• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015 1 No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015

I

NDEKS

T

ENDENSI

K

ONSUMEN

T

RIWULAN

II-2015

TRIWULAN II-2015 ITK SEBESAR 102,70

1.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II-2015

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tengggara pada Triwulan II-2015 sebesar 102,70, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme masyarakat pada Triwulan II-2015 juga meningkat, ditandai dengan peningkatan nilai ITK sebesar 10,18 poin dari Triwulan I-2015 (nilai indeks sebesar 92,52) (lihat Tabel 1).

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang menurut pendapat konsumen sebagai pelaku konsumsi.

Jumlah sampel STK pada Triwulan II-2015 sebanyak 14.021 rumah tangga di seluruh provinsi di Indonesia. Di Sulawesi Tenggara sendiri sampel STK berjumlah 180 rumah tangga. Responden STK mulai Triwulan I-2015 dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan "wealth index" dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar-triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar-waktu. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan II-2015

 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tengggara pada Triwulan II-2015 sebesar 102,70,

artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme masyarakat juga lebih tinggi (optimis) dibandingkan dengan Triwulan I-2015 (nilai indeks sebesar 92,52).

 Menigkatnya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh meningkatnya pendapatan rumah

tangga dan naiknya volume/frekuensi konsumsi rumah tangga terhadap barang dan jasa.

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan III-2015

 Nilai ITK Sulawesi Tengggara pada Triwulan III-2015 oleh masyarakat diperkirakan mencapai

115,31, artinya kondisi ekonomi konsumen oleh masyarakat diperkirakan akan semakin membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan lebih tinggi dibandingkan Triwulan II-2015 (nilai ITK sebesar 102,70).

 Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2015 diperkirakan terjadi karena adanya

(2)

2 Berita Resmi Statistik No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015 Tabel 1

Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya, Triwulan I-2015 danTriwulan II-2015

Variabel Pembentuk Triwulan I-2015 Triwulan II-2015

(1) (2) (3)

Pendapatan rumah tangga kini 84,06 103,86

Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumah tangga 102,84 100,10 Volume/frekuensi konsumsi barang dan jasa rumah tangga 99,61 103,24

Indeks Tendensi Konsumen 92,52 102,70

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks 103,86). Peningkatan pendapatan dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas ekonomi setelah pada Triwulan I-2015 belum banyak bergerak dan menurun bila dibandingkan Triwulan IV-2014. Peningkatan aktivitas perekonomian pada Triwulan II-2015 ini terjadi pada seluruh lapangan usaha.

Volume/frekuensi konsumsi barang dan jasa rumah tangga juga meningkat dari triwulan sebelumnya (nilai indeks 103,24). Adanya faktor penggerak seperti puasa, persiapan memasuki tahun ajaran baru sekolah, dan liburan sekolah mulai meningkatkan konsumsi rumah tangga. Pengeluaran untuk konsumsi makanan, pakaian, dan pendidikan mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya. Peningkatan ini secara umum meningkatkan volume/frekuensi konsumsi barang dan jasa rumah tangga meskipun komoditas bukan makanan lainnya, meliputi komunikasi, rekreasi, akomodasi, transportasi, dan kesehatan lebih rendah dari triwulan sebelumnya.

Pengeluaran rumah tangga selama triwulan II-2015 cenderung tidak terpengaruh inflasi, terlebih harga kebutuhan masyarakat selama Triwulan II-2015 relatif stabil, yang ditandai dengan tingkat inflasi yang rendah selama April sampai dengan Juni 2015. Hal ini tidak banyak berubah dibanding dengan triwulan I-2015 (nilai indeks di kisaran 100). Naiknya nilai indeks variabel pendapatan dan volume/frekuensi konsumsi barang dan jasa juga menyebabkan peningkatan tingkat optimisme konsumen, setelah pada Triwulan I-2015 masyarakat merasa pesimis. Tingkat optimisme masyarakat naik sebesar 10,18 poin dari Triwulan I-2015.

2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2015

Nilai ITK Sulawesi Tenggara pada Triwulan III-2015 diperkirakan sebesar 115,31, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan semakin membaik. Tingkat optimisme konsumen juga diperkirakan meningkat, yang ditunjukkan dengan lebih tingginya perkiraan nilai indeks pada Triwulan III-2015 dibandingkan Triwulan II-2015 (nilai ITK diperkirakan naik 12,61 poin).

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2015 didorong oleh perkiraan peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (nilai indeks sebesar 117,82). Ekspektasi kenaikan pendapatan rumah tangga didorong oleh adanya ekspektasi kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (termasuk TNI/Polri), pembayaran gaji ke-13, tunjangan kinerja ke-13, sertifikasi dan ekspektasi akan diterimanya tunjangan hari raya (THR) oleh para pekerja pada bulan Juli. Aktivitas ekonomi yang semakin meningkat pada triwulan III-2015 juga diperkirakan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu, rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan yang meningkat (nilai indeks sebesar 110,88) juga memperkuat adanya peningkatan kondisi ekonomi konsumen. Meningkatnya rencana ini, selain didorong oleh perkiraan naiknya pendapatan rumah tangga, juga dipengaruhi oleh adanya faktor musiman. Hari raya Idul Fitri yang jatuh pada Triwulan

(3)

Berita Resmi Statistik No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015 3

III-2015 diperkirakan memiliki pengaruh yang besar terhadap rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan. Adanya budaya membeli baju baru, kuliner, rekreasi, memperbaiki rumah serta membeli perabot meubelair saat menjelang hari raya Idul Fitri, termasuk tradisi mengadakan pesta atau hajatan seusai hari raya Idul Fitri diperkirakan mendorong peningkatan optimisme konsumen terhadap rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan.

Tabel 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya, Triwulan III-2015

Variabel Pembentuk Triwulan III-2015

(1) (2)

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 117,82

Rencana Pembelian Barang Tahan Lama, Rekreasi, dan Pesta/Hajatan 110,88

Indeks Tendensi Konsumen 115,31

3.

Perbandingan Regional

Peningkatan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2015 terjadi di seluruh provinsi di Sulawesi, ditandai oleh nilai ITK masing-masing provinsi yang lebih besar dari 100 (lihat Gambar 1). Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi di Sulawesi adalah Sulawesi Barat yang mencapai 111,64. Sedangkan nilai ITK terendah dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu sebesar 102,70. Nilai ITK Sulawesi Tenggara sendiri lebih rendah dari rata-rata nasional.

Gambar 1

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di Pulau Sulawesi dan Nasional, Triwulan II-2015 dan Perkiraan Triwulan III-2015

Pada Triwulan III-2015, kondisi ekonomi konsumen di seluruh provinsi di Pulau Sulawesi diperkirakan semakin membaik (perkiraan nilai ITK lebih dari 100). Tingkat optimisme konsumen pada provinsi di Pulau Sulawesi juga diperkirakan meningkat, yang masing-masing ditunjukkan dengan perkiraan nilai ITK Triwulan III-2015 yang lebih tinggi daripada nilai ITK Triwulan II-2015. Nilai ITK Sulawesi Tenggara diperkirakan berada pada urutan kelima, lebih tinggi dari Sulawesi Utara dengan perkiraan nilai ITK sebesar 110,75. Perbandingan nilai ITK Triwulan II-2015 dan Perkiraan nilai ITK Triwulan III-2015 seluruh Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.

103. 46382 105. 03083 106. 23575 10 2. 70 31 1 109. 08132 111. 63733 105. 22000 111 115 112 115 116 116 112 90 95 100 105 110 115 120 Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Nasional Triw. II-2015 Perkiraan Triw. III-2015

(4)

4 Berita Resmi Statistik No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015 Tabel 3

Indeks Tendensi Konsumen1) Seluruh Indonesia Triwulan I-2015 sampai dengan Triwulan III-2015

Provinsi ITK Triwulan I-2015 ITK Triwulan II-2015 ITK Triwulan III-20152)

(1) (2) (3) (4) 1. Aceh 100,33 107,92 105,19 2. Sumatera Utara 100,48 101,60 105,31 3. Sumatera Barat 94,58 101,07 107,38 4. R i a u 90,72 104,74 110,75 5. J a m b i 91,66 99,57 105,81 6. Sumatera Selatan 99,97 101,97 114,41 7. Bengkulu 96,54 105,55 109,86 8. Lampung 93,38 102,57 109,76

9. Kep. Bangka Belitung 92,19 97,90 108,91

10. Kep. R i a u 101,80 108,82 112,72 11. DKI Jakarta 103,97 109,71 116,38 12. Jawa Barat 104,43 105,67 111,40 13. Jawa Tengah 99,71 103,60 113,68 14. D.I. Yogyakarta 97,18 111,73 113,85 15. JawaTimur 100,75 103,88 114,29 16. Banten 104,07 108,19 114,41 17. B a l i 102,36 105,42 109,58

18. Nusa Tenggara Barat 97,50 101,43 113,45

19. Nusa Tenggara Timur 93,45 100,30 113,36

20. Kalimantan Barat 100,44 105,05 112,29 21. Kalimantan Tengah 94,98 106,37 111,62 22. Kalimantan Selatan 94,25 107,21 111,01 23. Kalimantan Timur 101,03 107,40 109,00 24. Sulawesi Utara 93,15 103,46 110,75 25. Sulawesi Tengah 91,78 105,03 114,76 26. Sulawesi Selatan 96,29 106,24 112,14 27. Sulawesi Tenggara 92,52 102,70 115,31 28. Gorontalo 95,18 109,08 116,03 29. Sulawesi Barat 100,69 111,64 115,96 30. Maluku 102,18 107,38 111,27 31. Maluku Utara 103,19 103,81 114,32 32. Papua Barat 99,77 109,12 111,26 33. Papua 93,88 107,57 112,27 Nasional 100,87 105,22 112,18 Keterangan: 1)

ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:

a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya.

b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya.

c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

(5)

Berita Resmi Statistik No. 06/08/Th. V, 5 Agustus 2015 5

BPS PROV. SULAWESI TENGGARA

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Surianti Toar, MS.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Telepon: 0401-3121751

Referensi

Dokumen terkait

YENI KUSUMANINGSIH Bimbingan dan Konseling (Konselor) SMP NEGERI 14 BANJARBARU Konfirmasi Panitia 166 Kota Banjarmasin 17156080010024 1991 HARUNNURRASYID Pendidikan Luar Biasa SMPLB

Madrasah kami memiliki jumlah tenaga kependidikan yang memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan, termasuk untuk menangani peserta didik yang mengalami

Seseorang yang sering berlatih atau berolahraga kemungkinan memiliki stamina yang baik dengan memiliki nilai VO 2 Max lebih tinggi, sehingga dapat melakukan

3 1. Jerami jagung 33. Jerami kedelai 34. Jerami kacang tanah 35. Jerami kacang hijau 36.. PENGGUNAAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGA1 PAKAN. Jenis Limbah/Pakan

Secara kumulatif dari Januari-Juni 2017 neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur surplus sebesar US$ 7,00 miliar, angka ini mengalami kenaikan dibanding

Maka dari itu, perlu adanya kajian khusus mengenai Perencanaan Alternatif Analisis Sambungan Balok-Kolom Dengan Sistem Pracetak Pada Gedung Kuliah Fakultas Teknik

Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten bupaten Sleman Provinsi DIY adalah stres sedang yaitu 30 responden (69,8 %) dan kejadian. hipertensi 20 responden

Pada tahap analisis dan perancangan, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem,