• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan polarisasi cahaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan polarisasi cahaya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membr

membrikan Bikan Berkat derkat dan Anan AnugerahugerahNya bNya bagi kagi kami seami sehingghingga a kami kami dapatdapat menyelesaikan penusunan Laporan Praktikum Difraksi elombang !ahaya ini" menyelesaikan penusunan Laporan Praktikum Difraksi elombang !ahaya ini"

#ami menyadari bah$a masih banyak kekurangan dalam laporan #ami menyadari bah$a masih banyak kekurangan dalam laporan  praktikum ini" %leh #arena itu kami sangat

 praktikum ini" %leh #arena itu kami sangat berterima kasih apabila ada berterima kasih apabila ada kritik ataukritik atau saran yang membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan nantinya saran yang membangun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan nantinya dapat bermanfaat bagi penyusun serta kalangan pemba&a pada umumnya"

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang

Polarisasi &ahaya adalah pembatasan atau pengutuban arah getaran gelombang trans'ersal menjadi satu arah getar tertentu" Difraksi gelombang ini mempunyai  pola pola yang berbeda(beda misalnya Polarisasi Lingkaran ) untuk beda fasenya * +,- ).+,- ) atau kelipatan ganjil dari +,- ) getaran yang dihasilkan akan berupa lingkaran" elombang dengan polarisasi melingkar dapat diuraikan menjadi -gelombang dengan polarisasi tegak lurus" Polarisasi linier   polarisasi linear terjadi ketika &ahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya"/ntuk selisih fasenya * 0 ) + ) -+) .+ ) atau setiap kelipatan bulat dari + ) getaran yang dihasilkan akan linier " Polarisasi ellips /ntuk semua selisih fasa lainnya) getaran yang dihasilkan akan berupa ellips" elombang dengan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi - gelombang dengan  polarisasi tegak lurus" #etiga polarisasi ini juga bisa terjadi akibat - buah

gelombang &ahaya yang orientasi arah medan listriknya berbeda  bergabung menjadi satu" 1ika orientasi arah medan listriknya sama maka akan terjadi superposisi 2interferensi atau difraksi3" %leh karena untuk membuktikan hal ini maka kami kelompok 4 melakukan per&obaan ini yang berjudul polarisasi &ahaya dengan menggunakan peralatan pas&o s&ientifi&"

(3)

1.3.Alat dan Bahan

4" Polari5ation Analy5er %6(78.. 4 buah

-" Basi& %pti&s Ben&h 290 &m3 %6(78:4 4 buah ." Aperture Bra&ket %6(78.: 4 buah

:" ;ed Diode Laser %6(78-8A 4 buah

8" 6ensor !ahaya 6ensiti'itas Tinggi P6(-4<9 4 buah 9" 6ensor erak P6(-4-0 4 buah

<" PA6P%;T =nterfa&e 4 buah

(4)

BAB II

KAIAN PU!TAKA

2.1."aha#a Ter$%lar&'a'& da$at d&t&()ulkan karena

Polarisasi &ahaya adalah pembatasan atau pengutuban arah getaran gelombang trans'ersal menjadi satu arah getar tertentu"

4" Polarisasi karena Pemantulan

Berkas sinar alami 2sinar yang belum terpolarisasi3 dijatuhkan dari medium udara) ke medium ka&a 2&ermin datar3" Dengan sudut datang i > 8<o) maka sinar  yang dipantulkan sudah terpolarisasi) seperti pada gambar berikut*

-" Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan

Pemantulan akan menghasilkan &ahaya terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar   biasnya membentuk sudut ?0o" Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan

sejajar dengan bidang pantul" %leh karena itu sinar pantul tegak lurus sinar bias)  berlaku * = p @ r > ?0o atau r > ?0o  = p"

Dengan demikian) berlaku pula 1adi) diperoleh persamaan #eterangan *

n2 : indeks bias medium tempat &ahaya datang n1 * medium tempat &ahaya terbiaskan

 I  p * sudut pantul yang merupakan sudut terpolarisasi"

Persamaan diatas merupakan bentuk matematis dari ukum Bre$ster" ." Polarisasi karena Penyerapan 6elektif

Polarisasi yang diperoleh dengan memasang dua buah polaroid) yaitu polarisator  dan analisator" Polarisator berfungsi untuk menghasilkan &ahaya terpolarisasi linier dari &ahaya alami

yang tak terpolarisasi" Analisator berfungsi untuk mengubah arah polarisasi dan mengatur besar intensitas &ahaya yang akan diteruskan ke pengamat"

6uatu &ahaya tak terpolarisasi datang pada lembar polaroid pertama disebut P%LA;=6AT%;) dengan sumbu polarisasi ditunjukkan oleh garis(garis pada  polarisator" #emudian dile$atkan pada polaroid kedua yang disebut ANAL=6AT%;" 1ika kuat medan listrik &ahaya terpolarisasi 'ertikal sebelum analisator adalah E) maka kuat medan listrik &ahaya terpolarisasi yang keluar dari analisator adalah E &os C

Maka intensitas sinar yang diteruskan oleh polarisator =4) haruslah memiliki = 2=ntensitas3) dimana *

=4 >  =0

dengan =0 adalah intensitas &ahaya mula(mula 2&ahaya yang tidak Terpolarisasi3" !ahaya dengan =ntensitas 2=43 kemudian datang pada analisator dan &ahaya yang keluar dari analisator akan memiliki intensitas &ahaya 2=-3" Menurut /#/M MAL/6) hubungan antara =- dan =4 dapat sinyatakan oleh *

=- > =4 &os- C atau =->  =0 &os- C

dengan C sebagai sudut antara sumbu polarisasi dan sumbu analisator" 4. Polarisasi karena Pembiasan ganda 2bias ganda3

(5)

Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila &ahaya mele$ati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu) misalnya pada kristal kalsit"

4" berkas sinar biasa 2ordinary3

-" berkas sinar luar biasa 2etraordinary3

#etika berkas &ahaya yang tidak terpolarisasi memasuki bahan bias kembar) &ahaya itu akan terpisah menjdi - &ahaya yang terpolarisasi"

4" 6inar 4 > 6inar istime$a

Tidak memenuhi hukum snellius 2hukum pembiasan3 dan &ahaya ini adalah &ahaya yang terpolarisasi sempurna"

 b" 6inar - > 6inar biasa

Memenuhi hukum 6nellius dan &ahaya terpolarisasi sebagian " 8" Polarisasi karena amburan

1ika &ahaya datang pada suatu sistem 2misal" gas3) maka elektron(elektron dalam  partikel dapat menyerap dan meman&arkan kembali sebagian dari &ahaya" Penyerapan dan pemantulan kembali ini disebut sebagai hamburan" amburan inilah yang menyebabkan &ahaya matahari mengenai pengamat di bumi terpolarisasi sebagian" amburan jugalah yang menyebabkan langit tampak biru" Berdasarkan analisis tentanghamburan) untuk intesitas &ahaya tertentu) intensitas &ahaya yang dihamburkan bertambah dengan bertambahnya frekuensi" #arena &ahaya biru mempunyai frekuensi yang lebih tinggi dari pada &aha ya merah) maka &ahaya biru dihamburkan lebih banyak dari &ahaya merah"

2.2.en&'*en&' P%lar&'a'& "aha#a

4" Polarisasi Lingkaran

/ntuk beda fasenya * +,- ).+,- ) atau kelipatan ganjil dari +,- ) getaran yang dihasilkan akan berupa lingkaran" elombang dengan polarisasi melingkar dapat diuraikan menjadi - gelombang dengan polarisasi tegak lurus.

-" Polarisasi linier

Polarisasi linear terjadi ketika &ahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya"/ntuk selisih fasenya * 0 ) + ) -+) .+ ) atau setiap kelipatan bulat dari + ) getaran yang dihasilkan akan linier "

." Polarisasi ellips

/ntuk semua selisih fasa lainnya) getaran yang dihasilkan akan berupa ellips" elombang

dengan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi - gelombang dengan polarisasi tegak lurus"

#etiga polarisasi ini juga bisa terjadi akibat - buah gelombang &ahaya yang orientasi arah medan listriknya berbeda bergabung menjadi satu" 1ika orientasi arah medan listriknya sama maka akan terjadi superposisi 2interferensi atau difraksi3"

(6)
(7)

BAB III

+ET,DE PENELITIAN 3.1. en&' Penel&t&an

1enis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen murni) yaitu penelitian yang semua 'ariable ( 'ariable dalam penelitian dapat dikontrol sepenuhnya"

3.2. -aktu dan Te($at

Penelitian ini dilaksanakan pada 6abtu) oktober -049 bertempat di Laboratorium elombang dan %ptik) yang berlokasi di Laboratorium Fisika) Program 6tudi Pendidikan Fisika) Fakultas #eguruan dan =lmu Pendidikan) /ni'ersitas Tadulako) Palu"

3.3. Pr%'edurKerja

4" Merangkai alat seperti gambar berikut

-" menaikan plat aperture pada pemegang aperture braket "

." menaikan 6ensor !ahaya dengan 6ensiti'itas Tinggi pada Aperture Bra&ket dan pasang sensor ke PA6P%;T =nterfa&e" Pilih G 6un G 2 0(40)000 3 pengaturan di sisi sensor " ."

:" memutar disk aperture pada sensor &ahaya untuk aperture melingkar  terbuka 2lihat br"8 3 "

(8)

8" Naikan6ensor erak pada braket polari5er" ubungkan katrol besar di 6ensor erak  dengan katrol polari5er dengan sabuk plastik 

9" memasang 6ensor erak ke PA6P%;T =nterfa&e"

<"

 Tempatkan semua komponen di Optik Melacak seperti yang

ditunjukkan

+ENGATUR !,T-ARE

Mulai Data 6tudio dan membuka file yang bernamaGPolari5ationHPA6P%;T"dsG" PR,!EDUR UNTUK 2 P,LARI/ER 

Dalam dua langkah pertama) selaraskan polari5er untuk memungkinkan jumlah maksimum &ahaya yang le$at"

4" #arena sinar laser sudah terpolarisasi) polari5er pertama harus sejajar  dengan sumbu laser polarisasi" Pertama lepaskan pemegang dengan  polari5er dan 6ensor erak dari trek" eser semua komponen di trek   berdekatan dan meredupkan lampu kamar" #lik 6tart dan kemudian

(9)

&ahaya pada skala angka adalah pada maksimum" Tekan 6top dan meninggalkan polari5er dalam posisi itu" Dari menu Per&obaan pilih Gapus Data terakhir ;unG"

2. /ntuk memungkinkan intensitas maksimum &ahaya melalui kedua

 polari5er) menempatkan pemegang dengan polari5er dan ;otary Motion 6ensor kembali pada jalur) tekan 6tart) dan kemudian memutar polari5er yang tidak memiliki 6ensor erak sampai intensitas &ahaya pada angka skala berada pada titik maksimum dan tekan 6top 2lihat ambar" 73" Dari menu Per&obaan pilih Gapus Data terakhir ;unI

Gambar 8: Putar polarizer Yang Telah Sensor Gerak 

." Tekan Mulai dan perlahan(lahan memutar polari5er yang memiliki 6ensor  erak melalui .90 derajat" #emudian tekan 6top" 6impan data ini"

Gambar

Gambar 8: Putar polarizer Yang Telah Sensor Gerak 

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu sifat-sifat dari cahaya adalah dapat mengalami difraksi, yaitu merupakan gejala penyebaran arah yang dialami oleh seberkas gelombang cahaya ketika melalui suatu

dilengkapi dengan tanga darurat dari atas sampai  basement Di lokasi &amp;otel Selama kegiatan  beroperasi.. 15!KP&#34;S!2##$ ttg tingkat getaran% kebisingan dan kebauan

Sebagai contoh sinyal yang berbentuk sinusoidal dan mempunyai dua arah gelombang, yaitu arah dari kutub positif ke negatif dan arah dari negatif ke positif, kemudian dijadikan

Pola difraksi ini dapat terbentuk dengan penghalang celah tunggal, dua celah, dan banyak celah (Viridi, 2010).Pengukuran panjang gelombang telah dilakukan oleh

Prinsip kerja dari arus searah adalah membalik tegangan dari gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan komutator, dengan demikian arus yang berbalik

*arah meru!akan suatu jaringan tu$uh )ang tera!at i alam !em$uluh arah )ang warnan)a merah. *imana&amp; !lasma arah meru!akan &#34;airan )ang

Infrasonik Pada dasarnya manusia mempunyai batas pendengaran dalam meanangkap gelombang bunyi anatara 20Hz-20kHz, misalnya frekuensi bunyi yang berkisar antara 20Hz 20 getaran per