilai Urutan Urutan peringkat peringkat
5 5
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 5
Format D Format D
PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
No
No Tindakan Tindakan yang yang layaklayak
Pemenuhan Pemenuhan kebutuhan kebutuhan Dukungan Dukungan Peningkatan Peningkatan Dukungan Dukungan Potensi Potensi Jumlah nilai Jumlah nilai Urutan Urutan peringkat peringkat 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 6
Perencanaan Pembangunan Desa Perencanaan Pembangunan Desa
Desa : Desa : Kecamatan : Kecamatan : Kabupaten : Kabupaten : No No Program Program Kegiatan Kegiatan Tujuan Tujuan Kegiatan Kegiatan Lokasi Lokasi (RW/RT, (RW/RT, Kampung, Kampung, Sasaran Target Sasaran Target Sifat
Sifat Waktu Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan BiayaBiaya
Keteranga Keteranga n n B B L L R R P P 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 Rp Rp SumberSumber 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 8 7 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 1414
6 6
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 6
Perencanaan Pembangunan Desa Perencanaan Pembangunan Desa
Desa : Desa : Kecamatan : Kecamatan : Kabupaten : Kabupaten : No No Program Program Kegiatan Kegiatan Tujuan Tujuan Kegiatan Kegiatan Lokasi Lokasi (RW/RT, (RW/RT, Kampung, Kampung, Sasaran Target Sasaran Target Sifat
Sifat Waktu Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan BiayaBiaya
Keteranga Keteranga n n B B L L R R P P 2012 2012 2013 2013 2014 2014 2015 2015 2016 2016 Rp Rp SumberSumber 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 8 7 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 1414 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 6
PETUNJUK PENGISIAN PETUNJUK PENGISIAN
Kolom 1, cukup jelas. Kolom 1, cukup jelas.
1)
1) Kolom 2, diisi dengan jenis-jenis kegiatan bidang-bidang usaha, sosial budaya, sarana prasarana dan usaha ekonomi produktif, saranaKolom 2, diisi dengan jenis-jenis kegiatan bidang-bidang usaha, sosial budaya, sarana prasarana dan usaha ekonomi produktif, sarana prasarana siaga bencana/perubahan iklim, dan lain-lain.
prasarana siaga bencana/perubahan iklim, dan lain-lain. 2)
2) Kolom 3, diisi tujuan kegiatan dari program/kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya : bidang sarana prasarana yaitu kegiatanKolom 3, diisi tujuan kegiatan dari program/kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya : bidang sarana prasarana yaitu kegiatan pembangunan
7 7
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 6
PETUNJUK PENGISIAN PETUNJUK PENGISIAN
Kolom 1, cukup jelas. Kolom 1, cukup jelas.
1)
1) Kolom 2, diisi dengan jenis-jenis kegiatan bidang-bidang usaha, sosial budaya, sarana prasarana dan usaha ekonomi produktif, saranaKolom 2, diisi dengan jenis-jenis kegiatan bidang-bidang usaha, sosial budaya, sarana prasarana dan usaha ekonomi produktif, sarana prasarana siaga bencana/perubahan iklim, dan lain-lain.
prasarana siaga bencana/perubahan iklim, dan lain-lain. 2)
2) Kolom 3, diisi tujuan kegiatan dari program/kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya : bidang sarana prasarana yaitu kegiatanKolom 3, diisi tujuan kegiatan dari program/kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya : bidang sarana prasarana yaitu kegiatan pembangunan
pembangunan jalan Desa, jalan Desa, RT/RW dan RT/RW dan lain-lain.lain-lain. 3)
3) Kolom 4, diisi lokasi pelaksanaan program kegiatan tersebut.Kolom 4, diisi lokasi pelaksanaan program kegiatan tersebut. 4)
4) Kolom 5, diisi sasaran pokok dari program/kegiatan tersebut, misalnya : penyuluh, Kolom 5, diisi sasaran pokok dari program/kegiatan tersebut, misalnya : penyuluh, petani pemakai air, pedagang, PKK, dan lainpetani pemakai air, pedagang, PKK, dan lain -lain.-lain. 5)
5) Kolom 6, diisi target dari program/kegiatan tersebut dilaksanakan.Kolom 6, diisi target dari program/kegiatan tersebut dilaksanakan. 6)
6) Kolom (7, 8, 9, 10) diisi sifat program/kegiatanKolom (7, 8, 9, 10) diisi sifat program/kegiatan B=Baru, L=Lanjutan, R=Rehabilitasi, P=Perluasan.B=Baru, L=Lanjutan, R=Rehabilitasi, P=Perluasan. 7)
7) Kolom 11, diisi waktu pelaksanaan (tahun 2012 sampai Kolom 11, diisi waktu pelaksanaan (tahun 2012 sampai dengan 2016).dengan 2016). 8)
8) Kolom (12, 13) diisi jumlah biaya yang diusulkan dan Kolom (12, 13) diisi jumlah biaya yang diusulkan dan sumbernya, misalnya dari : ssumbernya, misalnya dari : s wadaya, mitra kerja Desa.wadaya, mitra kerja Desa. 9)
9) Kolom 14, cukup jelas.Kolom 14, cukup jelas.
Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 7
Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Berdasarkan RPJ
Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Berdasarkan RPJ M Desa Tahun 20xx s/d 20xxM Desa Tahun 20xx s/d 20xx
Desa : Desa : Kecamatan : Kecamatan : Kabupaten : Kabupaten : No MASALAH No MASALAH
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Kriteria dan Nilai Pembobotan JumlahJumlah
Nilai Nilai Uraian Uraian Peringkat Peringkat Keterangan Keterangan Dirasakan Dirasakan oleh orang oleh orang Sangat Sangat Parah Parah Menghamba Menghamba tt Sering Sering terjadi terjadi Kriteria Kriteria Lainnya Lainnya 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 1010
8 8
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 7
Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Berdasarkan RPJ
Peringkat Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa Berdasarkan RPJ M Desa Tahun 20xx s/d 20xxM Desa Tahun 20xx s/d 20xx
Desa : Desa : Kecamatan : Kecamatan : Kabupaten : Kabupaten : No MASALAH No MASALAH
Kriteria dan Nilai Pembobotan
Kriteria dan Nilai Pembobotan JumlahJumlah
Nilai Nilai Uraian Uraian Peringkat Peringkat Keterangan Keterangan Dirasakan Dirasakan oleh orang oleh orang Sangat Sangat Parah Parah Menghamba Menghamba tt Sering Sering terjadi terjadi Kriteria Kriteria Lainnya Lainnya 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 1010 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir
LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 8
T I M P E N Y U S U N T I M P E N Y U S U N
RENCANA PENGEMBANGAN DESA RENCANA PENGEMBANGAN DESA
Desa …….. Kecamatan ……….. Kabupaten……… Desa …….. Kecamatan ……….. Kabupaten………
NO
NO NAMA NAMA UNSUR UNSUR TANDA TANDA TANGANTANGAN 1.
1. Kades Kades 1.1.
2.
9 9
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPULAU-PULAU KECIL
LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 8
T I M P E N Y U S U N T I M P E N Y U S U N
RENCANA PENGEMBANGAN DESA RENCANA PENGEMBANGAN DESA
Desa …….. Kecamatan ……….. Kabupaten……… Desa …….. Kecamatan ……….. Kabupaten………
NO
NO NAMA NAMA UNSUR UNSUR TANDA TANDA TANGANTANGAN 1. 1. Kades Kades 1.1. 2. 2. Sekdes Sekdes 2.2. 3. 3. Ketua Ketua BPD BPD 3.3. 4. 4. Sekretaris Sekretaris BPD BPD 4.4. 5. 5. LPMD LPMD 5.5. 6.
6. Tokoh Tokoh masyarakat masyarakat 66
7. 7. …… 7.7. 8. 8. ….…. 88 9. 9. ….…. 9.9. 10. 10. ….…. 10.10. Pedoman Umum
Pedoman Umum Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Pesisir