• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERASAN PERMUKAAN ROLLER RANTAI

DENGAN METODE PLASMA CARBURIZING DARI CAMPURAN GAS He DAN CH4 PADA TEKANAN 1,6 mBar

Dwi Priyantoro1, Tjipto Sujitno2 , Bangun Pribadi1, Zuhdi Arif Ainun Najib1

INTISARI

Transmisi daya mekanik antar dua roda gigi dapat menggunakan rantai. Bagian dari matarantai yang bergesekan langsung dengan rodagigi adalah roller rantai. Permukaan roller rantai harus memiliki sifat yang keras agar tidak mudah aus. Pengerasan permukaan roller rantai dapat dilakukan dengan pembentukan lapisan DLC pada permukaan tersebut.

Lapisan DLC dapat dibentuk dengan metode plasma carburizing. Plasma carburizing dalam penelitian ini memanfaatkan lucutan pijar DC dari campuran gas helium dan gas metana pada tekanan 1,6 mbar dan temperature 573 K, sedang waktu perlakuan divariasi 1, 2, 3, 4, dan 5 jam.

Hasil penelitian adalah kekerasan permukaan roller rantai naik dari 276,05 VHN menjadi 333,91 VHN setelah dilakukan plasma carburizing dengan waktu perlakuan 3,77 jam atau terjadi kenaikan kekerasan sebesar 21 %.

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai.

ABSTRACT

Mechanical power transmission between two gears can use the chain. Part of the chain of rubbing directly with the gear drive is a roller chain. The surface of the roller chain must have properties that are not easily wear out loud. Chain roller surface hardening can be done by forming DLC coating on the surface.

DLC layer can be formed by plasma carburizing method. Plasma carburizing in this study utilizes a DC glow discharge from a gas mixture of helium and methane gas at a pressure of 1.6 mbar and a temperature of 573 K, while the treatment time varied 1, 2, 3, 4, and 5 hours.

The result of research is changing the chain roller surface hardness of 276.05 VHN be 333.91 VHN after plasma carburizing with a treatment time of 3.77 hours or an increase in violence by 21%.

Key words: DLC, plasma carburizing, chain roller.

1) Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari PO BOX 6101 YKBB Yogyakarta 55281

2) Pusat Sains dan Teknologi Akselerator - Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari PO BOX 6101 YKBB Yogyakarta 55281

(2)

Pendahuluan

Transmisi daya mekanis[1,2] antar dua roda gigi dapat menggunakan rantai. Sebuah rantai tersusun atas beberapa matarantai yang saling bersambungan satu sama lain. Lihat Gambar 1. Bagian dari matarantai yang bersinggungan langsung dengan rodagigi adalah roller rantai. Roller rantai menumpu beban gesek yang tinggi, oleh karena itu harus memiliki sifat yang keras agar tidak mudah aus[1].

Gambar 1. Bagian-bagian dari sebuah rantai[2]

Untuk memperkeras permukaan roller[2] rantai dapat dilakukan dengan membentuk lapisan DLC (diamond like carbon) pada permukaan tersebut. Proses pengerasan seperti ini masuk kategori surface treatment[3] yang mana perubahan sifat hanya terjadi pada permukaan saja sedang bagian dalam sifatnya tidak berubah. Lapisan DLC[2,4,5] memiliki sifat yang keras sehingga apabila dilapiskan pada roller rantai maka umur pakai dari rantai dapat lebih panjang.

Lapisan DLC dapat dibentuk dengan metode plasma carburizing[2] lucutan pijar DC dari campuran gas helium dan gas metana. Alat yang digunakan adalah reaktor plasma. Skema reaktor plasma lucutan pijar DC terlihat pada Gambar 2. Komporen utama reaktor plasma[2,6] adalah tabung plasma yang dilengkapi dengan sumber tegangan DC, sumber gas helium dan metana, dan pompa hampa. Dalam tabung plasma terdapat anoda dan

katoda. Bendakerja diletakkan pada katoda.

Gambar 2. Skema dari sebuah reaktor plasma[2,6]

Proses pembentukan lapisan DLC[2,6]. Mula-mula bendakerja diletakkan pada katoda, selanjutnya tabung plasma dihampakan, diikuti tabung plasma diisi campuran gas helium dan gas metana pada tekanan rendah (1,6 mbar), kemudian tabung plasma diberi tegangan DC melalui anoda dan katoda. Temperatur plasma[2,6] diset 573 K dengan mengatur tegangan anoda-katoda. Dengan adanya tegangan ini maka terjadi lucutan elektron dari katoda menuju anoda. Elektron akan menumbuk partikel gas metana sehingga terionisasi membentuk ion positif dari karbon dalam fase plasma. Indikator terbentuknya plasma adalah adanya arus listrik yang mengalir lewat anoda-katoda.

Ion karbon dalam fase plasma ini akan terdeposisi pada permukaan benda kerja yang diletakkan pada katoda. Pendeposisian ini berlangsung terus-menerus sehingga terbentuk lapisan tipis yang disebut lapisan DLC. Lapisan ini memiliki sifat yang sangat keras[2,4,5,6].

Kekerasan permukaan bendakerja dapat diukur dengan uji Vikers[2,6,7]. Pertambahan kekerasan permukaan dapat diketahui dari selisih antara kekerasan bendakerja sebelum dan

(3)

setelah perlakuan plasma carburizing. Bila kekerasan permukaan material asli adalah dan kekerasan permukaan bendakerja setelah perlakuan plasma carburizing adalah maka kenaikan kekerasan adalah

(1) atau peningkatan kekerasan adalah

(2) Untuk melihat keadaan kekerasan permukaan bendakerja yang dikenai perlakuan plasma carburizing, dapat dibuat grafik kekerasan versus waktu. Dari grafik itu dapat diketahui kekerasan maksimum beserta lamanya waktu yang diperlukan untuk proses plasma carburizing.

Metode Penelitian

Pengerasan permukaan roller rantai dengan metode plasma

carburizing[2,6]. Dalam penelitian ini

digunakan campuran gas helium dan metana pada tekanan 1,6 mbar dan temperatur plasma 573 K, sedang waktu perlakuan divariasi : 1 jam; 2 jam; 3 jam; 4 jam; dan 5 jam. Selanjutnya hasil perlakuan plasma carburizing pada bendakerja diuji kekerasannya dengan uji Vikers. Urutan langkah penelitian[2,6,7] dapat dilihat pada Gambar

3, yang dapat diuraikan sebagai berikut,

Gambar 3. Urutan langkan penelitian

Langkah 1 Penyiapan bendakerja[2].

Matarantai dibongkar dan diambil bagian roller rantai. Disiapkan bendakerja atau sampel dan dipisahkan ke dalam 6 (enam) kelompok yaitu kelompok ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-6. Bendakerja kelompok ke-1 sampai dengan ke-5 dikenai perlakuan plasma carburizing, sedang kelompok ke-6 tidak dikenai perlakuan. Bendakerja kelompok ke-6 ini ditetapkan sebagai material asli.

Langkah 2 Perlakuan carburizing.

Bendakerja kelompok ke-1 sampai dengan ke-5 dikenai perlakuan plasma carburizing. Reaktor plasma carburizing dioperasikan sesuai prosedur yang ada. Reaktor plasma diisi bendakerja ke-1, terus dihampakan, diikuti pengisian campuran gas helium dan metana pada tekanan rendah (1,6 mbar), selanjutnya diberikan tegangan tinggi pada anoda-katoda. Tekanan dipertahankan 1,6 mbar. Temperatur dinaikan dari suhu kamar hingga 573 K dengan mengatur tegangan tinggi. Meter arus diamati sebagai indikator terjadinya plasma carburizing. Kondisi perlakuan ini dipertahankan selama 1 (satu) jam. Selanjunya reaktor plasma dihentikan, terus didinginkan hingga suhu kamar, dan benda kerja ke-1 diambil. Proses yang sama diberlakukan untuk benda kerja ke-2 dengan perlakuan 2 jam, bendakerja ke-3 dengan perlakuan 3 jam, bendakerja ke-4 dengan perlakuan 4 jam, dan bendakerja ke-5 dengan perlakuan 5 jam.

Langkah 3 Pengujian kekerasan.

Pengujian dikenakan pada semua bendakerja, baik yang mendapat perlakuan plasma carburizing (kelompok ke 1 – 5) maupun yang tidak mendapat perlakuan plasma carburizing (kelompok ke-6).

Langkah 4 Pembandingan.

Pembandingan kekerasan antara bendakerja yang telah dikenai perlakuan plasma carburizing terhadap material

(4)

asli yaitu yang tidak dikenai perlakuan plasma carburizing. Dengan persamaan (1) dapat dihitung bertambahnya kekerasan terhadap material asli. Selanjutnya dengan dibuat grafik kekerasan versus waktu dapat dihitung kekerasan maksimum dan waktu proses perlakuan untuk mencapai kekerasan tersebut. Dan akhirnya dengan persamaan (2) dapat dihitung peningkatan kekerasan maksimum.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian tertera pada Tabel 1. Dalam Tabel 1 dimuat kekerasan lapisan DLC bendakerja kelompok ke-1 sampai dengan ke-5 beserta kekerasan bendakerja kelompok ke-6 yaitu material asli (tanpa perlakuan) dan juga penambahan kekerasan sesuai persamaan (1).

Tabel 1. Kekerasan dan penambahan kekerasan bendakerja Waktu  perlakuan  Kekerasan  lapisan DLC  Penambahan  kekerasan  1 jam  301,37 VHN  25.32 VHN  2 jam  314,57 VHN  38.52 VHN  3 jam  327,98 VHN  51.93 VHN  4 jam  334,06 VHN  58.01 VHN  5 jam  314,51 VHN  38.46 VHN  Tanpa perlakuan  276,05 VHN 0 

Dari Tabel 1 dapat dibuat grafik kekerasan sebagai fungsi waktu proses perlakuan plasma carburizing, seperti tertera pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik kekerasan versus waktu

Dari Gambar 3 dapat dilihat bahwa mula-mula kekerasan naik sejalan dengan bertambahnya waktu perlakuan (plasma carburizing) dan setelah mencapai titik maksimum kekerasan menurun. Grafik kekerasan sebagai fungsi waktu memenuhi persamaan polinomial pangkat tiga, yaitu

dengan y adalah kekerasan dalam satuan VHN dan t adalah waktu perlakuan dalam satuan jam. Nilai ekstrem diperoleh dari deferensiasi . Didapatkan pada saat

terjadi kekerasan maksimum sebesar . Berarti ada perubahan kekerasan dari 276,05 VHN menjadi 333,91 VHN atau naik sebesar 57,86 VHN. Dari persamaan (2) dapat dihitung peningkatan kekerasan,

Jadi ada peningkatan kekerasan sebesar 21 % dari material asli

Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan permukaan roller rantai, naik dari 276,05 VHN menjadi 333,91 VHN setelah dilakukan plasma carburizing dengan waktu perlakuan 3,77 jam, atau terjadi peningkatan kekerasan sebesar 21 % dari material asli.

Saran

Perlu dilakukan penambahan parameter tekanan sehingga didapatkan variasi yang lebih banyak.

DaftarPustaka

1. Darwin Sebayang, Ir., 1981, “Kekuatan Bahan” Erlangga, Jakarta.

(5)

2 Zuhdi Arif A. N., “Pengerasan Permukaan Mata Rantai dengan Plasma Lucutan Pijar DC dari Campuran Gas Helium dan Metana”, Tugas Akhir STTN – BATAN, Yogyakarta.

3. Suprapto, Tjipto Suyitno, 2005, “Pengerasan Permukaan Baja St 42 dengan Teknik Nitridasi” Pslitbang Teknologi Maju BATAN Yogyakarta.

4. Sehah, 1997, “Pembuatan Lapisan Tipis Karbon Amorf Terhidrogenasi (a-C:H) Dengan Teknik Plasma Lucutan Pijar RF”, UNDIP, Semarang.

5. Robertson, 2002, “Diamond Like Amorphous Carbon”, Cambridge University, Cambridge.

6 Anang Dwi Prasojo, 2014, “Optimasi Parameter Proses Pembentukan Lapisan Keras Permukaan Bush Rantai dengan Plasma Campuran Gas Helium-Metana”, Tugas Akhir STTN – BATAN, Yogyakarta.

7 Bangkit Rahmat Hilca, 2012, “Plasma Nitrocarburizing pada Camshaft Tipe Pro dan GL-100”, Tugas Akhir STTN – BATAN, Yogyakarta.

TANYA JAWAB Pertanyaan

1. Mengapa digunakan P = 1,6 mbar? (Slamet Pribadi)

2. Mengapa pada t = 5 jam kekerasan turun? (Safarudin)

Jawaban

1. Berkaitan sebelumnya.

2. Ion karbon terdeposisi pada permukaan sehingga ada penambahan kekerasan. Setelah jenuh ion karbon hanya menempel, jadi kurang keras.

Gambar

Gambar 1. Bagian-bagian dari sebuah  rantai [2]
Gambar 3. Urutan langkan penelitian
Tabel 1.  Kekerasan  dan  penambahan  kekerasan bendakerja  Waktu  perlakuan  Kekerasan  lapisan DLC  Penambahan kekerasan  1 jam  301,37 VHN  25.32 VHN  2 jam  314,57 VHN  38.52 VHN  3 jam  327,98 VHN  51.93 VHN  4 jam  334,06 VHN  58.01 VHN  5 jam  314,5

Referensi

Dokumen terkait

Staf Bagian Perkuliahan Pengguna yang juga dapat memasukan informasi kedalam sistem mengenai ketidakhadiran dosen kedalam kelas, perpindahan kelas, pemberian tugas dari dosen

Perhitungan kadar protein dalam sampel Data perhitungan % protein pada Sampel Telur Ayam

The names and email addresses entered in this journal site will be used exclusively for the stated purposes of this journal and will not be made available for any other purpose or

Pada kedua kromatogram ini, terdapat beberapa puncak yang menunjukkan keberadaan asam organik yang dilihat berdasarkan waktu retensi dari asam-asam organik

Kawasan lindung lainnya di Kabupaten Donggala meliputi kawasan terumbu karang dan padang lamun. Kawasan ini merupakan bagian dari ekosistem Laut dan

Didalam masyarakat yang memiliki kelompok sosial dan partisipasi yang tinggi seperti ini, berbagai program pengembangan masyarakat seperti posyandu dapat tumbuh mandiri dan

Hal ini me- nunjukkan bahwa peningkatan ke- mampuan representasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari- pada peningkatan

Tujuan Laporan Tugas Akhir ini adalah menerapkan Asuhan Kebidanan pada Ibu mulai dari Masa Hamil, Bersalin, Nifas, Neonatus, dan Keluarga Berencana sesuai dengan standar