• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN REALISASI BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN REALISASI BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN REALISASI BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kelima Atas Peraturan Walikota Bekasi Nomor 46 Tahun 2011

tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan,

Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan

Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa kepada pemerintah pusat,

Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Badan, Lembaga dan

Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, yang secara

spesifik telah ditetapkan peruntukkannya, bersifat tidak wajib dan tidak

mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Dan Bantuan sosial adalah

pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada

individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara

terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan

terjadinya resiko sosial.

Hibah dapat diberikan kepada :

a. Pemerintah Pusat;

b. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah; dan/atau

c. Badan, Lembaga, dan Organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum

Indonesia.

Dan Bantuan Sosial diberikan kepada :

a. individu dan/atau keluarga;

b. masyarakat; dan

c. lembaga non pemerintahan.

Dalam pelaksanaannya proses pemberian hibah dan bantuan sosial yang

dimulai dari penganggaran, pelaksanaan, laporan pertanggungjawaban serta

monitoring dan evaluasi melibatkan Perangkat Daerah Pengelola Hibah dan

Bantuan Sosial.

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dianggarkan setiap tahun di APBD.

Pada APBD Tahun Anggaran 2017 Belanja Hibah dianggarkan sebesar Rp.

80.359.118.000,00 (delapan puluh milyar tiga ratus lima puluh sembilan juta

seratus delapan belas ribu rupiah) dan Bantuan Sosial sebesar Rp.

74.200.000.000,00 (tujuh puluh empat milyar dua ratus juta rupiah).

(2)

BAB II

REALISASI HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

A. HIBAH

Pada Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2017 belanja hibah dialokasikan sebesar Rp. 80.359.118.000,00 untuk 1.462 calon penerima hibah, dengan rincian sebagai berikut :

Wali Kota telah menetapkandaftarpenerimahibahbesertabesaranuang yang akandihibahkandengankeputusanWali Kotaberdasarkan Peraturan Daerah tentang APBD dan peraturanWali Kotatentang penjabaran APBD.

Pemberian hibah telah dilaksanakan setelah ditetapkan Keputusan Wali Kota tentang Daftar penerima hibah pada Tahun Anggaran 2017. Pemberian hibah dari Januari sampai September telah terealisasi 26,84% dari belanja hibah yang ditetapkan pada APBD 2017 yaitu sebesar Rp. 21.565.680.000; dan telah diberikan kepada 254 penerima hibah.

Berikut ini adalah rekapitulasi realisasi hibah dari Bulan Januari sampai dengan September 2017 :

NO BIDANG RINCIAN

JUMLAH RUPIAH 1 Pemerintah Pusat 2 1.075.000.000 2 Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

3 21.523.928.000

3 Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan berbadan Hukum Indonesia

150 15.780.110.000

4 Badan/Lembaga Kemasyarakatan dibentuk Perundang-undangan

270 19.456.680.000

5 BOP PAUD Masyarakat/Swasta 1.038 22.523.400.000 TOTAL 1.463 80.359.118.000

NO BIDANG TOTAL

PAGU ANGGARAN REALISASI SISA PAGU

Jumlah Rp Jumlah Rp Jumlah Rp

1 Pemerintah Pusat 2 1.075.000.000 1 1.000.000.000 1 75.000.000 2 Belanja Hibah Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah 3 21.523.928.000 0

- 3 21.523.928.000 3 Badan, Organisasi Kemasyarakatan Lembaga dan

berbadan Hukum Indonesia 150 15.780.110.000 9 15.216.680.000 141 563.430.000 4 Badan/Lembaga Kemasyarakatan dibentuk

Perundang-undangan 270

19.456.680.000 - - 270 19.456.680.000 5 BOP Masyarakat/Swasta PAUD 1.038 22.523.400.000 244 5.349.000.000 794 17.174.400.000

(3)

B. Bantuan Sosial

Pada APBD Tahun Anggaran 2017 Belanja Bantuan Sosial dianggarkan sebesar Rp. 74.200.000.000,00(tujuh puluh empat milyar dua ratus juta rupiah). Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 73.000.000.000; (tujuh puluh tiga milyar rupiah) berasal dari Bantuan DKI Jakarta dalam rangka kompensasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang yang diberikan untuk Individu dan / atau Keluarga dan Lembaga Non Pemerintahan.

Bantuan sosial untuk individu dan/atau keluarga diberikan kepada warga Kecamatan Bantar Gebang yang terkena dampak TPA Bantar Gebang berada di 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Cikiwul, Kelurahan Ciketing Udik dan Kelurahan Sumur Batu. Total warga yang mendapat Bantuan Sosial individu dan/atau keluarga sebanyak 17.776 Kepala Keluarga. Selain untuk kompensasi TPA Bantar Gebang bantuan sosial individu dan/atau keluarga juga diberikan kepada Legiun Veteran RI Cabang Kota Bekasi sebesar Rp. 1.200.000.000; (satu milyar dua ratus juta rupiah) untuk 100 orang dengan rincian Rp. 12.000.000;(dua belas juta rupiah) pertahun untuk setiap anggota Legiun Veteran RI Cabang Kota Bekasi.

Bantuan sosial kepada Lembaga Non Pemerintahan diberikan kepada 4 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang berada di Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi sebesar Rp. 25.786.000.000; (dua puluh lima milyar tujuh ratus delapan puluh enam

juta rupiah) yang berasal dari bantuan Provinsi DKI Jakarta.

Tabel Realisasi Belanja Bantuan Sosial Januari – September Tahun Anggaran 2017

NO BIDANG TOTAL

PAGU ANGGARAN REALISASI SISA PAGU

Jumlah Rp Jumlah Rp

Jumlah Rp 1 Bantuan Langsung Tunai

2017

17.776

38.961.000.000 17.766 21.319.200.000 17.776 17.641.800.000 2 Bansos Individu Kepada

Veteran 100 1.200.000.000 - - 100 1.200.000.000 3 Bansos yang tidak dapat

direncanakan 1 3.000.000.000 - - 1 3.000.000.000 4 Bansos Lembaga Non

Pemerintahan 4 22.535.800.000 3 5.428.200.000 1 17.107.600.000 5

Bantuan Langsung Tunai Luncuran 2016 yang dibayarkan pada APBD 2017 5.253 5.253.000.000 5.161 5.161.000.000 92 92.000.000 6

Bansos Lembaga Non Pemerintahan Luncuran 2016 4 3.250.200.000 4 3.250.200.000 - - JUMLAH 23.138 74.200.000.000 22.934 35.158.600.000 17.970 39.041.400.000

(4)

BAB III PENUTUP

Penerima hibah dan bantuan sosial bertanggungjawab secara formal dan material atas penggunaan hibah dan bantuan sosial yang diterimanya.Penerima hibah dan bantuan sosial menyampaikan pertanggungjawaban atas hibah dan bantuan sosial yang telah diterima dan digunakan sesuai dengan permohonan pencairan kepada Walikota melalui PPKD/ SKPD terkait 2 (dua) bulan setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran berikutnya, kecuali ditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan termasuk kewajiban pembayaran perpajakan bagi penerima hibah dan bantuan sosial disimpan dan dipergunakan oleh penerima hibah selaku obyek pemeriksaan.

Terhadap penggunaan hibah berupa uang dengan jumlah diatas Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dilakukan pemeriksaan/ audit oleh Kantor Akuntan Publik/ pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan.Terhadap penggunaan hibah berupa uang dengan jumlah sampai dengan Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dapat dilakukan pemeriksaan/ audit oleh pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan undang-undangan.Pembiayaan penggunaan Kantor Akuntan Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (6), dibebankan pada masing-masing penerima hibah.

Penerima hibah dan bantuan sosial menyampaikan pertanggungjawaban meliputi :

1. Surat Pengantar;

2. Laporan penggunaan hibah dan atau bantuan sosial; 3. realisasi penggunaan danahibah dan atau bantuan sosial; 4. dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan;

5. surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa hibah dan atau bantuan sosialyang diterima telah digunakan sesuai dengan surat permohonan pencairan hibah dan atau bantuan sosial yang telah diajukan kepada Walikota; 6. Laporan Hasil Pemeriksaan oleh Akuntan Publik terhadap penggunaan hibah

(5)

Tabel Penerimaan LPJ atas Belanja Hibah dan Bantuan Sosial

Periode Januari - September Tahun Anggaran 2017

NO BIDANG

TOTAL

REALISASI SUDAH LPJ BELUM LPJ Jumlah Rp Jumlah Rp Jumlah Rp

HIBAH

1 Pemerintah Pusat (Kodim) 1 1.000.000.000 - - 1 1.000.000.000 2 Belanja Hibah Pemilu Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah

0 - - - 0 -

3

Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan berbadan Hukum Indonesia 9 15.216.680.000 2 5.472.270.000 7 9.744.410.000 4 Badan/Lembaga Kemasyarakatan dibentuk Perundang-undangan - - - - 0 -

5 BOP PAUD Masyarakat/Swasta 244 5.349.000.000 - - 244 5.349.000.000 JUMLAH 254 21.565.680.000 2 5.472.270.000 252 16.093.410.000

BANTUAN SOSIAL

1 Bantuan Langsung Tunai 2017 17.766 21.319.200.000 17.766 21.319.200.000 - -

2 Bansos Individu Kepada Veteran - - - - - -

3 Bansos yang tidak dapat direncanakan -

- - - - -

4 Bansos Lembaga Non Pemerintahan 3 5.428.200.000 3 5.428.200.000 - -

5

Bantuan Langsung Tunai Luncuran 2016 yang dibayarkan pada APBD 2017

5.161 5.161.000.000 5.161 5.161.000.000 - -

6 Bansos Lembaga Non Pemerintahan

Luncuran 2016 4 3.250.200.000

4 3.250.200.000 - -

Gambar

Tabel Realisasi Belanja Bantuan Sosial  Januari – September Tahun Anggaran 2017
Tabel Penerimaan LPJ atas Belanja Hibah dan Bantuan Sosial  Periode Januari - September Tahun Anggaran 2017

Referensi

Dokumen terkait

Bersifat deskriptif apabila kegiatan analisis kebijakan berserta seluruh hasil pengetahuan yang diperoleh dimaksudkan untuk tujuan mencari hubungan kausalitas antara

Dalam rangka untuk menyelesaikan tugas akhir/skripsi yang akan menganalisis seberapa besar pengaruh word of mouth pada dj arie school bandung dengan judul

(1) Calon anggota Depeprov dari unsur Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 diusulkan oleh Pimpinan Satuan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi terkait

banyak kelinci yang dia miliki setelah

Kemungkinan akan tercapai pada tahun 2014 PLTP CIBUNI KJK Yala Teknosa Jawa Barat 140 MW 1 x 10 MW EKSPLORASI Belum ada kelanjutan kegiatan.

Sayangnya segelintir kaum ini masih tak punya kekuatan dalam mengalahkan hegemoni filsafat sekularisme Barat.Bahwa aka ada prediksi filsafat sekularise justru ke depan akan mati

Berdasarkan latar belakang diatas diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan media game yang melibatkan pemain game dalam sebuah proses komunikasi secara aktif

Dasar hukum rahasia dagang di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum