• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 11 LANDASAN TEORI. memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan. 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 11 LANDASAN TEORI. memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan. 1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

51

Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, dimana informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan dimasa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk

memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan.1

Penilaian kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan pendekatan rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan di masa depan. Kinerja merupakan sesuatu yang berhubugan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan. Kekuatan tersebut dapat dipahami agar dapat dimanfaatkan dan kelemahan pun harus diketahui agar dapat dilakukan

langkah-langkah perbaikan2.

Kinerja keuangan perusahaan sangat bermanfaat bagi pihak stakholders seperti investor, kreditor, analisis, konsultan keuangan, pemerintah dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai penilaian aspek

1 Nurul Amalina A. Ibrahim, “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (PERSERO)”, (Makassar, Skripsi, 2013, hlm. 15).

2

Diana Puspitasari, “Analisi Pengaruh CAR,NPL,PDN,NIM,BOPO,LDR, dan Suku

Bunga SBI Terhadap ROA (Studi kasus Bank Devisa di Indonesia periode 2003-2007)” (Semarang

(2)

dana merupakan kinerja keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagi lembaga intermediasi.

Bank sebagai lembaga keuangan yang berorintasi pada profit pengukuran kinerja keuangan perbankan yang paling tepat adalah dengan mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba atau profit dari berbagai kegiatan yang dilakukan sebagaimana umumnya tujuan perusahaan adalah untuk mencapai nilai yang tinggi, dimana untuk mencapai nilai tersebut perusahaan harus dapat secara efisien dan mengelolah berbagai kegiatannya.

Ukuran dapat diukur dengan rasio Return on Assets (ROA) dari rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perbankan. ROA dipilih sebagai indikator pengukuran kinerja keuangan perbankan karena

ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva. ROA (Return on Assets) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aset, ROA dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total aktiva. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat kuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari penggunaan asset.

(3)

B. Ukuran Kinerja

Ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

secara kuantitatif, yaitu:3

1. ukuran Kriteria Tunggal

ukuran kriteria tunggal (Single Criteria) adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer. Kelemahan apabila kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerjanya yaitu orang akan cenderung memusatkan usahanya pada kriteria . pada usaha tersebut sehingga akibatnya kriteria lain diabaikan yang kemungkinan memiliki arti yang sama pentingnya dalam menentukan sukses atau tidaknya perusahaan. 2. Ukuran kriteria beragam

Ukuran kriteria beragam (multiple criteria) adalah ukuran untuk menilai kriteria manajer, kriteria ini mencari berbagai aspek kinerja manajemen, sehingga manajer dapat diukur kinerjanya dari berbagai kriteria. Tujuan penggunaan beragam ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya berbagai kinerja.

3. Ukuran kriteria gabungan

Ukuran kriteria gabungan (Composite criteria) adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, untuk memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitungkan rata-ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh kinerja manajer. Kriteria gabungan ini dilakukan karena perusahaan menyadari bahwa beberapa tujuan lebih penting dibanding

(4)

dengan tujuan yang lain, sehingga beberapa perusahaan memberikan bobot angka tertentu pada beragam kriteria untuk mendapatkan ukuran tunggal kinerja manajer. Sebagai lembaga keuangan yang menganut dasar falsafah kepercayaan, sehingga harus mampu mengelolah seluruh aspek usahanya agar dapat menunjukkan kinerja yang dikatagorikan sehat dan dapat terus menjaganya.

C. Tujuan Pengukuran Kinerja keuangan Bank

Berkaitan dengan analisis kinerja keuangan bank mengandung beberapa tujuan:

a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keungan bank terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal, dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

b. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan semua jenis aset yang dimiliki bank dalam meghasilkan profit. c. Untuk meningkatkan peran bank sebagai lembaga intermediasi

anatara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana.

D. Laporan Keuangan

Laporan keuangn merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersngkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen

(5)

untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

oleh para pemilik perusahaan.4

Laporan keuangan disusun dari proses dan prosedur akuntansi sehingga dapat dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan bank menunjukan kondisi bank secara keseuruhan. Laporan ini akan terbaca bagaimana kondisi bank sesunggunya, termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama periode tertentu.

Untuk membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas dari laporan keuangan. Kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank bertujaun untuk mengambil keputusan. Akan tetapi perlu disadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank, karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. Walaupun demikian, dalam beberapa hal bank perlu menyediakan informasi

non-keuangan yang mempunyai pengaruh non-keuangan dimasa depan5.

4 Zaki Baridwan, Intermediate Accounting,(Yogyakarta: BPFF UGM,2004),hlm,17. 5

Tim Penyususn Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia., Pedoman Akuntansi

(6)

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi. Maka dapat disimpulan bahwa laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan, dan merupakan suatu produk akhir dari proses kegiatan-kegiatan akuntansi dalam suatu usaha serta dapat dijadikan sebagai bahan penguji dalam pengerjaan menganalisis pembukuan dan menilai posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, karena berisi semua informasi tentang keadaan keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan.

Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai sumber informasi, Laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.

E. Jenis Laporan Keuangan

Jenis-jenis laporan keunagan , antara lain6:

1. Laporan neraca (posisi keuangan)

Laporan posisi keuangan Adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Jadi, tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal

tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup

6

(7)

dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga laporan posisi keuangan sering disebut balance sheet adalah suatu gambaran dari laporan keuangan bank yang mengemukakan perbandingan yang seimbang antara harta benda milik atau kekayaan bank dengan semua kewajiban, utang dan

modalnya.7

2. Laporan Laba-Rugi

Adalah laporan keuangan yang memberikan infomasi

mengenai kemampuanm (potensi) perusahaan dalam

menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu. 3. Perubahan Modal

Adalah laporan yang menunjukkan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan moodal perusahaan. Laporan yang menunjukan perubahan equitas bank dan menggambarkan peningkatan atau aktiva

bersih atau kekayaan bank selama periode pelaporan.8

7 Muchdarsyah Sinungan,”Manajemen Dana Bank”, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2000),hlm,186.

8 M. Romly Fuad dan M. Rustam D.M,” Akuntansi Perbankan Petunjuk Praktis

(8)

F. Tujuan Laporan Keuangan

Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank

adalah sebagai berikut :9

1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva yang dimiliki.

2. Memberika informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-jenis kewajiban jangka pendek (lancar) maupun jangka panjang.

3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-jenis modal bank pada waktu tertentu.

4. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank tersebut.

5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

G. Rasio Keuangan Bank

Secara umum rasio keuangan merupakan penyederhanaan dari informasi laporan keuangan bank. Agar laporan keuangan dapat dibaca sehingga menjadi berarti maka harus dilakukan analisis terlebih dahulu. Analisis rasio dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja dan

(9)

kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan data neraca dan laporan laba rugi. Dengan demikia analisis rasio keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan perusahaan baik pada saat sekarang maupun dimasa mendatang sehingga sebagai alat untuk menilai posisi keuangan perusahaan dalam suatau periode tertentu.

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Berdasarkan Lampiran 14 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 3/30/DPNP ada dua rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai aspek permodalan yaitu CAR (Capital Adequacy Ratio) dan Aktiva Tetap terhadap Modal. Rasio yang sering digunakan adalah CAR atau rasio modal terhadap ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) yang didapatkan dengan membandingkan antara modal dengan ATMR.

Capital Adequcy Ratio (CAR), adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan moadal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang

diberikan. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyerahan surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana – dana

dari sumber dari luar bank10. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank

dinyatakan sehat harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8%.11

10

Lukman Dendawijaya, Op.cit. hlm.121.

11 Harmono, “Manajemen Keuangan (berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori,

(10)

2. Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat ukur untuk mengukur tingkat efisien usaha dan profitabilitas yang diperoleh bank yang

bersangkutan.12 Salah satu tujuan utama suatu bank pada umumnya adalah

untuk medapatkan keuntungan. Untuk mengukur kinerja suatu bank salah satu caranya adalah dengan mengukur kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan (profit). Dalam penelitian ini aspek Earning menggunakan Rasio Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO).

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Sering digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional semakin rendah BOPO berarti semakin efesien bank tersebut dalam mengendalikan biaya operasionalnaya, dengan adanya efiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.13

Rasio ini dijadikan variabel yang mempengaruhi ROA karena berkaitan dengan adannya teori menyatakan bahwa jika biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aktiva, berarti semakin efesien aktiva bank dalam menghasilkan keuntungan.

12

Theresia Debby, “Pengaruh NPL, LDR, CAR, NIM dan GCG terhadap ROA (studi

pada Bank yang terdaftar periode 2004-2012)”. Semarang : Skripsi, Universitas Diponegoro,

2013), halm : 42-43.

13 Veithzal Rivai dan Arfiyan Arifin, “Islamic Banking: sebuah teori,konsep dan

(11)

3. Financial to Deposit Ratio (FDR)

Financial to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara seluruh jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Jika rasio tersebut semakin tinggi maka memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Berkurangnya tingkat likuiditas dapat memberikan dampak terhadap naiknya profitabilitas. Dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu keseimbangan antara dana yang dihimpun dengan dana yang disalurkan sehingga tidak terjadi dana yang menganggur (idle fund) dan dana yang digunakan harus produktif.

Manajemen likuiditas merupakan hal yang sangat penting dalam operasional bank karena sebagian dana yang dikelola bank bersumber dari dana pihak ketiga atau masyarakat yang menititipkan dalam bentuk rekening giro, tabungan, deposito dan simpanan lain yang harus dibayar pada saat jatuh tempo. Selain itu bank juga harus dapat menggunakan dana tersebut dengan mengalokasikannya dalam berbagai bentuk investasi untuk memperoleh laba guna membayar biaya dana tersebut dan biaya operasional.

Financial to Deposit Ratio (FDR) merupakan indikator kemampuan bank untuk mengimbangi kewajiban untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan pembiayaan. Apabila dari banyak pembiayaan yang diberikan tidak diimbangi dengan jumlah dana yang terkumpul menyebabkan likuiditas dari bank berkurang. Jadi FDR memberikan

(12)

pengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas.14 Untuk dapat memperoleh FDR yang optimum bank harus menjaga NPF, peningkatan FDR dapat berarti penyaluran dana ke pembiayaan semakin besar, sehingga laba akan meningkat. Peningkatan laba tersebu t menngakibatkan kinerja bank yang diukur dengan ROA semakin tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Hard disk hibrida menghadirkan pengalaman game yang lebih baik karena hard disk ini menggabungkan kinerja saingan SSD (untuk proses memuat game dan level yang cepat) dengan

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 12 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Daerah Kabupaten

1) Mengetahui Material Safety Data Sheets (MSDS) dari setiap material atau bahan. 2) Tempat penyimpanan bahan-bahan kimia harus dikelompokan dan disimpan dengan

Komponen-komponen dari suatu sistem tenaga listrik pada umumnya terdiri dari pusat pembangkit, dalam hal ini yang digambarkan adalah generatornya., transformator

Faktor-faktor potensi tinggi penyebab perselisihan antara kontraktor dengan pemilik/konsultan pengawas menurut pendapat kontraktor adalah: tingkat kemampuan manajemen,

bahwa sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah daerah dapat memberikan

(Ko-Promotor II). Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini berkaitan dengan metafora alat-alat seksual, aktivitas seksual, dampak dari

Tugas seorang dokter dalam bidang Ilmu Kedoteran Forensik adalah membantu para petugas kepolisian, kejaksaan dan kehakiman dalam mengungkap suatu perkara pidana yang