• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PROTOTIPE DANA ITS 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENELITIAN PROTOTIPE DANA ITS 2020"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENELITIAN PROTOTIPE

DANA ITS 2020

PROTOTYPING PROSTESIS TRANSFEMORAL DARI PADUAN

ALUMINIUM LOKAL

Tim Peneliti :

Ketua: Achmad Syaifudin, ST., M.Eng., Ph.D. (Teknik Mesin/FTI-RS)

Anggota 1: Djoko Kuswanto, ST., M.Biotech. (Teknik Desain Produk Industri/FDK-BD)

Anggota 2: Mohammad Khoirul Effendi, S.T., M.Sc., Ph.D (Teknik Mesin/FTI-RS)

DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020

(2)

i

Daftar Isi

Daftar Isi ... i

Daftar Tabel ... ii

Daftar Gambar ... iii

Daftar Lampiran ... iv

BAB I. RINGKASAN ... 1

BAB II. HASIL PENELITIAN ... 2

BAB III. STATUS LUARAN ... 7

BAB IV. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN ... 8

BAB V. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ... 9

BAB VI. DAFTAR PUSTAKA ... 10

BAB VII. LAMPIRAN ... 11

LAMPIRAN 1. Daftar model 3D komponen kaki prosthesis ... v

LAMPIRAN 2. General dan detail production drawing ... xxvii LAMPIRAN 3. Proses manufaktur ... lxi

(3)

ii

Tabel 2.1 Sifat mekanik metal pada kaki prostetik [12,13] ... 4

(4)

iii

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Variasi asembli kaki prostetik yang diproduksi: a) Transfemoral dan, b) Transtibial .... 2

Gambar 2.2 Jenis pengujian kaki prostetik menurut ISO ... 3

Gambar 2.3 Deformasi Total pada Prostetik Transfemoral Alumunium 6061 ... 4

Gambar 2.4 Tegangan Von-Mises pada Prostetik Transfemoral Alumunium 6061 ... 5

Gambar 2.5 Deformasi Total pada Prostetik Transfemoral Alumunium 7075 ... 6

(5)

iv

Lampiran 1. Daftar 3D model komponen kaki prostesis ... ... v Lampiran 2. General dan detail production drawing... xxvii Lampiran 3. Proses manufaktur... lxi

(6)

1

BAB I. RINGKASAN

Jumlah populasi orang dengan disabilitas berat di Indonesia sebesar 2.126.000, yang tercatat pada sensus penduduk tahun 2012. Hasil survey dinas sosial RI pada tahun 2008 mengenai jenis difabilitas pada bagian kaki memiliki presentase sebesar 21,86 % [1]. Pembelian alat-alat kesehatan, termasuk alat bantu difabilitas atau prostesis anggota gerak (kaki atau tangan tiruan), dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun, sesuai dengan surat edaran Menteri Kesehatan RI nomor HK/MENKES/31/I/2014, hal ini diberikan paling cepat 5 tahun sekali atas indikasi medis. Selain itu, besaran pembiayaan alat kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan maksimal Rp 2.500.000 [2].

Ada beberapa jenis prostesis anggota gerak yang biasa dibuat, diantaranya kaki prostetik transfemoral dan transtibial [3]. Anggota badan palsu tersebut sudah banyak beredar di pasaran. Namun harga yang mahal membuat pasien tuna daksa dengan perekonomian lemah kesulitan untuk membelinya. Oleh karena itu, laboratorium iDIG (Integrated Digital Design), Departemen Desain Produk Industri ITS menciptakan berbagai produk prostesis dengan metode manufaktur 3D printing. Namun demikian, tidak semua produk prostesis telah memenuhi standar uji keamanan untuk digunakan. Sebagai contoh adalah kaki palsu SkyWalker [4]. Dengan metode 3D printing, prostesis kaki ini memiliki keunggulan dalam hal berat, harga dan estetika, bila dibandingkan dengan produk-produk sejenis. Namun, prostesis ini mengalami keretakan pada komponen sendi lutut. Dengan demikian, diperlukan metode manufaktur alternatif dari material yang setara sebagai pengganti. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan dengan tujuan membuat prototipe prostesis kaki bawah lutut yang murah, memiliki nilai estetika, lulus uji kekuatan dan dapat dibuat dari material yang banyak tersedia di Indonesia.

Penelitian ini membuat prototipe (purwarupa) prostetik kaki bawah lutut dari bahan paduan aluminium (60xx dan 70xx) yang dapat digunakan untuk berbagai jenis umur pasien tuna daksa. Simulasi kekuatan dengan metode FEM akan dilakukan sebelum prototipe dibuat sehingga diperoleh desain yang optimal. Di akhir penelitian, pengujian kekuatan berdasarkan standar WHO akan dilaksanakan, sebagai bahan evaluasi terhadap prototipe yang dihasilkan [5], [6]. Agar produk prostesis ini dapat digunakan secara luas dan aman, diperlukan studi kekuatan dan pengujian sesuai standar yang ditetapkan secara internasional. Luaran yang dijanjikan pada kegiatan penelitian ini adalah satu prototipe prostesis kaki bawah lutut (wajib) dan artikel prosiding dari seminar internasional (tambahan).

(7)

2 penelitian, luaran yang ditargetkan, kata kunci

BAB II. HASIL PENELITIAN

2.1 Kemajuan Pelaksanaan Penelitian a. Model Kaki Palsu

Pada penelitian ini, ada 2 model asembli yang dikembangkan, yaitu kaki prostetik transfemoral (atas lutut) dan kaki prostetik transtibial (bawah lutut). Untuk jenis lutut, dipilih model polisentrik 4-bar [7] dan monosentrik [8], sedangkan untuk jenis tumit dipilih model fixed dan single axis. Dengan demikian, variasi asembli yang mungkin dibuat dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1. Sedangkan jenis material yang dipilih adalah paduan aluminium 6061 dan 7075.

Gambar 0.1 Variasi asembli kaki prostetik yang diproduksi: a) Transfemoral dan, b) Transtibial

Inovasi yang dikembangkan disini adalah pada bagian tulangannya (pylon), yang dirancang mampu rentang (teleskopik) sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada umumnya, bagian tulangan yang mampu rentang hanya digunakan untuk proses fitting. Setelah proses fitting, akan diperoleh panjang tulangan yang ideal buat pasien. Namun setelah 2-3 bulan pemakaian, pasien akan merasakan terjadinya pemendekan pada kaki prostesis sehingga diperlukan fitting ulang di rumah sakit. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan pasien dapat melakukan fitting sendiri sesuai dengan kebutuhan.

(a)

(8)

3

Dari model 3D yang diperoleh, maka dapat dibuat gambar drafting kaki prostesis yang berupa general

asembly drawing dan detail engineering drawing. General assembly drawing diperlukan untuk membuat

dokumen manual proses perakitan dan petunjuk fitting teleskopik, sedangkan detail engineering drawing diperlukan dalam proses manufaktur sehingga akan didapatkan detail production drawing (lihat Lampiran 2). Semua dokumen drawing ini akan disimpan dan diberi nama secara khusus untuk keperluan penelitian lebih lanjut.

b. Pengujian Standar

Pada penelitian ini, telah dibeli 3 (tiga) jenis standar pengujian untuk kaki prostesis [9]–[11], yaitu: i) ISO 10328 (2016): Prosthetics — Structural testing of lower-limb prostheses — Requirements and

test methods

ii) ISO 22523 (2006): External limb prostheses and external orthoses — Requirements and test methods

iii) ISO 22675 (2016): Prosthetics — Testing of ankle-foot devices and foot units — Requirements and test methods.

Dalam standar-standar tersebut telah dijelaskan jenis pengujian yang diperlukan untuk kaki prostesi, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2. Pada penelitian ini, pengujian yang dilakukan adalah pengujian statik saja, yang meliputi proof strength dan ultimate strength, baik untuk model asembli maupun untuk komponen terpisah. Pengujian fatik belum bisa dilakukan karena ketiadaan alat pengujian yang dimiliki di laboratorium. Pelaksanaan uji statik tergantung pada peralatan pengujian statik yang dimiliki laboratorium di departemen Teknik Mesin.

ISO 10328, 22523, 22675

Principal

Structural Tests Separate Tests

Proof Strenth Ultimate Strength

Fatigue Strength

Torsion Angkle-foot Device and Foot Unit

Static Strength Knee Joint Static Strength Knee Lock Proof Strenth Ultimate Strength Fatigue Strength Proof Strenth Ultimate Strength Fatigue Strength

Gambar 0.2 Jenis pengujian kaki prostetik menurut ISO c. Paduan Alumunium

Sifat mekanik material untuk logam yang umum digunakan pada tulangan, lutut dan tumit kaki prostetik dapat dilihat pada Tabel 2.1, yang mana terdiri dari paduan aluminium seri 60xx dan 70xx, serta paduan baja AISI 4230. Adapun pada penelitian ini dipilih 2 (dua) jenis paduan aluminium yang digunakan, yakni Al 6061 dan Al 7075. Paduan 6061 memiliki harga yang lebih murah, sedangkan Al 7075 memiliki kekuatan yang setara dengan baja AISI 4230 namun dengan berat jenis lebih kecil.

(9)

4

2.2 Data yang Diperoleh

Hingga saat laporan termin 2 ini dibuat, data yang sudah didapatkan adalah model solid 3D (Lampiran 1), general assembly drawing dan detail production drawing (Lampiran 2). Sementara itu, analisis kekuatan dan kelelahan dengan metode elemen hingga sedang dalam proses pengerjaan, yang mana dikerjakan oleh mahasiswa program studi sarjana.

2.3 Analisis yang Telah Dilakukan

Simulasi awal dengan metode elemen hingga telah dilakukan, sebagaimana hasilnya ditampilkan berikut ini. Parameter hasil simulasi yang diamati adalah deformasi total dan tegangan von Mises. Deformasi total menjelaskan besar pertambahan panjang atau defleksi yang terjadi. Parameter ini sangat penting untuk menganalisis kemungkinan buckling yang terjadi pada pylon. Sedangkan tegangan von Mises menjadi acuan apakah material dapat menahan beban yang diaplikasikan pada kaki prostetik. Jika tegangan von Mises mendekati 75% dari kekuatan luluh material (yield strength) maka material harus diperkuat atau mengganti desain model yang ada.

a. Analisis pada Prostetik Transfemoral Alumunium 6061

Hasil analisis pada kaki prostetik transfemoral dengan material alumunium 6061 ditampilkan pada

Gambar 0.3 dan Gambar 0.4.

(10)

5

Gambar 0.4 Tegangan von Mises pada prostetik transfemoral dari alumunium 6061 b. Analisa pada Prostetik Transfemoral Alumunium 7075

Hasil analisa pada kaki prostetik transfemoral dengan material alumunium 6061 terdapat pada Gambar

0.5 dan Gambar 0.6.

(11)

6

Gambar 0.6 Tegangan von-Mises pada prostetik transfemoral alumunium 7075 c. Tabulasi Data Hasil Analisa

Pada Tabel 0.2 ditampilkan rekapitulasi data hasil simulasi metode elemen hingga.

Tabel 0.2 Tabulasi data hasil analisis

Material Tensile Yield

Strength (Pa)

Deformasi Total (m) Tegangan Von-Mises (Pa)

Minimum Maksimum Minimum Maksimum

Alumunium 6061 2.76 x 10 8 0 0.00022304 0.00018051 1.0954 x 108 Alumunium 7075 5.03 x 10 8 0 0.00021247 0.00017673 1.0954 x 108

Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil simulasi, kedua jenis seri alumunium (6061 dan 7075) memiliki tegangan von Mises masing-masing 109,54 MPa. Nilai tersebut masih jauh dibawah nilai kekuatan luluh dari masing-masing seri alumunium yang digunakan, yaitu 276 MPa untuk Al 6061 dan 503 MPa untuk Al 7075. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa kaki prostetik transfemoral dengan material alumunium 6061 dan 7075 ini cukup kuat dan aman untuk digunakan, karena masing-masing bahan memiliki angka keamanan sebesar 2,52 untuk Al 6061 dan sebesar 4,59 untuk Al 7075.

Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan, yakni bahwa simulasi yang dilakukan belum memodelkan secara detail mekanisme teleskopik yang dirancang. Pada penelitian ini, mekanisme teleskopik menggunakan sistem ulir yang dilengkapi dengan pengunci gerakan. Sistem ulir diketahui memiliki kelemahan bila dibuat dari material yang bersifat getas, seperti aluminium. Oleh karena itu, perlu adanya simulasi lanjutan yang memasukkan detail mekanisme teleskopik untuk memastikan keamanannya.

(12)

7

BAB III. STATUS LUARAN

Sesuai dengan kontrak surat Perjanjian Pendanaan Penelitian bernomor 1819/PKS/ITS/ 2020, terdapat luaran wajib yang berupa produk/prototipe pendukung unggulan ITS yang dipatenkan. Tahapan ini akan dilaksanakan setelah proses asembli dan pengujian selesai. Namun hingga saat ini, 95% komponen telah selesai dibuat. Komponen yang belum ada adalah baut untuk bagian ankle dan sistem ulir pada bagian pylon. Sedangkan untuk pengajuan HKI, draft HKI telah selesai disusun dan disetorkan, dengan sedikit revisi yang perlu ditambahkan. Draft HKI juga telah diunggah dilaman Simpel, sebagai bukti luaran yang telah diperoleh.

Sedangkan luaran tambahan yang dijanjikan pada kegiatan penelitian ini adalah artikel prosiding dari seminar internasional. Untuk ini, artikel akan disubmit pada tahun 2021 setelah semua tahapan penelitian selesai.

(13)

8

Pada proposal yang diajukan sebelumnya, tim peneliti mengusulkan jadwal kegiatan yang hendak dilaksanakan seperti ditampilkan pada Tabel 4.1.

Tabel 0.1 Rencana kegiatan penelitian

No. Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Identifikasi masalah dan simulasi FEM

2 Survei mitra industri, pengadaan bahan dan material

3 Manufaktur prototipe (casting & machining)

4 Pengujian prototipe

5 Analisis pengujian

6 Penyusunan laporan akhir

Tahapan yang telah diselesaikan adalah identifikasi masalah, survei mitra industri dan pengguna, pengadaan bahan (material), simulasi awal FEM dan pembuatan komponen. Sedangkan tahapan kegiatan yang sedang dilakukan adalah simulasi FEM lanjutan, asembli prototipe, dan pengujian. Tim peneliti berusaha untuk menuntaskan semua tahapan kegiatan penelitian hingga Januari 2021.

Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah terjadinya pandemi Covid 19 sehingga menyebabkan semua proses tahapan kegiatan menjadi berjalan dengan lambat dari jadwal yang direncanakan sebelumnya. Namun demikian, rapat koordinasi terus dilakukan setiap minggu mulai akhir Agustus 2020, sehingga diharapkan luaran yang dijanjikan dapat terpenuhi.

(14)

9

BAB V. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA

Tahapan kegiatan berikutnya adalah asembli komponen, pengujian statik dan pengujian pakai pada user (pasien). Pengujian akan dilakukan di rumah sakit mitra, yaitu RS. Sumber Glagah, Pacet Mojokerto. Hasil pengujian akan digunakan untuk menyempurnakan prototipe, sehingga diperoleh prototipe beta. Prototipe beta inilah yang akan dilberikan pengujian statik (proof test dan ultimate strength test) sesuai standar ISO 10328, ISO 22523, dan ISO 22675. Proses asembli ditargetkan akan selesai dalam waktu dua minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan proses pengujian di RS. Sumber Glagah.

Ada topik menarik yang perlu dikembangkan dari penelitian ini untuk menjadi bahan analisis lanjutan, yakni perlakuan panas pada produk aluminium hasil proses permesinan untuk meningkatkan kekuatan material. Namun karena keterbatasan dana dan waktu penelitian, untuk sementara akan ditunda. Tim peneliti akan fokus pada luaran wajib yang dijanjikan.

(15)

10

[1] BPS Provinsi Jawa Timur, “Data difabel di Jawa Timur,” 2012. https://jatim.bps.go.id/statictable/ 2015/03/05/233/persentase-penyandang-disabilitas-menurut-jenis-gangguan-yang-dialami-tahun-2012.html (accessed Mar. 06, 2020).

[2] Permenkes RI nomor 62 tahun 2017, Izin edar alat kesehatan, alat kesehatan diagnostik, no. pasal 4 ayat 1. 2017, p. 9.

[3] S. Hussain, S. Shams, and S. Jawaid Khan, “Impact of Medical Advancement: Prostheses,” Comput.

Archit. Ind. Biomech. Biomed. Eng., no. November, 2019, doi: 10.5772/intechopen.86602.

[4] A. D. Junianto and D. Kuswanto, “Desain kaki palsu untuk membantu aktivitas berjalan pada tuna daksa bawah lutut dengan metode rapid prototyping dan reverse engineering,” 2018.

[5] World Health Organization, WHO Standards for Prosthetics and Orthotics Part 1: Standards. 2017. [6] World Health Organization, WHO Standards for Prosthetics and Orthotics Part 2: Implementional

Manual. 2017.

[7] T. Rakbangboon et al., “The vertical ground reaction force and temporal- spatial parameters of transfemoral amputees wearing three prosthetic knee joints available in Thailand: A pilot study,”

Siriraj Med. J., vol. 71, no. 5, pp. 399–404, 2019, doi: 10.33192/Smj.2019.60.

[8] Artlimb, “Prosthetic components: Part1. Knee joints.” http://www.artlimb.com/more-details/lower-limb-articles/prosthetic-components-part1-knee-joints/ (accessed Mar. 08, 2020).

[9] ISO 10328:2016, Prosthetics — Structural testing of lower-limb prostheses — Requirements and test

methods. 2016.

[10] ISO 22523:2006, External limb prostheses and external orthoses — Requirements and test methods. 2006.

[11] ISO 22675:2016, Prosthetics — Testing of ankle-foot devices and foot units — Requirements and test

methods. 2016.

[12] M. Dewi, A. A. Alhamidi, and M. Fitrullah, “Studi Mikrostruktur dan Sifat Mekanik Aluminium 6061 Melalui Proses Canai Dingin dan Aging,” J. Furn., vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2016.

[13] F. M. Kadhim, J. S. Chiad, and A. M. Takhakh, “Design and Manufacturing Knee Joint for Smart Transfemoral Prosthetic,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 454, no. 1, 2018, doi: 10.1088/1757-899X/454/1/012078.

(16)

11

BAB VII. LAMPIRAN

Program : Penelitian Prototipe Tahun Anggaran 2020 Nama Ketua Tim : Achmad Syaifudin, ST., M.Eng., PhD

Judul : Prostesis Transfemoral dari Paduan Aluminium Lokal

1. Luaran Wajib

No Nama Output Volume Status Kemajuan*)

1

Prototipe Prostesis Transfemoral dan Transtibial dari Paduan Aluminium Lokal

2 pasang, masing-masing

transfemoral dan transtibial Asembli dan persiapan uji pakai

*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review, accepted, published

2. Luaran Pilihan

No Nama Output Volume Status Kemajuan*)

1 Animasi mekanisme gerak pada kaki

prostesis transfemoral dan transtibial 1 Paket Under review *) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review, accepted, presented

3. Hasil Lain (Software, Inovasi Teknologi, dll)

No Nama Output Detail Output Status Kemajuan*)

1 Buku Manual Assembling Petunjuk perakitan dan

fitting Prostesis In Progress *) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review

4. Disertasi / Tesis / Tugas Akhir / Program Kreativitas Mahasiswa yang dihasilkan

No Nama NRP Judul Status Kemajuan*)

1 Muhammad Kadarisman

02111740000021 Studi numerik kaki palsu transtibial dari paduan aluminium lokal

Seminar proposal TA

2 Hasbi Akbar 02111740000135 Pengujian kaki palsu transfemoral dari paduan aluminium lokal

Seminar proposal TA

(17)

v

1. Daftar Komponen Transtibial Fix Axis Engkel Tipe A

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian

Socket 1

Alumunium 6061

Holder Atas 1 Alumunium

6061

Tabung Kecil 1 Alumunium

6061

Bearing 1 Alumunium

6061

Tabung Besar 1 Alumunium

6061

Holder Bawah 1 Alumunium

(18)

vi Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Fix Engkel 1 Alumunium

6061

2. Daftar Komponen Transtibial Fix Axis Engkel Tipe B

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian

Socket 1

Alumunium 7075

Holder Atas 1 Alumunium

7075

Tabung Kecil 1 Alumunium

7075

Bearing 1 Alumunium

7075

Tabung Besar 1 Alumunium

(19)

vii

Holder

Bawah 1

Alumunium 7075

Fix Engkel 1 Alumunium

7075

3. Daftar Komponen Transtibial Single Axis Engkel Tipe A

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian

Socket 1

Alumunium 6061

Holder Atas 1 Alumunium

6061

Tabung Kecil 1 Alumunium

6061

Bearing 1 Alumunium

(20)

viii

Tabung Besar 1 Alumunium

6061 Holder Bawah 1 Alumunium 6061 Single Axis Engkel 1 Alumunium 6061 Mur Single Axis Engkel 2 Alumunium 6061

4. Daftar Komponen Transtibial Single Axis Engkel Tipe B

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian

Socket 1

Alumunium 7075

Holder Atas 1 Alumunium

(21)

ix

Tabung Kecil 1 Alumunium

7075

Bearing 1 Alumunium

7075

Tabung Besar 1 Alumunium

7075 Holder Bawah 1 Alumunium 7075 Single Axis Engkel 1 Alumunium 7075 Mur Single Axis Engkel 2 Alumunium 7075

(22)

x

5. Daftar Komponen Transfemoral Polycentric Fix Axis Engkel Tipe A

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 6061 Pengunci Lutut Polycentric 1 Alumunium 6061 Lutut Atas Polycentric 1 Alumunium 6061 Lutut Bawah Polycentric 1 Alumunium 6061 Sambungan Samping 2 Alumunium 6061 Sambungan Tengah 1 Alumunium 6061

(23)

xi

Tabung Kecil 1 Alumunium

6061

Bearing 1 Alumunium

6061

Tabung Besar 1 Alumunium

6061

Holder

Bawah 1

Alumunium 6061

Fix Engkel 1 Alumunium

6061

6. Daftar Komponen Transfemoral Polycentric Fix Axis Engkel Tipe B

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 7075 Pengunci Lutut Polycentric 1 Alumunium 7075

(24)

xii Lutut Atas Polycentric 1 Alumunium 7075 Lutut Bawah Polycentric 1 Alumunium 7075 Sambungan Samping 2 Alumunium 7075 Sambungan Tengah 1 Alumunium 7075

Tabung Kecil 1 Alumunium

7075

Bearing 1 Alumunium

(25)

xiii

Tabung Besar 1 Alumunium

7075

Holder

Bawah 1

Alumunium 7075

Fix Engkel 1 Alumunium

7075

7. Daftar Komponen Transfemoral Polycentric Single Axis Engkel Tipe A

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 6061 Pengunci Lutut Polycentric 1 Alumunium 6061 Lutut Atas Polycentric 1 Alumunium 6061

(26)

xiv Lutut Bawah Polycentric 1 Alumunium 6061 Sambungan Samping 2 Alumunium 6061 Sambungan Tengah 1 Alumunium 6061

Tabung Kecil 1 Alumunium

6061

Bearing 1 Alumunium

6061

Tabung Besar 1 Alumunium

(27)

xv Holder Bawah 1 Alumunium 6061 Single Axis Engkel 1 Alumunium 6061 Mur Single Axis Engkel 2 Alumunium 6061

8. Daftar Komponen Transfemoral Polycentric Single Axis Engkel Tipe B

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 7075 Pengunci Lutut Polycentric 1 Alumunium 7075 Lutut Atas Polycentric 1 Alumunium 7075

(28)

xvi Lutut Bawah Polycentric 1 Alumunium 7075 Sambungan Samping 2 Alumunium 7075 Sambungan Tengah 1 Alumunium 7075

Tabung Kecil 1 Alumunium

7075

Bearing 1 Alumunium

7075

Tabung Besar 1 Alumunium

(29)

xvii Holder Bawah 1 Alumunium 7075 Single Axis Engkel 1 Alumunium 7075 Mur Single Axis Engkel 2 Alumunium 7075

9. Daftar Komponen Transfemoral Monocentric Fix Axis Engkel Tipe A

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 6061 Pengunci Lutut Monosentric 1 Alumunium 6061 Lutut Atas Monocentric 1 Alumunium 6061

(30)

xviii Dudukan 1 1 Alumunium 6061 Dudukan 2 1 Alumunium 6061 Kubah Tengah 1 Alumunium 6061 Pengunci Poros 1 Alumunium 6061 Poros Berlubang 1 Alumunium 6061

Poros Rotasi 1 Alumunium

6061

Piringan 1 1 Alumunium

(31)

xix Piringan 2 1 Alumunium 6061 Lutut Bawah Ploycentric 1 Alumunium 6061

Tabung Kecil 1 Alumunium

6061

Bearing 1 Alumunium

6061

Tabung Besar 1 Alumunium

6061

Holder

Bawah 1

Alumunium 6061

Fix Engkel 1 Alumunium

(32)

xx

10. Daftar Komponen Transfemoral Monocentric Fix Axis Engkel Tipe B

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 7075 Pengunci Lutut Monosentric 1 Alumunium 7075 Lutut Atas Monocentric 1 Alumunium 7075 Dudukan 1 1 Alumunium 7075 Dudukan 2 1 Alumunium 7075

Kubah Tengah 1 Alumunium

7075 Pengunci Poros 1 Alumunium 7075 Poros Berlubang 1 Alumunium 7075

(33)

xxi

Poros Rotasi 1 Alumunium

7075 Piringan 1 1 Alumunium 7075 Piringan 2 1 Alumunium 7075 Lutut Bawah Ploycentric 1 Alumunium 7075

Tabung Kecil 1 Alumunium

7075

Bearing 1 Alumunium

7075

Tabung Besar 1 Alumunium

(34)

xxii

Holder Bawah 1 Alumunium

7075

Fix Engkel 1 Alumunium

7075

11. Daftar Komponen Transfemoral Monocentric Single Axis Engkel Tipe A

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 6061 Pengunci Lutut Monosentric 1 Alumunium 6061 Lutut Atas Monocentric 1 Alumunium 6061 Dudukan 1 1 Alumunium 6061 Dudukan 2 1 Alumunium 6061

(35)

xxiii

Kubah Tengah 1 Alumunium

6061 Pengunci Poros 1 Alumunium 6061 Poros Berlubang 1 Alumunium 6061

Poros Rotasi 1 Alumunium

6061 Piringan 1 1 Alumunium 6061 Piringan 2 1 Alumunium 6061 Lutut Bawah Ploycentric 1 Alumunium 6061

Tabung Kecil 1 Alumunium

(36)

xxiv

Bearing 1 Alumunium

6061

Tabung Besar 1 Alumunium

6061

Holder Bawah 1 Alumunium

6061 Single Axis Engkel 1 Alumunium 6061 Mur Single Axis Engkel 2 Alumunium 6061

12. Daftar Komponen Transfemoral Monocentric Single Axis Engkel Tipe B

Nomor Komponen Nama Komponen Jumlah Komponen Material Komponen Proses

Manufaktur Foto Komponen

Kuncian Socket 1 Alumunium 7075 Pengunci Lutut Monosentric 1 Alumunium 7075

(37)

xxv Lutut Atas Monocentric 1 Alumunium 7075 Dudukan 1 1 Alumunium 7075 Dudukan 2 1 Alumunium 7075

Kubah Tengah 1 Alumunium

7075 Pengunci Poros 1 Alumunium 7075 Poros Berlubang 1 Alumunium 7075

Poros Rotasi 1 Alumunium

7075

Piringan 1 1 Alumunium

(38)

xxvi Piringan 2 1 Alumunium 7075 Lutut Bawah Ploycentric 1 Alumunium 7075

Tabung Kecil 1 Alumunium

7075

Bearing 1 Alumunium

7075

Tabung Besar 1 Alumunium

7075

Holder Bawah 1 Alumunium

7075 Single Axis Engkel 1 Alumunium 7075 Mur Single Axis Engkel 2 Alumunium 7075

(39)

xxvii

1. Transtibial Fix Axis Engkel

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

xxxii

2. Transtibial Single Axis Engkel

(45)
(46)
(47)
(48)
(49)

xxxvii

3. Transfemoral Polycentric Fix Axis Engkel

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)

xlii

4. Transfemoral Polycentric Single Axis Engkel

(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

xlviii

5. Transfemoral Monocentric Fix Axis Engkel

(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

liv

6. Transfemoral Monocentric Single Axis Engkel

(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)

Gambar

Gambar 0.1 Variasi asembli kaki prostetik yang diproduksi: a) Transfemoral dan, b) Transtibial  Inovasi  yang  dikembangkan  disini  adalah  pada  bagian  tulangannya  (pylon),  yang  dirancang  mampu  rentang (teleskopik) sesuai dengan kebutuhan pasien
Gambar 0.2 Jenis pengujian kaki prostetik menurut ISO
Gambar 0.5 Deformasi total pada prostetik transfemoral dari alumunium 7075
Tabel 0.2 Tabulasi data hasil analisis  Material  Tensile Yield
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penghasilan menurut Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 1, adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak, baik

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah suatu perilaku sosial positif yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan

Seseorang yang mempunyai kejadian traumatik akan mengalami gangguan fisik, seperti tubuh bereaksi secara otomatis terhadap ancaman bahaya, yang ditandai dengan.. kewaspadaan

o Alasan mengapa mengikuti pelatihan. Alasan ini dapat saja datang dari luar berupa perintah/penugasan, atau ingin tahu, dsb. o Motifasi yang mendorong peserta mengikuti

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan zona hidrotopografi berdasarkan pemodelan elevasi permukaan tanah terhadap elevasi permukaan air hasil analisis pasang

Pengaturan keseimbangan lintasan untuk menciptakan proses produksi pump packaging system yang efisien dengan menggunakan pendekatan metode Ranked Positional Weight (RPW) dan

Pada film animasi oscar oasis dari episode 1 sampai 30, dengan membandingkan data yang di dapatkan dari penulis dan psikolog sebagai ahli dalam penentuan adegan kekerasan, di

Perkembangan tingkat laba yang dihitung dengan membandingkan antara laba kotor dengan penjualan untuk tahun 2015 – 2017 dari data laporan keuanganyaitu