• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu siswa dan guru. Siswa merupakan pihak yang belajar sedangkan guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu siswa dan guru. Siswa merupakan pihak yang belajar sedangkan guru"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar memiliki dua komponen yang tak terpisahkan, yaitu siswa dan guru. Siswa merupakan pihak yang belajar sedangkan guru bertindak sebagai pihak yang mengajar. Belajar melahirkan perubahan perilaku dalam diri individu sebagai akibat interaksi individu dengan individu lainnya ataupun interaksi dengan lingkungan (Nasution, 1988). Mengajar diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Dalam hal ini guru berperan untuk mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pelajaran dalam rangka pencapaian tujuan belajar (Aunurrahman, 2009).

Kreativitas akan tumbuh dan berkembang dengan baik apabila lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sekolah turut menunjang dalam mengekspresikan kreativitas. Munandar (dalam Asrori, 2009) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu usia, tingkat pendidikan orang tua, tersedianya fasilitas dan penggunaan waktu luang. Faktor lingkungan, berupa tingkat pendidikan orang tua adalah faktor yang lebih berpengaruh terhadap munculnya ekspresi kreativitas, baik itu lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Rumah dapat dianggap sebagai lingkungan pertama yang membangkitkan kemampuan ilmiah anak untuk bersikap kreatif, oleh sebab itu orang tua harus mendukung anak untuk mengembangkan kreativitasnya.

(2)

Pentingnya peranan kreativitas dan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Siswa MIN Susukan Semarang memiliki potensi diri yang berbeda-beda, baik kreativitas, motivasi, dan hasil belajarnya.

Tabel 1.1 hasil Belajar Siswa Kelas V dan VI Tahun Pelajaran 2010/2011

No Mata Pelajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah KKM 1 Qur'an Hadits 86 56 65 2 Akidah Akhlak 88 55 70 3 Fiqih 87 56 65 4 SKI 85 50 60 5 PKn 85 48 60 6 Bahasa Indonesia 80 46 60 7 Bahasa Arab 75 45 57 8 Matematika 78 50 55 9 IPA 80 40 56 10 IPS 87 52 60 11 SBK 82 65 70 12 Penjas Orkes 90 60 72 13 Bahasa Jawa 84 45 60 14 Bahasa Inggris 84 50 57

(3)

Prestasi belajar siswa kelas V dan VI Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Timpik Susukan tahun pelajaran 2010/2011 dipaparkan dalam Tabel 1.1. Perolehan hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa pada semua mata pelajaran masih terdapat nilai yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini ditunjukkan pada perolehan nilai terendah yang lebih kecil dari nilai KKM. Berdasarkan pencapaian prestasi belajar tersebut menunjukkan terdapat suatu permasalahan, yakni masih terdapat siswa yang belum tuntas belajar. Penyebab tidak tuntasnya prestasi belajar ini bisa berasal dari faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa, maupun faktor eksternal yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi: ciri khas siswa, sikap siswa terhadap belajar, motivasi siswa dalam belajar, konsentrasi siswa dalam belajar, kepandaian siswa dalam mengolah bahan ajar, kemampuan siswa dalam menggali hasil belajar, tingkat rasa percaya diri siswa, kebiasaan siswa dalam belajar, dan kreatifitas siswa dalam belajar (Aunurrahman, 2009).

Mengacu pada permasalahan tersebut, penulis akan melakukan penelitian mengenai pengaruh kreativitas dan motivasi terhadap prestasi belajar siswa di MIN Timpik Susukan Semarang. Prayitno dalam Riduwan (2009) menyatakan bahwa tidaklah menjadi berarti betapapun baiknya potensi anak yang meliputi kemampuan intelektual atau bakat siswa dan materi yang akan diajarkan serta lengkapnya sarana belajar, namun bila siswa tidak termotivasi dalam belajarnya, maka proses belajar mengajar tidak akan berlangsung optimal. Jika siswa termotivasi, maka siswa akan mengikuti pembelajaran dengan sebaik dan

(4)

semaksimal mungkin. Dengan demikian, diharapkan akan mampu meningkatkan prestasi belajar yang dapat di identifikasi dari nilai rapor siswa dan berubahnya sikap siswa ke arah yang lebih baik.

Berkaitan dengan motivasi ini, Baker and Wigfield sebagaimana dikutip Monroe, Strickland & Ganske (2006) menyatakan bahwa banyak faktor yang berperan dalam memotivasi anak-anak di dalam belajar, antara lain: minat mereka, sikap, dan perikatan. Peneliti-peneliti menyatakan bahwa para siswa tidak bisa ditandai manakah yang termotivasi ataupun yang tidak termotivasi, tetapi secara sederhana mempunyai perbedaan motivasi.

B. Perumusan Masalah

Bertolak pada latar belakang masalah selanjutnya dirumuskan penelitian sebagai berikut:

1) Apakah kreativitas belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama berperan terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN Susukan Semarang?

2) Apakah kreativitas belajar berperan terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN Susukan Semarang?

3) Apakah motivasi belajar berperan terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN Susukan Semarang?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kreativitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN

(5)

Susukan Semarang. Sedangkan tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui:

1) Peran kreativitas belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN Susukan Semarang.

2) Peran kreativitas belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN Susukan Semarang.

3) Peran motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik MIN Susukan Semarang.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah menambah khasanah keilmuan terutama berkenaan dengan kontribusi kreativitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru adalah dapat dipergunakan sebagai bahan implementasi pembelajaran tentang pentingnya kreativitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik.

b. Bagi sekolah adalah agar hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan kajian tentang kontribusi kreativitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar pada peserta didik.

(6)

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Iin Purwaningsih (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Intelegensia dan Kreativitas Siswa terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Hasil penelitian menunjukkan: (a) Intelegensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. (b) Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. (c) Intelegensi dan kreativitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi. (d) Variabel intelegensi memberikan sumbangan efektif 22,5%. Variabel kreativitas memberikan sumbangan efektif 17,2%. Jadi total sumbangan efektif adalah 39,7%, sedangkan sisanya 60,3% dipengaruhi oleh variabel lain.

2. Wiwit Vitriyanto (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Kreativitas Belajar dan Lingkungan terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Ajaran 2010/2011”.

Hasil penelitian dari perhitungan deskriptif persentase menunjukan variabel kreativitas belajar sebesar 76,54% termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan variabel lingkungan sebesar 50,62% termasuk dalam kriteria baik. Dan prestasi belajar dalam kriteria tuntas sebesar 70,37% dan kriteria tidak tuntas sebesar 29,63%. Hasil uji parsial dari variabel kreativitas belajar

(7)

diperoleh thitung= 3,937 dengan nilai sig = 0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh. Pada variabel lingkungan diperoleh thitung = 2,303 dengan nilai sig 0,024<0,05 yang berarti ada pengaruh. Hasil uji simultan diperoleh Fhitung =17,821dengan nilai sig 0,000<0,05 yang berarti ada pengaruh.

3. Sri Supeni Kapti (2008) dengan judul penelitian “Kontribusi Motivasi dan Iklim Komunikasi Kelas terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Peserta Didik SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten”

Hasil penelitian menunjukkan ada kontribusi yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten dengan diperoleh nilai thitung sebesar 7,470 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,01. Ada kontribusi yang signifikan antara iklim komunikasi kelas terhadap hasil belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten dengan diperoleh nilai thitung sebesar 6,478 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,01.

Berdasarkan paparan dari penelitian tersebut, dapat diketahui mengenai persamaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut.

1. Pendekatan penelitian sama-sama merupakan penelitian kuantitatif. 2. Teknik analisis sama-sama menggunakan teknik deskriptif.

3. Variabel dependennya sama-sama mengenai hasil / prestasi belajar.

Perbedaan antara penelitian penulis dengan ketiga penelitian tersebut dipaparkan dalam tabel berikut.

(8)

Tabel 1.2. Perbedaan Beberapa Penelitian yang Relevan

Berdasarkan persamaan dan perbedaan penelitian penulis dengan ketiga peneliti tersebut di atas sebagaimana terlihat pada Tabel 1.2 dapat ditegaskan bahwa penelitian penulis dapat dipertanggungjawabkan orisinalitasnya. Menurut sepengetahuan penulis, penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di MIN Susukan. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan di MIN Susukan Semarang.

No Nama Peneliti Tahun Penelitian Lokasi Penelitian Subjek Penelitian Variabel Independen 1 Muhammad Nur Azis 2011 MIN Susukan Semarang Siswa kelas V dan VI Kreativitas dan Motivasi Belajar 2 Iin Purwaningsi h 2011 SMP Negeri 1 Bendosari Sukoharjo Siswa Kelas VIII Intelegensia dan Kreativitas Siswa 3 Wiwit Vitriyanto Sulhan 2011 SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Siswa Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kreativitas Belajar dan Lingkungan 4 Sri Supeni Kapti 2008 SMA Negeri 1 Jogonalan Klaten Siswa X, XII dan XII Motivasi dan Iklim Komunikasi Kelas

Gambar

Tabel 1.1  hasil Belajar Siswa Kelas V dan VI  Tahun Pelajaran 2010/2011

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar Tabel 5, proporsi kenaikan belanja pegawai selama lima tahun terakhir (71,35%) lebih besar dari proporsi kenaikan belanja modal (69,20%) dan sangat jauh

The key terms used in this study were shared reading strategy and reading comprehension. First is shared reading strategy. In this study, the shared reading strategy will

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

481.690.000,- ( empat ratus delapan puluh satu juta enam ratus Sembilan puluh ribu rupiah ) yang bersumber dari dana DIPA Ditjen Mineral dan Batubara Tahun Anggaran 2012,

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan mantan TKI pasca pulang dari bekerja di luar negeri, kehidupan ini tidak hanya dilihat dari segi ekonomi saja tetapi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 1000 hari pertama kehidupan dengan mengontrol variabel lain (tingkat

suatu kegiatan berfikir logis untuk menarik kesimpulan dari permasalahan.. Indikator kemampuan penalaran matematika yang diamati pada. penelitian ini meliputi a) kemampuan

Dari penelusuran hasil literatur sebelumnya, destination loyalty bisa tercipta jika wisatawan merasa puas dan terjalin rasa percaya terhadap destinasi wisata, yang bisa