• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Hubungan Antar Komponen Ekosistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Hubungan Antar Komponen Ekosistem"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. PENDAHULUANPENDAHULUAN

PERCOBAAN PERCOBAAN

HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK

Ekologi merupakan totalitas atau pola hubungan antara makhluk hidup dengan Ekologi merupakan totalitas atau pola hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Secara umum, ekologi mempelajari interaksi atau hubungan pengaruh lingkungannya. Secara umum, ekologi mempelajari interaksi atau hubungan pengaruh mempengaruhi dan saling ketergantungan antara organisme dengan lingkungannya baik secara mempengaruhi dan saling ketergantungan antara organisme dengan lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan makhluk hidup. Ekologi hewan adalah langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan makhluk hidup. Ekologi hewan adalah suatu cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi-interaksi antara hewan dengan suatu cabang biologi yang khusus mempelajari interaksi-interaksi antara hewan dengan lingkungan biotik dan abiotic secara langsung maupun tidak langsung meliputi sebaran lingkungan biotik dan abiotic secara langsung maupun tidak langsung meliputi sebaran (distribusi) maupun tingkat kelimpahan hewan tersebut. (Campbell, 2000)

(distribusi) maupun tingkat kelimpahan hewan tersebut. (Campbell, 2000) Ruang lingkup ekologi hewan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu

Ruang lingkup ekologi hewan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu SynekologiSynekologi  dan  dan Autekologi.

Autekologi. SynekologiSynekologi  adalah kajian atau penelitian mengenai komunitas dengan berbagai  adalah kajian atau penelitian mengenai komunitas dengan berbagai interaksi antar pop

interaksi antar populasi yang terjad ulasi yang terjad dalam komunitas dalam komunitas tersebut. Contohnytersebut. Contohnya, mempelajari a, mempelajari atauatau meneliti tentang distribusi dan kelimpahan jenis ikan tertentu didaerah pasang surut.

meneliti tentang distribusi dan kelimpahan jenis ikan tertentu didaerah pasang surut. Autekologi Autekologi adalah kajian

adalah kajian atau penelitian atau penelitian tentang spesies, ytentang spesies, yaitu mengenai aitu mengenai aspek-aspek aspek-aspek ekologi ekologi daridari individu-individu atau populasi suatu spesies hewan. Contohnya adalah mempelajari seluk individu-individu atau populasi suatu spesies hewan. Contohnya adalah mempelajari seluk  beluk

 beluk kehidupan kehidupan ikan ikan tombro tombro mulai mulai dari dari habitat, habitat, makanan, makanan, fekunditas, fekunditas, reproduksi, reproduksi, perilaku,perilaku, respon, dan lain-lain. Dengan demikian ruang lingkup ekologi hewan meliputi objek kajian respon, dan lain-lain. Dengan demikian ruang lingkup ekologi hewan meliputi objek kajian organisme, populasi, komunitas, sampai ekosistem tentang distri

organisme, populasi, komunitas, sampai ekosistem tentang distri busi dan kelimpahan, adaptasibusi dan kelimpahan, adaptasi dan perilaku, habitat dan relung, produktivitas sekunder, system, dan permodelan ekologi. dan perilaku, habitat dan relung, produktivitas sekunder, system, dan permodelan ekologi. (Caudill, 2005)

(Caudill, 2005)

Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Ciri-ciri Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasi cahaya kurang, dan dipengaruhi oleh iklim

dipengaruhi oleh iklim dan dan cuaca. Ekosistem cuaca. Ekosistem air tawar air tawar dibedakan menjadi dibedakan menjadi ekosistemekosistem lentik

lentik atau atau perairan perairan menggenang dan menggenang dan ekosistem ekosistem lotik lotik atau atau perairan perairan mengalir. mengalir. YangYang termasuk ekosistem lentik adalah

termasuk ekosistem lentik adalah danau, rawa dan kolam, sedangkan yang termasuk ekosistemdanau, rawa dan kolam, sedangkan yang termasuk ekosistem lotik adalah sungai. (Kistinnah, 2009)

lotik adalah sungai. (Kistinnah, 2009)

Dalam ekosistem perairan, parameter yang selalu menjadi perhatian utama adalah Dalam ekosistem perairan, parameter yang selalu menjadi perhatian utama adalah kandungan gas oksigen dan karbondioksida dalam air yang menunjukkan kualitas perairan. kandungan gas oksigen dan karbondioksida dalam air yang menunjukkan kualitas perairan. Kandungan oksigen terlarut mempengaruhi jumlah dan jenis makrobentos di

(2)

B.

B. TUJUANTUJUAN

C.

C. METODEMETODE

(toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme.

organisme. (Andri, (Andri, 2011)2011)

Perairan tawar alami hampir tidak memiliki pH > 9 sehingga tidak ditemukan karbon Perairan tawar alami hampir tidak memiliki pH > 9 sehingga tidak ditemukan karbon dalam bentuk karbonat. Pada air tanah, kandungan karbonat biasanya sekitar 10 mg/L karena dalam bentuk karbonat. Pada air tanah, kandungan karbonat biasanya sekitar 10 mg/L karena sifat tanah yang cenderung alkalis. Perairan yang memiliki kadar sodium tinggi mengandung sifat tanah yang cenderung alkalis. Perairan yang memiliki kadar sodium tinggi mengandung karbonat sekitar 50 mg/L. Perairan tawar alami yang memiliki pH 7

karbonat sekitar 50 mg/L. Perairan tawar alami yang memiliki pH 7 –  – 8 biasanya mengandung8 biasanya mengandung

ion karbonat < 500 mg/L dan hampir tidak pernah kurang dari 25 mg/L. Ion ini mendominasi ion karbonat < 500 mg/L dan hampir tidak pernah kurang dari 25 mg/L. Ion ini mendominasi sekitar 60

sekitar 60 –  –  90% bentuk karbon organik total di perairan. (Andri, 2011) 90% bentuk karbon organik total di perairan. (Andri, 2011)

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dihar

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapakan mampu mnegtahui hubunganapakan mampu mnegtahui hubungan antara komponen biotik dan abiotik pada sistem di dalam aquarium.

antara komponen biotik dan abiotik pada sistem di dalam aquarium.

I.

I. Alat dan BahanAlat dan Bahan 

 Alat :Alat : a)

a) AquariumAquarium  b)

 b) Termometer BatangTermometer Batang c)

c) WaterproofWaterproof d)

d) Counter timerCounter timer e)

e) LapLap f)

f) Tali raffia / karetTali raffia / karet g)

g) Jarring ikanJarring ikan h)

h) Pemberat (batu)Pemberat (batu) i)

i) Oksigen meterOksigen meter  j)

 j) Parameter testerParameter tester 

 Bahan :Bahan : a)

a) 2 ekor Ikan2 ekor Ikan  b)

 b) HydrillaHydrilla c)

(3)

II.

II. Langkah KerjaLangkah Kerja a)

a) Menyiapkan alat dan bahanMenyiapkan alat dan bahan  b)

 b) Membersihkan akuriumMembersihkan akurium c)

c) Mengisi akuarium dengan air setinggi 10 cmMengisi akuarium dengan air setinggi 10 cm d)

d) Memasang pemberat (batu) pada hydrilla dengan menggunakan tali raffiaMemasang pemberat (batu) pada hydrilla dengan menggunakan tali raffia e)

e) MemasukkanMemasukkan Hydrilla Hydrilla kedalam akuarium kedalam akuarium f)

f) Untuk sistem 1, cukup diisi air Untuk sistem 1, cukup diisi air dandan Hydrilla, Hydrilla, untuk sistem 2 diisi satu ekor ikan tanpauntuk sistem 2 diisi satu ekor ikan tanpa  Hydrilla

 Hydrilla , untuk sistem ke 3, diisi, untuk sistem ke 3, diisi  Hydrilla Hydrilla + 1 ekor ikan, dan untuk sistem yang+ 1 ekor ikan, dan untuk sistem yang keempat diisi

keempat diisi Hydrilla + Hydrilla + 2 ekor ikan2 ekor ikan g)

g) Mendiamkan ikan selama 15 menit di dalam aquariumMendiamkan ikan selama 15 menit di dalam aquarium h)

h) Mengukur suhu, pH, dan DO akuarium, serta menghitung frekuensi operculum ikan.Mengukur suhu, pH, dan DO akuarium, serta menghitung frekuensi operculum ikan. Dicatat sebagai hari ke-0

Dicatat sebagai hari ke-0 i)

i) Untuk sistem 1,2, dan 3, sUntuk sistem 1,2, dan 3, suhu, pH, DO dan frekuensi operculum diukur sebanyak 1uhu, pH, DO dan frekuensi operculum diukur sebanyak 1 kali, sedangkan untu

kali, sedangkan untuk sistem ke 4 diukk sistem ke 4 diukur sebanyak 2 kali ur sebanyak 2 kali kemudian dirata-rata.kemudian dirata-rata.  j)

 j) Mengukur tinggi airMengukur tinggi air k)

k) Mengulangi pengukuran suhu, pH, DO, dan operkulum sampai hari Mengulangi pengukuran suhu, pH, DO, dan operkulum sampai hari ke- 10.ke- 10. Gambar

Gambar untuk untuk sistem sistem 1 1 Gambar Gambar untuk untuk sistem sistem 22

Gambar

(4)

D.

D. HASILHASIL

Hasil Pengamatan Sistem 1 : Hasil Pengamatan Sistem 1 :

Pengamatan

Pengamatan ParameterParameter

DO Suhu pH

DO Suhu pH

Hari

Hari ke-0 ke-0 6,2 6,2 % % 25 25 ° ° C C 6,626,62

ttoo = 10 cm = 10 cm

Hari

Hari ke-1 ke-1 6,8 6,8 % % 26 26 ° ° C C 7,537,53

tt11 = 10 cm = 10 cm

Hari

Hari ke-2 ke-2 6,9 6,9 % % 25 25 ° ° C C 7,687,68

tt22= 9,8 cm= 9,8 cm

Hari

Hari ke-3 ke-3 8,1 8,1 % % 24 24 ° ° C C 8,158,15

tt33 = 9,7 cm = 9,7 cm

Hari

Hari ke-4 ke-4 8,9 8,9 % % 25 25 ° ° C C 8,648,64

tt44= 9,5 cm= 9,5 cm

Hari

Hari ke-5 ke-5 7,0 7,0 % % 25 25 ° ° C C 8,228,22

tt55= 9,5 cm= 9,5 cm

Hari

Hari ke-6 ke-6 7,2 7,2 % % 26 26 ° ° C C 8,028,02

tt66 = 9,4 cm = 9,4 cm

Hari

Hari ke-7 ke-7 8,1 8,1 % % 25° 25° C C 7,927,92

tt77 = 9,3 cm = 9,3 cm

Hari

Hari ke-8 ke-8 8,1 8,1 % % 25° 25° C C 7,907,90

tt88 = 9,2 cm = 9,2 cm

Hari

Hari ke-9 ke-9 7,1 7,1 % % 25° 25° C C 8.268.26

tt99 = 9,2 cm = 9,2 cm

Hari

Hari ke-10 ke-10 7,7 7,7 % % 24° 24° C C 7,957,95

(5)

Hasil Pengamatan Sistem 2 : Hasil Pengamatan Sistem 2 : Hari Hari ke-INDIKATOR INDIKATOR DO

DO Suhu Suhu pH pH FO FO PergerakanPergerakan 0

0 7,9 7,9 25,8 25,8 6,93 6,93 4242 1.1. Relatif cepat, di tengah lalu ke atasRelatif cepat, di tengah lalu ke atas 2.

2. Relatif diam, sering di dasarRelatif diam, sering di dasar

1 7,7

1 7,7 25 25 7,62 7,62 6363 1.1. Relatif lambat , sering di dasarRelatif lambat , sering di dasar 2.

2. Relatif diamRelatif diam

2 2,3

2 2,3 25 25 7,69 7,69 7272 1.1. Relatif lambatRelatif lambat 2.

2. Cenderung di dasar aquariumCenderung di dasar aquarium

3 9,1

3 9,1 25 25 8,02 8,02 8585 1.1. Berada di dasar aquariumBerada di dasar aquarium 2.

2. Tidak banyak bergerak, cenderung diamTidak banyak bergerak, cenderung diam

4

4 6,9 6,9 25 25 8,19 8,19 62,6762,67

1.

1. Di bawah permukaan airDi bawah permukaan air 2.

2. Tidak terlalu sering bergerak (cenderungTidak terlalu sering bergerak (cenderung diam)

diam)

5 6,5

5 6,5 25 25 8,35 8,35 5454 1.1. Di bawah, relatif diamDi bawah, relatif diam 2.

2. Tidak terlalu sering bergerakTidak terlalu sering bergerak

6 6,0

6 6,0 25 25 7,86 7,86 5959 1.1. Di bawah, relatif bergerakDi bawah, relatif bergerak 2.

2. Mulut sering membukaMulut sering membuka

7

7 8,03 8,03 25 25 8,23 8,23 6565

1.

1. Di bawahDi bawah 2.

2. Mulut sering membukaMulut sering membuka 3.

3. Cenderung diamCenderung diam 8

8 8,9 8,9 25 25 8,643 8,643 7070 1.1. Berada di bawahBerada di bawah 2.

2. Pergerakan ikan mulai agak cepatPergerakan ikan mulai agak cepat

9 7,4

9 7,4 25 25 8,01 8,01 6565

1.

1. Berada di bawahBerada di bawah 2.

2. Pergerakan lambatPergerakan lambat 3.

3. Mulut tertutupMulut tertutup 4.

4. Cenderung diamCenderung diam

10 6,7 24,5 7,99 85,67

10 6,7 24,5 7,99 85,67

1.

1. Berada di bawahBerada di bawah 2.

2. DiamDiam 3.

3. Banyak terdapat gelembung OBanyak terdapat gelembung O22 di tepidi tepi

 permukaan  permukaan

(6)

Hasil Pengamatan Sistem 3 : Hasil Pengamatan Sistem 3 : Hari Hari ke-PARAMETER PARAMETER DO

DO Suhu Suhu pH pH FO FO Kondisi Kondisi IkanIkan 0

0 8 8 24°C 24°C 6,58 6,58 7979 Ikan berenag di dasar aquarium (tinggi air 10Ikan berenag di dasar aquarium (tinggi air 10 cm)

cm)

1 7,4

1 7,4 25°C 25°C 7,7,5 5 1515 Ikan mati karena berjamur (tinggi air 10 cm)Ikan mati karena berjamur (tinggi air 10 cm)

2 4,53

2 4,53 25°C 25°C 7,63 7,63 4545 Air berubah menjadi sedikit keruh (tinggi airAir berubah menjadi sedikit keruh (tinggi air 10 cm)

10 cm) 3

3 8,4 8,4 24°C 24°C 8,14 8,14 2727 Air keruh, tidak terdapat gelembung OAir keruh, tidak terdapat gelembung O22 pada pada tepi aquarium (t=10 cm)

tepi aquarium (t=10 cm) 4 8,13

4 8,13 26°C 26°C 8,02 8,02 5252 Air keruh, tidak terdapat gelembung OAir keruh, tidak terdapat gelembung O22 pada pada tepi aquarium (t=10 cm)

tepi aquarium (t=10 cm) 5 7,43

5 7,43 24°C 24°C 8,17 8,17 3434 Tinggi air turun menjadi 9,7 cm, ikanTinggi air turun menjadi 9,7 cm, ikan  berenang di dasar aquarium

 berenang di dasar aquarium 6

6 7,2 7,2 26°C 26°C 7,96 7,96 8282 Ikan berenang tenang di dasar aquarium ( t=Ikan berenang tenang di dasar aquarium ( t= 9,7 cm)

9,7 cm) 7

7 8,8 8,8 25°C 25°C 7,96 7,96 3030 Ikan berenang tenang di dasar aquarium ( t=Ikan berenang tenang di dasar aquarium ( t= 9,6 cm)

9,6 cm)

8 7,7

8 7,7 25°C 25°C 7,7,7 7 8282 Ikan berenang tenang di dasar aquarium ( t=Ikan berenang tenang di dasar aquarium ( t= 9,5 cm)

9,5 cm) 9

9 6,13 6,13 25°C 25°C 8,13 8,13 86,386,3 Ikan berenang di dasar aquarium denganIkan berenang di dasar aquarium dengan tenang, air mulai keruh ( t= 9,3 cm)

tenang, air mulai keruh ( t= 9,3 cm)

10

10 6,97 6,97 24°C 24°C 8,29 8,29 7373

Ikan berenang di dasar aquarium dan Ikan berenang di dasar aquarium dan terkadang mengambil O

terkadang mengambil O22  di permukaan, air  di permukaan, air

keruh (t=9,1 cm) keruh (t=9,1 cm)

(7)

Hasil Pengamatan Sistem 4 : Hasil Pengamatan Sistem 4 : Hari Hari ke-PARAMETER PARAMETER DO

DO Suhu Suhu pH pH FO FO KeteranganKeterangan 0

0 8,2 8,2 24°C 24°C 6,43 6,43 30 30 Ikan Ikan berenang berenang di di dasar dasar aquariumaquarium 1

1 4,03 4,03 24°C 24°C 7,366 7,366 77,5 77,5 Ikan Ikan berenang berenang tenang tenang di di dasar dasar aquariumaquarium 2

2 4,1 4,1 25°C 25°C 7,69 7,69 59 59 Ikan Ikan berenang berenang tenang tenang di di dasar dasar aquariumaquarium 3

3 7,5 7,5 26°C 26°C 7,85 7,85 74 74 Ikan Ikan berenang berenang di di dasar dasar aquariumaquarium 4

4 4,83 4,83 25°C 25°C 7,85 7,85 70,5 70,5 Ikan Ikan berenang berenang di di dasar dasar aquariumaquarium 5

5 5,2 5,2 25°C 25°C 7,86 7,86 55 55 Ikan Ikan berenang berenang di di dasar dasar aquariumaquarium 6

6 6,16 6,16 25°C 25°C 7,92 7,92 36,5 36,5 Ikan Ikan berenang berenang di di dasar dasar aquariumaquarium 7

7 7,83 7,83 25°C 25°C 7,84 7,84 53,5 53,5 Ikan Ikan berenang berenang di di dasar dasar aquariumaquarium 8

8 4,5 4,5 26°C 26°C 7,84 7,84 60,5 60,5 Ikan Ikan berenang berenang di di tengah tengah aquariumaquarium 9

9 5,6 5,6 25°C 25°C 8,25 8,25 48,5 48,5 Ikan Ikan berenang berenang lincah lincah di di atas atas permukaanpermukaan 10

(8)

E.

E. ANALISIS DAN PEMBAHASANANALISIS DAN PEMBAHASAN

DO adalah

DO adalah Dissolved Oxygen Dissolved Oxygen atau oksigen terlarut atau se atau oksigen terlarut atau sering disebut dengan kebutuhanring disebut dengan kebutuhan oksigen. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O

oksigen (O22) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air,) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air,

mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemar

itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigenan juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Jika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen dalam air. Jika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen  pun akan

 pun akan menurun. Pada menurun. Pada klimaksnya, oksigen klimaksnya, oksigen yang tersedia yang tersedia tidak tidak cukup untuk cukup untuk menguraikanmenguraikan komponen kimia tersebut.

komponen kimia tersebut. ((http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_terlaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen_terlarut))

DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernafasan, proses metabolisme atau DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernafasan, proses metabolisme atau  pertukaran

 pertukaran zat zat yang yang kemudian kemudian menghasilkan menghasilkan energi energi untuk untuk pertumbuhan pertumbuhan dan dan pembiakan. pembiakan. DiDi samping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik samping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. (Salmin. 2005.

(Salmin. 2005. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salahOksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD) sebagai salah  satu indikator untuk menentukan k

 satu indikator untuk menentukan kualitas perairanualitas perairan).).

Pada praktikum kali ini untuk mencari DO diberi perlakuan berbeda pada empat kolam Pada praktikum kali ini untuk mencari DO diberi perlakuan berbeda pada empat kolam atau aquarium. Aquarium pertama adalah tanaman

atau aquarium. Aquarium pertama adalah tanaman  Hidryla Hidryla, aquarium kedua ikan saja,, aquarium kedua ikan saja, aquarium ketiga tanaman

aquarium ketiga tanaman Hidryla Hidryla dan satu ikan, aquarium ke empat tanaman dan satu ikan, aquarium ke empat tanaman Hidryla Hidryla dan dua dan dua ikan. Dan diamati selama sepuluh hari setiap jam 12.00 WIB.

ikan. Dan diamati selama sepuluh hari setiap jam 12.00 WIB.

Data yang diperoleh dari DO pada 4 sistem yakni pada sistem satu (aquarium berisi Data yang diperoleh dari DO pada 4 sistem yakni pada sistem satu (aquarium berisi tanaman

tanaman  Hidryla Hidryla) memiliki rata-rata DO sebesar 82.1, pada sistem dua (aquarium + ikan)) memiliki rata-rata DO sebesar 82.1, pada sistem dua (aquarium + ikan) memiliki rata-rata DO sebesar 77.43, pada sistem tiga rata-rata DO sebesar 80.69, pada sistem memiliki rata-rata DO sebesar 77.43, pada sistem tiga rata-rata DO sebesar 80.69, pada sistem empat memiliki rata-rata DO sebesar 62.22. Dapat disimpulkn yang memiliki DO tertinggi empat memiliki rata-rata DO sebesar 62.22. Dapat disimpulkn yang memiliki DO tertinggi adalah sistem 1, karena pada sistem 1 energi yang dihasilkan oleh tanaman hydrila (O

adalah sistem 1, karena pada sistem 1 energi yang dihasilkan oleh tanaman hydrila (O22 ) tidak ) tidak

dapat tersalurkan, karena tidak ada individu lain di dalamnya. Sedang nilai terendah terdapat dapat tersalurkan, karena tidak ada individu lain di dalamnya. Sedang nilai terendah terdapat  pada

 pada sistem sistem empat empat (aquarium (aquarium + + tanamatanama  Hidryla Hidryla  + 2 ikan) sudah jelas bahwa energi yang  + 2 ikan) sudah jelas bahwa energi yang dihasilkan oleh tanaman

dihasilkan oleh tanaman  Hidryla Hidryla (O(O22  ) teralirkan kepada 2 ikan tersebut, semakin banyak  ) teralirkan kepada 2 ikan tersebut, semakin banyak

individu yang ada semakin cepat habis energi yang ada. individu yang ada semakin cepat habis energi yang ada.

Pada pengamatan aquarium ketiga yang menunjukkkan kesetabikan karena

Pada pengamatan aquarium ketiga yang menunjukkkan kesetabikan karena terdapat ikanterdapat ikan dan tanaman

(9)

0 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 0 0 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100      D      D      O      O hari hari

ke-Grafik Pengukuran DO dari hari ke-0 sampai ke-10

Grafik Pengukuran DO dari hari ke-0 sampai ke-10

K

Keelloommppook k 11 KKeelloommppook k 22 KKeelloommppook k 33 KKeelloommppook k 44

oleh satu ikan saja. Oleh karena itu terjadilah interaksi yang baik antara ikan dan tumbuhan. oleh satu ikan saja. Oleh karena itu terjadilah interaksi yang baik antara ikan dan tumbuhan. Sedangkan pada percobaan aquarium ke empat

Sedangkan pada percobaan aquarium ke empat yang diberi perlakuan tanamanyang diberi perlakuan tanaman Hidryla Hidryla dan dua dan dua ikan menunjukkan nilai DO yang sedikit karena O

ikan menunjukkan nilai DO yang sedikit karena O22 di dalam air dipakai oleh  di dalam air dipakai oleh dua ikan, sehinggadua ikan, sehingga

terjadi persaingan dalam mencari O

terjadi persaingan dalam mencari O22. Pada aquarium satu dan dua tidak terjadi interaksi yang. Pada aquarium satu dan dua tidak terjadi interaksi yang

 bagus karena terdapat ta

 bagus karena terdapat tanaman saja atau ikan naman saja atau ikan saja, oleh karena saja, oleh karena itu penguraian Oitu penguraian O22 yang terjadi yang terjadi

tidak sempurna. tidak sempurna. DO yang

DO yang kami teliti menunjukkan kami teliti menunjukkan fluktuasi fluktuasi yang drastis. yang drastis. Seharusnya dalam penSeharusnya dalam penelitianelitian tidak menunjukkan hal tersebut, oleh karena itu kemungkinan terjadi kesalahan dalam tidak menunjukkan hal tersebut, oleh karena itu kemungkinan terjadi kesalahan dalam  penelitian sangatlah besar.

 penelitian sangatlah besar. Diantaranya adalah ; Diantaranya adalah ;

1. Kekurang telitian praktikan dalam percobaan (kurang teliti dalam hal membaca skala alat 1. Kekurang telitian praktikan dalam percobaan (kurang teliti dalam hal membaca skala alat

DO) DO) 2.

2. Validitas alat yValiditas alat yang digunakan.ang digunakan.

Berikut ini adalah grafik pengukuran DO dari hari ke-0 hingga ke-10 : Berikut ini adalah grafik pengukuran DO dari hari ke-0 hingga ke-10 :

 pH m

 pH merupakan erupakan suatu ekpresi suatu ekpresi dari kondari konsentrasi ion sentrasi ion hidrogen hidrogen (H(H++) di ) di dalam air. dalam air. BesarannyaBesarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. Sebagai contoh, kalau ada dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. Sebagai contoh, kalau ada  pernyataan pH

 pernyataan pH 6, itu 6, itu artinya konsentrasi H artinya konsentrasi H dalam air tersebut dalam air tersebut adalah 0.00000adalah 0.000001 bagian 1 bagian dari totaldari total larutan.

(10)

tanda (minus) sehingga diperoleh angka positif 6. Oleh karena itu, pH diartikan sebagai tanda (minus) sehingga diperoleh angka positif 6. Oleh karena itu, pH diartikan sebagai -(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H".

(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H".  pH = - log

 pH = - log (H+)(H+)

Pada sistem pertama di mana pada aquarium diisi hanya dengan 1 buah

Pada sistem pertama di mana pada aquarium diisi hanya dengan 1 buah  Hydrilla Hydrilla, pH, pH mula-mula (hari ke 0) sebesar 6,62; pada hari ke-1 sebesar 7,53; pada hari ke-2 sebesar 7,68; mula-mula (hari ke 0) sebesar 6,62; pada hari ke-1 sebesar 7,53; pada hari ke-2 sebesar 7,68;  pada hari

 pada hari ke-3 sebesar 8,15; ke-3 sebesar 8,15; pada hari pada hari ke-4 sebesar 8,64; ke-4 sebesar 8,64; pada hari ke-5 pada hari ke-5 sebesar 8,32; pada sebesar 8,32; pada harihari ke-6 sebesar 8,02; pada hari ke-7 sebesar 7,92; pada hari ke-8 sebesar 7,90; pada hari ke-9 ke-6 sebesar 8,02; pada hari ke-7 sebesar 7,92; pada hari ke-8 sebesar 7,90; pada hari ke-9 sebesar 8,26; pada hari ke-10 sebesar 7,95. Pada system I (

sebesar 8,26; pada hari ke-10 sebesar 7,95. Pada system I ( Hydrilla Hydrilla), diperoleh pH yang relative), diperoleh pH yang relative naik dari hari ke hari. Hal ini dikarenakan pada system satu, hanya terdapat

naik dari hari ke hari. Hal ini dikarenakan pada system satu, hanya terdapat  Hydrilla Hydrilla.. Hydrilla Hydrilla menghasilkan oksigen (O

menghasilkan oksigen (O22) saat fotosintesis. Oksigen yang dihasilkan semakin banyak dari hari) saat fotosintesis. Oksigen yang dihasilkan semakin banyak dari hari

ke hari dikarenakan dalam system tersebut tidak terdapat ikan, sehingga oksigen yang telah ke hari dikarenakan dalam system tersebut tidak terdapat ikan, sehingga oksigen yang telah dihasilkan

dihasilkan  Hydrilla Hydrilla  tidak terpakai dan larut dalam air. Oksigen yang terlarut dapat  tidak terpakai dan larut dalam air. Oksigen yang terlarut dapat mempengaruhi pH air, dimana semakin banyak oksigen yang terlarut maka pH-nya semakin mempengaruhi pH air, dimana semakin banyak oksigen yang terlarut maka pH-nya semakin  besar.

 besar.

Pada sistem kedua di mana pada

Pada sistem kedua di mana pada aquarium diisi hanya dengan 1 ekor ikan, pH mula-mulaaquarium diisi hanya dengan 1 ekor ikan, pH mula-mula (hari ke 0) sebesar 6,93; pada hari ke-1

(hari ke 0) sebesar 6,93; pada hari ke-1 sebesar 7,62; pada hari ke-2 sebesar 7,69; pada hari ke-sebesar 7,62; pada hari 2 sebesar 7,69; pada hari ke-3 sebesar 8,02; pada hari ke-4 sebesar 8,19; pada hari ke-5 sebesar 8,ke-35; pada hari ke-6 sebes 3 sebesar 8,02; pada hari ke-4 sebesar 8,19; pada hari ke-5 sebesar 8,35; pada hari ke-6 sebes arar 7,86; pada hari ke-7 sebesar 8,23; pada hari ke-8 sebesar 8,64; pada hari ke-9 sebesar 8,01; 7,86; pada hari ke-7 sebesar 8,23; pada hari ke-8 sebesar 8,64; pada hari ke-9 sebesar 8,01;  pada hari

 pada hari ke-10 sebesar ke-10 sebesar 7,99. pad7,99. pada system II a system II (1 ekor (1 ekor ikan), diperoleh ikan), diperoleh pH yang pH yang relative naik drelative naik dariari hari ke-1 sampai hari ke-5, tetapi pada hari ke-6 sampai hari ke-10 mengalami penurunan dan hari ke-1 sampai hari ke-5, tetapi pada hari ke-6 sampai hari ke-10 mengalami penurunan dan kenaikan pH. Hal dikarenakan alat yang dipakai kemungkinan tidak steril atau tidak dicuci kenaikan pH. Hal dikarenakan alat yang dipakai kemungkinan tidak steril atau tidak dicuci sebelum pemakaian. Namun, dari keseluruhan data yang diperoleh, pH air pada system II sebelum pemakaian. Namun, dari keseluruhan data yang diperoleh, pH air pada system II mengalami kenaikan dari hari

mengalami kenaikan dari hari ke hari. Jika dibandingkan dengan system I (ke hari. Jika dibandingkan dengan system I ( Hydrilla Hydrilla), nilai pH), nilai pH yang diperoleh pada system II lebih sedikit. Hal ini dikarenakan pada system II hanya terdapat yang diperoleh pada system II lebih sedikit. Hal ini dikarenakan pada system II hanya terdapat seekor ikan, dimana ikan selalu melakukan respirasi yang menghasilkan CO

seekor ikan, dimana ikan selalu melakukan respirasi yang menghasilkan CO22. Jika kadar CO. Jika kadar CO22

 pada air tinggi atau kadar O

 pada air tinggi atau kadar O22 terlarut pada air rendah, maka pH air cenderung lebih rendah. terlarut pada air rendah, maka pH air cenderung lebih rendah.

Pada sistem ketiga dimana aquarium diisi dengan 1 buah

Pada sistem ketiga dimana aquarium diisi dengan 1 buah  Hydrilla Hydrilla dan 1 ekor ikan, pH dan 1 ekor ikan, pH mula-mula (hari ke 0) sebesar 6,68; pada hari ke-1 sebesar 7,50; pada hari ke-2 sebesar 7,63; mula-mula (hari ke 0) sebesar 6,68; pada hari ke-1 sebesar 7,50; pada hari ke-2 sebesar 7,63;  pada hari

 pada hari ke-3 sebesar 8,14; ke-3 sebesar 8,14; pada hari pada hari ke-4 sebesar 8,02; ke-4 sebesar 8,02; pada hari ke-5 pada hari ke-5 sebesar 8,17; pada sebesar 8,17; pada harihari ke-6 sebesar 7,96; pada hari ke-7 sebesar 7,96; pada hari ke-8 sebesar 7,70; pada hari ke-9 ke-6 sebesar 7,96; pada hari ke-7 sebesar 7,96; pada hari ke-8 sebesar 7,70; pada hari ke-9 sebesar 8,13; pada hari ke-10 sebesar 8,29. Pada sistem III (

sebesar 8,13; pada hari ke-10 sebesar 8,29. Pada sistem III ( Hydrilla Hydrilla + 1 ikan), nilai pH yang + 1 ikan), nilai pH yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan system II (1 ekor ikan). Hal ini dikarenakan pada diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan system II (1 ekor ikan). Hal ini dikarenakan pada system III, terdapat aliran energy.

system III, terdapat aliran energy. Hydrilla Hydrilla menghasilkan O menghasilkan O22, dan ikan memerlukan O, dan ikan memerlukan O22 untuk untuk

respirasi. Hasil respirasi i

(11)

fotosintesis sehingga oksigen yang terlarut dalam air lebih banyak dibandingkan system I fotosintesis sehingga oksigen yang terlarut dalam air lebih banyak dibandingkan system I (( Hydrilla Hydrilla). Jika system III dibanding dengan system I (). Jika system III dibanding dengan system I ( Hydrilla Hydrilla), nilai pH pada system I lebih), nilai pH pada system I lebih tinggi. Hal ini dikarenakan oksigen terlarut pada system III, di

tinggi. Hal ini dikarenakan oksigen terlarut pada system III, di gunakan untuk respirasi ikan.gunakan untuk respirasi ikan. Pada sistem keempat dimana pada aquarium diisi dengan 3 ekor ikan, pH mula-mula Pada sistem keempat dimana pada aquarium diisi dengan 3 ekor ikan, pH mula-mula (hari ke 0) sebesar 6,43; pada hari ke-1

(hari ke 0) sebesar 6,43; pada hari ke-1 sebesar 7,36; pada hari ke-2 sebesar 7,69; pada hari ke-sebesar 7,36; pada hari 2 sebesar 7,69; pada hari ke-3 sebesar 7,85; pada hari ke-4 sebesar 7,85; pada hari ke-5 sebesar 7,86; pada hari ke-6 sebes 3 sebesar 7,85; pada hari ke-4 sebesar 7,85; pada hari ke-5 sebesar 7,86; pada hari ke-6 sebes arar 7,92; pada hari ke-7 sebesar 7,84; pada hari ke-8 sebesar 7,84; pada hari ke-9 sebesar 8,25; 7,92; pada hari ke-7 sebesar 7,84; pada hari ke-8 sebesar 7,84; pada hari ke-9 sebesar 8,25;  pada hari

 pada hari ke-10 sebesar 7,82ke-10 sebesar 7,82. Pada . Pada system IV (system IV ( Hydrilla Hydrilla + 3 ekor ikan), nilai  + 3 ekor ikan), nilai pH yang diperolehpH yang diperoleh lebih tinggi dibanding dengan nilai pH pada system II. Hal ini dikarenakan pada system IV lebih tinggi dibanding dengan nilai pH pada system II. Hal ini dikarenakan pada system IV masih terdapat

masih terdapat Hydrilla Hydrilla yang merupakan sumber O yang merupakan sumber O22 sehingga kadar oksigen terlarut dalam air sehingga kadar oksigen terlarut dalam air

lebih tinggi dibanding dengan system tanpa

lebih tinggi dibanding dengan system tanpa Hydrilla Hydrilla. Namun jika dibandingkan dengan system. Namun jika dibandingkan dengan system I

I (( Hydrilla Hydrilla) dan system III () dan system III ( Hydrilla Hydrilla  + 1 ekor ikan) nilai pH nya lebih sedikit. Hal ini  + 1 ekor ikan) nilai pH nya lebih sedikit. Hal ini dikarenakan pada system IV, terdapat 3 ekor ikan sehingga kadar oksigen terlarut dalam air dikarenakan pada system IV, terdapat 3 ekor ikan sehingga kadar oksigen terlarut dalam air lebih sedikit dan kadar CO

lebih sedikit dan kadar CO22 dalam air meningkat. dalam air meningkat.

Pada hari ke-0, semua system memiliki rata-rata pH yang sama yaitu sekitar 6. Hal ini Pada hari ke-0, semua system memiliki rata-rata pH yang sama yaitu sekitar 6. Hal ini dikarenakan

dikarenakan Hydrilla Hydrilla belum banyak menghasilkan oksigen sehingga oksigen terlarut dalam air belum banyak menghasilkan oksigen sehingga oksigen terlarut dalam air masih sedikit. Dan juga air yang digunakan berasal dari kran, jadi tidak terpengaruh pada masih sedikit. Dan juga air yang digunakan berasal dari kran, jadi tidak terpengaruh pada system tersebut.

system tersebut.

Dari keempat percobaan tersebut, nilai pH awal pada keempat

Dari keempat percobaan tersebut, nilai pH awal pada keempat aquarium tersebut hampiraquarium tersebut hampir sama dan nilainya saling berdekatan. Hal ini terjadi karena air yang digunakan berasal dari sama dan nilainya saling berdekatan. Hal ini terjadi karena air yang digunakan berasal dari keran air yang sama. Akan tetapi nilai pH lama-kelamaan berubah seiring pertambahan hari. keran air yang sama. Akan tetapi nilai pH lama-kelamaan berubah seiring pertambahan hari. Hal ini terjadi dikarenakan setiap s

Hal ini terjadi dikarenakan setiap system terdiri dari komposisi yang berbeda-beda.ystem terdiri dari komposisi yang berbeda-beda.  Nilai

 Nilai pH pH bergantung pada bergantung pada jumlah jumlah hydrogen terlarhydrogen terlarut ut pada pada air air dalam dalam akuarium akuarium tersebut,tersebut, semakin banyak jumlah hydrogen terlarut, maka nilai pH pun akan semakin turun dan air semakin banyak jumlah hydrogen terlarut, maka nilai pH pun akan semakin turun dan air cenderung asam. Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan nila pH, cenderung asam. Ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan nila pH, diantaranya adalah kadar atau jumlah CO

diantaranya adalah kadar atau jumlah CO22. Hal ini ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut. Hal ini ditunjukkan pada persamaan reaksi berikut

ini : ini : CO CO22 + H + H22O + O + HH22COCO33  HCOHCO33 + + 3H3H+++ CO+ CO332- 2-CO CO22 + H + H22OO  2H2H+++ CO+ CO332- 2-Semakin banyak CO

Semakin banyak CO22  yang dihasilkan dari respirasi, makan reaksi akan bergerak ke  yang dihasilkan dari respirasi, makan reaksi akan bergerak ke

kanan

(12)

0 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 0 0 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100     p     p      H      H hari hari

ke-Grafik Pengukuran pH dari hari ke-0 sampai ke-10

Grafik Pengukuran pH dari hari ke-0 sampai ke-10

K

Keelloommppook k 11 KKeelloommppook k 22 KKeelloommppook k 33 KKeelloommppook k 44

Jika nilai pH rendah, maka kadar CO

Jika nilai pH rendah, maka kadar CO22 dalam air tersebut tinggi, hal ini juga berpengaruh dalam air tersebut tinggi, hal ini juga berpengaruh

 pada

 pada kadar kadar oksigen oksigen terlarut terlarut (DO). (DO). Jika Jika kadar kadar COCO22tinggi maka kadar DO dalam air tersebuttinggi maka kadar DO dalam air tersebut

rendah. Jadi jika pH rendah, maka kadar CO

rendah. Jadi jika pH rendah, maka kadar CO22 tinggi sedangkan kadar DO nya rendah, begitu tinggi sedangkan kadar DO nya rendah, begitu

 pula sebaliknya.  pula sebaliknya.

Pada keempat percobaan yang telah dilakukan, seharusnya nilai pH yang paling rendah Pada keempat percobaan yang telah dilakukan, seharusnya nilai pH yang paling rendah (asam) adalah pada percobaan ke-4

(asam) adalah pada percobaan ke-4 yaitu pada akuarium yang diisi 3 ekor ikan, sedangkan nilaiyaitu pada akuarium yang diisi 3 ekor ikan, sedangkan nilai  pH tertinggi (basa)

 pH tertinggi (basa) adalah pada percobaan adalah pada percobaan ke-1 ke-1 yaitu pada akuarium yaitu pada akuarium yang diisiyang diisi Hydrilla Hydrilla saja. saja.  Namun

 Namun pada pada data data yang yang diperoleh diperoleh nilai nilai pH pH nya nya bersifat bersifat acak acak atau atau tidak tidak konsisten konsisten dan dan tidaktidak sesuai dengan teori yang ada.

sesuai dengan teori yang ada.

Hal ini terjadi dimungkinkan karena : Hal ini terjadi dimungkinkan karena :

• Kurang Kurang telitinya telitinya praktikan praktikan dalam dalam pengamatanpengamatan •

• Alat Alat dalam dalam kondisi kondisi yang yang kurang kurang baikbaik •

• Adanya Adanya difusi dengan difusi dengan udara luar udara luar yang yang menyebabkan menyebabkan kadar DO kadar DO berubah-ubah.berubah-ubah.

Berikut ini adalah grafik pengukuran pH dari hari ke-0 sampai hari ke-10 Berikut ini adalah grafik pengukuran pH dari hari ke-0 sampai hari ke-10

Bagi hewan seperti ikan yang telah diteliti dalam praktikum interaksi ini,suhu merupakan Bagi hewan seperti ikan yang telah diteliti dalam praktikum interaksi ini,suhu merupakan hal yang berkaitan dengan laju perkembangan. Kombinasi antara waktu dan suhu selama hal yang berkaitan dengan laju perkembangan. Kombinasi antara waktu dan suhu selama  berlangsungnya

 berlangsungnya proses proses penelitian penelitian tersebut tersebut merupakan merupakan waktu waktu fisiologis fisiologis yang yang sangat sangat pentingpenting untuk diteliti.

untuk diteliti. Suhu lingSuhu lingkungan mempengkungan mempengaruhi suhu tubaruhi suhu tubuh dari uh dari hewan-hewan poikiloterm.hewan-hewan poikiloterm. Bahkan suhu ini menjadi faktor pembatas bagi kebanyakan makhluk hidup. Suhu tubuh Bahkan suhu ini menjadi faktor pembatas bagi kebanyakan makhluk hidup. Suhu tubuh menetukan kerja enzim-enzim yang membantu metabolisme di

menetukan kerja enzim-enzim yang membantu metabolisme di dalam tubuh. Kepentingan suhudalam tubuh. Kepentingan suhu ini tidak hanya pada aktivitasnya melainkan pula berkaitan dengan laju perkembangannya. ini tidak hanya pada aktivitasnya melainkan pula berkaitan dengan laju perkembangannya. Dalam kisaran yang tidak mematikan, pengaruh paling penting oleh suhu terhadap hewan Dalam kisaran yang tidak mematikan, pengaruh paling penting oleh suhu terhadap hewan

(13)

 poikiloterm

 poikiloterm dari dari sudut sudut pandang pandang ekologik ekologik adalah adalah pengaruh pengaruh suhu suhu atas atas perkembangan perkembangan dandan  pertumbuhan.

 pertumbuhan. Dalam Dalam hal hal ini ini langsung langsung tampak tampak adanya adanya hubungan hubungan linear linear antara antara lajulaju  perkembangan

 perkembangan jika jika dikaitkan dikaitkan dengan dengan suhu suhu tubuh. tubuh. Dengan Dengan kata kata lain lain adanya adanya hubungan hubungan yangyang linear antara laju perkembangan dengan suhu.

linear antara laju perkembangan dengan suhu.

Hewan ektotermik maupun endotermik mengatur suhu tubuhnya dengan menggunakan Hewan ektotermik maupun endotermik mengatur suhu tubuhnya dengan menggunakan  beberapa kombinasi dari empat kategori umum adaptasi:

 beberapa kombinasi dari empat kategori umum adaptasi: a)

a) Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan dan sekelilingnya. Insulin, seperti rambut,Penyesuaian laju pertukaran panas antara hewan dan sekelilingnya. Insulin, seperti rambut,  bulu, dan lemak yang terletak persis

 bulu, dan lemak yang terletak persis dibawah kulit, mengurangi kehingan panas dari tubuhdibawah kulit, mengurangi kehingan panas dari tubuh hewan. Mekanisme lain yang mengatur pertukaran panas umumnya melibatkan adaptasi hewan. Mekanisme lain yang mengatur pertukaran panas umumnya melibatkan adaptasi sistem sirkulasi. Jenis adaptasi lai

sistem sirkulasi. Jenis adaptasi lain yang mengatur pertukaran panas adalah suatu pertukarann yang mengatur pertukaran panas adalah suatu pertukaran arteri dan vena yang disebut sebagai penukar panas lawan-arus. Penukaran ini sangat arteri dan vena yang disebut sebagai penukar panas lawan-arus. Penukaran ini sangat  penting

 penting dalam dalam pengontrolan pengontrolan hilangnya hilangnya panas panas dari dari anggota anggota tubuhnya. tubuhnya. Pengaturan Pengaturan iniini memudahkan pemindahan panas dari arteri ke vena di espanjang pembuluh darah tersebut. memudahkan pemindahan panas dari arteri ke vena di espanjang pembuluh darah tersebut. Pada beberapa spesies, darah dapat memasuki tungkai baik melui penukar panas atau Pada beberapa spesies, darah dapat memasuki tungkai baik melui penukar panas atau melalui pembuluh yang dialihkan di sekitar panas itu. Jumlah relatif darah yang yang melalui pembuluh yang dialihkan di sekitar panas itu. Jumlah relatif darah yang yang memasuki tungkai melalui kedua jalur yang berbeda itu sungguh bervariasi, sehingga memasuki tungkai melalui kedua jalur yang berbeda itu sungguh bervariasi, sehingga mengatur laju kehingan panas.

mengatur laju kehingan panas.  b)

 b) Pendinginan melalui kehingan panas evaporatif. Hewan endotermik dan ektotermikPendinginan melalui kehingan panas evaporatif. Hewan endotermik dan ektotermik terrestrial kehilangan air melalui pernafasanya dan melalui kulit. Jika kelembapan udara terrestrial kehilangan air melalui pernafasanya dan melalui kulit. Jika kelembapan udara cukup rendah, air akan menguap dan hewan akan kehilangan panas dengan

cukup rendah, air akan menguap dan hewan akan kehilangan panas dengan cara pendingancara pendingan melalui evaporasi. Evaporasi dari sistem respirasi dapat ditingkatkan dengan cara panting melalui evaporasi. Evaporasi dari sistem respirasi dapat ditingkatkan dengan cara panting (menjulurkan lidah keluar). Pendingan melalui evaporasi pada kulit dapat ditingkatkan (menjulurkan lidah keluar). Pendingan melalui evaporasi pada kulit dapat ditingkatkan dengan cara berendam atau berkeringat.

dengan cara berendam atau berkeringat. c)

c) Respon perilaku. Banyak hewan dapat meningkatkan atau menurunkan hilangnya panasRespon perilaku. Banyak hewan dapat meningkatkan atau menurunkan hilangnya panas tubuh dengan cara berpindah tempat. Mereka akan berjemur di bawah terik matahari atau tubuh dengan cara berpindah tempat. Mereka akan berjemur di bawah terik matahari atau  pada batu

 pada batu panas selama musim panas selama musim dingin; mdingin; menemukan tempat enemukan tempat sejuk dan sejuk dan lembab atau lembab atau masuk kemasuk ke dalam lubang didalam tanah pada musim panas; atau bahkan bermikgrasi ke lingkungan dalam lubang didalam tanah pada musim panas; atau bahkan bermikgrasi ke lingkungan  jyang lebih sesuai.

 jyang lebih sesuai. d)

d) Pengubahan laju produksi panas metabolik. Kategori keempat adaptasi termoregulasi iniPengubahan laju produksi panas metabolik. Kategori keempat adaptasi termoregulasi ini hanya berlaku bagi hewan endotermik. Khususnya mamalia dan unggas. Banyak spesies hanya berlaku bagi hewan endotermik. Khususnya mamalia dan unggas. Banyak spesies mamalia dan unggas dapat melipat gandakan produksi panas metaboliknya sebanyak dua mamalia dan unggas dapat melipat gandakan produksi panas metaboliknya sebanyak dua

(14)

23 23 23,5 23,5 24 24 24,5 24,5 25 25 25,5 25,5 26 26 26,5 26,5 0 0 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100    A    A    x    x    i    i    s    s    T    T    i    i    t    t     l     l   e   e hari hari

ke-Grafik Pengukuran Suhu dar hari ke-0 sampai ke-10

Grafik Pengukuran Suhu dar hari ke-0 sampai ke-10

K

Keelloommppook k 11 KKeelloommppook k 22 KKeelloommppook k 33 KKeelloommppook k 44

organ sebagai pusat pengaturnya yaitu hipothalamus sebagai thermostat atau pengatur suhu organ sebagai pusat pengaturnya yaitu hipothalamus sebagai thermostat atau pengatur suhu tubuh. Suhu konstan untuk hewan-hewan endoterm berkisar antara 30°C-40°C. Karena tubuh. Suhu konstan untuk hewan-hewan endoterm berkisar antara 30°C-40°C. Karena kemamapuannya mengatur suhu tubuh yang konstan maka kelompok hewan ini dikatakan kemamapuannya mengatur suhu tubuh yang konstan maka kelompok hewan ini dikatakan sebagai hewan regulator. Pusast pengendali suhu tubuh (thermostat) terdapat di bagian sebagai hewan regulator. Pusast pengendali suhu tubuh (thermostat) terdapat di bagian hipothalamus otak.

hipothalamus otak.

Berdasarkanhasil penelitian kelompok kami,padahari ke-nol suhu yang tercatat adalah Berdasarkanhasil penelitian kelompok kami,padahari ke-nol suhu yang tercatat adalah 25, °C. namun pada hari ke 1 hingga hari ke 9 relatif normal pada suhu 25°C hanya saja pada 25, °C. namun pada hari ke 1 hingga hari ke 9 relatif normal pada suhu 25°C hanya saja pada hari ke-10 suhu yang tercatat yaitu 24°C, ini berarti terjadi penurunan suhu dari suhu yang hari ke-10 suhu yang tercatat yaitu 24°C, ini berarti terjadi penurunan suhu dari suhu yang tinggi, menuju normal kemudian menjadi menurun. Namun berdasarkan hasil kelompok kami, tinggi, menuju normal kemudian menjadi menurun. Namun berdasarkan hasil kelompok kami, relatif menunjukkan suhu yang konstan 25°C walaupun DO mengalami kenaikan maupun relatif menunjukkan suhu yang konstan 25°C walaupun DO mengalami kenaikan maupun  penurunan. Hal

 penurunan. Hal ini jiini jika dihubungkan dengan ka dihubungkan dengan kondisi alam, kondisi alam, bisa bisa dikarenakan pengaruh dikarenakan pengaruh cuacacuaca yang menyebabkan suhu konstan, namun letak ruangan yang kurang bagus atau bisa yang menyebabkan suhu konstan, namun letak ruangan yang kurang bagus atau bisa dikategorikan lembab juga bisa menjadikan suhu ruangan tidak terlalu menunjukkan angka dikategorikan lembab juga bisa menjadikan suhu ruangan tidak terlalu menunjukkan angka  perubahan yang

 perubahan yang bagus. Selain itu, bagus. Selain itu, kesalahan praktikan saat kesalahan praktikan saat mengamati suhu pmengamati suhu pada thermometerada thermometer  juga bias

 juga bias dijadikan penyebab dijadikan penyebab konstannya konstannya suhu suhu yang yang dihasilkan dalam pdihasilkan dalam praktikum ini. raktikum ini. SehinggaSehingga hal ini dapat dikatakan sebagai kesalahan praktikan saat melakukan pengamatan.

hal ini dapat dikatakan sebagai kesalahan praktikan saat melakukan pengamatan.

Hasil data frekuen

Hasil data frekuensi membuka si membuka dan menutupnydan menutupnya a operculum, operculum, dapat dilihat dapat dilihat dari hasil rata-dari hasil rata-rata tiga keadaan

rata tiga keadaan di peroleh rata-rata pada di peroleh rata-rata pada keadaan 1 (aquarium keadaan 1 (aquarium di isi air + di isi air + ikan) diperolehikan) diperoleh 72,33 , pada keadaan 2 (aquarium di isi air

72,33 , pada keadaan 2 (aquarium di isi air ++ Hydrilla Hydrilla + ikan)  + ikan) diperoleh diperoleh 60,5, pada 60,5, pada keadaan 3keadaan 3 (aquarium di isi air +

(15)

Dari data di atas bisa disimpulkan bahwa pada aquarium yang diisi air dan 1 ikan tanpa Dari data di atas bisa disimpulkan bahwa pada aquarium yang diisi air dan 1 ikan tanpa  Hydrilla

 Hydrilla  memiliki rata-rata terbesar frekuensi operculum sebesar 72,33 , kondisi di atas  memiliki rata-rata terbesar frekuensi operculum sebesar 72,33 , kondisi di atas dikarenakan bahwa ada tidaknya tumbuhan di dalamnya juga berpengaruh terhadap berapa dikarenakan bahwa ada tidaknya tumbuhan di dalamnya juga berpengaruh terhadap berapa  banyak frekuensi operculum.

 banyak frekuensi operculum. Terlihat aquarium yang tidak ada tumbuhan memiliki frekuensiTerlihat aquarium yang tidak ada tumbuhan memiliki frekuensi operculum tertinggi, jumlah individu juga berpengaruh terbukti aquarium dengan 2 ikan operculum tertinggi, jumlah individu juga berpengaruh terbukti aquarium dengan 2 ikan memiliki frekuensi

memiliki frekuensi operculum lebih operculum lebih tinggi dari tinggi dari pada dengan pada dengan aquarium aquarium 1 ikan. 1 ikan. Jelas bahwaJelas bahwa tumbuhan berfotosintesis menghasilkan O

tumbuhan berfotosintesis menghasilkan O22, sehingga konsentrasi DO pada aquarium 2 dan tiga, sehingga konsentrasi DO pada aquarium 2 dan tiga

lebih tinggi dari pada DO pada aquarium 1, yang berdampak pada frekuensi membuka dan lebih tinggi dari pada DO pada aquarium 1, yang berdampak pada frekuensi membuka dan menutupnya operculum. Dimana semakin tinggi nilai DO maka frekuensi membuka dan menutupnya operculum. Dimana semakin tinggi nilai DO maka frekuensi membuka dan menutup operculum semakin kecil dan berlaku

menutup operculum semakin kecil dan berlaku sebaliknya. Tidak hanya itu pengaruh frekuensisebaliknya. Tidak hanya itu pengaruh frekuensi operculum juga dipengaruhi sifat ilmiah dari ikannya sendiri, ada ikan yang berperilaku operculum juga dipengaruhi sifat ilmiah dari ikannya sendiri, ada ikan yang berperilaku membuka mulut sangat lebar dan jarang, ada ikan yang berperilaku mebuka mulut kecil dan membuka mulut sangat lebar dan jarang, ada ikan yang berperilaku mebuka mulut kecil dan sering. Adapun juga dipengaruhi suhu, dimana frekuensi membuka dan menutup operculum sering. Adapun juga dipengaruhi suhu, dimana frekuensi membuka dan menutup operculum terjadi lebih sering pada setiap kenaikan suhu serta, penurunan suhu dari suhu awal, semakin terjadi lebih sering pada setiap kenaikan suhu serta, penurunan suhu dari suhu awal, semakin sering juga

sering juga ikan itu membuka serta menutup mikan itu membuka serta menutup mulutnya hal ini dapat kita simpulkan ulutnya hal ini dapat kita simpulkan bahwa bilabahwa bila suhu meningkat, maka laju metabolisme ikan akan meningkat sehingga gerakan membuka dan suhu meningkat, maka laju metabolisme ikan akan meningkat sehingga gerakan membuka dan menutupnya operculum ikan akan lebih cepat daripada suhu awal kama

menutupnya operculum ikan akan lebih cepat daripada suhu awal kama r, serta sebaliknya pular, serta sebaliknya pula  jika suhu menurun maka semakin jarang

 jika suhu menurun maka semakin jarang pula ikan itu membuka serta menutup mulutnya.pula ikan itu membuka serta menutup mulutnya. Hubungan antara peningkatan serta penurunan temperatur dengan laju metabolisme Hubungan antara peningkatan serta penurunan temperatur dengan laju metabolisme menurut ranking biasanya 2

menurut ranking biasanya 2 –  –  3 kali lebih cepat pada setiap peningkatan suhu 10°C, sedangkan 3 kali lebih cepat pada setiap peningkatan suhu 10°C, sedangkan

kelarutan O

kelarutan O22 di lingkungandi lingkungannya menurun nya menurun dengan meningkatnydengan meningkatnya temperature.a temperature.

Adapun beberapa data tidak sesuai dengan teori yang ada dikarenakan mungkin ada Adapun beberapa data tidak sesuai dengan teori yang ada dikarenakan mungkin ada  beberapa

 beberapa kesalahan kesalahan dalam dalam melakukan melakukan pratikum, pratikum, mungkin dari mungkin dari bahan bahan atau atau alat, alat, pratikan pratikan punpun  bisa

 bisa menjadi menjadi factor factor utama utama dalam dalam kendala kendala kesalahan kesalahan kekurang kekurang telitian telitian dalam dalam melihatmelihat mekanisme membuka serta menutup operculum ikan tersebut karena hal ini juga dapat mekanisme membuka serta menutup operculum ikan tersebut karena hal ini juga dapat mempengaruhi ketepatan dalam pengamatan ini. Waktu penghitungan frekuensi gerakan mempengaruhi ketepatan dalam pengamatan ini. Waktu penghitungan frekuensi gerakan membuka

membuka serta menutupnya serta menutupnya operculum juga operculum juga sangat berpengaruh. sangat berpengaruh. Hal tersebut yaitu Hal tersebut yaitu dayadaya adaptasi yang berbeda pada umur benih ikan mas dengan waktu dimulainya perhitungan sangat adaptasi yang berbeda pada umur benih ikan mas dengan waktu dimulainya perhitungan sangat  berkaitan erat dalam mempengaruhi hasil pengamatan ini.

 berkaitan erat dalam mempengaruhi hasil pengamatan ini.

Kesimpulannya yaitu banyak factor yang mempengaruhi frekuensi membuka dan Kesimpulannya yaitu banyak factor yang mempengaruhi frekuensi membuka dan menutupnya operculum, namun pada intinya factor yang mempengaruhi frekuensi membuka menutupnya operculum, namun pada intinya factor yang mempengaruhi frekuensi membuka

(16)

0 0 10 10 20 20 30 30 40 40 50 50 60 60 70 70 80 80 90 90 100 100 0 0 11 22 33 44 55 66 77 88 99 1100      F      F      O      O hari hari

ke-Grafik Pengukuran FO dari hari ke-0 sampai ke-10

Grafik Pengukuran FO dari hari ke-0 sampai ke-10

K

Keelloommppook k 11 KKeelloommppook k 22 KKeelloommppook k 33 KKeelloommppook k 44

Pergerakan ikan ketika pertama kali di

Pergerakan ikan ketika pertama kali di masukkan ke dalam aquarium cenderung bergerakmasukkan ke dalam aquarium cenderung bergerak cepat naik dan turun. Hal ini t

cepat naik dan turun. Hal ini terjadi karena ikan masih beradaptasi derjadi karena ikan masih beradaptasi dengan lingkungan barunya.engan lingkungan barunya. Hal ini terjadi pada ti

Hal ini terjadi pada tiga sistem yang terdapat ikannya, yaitu sistga sistem yang terdapat ikannya, yaitu sistem 2, 3, dan 4. Setelah 15 menitem 2, 3, dan 4. Setelah 15 menit  berlalu gerakan ikan menjadi lebih lambat dan lebih tenang b

 berlalu gerakan ikan menjadi lebih lambat dan lebih tenang berenang di dasar aquarium.erenang di dasar aquarium.

Berdasarkan data pengamatan pada sistem 2, 3, dan 4 ikan selalu berenang di dasar Berdasarkan data pengamatan pada sistem 2, 3, dan 4 ikan selalu berenang di dasar aquarium. Hal ini mungkin karena ikan telah tercukupi kebutuhan oksigennya (O

aquarium. Hal ini mungkin karena ikan telah tercukupi kebutuhan oksigennya (O22), sehingga), sehingga

tidak perlu sampai ke permukaan air untuk mengambil oksigen (O

tidak perlu sampai ke permukaan air untuk mengambil oksigen (O22). Pada sistem 3 dan 4). Pada sistem 3 dan 4

terdapat

terdapat  Hydrilla Hydrilla  yang menyuplai kebutuhan oksigen (O  yang menyuplai kebutuhan oksigen (O22) ikan, tetapi pada sistem 2 tidak) ikan, tetapi pada sistem 2 tidak

terdapat

terdapat  Hydrilla Hydrilla  dan ikan masih tetap berenang di dasar aquarium dan cenderung lambat  dan ikan masih tetap berenang di dasar aquarium dan cenderung lambat  pergerakannya.

 pergerakannya. Walaupun Walaupun tidak tidak terdapatterdapat  Hydrilla Hydrilla, dengan ikan yang tetap berenang tenang, dengan ikan yang tetap berenang tenang menunjukkan bahwa dalam aquarium tersebut kebutuhan oksigen masih

menunjukkan bahwa dalam aquarium tersebut kebutuhan oksigen masih tercukupi.tercukupi.

Pada hal yang lain yaitu suhu, air, dan cahaya mempengaruhi pergerakan ikan.Tiga Pada hal yang lain yaitu suhu, air, dan cahaya mempengaruhi pergerakan ikan.Tiga komponen dasar tersebut tidak bisa ditiadakan satu sama lainnya terutama untuk menjaga komponen dasar tersebut tidak bisa ditiadakan satu sama lainnya terutama untuk menjaga kelangsungan hidup di dalam aquarium terutama pergerakan ikan . Hubungannya bahwa ikan kelangsungan hidup di dalam aquarium terutama pergerakan ikan . Hubungannya bahwa ikan memerlukan suhu murni agar menjaga kebugarannya yang berasal dari sinar ataupun cahaya, memerlukan suhu murni agar menjaga kebugarannya yang berasal dari sinar ataupun cahaya, dan cahaya tersebut merambat secara radiasi atau langsung kedalam air kolam melalui air, dan dan cahaya tersebut merambat secara radiasi atau langsung kedalam air kolam melalui air, dan disini juga,air menjadi filter atau

disini juga,air menjadi filter atau penyaring cahaya agar tidak sepanas cahaya yang berasal daripenyaring cahaya agar tidak sepanas cahaya yang berasal dari sumbernya. Dengan demikian, ikan dalam kolam akan terus bergerak dan gerakan tersebut sumbernya. Dengan demikian, ikan dalam kolam akan terus bergerak dan gerakan tersebut mempengaruhi perkembangannya dan juga dengan adanya suhu,air dan caha

mempengaruhi perkembangannya dan juga dengan adanya suhu,air dan caha ya tadi,ikan akanya tadi,ikan akan merasa bahwa ia berada di alam bebas tanpa tahu bahwa sebenarnya ia berada dalam kolam merasa bahwa ia berada di alam bebas tanpa tahu bahwa sebenarnya ia berada dalam kolam tersebut.

(17)

Semula air pada aquarium pada ke-empat sistem diisi dengan tinggi yang sama yaitu 10 Semula air pada aquarium pada ke-empat sistem diisi dengan tinggi yang sama yaitu 10 cm. Tetapi tingginya semua turun, pada ke-empat sistem tinggi air pada hari ke-10 adalah cm. Tetapi tingginya semua turun, pada ke-empat sistem tinggi air pada hari ke-10 adalah 9,1cm. Terkecuali untuk sistem ke-4 yang berisi 3 ekor ikan tidak terdapat data karena tidak 9,1cm. Terkecuali untuk sistem ke-4 yang berisi 3 ekor ikan tidak terdapat data karena tidak mengambil data tinggi air, data hanya terdapat pada hari ke-0 yaitu 10 cm atau keadaan awal mengambil data tinggi air, data hanya terdapat pada hari ke-0 yaitu 10 cm atau keadaan awal dan ke-9 setinggi 9,5cm. Ketinggian air yang terus mengalami penurunan diakibatkan oleh dan ke-9 setinggi 9,5cm. Ketinggian air yang terus mengalami penurunan diakibatkan oleh  penguapan yang terjadi.

 penguapan yang terjadi.

Penguapan pada aquarium dipengaruhi oleh suhu dan juga cahaya, semakin tinggi suhu Penguapan pada aquarium dipengaruhi oleh suhu dan juga cahaya, semakin tinggi suhu akan semakin cepat penguapan yang terjadi. Begitu pula dengan cahaya, semakin besar akan semakin cepat penguapan yang terjadi. Begitu pula dengan cahaya, semakin besar intensitas cahaya yang diterima akan menyebabkan penguapan yang terjadi juga semakin cepat. intensitas cahaya yang diterima akan menyebabkan penguapan yang terjadi juga semakin cepat.

(18)

F.

F. KESIMPULANKESIMPULAN

Pada keempat sistem yang telah diamati secara umum terdapat suatu pola teratur. DO Pada keempat sistem yang telah diamati secara umum terdapat suatu pola teratur. DO  pada sistem 1,

 pada sistem 1, 2, dan 3 2, dan 3 yang hanyyang hanya terdapat satu ikan, a terdapat satu ikan, nilai DO yang nilai DO yang tercatat berkisar antara 6-tercatat berkisar antara 6-9, hal ini menunjukkan bahwa kadar oksigen yang ada telah digunakan oleh ikan sehingga 9, hal ini menunjukkan bahwa kadar oksigen yang ada telah digunakan oleh ikan sehingga  berkurang.

 berkurang. Pada Pada awalnya awalnya nilai nilai DO DO pada pada semua semua sistem sistem adalah adalah hampir hampir sama sama karena karena air air yangyang dipakai memang berasal dari sumber

dipakai memang berasal dari sumber yang sama dengan nilai DO sekitar 8.Sementara itu kadaryang sama dengan nilai DO sekitar 8.Sementara itu kadar DO untuk sistem 4 mengalami penurunan yang sangat besar mencapai 4, tentu hal ini sangat DO untuk sistem 4 mengalami penurunan yang sangat besar mencapai 4, tentu hal ini sangat wajar karena sistem 4 terdapat t

wajar karena sistem 4 terdapat tiga ekor ikan yang menyebabkan koniga ekor ikan yang menyebabkan konsumsi oksigen (Osumsi oksigen (O22) besar.) besar.

Kadar DO ini berpengaruh juga terhadap frekuensi operculum (FO) masing

Kadar DO ini berpengaruh juga terhadap frekuensi operculum (FO) masing  –  –   masing ikan,  masing ikan,

 pada sa

 pada saaat aat kadar kadar DO DO rendah maka rendah maka FO juga FO juga akan akan akan sakan semakin besemakin besar, ar, yang selanjutnya yang selanjutnya jugajuga  berpengaruh terhadap pH. Nilai pH dip

 berpengaruh terhadap pH. Nilai pH dipengaruhi kadar ion hidrogen engaruhi kadar ion hidrogen dalam air, ketika nilai DOdalam air, ketika nilai DO meningkat nilai pH juga naik.

meningkat nilai pH juga naik.

Interaksi antara komponen biotik dan juga komponen abioik, saling mempengaruhi Interaksi antara komponen biotik dan juga komponen abioik, saling mempengaruhi keberlangsungan biotik. Komponen abiotik yang di teliti dalam percoban ini adalah oksigen keberlangsungan biotik. Komponen abiotik yang di teliti dalam percoban ini adalah oksigen (O

(O22), suhu dan pH.Sementara itu komponen biotik yang diteliti adalah ikan, dalam percobaan), suhu dan pH.Sementara itu komponen biotik yang diteliti adalah ikan, dalam percobaan

ini sistem 3 hanya terdapat satu ikan dan satu

ini sistem 3 hanya terdapat satu ikan dan satu Hidryla Hidryla memiliki kadar memiliki kadar DO yDO yang masih ang masih tinggitinggi  berkisar 6

 berkisar 6 yang yang . Sedang. Sedangkan sistem kan sistem 4 4 memiliki kadar memiliki kadar DO yaDO yang rendah ng rendah dibanding dibanding dengan sistemdengan sistem yang lain yaitu berkisar 4. Kondisi yang ideal akan membuat sistem stabil kondisinya baik yang lain yaitu berkisar 4. Kondisi yang ideal akan membuat sistem stabil kondisinya baik kadar oksigen (O

kadar oksigen (O22) maupun kondisi ikan yang ada. Sementara itu kondisi yang kurang) maupun kondisi ikan yang ada. Sementara itu kondisi yang kurang

seimbang antara kadar oksigen (O

seimbang antara kadar oksigen (O22) dan jumlah ikan yang ada menyebabkan konsumsi) dan jumlah ikan yang ada menyebabkan konsumsi

okesigen (O

okesigen (O22) berlebih dan akhirnya kurang mendukung untuk keberlangsungan ikan.) berlebih dan akhirnya kurang mendukung untuk keberlangsungan ikan.

Komponen abiotik yang lain adalah suhu yang stabil antara 24°C-25 °C pada aquarium. Komponen abiotik yang lain adalah suhu yang stabil antara 24°C-25 °C pada aquarium. Ikan dapat hidup pada kondisi seperti ini

Ikan dapat hidup pada kondisi seperti ini karena cocok dan stabil, kemudian pH yang berkisarkarena cocok dan stabil, kemudian pH yang berkisar antara 6-8. Kondisi yang tidak terlalu asam

antara 6-8. Kondisi yang tidak terlalu asam dan tidak terlalu basa sangat sdan tidak terlalu basa sangat sesuai untuk hidupnyaesuai untuk hidupnya ikan dalam aquarium. Kondisi pH air

ikan dalam aquarium. Kondisi pH air yang paling ideal untuk kehidupan adalah pada keadaanyang paling ideal untuk kehidupan adalah pada keadaan netral, yaitu pada pH 7. Secara umum kondisi aquarium merupakam kondisi yang cukup baik netral, yaitu pada pH 7. Secara umum kondisi aquarium merupakam kondisi yang cukup baik untuk menunjang kehidupan ikan, walaupun kondisinya mengalami fluktuatif.

(19)

G.

G. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA

1.

1. Andri. 2011.Andri. 2011.  Ekologi  Ekologi Perairan.Perairan. http://www.scribd.com/doc/14066466/Ekologi- http://www.scribd.com/doc/14066466/Ekologi- Perairan

 Perairan.. Diakses pada 18 Februari 2014 Diakses pada 18 Februari 2014 2.

2. Campbell, Neil A. dkk., 2000.Campbell, Neil A. dkk., 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid 3 Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga: Jakarta.. Erlangga: Jakarta. 3.

3. Caudill, Herb, 2005.Caudill, Herb, 2005.  Ekosistem  Ekosistem dan dan Kesejahteraan Kesejahteraan Manusia Manusia Suatu Suatu Kerangka Kerangka PikirPikir untuk Penilaian

untuk Penilaian:Millennium Ecosystem Assessment. Jakarta.:Millennium Ecosystem Assessment. Jakarta. 4.

4. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qhttp://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090415040id=20090415040721AAQaWyB.(online721AAQaWyB.(online  )

 ).. Diakses kamis, 20 februari 2014. Diakses kamis, 20 februari 2014. 5.

5. Kistinnah, Idun, 2009.Kistinnah, Idun, 2009.  Biologi  Biologi Makhluk Makhluk Hidup Hidup dan dan LingkungannyaLingkungannya.Putra.Putra  Nugraha:Jakarta.

(20)

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUM

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP

“HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK HUBUNGAN ANTAR KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK ”” disusun untuk memenuhi tugas

disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Praktikum Interaksi Makhluk Hidup Mata Kuliah Praktikum Interaksi Makhluk Hidup

yang dibimbing oleh : yang dibimbing oleh : Bapak Agus Dharmawan Bapak Agus Dharmawan

Kelompok 4, Offering B : Kelompok 4, Offering B : 1.

1. Atznain Atznain Iqma Iqma (12035141090(120351410903)3) 2.

2. Endang Endang Rahmi Rahmi (12035140277(120351402777)7) 3.

3. Indah Indah Yunitasari Yunitasari (12035141089(120351410896)6) 4.

4. M. M. Miftakhul Miftakhul Huda Huda (12035140278(120351402780)0) 5.

5.  Nailul Izzah  Nailul Izzah (12035140278(120351402781)1) 6.

6. Riski Riski Lutfiani Lutfiani (12035140278(120351402782)2) 7.

7. Rosi Rosi Pawestri Pawestri (12035140278(120351402789)9)

PRODI PENDIDIKAN IPA PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERITAS NEGERI MALANG UNIVERITAS NEGERI MALANG

FEBRUARI 2014 FEBRUARI 2014

Gambar

Gambar untuk  untuk sistem  sistem 1  1  Gambar  Gambar untuk  untuk sistem  sistem 2 2
Grafik Pengukuran DO dari hari ke-0 sampai ke-10Grafik Pengukuran DO dari hari ke-0 sampai ke-10
Grafik Pengukuran pH dari hari ke-0 sampai ke-10Grafik Pengukuran pH dari hari ke-0 sampai ke-10
Grafik Pengukuran Suhu dar hari ke-0 sampai ke-10Grafik Pengukuran Suhu dar hari ke-0 sampai ke-10
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hydrilla) dalam proses respirasi mereka. Keadaan ikan pada hari-0 ikan 1 dan ikan 2 lebih sering di atas permukaan air untuk mengambil oksigen di udara. Sedangkan ikan 3 lebih

Dalam pertumbuhannya, tanaman selain memerlukan faktor-faktor internal untuk tumbuh juga membutuhkan faktor eksternal berupa kecukupan suhu, air, cahaya dan tentunya nutrisi (hal

Hasil yang diperoleh adalah semua organisme yang ditempatkan ditempat gelap akan mati semua karena tidak tersedianya cahaya untuk produsen melakuakan proses fotosintesis, tanpa

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi enzim, yaitu pengaruh suhu dimana suhu optimum Ada beberapa faktor yang mempengaruhi enzim, yaitu pengaruh suhu dimana suhu optimum untuk dapat

Menurut Lesmana (2001), suhu pada air mempengaruhi kecepatan reaksi kimia, baik dalam media luar maupun dalam tubuh ikan. Suhu makin naik, maka reaksi kimia akan ssemakin cepat,

Perlakuan lingkungan dengan variasi cahaya, kelembaban dan suhu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif jamur yang berarti cahaya dan uap air yang cukup

Daktor luar seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan amonia, salinitas serta fotoperiodisme juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Daktor  tersebut berinteraksi

Cahaya akan dibiaskan mendekati !aris normal jika cahaya merambat dari medium Fptic kuran.. rapat ke medium Fptic lebih rapat4 contohnya cahaya merambat dari udara ke