• Tidak ada hasil yang ditemukan

rancang bangun sistem rekomendasi pemilihan smartphone berbasis web dengan metode moora

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "rancang bangun sistem rekomendasi pemilihan smartphone berbasis web dengan metode moora"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang melakukan pendekatan untuk menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu pihak tertentu dalam menangani permasalahan dengan menggunakan data dan model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur yang mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan yang ditujukkan untuk membantu mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat efektif, serta tidak menggantikan fungsi pengambil keputusan dalam membuat keputusan (Daihani, 2001). Pengambilan keputusan merupakan hasil suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih dengan mekanisme tertentu, dengan tujuan untuk menghasilkan keputusan yang terbaik dengan menggunakan berbagai informasi yang ada (Kadarsah, 1998).. 2.2 Metode MOORA Metode MOORA (Multi Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis) sebuah metode sistem pengambilan keputusan yang diperkenalkan oleh Brauers dan Zavadskas pada tahun 2006, diterapkan untuk memecahkan banyak permasalahan ekonomi, manajerial dan konstruksi dengan perhitungan rumus matematika dengan hasil yang tepat (Gadakh, 2011). Berikut adalah langkahlangkah perhitungan menggunakan metode MOORA:. 5 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(3) 1. Menentukan Kriteria Memberi input nilai kriteria pada suatu alternatif dimana nilai tersebut nantinya akan diproses dan hasilnya menjadi sebuah keputusan (Saputra, 2016). Pada penelitian yang dilakukan oleh Khairina (2016) yang berjudul “Implementasi Metode Weighted Product Untuk Aplikasi Pemilihan Smartphone Android” digunakan 5 kriteria yaitu harga, memori internal, RAM, kamera utama dan kapasitas baterai. 2. Mengubah Nilai Kriteria Menjadi Matriks Keputusan Kemudian nilai kriteria tersebut diubah menjadi sebuah matriks keputusan dengan rumus: 𝑥11 𝑥 a. 𝑋 = [ 21 𝑥𝑚1. 𝑥12 𝑥22 𝑥𝑚2. 𝑥1𝑛 𝑥2𝑛 ] 𝑥𝑚𝑛. ...(2.1). Keterangan: m = jumlah alternatif n = jumlah kriteria 3. Normalisasi pada Metode MOORA Normalisasi bertujuan untuk menyatukan setiap elemen matriks sehingga elemen pada matriks memiliki nilai yang seragam (Saputra, 2016). Normalisasi pada MOORA dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑋𝑖𝑗 =. 𝑋𝑖𝑗 2 𝑚 √[∑𝑖=1 𝑋 ] 𝑖𝑗. ...(2.2). Keterangan: Xij = Nilai dari alternatif i pada kriteria j. 6 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(4) m = jumlah alternatif 4. Hitung Nilai Max Dikurang Nilai Min Untuk optimasi multi objectif, ukuran yang dinormalisasi ditambahkan dalam kasus dengan nilai yang maksimal untuk atribut yang menguntungkan dan dikurangi dalam kasus dengan nilai yang minimal untuk atribut yang tidak menguntungkan (Febiningtyas, 2011). Perhitungan menggunakan rumus: 𝑔. 𝑌𝑖 = ∑𝑗=1 𝑊𝑗 𝑋𝑖𝑗 − ∑𝑛𝑗=𝑔+1 𝑊𝑗 𝑋𝑖𝑗. ...(2.3). a. Keterangan: b. Yi = Nilai penilaian yang telah dinormalisasi c. Wj = bobot dari j (kriteria) d. g = benefit criteria e. j = g+1 = cost criteria 5. Menentukan Ranking Pada Tabel 2.1 di bawah adalah sebuah contoh menentukan ranking sebagai hasil akhir dari perhitungan. Dengan demikian alternatif terbaik memiliki ranking 1 dengan nilai tertinggi dan alternatif terburuk dengan memiliki ranking 4 dengan nilai terendah. Tabel 2.1 Tabel Contoh Ranking Sampel Samsung Galaxy C7 Oppo A71 Asus Zenfone V520KL Lenovo K8. Nilai 0,156 0,150 0,102 0,040. Rank 1 2 3 4. Pada Tabel 2.1, dapat dilihat bahwa Samsung Galaxy C7 adalah peringkat pertama, Oppo A71 peringkat kedua, Asus Zenfone V520KL peringkat ketiga dan Lenovo K8 peringkat keempat.. 7 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(5) 2.3 Sampling Menurut Roscoe (dalam Astuti, 2013), terdapat beberapa hal yang menjadi acuan umum untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut: 1.. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.. 2.. Jika sampel dipecah ke dalam sub sampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.. 3.. Dalam penelitian multivariate (ternasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.. 4.. Untuk Penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.. 2.4 Uji Kepuasan Berdasarkan laporan penelitian milik Doll dan Torkzadeh (1988) menyatakan bahwa kepuasan pengguna sistem informasi merupakan salah satu indikator keberhasilan penerapan sistem informasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini akan melakukan pengujian terhadap kepuasan sistem informasi. Dol dan Torkzadeh membagi kepuasan pemakai sistem informasi dalam lima komponen, yaitu content, accuracy, format, ease of use, dan timeliness. Berikut adalah variabel-variabel yang digunakan oleh Doll dan Torkzadeh, yaitu. 1.. Content (Isi) Isi yang dimakasud adalah tingkat kelengkapan dan relevansi informasi yang dihasilkan dengan kebutuhan pemakai.. 2.. Accuracy (Akurasi) 8 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(6) Akurasi yang dimaksud adalah tingkat keakuratan dari informasi yang dihasilkan oleh sistem. 3.. Format (Bentuk) Format yang dimaksud adalah bentuk atau format yang dihasilkan oleh sistem.. 4.. Ease of Use (Kemudahan pemakaian) Kemudian pemakai yang dimaksud adalah seberapa mudah sistem yang dikembangkan untuk digunakan.. 5.. Timeliness (Ketepatan waktu) Ketepatan waktu yang dimaksud adalah ketepatan dari informasi yang disajikan oleh sistem menghasilkan informasi data terbaru.. 2.5 Skala Likert Skala Likert adalah skala pengukuran yang dikembangkan oleh Rensis Likert, sosiolog dari Universitas Michigan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial (Sudaryono, dkk, 2011). Menurut Sudaryono, dkk. (2011), dengan menggunakan skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan titik tolak untuk membuat item intrumen berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.. 9 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(7) Tabel 2.1 Pembobotan Skala Likert Interval Skor >=80% 80% > Skor >= 60% 60% > Skor >= 40% 40% > Skor >= 20% Skor < 20%. Kategori Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju. Nilai 5 4 3 2 1. Kemudian, persentase nilai skor pada suatu kuesioner dapat dihitung menggunakan rumus yang dijelaskan oleh Sugiyono (2012). Persentase Skor = (((Sangat Setuju*5)+(Setuju*4)+(Netral*3)+(Tidak Setuju*2)+(Sangat Tidak Setuju*1)) / (5*Jumlah Responden))*100%. ...(2.4). 2.6 Croncbach Alpha Cronbach Alpha merupakan sebuah ukuran keandalan yang berkisar dari nilai 0 hingga nilai 1 (Hair, dkk., 2010). Menurut Eisingeric dan Rubera (2010) nilai tingkat keandalan cronbach alpha minimum adalah 0,70. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan cronbach alpha adalah sebagai berikut (Oktrifianty & Sindyka, 2010). 1.. Menghitung varians tiap skor pada setiap item. 𝑆𝑖 =. ∑𝑋𝑖2 −. (∑𝑋𝑖 )2 𝑁. N. ...(2.5). Keterangan: 𝑆𝑖 = Varians skor tiap-tiap item ∑𝑋𝑖2 = Jumlah kuadrat item 𝑋𝑖 (∑𝑋𝑖 )2 = Jumlah item 𝑋𝑖 dikuadratkan N = Varian total. 10 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(8) 2.. Menjumlahkan varians seluruh item. ∑𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 + ⋯ + 𝑆𝑛. ...(2.6). Keterangan: ∑𝑆𝑖 = Jumlah varians semua item 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 … + 𝑆𝑛 = Varians item ke-1, 2, ...n 3.. Menghitung varians total. 𝑆𝑡 =. ∑𝑋𝑡2 −. (∑𝑋𝑡 )2 𝑁. ...(2.7). 𝑁. Keterangan: 𝑆𝑡 = Varians total ∑𝑋𝑡2 = Jumlah kuadrat X total (∑𝑋𝑡 )2 = Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah responden 4.. Memasukkan nilai cronbach alpha. 𝑘. 𝑅11 = [𝑘−1] [1] −. ∑𝑆𝑖 𝑆𝑡. ...(2.8). Keterangan: R11 = Nilai Reliabilitas K = Jumlah pertanyaan ∑𝑆𝑖 = Jumlah varians semua item St = Varians total. 11 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(9) Berikut adalah skala nilai tingkat keandalan cronbach alpha dapat ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 2.2 Tingkat Keandalan Cronbach Alpha Nilai Cronbach Alpha 0.0 – 0.20 >0.20 – 0.40 >0.40 – 0.60 >0.60 – 0.80 >0.80 – 1.00. Tingkat Keandalan Kurang Andal Agak Andal Cukup Andal Andal Sangat Andal. 12 Rancang bangun sistem..., Sony Michael Corea, FTI UMN, 2018.

(10)

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Contoh Ranking
Tabel 2.1 Pembobotan Skala Likert
Tabel 2.2 Tingkat Keandalan Cronbach Alpha  Nilai Cronbach Alpha  Tingkat Keandalan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang ingin dicapai : Agar siswa mampu terhadapi tanggung jawab tentang pendidika Kesiapan siswa dalam menghadapi pendidikan dan kehidupan dengan mencari pengetahuan

Karena menggunakan kartu SIM berarti koneksi internet tergantung kuota yang terdapat pada SIM tersebut, namun itu tidak menjadi masalah karena saat ini kuotapun

Dari perhitungan tersebut maka bisa digunakan untuk perencanaan lebar jalan jembatan yang akan didesain pada Jembatan Juwet dengan asumsi 2 kondisi yaitu asumsi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pemaknaan iklan Rokok La Lights Indiefest Versi “Saatnya Besarin Musik Loe” dengan teori- teori yang digunakan antara lain

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Maluku Nomor 7 Tahun 2004 tanggal 17 September 2004 tentang Persetujuan terhadap Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya, Surat

Menurut Setiadi (2003), persepsi timbul akibat adanya keadaan yang merupakan tanggapan indera penerimaan secara cepat terhadap suatu rangsangan dasar. Persepsi merupakan

adanya kemungkinan bahwa dengan dikabulkannya permohonan maka kerugian konstitusional seperti yang didalilkan tidak akan atau tidak lagi terjadi; [3.7] Menimbang bahwa

Router PE harus menjalankan protokol routing IGP untuk bertukar data sesama router PE, yang ada pada saat ini Cisco mendukung OSPFv2 dan IS-IS pada jaringan MPLS, MP-BGP juga