• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

3.1 Tujuan Komunikasi

3.1.1 Target Khalayak Sasaran Target Sasaran

a. Geografis :

Wilayah Indonesia, khususnya kota-kota yang sudah terakses bandara penerbangan domestik maupun internasional, baik yang memiliki medium-high density market maupun

secondary market. b. Demografis :

1) Jenis kelamin : Pria dan Wanita 2) Usia : 18 – 35 tahun

3) Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan 4) SSE : A B (Menengah keatas) c. Psikografis :

1) Remaja yang saat ini menyukai bepergian travel untuk tujuan mengexlore baik dengan tujuan liburan atau urusan lain di tempat-tempat atau destinasi-destinasi pariwisata yang tersebar luas di Indonesia.

2) Pebisnis muda yang mempunyai mobilitas tinggi untuk bepergian ke banyak kota-kota di Indonesia untuk kebutuhan bisnisnya.

(2)

Alasan pemilihan tema kampanye Safetylink “Safety Flight with Citilink” pada perancangan karya ini karena sejalan dengan marketing plan dari Citilink, antara lain untuk penetrasi brand di pasar budget traveler. Budget traveler yang dimaksudkan Citilink adalah target konsumen dengan demografis 18 – 35 tahun, dengan kisaran umur tersebut tergolong sebagai konsumen usia dewasa yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang modern. Maka dari itu untuk strategi kreatif perancangan kampanye iklan Safetylink perancang menggunakan pendekatan berupa animasi.

Visual animasi yang dikenal pada dewasa ini merupakan penggabungan unsur audio dan visual yang dimungkinkan khalayak akan lebih mengerti dan memahami dibandingkan melalui pendekatan lisan atau tulisan. Menurut perancang penggunaan visual animasi dinilai merupakan pendekatan yang efektif kepada khalayak dimana selama ini perancang melihat beberapa maskapai penerbangan LCC di Indonesia menggunakan pendekatan dengan iklan-iklan konvensional & promo. Diharapkan dengan menggunakan animasi menjadi sebuah terobosan baru penerbangan LCC Citlink dalam menyampaikan kampanye periklanannya mengenai keamanan penerbangan.

(3)

53 3.1.2 Creative Brief

Creative Brief

Client Citilink Ket Agency USP Communication

Issue

Terjadi beberapa kasus kecelakaan dan juga hal-hal negative yang terjadi pada jenis penerbangan LCC. Ada menganggap penerbangan LCC kurang memperhatikan kemanan dan pelayanan dan hanya berasumsi untuk memberikan harga semurah mungkin kepada konsumen.

Target Audience

• Remaja bersetatus kelas ekonomi

mengenah ke atas atau budfet traveler yang menyukai bepergian baik untuk urusan pribadi maupun travel liburan ke tempat-tempat di Indonesia maupun ke destinasi – destinasi pariwisata yang tersebar luas di Indonesia.

• Remaja dewasa yang berprofesi sebagai karyawan dengan kelas ekonomi menengah keatas yang mempunyai mobilitas tinggi untuk bepegian ke kota-kota di Indonesia untuk tujuan pribadi maupun kepentingan bisnis.

(4)

Objective

Meningkatkan kepercayaan passenger terhadap kualitas keamanan dan keselamatan yang diberikan Citilink dalam perjalanan mereka. Strategy

Memaparkan apa yang dilakukan Citilink guna menjaga ketatnya kemanan dan keselamatan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Net Impression

Citilink memberikan kenyamanan dan kemanan mulai dari keberangkatan hingga anda sampai ditujuan

Support

• Armada baru, umur pesawat minim • On time performance baik

• Mengacu pada Gas IOSA • Memperoleh berbagai award Mandatories

Penjalanan prosedur kemanan mulai dari pra-flight hingga post-pra-flight harus ditekankan. Consumer Response Statement

What the consumer will believe :

• Saya akan mencoba menggunakan Citilink

• Saya nyaman menggunakan Citilink • Saya percaya pada kemanan

mengggunakan Citilink

Tabel 3.1 Creative Brief

(5)

55

3.2 Strategi Komunikasi 3.2.1 Big Idea

Kreatifitas dalam sebuah pekerjaan dibidang periklanan berawal dari sebuah big idea, banyak orang-orang kreatif berbicara ide yang besar adalah ide yang Out Of The Box tetapi dalam hal periklanan ide yang out of the box tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan unsur simple dan bermakna dalam bagi para khalayaknya. Maka dari itu yang menjadi big idea dari kampanye iklan perusahaan ini adalah “SafetyLink” Safety Flight with Citilink.

Pemilihan big idea ini juga dilatarbelakangi dengan target konsumen maskapai penerbangan Citilink dengan kisaran umur 18 – 35 tahun dan perancang berharap menjadi sebuah perbedaan dengan maskapai penerbangan LCC lainnya di Indonesia.

1. AirAsia dalam pengamatan perancang, kampanye yang dikeluarkannya berupa promosi-promosi potongan harga tiket, destinasi penerbangan baru dan fitur-fitur kerjasama dengan beberapa hotel, serta kampanye #togetherwestand yang baru-baru ini dikeluarkan oleh AirAsia setelah adanya insiden kecelakaan pesawat rute penerbangan Surabaya-Singapura yang memang bertujuan ingin mengubah citra merek dari AirAsia itu sendiri. Bentuk visual yang disajikan oleh AirAsia dalam kampanye periklanannya pun lebih kepada pengambilan gambar video secara konvensional di dalam aktivitas sebuah bandara, adapun untuk visual animasi AirAsia lebih

(6)

banyak menggunakan animasi motion graphic pada video untuk promosinya.

Gambar 3.1 capture tayangan iklan yang pernah dibuat oleh maskapai penerbangan AirAsia (AirAsia Big Promo, AirAsia Indonesia People Campaign)

Sumber: www.youtube.com

2. Lion Air, di Indonesia sendiri maskapai penerbangan Lion Air adalah maskapai penerbangan yang jarang melakukan aktifitas periklanan baik melalui channel media nasional maupun internet. Adapun yang percancang analisis Lion Air pernah mengeluarkan sebuah iklan bertemakan Freedom To Fly yang dikeluarkan di Thailand. Pendekatan visualnya lebih kepada sebuah jalan cerita seorang pasangan yang ingin berpergian dengan mengandalkan kedalaman isi cerita karena sesuai dengan pangsa pasar khalayak di Negara Thailand.

(7)

57

Gambar 3.2 capture tayangan iklan yang pernah dibuat oleh maskapai penerbangan Lion Air (Freedom to Fly, Thailand lion air)

Sumber: www.youtube.com

3. Sriwijaya Air dalam pembuatan iklannya tidak terlalu berbeda dengan maskapai penerbangan AirAsia yang mengkomunikasikan citra merek dari perusahaannya dengan penyampaian visual berupa video aktifitas didalam bandara.

Gambar 3.2 capture tayangan iklan yang pernah dibuat oleh maskapai penerbangan Sriwijaya Air (TVC Corporate)

Sumber: www.youtube.com

Dengan melihat hal diatas yang dilakukan beberapa maskapai penerbangan LCC di Indonesia, perancang mempunyai maksud untuk menyampaikan sebuah kampanye periklanan melalui pendekatan

(8)

visual berupa animasi yang dikemas dalam sebuah kampanye periklanan bertemakan “SafetyLink (Safety Flight with Citilink). Karena perancang bermaksud menyampaikan kepada khalayak bahwa Citilink yang memang sebagai maskapai penerbangan LCC menjalankan prosedur penerbangan dengan berorientasi kepada keselamatan konsumennya sebagaimana selama ini telah ditetapkan oleh pemerintah melalui pendekatan yang sesuai dengan target market dari maskapai Citilink. Dengan penghargaan yang diperoleh Citilink sebagai Leading Cost Airlines selama empat tahun yakni tahun 2011-2014, perancang memperkuat big idea SafetyLink dengan beberapa penghargaan yang telah diraihnya.

3.2.2 Materi Pesan

Dalam iklan televisi perusahaan SafetyLink terdapat beberapa materi pesan yang terkandung didalamnya, antara lain:

a. To Inform

Komunikasi Informatif (Informative Communication)

merupakan sebuah pesan kepada seseorang atau sejumlah orang mengenai hal hal baru yang diketahui seperti penyampaian berita dalam media massa. Pada hal ini berlaku umum, media menimbulkan keserempakan, serta komunikasinya heterogen (beragam) biasanya digunakan oleh media yang bersifat asosiai dengan cara menyisipkan pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak.

(9)

59

Perancang menginginkan untuk menginformasikan kepada khalayak value-value positif dari Citilink yang berhubungan dengan safety flight. Bahwa Citilink adalah maskapai penerbangan LCC yang senantiasa menjaga keamanan dan keselamatan secara maksimal penumpangnya sampai tujuan yang terbukti dari berbagai award yang Citilink telah peroleh dari berbagai pihak-pihak terkait.

b. To Persuade

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pandapat, atau perilaku komunikasi yang lebih menekankan sisi psikologis komunikasi. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku. Tetapi persuasi dilakukan dengan halus, yang mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang. Karena pesan-pesan persuasi bertujuan untuk mempengaruhi

audience yang cendrung mempertahankan ide atau gagasannya. Maka

dari itu pesan-pesan persuasi umumnya lebih lama dan lebih rinci. Yang perancang inginkan adalah untuk mempengaruhi khalayak agar mereka mengerti tentang penerbangan yang aman dan nyaman itu seperti apa dan nantinya mereka tidak salah untuk memilih penerbangan khususnya dengan jenis penerbangan LCC, tidak semata-mata melihat harga murah tetapi asal memilih maskapai. Disini kita menuntun khalayak untuk dapat memilih Citilink sebagai maskapai pilihan mereka karena sudah terbukti selama 4 tahun

(10)

berturut-turut maskapai ini mendapatkan gelar maskapai LCC terbaik di Indonesia.

3.3 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang digunakan perancang dalam hal ini adalah dengan menggunakan sebuah pemasaran terpadu yang dikemas dalam sebuah kampanye periklanan. Kampanye periklanan dirasa merupakan solusi dalam penyampaian pesan keselamatan penerbangan, karena menurut perancang dengan hanya menggunakan satu media periklanan saja untuk menyampaikan hal semua tersebut tidaklah cukup. Karena pada umumnya dibutuhkan media yang secara langsung berinteraksi dengan khalayak pengguna maskapai penerbangan tersebut.

Adapun kampanye periklanan tersebut berisi mengenai prosedur-prosedur keselamatan penerbangan yang ditetapkan oleh menteri perhubungan Indonesia dan prosedural penerbangan internasional yang ditetapkan oleh IOSA

(IATA Operational Safety Audit). Dimulai dari proses Flight Operation, Maintenance, Ramp, Flight Attendant. Hal ini perancang lakukan karena sesuai

dengan kreatif brief maskapai penerbangan Citilink yang ingin menyampaikan pesan mengenai keselamatan penerbangan.

(11)

61

3.4 Pendekatan Kreatif

Gambar 3.4 konsep media promosi kampanye periklanan safetylink Sumber: perancang

Pada perancangan kampanye periklanan ini perancang merumuskan pendekatan kreatif dalam beberapa media promosi, antara lain:

a. TVC b. Website c. Label Bag d. Folder Map

e. Augmented Reality Games f. Theatrical

(12)

3.5 Pendekatan Visual 3.5.1 Logo Safetylink

Gambar 3.5 logo kampanye periklanan safetylink Sumber: perancang

Mengambil dari pertaturan yang dikeluarkan oleh menteri perhubungan dan IOSA (IATA Operational Safety Audit) mengenai prosedural penerbangan internasional dimana maskapai penerbangan harus mengikuti empat langkah dasar dalam mewujudkan penerbangan aman. Yaitu proses Flight Operation, Maintanance, Ramp, dan Flight Attendant. Beberapa warna yang digunakan dalam logo safetylink

Empat unsur LINK yang terhubung mewakili empat langkah dasar prosedur penerbangan aman yang membentuk sebuah alur perjalanan atau proses masakapai penerbangan. Dan warna hijau merupakan warna dasar dari logo Citilink Indonesia. Sehingga logo safetylink ini membentuk sebuah proses standar keamanan yang dilakukan maskapai penerbangan Citilink dalam mewujudkan maskapai penerbangannya yang aman dan sesuai standar keamanan internasional.

(13)

63 3.5.2 Storyboard TVC SCENE: 01 Fakta-fakta mengenai penerbangan LCC AUDIO SFX: Instrumen VO: Tragedi, ratusan jiwa melayang akibat kecelakaan transportasi udara di Indonesia

(14)

SCENE: 02 Fakta-fakta mengenai penerbangan LCC AUDIO SFX: Instrumen SCENE: 03 Fakta-fakta mengenai penerbangan LCC AUDIO SFX: Instrumen SCENE: 04 Fakta-fakta mengenai penerbangan LCC AUDIO SFX: Instrumen Akankah hal ini terus terjadi…?

(15)

65 SCENE: 05 Bumper opening logo AUDIO SFX: Instrumen VO: Kini citilink berkomitmen dalam mewujudkan penerbangan yang aman melalui Safetylink “Safety Flight with Citilink” SCENE: 06 Aboarding pass AUDIO SFX: Instrumen VO: Pelayanan yang menyenangkan anda dapatkan saat terbang bersama citilink.

(16)

SCENE: 07 AUDIO SFX: Instrumen VO: Mulai dari boarding pas, hingga pengurusan bagasi dilakukan dengan sangat teliti dan keamanan yang terjamin. SCENE: 08 Text: 1. Flight Operation AUDIO SFX: Instrumen VO: Sebelum terbang, Kami melakukan briefing antara flight operation dan awak kru untuk mengetahui rute, prakiraan cuaca dan rencana penerbangan, serta dokumen-dokumen lain sehingga penerbangan lebih terencana dan aman.

(17)

67 SCENE: 09 Text: 2. Maintenance AUDIO SFX: Instrumen VO: Perawatan dan kesiapan pesawat menjadi factor penting untuk menjamin keselamatan penerbangan SCENE: 10 Text: 3. Ramp Process AUDIO SFX: Instrumen

(18)

SCENE: 11 Text: 4. Flight Attendant

AUDIO

SFX: Instrumen VO: Awak kabin yang ramah dan terlatih akan selalu menemani dan siap melayani dalam penerbangan anda. SCENE: 12 AUDIO SFX: Instrumen VO: Selamat menikmati penerbangan aman bersama Citilink

Gambar

Tabel 3.1 Creative Brief
Gambar 3.1 capture tayangan iklan yang pernah dibuat oleh maskapai  penerbangan AirAsia (AirAsia Big Promo, AirAsia Indonesia People Campaign)
Gambar 3.2 capture tayangan iklan yang pernah dibuat oleh maskapai  penerbangan Lion Air (Freedom to Fly, Thailand lion air)
Gambar 3.4 konsep media promosi kampanye periklanan safetylink  Sumber: perancang

Referensi

Dokumen terkait

isu-isu yang menjadi ancaman dan mengganggu kepentingan nasional suatu Politik luar negeri suatu negara cenderung untuk memperhatikan. kepentingan nasionalnya dan memperjuangkannya

tersebut tidak dapat mengeneralisasikan kondisi yang ada mengingat data volume impor produk Minuman Beralkohol yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Indonesia (2016)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor riwayat keluarga PJK dengan kejadian penyakit jantung koroner dengan nilai odd

Tetapi kemudian ditafsirkan sebagai ‘yang pertama dari ciptaan‘, sehingga ini sangat memberikan arti yang jauh berbeda dari penggunaan kata ‘yang sulung atau

Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat di Kota Denpasar yang melakukan impulse buying behavior, maka dari pada itu peneliti melakukan penelitian dengan

Pada kasus Montara tidak ada ketentuan hukum internasional yang mengatur pertanggungjawaban pencemar kegiatan anjungan minyak lepas pantai seperti ketentuan hukum yang terdapat

Simpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan bermakna antara GPPH dengan status gizi (p= 0,028), dimana prevalensi anak dengan status gizi tidak normal pada kelompok