1 1 A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah Anemia Gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan
pembentukan Hb Hb tersebut. tersebut. Anemia Anemia pada pada ibu ibu hamil hamil merupakan merupakan masalahmasalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin.
timbul baik pada ibu maupun pada janin.
Pada umumnya anemia pada ibu hamil disebabkan karena Pada umumnya anemia pada ibu hamil disebabkan karena meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin. Biasanya juga meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin. Biasanya juga anemia terjadi karena pola makan terganggu saat massa kehamilan. Anemia anemia terjadi karena pola makan terganggu saat massa kehamilan. Anemia pada
pada ibu ibu hamil hamil tidak tidak bisa bisa dianggap dianggap sepele, sepele, karena karena ini ini dapat dapat beresiko beresiko fatalfatal pada
pada ibu ibu hamil hamil seperti seperti keguguran, keguguran, persalinan persalinan yang yang lama, lama, pendarahan pendarahan pascapasca melahirkan, bayi lahir prematur, bahkan ada kemungkinan bayi lahir dengan melahirkan, bayi lahir prematur, bahkan ada kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Hal ini disebabkan, jika cacat bawaan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Hal ini disebabkan, jika Ibu hamil menderita kurang Energi Protein akan berpengaruh pada gangguan Ibu hamil menderita kurang Energi Protein akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang fisik, mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak. Secara umum gizi buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat IQ anak. Secara umum gizi buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat
menciptakan generasi yang secara fisik dan mental lemah. Dilain pihak anak gizi buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.
Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut Anemia Kekurangan Zat Besi atau Anemia Gizi Besi. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian tablet besi, dan pemberian preparat besi jauh sebelum merencanakan kehamilan. Akan tetapi upaya-upaya tersebut belum memuaskan. Prevalensi anemia gizi besi pada ibu hamil masih berkisar antara 50-60% dan anak Balita sekitar 45%.
Salah satu kendala yang sering dihadapi dalam upaya perbaikan status anemia gizi adalah keterbatasan jumlah tenaga gizi baik dari segi kuantitas maupun kualitas sesuai dengan kompetensi yang ada dalam setiap unit pelayanan kesehatan masyarakat, baik dirumah sakit maupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Jurusan gizi Politeknik Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam sebagai institusi yang melahirkan tenaga ahli gizi program studi D-IV yang salah satu bidang peminatannya adalah gizi masyarakat. Beberapa kompetensi lulusan D-IV gizi harus dicapai dalam bentuk kegiatan PKL yang dilakukan di Puskesmas. Kompetensi ahli gizi sebagai pelaksana gizi di masyarakat di institusi, maka dalam proses belajar mengajar mahasiswa diwajibkan mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam manajemen pelayanan gizi di
Puskesmas yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu kegiatan surveilens, screening gizi, diklat gizi dan asuhan gizi.
Salah satu kompetensi lain yang diharapkan adalah kegiatan advokasi berupa rangkaian kegiatan dari mulai sosialisasi hingga pendampingan
kegiatan pada stackholder terkait. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung berjalannya program dengan kesinambungan dan meminimalisir kendala yang timbul.
B. Prioritas Masalah
Pada kegiatan surveilens dan screening di Puskesmas Kuta Baro, advokasi dilakukan kepada Kepala Puskesmas selaku preseptor juga tenaga pelaksana gizi selaku CI. Hal ini disampaikan meliputi lama kegiatan, macam dan ragam kegiatan serta dukungan yang diperlukan. Berkaitan dengan kegiatan surveilens berupa pengumpulan data sekunder Puskesmas. Karenanya izin kepala Puskemas selaku pimpinan institusi sangatlah penting seraya menjelaskan bahwa dari rangkaian data tersebut dapat diketahui persoalan yang berpotensi muncul.
Kegiatan screening lebih menfokuskan kegiatan outdoor antara lain berpartisipasi dalam kegiatan dipuskesmas dimaksudkan untuk pengumpulan
data ibu hamil yang anemia.
Jika dalam interpretasi data pada kegiatan surveilans dan screening gizi terdapat masalah, maka tindak lanjut dalam mengatasi hal ini yaitu
membuat pendidikan dan pelatihan sesuai dengan masalah yang terdapat diwilayah kerja Puskesmas Kuta Baro.
C. Rencana Persiapan
a. Bahan dan Alat Penyuluhan - Materi Anemia - LCD - Flipchart - Spidol - Kertas b. Data
- Prevalensi Anemia di Indonesia - Prevalensi Anemia di Aceh
- Prevalensi Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Baro c. Tenaga
Narasumber kepala Kesehatan Masyarakat, Pengawai Dinas Kesahatan. d. Biaya
Biaya akan di ambil dari biaya program Puskesmas Kuta Baro. e. Surveilen Gizi buruk
Pelaksanaan pemantauan wilayah kerja puskesmas Kuta Baro. f. Advokasi dan sosialisasi penanggulangan Anemia.
BAB II
TUJUAN ADVOKASI
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan advokasi pada pimpinan institusi. terhadap rencana praktek kegizian yang akan dilakukan, dapat menambah pengalaman untuk melakukan advokasi selanjutnya, serta dapat menurunkan
angka prevalensi anemia di puskesmas Kuta Baro.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan deteksi dini anemia melalui pemeriksaan di Puskesmas.
2. Meningkatkan cakupan dan kualitas tatalaksana anemia di puskesmas 3. Menyediakan Tablet besi kepada ibu hamil yang anemia.
4. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang makanan sumber zat besi yang bagus untuk di konsumsi.
BAB III
MANFAAT HASIL YANG AKAN DICAPAI
Adapun manfaat hasil yang diharapkan anatar lain :
1. Setelah dilaksanakan advokasi maka hasil yang akan diperoleh adalah dapat menurunkan angka prevalensi anemia.
2. Revitalisasi posyandu untuk mendukung pemantauan status anemia ibu hamil. 3. Dapat meningkatkan keterampilan tatalaksana terhadap anemia.
4. Dapat meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masalah anemia. 5. Dapat memberikan konseling terhadap masalah anemia.
6. Praktek kerja lapangan (PKL) dapat berlangsung sesuai dengan yang direncanakan setelah diperoleh komitmen dengan pihak institusi.
7. Pihak Puskesmas dapat mendukung secara penuh dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
BAB IV
PELAKSANAAN ADVOKASI
A. Tinjauan Program
Seluruh rangkaian praktek kerja lapangan di advokasi kepada preseptor secara sistematis. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan sampaikan antara lain sifat PKL yang berbentuk mengarah kepada PKL mandiri yaitu dukungan perbaikan penaggulangan masalah gizi buruk. Karenanya peran supervisor dari akademik menjadi hal yang sangat penting.
Pelaksanaan Program yang menjadi prioritas meliputi :
1. Pelaksanaan Surveilans gizi, yaitu melihat data sekunder yang ada di arsip puskesmas. Kemudian di peresentasekan untuk medapatkan hasil interpretasi data.
2. Pelaksanaan screening gizi dengan sasaran pada ibu hamil. 3. Pelaksanaan penanggulangan kepada ibu hamil yang anemia.
4. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan anemia diwilayah kerja Puskesmas Kuta Baro..
B. Pelaksanaan Program
Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program di Puskesmas Kuta Baro yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan advokasi tentang program penanggulangan kasus anemia pada ibu hamil yang akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kuta
Baro.
2. Melaksanakan surveilans dengan acuan data sekunder dari arsip puskesmas.
3. Melakukan screening gizi terhadap ibu hamil dengan melakukan pemerikaan status anemia ibu hamil setiap bulan di posyandu.
4. Dari hasil surveilans dan screening gizi, ditemukan masalah. Untuk memperkecil atau menghilangkan masalah dilakukan intervesi dengan cara melakukan asuhan gizi dan diklat (pendidikan dan pelatihan).
5. Untuk dapat melakukan semua program tersebut, perlu adanya advokasi yang baik kepada semua mitra agar program dapat dijalankan dengan baik.
BAB V
ASUMSI ADVOKASI
A. Asumsi Positif
- Mahasiswa bisa melakukan advokasi kepada Kepala Puskesmas dan mempersiapkan laporan advokasi serta intervensi.
- Terjalinnya kerja sama yang baik dengan semua mitra terkait sehingga diperoleh komitmen yang baik yang dapat menujang kegiatan.
B. Asumsi Negatif
- Adanya kesalahan dan perbedaan persepsi terhadap permasalahan yang timbul.
- Belum terciptanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan mitra di wilayah kerja puskesmas Batoh dikarenakan kurangnya komunikasi awal sebelum advokasi dilaksanakan.
- Terbatasnya waktu pelaksanaan advokasi dikarenakan minimnya waktu pembimbing, CI dan peserta advokasi.
BAB VI ORGANISASI
A. Struktur
- Ketua panitia : Pipit Novalinda - Anggotta : Ferra Ona Lianti
- Riza Fitria - Dewi Yanti
B. Tugas panitia
No Tugas Nama
1. Moderator Ferra Ona
2. Presentator Pipit Novalinda
3. Seksi persiapan
Dewi Yanti Riza Fitria
BAB VII
JADWAL KEGIATAN
Kegiatan advokasi dilaksanakan selama 3 minggu yaitu disetiap kegiatan dilakukan advokasi.
No Kegiatan Waktu Penanggung jawab Keterangan
1 Persiapan 6/5.2013 Dewi Yanti Persiapan
advokasi
2 Pelaksanaan Ferra Ona Pelaksanaan
program 3 Evaluasi pelaksanaan laporan Pipit Novalinda Riza Fitria Penulisan laporan
BAB VIII PLAN OF ACTION
A. Urutan Kegiatan
B. Rangkaian Kegiatan
No Kegiatan I II III IV V VI
1. Pembukaan 2. Advokasi I 3. Sceening Gizi 4. Advokasi II 5. Surveilans gizi 6. Advokasi III 7. Rencana Diklat 8. Advokasi IV 9. Diklat Gizi 10. Advokasi V 11. Penanggulangan Anemia 12. Penutupan Coacing peserta khususnya tentang advokasi Persiapan materi yang akan diadvokasikan Kegiatan advokasi
C. Rincian Kegiatan
No Kegiatan Lokasi Sasaran target Waktu pelaksanaan Penanggung jawab 1 Melakukan Advokasi dengan Kepala Puskesmas Puskesmas Kepala pusksesmas 100% tercapai Minggu pertama sampai minggu terakhir Mahasiswi 2 Pengumpulan data screening ibu hamil Pengumpulan data surveilans Puskesmas /posyandu Ibu hamil 100% tercapai Minggu pertama dan minggu kedua Mahasiswi 3 Mengolah data screening dan surveilans
Puskesmas Ibu hamil 100% tercapai Minggu pertama dan minggu kedua Mahasiswi 4 Melakukan penanggulangan anemia
Desa Ibu hamil yang anemia 100% tercapai Minggu kedua sampai dengan minggu ketiga Mahasiswi 5 Melakukan diklat gizi Puskesmas TPG, Kader, masyarakat 100% tercapai Minggu kedua sampai minggu tiga Mahasiswi 6 Membuat laporan PKL - Peserta/ Mahasiswa 100% tercapai Minggu pertama sampai minggu ketiga Mahasiswi
BAB IX
NETWORK PLANNING
Organisasi atau institusi yang direncanakan akan dijadikan network planning :
1. Kepala Puskesmas Kuta Baro, dalam hal ini bekerja sama yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan moril maupun materil.
2. Kepala Tata Usaha Puskesmas Kuta Baro sebagai pusat data sekunder serta penanggung jawab laporan SP2TP.
3. Mitra kerja di Puskesmas Kuta Baro dalam hal ini perawat, bidan koordinator, bidan desa dan kader koordinator saling bekerjasama dalam kegiatan
advokasi.
4. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro yang menjadi sasaran atau target, dapat berpartisipasi dalam program kegiatan.
BAB X
RENCANA PENILAIAN
No Input Proses Target/sasaran Indicator
keberhasilan 1. Rencana advokasi Pelaksanaan advokasi Ka. PKM, TPG dan mitra terkait
Adanya komitmen tentang pelaksanaan kegiatan selanjutnya 2. Rencana screening Pelaksanaan screening
Ibu Hamil Adanya hasil
screening bayi dan balita 3. Rencana surveilans Pelaksanaan surveilans TPG PKM Adanya kesepakatan tentang pelaksanaan surveilans 4. Rencana Penanggulangan Anemia Pelaksanaan Penanggulangan Anemia
Ibu Hamil Terlaksanya asuhan gizi sesuai dengan perencanaan
5. Rencana diklat Pelaksanaan diklat TPG, Kader dan masyarakat Terlaksananya diklat sesuai dengan perencanaan. 6. Partisipasi dalam kegiatan Mengundang sasaran yang akan diajak berpartisipasi Ka. PKM, TPG PKM dan peserta lainnya Semua yang diundang hadir pada kegiatan
7. Kesepakatan Advokasi dan komunnikasi Ka. PKM, TPG PKM dan mitra terkait Tercapainya kesepakatan terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
BAB XI
RENCANA TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil data screening gizi data surveilance gizi akan diolah secara manual menggunakan excel dan hasil tersebut akan direncanakan membuat kegiatan tindak lanjut berdasarkan permasalahan yang didapat dalam wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro seperti asuhan gizi individu dan diklat.