20
PENGARUH
SOCIAL MEDIA MARKETING
TERHADAP
KINERJA PEMASARAN DI CV. AMILY HIJAB TASIKMALAYA
Sri Sudiarti1, Santi Munawaroh2
1,2
Politeknik Triguna Tasikmalaya srisudiarti485@gmail.com santimunawaroh146@gmail.com
Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh social media marketing
terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab Tasikmalaya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan survey, sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan referensi buku sumber sebagai teori penunjang dan penyebaran kuesioner kepada para mitra amily (customer sekaligus agen Amily) untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kinerja pemasaran yang dipengaruhi oleh media sosial. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling (tehnik acak) dengan sampel sebanyak 65 responden. Alat ukur yang digunakan adalah nilai jenjang interval.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan media sosial sebagai media promosi termasuk dalam klasifikasi sangat baik sebagai salah satu penujang kinerja pemasaran CV. Amily Hijab Tasikmalaya.
Kata kunci : Social Media Marketing, Promosi, Kinerja Pemasaran
Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of social media marketing on marketing performance in the CV. Amily Hijab Tasikmalaya.
The method used in this research is a descriptive verification method with a survey approach, while the data collection technique is done using the source book reference as a supportive theory and distributing questionnaires to Amily's partners (customers as well as Amily's agents) to obtain accurate data on marketing performance influenced by social media. The sampling technique uses simple random sampling with a sample of 65 respondents. The measuring instrument used is the interval value.
The results showed that the application of social media as a promotional media included in the classification is very good as one of the marketing performance supporters of
CV. Amily Hijab Tasikmalaya.
21 1. PENDAHULUAN
1.1Pendahuluan
Dalam strategi pemasaran modern, keberadaan iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari demi sebuah produk yang ditawarkan agar mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat. Interpretasi iklan lewat berbagai media tersebut cenderung membangun realitasnya dalam membangun nilai guna suatu produk.
Oleh karena itu, representasi yang dibentuk dari suatu produk mengandung unsur-unsur lain misalnya media pemasaran tersebut telah membentuk citra diri individu, gaya hidup sekelompok orang dan kepuasan untuk kalangan tertentu. Akhir-akhir ini perusahaan mulai terbiasa dengan promosi menggunakan media internet. Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019 pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi, jumlah tersebut naik 20% dari survey sebelumnya.
Dalam ilmu marketing promosi merupakan salah satu komponen dalam
marketing mix terkait dengan strategi dan teknik dalam internet marketing, kegiatan promosi juga memegang peranan penting, terutama dalam rangka menghasilkan traffic
(kunjungan) maka dikenalah promosi dengan menggunakan online yang dapat dilakukan melalui berbagai media online
yang saat ini ada, seperti facebook, twitter, instagram, website, dsb. apapun bisa dilakukan baik sekedar mencari informasi ataupun menjalankan bisnis
Media sosial merupakan salah satu sarana komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam
upaya mengenalkan produk kepada
konsumen. Salah satu jalan yang ditempuh oleh perusahaan adalah dengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumen terkait produknya melalui aktivitas periklanan.
Online shop atau belanja via internet adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet, atau layanan jual-beli secara online tanpa harus bertatap muka dengan penjual atau pembeli secara langsung. Online shop bukan hanya sekedar
dianggap sebagai pemilihan dalam
berbelanja, melainkan telah menjadi bagian dari adanya perubahan sosial budaya dalam masyarakat.
CV. Amily Hijab merupakan salah satu perusahaan fashion syar’i berbasis
online di Tasikmalaya, maka dari itu promosinya sudah pasti melalui media sosial seperti facebook dan instagram. Namun dalam promosi melalui media sosial tersebut perusahaan harus memperhatikan banyak hal supaya dapat membuat calon konsumen tertarik untuk melihat postingan Amily Hijab kemudian mengunjungi website Amily
Hijab sampai akhirnya melakukan
pembelian (closing). 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan media sosial pada online shop CV. Amily Hijab?
2. Bagaimana kinerja pemasaran di
online shop CV. Amily Hijab? 3. Bagaimana pengaruh media sosial
terhadap kinerja pemasaran di
online shop CV. Amily Hijab?
22
Adapun dilaksanakannya kerja praktek ini adalah bertujuan untuk sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan media sosial pada
online shop CV. Amily Hijab? 2. Untuk mengetahui bagaimana
kinerja pemasaran di online shop
CV. Amily Hijab?
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media sosial terhadap kinerja pemasaran di
online shop CV. Amily Hijab.
1.4Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang
di atas, peneliti membatasi
pembahasannya dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan media sosial di CV. Amily Hijab.
2. Hasil pembahasan ini hanya mengenai kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab.
2. TINJAUAN TEORITIS 2.1Pemasaran
Menurut Philip Kotler dan
Amstrong (2007:18) pemasaran adalah sebagai proses sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain).
2.2Promosi
Menurut Rangkuti (2009:50)
mengemukakan bahwa promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi
yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk/ jasa untuk
mempengaruhi mereka agar membeli
barang/ jasa tersebut yang mencangkup publisitas penjualan perorangan dan periklanan.
Dari penjelasan di atas maka dapat dijelaskan bahwa promosi merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai produk, harga dan tempat.
2.3Perdaganan Elektronik
Menurut Adnan (2014:113)
“Perdagangan elektronik atau e-commerce
dapat didefinisikan sebagai lingkungan elektronik tempat pembeli dan penjual bertemu untuk bertukar produk, layanan. dan bahkan informasi”.
E-commerce mengacu pada pertukaran informasi bisnis menggunakan pertukaran data elektronik, surat elektronik, transfer dana elektronik, dan teknologi berbasis jaringan lainnya. Informasi secara elektronik ditransfer dari komputer ke komputer dengan cara otomatis.
2.4Media Sosial
Menurut Nasrulloh (2015: 6) media sosial adalah konten berisi informasi yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum.
Media sosial yang berkembang sangat pesat di negara Indonesia salah satunya ialah instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi
23
yang digunakan untuk membagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan tema facebook kita mem-follow akun instagram kita. Makin populernya instagram
sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk-produknya lewat instagram sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang atau jasa yang ditawarkan.
2.5Perilaku Konsumen Online
Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Swata dan Handoko (2000:10) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya
proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian di Amily Hijab
ini menggunakan metode penelitian
deskriptif verifikatif dengan pendekatan survey.
3.1Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2014:389), mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mitra atau agen Amily Hijab. Jumlah agen bulan april 2019 ini 184 orang.
Menurut Sugiyono (2010 : 81) sampel adalah “Sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mitra atau agen Amily Hijab.
Untuk menentukan ukuran sampel yang diambil agar mewakili seluruh
populasi digunakan rumus yang
dikemukakan oleh Slovin yang dikutip oleh Husein Umar (2008 : 107) sebagai berikut :
n= N
1 + N (e)2 Dimana :
N = Jumlah Populasi
n = Ukuran Sampel
(e)2 = Standar Error(e = 10%) Jadi, untuk populasi (N) sebanyak 184 orang dalam 3 kelompok (gold, silver dan bronze). Jumlah tersebut diambil dari data perusahaan berdasarkan data agen bulan april 2019. Sedangkan nilai krisis yang diinginkan (e) sebesar 10% maka ukuran sampel yang digunakan adalah sebagai berikut: n = 184 1 + 184 (0.1)2 = 184 2,84 = 64,8 / 65
Maka jumlah sampel minimal yang dibutuhkan sebanyak 65 responden, yaitu seluruh penyebaran kuesioner dari internet. Karena populasi bersifat sama baik sifat, tingkah laku maupun karakteristiknya
(homogen) maka teknik pengambilan
24 random sampling, yaitu tehnik pengambilan sample dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. (Sugiyono, 2001 : 57).
3.2Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dikelompokkan menjadi dua, sesuai sumber-sumber data penelitian. Jenis data tersebut antara lain :
1. Data Primer 2. Data Sekunder
Menurut sugiyono (2014:193) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode Interview (wawancara), metode Kuesioner.
1. Kuesioner 2. Observasi
3.3Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen utama yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner, yaitu bentuk pernyataan yang telah disusun sebelumnya dengan tujuan agar maksud pernyataan dapat diketahui dengan jelas, dan kombinasi pilihan ganda yang berisi seperangkat pernyataan responden mengenai suatu objek sikap. Setiap jenis responden dinilai dengan menggunakan skala sikap yang berpedoman kepada skala likert.
Pengertian skala likert menurut Sugiono (2012:93) merupakan “Metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial”.
Sikap-sikap pernyataan tersebut
memperlihatkan pendapat positif dan negatif.
Tabel 3.1 Skala Ordinal
Nilai Keterangan Notasi Predikat
5 Sangat Setuju SS Sangat Baik
4 Setuju S Baik
3 Ragu-ragu R Cukup 2 Tidak Setuju TS Tidak Baik
1 Sangat Tidak Setuju STS Sangat Tidak Baik Sumber: Sugiyono (2014:133) 3.4Operasional Variabel
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator Skala
1 2 3 5 Efektivitas Media Sosial (x) Konten berisi informasi yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum. Nasrulloh (2015:6) 1. Partisipasi dan Keterlibatan (Participantion & Engagement) Ordinal 2. Keterbukaan (Opennes) 3. Percakapan (Conversation) 4. Komunitas (Community) 5. Keterhubungan (Connctednes) Nasrulloh (2015:8) Kinerja Pemasaran (y) Faktor yang digunakan mengukur dampak dari strategi yang diterapkan perusahaan. Ferdinand ( 2000:23 ) 1. Pertumbuhan / Volume Penjualan (Sales Growth) 2. Pertumbuhan Pelanggan (Customer Growth) 3. Nilai Penjualan (Laba) Ferdinand (2000:27)
25 4. HASIL PENELITIAN
4.1 Company Profile CV. Amily Hijab Tasikmalaya
CV. Amily Hijab merupakan salah satu perusahaan online shop fashion syar’i berbasis keagenan. Dari promosi melalui kedua media sosial di atas, customer amily melakukan closing lewat whatsapp atau line
dan eksekusi (order) tetap di website. Maka dari itu, agar semakin bertambahnya pelanggan, amily harus selalu up to date
untuk memposting produk di media sosial tersebut.
Gambar 4.1 Facebook Amily Hijab
Gambar 3.4 Instagram Amily Hijab
Gambar 3.5 Website Amily Hijab
4.2Uji Validitas
Prosedur uji validitas yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu
angka kritik tabel korelasi pada derajat kebebasan (dk = n-2) dengan taraf signifikan = 0,05 atau 5%. Untuk mengetahui skor masing–masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistic sebagai berikut:
1. Jika rhitung > rtabel, maka variabel tersebut
valid.
2. Jika rhitung < r tabel, maka variabel tersebut
tidak valid.
Tabel 4.1 Hasil Uji Skor Variabel Social Media Marketing (X)
No. R Hitung R Tabel Keterangan 1 0,693 0,244 Valid 2 0,720 0,244 Valid 3 0,793 0,244 Valid 4 0,678 0,244 Valid 5 0,764 0,244 Valid 6 0,774 0,244 Valid 7 0,818 0,244 Valid 8 0,664 0,244 Valid 9 0,568 0,244 Valid 10 0,683 0,244 Valid Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan
26 Tabel 4.2 Hasil Uji Skor Variabel
Kinerja Pemasaran (Y) 1 0,639 0,244 Valid 2 0,753 0,244 Valid 3 0,782 0,244 Valid 4 0,737 0,244 Valid 5 0,615 0,244 Valid 6 0,663 0,244 Valid Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan
menggunakan SPSS versi 24
Berdasarkan tabel di atas bahwa r hitung > r tabel yanitu 0,244 indikator variabel Social Media Marketing dan Kinerja Pemasaran valid.
4.3Uji Realbilitas
Menurut Sekaran dalam Wibowo (2012:53) kriteria penilaian uji reliabilitas, jika reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Selain itu
reliabilitas dapat dicari dengan
membandingkan nilai cronbach’s alpha pada perhitungan SPSS dengan nilai rtabel
menggunakan uji satu sisi pada taraf signifikan 0.05 (SPSS secara default menggunalkan nilai ini)
Kriteria reliabilitasnya yaitu :
1. Jika rhitung (ralpha) > rtabel, maka butir
pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika rhitung (ralpha) < rtabel, maka butir
pertanyaan/pernyataan tersebut tidak reliabel.
Tabel 4.3
Hasil Uji Reabilitas Variabel Social Media Marketing
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,892 10
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan SPSS Versi 24
r hitung> r tabel 0,892 = Reliabel
Tabel 4.4
Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja Pemasaran
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,786 6
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan SPSS Versi 24
r hitung> r tabel 0,786 = Reliabel Jadi berdasarkan uji reliabilitas untuk variabel Social Media Marketing dan
variabel Kinerja Pemasaran lebih besar dari r tabel maka hasilnya Reliabel.
4.4Koefisien Korelasi
Uji hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
H0 :
ρ = 0 berarti social media marketing di Amily Hijab tidak cukup baik
ρ = 0 berarti bahwa kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab tidak cukup baik.
ρ = 0 berarti bahwa tidak adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab.
Ha :
ρ ≠ 0 berarti social media marketing di Amily Hijab cukup baik
ρ ≠ 0 berarti bahwa kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab cukup baik.
ρ ≠ 0 berarti bahwa adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab
27 Tabel 4.5
Uji Koefisien Korelasi social media marketing dengan kinerja pemasaran
Correlations X Y X Pearson Correlation 1 ,724** Sig. (2-tailed) ,000 N 65 65 Y Pearson Correlation ,724** 1 Sig. (2-tailed) ,000 N 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan SPSS Versi 24
Berdasarkan nilai signifikan, terlihat bahwa output sebesar 0,0 < 0,05 yang berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel social media marketing dengan kinerja pemasaran. Berdasarkan nilai r hitung (pearson correlation), diketahui nilai r hitung untuk pengaruh social media marketing dengan kinerja pemasaran adalah sebesar 0,724 > r tabel 0,244. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara variabel
social media marketing dengan kinerja pemasaran. Karena r hitung dalam analisis ini bernilai positif atau dengan kata lain semakin baiknya social media marketing
maka semakin baik pula kinerja
pemasarannya.
4.5Analisa Deskriptif
4.5.1 Social Media Marketing
Menurut Sujana (2000 : 79) Setelah diketahui jumlah nilai dari keseluruhan sub variabel maka dapat ditentukan intervalnya yaitu sebagai berikut:
NJI =
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pertanyaan Ket:
NJI = Nilai jenjang interval yaitu untuk menentukan sangat baik, kurang baik, buruk, sangat buruk.
Nilai tertinggi setiap indikator social media marketing: 65 x 5 = 325
Nilai terendah setiap indikator social media marketing: 65 x 1 = 65
Jumlah kriteria pernyataan = 5 NJI =
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 325 – 65
5 = 52
Dari perhitungan di atas, maka klasifikasi penilaian untuk setiap pernyataan tentang
social media marketing adalah sebagai berikut :
Tabel 4.6 Klasifikasi Penilaian Pernyataan Social Media
Marketing
Nilai Klasifikasi Penilaian
65-117 Sangat Tidak Baik 118-169 Tidak Baik 170-221 Cukup 222-273 Baik 274-325 Sangat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Adapun hasil pengolahan data dan analisis dari jawaban kuesioner adalah sebagai berikut :
28
Tabel 4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Social Media Marketing di CV. Amily Hijab Tasikmalaya
No
Indikator
Social Media Marketing
Uraian Pernyataan Skor Yang Ditargetkan
Skor Yang Dicapai
Kriteria Skor Rata-rata Indikator 1 Partisipasi dan Keterlibatan (Participantion & Engagement)
Give away tiap bulannya menarik calon konsumen untuk merespon setiap postingan amily hijab baik itu spam like atau pun spam komentar
65 x 5 = 325 286 Sangat Baik 285 (Sangat Baik) 2 Adanya diskon kemitraan membuat konsumen tidak hanya membeli tapi juga tertarik untuk menjual
65 x 5 = 325 284 Sangat Baik
3 Keterbukaan (Opennes)
Amily Hijab selalu menerima kritik dan saran dari konsumen, serta menjadikannya bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan
65 x 5 = 325 290 Sangat Baik
286,5 (Sangat Baik)
4
Kontak amily mudah diakses calon konsumen untuk menanyakan segala informasi mengenai Amily seperti produk dan kemitraan
65 x 5 = 325 283 Sangat Baik
5 Percakapan (Conversation)
Admin dan CS Amily menjawab pertanyaan dari customer dengan cepat dan mudah dipahami 65 x 5 = 325 289 Sangat Baik 286,5 (Sangat Baik) 6 Rutin menginformasikan tanggapan pelanggan, membuat calon konsumen semakin tertarik terhadap produk amily hijab 65 x 5 = 325 284 Sangat Baik 7 Komunitas (Community)
Grup di media sosial Amily membuat pedagang lebih mudah sharing tentang ilmu marketer
65 x 5 = 325 283 Sangat Baik
29 Sumber: Data primer yang diolah
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 65x5x10= 3250
Nilai terendah secara keseluruhan : 65x1x10= 650
Jumlah kriteria pernyataan : 5 NJI =
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 3250 – 650
5 = 520
Klasifikasi penilaian untuk indikator
social media marketing secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Klasifikasi Penilaian Pernyataan Social Media Marketing
Keseluruhan Nilai Klasifikasi Penilaian 650 - 1170 Sangat Buruk 1171 – 1690 Buruk 1691 – 2210 Cukup 2211 – 2730 Baik 2731 – 3250 Sangat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Dari perhitungan tabel 4.14
terhadap tanggapan responden atas
penggunaan pengaruh social media
marketing yang dilaksanakan adalah 2831, hal ini termasuk dalam kategori sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor paling besar yaitu indikator keterbukaan (Opennes)dengan pernyataan “Amily Hijab selalu menerima kritik dan saran dari konsumen, serta menjadikannya bahan evaluasi untuk
meningkatkan kualitas produk dan
pelayanan” dengan jumlah skor 290. Sedangkan yang memiliki skor paling kecil
yaitu indikator keterhubungan
(connectedness) dengan pernyataan “Informasi yang didapatkan dari email mempermudah mengetahui status orderan konsumen” dengan jumlah skor 276.
4.5.2 Kinerja Pemasaran
Menurut Sujana (2000 : 79) Setelah diketahui jumlah nilai dari keseluruhan sub variabel maka dapat ditentukan intervalnya yaitu sebagai berikut:
NJI = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
8 Amily menyediakan fasilitas konten dan materi promosi yang memudahkan mitra membangun community dengan calon konsumen
65 x 5 = 325 277 Sangat Baik
9 Keterhubungan (Connctednes)
Informasi yang didapatkan dari email mempermudah mengetahui status orderan konsumen
65 x 5 = 325 276 Sangat Baik
10 Fitur hastag (#) yang ada pada jejaring sosial memudahkan pedagang mempromosikan produknya 65 x 5 = 325 279 Sangat Baik Jumlah 3250 2831 1415,5
30
Jumlah Kriteria Pertanyaan Ket:
NJI = Nilai jenjang interval yaitu untuk menentukan sangat baik, kurang baik, buruk, sangat buruk. Nilai tertinggi setiap indikator kinerja pemasaran: 65 x 5 = 325 Nilai terendah setiap indikator kinerja pemasaran: 65 x 1 = 65 Jumlah kriteria pernyataan = 5
NJI =
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 325 – 65
5 = 52
Dari perhitungan di atas, maka klasifikasi penilaian untuk setiap pernyataan tentang kinerja pemasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pemasaran di CV. Amily Hijab Tasikmalaya
No Indikator Kinerja
Pemasaran Uraian Pernyataan
Skor Yang Ditargetkan Skor Yang Dicapai Kriteria Skor Rata-rata Indikator 1 Pertumbuhan / Volume Penjualan (Sales Growth)
Produk baru Amily selalu menarik perhatian customer sehingga volume penjualan meningkat 65 x 5 = 325 279 Sangat Baik 269 (Sangat Baik) 2 Pertumbuhan penjualan mengalami peningkatan berdasarkan perbandingan hasil yang diperoleh setiap bulannya
65 x 5 = 325 259 Baik
3
Pertumbuhan Pelanggan
(Customer Growth)
Amily selalu berusaha menciptakan kepuasan pelanggan melalui produk dan layanan yang disediakan
65 x 5 = 325 285 Sangat Baik 280,5 (Sangat Baik) 4
Amily selalu menganalisis kepuasan pelanggan dan menjadikannya sebagai bahan pengembangan selanjutnya
65 x 5 = 325 276 Sangat Baik
5
Nilai Penjualan (Laba)
Peningkatan volume penjualan sangat berpengaruh terhadap meningkatnya laba yang diperoleh 65 x 5 = 325 286 Sangat Baik 273 (Sangat Baik) 6
Pertumbuhan volume penjualan setiap bulannya berbanding lurus dengan pertumbuhan nilai/laba penjualan
65 x 5 = 325 260 Baik
31 Sumber: Data primer yang diolah
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 65x5x6= 1950
Nilai terendah secara keseluruhan : 65x1x6= 390
Jumlah kriteria pernyataan : 5 NJI =
Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 1950 – 390
5 = 312
Klasifikasi penilaian untuk indikator kinerja pemasaran secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Penilaian Pernyataan Kinerja Pemasaran Keseluruhan
Nilai Klasifikasi Penilaian
390 - 702 Sangat Buruk
703 - 1014 Buruk
1015 - 1326 Cukup
1327 - 1638 Baik
1639 - 1950 Sangat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Dari perhitungan tabel 4.9 terhadap tanggapan responden atas kinerja pemasaran yang dilaksanakan adalah 1645, hal ini termasuk dalam kategori sangat baik. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang memiliki skor paling besar yaitu indikator nilai penjualan (laba) dengan pernyataan “Peningkatan volume penjualan sangat berpengaruh terhadap meningkatnya laba yang diperoleh” dengan jumlah skor 286. Sedangkan yang memiliki skor paling kecil yaitu indikator Pertumbuhan / Volume
Penjualan (Sales Growth) dengan
pernyataan “Pertumbuhan penjualan
mengalami peningkatan berdasarkan
perbandingan hasil yang diperoleh setiap bulannya” dengan jumlah skor 259.
4.6Persamaan Regresi
Adapun yang menjadi variabel X dalam penelitian adalah social media marketing, sedangkan yang menjadi variabel Y adalah kinerja pemasaran. Menurut Sugiyono (2016: 261) model regresi linear sederhana :
Tabel 4.11 Persamaan regresi
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8,086 2,076 3,894 ,000 X ,395 ,047 ,724 8,342 ,000 a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan SPSS Versi 24
Hasil dari uji coefficient, nilai konstanta a = 8,086 dan b 0,395 sehingga didapat persamaan regresi linier adalah: Y= a + b X
Y = 8,08 + 0,39 X Keterangan :
Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
X : Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
a : Harga Y bila X = 0 (harga konstanta) b : Harga arah koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen
32 4.7Koefisien Determinasi
Adapun untuk mengetahui nilai Koefesiensi Determinasi menurut Hasan (2013: 248) yaitu: KP= R²= (KK²)x 100% dan untuk lebih jelasnya dari output SPSS versi 24 beikut:
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,724a ,525 ,517 1,784 a. Predictors: (Constant), Social Media
Marketing
b. Dependent Variable: Kinerja Pemasaran Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan SPSS versi 24
Dari tampilan output SPSS Model Summary besarnya Adjusted R Square adalah 0,525, hal ini berarti 52,5% kinerja pemasaran dapat dipengaruhi oleh social media marketing. sedangkan sisanya (100% - 52,5% = 47,5%) mungkin dipengaruhi oleh faktor lain. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 1,784. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
4.8Pengujian Hipotesis
Untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak dan seberapa besar signifikan pengaruh tersebut, kita gunakan uji t. rumusan hipotesis yang akan digunakan uji t adalah:
H0 :
ρ ≠ 0 berarti social media marketing di Amily Hijab tidak cukup baik
ρ ≠ 0 berarti bahwa kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab tidak cukup baik.
ρ ≠ 0 berarti bahwa tidak adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab.
Ha :
ρ = 0 berarti social media marketing di Amily Hijab cukup baik
ρ = 0 berarti bahwa kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab cukup baik.
ρ = 0 berarti bahwa adanya pengaruh penggunaan media sosial terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab Untuk mempermudah perhitungan digunakan SPSS versi 24. Kriteria uji ignifikasi sebagai berikut:
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak
Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho
ditolak
H0 diterima : artinya variabel bebas
(independen) tidak cukup baik dan tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen)
Ha diterima : artinya variabel bebas
(independen) cukup baik dan
berpengaruh terhadap
variabel terikat (dependen) Tabel 4.13 Penentuan Statistik Uji
Coefficientsa Model Unstandardiz ed Coefficients Standardiz ed Coefficient s t Sig . B Std. Error Beta 1 (Constan t) 8,086 2,076 3,89 4 ,00 0 X ,395 ,047 ,724 8,34 2 ,00 0 a. Dependent Variable: Y
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan menggunakan SPSS Versi 24
Berdasarkan hasil uji coefficient pada variabel social media marketing terhadap kinerja pemasaran,diperoleh thitung = 8,342
ttabel untuk tingkat signifikan 0,05, derajat
kebebasan n-2 = 65-2 = 63 didapat Ttabel
33
> 1,670, maka Ha diterima dan H0 ditolak,
artinya social media marketing cukup baik dan berpengaruh terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab Tasikmalaya.
Hasil penelitian penulis sesuai
dengan yang dikemukakan oleh
Nasrulloh (2015: 6) bahwa media sosial adalah konten berisi informasi yang dibuat oleh orang yang memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah
diakses dan dimaksudkan untuk
memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi dengan sesama dan dengan khalayak umum.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Ferdinand ( 2000:23 ) kinerja pemasaran adalah “Faktor yang digunakan mengukur dampak dari strategi yang diterapkan perusahaan”.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat penulis simpulkan yaitu:
1. Social Media Marketing di CV. Amily Hijab Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik terbukti promosi di media sosial yang sedang berjalan saat ini, seperti melalui instagram dan facebook dengan closing di website. Dapat dilihat dari 10 (sepuluh) pernyataan kuesioner dengan jumlah skor yang dicapai 2831 dari skor yang ditargetkan 3250, dengan 5 (lima) indikator yaitu Partisipasi dan Keterlibatan (Participantion & Engagement), Keterbukaan (Opennes),
Percakapan (Conversation), Komunitas
(Community) dan Keterhubungan
(Connctednes).
2. Kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab
Tasikmalaya sudah dilaksanakan
dengan sangat baik, dapat dilihat dari 6 (enam) pernyataan kuesioner dengan jumlah skor yang dicapai 1645 dari skor yang ditargetkan 1950, dengan 3 (tiga) indikator yaitu Pertumbuhan / Volume Penjualan (Sales Growth), Pertumbuhan Pelanggan (Customer Growth) dan Nilai Penjualan (Laba).
3. Social media marketing berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemasaran di CV. Amily Hijab Tasikmalaya dilihat dari hasil uji t bahwa thitung > ttabel atau
8,342 > 1.670, maka Ha diterima dan H0
ditolak dan hasil koefisien determinasi didapat R Square 0,525 dengan
pengertian bahwa social media
marketing (X) berpengaruh sebesar 52,5% terhadap kinerja pemasaran (Y) sedangkan sisanya 47,5% dipengaruhi sebab-sebab lain yang tidak diteliti.
6. REFERENSI
Adnan, H. 2014. Analysis of the Factors Affecting Online Purchasing Behavior of Pakistani Consumers. Semarang : Badan Universitas Diponegoro.
Basu Swastha, dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen. Edisi pertama, cetakan keempat. Yogyakarta : BPFE
Ferdinand, Augusty. 2000. Manajemen Pemasaran:Sebuah Pendekatan Strategi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
34
Kotler, Philip. 2005. Manajemen
Pemasaran,. Jilid I dan II. Jakarta : PT. Indeks
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Teknologi.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : Gramedia Pusat Utama,. Sekaran, Uma. 2011. Research Methods For
Business (Metode Penelitian Untuk Bisnis). Jakarta: Salemba Empat. Sudjana. 2000. Metode Statistika. Bandung : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta