• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku Suatu Larutan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Dwika Martharina 

Dwika Martharina 

Selasa, 09 Desember 2014

Selasa, 09 Desember 2014

Laporan Praktikum Kimia

Laporan Praktikum Kimia

P

P

en

en

urunan

urunan

Titik Beku Suatu Larutan

Titik Beku Suatu Larutan

Laporan Praktikum K 

Laporan Praktikum K imia

imia

Penu

Penu

runan T

runan T

itik Beku

itik Beku

 Suatu

 Suatu

L

L

arutan

arutan

Disusu

Disusun oleh:

n oleh:

Ke

Kelompok 6

lompok 6

1.

1. Dwika Martharina

Dwika Martharina

2.Emi Novianti

2.Emi Novianti

3.Rina Kurniati

3.Rina Kurniati

4.Rizky Utami

4.Rizky Utami

5.Romadhon

5.Romadhon

Kelas:

Kelas: XII.IP

XII.IPA.1

A.1

Guru Pembimbing: Kristini Erlita, S.Pd., M.Si

Guru Pembimbing: Kristini Erlita, S.Pd., M.Si

Dinas Pendidikan Kabupaten

Dinas Pendidikan Kabupaten

Ogan Ilir

Ogan Ilir

Dwika Martharina Dwika Martharina Ikuti Ikuti 00

Lihat profil lengkapku

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

Mengenai Saya

► ► 20162016(6)(6) ► ► 20152015(17)(17) ▼ ▼ 20142014(9)(9) ▼ ▼ DesemberDesember(5)(5)

Laporan Praktikum Kimia

Laporan Praktikum Kimia

Korosi

Korosi

Laporan Praktikum Kimia

Laporan Praktikum Kimia

Penurunan Titik Beku

Penurunan Titik Beku

Suatu...

Suatu...

Laporan Praktikum Kimia

Laporan Praktikum Kimia

Elektrolisis Kalium Elektrolisis Kalium  Yodida...  Yodida... Contoh Announcement Contoh Announcement Makalah Kapasitor Makalah Kapasitor ► ► April April(4)(4) ► ► 20132013(16)(16)

 Arsip Blog

 Arsip Blog

Lainnya

(2)

SMA Negeri 2 Tanjung Raja

Tahun Pelajaran 2014/2015

A. Topik Percobaan Sifat koligatif.

B. Tujuan Percobaan

Menentukan penurunan titik beku suatu larutan. C. Dasar Teori

Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap dalam keadaan padat. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Dalam pembekuan suatu larutan, yang mengalami  pembekuan adalah hanya pelarutnya saja, sedangkan zat terlarut tidak ikut membeku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami  pembekuan memiliki tekanan 1 atm.

Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah,  biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain,  jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku

akan berkurang).

Adanya zat terlarut mengakibatkan suatu pelarut semakin sulit membeku, akibatnya titik beku larutan akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murninya. Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku  pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.

Percobaan-percobaan juga menunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung kepada jenis zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi larutan.

Tetapan penurunan titik beku molal adalah nilai penurunan titik beku  jika konsentrasi larutan sebesar satu molal.

Elektrolit ∆Tf = Kf x m x i

 Non Elektrolit ∆Tf = Kf x m

D. Alat Dan Bahan

Alat: 1.  Neraca 2. Tabung reaksi 3. Sendok  4. Batang Pengaduk  5. Gelas kimia 6. Termometer  7. Rak tabung reaksi Bahan:

1. Air suling 2. Es batu

(3)

3. Urea 1 m & 2 m 4.  NaCl 1 m & 2 m

E. Pengantar Percobaan

Titik beku, suatu zat cair murni mempunyai harga titik beku tertentu. Jika zat cair murni sudah bercampur dengan zat lain, titik bekunya dapat  berubah dan perubahannya ini bergangtung pada zat pencampurnya. Pada setiap suhu, tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap  pelarut sehingga menyebabkan titik beku larutan lebih rendah daripadfa titik beku pelarut. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku meruapakan salah satu dari sifat koligatif larutan.

F. Keselamatan Kerja

1. Bahan-bahan yang digunakan, jangan sampai tertelan.

2. Bahan-bahan asma/basa yang digunakan, jangan sampai terkena

kulit, jika terkena kuli t segera bilas dengan air yang mengalir.

3. Dalam setiap pengamatan yang dilakukan, jaga jarak mata anda

dengan materi yang diamati, hati-hati mata jangan sampai terkena efek dari zat/reaksi yang terjadi. Jika terkena segera bilas dengan air.

4. Bersihkan (cuci) peralatan setiap kali sehabis digunakan percobaan.

Tabung reaksi dibersihkan dengan sikat tabung reaksi.

G. Prosedur Percobaan

Satuan konsentrasi molalitas (m) menyatakan 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarutnya.

1. Siapkan gelas kimia 250 ml lalu isi dengan es batu yang sudah dihancurkan

sampai volumenya mencapai kira-kira 3/4 tinggi gelas kimia. Taburi es batu tersebut dengan garam.

2. Masukkan 5 ml air ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi

tersebut ke dalam gelas kimia yang telah berisi es. Atur posisi tabung agar  terendam dalam es di gelas kimia.

3. Aduk isi tabung reaksi dengan menaikturunkan batang pengaduk perlahan

(bukan diaduk secara melingkar) hingga cairan dalam tabung membeku seluruhnya.

4. Keluarkan tabung reaksi dari dalam gelas kimia lalu biarkan es dalam tabung

mencair sedikit.

5. Keluarkan batang pengaduk lalu masukkan termometer. Aduk kembali air 

dengan menaikturunkan termometer (hati-hati jangan sampai termometer  terantuk lalu pecah) lalu baca suhunya (suhu akan menurun kemudian meningkat lagi, ambillah suhu yang paling rendah).

6. Ulangi langkah 1-5 dengan menggunakan larutan urea, 1 m dan 2 m, dan

larutan NaCl, 1 m dan 2 m.

H. Hasil Percobaan

Titik beku air(to) = 0oC

 No.

Larutan Urea Larutan NaCl

Molalit as Titik  Beku(t) ∆ tf  Molalita s Titik  Beku(t) ∆ tf 

(4)

1 1 m -3oC 3oC 1 m -5oC 5oC

2 2 m -6oC 6oC 2 m -9oC 9oC

Keterangan: ∆ tf= tf – to

I. Pembahasan

Suatu larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Untuk mempelajari hal ini lebih lanjut perlu dipahami tentang titik beku. Yang dimaksud dengan titik beku adakah suhu pada saat fasa zat cair dan fasa padatnya berada bersama-sama (dalam kesetimbangan).

Titik beku normal suatu zat cair yaitu titik beku pada tekanan 760 mmHg atau 1 atm. Misalnya air murni membeku pada suhu tetap, yaitu 0 ˚C  pada tekanan 1 atm. Penurunan titik beku sebanding dengan besarnya konsentrasi zat terlarut makin besar maka besar maka penurunan titik beku  juga semakin besar. Jadi, dengan adanya zat terlarut dalam air maka titik beku

air menjadi lebih kecil dari 0˚ C pada tekanan 1 atm.

Bila kita memperhatikan pembuatan es putar, untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dan 0 ˚C maka adonan es putar ditempatkan dalam bejana yang terendam dalam es batu dan air yang telah diberi garam dapur, sambil diputar dan diaduk maka adonan es putar dalam bejana akan membeku, dimana titik beku adonan es putar t ersebut beberapa derajat di bawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena terjadi proses perpindah kalor dari adonan es  putar ke dalam campuran es batu, air dan garam dapur. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat dan gambar berikut:

Gambar perubahan air murni es batu dan proses pembekuan es putar  Keterangan:

○ = partikel pelarut murni ● = partikel zat terlarut

Jika air murni dalam suatu wadah direndam dalam es batu dan air yang telah diberi garam air murni tersebut akan membeku pada suhu tertentu (normalnya 0 C yang diukur pada tekanan 1 atm). Sedangkan pada suhu yang sama, adonan es belum membeku secara sempurna atau bahkan belum membeku. Adanya bahan-bahan atau zat terlarut yang ditambahkan dalam adonan es putar tersebut menghalangi gerak molekul pelarut murni untuk  membeku secara normal, sehingga titik beku larutan turun (terjadi penurunan titik beku), akibatnya diperlukan suhu yang lebih rendah untuk  membekukannya.

Dengan demikian, jelaslah larutan akan membeku pada suhu yang lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Selisih antara titik beku pelarut murni dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan yang

dilambangkan dengan ΔT.

ΔT = Tº – T Keterangan:

(5)

ΔT = penurunan titik beku Tº = titik beku larutan T = titik beku pelarut

Titik beku tidak tergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya  bergantung pada konsentrasi atau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.  jadi, semakin besar konsentrasi larutan maka penurunan titik bekunya akan

semakin besar. Secara matematis dapat ditulis:

Keterangan:

ΔT= penurunan titik beku

K f  = tetapan penurunan titik beku molal m = kemolalan larutan

g = massa terlarut dalam gram

 p = massa pelarut dalam gram

Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Dimana, K   sama dengan konstanta penurunan titik beku molal, yaitu nilai penurunan titik beku larutan sebanyak 1 mol zat terlarut dalam 1000 gram  pelarut (K ). Harga K f tergantung pada sifat-sifat zat cair yang digunakan

sebagai pelarut, jadi harga K  untuk setiap pelarut berbeda-beda.

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari .

a. Membuat Campuran Pendingin

Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh di

 bawah 0oC. Cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk 

membuat es putar. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air. Pada pembuatan es putar cairan pendingin di buat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana  berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair sedangkan suhu campuran turun. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan ke dalam bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel. Bejana ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk sehingga campuran membeku.

(6)

Di daerah yang beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah yang beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator diharapkan titik   beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku.

c. Antibeku dalam Tubuh Hewan

Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin, seperti beruang kutup, memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan titik beku untuk   bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku yang mampu menurunkan titik beku air hingga 0.8oC. Dengan demikian, ikan lat

dapat bertahan di musim dingin yang suhunya mencapai 1.9oC karena zat

antibeku yang dikandungnya dapat mencegah pembentukan Kristal es dalam  jaringan dan selnya. Hewan-hewan lain yang tubuhnya mengandung zat antibeku antaralain serangga, ampibi, dan nematode. Tubuh serangga mengandung gliserol dan metal sulfoksida, ampibi mengandung glukosa dan gliserol darah sedangkan nematode mengandung gliserol dan trilose.

d. Antibeku untuk Mencairkan Salju

Di daerah yang mempunyai musim salju , setiap hujan salju terjadi, jalanan dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja membuat kendaraan sulit untuk melaju. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl

dan CaCl2. Penaburan garam yang ditaburkan, akan semakin banyak pula salju

yang mencair.

e. Menentukan Massa Molekul Relatif (Mr)

Pengukuran sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan massa molekul relative zat terlarut. Hal itu dapat digunakan karena sifat koligatif bergantung pada konsentrasi zat terlarut. Dengan mengetahui massa terlarut itu dapat ditentukan.

J. Kesimpulan

Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Apa fungsi penambahan garam pada es batu?

Jawab: Fungsi penambahan garam pada es batu yaitu sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0 °C.

2. Berapakah penurunan titik beku untuk masing-masing larutan?

Pada larutan urea molalitas 1 m titik bekunya – 3oC dan molalitas 2 m

titik bekunya – 6 oC. Sedangkan pada larutan NaCl molalitas 1 m titik 

 bekunya – 5 oC dan molalitas 2 m titik bekunya -9 oC.

3. Bagaimana hubungan antara molalitas larutan dengan penurunan titik 

 bekunya?

Jawab: Hubungan antara molalitas larutan dengan penurunan titik   bekunya adalah semakin besar molalitas semakin besar penurunan titik   bekunya. Hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

ΔT = Tº – T Keterangan:

(7)

ΔT = penurunan titik beku Tº = titik beku larutan T = titik beku pelarut

4. Bagaimana penurunan titik beku untuk larutan urea dan NaCl pada

molalitas yang sama? Jelaskan? Jawab:

Pada molalitas yang sama penurunan titik beku larutan NaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan urea (non-elektrolit). Sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah  partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit.

5. Makin besar molalitas larutan, makin tinggi penurunan titik beku

larutan.

6. Penurunan titik beku larutan (T) berbanding lurus dengan molalitas

larutan.

7. Titik beku pelarut murni lebih tinggi daripada titik beku larutan.

8. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non

elektrolit pada kemolalan yang sama.

9. Semakin kecil konsentrasi larutan, jarak antarion semakin besar dan

ion– ion semakin bebas.

10. Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah

 partikel lebih banyak daripada larutan non elektrolit.

11. Larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koligatif non elektrolit.

12. Semakin tinggi kemolalan maka semakin rendah t itik bekunya. 13. Semakin tinggi kemolalan maka semakin besar perbedaan penurunan

titik beku.

K. Tindak Lanjut

1. Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang

menunjukkan terjadinya penurunan titik beku?

Jawab: Contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya penurunan titik beku yaitu sebagai berikut: Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Contohnya garam dapur dapat mencairkan salju. Contoh lainya ialah tumpukan salju di  jalan di negara bermusim dingin mudah dibersihkan dengan menambahkan garam, sehingga menurunkan titik beku larutan, jadi titik beku larutan (garam + salju ) akan lebih rendah dari pada titik   beku salju mencairkan es di jalan dengan cara menaburkan garam.

Serta pada campuran es krim tidak membeku karena penurunan titik   beku. Selain itu Pencegahan pembekuan air radiator mobil pada saat

musim dingin di daerah Eropa juga menggunakan aplikasi dari sifat koligatif. Bahkan beberapa hewan yang ada dikutub atau laut dengan suhu dingin juga menggunakan senyawa kimia ( garam ) dalam darah nya supaya tidak mati membeku.

(8)

Posting

Lebih

Baru

Beranda

Posting

Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Diposting oleh Dwika Martharina di 20.49

Daftar Pustaka

http://chemistranger.blogspot.com/2012/07/sifat-koligatif-larutan.html  http://fathur30rahman.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-kimia- penurunan titik.html  http://riski-seftiani.blogspot.com/2012/11/laporan-pratikum-kimia.html  http://www.slideshare.net/Andirahim/kimia-kelas-12-ariharnanto http://worldofanimeducation.blogspot.com/2012/10/laporan-penurunan-titik-beku.html  www.google.com Logout

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Goo

Publikasikan Pratinjau

1 komentar:

Puthe' 1 September 2016 01.14

thanks for the shipment :-) Balas

Gambar

Gambar perubahan air murni es batu dan proses pembekuan es putar  Keterangan:

Referensi

Dokumen terkait

1) esensial dan valid (dihubungkan dengan standar dan tujuan utama kuri- kulum); 2) otentik (problem dan proses mendekati atau sesuai dengan dunia nyata); 3) integratif

siswa menyatakan bahwa mereka dapat melakukan praktikum penu- runan titik beku dan tekanan osmotik larutan menggunakan media pembel- ajaran berupa virtual lab yang

Es Puter merupakan alternatif pembuatan es krim ditengah sulitnya bahan serta cara pembuatan es krim yang merupakan barang

Es batu atau air es yang ditambahkan ke dalam adonan bakso dengan tujuan untuk menurunkan panas produk adonan, sehingga suhu dapat dipertahankan tetap rendah dan

Dari hasil pengamatan, terlihat bahwa titik beku larutan urea (non elektrolit) -6°C lebih kecil dari pada titik beku lautan CaCl2 (elektrolit) -4°C, hal ini tidak sesuai dengan

dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat

Pembuatan es krim dengan campuran es dan air dapat dilakukan dengan penambahan garam sebagai penurun titik beku larutan, sehingga terjadi proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke

Sehingga pada saat itu di kalangan istana dikenal es krim yang dicampur dengan beberapa adonan bahan, seperti lemak susu dan buah-buahan yang menjadikannya lembut dan nikmat.. Sehingga