• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN selulitis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN selulitis"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN

SELULITIS SELULITIS

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah

Oleh Oleh

DANI WA

DANI WAHYU FIHYU FITRAMATRAMA NIM 1301100031 NIM 1301100031

KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURU

JURUSAN SAN KEPERKEPERAWAWAATATANN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG

2016 2016

(2)
(3)

LAPORAN PENDAHULUAN SELULITIS

A. KONSEP DASAR  1. PENGERTIAN

Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan jaringan subkutan biasanya disebabkan oleh inasi bakteri melalui suatu area yang robek pada kulit, meskipun demikian hal ini dapat terjadi tanpa bukti sisi entri dan ini biasanya terjadi pada ekstremitas bawah

Selulitis adalah peradangan akut terutama menyerang jaringan subkutis, biasanya didahului luka atau trauma dengan penyebab tersering Streptokokus betahemolitikus dan Stafilokokus aureus! Sellulitis adalah peradangan pada jaringan kulit yang mana "enderung meluas kearah samping dan ke dalam

#adi selulitis adalah infeksi pada lapisan kulit yang lebih dalam yang disebabkan oleh  bakteri Stapilokokus aureus, Strepkokus grup A dan Streptokokus piogenes! $engan

karakteristik sebagai berikut %

a! Peradangan supuratif sampai di jaringan subkutis  b! Mengenai pembuluh limfe permukaan

"! Plak eritematus, batas tidak jelas dan "epat meluas 2. KLASIFIKASI

Selulitis dapat digolongkan menjadi% a. Selul!" S#$u%"$#&!a Se#'u" A$u!

Selulitis yang terbatas pada daerah tertentu yaitu satu atau dua spasia fasial, yang tidak jelas  batasnya!&nfeksi bakteri mengandung serous, konsistensinya sangat lunak dan

spongius!Penamaannya berdasarkan ruang anatomi atau spasia yang terlibat! (. Selul!" S#$u%"$#&!a Su&u#a#!) A$u!

Prosesnya hampir sama dengan selulitis sirkumskripta serous akut, hanya infeksi bakteri tersebut juga mengandung suppurasi yang purulen! Penamaan berdasarkan spasia yang dikenainya!#ika terbentuk eksudat yang purulen, mengindikasikan tubuh bertendensi membatasi penyebaran infeksi dan mekanisme resistensi lokal tubuh dalam mengontrol infeksi!

*. Selul!" D)u" A$u!

$ibagi lagi menjadi beberapa kelas, yaitu% '! (udwig)s *ngina

+! Selulitis yang berasal dari inframylohyoid ! Selulitis Senator)s $ifus Peripharingeal

(4)
(5)

-! Selulitis .asialis $ifus

/! .as"itis 0e"roti1ing dan gambaran atypi"al lainnya 2! Selulitis Kronis

Selulitis kronis adalah suatu proses infeksi yang berjalan lambat karena terbatasnya irulensi  bakteri yang berasal dari fokus gigi! Biasanya terjadi pada pasien dengan selulitis

sirkumskripta yang tidak mendapatkan perawatan yang adekuat atau tanpa drainase! 3! Selulitis $ifus yang Sering $ijumpai

Selulitis difus yang paling sering dijumpai adalah Phlegmone 4 *ngina (udwig)s! *ngina (udwig)s merupakan suatu selulitis difus yang mengenai spasia sublingual, submental dan submandibular bilateral, kadang5kadang sampai mengenai spasia pharingeal! Selulitis dimulai dari dasar mulut! Seringkali bilateral, tetapi bila hanya mengenai satu sisi4 unilateral disebut Pseudophlegmon!

3. ETIOLOGI

Penyebab dari selulitis menururt &sselba"her 6+778 9 2-: adalah bakteri streptokokus grup *, streptokokus piogenes dan stapilokokus aureus!

Penyakit selulitis dapat disebabakan oleh % a! &nfeksi bakteri dan jamur %

'! $isebabkan oleh Strepto"o""us grup * dan Staphylo"o""us aureus; +! Pada bayi yang terkena penyakit ini dibabkan oleh Strepto"o""us grup B

! &nfeksi dari jamur, Tapi &nfeksi yang diakibatkan; jamur termasuk jarang *eromonas <ydrophila!

-! S! Pneumoniae 6Pneumo"o""us:  b! Penyebab lain %

'! =igitan binatang, serangga, atau bahkan gigitan manusia! +! Kulit kering

! >ksim

-! Kulit yang terbakar atau melepuh /! $iabetes

2! Obesitas atau kegemukan

3! Pembekakan yang kronis pada kaki ?! Penyalahgunaan obat5obat terlarang

(6)
(7)

8! Menurunnyaa daya tahan tubuh '7! @a"ar air

''! Malnutrisi '+! =agal ginjal

+. PATOFISIOLOGI

Bakteri pathogen yang menembus lapisan luar menimbulkan infeksi pada permukaan kulit atau menimbulkan peradangan! Penyakit infeksi sering berjangkit pada orang gemuk, rendah gi1i, orang tua dan pada orang dengan diabetes mellitus yang pengobatannya tidak  adekuat!

=ambaran klinis eritema lokal pada kulit dan sistem ena serta limfatik pada ke dua ekstremitas atas dan bawah! Pada pemeriksaan ditemukan kemerahan yang karakteristi hangat, nyeri tekan, demam dan bakterimia!

Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan oleh Streptokokus grup A, Streptokokus lain atau Staphilokokus aereus, ke"uali jika luka yang terkait berkembang  bakterimia, etiologi mi"robial yang pasti sulit ditentukan, untuk abses lokalisata yang mempunyai gejala sebagai lesi kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan! Meskipun etiologi abses ini biasanya adalah stapilokokus, abses ini kadang disebabkan oleh "ampuran  bakteri aerob dan anaerob yang lebih kompleks! Bau busuk dan pewarnaan gram pus

menunjukkan adanya organisme "ampuran!

Ulkus kulit yang tidak nyeri sering terjadi! (esi ini dangkal dan berindurasi dan dapat mengalami infeksi! >tiologinya tidak jelas, tetapi mungkin merupakan hasil perubahan  peradangan benda asing, nekrosis dan infeksi derajat rendah!

(8)
(9)

6. PATHWAY SELULITIS

 ,. TANDA DAN GEJALA

Selulitis menyebabkan kemerahan atau peradangan yang terlokalisasi! Kulit tampak merah,  bengkak, li"in disertai nyeri tekan dan teraba hangat! Auam kulit mun"ul se"ara tiba5tiba dan

memiliki batas yang tegas! Bisa disertai memar dan lepuhan5lepuhan ke"il! =ejala lainnya adalah%

a! $emam  b! Menggigil

(10)
(11)

d! 0yeri otot

e! Tidak enak badan

Manifestasi klinis selulitis adalah kerusakan kronik pada kulit sistem ena dan limfatik pada kedua ekstremitas, kelainan kulit berupa infiltrat difus subkutan, eritema lokal, nyeri yang "epat menyebar dan infitrasi ke jaringan dibawahnya, bengkak, merah dan hangat, nyeri tekan, supurasi dan lekositosis!

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG - DIAGNOSTIK 

 Tidak membutuhkan prosedur lebih lanjut untuk sampai ke tahap diagnosis yang meliputi anamnesis, uji laboratorium, sinar  dll, dalam kasus "ellulite yang belum mengalami komplikasi yang mana kriterianya seperti %

a! $aerah penyebaran belum luas

 b! $aerah yang terinfeksi tidak mengalami rasa nyeri atau sedikit nyeri

"! Tidak ada tanda5tanda systemi" seperti % demam, terasa dingin, dehidrasi, ta"hypnea, ta"hy"ardia,hypotensi!

d! Tidak ada fa"tor resiko yang dapat menyebabkan penyakit bertambah parah seperti % Umur yang sangat tua, daya tahan tubuh sangat lemah!

#ika sudah mengalami gejala seperti adanya tanda systemi", maka untuk melakukan diagnosis membutuhkan penegakan diagnosis tersebut dengan melakukan pemeriksaan lab seperti % a! @omplete blood "ount, menunjukkan kenaikan jumlah leukosit dan rata5rata sedimentasi eritrosit! Sehingga mengindikasikan adanya infeksi bakteri!

 b! BU0 leel "! @reatinine leel d! @ulture darah e! Pembuangan luka

'! &mmunofluores"en"e % &mmunofluores"en"e adalah sebuah teknik yang dimana dapat membantu menghasilkan diagnosa sera pasti pada kultur "ellulites negatie, tapi teknik ini  jarang digunakan!

+! Penggunaan MA& juga dapat membantu dalam mendiagnosa infeksi "ellulites yang parah! Mengidentifikasi pyomyositis, ne"roti1ing fas"itiis, dan infeksi selulitis dengan atau tanpa  pembentukan abses pada subkutaneus!

(12)
(13)

. PENATALKASANAAN MEDIS

Aawat inap di rumah sakit, &nsisi dan drainase pada keadaan terbentuk abses! Pemberian antibiotik seperti oksasilin atau nafsilin, obat oral dapat atau tidak digunakan, infeksi ringan dapat diobati dengan obat oral pada pasien diluar rumah sakit, analgesik, antipiretik! Posisi dan imobilisasi ekstremitas, bergantian kompres lembab hangat 6(ong, +772 % 237:!

Pengobatan yang tepat dapat men"egah penyebaran infeksi ke darah dan organ lainnya!

$iberikan peni"illin atau obat sejenis peni"illin 6misalnya "loa"illin:! #ika infeksinya ringan, diberikan sediaan per5oral 6ditelan:! Biasanya sebelum diberikan sediaan per5oral, terlebih dahulu diberikan suntikan antibiotik jika%

a! penderita berusia lanjut

 b! selulitis menyebar dengan segera ke bagian tubuh lainnya "! demam tinggi!

#ika selulitis menyerang tungkai, sebaiknya tungkai dibiarkan dalam posisi terangkat dan dikompres dingin untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan!

Pe/*eaa/

#ika memiliki luka %

a! Bersihkan luka setiap hari dengan sabun dan air  b! Oleskan antibioti"

"! Tutupi luka dengan perban

d! Sering5sering mengganti perban tersebut e! Perhatikan jika ada tanda5tanda infeksi #ika kulit masih normal %

a! (embabkan kulit se"ara teratur

 b! Potong kuku jari tangan dan kaki se"ara hati5hati "! (indungi tangan dan kaki

 b! Aawat se"ara tepat infeksi kulit pada bagian superfi"ial K'%&l$a"

(14)
(15)

 b! 0anah atau lo"al *bs"ess

"! Superinfeksi oleh bakteri gram negatie d! (ymphangitis

e! Trombophlebitis

f! Sellulitis pada muka atau .a"ial "ellulites pada anak menyebabkan meningitis sebesar ?C! g! $imana dapat menyebabkan kematian jaringan 6=angrene:, dan dimana harus melakukan amputasi yang mana mempunyai resiko kematian hingga +/C!

. ASUHAN KEPERAWATAN

Perawat melakukan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan! $engan proses keperawatan, perawat memakai latar belakang, pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah dan diagnosa meren"anakan interensi, mengimplementasikan ren"ana dan mengealuasi interensi keperawatan!

1. PENGKAJIAN a! &dentitas

Menyerang sering pada lingkungan yang kurang bersih  b! Aiwayat Penyakit

'! Keluhan utama

Pasien biasanya mengeluh nyeri pada luka, terkadang disertai demam, menggigil dan malaise

+! Aiwayat penyakit dahulu

$itanyakan penyebab luka pada pasien dan pernahkah sebelumnya mengidap  penyakit seperti ini, adakah alergi yang dimiliki dan riwat pemakaian obat!

! Aiwayat penyakit sekarang

Terdapat luka pada bagian tubuh tertentu dengan karakteristik berwarna merah, terasa lembut, bengkak, hangat, terasa nyeri, kulit menegang dan mengilap

(16)
(17)

-! Aiwayat penyakit keluarga

Biasanya dikeluarga pasien terdapat riwayat mengidap penyakit selulitis atau penyekit kulit lainnya

"! Keadaan >mosi Psikologi

Pasien tampak tenang,dan emosional stabil d! Keadaan so"ial ekonomi

Biasanya menyerang pada so"ial ekonomi yang sederhana e! Pemeriksaan fisik 

'! Keadaan umum % (emah

T$ % Menurun 6D '+74?7 mm<g:  0adi % Turun 6D 87:

Suhu % Meningkat 6E 3,/7: AA % 0ormal

+! Kepala % $ilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak  ! Mata % Tidak anemis, tidak ikterus, reflek "ahaya 6F:

-! <idung % Tidak ada pernafasan "uping /! Mulut % Kebersihan, tidak pu"at

2! Telinga % Tidak ada serumen

3! (eher % Tidak ada pembesaran kelenjar  ?! #antung % $enyut jantung meningkat

8! >kstremitas % *dakah luka pada ekstremitas

'7! &ntegumen % =ejala awal berupa kemerahan dan nyeri tekan yang terasa di suatu daerah yang ke"il di kulit! Kulit yang terinfeksi menjadi panas dan bengkak, dan

(18)
(19)

tampak seperti kulit jeruk yang mengelupas 6peau dGorange:! Pada kulit yang terinfeksi bisa ditemukan lepuhan ke"il berisi "airan 6esikel: atau lepuhan besar   berisi "airan 6bula:, yang bisa pe"ah!

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a! 0yeri akut b!d! respons inflamasi lokal saraf perifer kulit  b! <ipertermi b!d! respon inflamasi sistemik

"! Aesiko tinggi terjadinya infeksi b!d adanya luka pada kulit! d! Kerusakan integritas kulit b!d adanya lesi kemerahan

3. PERENANAAN

Tujuan interensi keperawatan adalah menurunkan stimulus nyeri, penurunan suhu tubuh, peningkatan integritas kulit, dan pemenuhan informasi! Untuk interensi  penurunan suhu tubuh, dapat disesuaikan dengan masalah yang sama pada pasien

arisela! Untuk interensi peningkatan integritas jaringan kulit dapat disesuaikan dengan masalah yang sama pada pasien furunkel!

N4e# a$u! (.5. #e"&'/" /)la%a" l'$al "a#a) &e#)e# $ul!

Tuua/ % $alam waktu '  +- jam nyeri  berkurang4hilang atau teradaptasi

K#!e#a e7alua" % Skala nyeri stabil 675:

a! Se"ara subjektif melapor nyeri berkurang atau dapat diadaptasi!

 b! Skala nyeri

75-"! $apat mengidentifikasi aktiitas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri d! Pasien nampak rileks

I/!e#7e/" Ra"'/al

Kaji nyeri dengan pendekatan PHAST Menjadi parametar dasar untuk

mengetahui sejauh mana interensi yang diperlukan dan sebagai ealuasi

keberhasilan dari interensi manajemen nyeri keperawatan yang telah dilakukan

(20)
(21)

#elaskan dan bantu pasien dengan tindakan  pereda nyeri nonfarmakologi dan

noninasif 

Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan keefektifan dalam mengurangi nyeri

*tur posisi fisiologis dan imobilisasi ekstremitas yang mengalami selulitis

Posisi fisiologis akan meningkatkan asupan O+ ke jaringan yang mengalami

 peradangan subkutan! Pengaturan posisi idealnya adalah pada arah yang

 berlawanan dengan letak dari selulitis! &stirahatkan klien &stirahat diperlukan selama fase akut!

Kondisi ini akan meningkatkan suplai darah pada jeringan yang mengalami  peradangan!

(akukan kompres Pemberian kompres pada area inflamasi

dengan "airan 0a@l 7,8C bertujuan meningkatkan integritas jaringan dan menurunkan respons nyeri!

Manajemen lingkungan % lingkungan tenang dan batasi pengunjung

(ingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal dan pembatasan  pengunjung akan membantu

meningkatkan kondisi O+ ruangan yang

akan berkurang apabila banyak  pengunjung yang berada di ruangan! *jarkan teknik relaksasi pernapasan dalam Meningkatkan asupan O+ sehingga akan

menurunkan nyeri sekunder dari  peradangan!

*jarkan teknik distraksi pada saat nyeri $istraksi 6pengalihan perhatian: dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi endofrin dan enkefalin yang dapat memblok

reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks serebri sehingga menurunkan  persepsi nyeri!

(akukan manajemen sentuhan Manajemen sentuhan pada saat nyeri  berupa sentuhan berupa sentuhan

dukungan psikologis bertujuan untuk membantu menurunkan nyeri! Masase ringan dapat meningkatkan aliran darah dan dengan otomatis membantu suplai darah dan oksigen ke area nyeri dan menurunkan sensasi nyeri!

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik 

*nalgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian

antibiotik 

Terapi antibiotik sistemik, yang dipilih  berdasarkan pemeriksaan sensitiitas

umumnya diperlukan! Preparat oral

 penisilin dan eritromisin juga efektif untuk  mengatasi selulitis

(22)
(23)

H&e#!e#% (.5. #e"&'/ /)la%a" ""!e%$  Tuua/ % $alam waktu '  +- jam klien menunujukkan penurunan suhu tubuh! K#!e#a e7alua" %

a! TTI dalam batas normal T$ % '+74?7 mm<g

 0 % 275'774menit S % 2!/o@ J 3o@

AA % '25+- 4menit  b! Tidak terjadi demam

"! &ntakeJoutput seimbang

I/!e#7e/" Ra"'/al

Obserasi suhu tubuh tekanan darah, frekuensi  permapasan dan denyut nadi!

Menunjukkan status sirkulasi tubuh

Monitor intake dan output setiap ? jam! Menunjukkan status hidrasi *njurkan banyak minum bila tidak ada

kontraindikasi!

Mengganti "airan tubuh yang hilang akibat dari  peningkatan laju

metabolisme tubuh

Berikan kompres hangat Membantu menurunkan

suhu tubuh =unakan pakaian yang tipis dan menyerap

keringat

Memberikan rasa nyaman dan memper"epat proses  penurunan suhu tubuh *njurkan klien untuk bedrest total *ktiitas yang berlebihan

dapat meningkatkan

metabolisme tubuh sehingga suhu semakin meningkat! Pertahankan "airan &I sesuai program Mendukung dan

memperbesar olume sirkulasi, terutama jika masukan oral tidak adekuat Berikan terapi antipiretik sesuai anjuran dokter Membantu mengurangi

demam dan respon hipermetabolisme, menurunkan kehilangan "airan takkasat mata

(24)
(25)

Re"$' !/ !e#a5/4a /)e$" (.5 a5a/4a lu$a &a5a $ul!.

Tuua/ % $alam waktu +  +- jam klien menunjukkan tidak terjadi infeksi

K#!e#a e7alua" %

a! Tidak terdapat tanda J tanda infeksi 6kalor, rubor, tumor, dolor:

 b! TTI dalam batas normal T$ % '+74?7 mm<g

 0 % 275'774menit S % 2!/o@ J 3o@

AA % '25+- 4menit

"! (eukosit dalam batas normal

I/!e#7e/" Ra"'/al

Obserasi adanya tanda J tanda infeksi! Melihat perkembangan dari terapi yang telah diberikan! Obserasi tanda J tanda ital! Menunjukkan sirkulasi

tubuh!

Aawat luka klien dengan prinsif aseptik! Men"egah terpajan pada organisme infeksius! *njurkan klien untuk selalu menjaga kebersihan

diri!

Menurunkan resiko infeksi! *wasi4batasi pengunjung, bila perlu! Men"egah kontaminasi

silang dari pengunjung! *jarkan pasien dan keluarga mengenal tanda dan

gejala infeksi

Untuk men"egah hal J hal yang dapat mengan"am infeksi

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat  betadine!

*ntimikrobial spektrum luas tetapi nyeri pada

 pemakaiaannya, dapat menyebabkan asidosis metabolik4 peningkatan absorpsi iodin, dan merusak  jaringan rapuh!

Berikan Siler nitrat sesuai anjuran dokter >fektif untuk melawan staphylo"o""us aureus, >s"heria "oli, dan

Pseudomonas aeroginosa, tetapi mempunyai penetrasi

(26)
(27)

 jaringan buruk, nyeri, dan dapat menyebabkan

ketidakseimbangan elektrolit Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

antibiotok sistemik!

*ntibiotik sistemik

diberikan untuk mengontrol  patogen yang teridentifikasi

oleh kultur4sensitiitas! Ke#u"a$a/ /!e#!a" $ul! (.5 a5a/4a le"

$e%e#aa/

Tuua/ % $alam waktu +  +- jam klien menunjukkan perbaikan integritas kulit K#!e#a e7alua" %

a! Menunjukkan regenerasi jaringan

 b! Men"apai penyembuhan tepat pada waktunya

I/!e#7e/" Ra"'/al

Obserasi ukuran, warna, kedalaman luka,  perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar

luka

Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan  penanaman kulit dan

kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada area luka infeksi!

Tinggikan area infeksi bila mungkin4tepat! Menurunkan  pembengkakan! Pertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi

area bila diindikasikan

=erakan jaringan area infeksi dapat mengubah  posisi yang mempengaruhi  penyembuhan optimal! #aga kulit agar tetap bersih dan kering Membantu proses

 penyembuhan

+. PELAKSANAAN

Menyesuaikan dengan interensi yang ada sesuai diagnosa yang aktual ,. E8ALUASI

'! Terjadi penurunan respons nyeri

+! Suhu tubuh dalam rentang normal dan pasien merasa nyaman! ! Tidak terjadi infeksi!

(28)
(29)

DAFTAR RUJUKAN

*ngresti, @! +7'+! Asuhan Keperwatan Pada Tn. A Dengan Selulitis Pedis Rumah Sakit Pku  Muhammdiyah Surakarta. #urnal keperawatan % naskah publikasi, /6+:, pp! ?/58-*sma! +7'/! Contoh Askep Selulitis, http:asmanurs!."logspot.#o.id$%&'%!#ontoh(askep(

 selulitis.html, diaksespada tanggal / *pril +7'2 =enos"hebasmara! +7''! Selulitis.

https:genos#he"asma"a.wordpress.#om$%&&&$!%selulittis(pedis, diakses pada tanggal / *pril +7'2

Syahbandi! +7'! Askep Selulitis,

http:nersre)asyah"andi."logspot.#o.id$%&!%*#a(prostat.html, diakses pada tanggal / april +7'2

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Lobomikosis adalah suatu infeksi kronis pada kulit dan jaringan subkutan yang disebabkan oleh jamur   L oboa loboi atau yang saat ini dikenal dengan  L aca  z ia

Glomerulonefritis akut yang paling sering terjadi pada anak di negara berkembang setelah infeksi bakteri streptokokus beta hemolitikus grup A yaitu

Penyakit kulit dan jaringan subkutan Diare dan gastroenteritis Asma Fraktur tulanf anggota gerak Hipertensi esensial Bronkitis akut dan brokioliotis akut Penyakit pulpa dan

Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat menghirup

Osteomielitis hematogen akut merupakan infeksi tulang dan sumsum Osteomielitis hematogen akut merupakan infeksi tulang dan sumsum tulang akut yang disebabkan oleh

Selulitis adalah radang akut menyebar rata pada jaringan padat seperti kulit atau bawah kulit, jarang pada struktur yang lebih dalam, dan khas dengan hiperemia,

Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh karena toxin dari bakteri dengan ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit dan

Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh karena toxin dari bakteri dengan ditandai pembentukan pseudomembran pada kulit dan atau