• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tika Indah Kawuryan, 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tika Indah Kawuryan, 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor rill dan sektor moneter. Sektor rill adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor perbankan. Bank merupakan badan usaha yang tugasnya menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dana kembali kepada masyarakat yang memerlukan dana dalam bentuk pemberian kredit. Dalam dunia perbankan terdapat dua sistem yang digunakan dalam kegiatan operasinya yaitu bank dengan sistem konvensional dan bank dengan sistem syariah.

Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang dalam kegiatan operasinya menggunakan prinsip syariah. Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Bank Muamalat sekaligus merupakan pelopor perbankan syariah, bank ini di prakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah.

Kesehatan bank diartikan sebagai kemampuan bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Salah satu penilaian kesehatan bank yaitu dengan melihat profitabilitas, hal ini sejalan dengan Umam (2013 : 243) “Penilaian kesehatan bank meliputi aspek permodalan, kualitas asset, rentabilitas, profitabilitias, manajemen dan aspek lainnya”.

Profitabilitas bank merupakan kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba. Tujuan bank syariah tidak hanya mencari keuntungan yang maksimal, tetapi juga perannya dalam memberikan kesejahteraan secara luas bagi masyarakat.

(2)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun indikator profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On

Assets (ROA). ROA adalah rasio keuangan yang mengukur efektifitas perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki. Selain itu juga, dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas perbankan (Triyuwono dan As’Udi, 2001 : 1)

Bank muamalat walaupun mempunyai reputasi yang baik sebagai bank dengan berbasis syariah, tetap saja bank muamalat memiliki beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan perbankannya yang akan menimbulkan permasalahan dalam berbagai aspek, salah satunya adalah aspek kinerja keuangan. Data berikut merupakan fenomena kinerja keuangan bank mualamat Indonesia yang dilihat dari sudut ROA (Return On Assets)

Tabel 1.1

ROA pada Bank Muamalat Indonesia

No Periode ROA (%) Naik atau Turun (%)

1 Tahun 2002 2,00 - 2 Tahun 2003 1,33 (33,50) 3 Tahun 2004 1,80 26,11 4 Tahun 2005 2.53 28,85 5 Tahun 2006 2,10 (17,00) 6 Tahun 2007 2,27 7,49 7 Tahun 2008 2,60 12,69 8 Tahun 2009 0,45 (82,69) 9 Tahun 2010 1,36 66,69 10 Tahun 2011 1,52 10,53 11 Tahun 2012 1,54 1,30 12 Tahun 2013 1,37 (11,04)

(3)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari tabel 1.1 menunjukkan kinerja keuangan PT Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2002-2013 memiliki nilai Return On Assets (ROA) yang mengalami fluktuasi yang cenderung menurun. Agar lebih jelas, dapat dilihat penyajian berupa grafik sebagai berikut:

Grafik 1.1

ROA Bank Muamalat Indonesia

Dari tabel 1.1, menunjukkan kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2002-2013. Perubahan penurunan ROA tertinggi terjadi pada tahun 2008-2009 sebesar 82,69%. Penurunan tersebut terjadi akibat adanya krisis global ekonomi yang menyebabkan turunnya net income lebih dari 300% sedangkan total aset perusahaan tetap meningkat sebesar 21,58% (Wibisono dan Rodhiyah, 2012). Sementara nilai ROA yang berada dibawah standar Bank Indonesia bersumber dari Surat Edaran Indonesia No 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 sebesar 1,5% terjadi pada tahun 2003 dengan ROA sebesar 1,33%, tahun 2009 dengan nilai ROA sebesar 0,45%, tahun 2010 dengan nilai ROA sebesar 1,36% dan tahun 2013 dengan nilai ROA sebesar 1,37%. Data di atas menunjukkan bahwa dalam beberapa periode PT Bank Muamalat mengalami permasalahan dalam aspek kinerja keuangan, oleh sebab itu hal ini perlu diperhatikan agar kinerja keuangan PT Bank Muamalat dapat berjalan dengan baik kedepannya.

Dilihat dari grafik 1.1, ROA Bank Muamalat Indonesia memiliki kecenderungan penurunan dapat dilihat tingkat ROA pada tahun 2002 sebesar

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

ROA PT Bank Muamalat Indonesia

ROA PT Bank Muamalat Indonesia

(4)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2,00% menurun menjadi 1,37% pada tahun 2013. Hal itu menunjukkan penurunan kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia. Menurut Prasnugraha (2007) ”Penurunan kinerja bank dapat menurunkan pula kepercayaan masyarakat”. Kepercayaan masyarakat sangat penting bagi keberlangsungan hidup suatu bank, dengan melihat kinerja keuangan suatu bank, akan dapat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap bank tersebut.

Profitabilitas sebagai salah satu penilaian kinerja keuangan suatu bank mempunyai beberapa faktor yang mempengaruhinya. Mahmoeddin (2004 : 20) mengungkapkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah:

1. Kualitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dan pengembaliannya 2. Jumlah modal

3. Mobilisasi dana masyarakat dalam memperoleh dana yang murah 4. Manajemen pengalokasian dana dalam aktiva likuid

5. Efisiensi dalam menekan biaya operasi

Sumber pendapatan terbesar bank berasal dari pembiayaan yang diberikan kepada nasabahnya. Bank akan mendapatkan keuntungan dari pembiayaan yang yang disalurkan. Dalam menyalurkan dananya, bank syariah memiliki empat pola penyaluran yaitu pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, pembiayaan dengan prinsip sewa, dan akad pelengkap. Adapun pembiayaan dengan prinsip jual beli dapat menggunakan akad murabahah, salam dan istishna. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dapat menggunakan akad

mudharabah dan musyarakah. Sedangkan pembiayaan dengan prinsip sewa dapat

menggunakan akad ijarah dan Ijarah muntahiyah bit tamlik. Data statistik Bank Indonesia tahun 2013, menunjukkan bahwa 60% dari total pembiayaan adalah pembiayaan dengan akad murabahah.

Pembiayaan murabahah yaitu pembiayaan berupa talangan dana yang dibutukan nasabah untuk membeli suatu barang barang/jasa dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya pada saat jatuh tempo. Bank memperoleh margin keuntungan dari transaksi jual-beli antara bank dengan pemasok dan antara bank dengan nasabah (Perwataatmadja dan hendri, 2011:77).

(5)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan bahwa pembiayaan murabahah sebagai salah satu bentuk penyaluran dana untuk pihak yang membutuhkan dana. Bank akan memperoleh pendapatan berupa

margin/mark up dari dari hasil pembiayaan murabahah, oleh sebab itu semakin

banyak pembiayaan murabahah yang diberikan kepada nasabah maka diharapkan dapat menaikan pendapatan bank sehingga dapat mempengaruhi profitabilitas bank.

B. Identifikasi Masalah

Mahmoeddin (2004 : 20), mengungkapkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah:

1. Kualitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dan pengembaliannya 2. Jumlah modal

3. Mobilisasi dana masyarakat dalam memperoleh dana yang murah 4. Manajemen pengalokasian dana dalam aktiva likuid

5. Efisiensi dalam menekan biaya operasi

Adapun menurut Ismail (2014:110) mengatakan bahwa “pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank”. Bank akan memperoleh pendapatan dari pembiayaan yang diberikan kepada nasabahnya sehingga akan mempengaruhi laba yang akan dihasilkannya. Selanjutnya Abusharbeh (2014) mengatakan, “Islamic bank provides financing in the aim of earning income,

however, the of profit depend on the uses of islamic financing”. Dari beberapa pendapat diatas dapat di identifikasikan bahwa penurunan kinerja keuangan bank muamalat dilihat dari aspek profitabilitas salah satunya disebabkan oleh pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabahnya.

Pendapatan bank sangat ditentukan oleh berapa banyak keuntungan yang diterima dari pembiayaan yang disalurkan (Rahman dan Ridha, 2012). Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan syariah memiliki empat pola penyaluran yaitu prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip sewa, dan akad pelengkap (Karim, 2008:97). Adapun pembiayaan dengan prinsip jual beli dapat menggunakan akad murabahah, salam dan istishna. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dapat menggunakan akad mudharabah dan

(6)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

musyarakah. Sedangkan pembiayaan dengan prinsip sewa dapat menggunakan

akad ijarah dan Ijarah muntahiyah bit tamlik. Data statistik Bank Indonesia tahun 2013, menunjukkan bahwa 60% dari total pembiayaan adalah pembiayaan dengan akad murabahah.

Pembiayaan murababah adalah pembiayaan berupa transaksi jual beli antara dua belah pihak, dimana penjual menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli.

Adapun penelitian yang terkait dengan pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas yang dilakukan oleh Dwi Fany Wicaksana (2011) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia” mengindikasikan bahwa semakin tinggi pembiayaan murabahah, maka semakin tinggi profitabilitas bank umum syariah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Puspa Pesona Putri Maya (2009) dengan judul “Analisis pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan

Murabahah Hubungannya dengan profitabilitas bank umum syariah periode

2003-2007” mengindikasikan bahwa semakin tinggi pembiayaan murabahah, maka semakin kecil profitabilitas bank umum syariah.

Hasil penelitan yang dilakukan oleh peneliti terdahulu menimbulkan

research gap. Peneliti tertarik untuk meneliti bahwa pembiayaan murabahah di

bank syariah mempengaruhi profitabilitas. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Pembiayaan

Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (studi kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk)”

C. Rumusan Masalah

Atas dasar paparan di atas, rumusan masalah yang dibuat sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pembiayaan murabahah di PT Bank Muamalat

Indonesia?

(7)

Tika Indah Kawuryan, 2015

Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas di PT Bank Muamalat Indonesia?

D. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai maksud untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah di bank berbasis syariah terhadap profitabilitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mendeskripsikan pembiayaan murabahah di PT Bank Muamalat Indonesia

2. Untuk mendeskripsikan profitabilitasdi PT Bank Muamalat Indonesia 3. Untuk memverifikasi pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

profitabilitas di PT Bank Muamalat Indonesia

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi teoretis

Untuk memberikan informasi serta dapat dijadikan tambahan referensi untuk keperluan penelitian yang berhubungan dengan pembiayaan

murabahah terhadap profitabilitas.

2. Bagi praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk manajemen bank dalam mengelola usahanya pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam manajemen kecelakaan yang dipertimbangkan pada analisis keselamatan probabilistik, kondisi tersebut menguntungkan yaitu apabila terjadi kehilangan suplai daya listrik offsite

Dari judul-judul skripsi yang telah ada, tidak ada judul yang mirip dengan judul yang peneliti sajikan, terdapat persamaan dalam materi yang hendak diteliti

memberikan ketegasan terkait dengan aturan pemberhentian sementara kepala daerah sebagai terdakwa tindak pidana meskipun di dalam Pasal 83 ayat (1) yang akan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: (1) memiliki hubungan yang signifikan word of mouth terhadap brand image pelanggan merek Miniso di

pasangan u yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya 1. v Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat

[r]

Hasil karakterisasi sifat listrik lapisan tipis SnSe untuk sampel yang diperoleh pada kondisi tanpa pemanasan substrat, pemanasan substrat sebesar 250. ˚ C , 350 ˚ C dan 500 ˚

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital beserta komponennya yang