Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Pendekatan dalam Pemasaran Pertanian
Nur Baladina, SP. MP. Nur Baladina, SP. MP.
Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lab. Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian,UniversitaUniversitas s BrawijayaBrawijaya Email : [email protected] Email : [email protected]
1.1.
1.1. Pengantar
Pengantar
1.2.
1.2. Tujuan
Tujuan
2.1. Pendekatan Komoditi
2.1. Pendekatan Komoditi
2.2. Pendekatan Kelembagaan
2.2. Pendekatan Kelembagaan
2.3. Pendekatan Fungsional
2.3. Pendekatan Fungsional
2.4.
2.4. Pendekatan
Pendekatan Analitis atau
Analitis atau Efisiensi
Efisiensi
2.5.
2.5. Pendekatan Stru
Pendekatan Struktur, Tingkah
ktur, Tingkah Laku,
Laku,
dan Penampilan Pasar
dan Penampilan Pasar
2.6.
2.6.
Marketing Management Marketing Management1. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
1.1. Pengantar 1.1. Pengantar
Dalam pemasaran hasil pertanian, seringkali melibatkan banyakDalam pemasaran hasil pertanian, seringkali melibatkan banyak
lembaga pemasaran yang terlibat secara langsung ataupun tidak lembaga pemasaran yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. Komoditi-komoditi yang dipasarkan juga bervariasi langsung. Komoditi-komoditi yang dipasarkan juga bervariasi kualitasnya dengan harga yang beragam. Fungsi-fungsi kualitasnya dengan harga yang beragam. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga-lembaga pemasaran juga pemasaran yang dilakukan lembaga-lembaga pemasaran juga bervariasi, satu lembaga pemasaran dapat melakukan satu atau bervariasi, satu lembaga pemasaran dapat melakukan satu atau lebih fungsi pemasaran. Selain itu, terdapat adanya kekuatan lebih fungsi pemasaran. Selain itu, terdapat adanya kekuatan pembeli dan penjual dalam menentukan harga. Fenomena pembeli dan penjual dalam menentukan harga. Fenomena tersebut sangat kompleks, sehingga diperlukan pendekatan tersebut sangat kompleks, sehingga diperlukan pendekatan ((approachapproach) dalam mempelajari pemasaran hasil pertanian.) dalam mempelajari pemasaran hasil pertanian.
Ada enam macam pendekatan untuk menganalisis permasalahanAda enam macam pendekatan untuk menganalisis permasalahan
yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian, yaitu yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian, yaitu pendekatan komoditi (
pendekatan komoditi (commodity commodity approachapproach), ), pendekatanpendekatan kelembagaan (
kelembagaan (institusional approachinstitusional approach), pendekatan fungsional), pendekatan fungsional ((functional approachfunctional approach), pendekatan analitis (efisiensi pasar),), pendekatan analitis (efisiensi pasar), pendekatan organisasi industri (
pendekatan organisasi industri (market Structure, Conduct, andmarket Structure, Conduct, and Performance-SCP
Performance-SCP ), dan pendekatan manajemen pemasaran), dan pendekatan manajemen pemasaran ((marketing management marketing management ).).
Modul ini menjelaskan tentang beberapa pendekatan yang dapatModul ini menjelaskan tentang beberapa pendekatan yang dapat
digunakan untuk mempelajari permasalahan yang kompleks digunakan untuk mempelajari permasalahan yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian, termasuk metode/cara dalam pemasaran hasil pertanian, termasuk metode/cara pengukurannya. Pendekatan dapat diartikan sebagai cara pengukurannya. Pendekatan dapat diartikan sebagai cara pandang terhadap suatu masalah dari satu sisi sudut pandang pandang terhadap suatu masalah dari satu sisi sudut pandang tertentu, sehingga masalah tersebut menjadi semakin jelas dan tertentu, sehingga masalah tersebut menjadi semakin jelas dan semakin mudah diselesaikan. Oleh karena itu, penting untuk semakin mudah diselesaikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami enam macam pendekatan dalam mempelajari memahami enam macam pendekatan dalam mempelajari permasalahan pemasaran, agar permasalahan yang kompleks permasalahan pemasaran, agar permasalahan yang kompleks tersebut menjadi semakin jelas dan semakin mudah diselesaikan. tersebut menjadi semakin jelas dan semakin mudah diselesaikan.
2
2
SS
EE
LL
FF
--PP
RR
OO
PP
AA
GG
AA
TT
II
NN
GG
EE
NN
TT
RR
EE
PP
RR
EE
NN
EE
UU
RR
II
AA
LL
EE
DD
UU
CC
AA
TT
II
OO
NN
DD
EE
VV
EE
LL
OO
PP
MM
EE
NN
TT
MODUL
MODUL
1 PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 22 PENDEKATAN PENDEKATAN DALAMDALAM MEMPELAJARI PEMASARAN MEMPELAJARI PEMASARAN HASIL PERTANIAN
1.2. Tujuan 1.2. Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar dalamlandasan dasar dalam mempelajari pemasaran hasil pertanian, mahasiswa diharapkan akan da
mempelajari pemasaran hasil pertanian, mahasiswa diharapkan akan dapat:pat:
Menjelaskan macam-macam pendekatan yang digunakan untuk mempelajariMenjelaskan macam-macam pendekatan yang digunakan untuk mempelajari
permasalahan yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian. permasalahan yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian.
Menjelaskan definisi dan metode/cara dalam menganalisis permasalahanMenjelaskan definisi dan metode/cara dalam menganalisis permasalahan
pemasaran berdasarkan masing-masing pendekatan yang digunakan. pemasaran berdasarkan masing-masing pendekatan yang digunakan.
2. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
2. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
HASIL PERTANIAN
HASIL PERTANIAN
2.1. Pendekatan Komoditi 2.1. Pendekatan Komoditi
Salah satu cara untuk menganalisis sistem pasar adalah mempelajari komoditiSalah satu cara untuk menganalisis sistem pasar adalah mempelajari komoditi
yang dianalisis. Pendekatan komoditi meliputi karakteristik dari produk/komoditi yang dianalisis. Pendekatan komoditi meliputi karakteristik dari produk/komoditi yang dipasarkan, situasi penawaran dan permintaan di dalam negeri dan yang dipasarkan, situasi penawaran dan permintaan di dalam negeri dan internasional, tingkah laku konsumen dalam hubungannya terhadap produk yang internasional, tingkah laku konsumen dalam hubungannya terhadap produk yang spesifik, serta harga di berbagai tingkat lembaga (petani, pedagang besar, dan spesifik, serta harga di berbagai tingkat lembaga (petani, pedagang besar, dan eceran)
eceran)
Setelah menentukan komoditi yang akan dipelajari, peneliti selanjutnya harusSetelah menentukan komoditi yang akan dipelajari, peneliti selanjutnya harus
mengikuti arus pergerakan komoditi tersebut dari produsen sampai konsumen mengikuti arus pergerakan komoditi tersebut dari produsen sampai konsumen terakhir serta menekankan dengan penggambaran mengenai apa yang dilakukan terakhir serta menekankan dengan penggambaran mengenai apa yang dilakukan terhadap komoditi pertanian tersebut dan bagaimana suatu komoditi pertanian terhadap komoditi pertanian tersebut dan bagaimana suatu komoditi pertanian dipasarkan secara efisien. Dengan pendekatan komoditi, peneliti dapat dipasarkan secara efisien. Dengan pendekatan komoditi, peneliti dapat mengetahui keadaan sumber-sumber penawaran, permintaan, harga produk, dan mengetahui keadaan sumber-sumber penawaran, permintaan, harga produk, dan fungsi-fungsi pemasaran yang diterapkan pada suatu komoditi tertentu.
fungsi-fungsi pemasaran yang diterapkan pada suatu komoditi tertentu.
Kelebihan pendekatan ini adalah dengan menitikberatkan hanya pada satuKelebihan pendekatan ini adalah dengan menitikberatkan hanya pada satu
komoditi pertanian saja, maka kompleksitas situasi pemasaran hasil pertanian komoditi pertanian saja, maka kompleksitas situasi pemasaran hasil pertanian dapat disederhanakan dan aliran komoditi pertanian dapat digambarkan secara dapat disederhanakan dan aliran komoditi pertanian dapat digambarkan secara jelas.
jelas. Masalah-masalah Masalah-masalah yang yang sering sering terjadi terjadi dalam dalam pemasaran pemasaran hasil hasil pertanian,pertanian, seperti kerusakan produk karena lamanya proses pemasaran, kesalahan seperti kerusakan produk karena lamanya proses pemasaran, kesalahan penanganan, kontrol kualitas yang rendah, penanganan pasca panen yang penanganan, kontrol kualitas yang rendah, penanganan pasca panen yang berlebihan, dapat diteliti secara seksama dengan mengikuti saluran-saluran berlebihan, dapat diteliti secara seksama dengan mengikuti saluran-saluran pemasaran komoditi pertanian ini.
pemasaran komoditi pertanian ini.
Kelemahannya pendekatan ini membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu yang lebihKelemahannya pendekatan ini membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu yang lebih
banyak, sebab peneliti harus mengikuti arus pergerakan komoditi dari produsen banyak, sebab peneliti harus mengikuti arus pergerakan komoditi dari produsen sampai ke konsumen akhir. Selain itu, pendekatan komoditi kurang sampai ke konsumen akhir. Selain itu, pendekatan komoditi kurang memperhatikan konsep koordinas antar tahap pemasaran yang sangat penting memperhatikan konsep koordinas antar tahap pemasaran yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi sistem pemasaran secara keseluruhan.
untuk meningkatkan efisiensi sistem pemasaran secara keseluruhan.
Pendekatan komoditi sering digunakan untuk mempelajari komoditi sepertiPendekatan komoditi sering digunakan untuk mempelajari komoditi seperti
permintaan beras, tren harga, dan lain-lain. Pendekatan ini juga sering digunakan permintaan beras, tren harga, dan lain-lain. Pendekatan ini juga sering digunakan sebagai latar belakang suatu penelitian untuk mengevaluasi seluruh sistem sebagai latar belakang suatu penelitian untuk mengevaluasi seluruh sistem tataniaga. Oleh karena itu, seringkali pendekatan ini tidak cukup untuk tataniaga. Oleh karena itu, seringkali pendekatan ini tidak cukup untuk menganalisis sistem tataniaga tanpa diikuti dengan pendekatan lain, misalnya menganalisis sistem tataniaga tanpa diikuti dengan pendekatan lain, misalnya
2.2. Pendekatan Kelembagaan 2.2. Pendekatan Kelembagaan
Pendekatan kelembagaan (Pendekatan kelembagaan (Institutional ApproachInstitutional Approach) adalah metode untuk) adalah metode untuk
menganalisis berbagai lembaga/orang yang terlibat dan bagaimana struktur dari menganalisis berbagai lembaga/orang yang terlibat dan bagaimana struktur dari lembaga tersebut dalam proses pemasaran. Pendekatan kelembagaan berusaha lembaga tersebut dalam proses pemasaran. Pendekatan kelembagaan berusaha menjawab pertanyaan “who”? sehingga pendekatan ini lebi
menjawab pertanyaan “who”? sehingga pendekatan ini lebi h menonjolkan unsurh menonjolkan unsur manusia sebagai topik bahasan. Kelembagaan meliputi berbagai organisasi usaha manusia sebagai topik bahasan. Kelembagaan meliputi berbagai organisasi usaha yang dibangun untuk menjalankan pemasaran, sehingga pendekatan yang dibangun untuk menjalankan pemasaran, sehingga pendekatan kelembagaan menganalisis keadaan dan karakter dari berbagai pedagang kelembagaan menganalisis keadaan dan karakter dari berbagai pedagang perantara dan lembaga lain yang terkait, serta bagaimana pengaturan dan perantara dan lembaga lain yang terkait, serta bagaimana pengaturan dan organisasi dari sistem pemasaran.
organisasi dari sistem pemasaran.
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakanLembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan
aktivitas
aktivitas pemasaran, pemasaran, menyalurkan menyalurkan jasa jasa dan dan produk produk pertanian pertanian kepada kepada konsumenkonsumen akhir serta memiliki jejaring dan koneksitas dengan badan usaha dan atau akhir serta memiliki jejaring dan koneksitas dengan badan usaha dan atau individu lainnya. Lembaga pemasaran muncul karena adanya kebutuhan individu lainnya. Lembaga pemasaran muncul karena adanya kebutuhan konsumen untuk memperoleh produk yang diinginkan sesuai waktu, tempat dan konsumen untuk memperoleh produk yang diinginkan sesuai waktu, tempat dan bentuknya.
bentuknya.
Peran lembaga pemasaran adalah melakukan fungsi-fungsi pemasaran sertaPeran lembaga pemasaran adalah melakukan fungsi-fungsi pemasaran serta
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara maksimal. Konsumen memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara maksimal. Konsumen memberikan balas jasa atas fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga memberikan balas jasa atas fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga konsumen. Nilai balas jasa tersebut tercermin pada besarnya margin pemasaran. konsumen. Nilai balas jasa tersebut tercermin pada besarnya margin pemasaran. Umumnya lembaga pemasaran dapat digolongkan menurut penguasaannya Umumnya lembaga pemasaran dapat digolongkan menurut penguasaannya terhadap komoditi yang dipasarkan dan fungsi pemasaran yang dilakukan.
terhadap komoditi yang dipasarkan dan fungsi pemasaran yang dilakukan.
Berdasarkan penguasaannya terhadap komoditi yang diperjualbelikan, lembagaBerdasarkan penguasaannya terhadap komoditi yang diperjualbelikan, lembaga
pemasaran dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: pemasaran dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: 1.
1. Lembaga pemasaran yang bukan pemilik namun mempunyai kuasa atas produkLembaga pemasaran yang bukan pemilik namun mempunyai kuasa atas produk (agent middleman)
(agent middleman), di antaranya:, di antaranya: a.
a. Perantara, makelar, atauPerantara, makelar, atau broker,broker, baik baik selling brokerselling broker maupunmaupun buying broker buying broker .. Broker
Broker merupakan pedagang perantara yang tidak secara aktifmerupakan pedagang perantara yang tidak secara aktif berpartisipasi dalam melakukan fungsi pemasaran, mereka hanya berperan berpartisipasi dalam melakukan fungsi pemasaran, mereka hanya berperan menghubungkan pihak-pihak yang bertransaksi. Bila transaksi berhasil menghubungkan pihak-pihak yang bertransaksi. Bila transaksi berhasil dilaksanakan,
dilaksanakan, brokerbroker akan memperoleh komisi atas jasa merekaakan memperoleh komisi atas jasa mereka b.
b. Commission agent,Commission agent, yaitu pedagang perantara yang secara aktif turut sertayaitu pedagang perantara yang secara aktif turut serta dalam pelaksanaan fungsi pemasaran terutama yang berkaitan dengan dalam pelaksanaan fungsi pemasaran terutama yang berkaitan dengan proses seleksi produk, penimbangan dan
proses seleksi produk, penimbangan dan gradinggrading kemudian menjualnya ke kemudian menjualnya ke pedagang lain yang mempunyai harga lebih tinggi. Umumnya mereka pedagang lain yang mempunyai harga lebih tinggi. Umumnya mereka memperoleh komisi dari perbedaan harga produk
memperoleh komisi dari perbedaan harga produk 2.
2. Lembaga pemasaran yang memiliki dan menguasai produk pertanian yangLembaga pemasaran yang memiliki dan menguasai produk pertanian yang diperjualbelikan, antara lain:
diperjualbelikan, antara lain: a.
a. Pedagang pengepul atau pengumpul, penebas, tengkulak atauPedagang pengepul atau pengumpul, penebas, tengkulak atau contractcontract buyer, whole seller
buyer, whole seller : mereka umumnya menaksir t: mereka umumnya menaksir total nilai produk pertanianotal nilai produk pertanian dengan cara menaksir jumlah hasil panen dikalikan dengan harga yang dengan cara menaksir jumlah hasil panen dikalikan dengan harga yang diharapkan pada saat panen
diharapkan pada saat panen (expectation price)(expectation price). Dalam praktek. Dalam praktek on farmon farm bila
harga, mereka akan bertanggung jawab memelihara tanaman sampai harga, mereka akan bertanggung jawab memelihara tanaman sampai panen selesai dilakukan. Biaya panen dibayar oleh penebas.
panen selesai dilakukan. Biaya panen dibayar oleh penebas. b.
b. Grain millersGrain millers : pedagang atau lembaga pemasaran yang memiliki gudang: pedagang atau lembaga pemasaran yang memiliki gudang penyimpan produk pertanian. Mereka membeli aneka produk pertanian penyimpan produk pertanian. Mereka membeli aneka produk pertanian utamanya padi dan palawija dari petani dan pedagang perantara lainnya. utamanya padi dan palawija dari petani dan pedagang perantara lainnya. Grain millers
Grain millers seringkali juga sekaligus menangani pasca panen, seperti seringkali juga sekaligus menangani pasca panen, seperti pengeringan.
pengeringan. c.
c. Eksportir dan importirEksportir dan importir 3.
3. Lembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai produkLembaga pemasaran yang tidak memiliki dan tidak menguasai produk pertanian yang ditransaksikan:
pertanian yang ditransaksikan: a.
a. ProcessorsProcessors dan manufaktur: lembaga-lembaga ini sangat berperan dalamdan manufaktur: lembaga-lembaga ini sangat berperan dalam proses pemasaran agroproduk sebab keberadaannya menjadi jaminan proses pemasaran agroproduk sebab keberadaannya menjadi jaminan pasar bagi produk pertanian. Lembaga ini memiliki gudang, tempat pasar bagi produk pertanian. Lembaga ini memiliki gudang, tempat produksi dan mesin pengolahan, kemudian mengolah produk pertanian produksi dan mesin pengolahan, kemudian mengolah produk pertanian yang masih mentah menjadi produk yang lebih siap dikonsumsi, kemudian yang masih mentah menjadi produk yang lebih siap dikonsumsi, kemudian menjualnya kepada lembaga pemasaran yang lain. Sebagai contoh dapat menjualnya kepada lembaga pemasaran yang lain. Sebagai contoh dapat diamati industri-industri pangan olahan seperti produsen sari apel, buah diamati industri-industri pangan olahan seperti produsen sari apel, buah kaleng,
kaleng, susu Passusu Pasteurisasi, teurisasi, pakan pakan ternak, ternak, penggilingan penggilingan padi, padi, baik dbaik dalamalam skala mikro, kecil, menengah hingga industri besar seperti Pabrik Gula skala mikro, kecil, menengah hingga industri besar seperti Pabrik Gula (PG), Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dan sebagainya.
(PG), Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dan sebagainya. b.
b. Facilitative organizationsFacilitative organizations: lembaga-lembaga pemasaranyang melakukan: lembaga-lembaga pemasaranyang melakukan fungsi pemasaran (fasilitas fisik) atau membawa komoditi dari penjual ke fungsi pemasaran (fasilitas fisik) atau membawa komoditi dari penjual ke pembeli. Salah satu bentuk organisasi fasilitatif yang sudah dikenal di pembeli. Salah satu bentuk organisasi fasilitatif yang sudah dikenal di Indonesia adalah pasar lelang ikan. Sub Terminal Agribisnis, walaupun Indonesia adalah pasar lelang ikan. Sub Terminal Agribisnis, walaupun belum sepenuhnya berjalan dengan baik sudah menawarkan alternatif belum sepenuhnya berjalan dengan baik sudah menawarkan alternatif transaksi berbagai produk pertanian melalui lelang.
transaksi berbagai produk pertanian melalui lelang. c.
c. Trade associationsTrade associations: asosiasi perdagangan agroproduk yang terutama: asosiasi perdagangan agroproduk yang terutama bertujuan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyebarkan bertujuan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyebarkan informasi
informasi pada pada anggotanya. anggotanya. Asosiasi ini Asosiasi ini dapat pdapat pula melula melakukan penelitianakukan penelitian dan pengawasan terhadap praktik-praktik yang tidak fair dalam dan pengawasan terhadap praktik-praktik yang tidak fair dalam perdagangan suatu komoditi. Asosiasi ini seringkali juga memiliki peranan perdagangan suatu komoditi. Asosiasi ini seringkali juga memiliki peranan yang cukup besar dalam perdagangan suatu komoditi. Contoh asosiasi yang cukup besar dalam perdagangan suatu komoditi. Contoh asosiasi dagang semacam ini adalah AEKI (Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia) dan ICO dagang semacam ini adalah AEKI (Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia) dan ICO ((International Coffe Agreement International Coffe Agreement ).).
2.3. Pendekatan Fungsional 2.3. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional adalah metode untuk mempelajari sistem pemasaranPendekatan fungsional adalah metode untuk mempelajari sistem pemasaran
dengan mengklasifikasikan fungsi-fungsi apa saja yang diterapkan dalam proses dengan mengklasifikasikan fungsi-fungsi apa saja yang diterapkan dalam proses pemasaran suatu produk.
pemasaran suatu produk.
Fungsi pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang khusus dilaksanakan untukFungsi pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang khusus dilaksanakan untuk
menyelesaikan proses pemasaran. Pendekatan fungsional berusaha menjawab menyelesaikan proses pemasaran. Pendekatan fungsional berusaha menjawab pertanyaan “apa” (what) dalam suatu pertanyaan “kegiatan apa saja yang pertanyaan “apa” (what) dalam suatu pertanyaan “kegiatan apa saja yang dilakukan oleh siapa tersebut (lembaga pemasaran)”.
dilakukan oleh siapa tersebut (lembaga pemasaran)”. Adapun fungsi pemasaranAdapun fungsi pemasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
1. Fungsi PertukaranFungsi Pertukaran
Dalam pemasaran produk pertanian, fungsi ini mencakup kegiatan pengalihan Dalam pemasaran produk pertanian, fungsi ini mencakup kegiatan pengalihan hak pemilikan atas
hak pemilikan atas produk. Fungsi pproduk. Fungsi pertukaran ertukaran terdiri terdiri dari fungsi penjualan dari fungsi penjualan dandan pembelian. Dalam melakukan fungsi penjualan, produsen harus memperhatikan pembelian. Dalam melakukan fungsi penjualan, produsen harus memperhatikan kualitas, kuantitas, bentuk dan waktu yang diinginkan konsumen atau kualitas, kuantitas, bentuk dan waktu yang diinginkan konsumen atau partisipan pasar dari rantai pemasaran berikutnya. Selain itu fungsi pertukaran partisipan pasar dari rantai pemasaran berikutnya. Selain itu fungsi pertukaran juga
juga menjadi menjadi titik titik penentuan penentuan harga harga pasar. pasar. Sesuai Sesuai dengan dengan karakteristikkarakteristik konsentrasi distributif pada sistem pemasaran produk pertanian, fungsi konsentrasi distributif pada sistem pemasaran produk pertanian, fungsi pembelian umumnya diawali dengan aktivitas mencari produk, mengumpulkan pembelian umumnya diawali dengan aktivitas mencari produk, mengumpulkan dan menegosiasikan harga.
dan menegosiasikan harga. 2.
2. Fungsi FisikFungsi Fisik
Fungsi fisik ini mencakup aktivitas
Fungsi fisik ini mencakup aktivitas handlinghandling (perlakuan), pengangkutan(perlakuan), pengangkutan (pemindahan), penyimpanan dan perubahan fisik produk sebagai berikut:
(pemindahan), penyimpanan dan perubahan fisik produk sebagai berikut: a.
a. Storage functionStorage function : fungsi penyimpanan merupakan aktivitas yang bertujuan : fungsi penyimpanan merupakan aktivitas yang bertujuan agar produk tersedia dalam volume transaksi yang memadai pada waktu agar produk tersedia dalam volume transaksi yang memadai pada waktu yang diinginkan. Kegiatan fungsi ini bertujuan untuk membantu penawaran yang diinginkan. Kegiatan fungsi ini bertujuan untuk membantu penawaran sebagai persediaan atau inventori.
sebagai persediaan atau inventori. b.
b. Transportation function:Transportation function: fungsi pengangkutan terutama berkenaan denganfungsi pengangkutan terutama berkenaan dengan penyediaan barang pada tempat yang sesuai. Fungsi ini dapat berjalan penyediaan barang pada tempat yang sesuai. Fungsi ini dapat berjalan dengan
dengan baik baik dengan melakukan dengan melakukan pemilihan pemilihan alternatif alternatif rute rute dan dan jenisjenis transportasi
transportasi yang diyang digunakan. gunakan. Fungsi inFungsi ini teri termasuk kegiatan masuk kegiatan bongkar bongkar dandan muat barang.
muat barang. c.
c. Processing functionProcessing function: fungsi ini merupakan kegiatan dari suatu pabrik yang: fungsi ini merupakan kegiatan dari suatu pabrik yang bertujuan untuk merubah wujud fisik produk, seperi pemotongan hewan, bertujuan untuk merubah wujud fisik produk, seperi pemotongan hewan, gabah menjadi beras, dan lain-lain.
gabah menjadi beras, dan lain-lain. 3.
3. Fungsi FasilitasFungsi Fasilitas
Pada dasarnya fungsi fasilitas adalah segala hal yang bertujuan untuk Pada dasarnya fungsi fasilitas adalah segala hal yang bertujuan untuk memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi ini dimaksudkan agar memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi ini dimaksudkan agar dapat menjadi upaya perbaikan sistem pemasaran sehingga efisiensi dapat menjadi upaya perbaikan sistem pemasaran sehingga efisiensi operasional dan penetapan harga jual dapat tercapai. Termasuk dalam fungsi operasional dan penetapan harga jual dapat tercapai. Termasuk dalam fungsi fasilitas adalah standarisasi, fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan resiko, fasilitas adalah standarisasi, fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan resiko, fungsi informasi pasar, riset pemasaran dan penciptaan permintaan.
fungsi informasi pasar, riset pemasaran dan penciptaan permintaan. a.
a. Standardization and Grading functionStandardization and Grading function. Penetapan dan perlakuan terhadap. Penetapan dan perlakuan terhadap suatu produk agar seragam merupakan fungsi standardisasi. Fungsi ini suatu produk agar seragam merupakan fungsi standardisasi. Fungsi ini membantu pembelian dan penjualan barang yang memungkinkan dilakukan membantu pembelian dan penjualan barang yang memungkinkan dilakukan transaksi hanya melalui contoh dan diskripsi dari suatu produk. Fungsi transaksi hanya melalui contoh dan diskripsi dari suatu produk. Fungsi standardisasi dan grading (penentuan kelompok berdasarkan kualitas) standardisasi dan grading (penentuan kelompok berdasarkan kualitas) adalah salah satu fungsi fasilitas pemasaran. Fungsi standardisasi dan adalah salah satu fungsi fasilitas pemasaran. Fungsi standardisasi dan grading
grading adalah adalah menyederhanakan menyederhanakan dan dan mempermudah mempermudah serta serta meringankanmeringankan biaya untuk pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran (Kohls dan Uhl, biaya untuk pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran (Kohls dan Uhl, 2000). Grading adalah penyortiran produk-produk ke dalam kesatuan atau 2000). Grading adalah penyortiran produk-produk ke dalam kesatuan atau unit menurut salah satu atau lebih sifat kualitas mereka.
unit menurut salah satu atau lebih sifat kualitas mereka. b.
b. Financing functionFinancing function. . Fungsi pFungsi pendanaan endanaan akan menjadi akan menjadi penting penting apabila teapabila terjadirjadi perbedaan waktu antara pembelian suatu produk dengan penjualan. perbedaan waktu antara pembelian suatu produk dengan penjualan.
Semakin lama dan semakin banyak barang yang disimpan maka dana yang Semakin lama dan semakin banyak barang yang disimpan maka dana yang dibutuhkan semakin be
dibutuhkan semakin besar. sar. Dalam hal ini, Dalam hal ini, peranan lembaga peranan lembaga keuangan akankeuangan akan menjadi penting.
menjadi penting. Dalam perhitungDalam perhitungan biaya peman biaya pemasaran, fungsi pendasaran, fungsi pendanaan inianaan ini perlu diperhitungkan berdasarkan
perlu diperhitungkan berdasarkan opportunity cost opportunity cost . Sebagai contoh:. Sebagai contoh: pedagang meminjam uang dari lembaga keuangan maka ia harus pedagang meminjam uang dari lembaga keuangan maka ia harus memperhitungkan biaya peminjaman.
memperhitungkan biaya peminjaman. c.
c. Risk bearing function.Risk bearing function. Dalam proses pemasaran komoditi pertanian, risiko Dalam proses pemasaran komoditi pertanian, risiko merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam proses merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam proses pemasaran. Ada dua macam risiko yaitu risiko fisik dan risiko pasar. Risiko pemasaran. Ada dua macam risiko yaitu risiko fisik dan risiko pasar. Risiko fisik terjadi akibat kerusakan atau penyusutan komoditi karena sifat dari fisik terjadi akibat kerusakan atau penyusutan komoditi karena sifat dari produk pertanian itu sendiri ataupun karena sebab lain seperti kebakaran, produk pertanian itu sendiri ataupun karena sebab lain seperti kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain. Dalam pengiriman produk pertanian ke tempat gempa bumi, dan lain-lain. Dalam pengiriman produk pertanian ke tempat lain (terutama ekspor), resiko ini diperhitungkan melalui biaya asuransi. lain (terutama ekspor), resiko ini diperhitungkan melalui biaya asuransi. Sedangkan risiko pasar disebabkan karena perubahan harga yang tidak Sedangkan risiko pasar disebabkan karena perubahan harga yang tidak diinginkan ataupun perubahan akibat hilangnya pelanggan akibat persaingan diinginkan ataupun perubahan akibat hilangnya pelanggan akibat persaingan di pasar.
di pasar. Resiko pasar Resiko pasar pada umumnya pada umumnya berkaitan dengberkaitan dengan kemampuan an kemampuan untukuntuk meramalkan pasar. Menurut teori efisiensi pasar (bukan pemasaran), bahwa meramalkan pasar. Menurut teori efisiensi pasar (bukan pemasaran), bahwa seseorang dapat kaya apabila dia mampu menguasai informasi termasuk seseorang dapat kaya apabila dia mampu menguasai informasi termasuk meramal harga.
meramal harga. d.
d. Market intelegence functionMarket intelegence function. . Fungsi inFungsi ini meri merupakan pekerjaan upakan pekerjaan yang meyang meliputiliputi pengumpulan, interpretasi dan diseminasi informasi dari berbagai macam pengumpulan, interpretasi dan diseminasi informasi dari berbagai macam data yang diperlukan agar proses pemasaran dapat berjalan dengan baik. data yang diperlukan agar proses pemasaran dapat berjalan dengan baik. Pekerjaan ini sering dilakukan dalam manajemen pemasaran agar Pekerjaan ini sering dilakukan dalam manajemen pemasaran agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik, seperti penyimpanan, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik, seperti penyimpanan, transportasi dan lain-lain.
transportasi dan lain-lain. e.
e. Market researchMarket research. . Penelitian pasar Penelitian pasar seringkali perseringkali perlu dilakukan lu dilakukan agar pagar pemasaranemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, seperti selera konsumen, dapat berjalan secara efektif dan efisien, seperti selera konsumen, bagaimana meningkatkan penjualan, bagaimana melakukan persaingan di bagaimana meningkatkan penjualan, bagaimana melakukan persaingan di pasar dan sebagainya.
pasar dan sebagainya. f.
f. Demand creationDemand creation. Penciptaan permintaan dapat dilakukan melalui iklan,. Penciptaan permintaan dapat dilakukan melalui iklan, promosi di berbagai media.
promosi di berbagai media.
Kelebihan pendekatan ini memungkinkan untuk diketahui fungsi-fungsi apa sajaKelebihan pendekatan ini memungkinkan untuk diketahui fungsi-fungsi apa saja
yang mempengaruhi efisiensi proses pemasaran komoditi pertanian sehingga yang mempengaruhi efisiensi proses pemasaran komoditi pertanian sehingga memungkinkan untuk diperbaikinya proses pemasaran serta mengeliminasi dan memungkinkan untuk diperbaikinya proses pemasaran serta mengeliminasi dan meniadakan hambatan-hambatan dalam proses pemasaran.
meniadakan hambatan-hambatan dalam proses pemasaran.
Kelemahan pendekatan ini adalah ketika proses pemasaran suatu komoditi diKelemahan pendekatan ini adalah ketika proses pemasaran suatu komoditi di
lapang, terkadang suatu lembaga dapat melakukan beberapa fungsi pemasaran lapang, terkadang suatu lembaga dapat melakukan beberapa fungsi pemasaran yang berbeda dan beberapa lembaga pemasaran dapat melakukan suatu fungsi yang berbeda dan beberapa lembaga pemasaran dapat melakukan suatu fungsi pemasaran yang sama. Suatu fungsi seringkali juga berkaitan dengan pemasaran yang sama. Suatu fungsi seringkali juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya. Dengan demikian pendekatan ini mengharuskan klasifikasi fungsi-fungsi fungsi lainnya. Dengan demikian pendekatan ini mengharuskan klasifikasi fungsi yang sangat jelas dan pendekatan fungsi ini tidak menjamin upaya-upaya untuk yang sangat jelas dan pendekatan fungsi ini tidak menjamin upaya-upaya untuk memperbaiki efisiensi sistem pemasaran secara keseluruhan.
2.4. Pendekatan Analitis atau Efisiensi Pemasaran 2.4. Pendekatan Analitis atau Efisiensi Pemasaran
Pendekatan efisiensi pemasaran dilakukan untuk mengukur penampilan pasarPendekatan efisiensi pemasaran dilakukan untuk mengukur penampilan pasar
((market performancemarket performance). Menurut Mubyarto (1995), sistem pemasaran dikatakan). Menurut Mubyarto (1995), sistem pemasaran dikatakan efisien apabila memenuhi dua syarat, yaitu:
efisien apabila memenuhi dua syarat, yaitu:
1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen 1. Mampu menyampaikan hasil-hasil dari petani produsen kepada konsumen
dengan biaya yang semurah-murahnya, dan dengan biaya yang semurah-murahnya, dan
2. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar 2. Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan pemasaran barang itu. Yang dimaksud dengan adil dalam hal ini produksi dan pemasaran barang itu. Yang dimaksud dengan adil dalam hal ini adalah pemberian balas jasa fungsi-fungsi pemasaran sesuai dengan adalah pemberian balas jasa fungsi-fungsi pemasaran sesuai dengan sumbangan masing-masing.
sumbangan masing-masing.
Saat ini, perbaikan efisiensi pemasaran di bidang pertanian merupakan tujuanSaat ini, perbaikan efisiensi pemasaran di bidang pertanian merupakan tujuan
utama berbagai agen dalam perekonomian, seperti petani, pedagang, pemerintah, utama berbagai agen dalam perekonomian, seperti petani, pedagang, pemerintah, dan masyarakat sebagai konsumen. Ada tiga hal yang biasanya menjadi penyebab dan masyarakat sebagai konsumen. Ada tiga hal yang biasanya menjadi penyebab tidak efisiennya pemasaran suatu komoditi pertanian, yaitu:
tidak efisiennya pemasaran suatu komoditi pertanian, yaitu: 1.
1. Panjangnya saluran pemasaran:Panjangnya saluran pemasaran:
Lokasi produksi pertanian biasanya jauh dengan lokasi konsumen akhir. Selain Lokasi produksi pertanian biasanya jauh dengan lokasi konsumen akhir. Selain itu petani juga jarang terlibat aktif dalam pemasaran produk dan lebih banyak itu petani juga jarang terlibat aktif dalam pemasaran produk dan lebih banyak menjual produk pertaniannya dalam bentuk mentah kepada lembaga menjual produk pertaniannya dalam bentuk mentah kepada lembaga pemasaran. Oleh karena itu, rute yang dilalui oleh produk pertanian ketika pemasaran. Oleh karena itu, rute yang dilalui oleh produk pertanian ketika produk bergerak dari
produk bergerak dari farm gatefarm gate yaitu petani produsen ke konsumen terakhir yaitu petani produsen ke konsumen terakhir melibatkan banyak lembaga pemasaran sehingga saluran pemasarannya melibatkan banyak lembaga pemasaran sehingga saluran pemasarannya panjang.
panjang. 2.
2. Tingginya biaya pemasaran.Tingginya biaya pemasaran.
Saluran pemasaran di bidang pertanian umumnya panjang, selain itu sifat Saluran pemasaran di bidang pertanian umumnya panjang, selain itu sifat produk pertanian juga mudah rusak dan memerlukan perlakuan khusus dalam produk pertanian juga mudah rusak dan memerlukan perlakuan khusus dalam pemasarannya, sehingga menyebabkan biaya pemasaran dari produsen ke pemasarannya, sehingga menyebabkan biaya pemasaran dari produsen ke konsumen menjadi tinggi.
konsumen menjadi tinggi. 3.
3. Kegagalan pasar: seperti adanya kolusi, peraturan pemerintah, dan asimetriKegagalan pasar: seperti adanya kolusi, peraturan pemerintah, dan asimetri informasi di antara pelaku pasar. Terkait dengan kegagalan pasar, samapi saat informasi di antara pelaku pasar. Terkait dengan kegagalan pasar, samapi saat ini masih sedikit dilakukan telaah dan penelitian.
ini masih sedikit dilakukan telaah dan penelitian.
Sementara itu, terdapat dua macam pengukuran efisiensi pemasaran, yaitu:Sementara itu, terdapat dua macam pengukuran efisiensi pemasaran, yaitu:
1. Efisiensi operasional (
1. Efisiensi operasional (Operational eficiency Operational eficiency )) Efisiensi operasional dapat diketahui dengan
Efisiensi operasional dapat diketahui dengan load factor efficiency load factor efficiency , yaitu suatu, yaitu suatu tingkat penggunaan secara penuh fasilitas-fasilitas yang tersedia oleh tingkat penggunaan secara penuh fasilitas-fasilitas yang tersedia oleh perusahaan sebagai industri.
perusahaan sebagai industri. Load factor efficiencyLoad factor efficiency dapat dilihat dari bagaimanadapat dilihat dari bagaimana cara menggunakan fasilitas yang ada secara optimal. Fasilitas yang diukur cara menggunakan fasilitas yang ada secara optimal. Fasilitas yang diukur adalah kapasitas angkut sarana transportasi dan kapasitas gudang adalah kapasitas angkut sarana transportasi dan kapasitas gudang penyimpanan. Apabila daya angkut sarana transportasi/daya simpan gudang penyimpanan. Apabila daya angkut sarana transportasi/daya simpan gudang digunakan secara penuh sehingga mencapai 100% dikatakan
digunakan secara penuh sehingga mencapai 100% dikatakan full capacity full capacity , jika, jika digunakan tidak secara penuh atau kurang dari 100% (
digunakan tidak secara penuh atau kurang dari 100% (under capacity under capacity ), atau), atau jika
jika digunakan digunakan melebihi melebihi kapasitas kapasitas sehingga sehingga lebih lebih dari dari 100% 100% ((over capacity over capacity ).). Saluran pemasaran dapat dikatakan efisien jika sarana transportasi/gudang Saluran pemasaran dapat dikatakan efisien jika sarana transportasi/gudang digunakan secara penuh (
digunakan secara penuh (full capacity full capacity ) atau lebih dari 100% () atau lebih dari 100% (over capacity over capacity ).). Sebaliknya, apabila daya angkut tidak mencapai 100% (
dapat dikatakan tidak efisien. Penjelasan tersebut dapat dirumuskan sebagai dapat dikatakan tidak efisien. Penjelasan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
berikut :
Cp ≥ 100% maka dapat dikatakan efisien Cp ≥ 100% maka dapat dikatakan efisien
Cp < 100% maka dapat dikatakan tidak efisien Cp < 100% maka dapat dikatakan tidak efisien Cp = Kapasitas
Cp = Kapasitas 2. Efisiensi harga (
2. Efisiensi harga (Pricing efficiency Pricing efficiency ))
Pengukuran efisiensi harga berkenaan dengan kemampuan sistem pemasaran Pengukuran efisiensi harga berkenaan dengan kemampuan sistem pemasaran dalam mengalokasikan sumber daya dan mengkoordinasikan proses produksi dalam mengalokasikan sumber daya dan mengkoordinasikan proses produksi dengan keinginan konsumen. Dalam pengukuran efisiensi harga, asumsinya dengan keinginan konsumen. Dalam pengukuran efisiensi harga, asumsinya adalah pasar kompetitif/bersaing sempurna, karena dalam kondisi ini harga di adalah pasar kompetitif/bersaing sempurna, karena dalam kondisi ini harga di pasar akan mencerminkan biaya produksi. Salah satu contoh efisiensi harga, pasar akan mencerminkan biaya produksi. Salah satu contoh efisiensi harga, dapat dilihat dari efisiensi biaya penyimpanan yang dapat diukur dengan dapat dilihat dari efisiensi biaya penyimpanan yang dapat diukur dengan menghitung selisih dari jumlah harga pembelian dan biaya gudang dengan menghitung selisih dari jumlah harga pembelian dan biaya gudang dengan harga jual. Apabila jumlah harga pembelian dan biaya gudang lebih kecil dari harga jual. Apabila jumlah harga pembelian dan biaya gudang lebih kecil dari harga jual, berarti biaya penyimpanan tersebut efisien. Perhitungan untuk harga jual, berarti biaya penyimpanan tersebut efisien. Perhitungan untuk analisis efisiensi harga adalah sebagai berikut :
analisis efisiensi harga adalah sebagai berikut : a.
a. Biaya Transportasi (BT)Biaya Transportasi (BT) Hi
Hi –– H(i- H(i-1) ≈ BT1) ≈ BT
Kriteria efisiensi harga apabila : Kriteria efisiensi harga apabila : Hi
Hi –– H(i-1) > BT H(i-1) > BT dimana :
dimana : Hi
Hi = = Harga Harga durian durian durian durian pada pada lembaga lembaga pemasaran pemasaran ke-ike-i H(i-1)
H(i-1) = Harg= Harga durian pa durian pada lembaga ada lembaga pemasaran sebelum pemasaran sebelum ii BT
BT = = Biaya Biaya TransportasiTransportasi b.
b. Selisih Selisih harga harga jual jual antar antar lembagalembaga HJi
HJi –– HJ(i- HJ(i-1) ≈ Bpi1) ≈ Bpi
Kriteria efisiensi harga apabila : Kriteria efisiensi harga apabila : Hji
Hji –– HJ(i-1) > Bpi HJ(i-1) > Bpi dimana :
dimana : Hji
Hji = = Harga Harga jual jual durian durian pada pada lembaga lembaga pemasaran pemasaran ke-ike-i H(i-1)
H(i-1) = Harga = Harga jual durian padjual durian pada lembaga pemasaran a lembaga pemasaran sebelum isebelum i Bpi
Bpi = = Biaya Biaya pelaksanaan pelaksanaan fungsi-fungsi fungsi-fungsi pemasaran pemasaran ke-ike-i 2.5. Pendekatan Struktur, Tingkah Laku, dan Penampilan Pasar
2.5. Pendekatan Struktur, Tingkah Laku, dan Penampilan Pasar
Pendekatan struktur, tingkah laku, dan penampilan pasar (s-c-pPendekatan struktur, tingkah laku, dan penampilan pasar (s-c-p approachapproach))
merupakan suatu kerangka untuk mengetahui sebab-akibat mengapa sistem merupakan suatu kerangka untuk mengetahui sebab-akibat mengapa sistem pemasaran
pemasaran berjalan berjalan secara secara tidaktidak fair fair (adil) dan tidak efisien. Menurut J.S. Bain (adil) dan tidak efisien. Menurut J.S. Bain dalam bukunya
dalam bukunya Industrial OrganizationIndustrial Organization, pendekatan didasarkan atas tiga hal yang, pendekatan didasarkan atas tiga hal yang saling berkaitan yaitu cara perusahaan mengorganisir di dalam suatu pasar saling berkaitan yaitu cara perusahaan mengorganisir di dalam suatu pasar (struktur), menceritakan secara keseluruhan bagaimana mereka membuat (struktur), menceritakan secara keseluruhan bagaimana mereka membuat keputusan (peri
keputusan (perilaku), yang pada laku), yang pada gilirannya akan gilirannya akan mengubah tingmengubah tingkat kat efisiensi danefisiensi dan fairness
fairness (keadilan) (keadilan) yang terjadi di pasar (penampilan) (Seperich, 1994).yang terjadi di pasar (penampilan) (Seperich, 1994).
Model dari pendekatan struktur, perilaku, dan penampilan pasar dapatModel dari pendekatan struktur, perilaku, dan penampilan pasar dapat
digambarkan sebagai berikut (Anindita, 2004): digambarkan sebagai berikut (Anindita, 2004):
Gambar 2.1. Model Struktur, Tingkah laku, dan Penampilan Pasar Gambar 2.1. Model Struktur, Tingkah laku, dan Penampilan Pasar
-- Pendekatan SCP ini dilakukan untuk mengawasi persaingan di antara perusahaanPendekatan SCP ini dilakukan untuk mengawasi persaingan di antara perusahaan di berbagai pasar, bagaimana perusahaan melakukan tindakan akibat struktur di berbagai pasar, bagaimana perusahaan melakukan tindakan akibat struktur pasar yang ada dan lebih lanjut terhadap penampilan pasar. Apabila pasar pasar yang ada dan lebih lanjut terhadap penampilan pasar. Apabila pasar berjalan tidak sesuai dengan harapan, maka akan berdampak terhadap
berjalan tidak sesuai dengan harapan, maka akan berdampak terhadap fairnessfairness dan efisiensi dari sistem pemasaran (Anindita, 2004). Dalam model SCP seringkali dan efisiensi dari sistem pemasaran (Anindita, 2004). Dalam model SCP seringkali diperhatikan
diperhatikan bagaimana bagaimana struktur struktur pasar pasar mempengaruhi mempengaruhi perilaku perilaku pasar pasar dandan kemudian bagaimana perilaku mempengaruhi penampilan pasar. Disamping itu, kemudian bagaimana perilaku mempengaruhi penampilan pasar. Disamping itu, dalam berbagai penelitian seringkali hubungan antara struktur- perilaku ataupun dalam berbagai penelitian seringkali hubungan antara struktur- perilaku ataupun perilaku-penampilan
perilaku-penampilan dapat dapat saling saling mempengaruhi mempengaruhi atau atau ada ada hubungan hubungan sebabsebab akibat.
akibat. 1.
1. Struktur PasarStruktur Pasar
-- Struktur pasar adalah karakteristik organisasi yang menentukan hubunganStruktur pasar adalah karakteristik organisasi yang menentukan hubungan antara berbagai penjual di pasar, antara berbagai pembeli di pasar, antara antara berbagai penjual di pasar, antara berbagai pembeli di pasar, antara penjual dan pembeli, dan antara penjual yang menguasai pasar dengan penjual dan pembeli, dan antara penjual yang menguasai pasar dengan kekuatan pemasok barang lainnya, termasuk kekuatan perusahaan baru kekuatan pemasok barang lainnya, termasuk kekuatan perusahaan baru yang mungkin masuk pasar. Dengan kata lain, struktur pasar membahas yang mungkin masuk pasar. Dengan kata lain, struktur pasar membahas karakteristik organisasi dari suatu pasar yang mempengaruhi tingkat karakteristik organisasi dari suatu pasar yang mempengaruhi tingkat persaingan dan penentuan harga di pasar. Melalui struktur pasar akan persaingan dan penentuan harga di pasar. Melalui struktur pasar akan diketahui apakah suatu pasar akan mengarah mempunyai struktur diketahui apakah suatu pasar akan mengarah mempunyai struktur persaingan sempurna (
persaingan sempurna ( perfect perfect market market ) atau persaingan tidak sempurna) atau persaingan tidak sempurna ((imperfect market imperfect market ).).
-- Ada beberapa kriteria untuk menentukan struktur pasar yaitu:Ada beberapa kriteria untuk menentukan struktur pasar yaitu: a.
a. Tingkat konsentrasi pembeli dan penjual.Tingkat konsentrasi pembeli dan penjual.
Derajat konsentrasi menggambarkan tentang jumlah dan ukuran Derajat konsentrasi menggambarkan tentang jumlah dan ukuran distribusi dari pembeli dan penjual yang turut ambil bagian di pasar, distribusi dari pembeli dan penjual yang turut ambil bagian di pasar, dimana ukuran pasar dapat diukur berdasarkan proporsi jumlah yang dimana ukuran pasar dapat diukur berdasarkan proporsi jumlah yang terlibat di dalamnya. Tipe-tipe dari pasar dapat dibedakan berdasarkan terlibat di dalamnya. Tipe-tipe dari pasar dapat dibedakan berdasarkan derajat persaingan yang ditentukan oleh banyaknya jumlah pembeli dan derajat persaingan yang ditentukan oleh banyaknya jumlah pembeli dan
Struktur Pasar Struktur Pasar
Perilaku
Perilaku Pasar Pasar Penampilan Penampilan PasarPasar
-- Tingkat konsentrasi pembeli danTingkat konsentrasi pembeli dan penjual
penjual
-- Tingkat diferensiasi produkTingkat diferensiasi produk
-- Hambatan keluar masuk pasarHambatan keluar masuk pasar
-- Tingkat pengetahuan pasarTingkat pengetahuan pasar
- Efisiensi harga - Efisiensi harga - Biaya pemasaran - Biaya pemasaran
- Margin dari laba bersih - Margin dari laba bersih - Ke-progresif-an
- Ke-progresif-an
-- Aliran produkAliran produk
-- KelembagaanKelembagaan
-- Fungsi pertukaranFungsi pertukaran
-- Fungsi fisikFungsi fisik
penjual dalam suatu pasar (Mallen, 1964 dalam Tibayan, 1983). Scheid penjual dalam suatu pasar (Mallen, 1964 dalam Tibayan, 1983). Scheid dan Sutinen (1981) dalam Pomeroy (1995) menyatakan bahwa dan Sutinen (1981) dalam Pomeroy (1995) menyatakan bahwa konsentrasi pasar dapat dilihat dari kombinasi pangsa pasar empat konsentrasi pasar dapat dilihat dari kombinasi pangsa pasar empat perusahaan terbesar (CR4). Setiap pasar mempunyai pangsa pasar perusahaan terbesar (CR4). Setiap pasar mempunyai pangsa pasar sendiri, dan besarnya berkisar
sendiri, dan besarnya berkisar antara 0-100% dari total penjualan seluruhantara 0-100% dari total penjualan seluruh pasar. Perusahaan yang mempunyai pangsa pasar lebih akan menikmati pasar. Perusahaan yang mempunyai pangsa pasar lebih akan menikmati keuntungan dari penjualan produk dan kenaikan harga sahamnya.
keuntungan dari penjualan produk dan kenaikan harga sahamnya. b.
b. Tingkat diferensiasi produk.Tingkat diferensiasi produk.
Diferensiasi produk dapat menjadi halangan bagi pengusaha lain untuk Diferensiasi produk dapat menjadi halangan bagi pengusaha lain untuk memasuki pasar. Persaingan akan berjalan sempurna apabila pembeli memasuki pasar. Persaingan akan berjalan sempurna apabila pembeli dapat membandingkan barang yang satu dengan barang yang lain. dapat membandingkan barang yang satu dengan barang yang lain. Analisis diferensiasi produk dapat diketahui dengan melihat apakah Analisis diferensiasi produk dapat diketahui dengan melihat apakah produknya sama atau sedikit berbeda tetapi dijual dengan merek yang produknya sama atau sedikit berbeda tetapi dijual dengan merek yang berbeda.
berbeda. c.
c. Kondisi untuk masuk pasar (Kondisi untuk masuk pasar (barriers to entry barriers to entry ).).
Berbeda dengan konsentrasi pasar yang menunjukkan kondisi persaingan Berbeda dengan konsentrasi pasar yang menunjukkan kondisi persaingan pasar aktual sebuah perusahaan, kondisi untuk masuk dan keluar pasar pasar aktual sebuah perusahaan, kondisi untuk masuk dan keluar pasar menggambarkan tentang kondisi persaingan perusahaan yang potensial. menggambarkan tentang kondisi persaingan perusahaan yang potensial. Pesaing potensial adalah perusahaan-perusahaan di luar pasar yang Pesaing potensial adalah perusahaan-perusahaan di luar pasar yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing yang mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing yang sebenarnya (Tibayan, 1983). Secara struktural,
sebenarnya (Tibayan, 1983). Secara struktural, barriers to entry barriers to entry dapat dapat dibedakan menjadi: 1). Jika mudah masuk atau bebas untuk masuk dibedakan menjadi: 1). Jika mudah masuk atau bebas untuk masuk pasar disebut persaingan sempurna, 2). Jika tertutup untuk masuk pasar pasar disebut persaingan sempurna, 2). Jika tertutup untuk masuk pasar disebut monopsoni, 3). Jika sulit untuk masuk pasar disebut oligopsoni. disebut monopsoni, 3). Jika sulit untuk masuk pasar disebut oligopsoni. Halangan lain untuk dapat masuk pasar bisa disebabkan oleh peraturan Halangan lain untuk dapat masuk pasar bisa disebabkan oleh peraturan pemerintah yang terlalu keras atau biaya produksi dan tingkat teknologi pemerintah yang terlalu keras atau biaya produksi dan tingkat teknologi yang tinggi, ketidakmampuan masuk penjual untuk memperoleh yang tinggi, ketidakmampuan masuk penjual untuk memperoleh pelayanan pengelolaan, tenaga kerja, dan peralatan sehingga pemain pelayanan pengelolaan, tenaga kerja, dan peralatan sehingga pemain baru menjadi sulit untuk menjadi penjual/pembeli.
baru menjadi sulit untuk menjadi penjual/pembeli. d.
d. Tingkat pengetahuan/informasi pasarTingkat pengetahuan/informasi pasar
Sistem pemasaran yang efisien mengharuskan kita mampu menguasai Sistem pemasaran yang efisien mengharuskan kita mampu menguasai informasi pasar untuk menetapkan keputusan-keputusan pada tingkat informasi pasar untuk menetapkan keputusan-keputusan pada tingkat petani dan pasar. Jumlah produksi, persediaan, faktor permintaan dan petani dan pasar. Jumlah produksi, persediaan, faktor permintaan dan penawaran, informasi harga, pasar, kualitas dan lokasi produk, serta penawaran, informasi harga, pasar, kualitas dan lokasi produk, serta peramalan pasar, adalah faktor-faktor yang sangat penting dalam peramalan pasar, adalah faktor-faktor yang sangat penting dalam informasi pasar untuk petani sebagai produsen, serta penjual dan informasi pasar untuk petani sebagai produsen, serta penjual dan pembeli sebagai pelaku pasar, agar mereka tahu kapan dan dimana pembeli sebagai pelaku pasar, agar mereka tahu kapan dan dimana memasuki pasar, utamanya untuk pasar yang bersaing sempurna memasuki pasar, utamanya untuk pasar yang bersaing sempurna (Tibayan, 1983).
(Tibayan, 1983). e.
e. Tingkat integrasi dan diversifikasi usahaTingkat integrasi dan diversifikasi usaha
Kriteria yang berkaitan dengan tingkat integrasi usaha (bukan integrasi Kriteria yang berkaitan dengan tingkat integrasi usaha (bukan integrasi pasar) dan diversifikasi usaha dipelajari di tingkat lanjut. Tingkat pasar) dan diversifikasi usaha dipelajari di tingkat lanjut. Tingkat integrasi dan diversifikasi berhubungan dengan skala usaha, semakin integrasi dan diversifikasi berhubungan dengan skala usaha, semakin besar tingkat integrasi dan diversifikasi usaha seringkali menghasilkan besar tingkat integrasi dan diversifikasi usaha seringkali menghasilkan semakin besar skala usaha perusahaan tersebut, pada akhirnya semakin besar skala usaha perusahaan tersebut, pada akhirnya
perusahaan tersebut semakin besar kemampuannya dalam menguasai perusahaan tersebut semakin besar kemampuannya dalam menguasai pasar.
pasar.
-- Berdasarkan kriteria di atas, maka struktur pasar dapat diklasifikasikanBerdasarkan kriteria di atas, maka struktur pasar dapat diklasifikasikan menjadi pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopilistik, menjadi pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopilistik, oligopoli/oligopsoni dan monopoli/monosopni.
oligopoli/oligopsoni dan monopoli/monosopni.
2.
2. Perilaku PasarPerilaku Pasar
-- Perilaku pasar menurut Bain (1959) dalam Clodius dan Muller (1967)Perilaku pasar menurut Bain (1959) dalam Clodius dan Muller (1967) mengacu pada pola dari tingkah laku perusahaan yang menunjukkan cara mengacu pada pola dari tingkah laku perusahaan yang menunjukkan cara beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan pasar dimana mereka bertindak beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan pasar dimana mereka bertindak sebagai penjual atau pembeli. Adam (1960) dalam Tibayan (1983) sebagai penjual atau pembeli. Adam (1960) dalam Tibayan (1983) menguraikan perilaku pasar sebagai interaksi dari tingkah laku berbagai menguraikan perilaku pasar sebagai interaksi dari tingkah laku berbagai perusahaan, yang meliputi: strategi, taktik dan praktek-praktek mereka. perusahaan, yang meliputi: strategi, taktik dan praktek-praktek mereka. Adapun Caves (1964) dalam Tibayan (1983) menggambarkan perilaku pasar Adapun Caves (1964) dalam Tibayan (1983) menggambarkan perilaku pasar sebagai tingkah laku dari perusahaan dalam perubahan harga, output, sebagai tingkah laku dari perusahaan dalam perubahan harga, output, karakteristik produk, biaya penjualan dan biaya penelitian.
karakteristik produk, biaya penjualan dan biaya penelitian.
-- Menurut Anindita (2004), ada lima dimensi tingkah laku dalam pasar, yaitu:Menurut Anindita (2004), ada lima dimensi tingkah laku dalam pasar, yaitu: a. Metode yang digunakan oleh perusahaan dalam menentukan harga dan a. Metode yang digunakan oleh perusahaan dalam menentukan harga dan
tingkat output, tingkat output, b.
b. Kebijakan harga perusahaan,Kebijakan harga perusahaan, c.
c. Promosi penjualan perusahaan,Promosi penjualan perusahaan, d.
d. Alat koordinasi dan saling penyesuaian dari harga, produk, dan promosiAlat koordinasi dan saling penyesuaian dari harga, produk, dan promosi penjualan dalam persaingan di antara penjual (kolusi harga, produk, penjualan dalam persaingan di antara penjual (kolusi harga, produk, promosi penjualan; kolusi tersembunyi (
promosi penjualan; kolusi tersembunyi ( tacit tacit collusion)collusion) dalamdalam pengendalian harga; pembatalan persetujuan kolusi melalui pemotongan pengendalian harga; pembatalan persetujuan kolusi melalui pemotongan harga secara rahasia yang mengarah pada
harga secara rahasia yang mengarah pada persaingan tidak sempurna,persaingan tidak sempurna, e.
e. Ada tidaknya taktik khusus atau tindakanAda tidaknya taktik khusus atau tindakan predatory predatory .. 3.
3. Penampilan/Kinerja PasarPenampilan/Kinerja Pasar
-- Menurut Marion dan Handy (1973) dalam Tibayan (1983), penampilan pasarMenurut Marion dan Handy (1973) dalam Tibayan (1983), penampilan pasar merupakan suatu kriteria untuk mengetahui seberapa jauh proses merupakan suatu kriteria untuk mengetahui seberapa jauh proses pemasaran berjalan dan sejauh mana tujuan pemasarannya tercapai dengan pemasaran berjalan dan sejauh mana tujuan pemasarannya tercapai dengan baik.
baik.
-- Untuk mengetahui penampilan pasar ada beberapa kriteria yang digunakan,Untuk mengetahui penampilan pasar ada beberapa kriteria yang digunakan, antara lain: (a) efisiensi ekonomi yang dihitung dari biaya dan marjin antara lain: (a) efisiensi ekonomi yang dihitung dari biaya dan marjin pemasaran, (b). besarnya keuntungan yang diperoleh (Bain, 1959 dalam pemasaran, (b). besarnya keuntungan yang diperoleh (Bain, 1959 dalam Harris, 1993; Kohls dan Uhl, 1996). Selanjutnya Tibayan (1983) Harris, 1993; Kohls dan Uhl, 1996). Selanjutnya Tibayan (1983) menambahkan (c). menghitung tingkat pengembalian modal pada berbagai menambahkan (c). menghitung tingkat pengembalian modal pada berbagai tingkat lembaga pemasaran, dan Smith (1981) dalam Pomeroy dan Trinidad tingkat lembaga pemasaran, dan Smith (1981) dalam Pomeroy dan Trinidad (1995) dengan (d). penetapan efisiensi harga dengan menggunakan data (1995) dengan (d). penetapan efisiensi harga dengan menggunakan data time series
time series..
-- Menurut Bain (1959) dalam Harriss (1993), penampilan pasar menyajikanMenurut Bain (1959) dalam Harriss (1993), penampilan pasar menyajikan hasil ekonomi dari struktur dan perilaku, khususnya dalam hubungan antara hasil ekonomi dari struktur dan perilaku, khususnya dalam hubungan antara distribusi marjin dan biaya produksi dari pelayanan pemasaran. Data harga distribusi marjin dan biaya produksi dari pelayanan pemasaran. Data harga
dalam bentuk
dalam bentuk time seriestime series, digunakan untuk menyatakan derajat kompetisi di, digunakan untuk menyatakan derajat kompetisi di dalam sistem pemasaran, melalui:
dalam sistem pemasaran, melalui: a.
a. Korelasi harga antar pasar yang menandai adanya tingkat integrasi pasar.Korelasi harga antar pasar yang menandai adanya tingkat integrasi pasar. b.
b. Hubungan antara biaya pengangkutan dan perbedaan harga antar pasar.Hubungan antara biaya pengangkutan dan perbedaan harga antar pasar. c.
c. Hubungan antara fluktuasi harga musiman dan biaya penyimpanan yangHubungan antara fluktuasi harga musiman dan biaya penyimpanan yang menandai adanya persaingan pasar dalam sepanjang waktu.
menandai adanya persaingan pasar dalam sepanjang waktu.
-- Menurut Anindita (2003), penampilan atau kinerja pasar adalah penilaianMenurut Anindita (2003), penampilan atau kinerja pasar adalah penilaian terhadap sumberdaya ekonomi yaitu sampai seberapa jauh tindakan atau terhadap sumberdaya ekonomi yaitu sampai seberapa jauh tindakan atau tingkah laku industri di pasar memberikan sumbangan terbaik yang dapat tingkah laku industri di pasar memberikan sumbangan terbaik yang dapat dicapai sesuai dengan tujuan sosial ekonomi masyarakat yang relevan. dicapai sesuai dengan tujuan sosial ekonomi masyarakat yang relevan. Untuk mengetahui penampilan pasar dapat diperhatikan beberapa hal yaitu: Untuk mengetahui penampilan pasar dapat diperhatikan beberapa hal yaitu: a.
a. Harga relatif terhadap biaya rata-rata produksi atau tingkat Harga relatif terhadap biaya rata-rata produksi atau tingkat keuntungan.keuntungan. b.
b. Efisiensi relatif dari produksi.Efisiensi relatif dari produksi. c.
c. Ukuran biaya promosi penjualan relatif terhadap biaya produksi.Ukuran biaya promosi penjualan relatif terhadap biaya produksi. d.
d. Karakteristik produk, meliputi pilihan desain, kualitas, dan ragam produkKarakteristik produk, meliputi pilihan desain, kualitas, dan ragam produk dalam berbagai pasar.
dalam berbagai pasar. e.
e. Tingkat kemajuan perusahaan dan industri, baik pengembangan produkTingkat kemajuan perusahaan dan industri, baik pengembangan produk maupun teknik produksi.
maupun teknik produksi. f.
f. Ukuran margin pemasaran relatif terhadap biaya produksi.Ukuran margin pemasaran relatif terhadap biaya produksi. g.
g. Ukuran tingkat penjualan relatif terhadap sumberdaya pemasaran.Ukuran tingkat penjualan relatif terhadap sumberdaya pemasaran. h.
h. Ukuran dariUkuran dari marketing loss. marketing loss.
2.6. Pendekatan Manajemen Pemasaran (
2.6. Pendekatan Manajemen Pemasaran (Marketing Management Marketing Management ))
Manajemen Pemasaran adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan danManajemen Pemasaran adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan dan
organisasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program organisasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program yang dapat membantu mereka dalam memuaskan konsumen dan menciptakan yang dapat membantu mereka dalam memuaskan konsumen dan menciptakan keuntungan.
keuntungan.
Oleh karena itu, pokok bahasan yang dipelajari dalam manajemen pemasaranOleh karena itu, pokok bahasan yang dipelajari dalam manajemen pemasaran
adalah bagaimana strategi pemasaran dari suatu perusahaan atau organisasi adalah bagaimana strategi pemasaran dari suatu perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan pelanggan. Selain itu, pendekatan manajemen pemasaran untuk meningkatkan pelanggan. Selain itu, pendekatan manajemen pemasaran juga
juga banyak banyak mempelajari mengapa mempelajari mengapa suatu suatu perusahaan perusahaan bisa bisa berhasil berhasil dan dan mengapamengapa perusahaan yang lain kurang berhasil, atau bahkan gagal dalam memasarkan perusahaan yang lain kurang berhasil, atau bahkan gagal dalam memasarkan produk-produknya.
REFERENSI
REFERENSI
Anindita, Ratya. 2004.
Anindita, Ratya. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian.Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya. Papyrus. Surabaya. Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl. 1986.
Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl. 1986. Marketing of Agricultural Product Marketing of Agricultural Product . Fifth Edition.. Fifth Edition. John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc.,
John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc., New York.New York. Harriss, B.. 1993.
Harriss, B.. 1993. There is Method in My Madness: or is it Vice Versa? MeasuringThere is Method in My Madness: or is it Vice Versa? Measuring Agricultural
Agricultural Market Market PerformancePerformance. Agricultural and Food Marketing in Developing. Agricultural and Food Marketing in Developing Countries, Selected Readings. C.A.B. International. Wallingford Oxon.
Countries, Selected Readings. C.A.B. International. Wallingford Oxon. Pomeroy, R.S. dan A.C. Trinidad. 1995.
Pomeroy, R.S. dan A.C. Trinidad. 1995. Industrial Organization and Market Analysis:Industrial Organization and Market Analysis: Fish Marketing
Fish Marketing. Prices, Products, and People: Analyzing Agricultural Markets in. Prices, Products, and People: Analyzing Agricultural Markets in Developing Countries. Editor: Gregory J. Scott. International Potato Center. Developing Countries. Editor: Gregory J. Scott. International Potato Center. Lima, Peru.
Lima, Peru.
Seperich, George J. et all. 1994.
Seperich, George J. et all. 1994. Introduction to Agribusiness MarketingIntroduction to Agribusiness Marketing . Prentice Hall. Prentice Hall Career and Technology. Englewood Cliffs. New Jersey.
Career and Technology. Englewood Cliffs. New Jersey. Sudiyono, Armand. 2004.
Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran PertanianPemasaran Pertanian Edisi Kedua. UMM Press. Malang Edisi Kedua. UMM Press. Malang Tibayan, Alice Romero. 1983.
Tibayan, Alice Romero. 1983. Market Structure, Conduct, and Performance of CopraMarket Structure, Conduct, and Performance of Copra Marketing System in Selected Towns of Bicol Region
Marketing System in Selected Towns of Bicol Region . Tesis. University of the. Tesis. University of the Philippines. Los Banos. Piliphina.
Philippines. Los Banos. Piliphina.
PROPAGASI
PROPAGASI
A.
A. Evaluasi Mandiri (Tugas Individu)Evaluasi Mandiri (Tugas Individu) 1.
1. Untuk mempermudah mempelajari pemasaran hasil pertanian digunakan enamUntuk mempermudah mempelajari pemasaran hasil pertanian digunakan enam pendekatan: pendekatan komoditi, pendekatan kelembagaan, pendekatan pendekatan: pendekatan komoditi, pendekatan kelembagaan, pendekatan fungsional, pendekatan
fungsional, pendekatan analitis, analitis, pendekatan opendekatan organisasi industri, rganisasi industri, dan pedan pendekatanndekatan manajemen pemasaran. Apakah yang dimaksud dengan masing-masing manajemen pemasaran. Apakah yang dimaksud dengan masing-masing pendekatan tersebut? Berikan contoh penggunaan dari masing-masing pendekatan tersebut? Berikan contoh penggunaan dari masing-masing pendekatan di atas dalam pemasaran hasil pertanian!
pendekatan di atas dalam pemasaran hasil pertanian! 2.
2. Ditinjau dari penguasaan terhadap komoditi yang diperjualbelikan, lembagaDitinjau dari penguasaan terhadap komoditi yang diperjualbelikan, lembaga pemasaran digolongkan menjadi tiga. Sebutkan ketiga golongan lembaga pemasaran digolongkan menjadi tiga. Sebutkan ketiga golongan lembaga pemasaran tersebut beserta contoh-contohnya.
pemasaran tersebut beserta contoh-contohnya. 3.
3. Apakah yang dimaksud dengan lembaga pemasaran, dan apakah tugas lembagaApakah yang dimaksud dengan lembaga pemasaran, dan apakah tugas lembaga pemasaran dalam proses pemasaran hasil pertanian?
pemasaran dalam proses pemasaran hasil pertanian? 4.
4. Apakah yang dimaksud dengan tengkulak, pedagang pengumpul, pedagangApakah yang dimaksud dengan tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang besar (grosir), agen penjualan dan pengecer? Bagaimana peran masing-masing besar (grosir), agen penjualan dan pengecer? Bagaimana peran masing-masing lembaga pemasaran di atas dalam proses pemasaran hasil pertanian?
lembaga pemasaran di atas dalam proses pemasaran hasil pertanian?
B.
B. Tugas KelompokTugas Kelompok 1.
1. Lakukan pengamatan terhadap proses pemasaran suatu komoditi yang kelompokLakukan pengamatan terhadap proses pemasaran suatu komoditi yang kelompok anda pilih. Pada lembaga pemasaran mana sajakan terjadi proses konsentrasi, anda pilih. Pada lembaga pemasaran mana sajakan terjadi proses konsentrasi, equalisasi, dan distribusi? Jelaskan pula kaitan antara lembaga pemasaran equalisasi, dan distribusi? Jelaskan pula kaitan antara lembaga pemasaran dengan pertambahan