• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parameterisasi Kendali PID pada Konverter DC/DC Penurun Tegangan dengan Kriteria Domain Waktu dan Efisiensi Daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Parameterisasi Kendali PID pada Konverter DC/DC Penurun Tegangan dengan Kriteria Domain Waktu dan Efisiensi Daya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Parameterisasi Kendali PID pada Konverter DC/DC Penurun Tegangan dengan

Kriteria Domain Waktu dan Efisiensi Daya

Andy Lukman Affandy

1

, Faizal Arya Samman

2

, Rhiza S. Sadjad

3

1Jurusan Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar,

2,3Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar

e-mail: 1lukman_689@yahoo.com, 2faizalas@unhas.ac.id, 3rhiza@unhas.ac.id

Abstrak – Paper ini menampilkan pemodelan, rancangan dan

hasil simulasi rangkaian konverter DC/DC penurun tegangan, dengan menggunakan kontroler P, PI, dan PD terkompensasi. Sistem dirancang untuk tujuan penyediaan saluran DC di rumah-rumah modern masa depan yang dilengkapi dengan saluran DC selain saluran AC. Hasil rancangan menunjukkan bahwa kendali P, PI, dan PD yang digunakan untuk mempertahankan tegangan luaran DC dari konverter telah memberikan kinerja yang cukup baik, dan ketiga jenis kontroler tersebut tidak memiliki perbedaan yang sangat signifikan terhadap pengendalian pada beban RL dan RC. Penggabungan antara kontroler PI dan PD terlihat mampu meningkatkan nilai Efisiensi Daya dibandingkan bila hanya menggunakan kontroler P saja. Nilai Efisiensi yang didapatkan dengan kontroler PI adalah 84.72% dan PD sebesar 84.616%. Sedangkan, bila hanya menggunakan kendali P, nilai efisiensi terbaik yang didapatkan adalah 84.283%. Nilai-nilai parameter pengendali yang diperoleh antara lain KP= 8191, KI=63, dan KD=7x10-6. Secara umum

perubahan parameter KP dan KI tidak begitu memberikan

perubahan kinerja yang signifikan. Sedangkan nilai KD mesti

ditentukan secara hati-hati agar dapat memberikan kinerja yang lebih baik. Kontroler PID juga secara umum masih mampu mengendalikan level tegangan DC pada batas yang dapat diterima pada pengujian dengan berbagai nilai beban resistive induktif dan resistif-kapasitif.

Kata Kunci: Power Electronics, Konverter DC/DC, Penurun Tegangan (Buck Converter), PID Controller

I. PENDAHULUAN

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber energi yang bersifat tak terbarukan (non renewable energy sources) yang selama ini merupakan andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan.

Perhatian dunia terhadap pembangunan energi terbarukan semakin meningkat. Tahun-tahun belakangan ini, misalnya, lebih dari 40% dari seluruh penambahan kapasitas pembangkit listrik di dunia dilakukan untuk memanfaatkan energi terbarukan. Hal ini semakin membuktikan bahwa energi terbarukan merupakan solusi dengan biaya yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi dunia.

Salah satu energi terbarukan adalah energi surya yang mencakup penggunaannya dalam pembangkit listrik. Namum pembangkit ini memiliki tegangan keluaran yang tidak tetap. Hal ini disebabkan radiasi matahari dan suhu yang dirasakan oleh panel surya untuk setiap waktu. Sementara alat elektronik membutuhkan tegangan yang tetap pada level tertentu.

Disisi lain penggunaannya pada konsumen tidaklah selalu sama, sehingga peyaluran daya dari pembangkit ke

beban juga berubah-ubah. Dan juga kebutuhan tegangan pada perangkat elektronik juga berbeda-beda. Sebagai contoh untuk peralatan elektronik seperti laptop diperlukan tegangan DC 19-20V, sedangkan untuk handphone diperlukan tegangan DC 5V. Untuk itu di butuhkan suatu konverter yang dapat menjaga tegangan keluaran tetap pada level tertentu sesuai kebutuhan beban, walaupun tegangan masukan dan penggunaan daya berubah-ubah.

Selain itu isu mengenai saluran DC di rumah-rumah yang disuplai oleh sumber energi terbarukan sudah ramai dibicarakan di forum-forum internet, dan pada beberapa forum resmi oleh industri dan akademia. Dalam forum-forum tersebut, pertanyaan yang paling mendasar adalah berapa tegangan DC yang terbaik untuk distandardkan, dan bagaimana kesiapan seluruh produsen produk-produk elektrik dan elektronika untuk menyediakan terminal suplai DC pada produk mereka.

II. DESKRIPSI PERMASALAHAN

Perubahan daya listrik langsung dari sumber energi terbarukan, maupun yang secara tidak langsung melalui baterai menyebabkan terganggunya suplai tegangan DC konstan yang diperlukan oleh beberapa peralatan-peralatan listrik DC rumah tangga. Perubahan beban juga memberikan andil terhadap perubahan tersebut. Selain itu, tidaknya adanya standard atas nilai tegangan DC, mendorong kebutuhan akan produk regulator tegangan yang keluaran tegangan DC-nya dapat direkonfigurasi.

Paper ini akan menunjukkan rancangan konverter DC/DC [1,2] tipe penurun tegangan dengan menggunakan model SPICE dengan menggunakan kontroler P, PI, dan PD yang mampu secara fleksibel didesain untuk bekerja pada beberapa level tegangan DC. Agar dapat mensimulasikan rangkaiannya, maka model SPICE dari kendali P, PI, dan PD mesti diturunkan terlebih dahulu [3]. Kendali PID sangat umum digunakan untuk mengendalikan konverter DC/DC [4,5,6]. Parameterisasi PID ini juga dapat dilakukan dengan metode non-konvensional misalnya menggunakan logika samar (fuzzy logic) [7].

Kontroler PID, sepanjang parameternya merupakan nilai terbaik, sudah bisa memberikan kinerja yang cukup baik. Menentukan parameter PID terbaik merupakan masalah yang yang cukup rumit, mengingat model matematis kendali konverter DC/DC yang kompleks dan tidak linier. Untuk mengatasinya, metode simulasi dan eksplorasi pencarian daerah kerja terbaik dilakukan dalam paper ini. Paper ini memberikan kontribusi dalam menentukan nilai parameter PID terbaik dengan menggunakan kriteria domain waktu dan efisiensi daya. Kriteria domain waktu yang digunakan adalah nilai rata-rata kesalahan absolut (average absolute error). Kriteria tersebut sangat penting untuk merepresentasikan

(2)

kualitas tegangan luaran, yang diharapkan stabil pada nilai tertentu.

III. PERANCANGAN DAN SIMULASI Bab ini akan memaparkan hasil rancangan dan pemodelan sistem kendali tegangan pada konverter DC/DC penurun tegangan dengan menggunakan kontroler PID. Kontroler PID dapat memanipulasi input dari proses umpanbalik berdasarkan keadaan sebelumnya dan tingkat perubahan sinyal. Proses ini digunakan untuk mengoreksi selisih tegangan luaran konverter dengan tegangan referensi yang diinginkan..

Sistem kendali membaca luaran sistem menggunakan sensor VS(t). Kemudian nilai pembacaan tersebut akan dipakai untuk dibandingkan dengan nilai referensi VR(t)yang diinginkan untuk menghasilkan nilai error, e(t)=VR(t)-VS(t). Kemudian nilai error akan diolah menjadi tiga, untuk menangani keadaan sekarang, melalui persamaan Proporsional, mencatat keadaan sebelumnya, untuk persamaan Integral, dan untuk memprediksi keadaan setelah sekarang, melalui persamaan Derivative.

A. Pemodelan SPICE

Perangkat keras yang akan dibangun didasarkan pada model rancangan. Contoh alur desain skematik rangkaian converter DC/DC tipe buck ditunjukkan pada Gambar 1.

Gbr. 1. Diagram kotak kontroler and skematika rangkaian converter DC/DC tipe buck.

B. Perangkat Kendali PID

Gbr. 1 memperlihatkan skematik rangkain kendali PID. Kendali PID termodifikasi digunakan untuk mengendalikan level tegangan DC pada luaran konverter DC/DC. Selisih antara data sensor tegangan pada luaran konverter dan tegangan referensi Vref digunakan sebagai acuan untuk membangkitkan PWM.

Gbr. 2 memperlihatkan pengukuran Average Absolute Error dan Efisiensi Daya dari hasil simulasi dengan hanya menggunakan kendali P dengan variasi nilai KP untuk tegangan 12V. Nampak terlihat bahwa nilai Average

Absolute Error cenderung berubah ketika diberikan nilai KP

yang bebeda. Hal yang sama juga terlihat pada Efisiensi Daya, bahwa nilai efisiensi cenderung meningkat pada nilai KP tertentu.

Gbr. 3 memperlihatkan pengukuran Average Absolute Error dan Efisiensi Daya dari hasil simulasi menggunakan

kendali PI dan dengan variasi nilai KI terhadap nilai KP untuk tegangan 12V. Nampak terlihat bahwa nilai Average

Absolute Error cenderung berubah ketika diberikan nilai KI

yang bebeda. Hal yang sama juga terlihat pada Efisiensi Daya, bahwa nilai efisiensi cenderung meningkat pada nilai KI dan KP tertentu. Sementara itu, perubahan nilai KP yang lebih besar cenderung menurunkan nilai pengukuran kedua parameter tadi.

Gbr. 2 memperlihatkan pengukuran Average Absolute Error dan Efisiensi Daya dari hasil simulasi dengan hanya menggunakan kendali P dengan variasi nilai KP untuk tegangan 12V. Nampak terlihat bahwa nilai Average

Absolute Error cenderung berubah ketika diberikan nilai KP

yang bebeda. Hal yang sama juga terlihat pada Efisiensi Daya, bahwa nilai efisiensi cenderung meningkat pada nilai KP tertentu.

IV. HASIL SIMULASI

(a)

(b)

Gbr 2. (a) Average Absolut Error dan (b) Efisiensi Daya dari hasil simulasi menggunakan kendali P yang nilainya bervariasi untuk tegangan input 12V dan tegangan referensi 5V

Gbr 3. memperlihatkan pengukuran Average Absolute Error dan Efisiensi Daya dari hasil simulasi menggunakan kendali PI dan dengan variasi nilai KI terhadap nilai KP untuk tegangan 12V. Nampak terlihat bahwa nilai Average

Absolute Error cenderung berubah ketika diberikan nilai KI

yang bebeda. Hal yang sama juga terlihat pada Efisiensi Daya, bahwa nilai efisiensi cenderung meningkat pada nilai KI dan KP tertentu. Sementara itu, perubahan nilai KP yang lebih besar cenderung menurunkan nilai pengukuran kedua parameter tadi. R C D PID Comparator CFILTER Vs Vy Vx 5 4 3 0 1 2 Verror -+ + -Vsensor + -+ -Vref Vger 0 10 12 13 6 24 7 RB -+ + -0 1 2 3 4 5 1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 Kp

AVERAGE ABSOLUT ERROR

0 20 40 60 80 100 1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 Kp

EFISIENSI DAYA

(3)

Gbr. 4 memperlihatkan pengukuran Average Absolute Error dan Efisiensi Daya dari hasil simulasi menggunakan kendali PD dan dengan variasi nilai KD terhadap nilai KP untuk tegangan 12V. Nampak terlihat bahwa nilai Average Absolute Error cenderung naik pada setiap kenaikan nilai KD. Hal yang yang bervarisi terlihat pada Efisiensi Daya, bahwa nilai efisiensi cenderung meningkat pada nilai KP KD tertentu, dan cenderung menurun pada KP KD tertentu pula. Sementara itu, kecenderungan nilai Efisiensi Daya terenedah terjadi pada KP yang semakin kecil.

(a)

(b)

Gbr 3. (a) Average Absolut Error dan (b) Efisiensi Daya dari hasil simulasi menggunakan kendali P dan I yang nilainya

bervariasi untuk tegangan input 12V dan tegangan referensi 5V.

(a)

(b)

Gbr 4. (a) Average Absolut Error dan (b) Efisiensi Daya dari hasil simulasi menggunkan kendali P dan D yang nilainya bervariasi untuk tegangan input 12V dan tegangan referensi 5V. 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 KP KI

AVERAGE ABSOLUT

ERROR

1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 55 60 65 70 75 80 85 90 1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 KP KI

EFISIENSI DAYA

1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 0 1 2 3 4 5 1U 3U 7U

15U 31U 63U

127U 255U 511U

1023U 2047U 4095U 8191U

16383U 32767U 65535U

KP KD

AVERAGE ABSOLUT

ERROR

1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535 55 60 65 70 75 80 85 90 1U 3U 7U

15U 31U 63U

127U 255U 511U

1023U 2047U 4095U 8191U

16383U 32767U 65535U

KP KD

EFISIENSI DAYA

1 3 7 15 31 63 127 255 511 1023 2047 4095 8191 16383 32767 65535

(4)

Gbr 5. Pengujian kendali Pterhadap beban RL (4ms) RC(7ms) untuk tegangan input 12V dan tegangan referensi 5V.

Gbr 6. Pengujian kendali PIterhadap beban RL(4ms) RC(7ms) untuk tegangan input 12V dan tegangan referensi 5V.

Gbr 7. Pengujian kendali PDterhadap beban RL(4ms) RC(7ms) untuk tegangan input 12V dan tegangan referensi 5V.

Gbr 6 memperlihatkan hasil pengujian DC/DC Konverter jenis penurun tegangan dengan kendali P dengan memberikan beban RL pada waktu 4ms dan beban RC pada waktu 7ms. Nampak terlihat bahwa Konverter tipe buck dengan kendali P mampu mengendalikan level tengangan sesuai referensi untuk beban RL(100Ω, 20m), sedangkan untuk beban RC(10 Ω, 2000u) terlihat terjadi perubahan level tegangan, walaupun demikian kendali P dapat segera mengendalikan ke level yang sesuai dengan referensi yang diberikan.

Gbr 7 memperlihatkan hasil pengujian DC/DC Konverter tipe buck dengan kendali PI dengan memberikan beban RL pada waktu 4ms dan beban RC pada waktu 7ms. Nampak terlihat bahwa Konverter tipe buck dengan kendali PI mampu mengendalikan level tengangan sesuai referensi untuk beban RL(100Ω, 20m), sedangkan untuk beban RC(10 Ω, 2000u) terlihat terjadi perubahan level tegangan, walaupun demikian kendali PI dapat segera mengendalikan ke level yang sesuai dengan referensi yang diberikan.

Gbr 8 memperlihatkan hasil pengujian DC/DC Konverter tipe buck dengan kendali PD dengan memberikan beban RL pada waktu 4ms dan beban RC pada waktu 7ms. Nampak terlihat bahwa Konverter tipe buck dengan kendali PD mampu mengendalikan level tengangan sesuai referensi untuk beban RL(100Ω, 20m), sedangkan untuk beban RC(10 Ω, 2000u) terlihat terjadi perubahan level tegangan, walaupun demikian kendali PD dapat segera mengendalikan ke level yang sesuai dengan referensi yang diberikan.

Time 0s 4.0ms 8.0ms V(5) 0V 5V 10V avg(I(Vx)*v(5)) 0W 25W 50W avg(I(Vy)*v(1)) 0W 100W 200W AVG(ABS(V(12))) 0V 2.5V 5.0V (avg(I(Vx)*v(5))/avg(I(Vy)*v(1)))*100 0 50 100 SEL>> Time 0s 4.0ms 8.0ms V(5) 0V 5V 10V avg(I(Vx)*v(5)) 0W 25W 50W avg(I(Vy)*v(1)) 0W 100W 200W AVG(ABS(V(12))) 0V 2.5V 5.0V SEL>> (avg(I(Vx)*v(5))/avg(I(Vy)*v(1)))*100 0 50 100 Time 0s 4.0ms 8.0ms V(5) 0V 5V 10V avg(I(Vx)*v(5)) 0W 25W 50W avg(I(Vy)*v(1)) -200W 0W 200W AVG(ABS(V(12))) 0V 2.5V 5.0V SEL>> (avg(I(Vx)*v(5))/avg(I(Vy)*v(1)))*100 0 50

(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pencobaan simulasi kendali P, PI, PD pada Konverter tipe Buck dengan domain isyarat kesalahan yang dibatasi telah ditunjukkan pada paper ini. Hasil rancangan menunjukkan bahwa kendali P, PI, PD yang digunakan untuk mempertahankan tegangan luaran DC dari converter telah memberikan kinerja yang cukup baik. Penggunaan kontroler P, PI, dan PD tidak memiliki perbedaan kinerja yang sangat signifikan terhadap beban-beban RL dan RC.

Gabungan antara kontroler PI dan PD terlihat mampu meningkatkan nilai Efisiensi Daya yang dihasilkan dibandingkan dengan menggunakan kontroler P saja. Nilai Efisiensi yang didapatkan dari PI adalah berkisar 84.72% dan PD adalah 84.616%. Sedangkan dengan hanya menggunakan kendali P nilai efisinsi terbaik yang didapatkan adalah 84.283%.

Nilai-nilai paramater pengendali terbaik yang diperoleh untuk tegangan Input 12V dan Referensi 5V antara lainKP= 8191, KI=63, dan KD=7x10-6, yang merupakan contoh-contoh nilai yang dapat digunakan sebagai acuan untuk dua buah kriteria yang telah digunakan yaitu minimisasi Average Absolute Error dan meningkatkan Efisiensi Daya. Penggunaan tegangan Input dan Referensi yang lain tentunya membutuhkan nilai-nilai konstanta kendali PID yang berbeda pula.

Pada penelitian selanjutnya, kami akan mencoba mengimplementasikan kontroler PID dalam sebuah piranti elektronika seperti FPGA (Field Programmable Gate

Array), DSP (Digital Signal Processor) atau

mikrokontroler. Kontroler tersebut selanjutnya akan digunakan untuk mengendalikan konverter DC/DC dengan berbagai jenis beban.

UNGKAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengungkapkan terima kasih kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kementerian Ristek Dikti) Republik Indonesia atas dukungannya melalui Hibah Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) dengan Nomor Kontrak 3357/UN4.21/PL.09/2016.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Muhammad H. Rashid. “Power Electronics Handbook Third Edition”. University of West Florida.

[2] Mohan, Ned, Undeland, T.M., and Robbins, P. W., “Power Electronics Converters Applications and Design”, Second Edition, John Wiley and Sons.

[3] Muhammad H. Rashid, Hasan M. Rashid, “SPICE for Power Electronics And Electric Power Second Edition”. University of West Florida. Taylor & Francis CRC.ISBN 0-8493-3418-7.

[4] Chao-Ying Wang. “A Voltage-Mode DC-DC Buck Converter with Digital PID Controller”. 12th International Conference on Fuzzy Systems and Knowledge Discovery (FSKD). Electronic, 2015. ISBN: 978-1-4673-7682-2.

[5] Zhou Chu.. “A general digital PID controller based on PWM for buck converter”. IEEE World Congress on Intelligent Control and Automation (WCICA), 2014, pp:4596-4599 [6] Hyun-Hee Park. “A DC–DC Converter for a Fully Integrated

PID Compensator With a Single Capacitor”. IEEE Transactions on Circuits and Systems II: Express Briefs. 2014, ISSN: 1558-3791.

[7] Changyuan Chang. “FPGA Implementation of a Single-Input Fuzzy PID Controller for DC-DC Buck Converters”. IET Power Electronics, Vol. 9, No. 6, 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan PP No 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, bahwa terdapat pengecualian untuk tanah yang dikuasai pemerintah baik

5 perumusan program kerja ini penulis mengacu pada hasil observasi yang telah dilaksanakan sehingga program yang akan dilaksanakan nantinya dapat disesuaikan dengan

Terselenggaranya operasi non yustisi Terselenggaranya operasi non yustisi 115 kali 26 kali 36 kali 37 kali 12 kali 3 Terselenggaranya monitoring

Konsep objektivitas merupakan segala transaksi harus ada buktinya, bisa mengandung arti bahwa dalam pembuatan sebuah laporan keuangan serta catatan akuntansi maka sumber

Pengujian ini telah banyak digunakan dalam penelitian karena memiliki kelebihan bukan saja bisa digunakan pada bahan yang berifat lunak akan tetapi juga bisa dilakukan pada bahan

Dari hasil penelitian diatas dapat dikatakan bahwa kondisi kerja mampu untuk mengurangi atau menghilangkan rasa ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sedang dirasakan oleh

Penulis berpendapat pada era industrialisasi, perjanjian kerja merupakan surat yang berharga bagi Pekerja maka dalam pembentukan perjanjian kerja lebih baik diatur

Kurva efisiensi terhadap perubahan daya output konverter DC-DC multi- input saat input PV bekerja sendiri Dari hasil pengujian pada beberapa level tegangan di atas tampak