• Tidak ada hasil yang ditemukan

50 Pertanyaan Job Interview dan Kunci Jawabannya yang Powerful

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "50 Pertanyaan Job Interview dan Kunci Jawabannya yang Powerful"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

1

50 Pertanyaan Job

Interview dan Kunci

Jawabannya yang Powerful

▸ Baca selengkapnya: siapkan beberapa pertanyaan prediksi yang jawabannya bisa ditemukan dalam teks

(2)

2 Pengantar 50 Powerful Job Interview Questions

Dibawah ini terdapat 50 pertanyaan yang paling sering diajukan dalam proses wawancara penerimaan karyawan baru di berbagai perusahaan ternama.

Semua pertanyaan akan disertai dengan sampel jawaban yang ideal

dan berkualitas tinggi.

Semua contoh jawaban ideal yang dihadirkan adalah sampel jawaban yang bisa Anda tiru dan adopsi pola isi-nya. Dengan kata lain, prinsip dalam panduan ini bisa Anda adopsi dan dijadikan bahan referensi untuk memberikan jawaban, namun tetap disesuaikan dengan konteks pengalaman Anda yang unik. Sebagian besar sampel jawaban akan memberikan dua jawaban ideal, yakni 1) versi untuk para kandidat yang Sudah Punya

Pengalaman Kerja (experienced job seekers) dan 2) versi untuk para kandidat fresh graduates (yang belum punya pengalaman kerja). Jika sampel jawaban ideal hanya ada satu, maka artinya jawaban ini bisa digunakan baik oleh para kandidat yang sudah berpengalaman, ataupun juga oleh para fresh graduates.

Ada juga sampel pertanyaan yang hanya ditujukan untuk para kandidat yang sudah punya pengalaman kerja, sehingga sampel

(3)

3

jawaban ideal juga hanya berlaku untuk kandidat yang sudah berpengalaman kerja.

Semua pertanyaan dan panduan jawabannya memiliki dua versi : versi Bahasa Indonesia dan versi Bahasa Inggris (versi Bahasa Inggris terdapat dalam file berjudul 50 Powerful Job Interview Questions - Versi Inggris).

Simak semua pertanyaaan wawancara ini, dan pelajari sampel jawabannya yang ideal. Anda bisa merumuskan pola jawaban yang sama kualitasnya dengan sampel jawaban ideal ini. Harapannya, dengan berbekal tipe jawaban yang berkualitas seperti yang tersaji dalam panduan ini, Anda bisa membuat para interviewers terkesan dengan jawaban Anda, dan akhirnya membuat Anda lolos dari tes wawancara.

(4)

4

Daftar 50 Pertanyaan Wawancara dan Panduan

Jawabannya

1. Ceritakan tentang diri Anda....

Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengetahui secara ringkas namun padat tentang diri Anda, baik tentang aspek latar pendidikan Anda dan relevansinya dengan pekerjaan, pengalaman kerja yang pernah Anda miliki, ataupun juga jenis skills yang Anda kuasai dan sangat berguna bagi Anda dalam menyelesaikan tugas pada posisi yang Anda lamar.

Jawaban yang optimal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menguraikan pengalaman kerja dan skills yang telah Anda kuasai, dan bagaimana skills atau keahlian ini akan mampu membuat Anda sukses dalam pekerjaan yang Anda lamar. Anda juga bisa

menjelaskan sekilas latar pendidikan Anda jika memang jenis pendidikan Anda relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Jika Anda adalah fresh graduates dan belum memiliki pengalaman kerja sama sekali, maka Anda bisa menguraikan latar pendidikan Anda dan aktivitas – terutama aktivitas ekstra kurikuler di luar kuliah, yang bermanfaat dan relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar.

(5)

5

Contoh jawaban yang optimal :

Saya menyelesaikan pendidikan S1 saya di jurusan Manajemen, dimana saya mengambil konsentrasi Manajemen SDM – sebuah bidang studi yang relevan dengan pekerjaan yang saya lamar ini, yakni menjadi HR Manager. Saya juga menyelesaiakan program magister manajamen di jurusan Manajemen SDM, sehingga saya merasa saya memiliki bekal pengetahuan yang solid untuk menjadi HR Manager di perusahaan Ibu.

Saya memiliki pengalaman kerja selama lebih dari 7 tahun

diberbagai posisi HR, mulai dari bagian rekrutmen, pelatihan hingga mengelola proses remunerasi karyawan. Melalui pengalaman di berbagai bidang ini saya merasa memiliki skills yang komplet tentang beragam dimensi dalam manajemen SDM.

Selama bekerja, rekan-rekan saya mengenai diri saya sebagai hard worker yang selalu merencanakan semua tugas dengan detil, dan menyelesaikannya dengan tuntas. Saya memiliki sikap hidup positif, optimis, dan memiliki kecakapan untuk mengelola team agar selalu mencapai target kerja yang telah ditetapkan.

Jika Anda fresh graduates, maka contoh jawabannya adalah :

Saya barus saja lulus kuliah dari fakultas Psikologi, dan menurut saya jurusan ini relevan dengan posisi yang ingin saya lamar yakni Staff Marketing Communication. Ilmu yang saya pelajari bisa memberikan bekal untuk memahami perilaku konsumen, dan bagiaman menjalin

(6)

6

komunikasi pemasaran yang tepat untuk berbagai jenis kepribadian pelanggan.

Saat saya kuliah, saya aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk dalam kepanitian untuk acara seminar-seminar mahasiswa. Melalui kegiatan ini saya belajar banyak tentang cara mengembangkan skills teamwork, communication skills dan planning & organizing. Saya merasa hal-hal seperti ini penting agar saya bisa sukses dalam menjalankan pekerjaan saya.

Rekan-rekan mengenal saya sebagai pribadi yang bisa diandalkan saat bersama-sama menghadapi tugas. Saya juga punya punya kecenderungan untuk going for extra miles saat melakukan tugas – tak segan memberikan energi dan pikiran ekstra meski tugas pokok telah saya selesaikan dengan tuntas.

2. Kenapa Anda ingin melamar ke perusahaan ini

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahuai minat Anda kenapa ingin melamar ke posisi yang ditawarkan oleh perusahaan. Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa

memberikan penjelasan kenapa Anda berminat untuk melamar posisi tersebut. Misalnya karena kualifikasi posisi tersebut sangat sesuai dengan keahlian dan pengalaman Anda selama ini.

(7)

7

Atau bisa juga Anda menjelaskan karena potensi pertumbuhan bisnis perusahaan yang Anda lamar sangat bagus, dan ini akan berdampak bagi pengembangan potensi dan karir Anda ke depannya. (Jawaban ini mensyaratkan Anda sudah mempelajari jenis bisnis perusahaan yang Anda lamar, dinamika kompetisi dan juga prospek pertumbuhannya).

Atau bisa juga karena alasan yang lebih sederhana, yakni kantor perusahaan ini lebih dekat dengan rumah Anda sehingga Anda bisa menghemat waktu perjalanan pergi pulang ke kantor, dan tidak harus terkena macet setiap hari.

Sampel jawaban yang optimal :

Saya tertarik untuk melamar pekerjaan ini karena tiga alasan. Yang pertama, saya merasa kualifikasi pekerjaan ini sangat relevan dengan pengalaman dan keahlian saya selama ini. Pencapaian kinerja dan kontribusi yang saya lakukan dalam pekerjaan saya selama ini, rasanya sangat kompatibel atau cocok sekali dengan tuntutan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan Ibu.

Kedua, saya melihat prospek pertumbuhan bisnis perusahaan ini sangat bagus ke depannya. Dinamika industri perusahaan ini sangat menarik dan punya potensi pertumbuhan yang ekselen. Prospek pertumbuhan bisnis yang bagus ini saya pikir akan memberikan tantangan menarik bagi pekerjaan yang ingin saya lamar.

(8)

8

Alasan ketiga, saya ingin karir dan pengembangan potensi diri saya bisa terus tumbuh. Saya merasa pekerjaan yang saya tuju ini akan bisa memberikan peluangan pengembangan karir dan

pengembangan diri yang menarik. Seperti yang saya sampaikan tadi, perusahaan Ibu juga memiliki prospek pertumbuhan bisnis yang bagus di masa depan. Dengan bergabung dengan perusahaan ini, saya berharap bisa memberikan kontribusi maksimal dan terlibat dalam prospek pertumbuhan yang menjanjikan tersebut.

3. Apa kontribusi yang bisa Anda berikan dalam posisi ini?

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk melacak kontribusi positif yang bisa Anda berikan dalam posisi yang ditawarkan. Apa yang bisa Anda sumbangkan bagi kemajuan bisnis perusahaan.

Dalam menjawab pertanyaan ini, Anda bisa menguraikan beberapa potensi kontribusi yang bisa Anda berikan, berdasar skills dan pengalaman Anda selama ini. Atau juga berdasar kelebihan dan potensi yang Anda miliki.

Uraian mengenai kontribusi yang bisa Anda berikan seharusnya disertai dengan contoh penerapannya yang nyata di masa lalu, atau berdasar kasus real yang pernah Anda alami di pekerjaan

(9)

9

Sampel jawaban yang optimal :

Prinsip yang selama ini saya anut dan praktekkan dalam bekerja adalah be optmist, selalu melihat sesuatu dari positive angle, dan juga punya kegigihan untuk menemukan solusi atas sebuah masalah secara kreatif dan mandiri.

Prinsip ini saya praktekkan saat saya bekerja selama ini, dan dalam banyak hal mentalitas semacam itu sangat membantu saya dalam menyelesaikan beragam tantangan dalam pekerjaan.

Saya pikir dengan prinsip kerja seperti itu, saya akan bisa

memberikan kontribusi yang optimal bagi pengembangan iklim kerja yang positif, punya mentalitas can-do attitude, dan selalu berusaha dengan gigih untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan.

Pada sisi lain, saya juga memiliki sejumlah pencapaian kerja yang berdampak positif bagi kinerja team kami di tempat saya bekerja sebelumnya. Salah satu contohnya adalah keberhasilan saya

bersama team untuk melakukan proses pengukuran efektivitas hasil pelatihan dan melihat dampak finansialnya bagi perusahaan.

Selain itu, saya juga pernah sukses mengerjakan penyusunan training plan yang bersifat komprehensif untuk semua posisi yang ada dalam perusahaan kami. Bukti pencapaian kinerja seperti ini, saya pikir mampu memberikan bekal yang baik bagi diri saya untuk memberikan kontribusi masif di perusahaan ibu.

(10)

10

Pengalaman, skills dan sikap kerja positif yang saya miliki Insya Allah akan mampu membuat diri saya bisa memberikan peran dan

kontribusi yang optimal bagi kemajuan perusahaan Ibu.

Sampel jawaban optimal untuk fresh graduates :

Prinsip yang selama ini saya anut dan praktekkan sat menjalani kuliah, dan nanti jika diterima bekerja adalah be optmist, selalu melihat sesuatu dari positive angle, dan juga punya kegigihan untuk menemukan solusi atas sebuah masalah secara kreatif dan mandiri. Prinsip ini saya praktekkan saat saya menjalani kuliah atau juga dalam aktivitas di luar kuliah, dan dalam banyak hal mentalitas semacam itu sangat membantu saya dalam menyelesaikan beragam tantangan dalam kehidupan yang saya jalani.

Misal saat mengerjakan penelitian untuk skripsi, saya beberapa kali menemui kesulitan dalam mendapatkan responden penelitian. Namun saya tidak menyerah, dan saya tetap menghubungi orang-orang yang potensial menjadi subyek penelitian saya, hingga

akhirnya saya bisa mendapatkan jumlah responden sesuai yang saya butuhkan. Keep trying, persisten, dan gigih menemukan solusi

adalah hal yang selalu saya coba praktekkan selama ini.

Saya pikir dengan prinsip seperti itu, saya akan bisa memberikan kontribusi yang optimal bagi pengembangan iklim kerja yang positif,

(11)

11

punya mentalitas can-do attitude, dan selalu berusaha dengan gigih untuk menemukan solusi yang bisa diterapkan.

Pertanyaan dari nomer 4 sampai dengan nomer 15 ini merupakan sampel pertanyaan Behavioral Event Interview.

Behavioral Event Interview adalah teknik interview yang menurut riset merupakan metode wawancara kerja yang paling valid dalam memprediksi kinerja kandidat di masa depan. Teknik wawancara ini banyak dipakai oleh hampir semua perusahaan ternama di tanah air, perusahaan multinasional, dan BUMN.

Teknik Behavioral Event Interview (atau sering juga disebut sebagau BEI) didasarkan pada prinsip bahwa past behavior predicts future behavior. Itulah kenapa semua pertanyaan dalam metode BEI, selalu didasarkan pada eksplorasi apa yang Anda lakukan di MASA LALU Anda (what did you do).

Bagi yang sudah punya pengalaman kerja, maka jawabannya akan mengacu pada apa saja yang telah dia kerjakan dalam histori pengalamannya saat bekerja di perusahaan atau kantor sebelumnya.

Sementara bagi yang fresh graduates, maka uraian mengenai masa lalu bisa mengacu pada pengalaman atau apa yang dia lakukan saat

(12)

12

dihadapkan pada tugas kuliah, saat mengerjakan penelitian skripsi, atau juga saat dia terlibat dalam sejumlah kegiatan ekstra kurikuler yang dia ikuti.

Secara spesifik, teknik wawancara BEI biasanya mengacu pada pertanyaan STAR atau singkatan dari situation, task and action dan

result. Dengan kata lain, pertanyaan selalu merujuk pada situasi,

task dan action yang Anda lakukan di masa lalu (misal saat And dihadapakan pada proses pemecahan masalah, planning, kerajasama team, leadership, dll); dan kemudain apa hasil dari tindakanan Anda itu (results).

Bagi para recruiters, pola pertanyaaan BEI selayaknya menjadi standar pertanyaan dalam setiap job interview yang Anda lakukan. Sampel pertanyaan dan sampel jawaban dalam sejumlah

pertanyaan wawancara dibawah ini juga bisa menjadi panduan Anda, para recruiters dalam menyeleksi kandidatnya. Gunakan panduan pertanyaan dan pola jawaban yang ditampilkan disini sebagai bahan referensi saat kelak Anda akan melakukan tes wawancara kerja dengan para kandidat.

Bagi para pelamar kerja, sampel pertanyaan dan sampel jawaban dibawah ini merupakan panduan berharga bagi Anda agar mampu memberikan jawaban yang meyakinkan, sehingga Anda lolos ujian wawancara kerja.

(13)

13 4. Ceritakan pengalaman Anda sebagai team leader....

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menggali kecakapan leadership Anda, dalam memimpin sebuah team atau departemen. Pertanyaan ini relevan untuk posisi team leader, supervisor, atau manajer yang memang nantinya akan memimpin anak buah atau staf.

Pertanyaan ini merupakan salah satu contoh pertanyaan yang lazim ditanyakan dalam metode wawancara Behavioral Event Interview. Ciri pertanyaannya adalah Anda diminta untuk menguraikan

pengalaman masa lalu Anda saat menjadi team leader, atau saat memimpin anak buah.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini adalah : Anda mesti menguraikan secara detil pengalaman Anda saat menjadi team leader. Anda juga harus menguraikan situasi, peran dan tugas yang harus Anda lakukan saat itu.

Kemudian Anda juga secara rinci harus bisa menjelaskan tindakan-tindakan spesifik apa yang biasanya Anda lakukan saat memimpin team. Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari apa yang Anda lakukan tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam pekerjaan sebelumnya, saya pernah mendapat penugasan sebagai ketua team quality management di bagian saya, yakni bagian HRD. Tugas utama team ini adalah merumuskan usulan

(14)

14

improvement yang bisa meningkatkan kualitas layanan SDM, seperti layanan reimbursement, layanan administrasi SDM dan juga layanan rekrutmen. Dalam team ini saya dibantu oleh 3 orang anggota. Dalam peran saya sebagai team leader, saya melakukannya dengan terlebih dahulu merumuskan tujuan team secara jelas dan terukur, sehingga semua anggota team, termasuk saya sebagai team leader, memahami tujuan dan arah yang ingin dicapai. Saya merasa dengan kejelasan tujuan dan arah ini akan membuat kerjasama team

menjadi lebih efektif.

Selanjutnya bersama team saya menyusun perencanaan kerja yang harus dilakukan. Disini kami menguraikan langkah-langkah apa saja yang harus kami lakukan agar mampu mernyusun ide inovatif untuk perbaikan layanan SDM. Misal siapa saja yang harus kami

wawancara untuk mendapatkan masukan. Lalu metode apa yang harus kami jalankan untuk mendapatkan masukan, apakah hanya melalui wawancara atau bisa juga dengan survei secara online. Dalam perencanaan ini kami juga menetapan eskpektasi apa yang ingin kami capai dalam setiap kegiatan; kapan pelaksanaannya, dan siapa yang akan menjadi penanggungjawabnya.

Selanjutnya, saya membagi tugas dan kegiatan yang perlu dilakukan kepada anggota team, sesuai dengan keahliannya. Misal anggota team yang tekun dan rapi administrasinya, saya tugaskan untuk

(15)

15

mendokumentasikan semua proses kerja dan hasil meeting team. Sementara anggota lain yang luwes bergaul, saya tugaskan untuk menggali masukan dari semua karyawan untuk perbaikan layanan HRD.

Setelah semua rencana kerja disepakati, maka saya meminta kepada semua anggota team untuk menjalankannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Secara berkala saya kemudian melakukan meeting dengan anggota team untuk melacak progres atau kemajuan team, dan apakah ekspektasi dari setiap kegiatan sudah dapat dicapai atau belum. Jika ada tantangan, maka kita juga langsung merumuskan solution plan.

Prinsip saya dalam memimpin team adalah, kita semua harus saling kerjasama dan fokus pada solusi. Saat ada kendala atau tantangan dalam prosesnya, maka sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan pihak lain. Namun harus segera fokus pada SOLUSI, atau apa yang harus dilakukan agar kita bisa mengatasi kendala atau tantangan tersebut. Mentalitas yang fokus pada solusi, dan bukan pada problem, menurut saya jauh lebih efektif dalam meningkatkan kinerja team.

Proses diatas yang saya lakukan saat saya menjadi team leader. Hasil dari proses itu adalah team kami bisa mengindetifikasi sejumlah masukan dan ide inovatif yang bagus untuk meningkatkan layanan SDM.

(16)

16

Berdasar masukan itu, kami kemudian menyusun action plan untuk mengimplementasikan usulan yang aplikatif dan layak dijalankan. Salah satu hasil dari usulan ini adalah proses otomasi semua

kegiatan layanan SDM, yang bisa diakses melalui smartphone. Jadi sangat mudah digunakan, tidak perlu lagi pakai kertas dan proses layanan menjadi lebih cepat.

Sampel jawaba fresh graduates :

Saat kuliah, saya pernah ditugasi untuk menjadi Ketua Panitia Kegiatan Seminar tentang Bisnis Online untuk Mahasiswa. Tugas utama team ini adalah menjalankan seminar tentang Bisnis Online, dengan target 3 pembicara nasional, dan target peserta 100 orang. Dalam team ini saya dibantu oleh sekitar 15 orang anggota.

Dalam peran saya sebagai team leader, saya melakukannya dengan terlebih dahulu merumuskan tujuan team secara jelas dan terukur, sehingga semua anggota team, termasuk saya sebagai team leader, memahami tujuan dan arah yang ingin dicapai. Saya merasa dengan kejelasan tujuan dan arah ini akan membuat kerjasama team

menjadi lebih efektif.

Selanjutnya bersama team saya menyusun perencanaan kerja yang harus dilakukan. Disini kami menguraikan langkah-langkah apa saja yang harus kami lakukan kegiatan seminar berlangsung dengan sukses, baik dari sisi kualitas acara ataupun dari jumlah peserta.

(17)

17

Dalam perencanaan ini saya juga menetapan eskpektasi apa yang ingin kami capai dalam setiap kegiatan; kapan pelaksanaannya, dan siapa yang akan menjadi penanggungjawabnya.

Selanjutnya, saya membagi tugas dan kegiatan yang perlu dilakukan kepada anggota team, sesuai dengan keahliannya. Misal ada yang saya tugaskan untuk bagian promosi, bagian acara, bagian logistik, dan ada juga bagian penggalangan dana sponsor.

Setelah semua rencana kerja disepakati, maka saya meminta kepada semua anggota team untuk menjalankannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Secara berkala saya kemudian melakukan meeting dengan anggota team untuk melacak progres atau kemajuan team, dan apakah ekspektasi dari setiap kegiatan sudah dapat dicapai atau belum. Jika ada tantangan, maka kita juga langsung merumuskan solution plan.

Prinsip saya dalam memimpin team adalah, kita semua harus saling kerjasama dan fokus pada solusi. Saat ada kendala atau tantangan dalam prosesnya, maka sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan pihak lain. Namun harus segera fokus pada SOLUSI, atau apa yang harus dilakukan agar kita bisa mengatasi kendala atau tantangan tersebut. Mentalitas yang fokus pada solusi, dan bukan pada problem, menurut saya jauh lebih efektif dalam meningkatkan kinerja team.

(18)

18

Proses diatas yang saya lakukan saat saya menjadi team leader. Hasilnya, alhamdulilah, seminar berlangsung dengan sukses. Jumlah peserta bahkan mencapi 120, diatas target kami. Dan melalui

feedback dari peserta, mayoritas mengatakan sangat puasa dengan acaranya. Dari segi biaya, bahkan kami mendapatkan surplus dana atau profit sebesar Rp 20 juta rupiah. Ini kami dapatkan dari

undangan seminar yang kami jual dan juga dana dari pihak sponsor. Setelah dipotong berbagai biaya seperti biaya sewa hotal dan

konsumsi, serta honor untuk pembicara, ternyata masih ada surplus Rp 20 juta.

5. Bagaimana cara Anda memotivasi anggota team?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menggali kecakapan Anda, dalam memotivasi dan meningkatkan produktivitas kerja anggota team Anda. Pertanyaan ini relevan untuk posisi team leader, supervisor, atau manajer yang memang nantinya akan memimpin anak buah atau staf.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini adalah : Anda mesti menguraikan secara detil pengalaman Anda dalam memberikan motivasi dan pembinaan kepada anggota team Anda. Kemudian Anda juga secara rinci harus bisa menjelaskan tindakan-tindakan spesifik apa yang biasanya Anda lakukan saat memotivasi anggota team. Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari action yang Anda lakukan tersebut.

(19)

19

Sampel jawaban yang optimal :

Saat saya menjadi team leader, maka cara saya untuk memotivasi anak buah adalah dengan menumbuhkan mentalitas positive mindset, atau can do attitude. Sikap kerja ini maksudnya adalah semangat untuk selalu memberikan kontribusi terbaik, optimis, punya energi positif, dan selalu fokus pada solusi. Jadi jika ada kendala dalam kerja, mentalitasnya bukan saling menyalahkan, namun let’s work together to find solution, dan lalu jalankan solusi ini.

Dalam setiap meeting atau komunikasi dengan anggota team, saya selalu berusaha menyampaikan prinsip kerja diatas. Saya juga langsung memberikan contoh penerapannya, atau menjadi role model. Misal dalam setiap meeting, saya selalu mengajak anggota team untuk berpikir menemukan solusi. Atau untuk selalu optimis saat dihadapkan pada tantangan.

Saya juga selalu menunjukkan gesture atau bahasa tubuh yang penuh semangat dan energi positif. Sebab saya percaya hal ini akan memberikan pengaruh pada mood semua anggota team.

Cara lain saya dalam memotivasi anggota team adalah memberikan apresiasi jika mereka meraih progres yang diharapkan. Kata para ahli, salah satu sumber moitvasi utama adalah sense of progress.

(20)

20

Saat kami bekerja melaksanakan action plan, dan kemudian ada kemajuan atau progress dari proses ini, maka saya selaku team leader selalu memberikan apresiasi kepada semua anggota team. Atau juga kepada anggota yang telah mendapatkan progress yang positif.

Apresiasi yang saya berikan bisa berupa kata-kata positif yang menyemangati, pujian tulus, tepukan tangan di bahu mereka, atau bahkan kadang saya berikan traktiran makan-makan yang enak dalam suasana penuh kebersamaan.

Selain cara diatas, saya selalu memberikan support jika ada anggota team menemui tantantang. Saya tunjukkan perhatian dan care, serta juga ikut membantu mereka untuk bersama menemukan solusi.

Semua yang saya lakukan diatas, selama ini sangat membantu kinerja saya saat saya menjadi team leader. Semangat team kami bukan saja terus termotivasi, namun target yang dibebankan kepada team kami selalu berhasil kami capai.

Catatan : pola jawaban diatas berlaku juga untuk jawaban fresh graduates. Jika Anda punya pengalaman menjadi ketua team (misal

ketua panitia, atau ketua kelompok, atau ketua team kerja), maka Anda bisa menguraikan pola jawaban diatas untuk menunjukkan cara Anda dalam memotivasi anggota team Anda.

(21)

21 6. Bagaimana cara Anda ketika menemui konflik dengan rekan

kerja?

Tujuan dari pertanyaan ini adalah melacak kecakapan Anda dalam conflict management. Acapkali dalam bekerja kita menemui

perbedaan pandangan atau pendapat dengan rekan lain, di

departemen lain atau di departemen yang sama. Kemampuan kita untuk membangun kolaborasi akan berhasil jika kita mampu mengelola perbedaan pandangan ini dengan bijak dan efektif. Sampel jawaban yang optimal dari pertanyaan ini adalah Anda bisa menguraikan strategi yang pernah Anda lakukan saat menemui konflik dengan rekan kerja di kantor. Anda perlu menguraikan tindakan detil apa saja yang Anda lakukan dalam mengelola konflik ini, dan hasil apa yang Anda raih dari proses ini.

Sampel jawaban yang optimal :

Saat menghadapi konflik atau perbedaan pandangan dengan rekan kerja atau bahkan atasan, maka yang saya lakukan adalah mengajak mereka untuk berdiskusi dengan menyeluruh, disertai dengan data-data untuk mendukung argumen yang ada.

Saya merasa acapkali perdebatan yang mengundang konflik terjadi, karena kita saling ngotot mempertahankan pendapat kita, tanpa disertai dengan data-data yang lengkap dan detil.

(22)

22

Misal dalam salah satu kasus, kami menemui konflik dengan bagian keuangan yang menganggap biaya pelatihan hanyalah pemborosan dana belaka, dan mereka sepertinya mulai enggan memberikan anggaran training yang memadai.

Kami bisa saja berargumentasi bahwa training merupakan hal yang sangat penting. Namun kalau argumen ini tidak disertai dengan data yang valid dan lengkap, maka perdebatan bisa terus

berkepanjangan.

Karena itu saya bersama team memutukan untuk melakukan evaluasi before and after program pelatihan. Jadi kami mengukur kinerja karyawan 6 sebelum training, dan kemudian memantau kinerjanya 6 bulan setelah training. Lalu kami akan bandingkan hasilnya. Dalam kasus ini, kami mengambil training dengan topik selling skills dan juga training quality management.

Dari evaluasi yang kami lakukan, kami bisa memberikan data yang kuat dan valid, bahwa terjadi perubahan yang positif dari kinerja karyawan bagian sales before and after training.

Demikian juga, data produk cacat mengalami penurunan signifikan setelah adanya training quality management, dibanding sebelum ada training.

(23)

23

Perbedaan itu lalu kami kuantifikasikan dalam bentuk rupiah untuk menunjukkan profit sales yang didapat setelah training selling skill, dan juga biaya penghematan produksi setelah training quality management.

Dengan data dan bahasa rupiah semacam diatas, maka kami kemudian bisa mengubah pandangan orang bagian keuangan tentang perlunya training.

Pelajaran dari kasus diatas adalah, saat kita menghadapi konflik akibat perbedaan pandang, kita bisa mengelolanya dengan baik jika disertai dengan data yang valid dan aktual. Tanpa harus melibatkan emosi dan perasaan yang acap tanpa didukung dengan data yang kuat.

Prinsip seperti itulah yang selama ini saya praktekkan saat mengalami konflik. Saya berusaha mengabaikan perasaan yang mudah terjebak dalam emosi. Namun saya selalu mengedepankan dialog berbasis data yang kuat dan valid. Sebab hanya dengan ini mak sebuah keputusan bisa diambil berdasar pertimbangan yang rasional, dan bukan emosional belaka.

Sampel jawaban yang optimal untuk Fresh Graduates:

Saat menghadapi konflik atau perbedaan pandangan dengan rekan-rekan, maka yang saya lakukan adalah mengajak mereka untuk

(24)

24

berdiskusi dengan menyeluruh, disertai dengan data-data untuk mendukung argumen yang ada.

Saya merasa acapkali perdebatan yang mengundang konflik terjadi, karena kita saling ngotot mempertahankan pendapat kita, tanpa disertai dengan data-data yang lengkap dan detil.

Misal dalam salah satu kasus, saya menemui konflik dengan team kami yang tidak setuju dengan rencana kegiatan seminar kami, dengan topik Menulis Lamaran Kerja dan CV.

Namun saya kemudian menunjukkan data tentang keluhan dari Manajer SDM tentang buruknya etika menulis lamaran kerja di kalangan fresh graduates yang notabene merupakan generasi milenial. Saya juga menunjukkan contoh-contoh CV yang ditulis alakadarnya, dan kurang menunjukkan kemampuan menulis CV yang ekselen.

Saya memberikan argumen disertai data, bahwa kegiatan seminar dengan tema diatas merupakan hal yang sangat penting bagi sarjana baru dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan data-data yang saya berikan, akhirnya dia sepakat dengan ide pelaksanaan seminar tersebut.

Pelajaran dari kasus diatas adalah, saat kita menghadapi konflik akibat perbedaan pandangan, kita bisa mengelolanya dengan baik

(25)

25

jika disertai dengan data yang valid dan aktual. Tanpa harus

melibatkan emosi dan perasaan yang acap tanpa didukung dengan data yang kuat.

Prinsip seperti itulah yang selama ini saya praktekkan saat mengalami konflik. Saya berusaha mengabaikan perasaan yang mudah terjebak dalam emosi. Namun saya selalu mengedepankan dialog berbasis data yang kuat dan valid. Sebab hanya dengan ini mak sebuah keputusan bisa diambil berdasar pertimbangan yang rasional, dan bukan emosional belaka.

7. Bagaimana Anda melakukan problem solving? Bagaimana Anda menghandelnya?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk menggali kecakapan Anda

dalam melakukan problem solving atau proses pemecahan masalah. Pertanyaan ini merupakan salah satu contoh pertanyaan yang lazim ditanyakan dalam metode wawancara Behavioral Event Interview. Ciri pertanyaannya adalah Anda diminta untuk menguraikan

pengalaman masa lalu Anda saat dihadapkan pada masalah, dan bagaimana Anda mengatasinya.

Jawaban optimal untuk pertanyaan ini adalah : Anda mesti

menguraikan secara detil pengalaman Anda dalam proses problem solving tersebut. Anda juga harus menguraikan situasi, peran dan

(26)

26

tugas yang harus Anda lakukan saat itu. Kemudian Anda juga secara rinci harus bisa menjelaskan tindakan-tindakan spesifik apa yang biasanya Anda lakukan dalam memecahkan masalah tersebut. Semakin spesifik, semakin baik.

Lalu Anda juga mesti menjelaskan HASIL atau results, dari apa yang Anda lakukan tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :

Saat saya bekerja sebagai staf marketing, saya pernah menemui masalah mengenai tren penurunan penjualan produk-produk kami. Selama ini kami hanya melakukan iklan dan promosi di radio dan media cetak seperti koran dan majalah.

Setelah kami analisa, kami menemukan ternyataan iklan kami tersebut kurang efektif, karena calon pelanggan yang kami sasara saat ini sudah jarang yang membaca koran cetak atau

mendengarkan radio. Mayoritas pindah menikmati dan membaca informasi dari media sosial, ataupun juga mendengarkan Spotify, bukan radio lagi. Dus, iklan kami menjadi tidak efektif.

Setelah analisa itu, saya mengusulkan agar pemasaran produk-produk kami lebih diarahkan pada media online dan juga beragam media sosial. Secara spesifik, saya mengusulkan agar kami membuka dan mengelola akun beragam media sosical seperti FB dan

(27)

27

Saya kemudian diminta untuk menguraikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam sebuah action plan yang detil dari sistematis; dalam sebuah Digital Marketing Plan yang lengkap. Didalamnya saya inisiatif atau kegiatan apa saja yang perlu dilakukan. Saya juga

uraikan indikator keberhasilan setiap kegiatan yang harus dilakukan. Bersama anggota team yang lain, kami kemudian sukses

mengimplementasikan Digital Marketing Plan tersebut dengan optimal. Kami bisa mencapai beragam indikator keberhasilan dalam setiap kegiatan yang telah kami susun. Hasilnya, penjualan kami pelan-pelan naik dan dalam setahu secara akumulatif terjadi kenaikan volume penjualan sebesar 45% akibat dari Digital Marketing Plan yang kami terapkan dengan baik.

Jadi dalam proses problem solving, saya bersama anggota team yang lain, selalu mendahuluinya dengan analisa yang cermat atas penyebab terjadinya problem. Kemudian berdasar analisa ini kami menyusun solution plan yang jelas, terukur dan sistematis. Lalu kami mengeksekusi solution plan ini dengan konsisten.

Melalui pola seperti itulah, saya bisa melakukan proses problem solving secara optimal.

(28)

28

Sampel jawaban yang optimal untuk Fresh Graduates :

Saat saya bekerja sebagai staf panitia promosi acara Seminar untuk Mahasiswa kami menemui kendala dalam hal bagaimana cara terbaik untuk mempromosikan acara kami.

Tadinya kami memasang iklan di media koran dan radio lokal. Setelah kami analisa, kami menemukan ternyataan iklan kami tersebut kurang efektif, karena calon pelanggan yang kami sasara saat ini sudah jarang yang membaca koran cetak atau

mendengarkan radio. Mayoritas pindah menikmati dan membaca informasi dari media sosial, ataupun juga mendengarkan Spotify, bukan radio lagi. Dus, iklan kami promosi Seminar kami menjadi tidak efektif.

Setelah analisa itu, saya mengusulkan solusinyanya, yakni : agar pemasaran produkacar seminar kami lebih diarahkan pada media sosial seperti LINE dan WA. Secara spesifik, saya mengajak dan meminta para anggota team promosi untuk gencar melakukan promosi melalui kontak Grup WA yang diikuti, dan juga melalui kontak LINE yang mereka miliki.

Saya sediakan materi promosi yang menarik, disertai dengan

gambar yang atraktif, seperti dalam bentuk meme atau GIF. Teman-teman saya yang lain tinggal menyebarkan materi promosi ini ke kontak yang ada di WA dan LINE mereka.

(29)

29

Melalui cara diatas, ternyata promosi kami jauh lebih efektif. Target peserta 100 orang malah terlampaui menjadi 120 orang.

Jadi dalam proses problem solving, saya bersama anggota team yang lain, selalu mendahuluinya dengan analisa yang cermat atas penyebab terjadinya problem. Kemudian berdasar analisa ini kami menyusun solution plan yang jelas, terukur dan sistematis. Lalu kami mengeksekusi solution plan ini dengan konsisten.

Melalui pola seperti itulah, saya bisa melakukan proses problem solving secara optimal.

8. Bagaimana Anda mengelola masukan dari atasan Anda terhadap kualitas hasil kerja yang Anda lakukan. Uraikan dengan detil pengalaman yang pernah Anda temui dalam mengandle umpan balik dari atasan Anda.

Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengukur kecakapan Anda dalam menerima umpan balik dari atasan. Kadangkala atasan kurang puas dengan hasil kerja kita, dan kemudian memberikan umpan balik agar kita bisa memperbaiki kualitas hasil kerja yang kita lakukan.

(30)

30

Kemampuan Anda dalam merespon masukan atau kritik dari atasan ini akan memberikan indikasi sejauh mana mentalitas dan skills Anda dalam menerima dan mengolah umpan balik perbaikan. Jika memang Anda pernah mengalami situasi seperti diatas, maka Anda bisa menceritakannya dengan detil. Jawaban yang ideal untuk pertanyaan diatas adalah Anda bisa menjelaskan situasinya secara spesifik kenapa atasan Anda memberikan masukan atau umpan balik terhadap kinerja Anda.

Lalu Anda bisa uraikan cara Anda menerima masukan itu, dan

kemudian bagaimana Anda menindaklanjuti masukan itu. Fokuskan pada upaya Anda untuk terus melakukan perbaikan-diri, sehingga momen itu justru bisa menunjukkan spirit Anda untuk mau

menerima masukan, dan terus belajar mengembangkan diri.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam pengalaman kerja di tempat sebelumnya, saya dan atasan saya memang secara reguler, setiap bulan sekali, melakukan pertemuan one on one untuk mereview progress pekerjaan yang saya lakukan dan sekaligus memberikan umpan balik perbaikan. Saya sendiri secara proaktif meminta kepada atasan untuk secara rutin mau memberikan feedback dan saran perbaikan yang bisa saya lakukan, demi peningkatan kualitas kerja, dan juga peningkatan kompetensi diri saya.

(31)

31

Dalam sesi pertemuan umpan balik secara reguler itu, biasanya atasan saya memberikan feedback dan masukan agar proses dan hasil kerja saya kian meningkat.

Salah satu contoh umpan balik yang beliau berikan misalnya adalah agar saya lebih teliti dalam membuat laporan, terutama yang

berkaitan dengan data angka. Saran seperti ini membuat saya

kemudian selalu melakukan double-check untuk memastikan semua data sudah tertulis dengan akurat.

Saran lain yang dia berikan misalnya adalah agar saya makin terus meningkatkan kualitas presentasi saya, jika saya diberi kesempatan untuk melakukan presentasi.

Berdasar saran ini, saya kemudian menindaklanjuti dengan banyak membaca buku tentang presentation skills. Saya juga kemudian banyak belajar tentang bagaimana membuat slide powerpoint presentasi yang lebih menarik secara visual. Saya juga kemudian mengajak teman-teman satu team untuk berlatih bersama melakukan presentasi secara singkat dan saling memberikan feedback perbaikan.

Saya merasa sesi reguler umpan balik dengan atasan saya itu, merupakan sesi coaching yang sangat berharga dalam proses pengembangan diri saya. Setiap masukan dan umpan balik yang

(32)

32

beliau berikan, saya pandang sebagai saran yang sangat berharga agar saya bisa terus mengembangkan skills dan kompetensi saya.

9. Ceritakan cara Anda dalam melakukan perencanaan pekerjaan yang Anda lakukan. Berikan contohnya secara detil, dan uraikan langkah apa saja yang Anda lakukan saat itu. Dan sampaikan juga hasilnya.

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengungkapkan kemampuan kita dalam planning and organizing our works. Kompetensi planning merupakan salah satu kecakapan yang penting dalam penyelesaian pekerjaan secara optimal.

Pertanyaan ini juga sampel pertanyaan tipe Behavioral Event Interview. Kita diminta untuk menyampaikan contoh spesifik tentang cara kita melakukan perencanaan kerja.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menguraikan sampel atau contoh saat Anda melakukan proses perencanaan kerja. Ceritakan dengan spesifik, langkah apa saja yang Anda ambil, dan bagaimana hasilnya.

Fokuskan jawaban pada narasi yang runtut tentang cara kerja Anda dalam proses perencanaan. Upayakan agar uraian Anda merujuk pada proses perencanaan kerja yang optimal, sesuai best practices.

(33)

33

Dan juga sampaikan bahwa kemampuan perencanaan kerja Anda bisa membuat hasil kerja yang maksimal, misal pekerjaan selesai sebelum waktunya, dengan mutu diatas ekspektasi.

Sampel jawaban yang optimal :

Bersama team atau rekan kerja, saya selalu menyusun proses perencanaan kerja yang cermat sebelum memulai melakukan sebuah inisiatif atau program kerja.

Contohnya dalam membuat program pelatihan dan pengembangan karyawan di perusahaan saya terdahulu, saya bersama team setiap awal tahun selalu membuat Training and Development Plan yang lengkap, sistematis dan detil.

Dalam Training Plan itu, kami menjabarkan program pelatihan dan pengembangan apa saja yang akan kami lakukan, kapan waktunya, siapa penanggungjawab kegiatan, hingga indikator keberhasilan dari setiap kegiatan yang kami lakukan.

Kemudian kami juga membuat plan yang lebih detil lagi untuk setiap kegiatan yang ada. Misalnya saya saat itu diberi tanggungjawab untuk menyusun 3 modul baru untuk pelatihan karyawan. Saya pribadi lalu membuat perencanaan atau action plan yang lebih detil lagi agar penugasan ini bisa selesai tepat waktu dengan mutu bagus.

(34)

34

Saya misalnya saat itu membreakdown proses penyusunan modul menjadi tiga tahapan utama : penyusunan topik dan outline modul yang akan dikembangkan; lalu tahapan pengumpulan bahan-bahan yang relevan, dan kemudian tahapan penyusunan dan revisi jika diperlukan. Setiap tahapan saya sertai dengan dealine, dan indikator keberhasilan yang ingin saya raih.

Misalkan dalam pengumpulan bahan, saya menetapkan deadline dalam kurun 2 minggu saya sudah bisa mengumpulah bahan yang saya butuhkan untuk penulisan modul. Lalu untuk indikator

keberhasilan penulisan modul, saya menetapkan target dalam satu hari minimal bisa membuat 10 slide presentasi modul pelatihan. Melalui proses perencanaan yang rinci seperti ini, yang disertai dengan uraian step by step yang detil, maka saya selalu bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan tepat waktu, dan dengan hasil yang optimal. Misalnya modul2 pelatihan yang saya susun diapresiasi oleh atasan saya, dan kemudian

digunakan secara standar bahan pelatihan untuk para karyawan di perusahaan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :

Dalam menyelesaikan tugas saya saya kuliah, biasanya saya selalu menyusun proses perencanaan yang cermat sebelum memulai menyelesaikan penugasan itu –baik berupa tugas kuliah, tugas dalam kegiatan ektra kurikuler atau tugas penyusunan skripsi.

(35)

35

Contohnya saat saya menyusun penyelesaian skripsi, saya membreakdown proses penyusunannya menjadi tiga rencana

kegiatan utama : penyusunan topik dan outline penelitian yang akan akan saya lakukan; lalu tahapan pengumpulan bahan-bahan dan data yang relevan, dan kemudian tahapan penyusunan dan revisi jika diperlukan.

Saya kemudian menetapkan rencana deadline untuk setiap tahapan kegiatan, disertai dengan indikator keberhasilan yang ingin saya raih.

Misalkan dalam pengumpulan data, saya menetapkan deadline dalam kurun 4 minggu saya sudah bisa mengumpulkan semua data dan bahan yang saya butuhkan untuk penulisan skripsi. Lalu untuk indikator keberhasilan penulisan hasil penelitian, saya menetapkan target dalam satu hari minimal bisa menulis 5 halaman skripsi. Melalui proses perencanaan yang rinci seperti ini, yang disertai dengan uraian step by step yang detil, maka saya selalu bisa menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan tepat waktu, dan dengan hasil yang optimal. Misalnya skripsi yang saya susun diapresiasi oleh dosen saya, dan mendapatkan nilai A.

(36)

36 10. Ceritakan pengalaman Anda dalam mengusulkan dan

melakukan inisiatif. Berikan contoh konkrit.

Tujuan dari pertanyaan ini adalah melacak kemampuan Anda dalam mengusulkan dan kemudian menerapkan inisiatif yang kreatif datau semacam terobosan kegiatan yang mampu meningkatkan kinerja team atau kinerja bisnis perusahaan Anda.

Kecakapan merumuskan inisiatif yang kreatif, dan kemudian mengimplementasikannya secara optimal (execution skills),

merupakan hal yang sangat utama dalam meningkatkan daya saing bisnis.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa

menceritakan pengalaman Anda di masa lalu, saat Anda melakukan proses pengusulan inisiatif yang Anda anggap sukses. Seperti

layakanya pertanyaan model BEI yang lainnya, maka jawaban harus bersifat rinci, sistematis, dan bisa memberikan informasi hasil yang terjadi akibat tindakan Anda tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam pengalaman kerja sebelumnya, saya cukup aktif memberikan usulan inisiatif yang saya pandang bisa memberikan dampak positif bagi kinerja bisnis di masa mendatang.

(37)

37

Contohnya, saat saya bekerja sebagai asisten manajer marketing, saya mengusulkan inisiatif untuk membuat dan melaksanakan social media marketing yang terpadu, konsisten dan berkelanjutan.

Saya mengusulkan agar kami bisa membuat konten yang bagus dan berguna bagi calon pelanggan, baik melalui channel Youtube,

Facebook, Instagram, Line dan Twitter. Sebab saya percaya di era smartphone ini, maka content marketing merupakan cara yang sangat efektif dalam menjalin relationship dengan pelanggan kami. Agar inisiatif ini bisa diterima, maka saya berikan contoh success story dari perusahaan2 lain baik di dalam ataupun luar negeri yang berhasil melakukan content marketing strategy melalui social media. Dalam usulan inisiatif ini, saya juga telah membuat semacam

rancangan social media marketing plan yang kira-kira bisa dilaksanakan. Konten apa saja yang layak dikembangkan untuk meningkatkan engagement dengan pelanggan. Tipe konten spesifik apa saja yang layak dipublikasikan di Instagram, Youtube, dan Facebook atau Twitter; sebab beragam channel ini membutuhkan tipe konten yang berlainan. Meski tiap konten berbeda, namun saya menyampaikan agar tetap ada benang merah atau konsistensi

dalam penampilan konten, yang sesuai dengan karakter brand kami. Saya mengusulkan inisiatif diatas dengan disertai oleh rancangan program yang sudah cukup detil. Lalu saya juga uraikan success

(38)

38

story perusahaan lain. Melalui proses semacam ini, akhirnya atasan saya menyetujui usulan inisiatif yang saya sampaikan.

Saya kemudian juga ditunjukan sebagai team leader untuk program social media marketing strategy ini. Plan atau rencana yang sudah saya susun diatas kemudian saya jabarkan secara lebih detil, bersama dengan anggota team.

Kami kemudian juga meng-hire digital agency untuk membantu kami dalam mengimplementasikan social media marketing plan yang sudah kami susun. Meski demikian konsep dan strategi tetap kami yang memberikan arahan.

Kami berhasil menerapkan plan tersebut dengan baik, dalam jangka 12 bulan penuh. Dari evaluasi atas berbagai metriks atau indikator keberhasilan yang kami susun, kami bisa memenuhi semua target yang ditetapkan. Misalnya jumlah follower Instagram kami naik pesat, demikian juga dengan jumlah subcribers Youtube dan likers di fanpage FB brand kami. Dampaknya, kami melihat adanya

peningkatan volume penjualan yang cukup signifikan atas produk-produk yang kami pasarkan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :

Saat saya aktif dalam sebuah lembaga kemahasiswaan, saya pernah mengusulkan sebuah inisiatif dan kemudian menjalankan inisiatif ini dengan sukses. Inisiatif yang saya usulkan saat itu adalah pendirian

(39)

39

semacam komunitas business book club. Kegiatan utamanya adalah melakukan bedah buku bisnis sebulan sekali, terutama untuk buku-buku bisnis terbaru dan aplikatif.

Usulan inisiatif itu diterima oleh rekan-rekan saya, dan kemudian mereka meminta saya menjadi koordinator pelaksananya.

Saya kemudian menyusun semacam rencana kegiatan selama 12 bulan ke depan. Buku apa saja yang kira-kira akan kami diskusikan tiap bulannya, siapa pembicara yang akan diundang, dimana acara akan dilaksanakan, dan bagaimana rencana promosinya. Karena acara ini di kampus, maka bersifat gratis dan terbuka untuk mahasiswa, baik dari kampus kami sendiri ataupun kampus luar. Bersama rekan-rekan, akhirnya kami sukses menjalankan inisiatif itu dengan rutin sebulan sekali. Tiap kegiatan bedah buku bisnis yang kami lakukan, bisa mendatangkan rata-rata 100 peserta. Sebagian besar acara ini juga diulas di radio lokal dan media lokal. Bahkan beberapa penerbit buku bisnis mau menjadi sponsor dengan memberikan buku-buku yang kami ulas secara gratis sebanyak 20 eksemplar dalam satu kali kegiatan.

Saya merasa inisiatif itu mampu meningkatkan gairah membaca buku, terutama buku manajemen bisnis di kalangan mahasiswa. Saya kira ini hal penting agar wawasan mereka semakin bertambah.

(40)

40

Dari pengalaman menjadi koordinator komunitas business book club ini, saya juga belajar banyak tentang leadership atau bagaimana mengelola team kerja, juga tentang teamwork skills, problem solving hingga kemampuan untuk menjalin relasi dengan pihak lain (misal pihak penerbit, penulis buku, dan pembicara tamu dalam acar tersebut). Pengalaman semacam ini tentu saja sangat berharga bagi proses pengembangan diri saya.

11. Bagaimana cara Anda meyakinkan atasan atau rekan kerja Anda? Uraiakan contoh kasusnya dengan detil.

Tujuan pertanyaan ini adalah mengidentifikasi kemampuan Anda dalam persuasive comunication skills. Kemampuan meyakinkan atasan atau rekan kerja atas usulan atau ide propgram kerja yang ingin Anda lakukan merupakan hal yang krusial dalam sukses karir. Jika ide program Anda oke, namun Anda gagal meyakinkan atasan akan pentingnya program tersebut, maka tentu saja ide itu hanya akan jadi angan-angan belaka.

Kemampuan persuasive communication skills juga makin penting, sebab dalam bekerja, acapkali kita harus bekerja sama dengan departemen lain – dimana kita tidak punya otoritas untuk memerintah, sebab level mereka sama dengan kita. Kita bukan atasan mereka. Untuk itu, maka kemampuan persuasive

(41)

41

communication menjadi krusial agar kita bisa menjalin kerjasama yang produktif.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa

mengungkapkan salah satu contoh spesifik dimana Anda berhasil meyakinkan rekan kerja atas usulan yang Anda sampaikan. Uraikan pula langkah-langkah yang Anda lakukan, bagaimana strateginya, dan juga bagaimana hasil akhirnya.

Pola jawaban seperti itu adalah yang diharapkan oleh rekruiter, sebab ini adalah jenis pertanyaan BEI yang memerlukan jawaban yang spesifik dan konkrit, bukan mengambang dan tidak jelas.

Sampal jawaban yang optimal :

Memang dalam proses kerja, kadangkali kita harus meyakinkan rekan kerja atau atasan agar apa yang ingin kita lakukan bisa disetujui dengan baik.

Salah satu kasus spesifik yang pernah saya alami adalah proses meyakinkan direktur utama dan direktur keuangan kami, dalam soal anggaran pelatihan yang kami kelola. Sebelum menyetujui anggaran pelatihan yang kami ajukan, mereka minta diyakinkan bahwa dana training tersebut benar-benar efektif dampaknya bagi kinerja bisnis perusahaan.

(42)

42

Saat itu saya bekerja sebagai asisten manajer bidang training. Saya diminta oleh atasan saya yakni HR Manager untuk menyiapkan strategi komunikasi persuasif agar kami bisa meyaknikan dua direktur kami.

Saat itu saya mengambila pendekatan before and after. Yakni

menunjukkan kinerja sebuah team sebelum dan sesudah terjadinya pelatihan. Dari ilmu tentang persuasi, saya belajar salah satu cara efektif untuk meyakinkan orang lain adalah dengan pendekatan before and after ini.

Secara spesifik, saya melakukan proses pengukuran dampak training sebelum dan sesudah training, untuk dua kegiatan training saja sebagai pilot project. Yakni training selling skills dan trainig quality management.

Dari data yang saya peroleh terdapat perbedaan yang signifikan antara data before and after training. Penjualan para sales yang sudah ikut training naik signifikan setelah 6 bulan mereka ikut training tentang Selling Skills. Demikian juga, data produk cacat mengalami penurunan after 6 months of training tentang quality management.

Data tersebut kemudian saya tampilkan dalam visualisasi grafik yang menarik, dan menggambatkan kontras atara data sebelum dan sesudah training. Saya lalu juga melakukan proses kalkulasi berapa

(43)

43

uang yang bisa didapatkan atau dihemat dari adanya perbedaan data tersebut, atau lazim disebut sebagai Return on Training Investment (disingkat RoTI).

Saat itu, saya bersama team bisa menujukkan angka ROTI yang sangat positif. Artinya, budget training yang kami gunkan benar-benar memberikan manfaat finansial yang bagus bagi perusahaan. Dengan strategi komunikasi semacam diatas, akhirnya kami bisa meyakinkan dua direktur kami untuk menyetujui usulan budget training yang kami sampaikan. Bahkan karena kami mampu menunjukkan berapa alokasi budget training ditahun depannya.

Sampal jawaban yang optimal untuk fresh graduates :

Saat saya aktif dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan, seringkali saya terlibat dalam situasi dimana saya harus meyaknikan pihak lain melalui komunikasi yang persuasif.

Salah satu kasus yang saya alami adalah saat saya bertindak sebagai Koordinator acara Business Book Club, seperti yang telah saya

uraiakan sebelumnya. Dalam kasus ini saya beberapa kali melakukan proses komunikasi persuasif untuk meyakinkan pihak penerbit agar mau menjadi sponsor kegiatan kami.

Dalam proses meyaknikan penerbit tersebut, saya memberikan informasi mengenai beragam benefit yang bisa mereka dapatkan

(44)

44

dengan menjadi sponsor. Misal yang paling utama adalah membuat para peserta menjadi aware dan tahu mengenau kehadiran buku2 bisnis yang merek terbitkan.

Mereka juga bisa jualan buku-buku di stand registrasi peserta. Dengan potensi peserta sebanyak 100 orang per kegiatan, maka mereka bisa menjual buku bisnis yang dengan lumayan bagus on the spot.

Selain itu, saya dan team juga menyampaikan bahwa kami akan mempromosikan buku-buku mereka melalui jaringan WA, blog dan akun Facebook kami. Dengan demikian akan makin banyak orang yang menjadi kenal dengan penerbit bukut tersebut. Ini tentu akan memberikan keuntungan promosi bagi masa depan penjualan buku-buku mereka.

Selain itu kami juga menyebutkan bahwa kami akan merilis kegiatan bedah buku mereka ke media-media lokal, sehingga jangkauan audience akan makin luas.

Melalui paparan beragam manfaat diatas, akhirnya kami bisa meyakinkan sejumlah penerbit buku untuk menjadi sponsor kami. Melalui pengalaman diatas, saya belajar bahwa proses meyakinkan orang lain itu dimulai dari pertanyaan kunci : apa manfaat yang bisa mereka dapatkan. Jika kita bisa memberikan paparan yang persuasif

(45)

45

mengenai manfaat atau benefit bagi mereka (entah mereka ini atasan, rekan kerja, atau mitra usaha), maka mereka akan

cenderung setuju dengan apa yang kita inginkan atau tawarkan.

12. Bagaimana cara Anda mengatasi situasi yang stressful?

Tujuan pertanyaan ini adalah untuk memahami kemampuan Anda dalam menghadapi situasi kerja yang stressful, misal karena beban kerja yang menumpuk, deadline yang sudah dekat, atau juga karena tekanan dari atasan.

Jawaban yang optimal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menguraikan strategi yang tepat, berdasatkan best practices, dan efektif dalam mengatasi situasi kerja yang stressful. Anda bisa menguraikan langkah demi langkah yang secara spesifik biasanya Anda lakukan dalam menghadapi situasi stressful tersebut, dan kemudian juga sampaikan hasil kinerja Anda dalam melakukan proses tersebut.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam bekerja, kadangkala kita memang suka dihadapkan pada situasi kerja yang stressful atau penuh tekanan. Mungkin karena deadline yang makin dekat, atau karena beban kerja yang

(46)

46

Strategi yang bisanya saya lakukan dalam menghadapi situasi seperti diatas adalah pertama-tama melakukan visualisasi positif. Disini saya selalu membayangkan gambaran positif : Insya Allah saya akan

berhasil menyelesaikan semua tuntutan pekerjaan ini dengan hasil yang positif.

Mentalitas positif semacam ini menurut pengalaman saya selama ini banyak membantu saya untuk bisa menuntaskan pekerjaan dengan optimal. Sebab menurut riset ilmiah, mentalitas poistif dalam pikiran Anda akan sangat mempengaruhi kinerja nyata Anda. Pikiran yang positif dan fokus pada ekspektasi hasil kerja yang positif, ternyata membuat kita menjadi lebih mudah mengelola situasi yang stressful. Selanjutnya, jika beban pekerjaan banyak, dan atasan kadang

meminta untuk segera selesai semua, maka biasanya saya langsung memetakan beban pekerjaan itu; dan menyusun langkah demi langkah apa yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan semuanya. Jika diperlukan maka saya juga akan melakukan kerja lembur agar semua beban pekerjaan bisa saya selesaikan pada waktunya.

Mentalitas pikiran yang positif, dan disertai dengan action yang sistematis, membuat saya mampu mengelola situasi stressful di kantor.

(47)

47

Selain strategi diatas, kiat saya untuk mengatasi stress adalah dengan rajin olahraga. Saya rutin olahraga selama 30 menit tiap hari, biasanya saya lakukan selepas saya pulang kantor, dengan melakukan threadmil di rumah. Berbagai penelitian menunjukkan, rajin menggerakkan tubuh akan membuat pikiran kita menjadi lebih tangguh menghadapi situasi stressful.

Untuk mengelola situasi pekerjaan yang stressful, saya juga rajin melakukan tafakur – atau duduk merenung sambil mensyukuri

segala nikmat yang saya peroleh. Mensyukuri bahwa saya masih bisa bekerja mencari nafkah untuk keluarga saya, bersyukur saya bisa mendapatkan kesempatan wawancara seperti saat ini, ataupun bersyukur saya punya anak yang sehat dan lucu. Saya biasanya melakukan tafakur tiap malam selepas sholat Isya.

Rajin olahraga dan rajin tafakur membuat saya selama ini merasa makin produktif, dan pikirannya bisa lebih jernih dalam

menyelesaikan setiap tantangan pekerjaan.

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates :

Saat menjalani kuliah, kadangkala saya memang suka dihadapkan pada situasi yang stressful atau penuh tekanan. Mungkin karena deadline pengumpululan tugas yang makin dekat, atau karena beban agar harus lulus tepat pada waktunya, atau karena dikejar deadline penyelesaian skripsi.

(48)

48

Strategi yang bisanya saya lakukan dalam menghadapi situasi seperti diatas adalah pertama-tama melakukan visualisasi positif. Disini saya selalu membayangkan gambaran positif : Insya Allah saya akan

berhasil menyelesaikan semua tuntutan ini dengan hasil yang positif.

Mentalitas positif semacam ini menurut pengalaman saya selama ini banyak membantu saya untuk bisa menuntaskan pekerjaan dengan optimal. Sebab menurut riset ilmiah, mentalitas poistif dalam pikiran Anda akan sangat mempengaruhi kinerja nyata Anda. Pikiran yang positif dan fokus pada ekspektasi hasil kerja yang positif, ternyata membuat kita menjadi lebih mudah mengelola situasi yang stressful. Selanjutnya, jika beban pekerjaan tugas kuliah makin banyak, maka biasanya saya langsung memetakan beban pekerjaan itu; dan

menyusun langkah demi langkah apa yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan semuanya. Jika diperlukan maka saya juga akan melakukan hingga larut malam agar semua beban tugas kuliah ini bisa saya selesaikan pada waktunya.

Mentalitas pikiran yang positif, dan disertai dengan action yang sistematis, membuat saya mampu mengelola situasi stressful. Selain strategi diatas, kiat saya untuk mengatasi stress adalah dengan rajin olahraga. Saya rutin olahraga selama 30 menit tiap

(49)

49

hari, biasanya saya lakukan sore hari, di gym dekat kos saya. Berbagai penelitian menunjukkan, rajin menggerakkan tubuh akan membuat pikiran kita menjadi lebih tangguh menghadapi situasi stressful.

Untuk mengelola situasi pekerjaan yang stressful, saya juga rajin melakukan tafakur – atau duduk merenung sambil mensyukuri

segala nikmat yang saya peroleh. Mensyukuri bahwa saya masih bisa bekerja mencari nafkah untuk keluarga saya, bersyukur saya bisa mendapatkan kesempatan wawancara seperti saat ini, ataupun bersyukur saya punya anak yang sehat dan lucu. Saya biasanya melakukan tafakur tiap malam selepas sholat Isya.

Rajin olahraga dan rajin tafakur membuat saya selama ini merasa makin produktif, dan pikirannya bisa lebih jernih dalam

menyelesaikan setiap tantangan yang saya hadapi saatu saya kuliah.

13. Ceritakan pengalaman Anda dalam menyelesaikan beragam tugas yang menumpuk?

Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi kemampuan Anda dalam menyelesaikan beragam tugas dengan tepat waktu dan tuntas, melakukan proses prioritas kerja, ataupun mengelola

resource waktu dan energi Anda dalam bekerja. Kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan secara tuntas, dengan kualitas bagus, dan tepat waktu, merupakan elemen krusial untuk sukses karir.

(50)

50

Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menjelaskan strategi dan kiat yang biasa Anda lakukan dalam menyelesaikan tugas Anda di kantor. Uraikan secara detil langkah demi langkah apa yang Anda kerjakan untuk mengelola waktu dan energi Anda dalam menuintaskan pekerjaan dengan tepat waktu dan berkualitas.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam menuntaskan beragam jenis pekerjaan, saya selalu membuat semacam To Do List harian yang berisikan rangkaian aktivitas yang harus saya lakukan tiap harinya. Biasanya saya menyusun To Do List ini satu hari sebelumnya, atau di pagi harinya.

To Do List harian ini saya susun berdasar Rencana Kerja Mingguan yang biasanya saya buat juga tiap minggunya. Recana kerja

mingguan ini sendiri mengacu pada Program Kerja Bulanan dan Tahunan yang sudah disusun untuk departemen kami. Selain itu dalam rencana kerja minggu ini, bisanya saya memasukkan

permintaan-permintaan yang kadang mendadak datang dari atasan. To Do List harian yang susun biasanya berisikan 3 sampai 5 item kegiatan yang harus saya lakukan tiap harinya, di arean saya yakni bagian Training and Development. Misal menyusun laporan hasil evaluasi training, mengumpulkan bahan untuk penulisan modul, atau juga menyusun materi presentasi pelatihan.

(51)

51

Dalam to do list harian ini saya tidak hanya menetapkan aktivitas apa yang harus saya lakukan, namun juga disertai dengan target penyelesaiannya. Misal dalam menyusun slide presentasi, dalam hari itu, saya punya target harus bisa menyusun lima halaman slide. Atau laporan hasil evaluasi training harus selesai hari itu juga.

Tugas-tugas harian yang penting, membutuhkan konsentrasi pikiran, atau perlu mendapatkan prioritas, biasanya saya lakukan di pagi hari sebelum makan siang. Saya lebih fokus bekerja dengan konsentrasi penuh biasanya saat pagi hari hingga makan siang. Sementara after lunch, saya alokasikan waktu untuk mengerjakan tugas harian lainnya.

Untuk fokus konsentrasi menyelesaikan tugas, saya biasanya

mematikan hape saya agar tidak ada distraksi, baik karena notifikasi WA ataupun notifikasi lainnya. Demikian juga, laptop saya untuk bekerja saya matikan jaringkan internetnya, agar tidak ada distraksi notifikasi email.

Kemampun untuk fokus pada pekerjaan, dan menghilangkan aneka distraksi dari hape atau internet, merupakan salah satu hal yang membuat saya bisa lebih konsentrasi dalam menyelesaikan beragam tugas dengan tuntas dan tepat waktu.

(52)

52

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates:

Dalam menuntaskan beragam jenis tugas kuliah dan proses

perkuliahan, saya selalu membuat semacam To Do List harian yang berisikan rangkaian aktivitas yang harus saya lakukan tiap harinya. Biasanya saya menyusun To Do List ini satu hari sebelumnya, atau di pagi harinya.

To Do List harian yang susun biasanya berisikan 3 sampai 5 item kegiatan yang harus saya lakukan tiap harinya, berkaitan dengan tugas saya sebagai mahasiswa. Dan karena kebetulan saya juga aktif sebagai Koordinator Kegiatan Business Book Club, maka saya juga menyusun to do list untuk tugas ini. Misal menyusun tugas mata kuliah tertentu, mengumpulkan bahan untuk penulisan makalah, atau juga menyusun materi promosi kegiatan Business Book Club. Dalam to do list harian ini saya tidak hanya menetapkan aktivitas apa yang harus saya lakukan, namun juga disertai dengan target penyelesaiannya. Misal dalam menyusun makalah, dalam hari itu, saya punya target harus bisa menyusun 3 halaman. Atau materi promosi kegiatan harus selesai sampai tahapan apa.

Tugas-tugas harian yang penting, membutuhkan konsentrasi pikiran, atau perlu mendapatkan prioritas, biasanya saya lakukan di pagi hari jika memang tidak ada jadwal kuliah. Saya lebih fokus bekerja

(53)

53

siang. Sementara after lunch, saya alokasikan waktu untuk mengerjakan tugas harian lainnya.

Untuk fokus konsentrasi menyelesaikan tugas penulisan makalah atau penyusunan skripsi, saya biasanya mematikan hape saya agar tidak ada distraksi, baik karena notifikasi WA ataupun notifikasi lainnya. Demikian juga, laptop saya untuk bekerja saya matikan jaringkan internetnya, agar tidak ada distraksi notifikasi email. Kemampun untuk fokus pada pekerjaan, dan menghilangkan aneka distraksi dari hape atau internet, merupakan salah satu hal yang membuat saya bisa lebih konsentrasi dalam menyelesaikan beragam tugas dengan tuntas dan tepat waktu.

14. Bagaimana cara anda mencapai target kerja yang diberikan oleh atasan?

Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengidentifikasi kemampuan Anda dalam meraih target pekerjaan yang telah ditetapkan.

Pertanyaan ini juga melacak kompetensi Anda dalam bidang Result Orientation, seberapa jauh proses kerja Anda terfokus pada

pencapaian hasil yang memuaskan. Aspek ini merupakan salah satu pilar untuk membawa kemajuan dalam kinerja perusahaan.

Jawaban ideal untuk pertanyaan ini adalah Anda bisa menjelaskan strategi dan kiat yang biasa Anda lakukan dalam proses meraih

(54)

54

target kinerja yang telah ditetapkan. Uraikan mengenai target kerja Anda yang terukur atau sering disebut sebagai key performance indicators.

Uraikan secara detil langkah demi langkah apa yang Anda kerjakan untuk mengelola waktu dan energi Anda demi tercapainya target kerja yang telah ditetapkan.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam proses meraih target kerja, maka biasanya yang saya lakukan adalah mempelajari target kerja yang dibebankan kepada saya, dan kemudian dari sini, saya akan membuat action plan yang detil atau serangkaian aktivitas kunci yang akan membantu saya meraih target tersebut.

Misal dalam pekerjaan saya sebelumnya sebagai asisten marketing manager, saya diberikan peran dan target untuk mampu

meningkatkan order dari web online perusahaan kami. Target yang diberikan adalah agar saya dan team bisa meningkatkan order projek lebih dari 25% melalui website perusahaan kami, dibanding tahun sebelumnya. Perusahaan kami sendiri bergerak dalam bidang penyedia jasa konsultan dan pelatihan ISO dan manajemen mutu. Berdasar target tersebut, kemudian saya melakukan sejumlah action plan yang relevan untuk mencapai target tersebut. Setiap action ini

(55)

55

biasanya juga saya sertai dengan key performance indicators yang terukur. Jadi setiap action juga ada ukuran keberhasilannya.

Misal saat itu, saya melakukan tiga action atau aktivitas kunci yang bisa membantu saya mencapai target yang ditetapkan.

Yang pertama saya melakukan aktivitas SEO atau search engine optimization. Tujuan dari SEO adalah agar website perusahaan kami selalu muncul di halaman satu hasil pencarian Google untuk

berbagai kata kunci. Saya menetapkan target agar web kami ada di halaman satu untuk 3 kata kunci, yakni konsultan ISO, pelatihan ISO dan cara menyusun ISO.

Yang kedua saya melakukan email marketing. Disini kami mendorong agar setiap pembaca yang mampir ke website

perusahaan kami mau menjadi pelanggan email. Untuk membujuk agar mereka mau menjadi pelanggan email, maka kami berikan gratis buku panduan cara penerapan ISO berdasar studi kasus. Saya menetapkan target agar setiap bulan kami bisa mendapatkan 500 pelanggan email baru.

Langkah yang ketiga kami juga mendorong agar kami bisa

mendapatkan kontak WA para pembaca web kami. Caranya adalah kami membuka sesi konsultasi tentang seluk beluk ISO secara gratis via WA. Dengan cara ini maka kami bisa mendapatkan kontak WA.

(56)

56

Kami menargetkan agar setiap bulan kami bisa mendapatkan 500 kontak WA.

Srategi SEO, Email Marketing dan WA Marketing saya jalankan sebab berdasar pengalaman dan best practices, tiga cara ini

merupakan langkah yang sangat efektif untuk menjaring calon klien melalui media online atau digital channel.

Setelah mendapatkan banyak data pelanggan email dan kontak WA, kemudian secara berkala kami memberikan edukasi via email dan WA tentang Manajemen ISO dan semua aspeknya. Dalam edukasi ini kami kemudian juga secara soft selling, menawarkan jasa pelatihan dan konsultasi ISO kami.

Melalui cara tersebut, kami berhasil meningkatkan klien kami melalui media online dan website lebih dari 75% dibanding tahun sebelumnya - jauh diatas target yang ditetapkan oleh atasan saya yakni hanya 25 %.

Jadi dari uraian diatas, saya selalu berusaha menjabarkan target kerja ke dalam action plan yang detil dan spesifik. Action plan ini juga harus mendukung pencapaian target. Dengan cara seperti ini, maka saya optimis bisa meraih target kerja yang akan dibebankan kepada saya.

(57)

57

Sampel jawaban yang optimal untuk fresh graduates:

Dalam proses meraih target kerja, maka biasanya yang saya lakukan adalah mempelajari target kerja yang dibebankan kepada saya, dan kemudian dari sini, saya akan membuat action plan yang detil atau serangkaian aktivitas kunci yang akan membantu saya meraih target tersebut.

Misal saat kuliah saya pernah bertugas sebagai panitia Seminar Nasional tentang Dunia Kerja dan Seputarnya. Saya diberikan peran dan target untuk mampu menjaring 200 peserta seminar berbayar tersebut.

Berdasar target tersebut, kemudian saya melakukan sejumlah action plan yang relevan untuk mencapai target tersebut.

Misal saat itu, saya melakukan tiga action atau aktivitas kunci yang bisa membantu saya mencapai target yang ditetapkan.

Yang pertama saya melakukan promosi melalui akun Facebook personal saya dan juga teman-teman panitia. Saya siapkan media promosinya, dan mereka semua tingga upload dan share ke teman-temannya. Saya targetkan agar tiap hari kami bisa share materi promosi ini sebanyak 2 kali per orang. Jika kami semua berjumlah 10 orang, maka tiap hari harus ada 20 kali publikasi materi di FB masing-masing.

(58)

58

Yang kedua saya melakukan promosi melalui radio-radio lokal di kota kami. Kami melakukan barter dimana kami bisa iklan di radio tersebut, dan nantinya radio tersebut bisa memasang spanduk dalam seminar kami.

Langkah yang ketiga adalah saya dan team juga melakukan promosi via grup-grup WA dan juga LINE. Kami memanfaatkan jaringan teman kami untuk menyebarkan materi promosi.

Melalui cara tersebut, kami berhasil menjaring peserta lebih dari 250 orang, atau lebih banyak dari target yang ditetapkan.

Jadi dari uraian diatas, saya selalu berusaha menjabarkan target kerja ke dalam action plan yang detil dan spesifik. Action plan ini juga harus mendukung pencapaian target. Dengan cara seperti ini, maka saya optimis bisa meraih target kerja yang akan dibebankan kepada saya.

15. Bagaimana Anda melakukan kerjasama dengan anggota team Anda lainnya? Bisakah Anda berikan sampel atau contoh nyata dimana Anda membangun kerjasama team?

Tujuan dari pertanyaan ini adalah mengukut level kecakapan kita dalam membangun kerjasama team. Pertanyaan ini juga

meruapakan behavioral-based question, dimana Anda diminta menceritakan pengalaman masa lalu Anda yang real dalam proses

(59)

59

membangun kerjasama team. Disini Anda harus mampu

menunjukkan contoh pengalaman nyata dimana Anda melakukan prakteka pengembangan kerjasama team.

Jawaban yang ideal untuk pertanyaan ini adalah, Anda bisa

menguraikan pengalaman nyata Anda dimana Anda sukses menjalin kerjasama yang optimal, dan bisa memberikan hasil pekerjaan yang bagus.

Sampel jawaban yang optimal :

Dalam pekerjaan saya sebelumnya, saya beberapa kali terlibat

dalam team untuk melakukan sejumlah inisiatif peningkatan kinerja. Dalam proses ini biasanya saya mengusulkan di awal pembentukan team mengenai pembagian tugas secara jelas oleh masing-masing anggota team, disertai dengan target penyelesaiannya. Termasuk didalamnya adalah cara bagaimana masing-masing anggota team menyelesaikan tugasnya, dan kapan setiap tahapan kegiatan akan dilakukan.

Saya berharap melalui informasi yang jelas ini maka setiap anggota team bisa paham mengenai tanggungjawabnya. Melalui pembagian tugas yang jelas ini, maka setiap anggota team juga bisa paham dimana mereka bisa saling membantu dan berbagi sumber daya yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

H300 - Berbahaya jika tertelan, H315 - Menyebabkan iritasi kulit, H334 - Bisa menyebabkan gejala alergi atau asma atau kesulitan bernapas jika terhirup, H335 - Bisa menyebabkan

• Mengetahui karakteristik energi bangkitan yang dihasilkan Hydraulic Electro Mechanic Shock Absorber (HEMSA) double port dengan menggunakan akumulator.. • Mampu

Dapat diasumsikan dengan tidak ada perubahan pada saat kondisi permintaan, biaya total persediaan untuk pembelian bahan baku yang dikeluarkan perusahaan lebih

Penelitian ini dibatasi pada ruangan Laboratorium yang menggunakan lampu untuk mematikan dan menghidupkan lampu menggunakan perangkat smartphone yang diinstal

Dilihat dari konsistensi dan homogenitas pada saat pengamatan, dari penggolongan Dilihat dari konsistensi dan homogenitas pada saat pengamatan, dari

Dari sudut pandang biaya lingkungan (environmental cost) dan manfaat biaya (cost benefit) pene- rapan akuntansi lingkungan akan meningkatkan usaha pengelolaan lingkungan

Jika dilihat dari nilai p-value maka didapatkan hasil bahwa nilai p-value kurang dari nilai