• Tidak ada hasil yang ditemukan

ENKAPSULASI UNTUK KONSERVASI IN VITRO Pimpinella pruatjan Molk. : EFEK CAHAYA DAN KOMBINASI MEDIA (SORBITOL-PAKLOBUTRAZOL) RETNO AGUSTARINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ENKAPSULASI UNTUK KONSERVASI IN VITRO Pimpinella pruatjan Molk. : EFEK CAHAYA DAN KOMBINASI MEDIA (SORBITOL-PAKLOBUTRAZOL) RETNO AGUSTARINI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ENKAPSULASI UNTUK KONSERVASI IN VITRO

Pimpinella pruatjan Molk. : EFEK CAHAYA DAN

KOMBINASI MEDIA (SORBITOL-PAKLOBUTRAZOL)

RETNO AGUSTARINI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “ Enkapsulasi Untuk Konservasi In Vitro Pimpinella pruatjan Molk. : Efek Cahaya dan Kombinasi Media (Sorbitol-Paklobutrazol)” merupakan gagasan dan karya saya bersama pembimbing yang belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2009

Retno Agustarini NRP. G351060451

(3)

ABSTRACT

RETNO AGUSTARINI. (Encapsulation for In vitro Conservation of Pimpinella pruatjan Molk.: Effect of Light and Media Combination (Sorbitol - Paklobutrazol)). Under supervision of RITA MEGIA and IRENG DARWATI. Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) is an Indonesian indigenous medicinal plant with a high economic value. Its root can be used as an aphrodisiac, diuretic and tonic. Recently its population in natural habitat has extinct because of highly exploitation without any replanting activities. So this species is categorized as an endangered plant. Therefore, special effort is needed to be done to conserve it immediately. Preliminary study has found that purwoceng can be conserved by in vitro minimal growth for 8 months in solid medium. This experiment aimed at finding the best treatment to conserve this species for 8 months storage period with encapsulation and evaluated regenerating ability after storage. In vitro axillary buds without leaves were conserved on encapsulation with DKW medium supplemented with 2.5% sucrose, sorbitol (0,1,2,3,4,5%) and paklobutrazol (0,1,2,3 ppm) combination in two of light conditions (975 lux (high light) and 215 lux (low light)) for two periods of storage (4 and 8 months). Regenerating ability was taken for 3 months on regenerated medium. Genetic character was observed with squash method and physiology character using chlorophyll analysis. The result showed that combination between sorbitol and paklobutrazol can preserve purwoceng for 8 months but regenerating ability decrease by the increase of both sorbitol and paklobutrazol concentration. The best treatment to preserve purwoceng for 8 months was on DKW medium containing 2.5% sucrose, 2% sorbitol and 3 ppm paklobutrazol. During preservation, the culture of this treatment showed slow growth rate, but during regeneration it showed high growth rate.

Keywords : in vitro conservation, encapsulation, sorbitol, paklobutrazol, Pimpinella pruatjan Molk.

(4)

RINGKASAN

RETNO AGUSTARINI. (Enkapsulasi Untuk Konservasi In Vitro Pimpinella pruatjan Molk. : Efek Cahaya dan Kombinasi Media (Sorbitol-Paklobutrazol)). Dibimbing oleh RITA MEGIA dan IRENG DARWATI.

Purwoceng merupakan tanaman obat asli Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Akarnya memiliki khasiat afrodisiak yaitu dapat meningkatkan gairah seksual dan meningkatkan ereksi, melancarkan air seni (diuretik) dan meningkatkan stamina tubuh (tonik). Saat ini populasi purwoceng di habitat alaminya sudah punah akibat eksploitasi secara besar-besaran sebagai bahan baku jamu tanpa adanya usaha penanaman kembali. Selain itu purwoceng sulit dibudidayakan di luar habitat alaminya karena memiliki persyaratan tumbuh yang spesifik. Oleh karena itu purwoceng dikategorikan sebagai tanaman langka yang sangat dilindungi. Untuk menghindari kepunahan purwoceng perlu dilakukan upaya konservasi sesegera mungkin.

Konservasi in vitro tanaman purwoceng melalui pertumbuhan minimal menggunakan enkapsulasi pernah dilaporkan, namun hasilnya kurang memuaskan karena kultur tidak dapat disimpan dalam waktu lebih dari empat minggu. Upaya untuk meningkatkan umur penyimpanan purwoceng dapat dilakukan dengan menggunakan secara bersama-sama dua faktor penghambat pertumbuhan yaitu regulator osmotik sorbitol dan retardan pertumbuhan paklobutrazol. Dalam penyimpanan, diharapkan kultur tidak hanya mampu disimpan lama namun harus memiliki daya regenerasi yang tetap tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kondisi intensitas cahaya yang berbeda pada kemampuan penyimpanan purwoceng secara enkapsulasi dengan sorbitol dan paklobutrazol, mendapatkan konsentrasi perlakuan sorbitol dan paklobutrazol terbaik untuk menyimpan kultur purwoceng secara enkapsulasi selama 8 bulan dan menguji daya regenerasi, stabilitas karakter genetik dan fisiologi kultur purwoceng pasca penyimpanan. Formulasi terbaik diharapkan dapat diterapkan secara rutin sebagai protokol penyimpanan in vitro di bank gen untuk menghindari kepunahan spesies langka ini.

Tunas pucuk in vitro berukuran ± 2 mm diletakkan pada media yang sudah dicampur dengan Na-alginat 2,5%. Formulasi media yang diujikan adalah media DKW + sukrosa 2,5% + sorbitol (0, 1, 2, 3, 4, dan 5%) + paklobutrazol (0, 1, 2, 3 ppm), sehingga total keseluruhan perlakuan adalah 24 perlakuan. Satu unit (botol) perlakuan mengandung 10 kapsul dengan ulangan 3 kali untuk masing-masing

perlakuan intensitas cahaya. Kultur diinkubasi selama 8 bulan pada suhu 20 – 25°C dan fotoperiodisitas 16 jam terang dengan perlakuan intensitas cahaya

yaitu 975 lux (cahaya tinggi) dan 215 lux (cahaya rendah). Pada akhir penyimpanan (4 dan 8 bulan), kultur disubkultur ke media regenerasi selama 3 bulan untuk diuji daya regenerasi setelah penyimpanan. Media regenerasi yaitu

media perbanyakan (multiplikasi) terdiri dari media DKW + BA 4 ppm + Thidiazuron (TDZ) 0,4 ppm + Glutamin 100 ppm. Pengamatan karakter genetik

dan fisiologi dilakukan pada akhir proses pemulihan (regenerasi) Pengamatan karakter genetik dilakukan dengan menggunakan metode squash dengan bahan berupa tunas pucuk in vitro berukuran ± 2 mm. Pengamatan karakter fisiologi

(5)

dilakukan menggunakan analisis klorofil dengan modifikasi teknik Aronoff dan MacKinney. Percobaan disusun secara split plot dalam lingkungan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Petak utama adalah perlakuan cahaya : tinggi (intensitas cahaya 975 lux) dan rendah (intensitas cahaya 215 lux)). Anak petak adalah perlakuan konsentrasi media (sorbitol-paklobutrazol). Data dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji Duncan Multi Range Test (DMRT) pada taraf α = 5% menggunakan program SAS 9.1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi sorbitol dan paklobutrazol pada konsentrasi tertentu dapat menyimpan purwoceng selama 8 bulan. Namun daya regenerasi kultur pasca penyimpanan mengalami penurunan seiring peningkatan konsentrasi perlakuan. Selain itu kultur masih mempertahankan efek konsentrasi perlakuan tertentu meskipun sudah diregenerasi. Pengaruh sorbitol dan paklobutrazol selama penyimpanan masih bertahan. Kombinasi perlakuan terbaik yaitu sorbitol 2% - paklobutrazol 3 ppm (S2P3). Kultur pada kombinasi perlakuan tersebut memiliki pertumbuhan lambat saat penyimpanan namun ketika diregenerasi menunjukkan kecepatan pertumbuhan dan multiplikasi tunas yang cukup tinggi, dengan morfologi normal dan subur.

Kata kunci : penyimpanan in vitro, enkapsulasi, sorbitol, paklobutrazol, Pimpinella pruatjan (molk.)

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

(7)

ENKAPSULASI UNTUK KONSERVASI IN VITRO

Pimpinella pruatjan Molk. : EFEK CAHAYA DAN

KOMBINASI MEDIA (SORBITOL-PAKLOBUTRAZOL)

RETNO AGUSTARINI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Departemen Biologi

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(8)

Judul Tesis : Enkapsulasi Untuk Konservasi In Vitro Pimpinella pruatjan Molk. : Efek Cahaya dan Kombinasi Media (Sorbitol-Paklobutrazol)

Nama : Retno Agustarini

NRP : G351060451

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Rita Megia, D.E.A Dr. Ir. Ireng Darwati

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Biologi Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Dedy Duryadi S, D.E.A Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(9)

PRAKATA

Allhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sangatlah sulit untuk menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Rita Megia, D.E.A selaku ketua komisi pembimbing atas semua jerih payah dan waktu yang telah diluangkan untuk memberikan bimbingan, arahan dan kemudahan kepada penulis dari mulai penelitian sampai terselesaikannya tesis ini.

2. Dr. Ireng Darwati selaku anggota komisi pembimbing atas ilmu, waktu dan bimbingan yang diberikan kepada penulis dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

3. Dr. Ir. Diah Ratnadewi selaku dosen penguji atas kritik dan sarannya untuk kesempurnaan tesis ini.

4. Dekan Sekolah Pascasarjana IPB dan Ketua Program Studi Biologi atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Pascasarjana di IPB.

5. Dr. Ir. Juliarni, M.Agr dan Ika Roostika T., SP., Msi atas bimbingan dan nasihat selama penulis melaksanakan penelitian.

6. Laboratorium Ekofisiologi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) dan Laboratorium Biologi Tumbuhan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi IPB yang telah menyediakan fasilitas untuk melakukan penelitian.

7. Hibah Bersaing PHK A3 Jurusan Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan UGM dan Proyek Kerja Sama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) yang telah membiayai penelitian ini.

8. Rita Ningsih, mbak Susi, bu Rohmah, Wirda, Ucu, pak Ujang, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan kerjasama dan dukungannya selama ini.

Secara khusus, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada keluarga tercinta atas segala pengorbanan baik moril maupun materil, dorongan, kesabaran, pengertian dan doanya. Kepada bapak, ibu dan kakak-kakak tercinta yang tiada mengenal lelah selalu mendoakan penulis sampai saat ini, penulis sampaikan terima kasih yang tiada batas. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka, amien.

Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan purwoceng di Indonesia.

Bogor, Juli 2009

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 4 Agustus 1980, dari ayah Soedarwanto, SH, ST dan ibunda Siti Fatimah. Penulis merupakan putri ketiga dari tiga orang bersaudara. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan UGM, lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2006, penulis diterima di Program Studi Biologi pada Program Pascasarjana IPB. Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Hibah Bersaing PHK A3 Program Studi Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan UGM. Penulis bekerja sebagai karyawan di PT. Kurnia Sylva Consultindo, Bekasi sejak tahun 2005.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv PENDAHULUAN……….. 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 4 Hipotesis Penelitian ... 4 Kegunaan Penelitian ... 4 Perumusan Masalah ... 4 TINJAUAN PUSTAKA……… 6 Purwoceng ... 6

Mikropropagasi dan Konservasi In Vitro Purwoceng... 7

Penyimpanan dengan Pertumbuhan Minimal ... 8

BAHAN DAN METODE……….. 15

Waktu dan Lokasi Penelitian ... 15

Bahan dan Alat ... 15

Prosedur Kerja... 15

1. Penyimpanan in vitro... 15

2. Pengujian regenerasi pasca penyimpanan... 17

3. Pengujian stabilitas karakter genetik dan fisiologi purwoceng pasca penyimpanan... 17

Rancangan Percobaan dan Analisis Data... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN………. 20

Penyimpanan In Vitro... 20

Pengujian Regenerasi Pasca Penyimpanan... 31

Pengujian Stabilitas Karakter Genetik dan Fisiologi Purwoceng Pasca Penyimpanan... 40

Penentuan Kombinasi Perlakuan Terbaik ... 43

SIMPULAN DAN SARAN………...………. 46

Simpulan ... 46

Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman 1 Rincian perlakuan………….………. 20 2 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

persentase planlet yang menembus kapsul pada dua periode

penyimpanan……… 23 3 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

persentase planlet berdaun pada dua periode penyimpanan...…... 27 4 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

rerata jumlah daun per planlet pada dua periode penyimpanan... 28 5 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

tingkat warna eksplan pada dua periode penyimpanan……… 31 6 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

bobot basah eksplan setelah regenerasi 3 bulan pada dua periode

penyimpanan………...……… 33 7 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

jumlah tunas eksplan setelah regenerasi 3 bulan pada dua periode

penyimpanan……...……… 36 8 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap

jumlah daun setelah regenerasi 3 bulan pada dua periode

penyimpanan……… 37 9 Rekapitulasi data beberapa kandidat perlakuan enkapsulasi periode

penyimpanan 8 bulan pada kondisi kultur dengan intensitas cahaya

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Bagan alir tahapan penelitian ………... 5

2 Pimpinella pruatjan Molk. : Biji (A), Bunga kuncup (B), Bunga mekar (C), Tanaman (D), Akar (E)...………... 6

3 Morfologi kultur penyimpanan 8 bulan pada media padat : kontrol (A), S0P1 (B), S3P1 (C) (Ningsih 2009)…....…...……… 8

4 Rumus bangun paklobutrazol ………...……… 10

5 Mekanisme penghambatan sintesis giberelin oleh paklobutrazol (Buchanan et al. 2000)... 11

6 Sorbitol ... ………... 12

7 Mekanisme pembentukan sorbitol ……...…... 13

8 Mekanisme pembentukan gel kalsium alginat ...……... 14

9 Prosedur penentuan tingkat warna : eksplan dikeluarkan dari media penyimpanan (A), foto eksplan dengan kondisi cahaya seragam (B), analisis foto dengan photoshop 9.1 (C)... ...……... 17

10 Visualisasi akhir penyimpanan in vitro dengan enkapsulasi : 4 bulan (A), 8 bulan (B)...……... 21

11 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap persentase tunas yang menembus kapsul pada dua periode penyimpanan : 4 bulan (A), 8 bulan (B) ...……... 24

12 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap persentase kapsul yang berakar dan rerata jumlah akar per kapsul pada periode penyimpanan : 4 bulan (A), 8 bulan (B)... 26

13 Morfologi kultur akhir bulan ke-8 penyimpanan : S2P3_cahaya tinggi (A), S2P3_cahaya rendah (B), S3P2_cahaya tinggi (C), S3P2_cahaya rendah (D)...……... 30

14 Pengaruh cahaya pada kombinasi media yang berbeda terhadap pertumbuhan kultur (bobot basah, mg) pada dua periode penyimpanan : cahaya tinggi, 4 bulan (A), cahaya rendah, 4 bulan (B), cahaya tinggi, 8 bulan (C), cahaya rendah, 8 bulan (D)... 34

15 Morfologi kultur akhir bulan ke-3 regenerasi pasca penyimpanan 4 bulan pada cahaya tinggi : S2P3 (A), S3P2 (B), S4P1 (C), S5P3 (D) dan pada cahaya rendah : S3P2 (E), S4P1 (F), S5P3 (G), serta penyimpanan 8 bulan pada cahaya tinggi : S2P3 (H), S3P2 (I), S4P1 (J)...……... ...……... 39

(14)

xiv

Halaman 16 Hasil observasi genetik kultur in vitro puwoceng : Tanpa

enkapsulasi (A), Dengan enkapsulasi : S2P3 (B) → Kromosom pada sel yang mengalami metafase...……... ...……... 41 17 Pengaruh intensitas cahaya dan kombinasi media terhadap kadar

klorofil tanaman purwoceng hasil regenerasi pasca penyimpanan 4 bulan... ...……... ...……... 42 18 Mekanisme penghambatan paklobutrazol...……... 43 19 Morfologi kultur pada akhir penyimpanan 8 bulan pada kondisi

kultur dengan intensitas cahaya tinggi: S2P3 (A), S3P2 (B), S4P1 (C), dan regenerasi pasca penyimpanan : S2P3 (D), S3P2 (E) dan S4P1 (F). ... 45

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Tabel sidik ragam penyimpanan 4 bulan………...…………. 53 2 Tabel sidik ragam penyimpanan 8 bulan……….... 55 3 Tabel sidik ragam regenerasi pasca penyimpanan 4 bulan……… 57 4 Tabel sidik ragam regenerasi pasca penyimpanan 8 bulan………….... 58 5 Perbandingan formula media dasar MS (Murashige & Skoog) dan

Referensi

Dokumen terkait

Kecacatan tersebut menyebabkan kerugian baik waktu maupun biaya untuk memproduksi kembali produk yang cacat tersebut dan dapat mengurangi mutu dari rasa produk sehingga

Beberapa kelemahan dari pengukuran kinerja apabila hanya dilihat dari perspektif keuangan saja diantaranya tidak melibatkan peran karyawan, berorientasi jangka pendek dan

Penggunaan bibit unggul di awal penanaman sangat berpengaruh terhadap mutu produk kopi arabika yang dihasilkan. Secara umum petani di Sugih Jaya masih menggunakan

Bagaimana respon guru terhadap pengembangan media pembelajaran berbasis Flash pada Tema Tempat Tinggalku Subtema Keunikan Daerah Tempat Tinggalku Pembelajaran 5 di kelas IV

In this paper, a Proportional-Integral- Derivative (PID) controller is applied to a laboratory helicopter model used in the experiment is a laboratory-scale

CEO transformational leadership and the new product development process: The mediating roles of organizational learning and innovation culture.. Seen Yu Ng, Garib Singh SK.,

Mi : tidak berpikir terlalu banyak/berat tentang sakit yang diderita, menganggap hal yang biasa jika dirinya menjadi beban bagi keluarganya, menerima sakit sebagai takdir,

Aplikasi MaemYuk merupakan sebuah sistem pendukung keputusan yang dikembangkan untuk membantu pengguna dalam mencari rumah makan yang terdekat dari lokasi yang telah