PRODUKSI
MINYAK
AROMATERAPI
Awal P. Kusumadewi B2P2TOOT & Tim
OUTLINE
01, PENDAHULUAN 02. PRODUKSI MINYAK AROMATERAPI 03. PEMANFAATAN MINYAK AROMATERAPI 04. KESIMPULANBangsa mesir Kuno → Gilgamesh → mengusir roh jahat dengan pengasapan
Prinsipnya: Disinfektan, pembersihan dari kuman, penyegar badan
Bangsa mesir Yunani, Romawi → Dioscorides → menggunakan ekstrak dari tanaman
Ekstrak → Mudah menguap dan Tidak mudah menguap
AROMATERAPI
AROMA: HARUM, WANGI
TERAPI : Penggunan Aroma/wangi wangian, untuk penyembuhan
India → terintegrasi dalam Ayurveda Ayur – hidup
Veda – Pengetahuan
Pengetahuan agar dapat hidup dengan baik → keseimbangan Pittha doshas, Vatta doshas, Kappa doshas
Cina → Traditional Chinase Medicine (TCM)
Keseimbangan antara Yin (energy dingin) dan Yan (energi panas)
Indonesia → Kesehatan holistik
Kombinasi terapi dari dalam (minum jamu) dan dari luar tubuh (Massage, kerokan)
Memanfaatkan tanaman yg mengandung minyak aromaterapi, baik untuk pemakan dalam dan luar tubuh. Jamu yang diminum, kombinasi dengan massage, kerokan.
02. PRODUKSI MINYAK AROMATERAPI
= Minyak Terbang (Volatil oil) =Minyak Eteris (Essential oil)
Sifat-sifat Minyak Aromaterapi: 1. Berbau wangi, seperti tanaman
penghasilnya
2. Mudah Mneguap pada suhu kamar, tanpa mengalami dekomposisi
3. Mempunyai rasa getir (pungent taste) 4, Umumnya larut dalam pelarut organic
(alcohol, eter) 5. Tidak larut air
Keberadaan Minyak Atsiri pada tanaman
1. Bunga (Syzigum aromaticum, Cananga odorata) 2. Kulit Kayu (Cinnamomum burmanii)
3. Daun (Eucalyptus globulus., Piper betle, Mentha
arvensis)
4. Akar (Vetiveria zyzanoides) 5. Rimpang (Zingiber officinale)
6. Buah (Myristica fragrans, Piper cubeba )
Fungsi Minyak Atsiri
Bagi Tanaman:
1. Pengusir Serangga
- mencegah daun dan bunga rusak karena serangan binantang lain (hama)
- pengusir hewan-hewan pemakan daun 2. Penarik Serangga
Membantu Proses penyerbukan
Bagi Manusia:
1. Zat tambahan kosmetik
2. Zat tambahan makanan, minuman,dsb
Cara Produksi Minyak Atsiri
A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi tanaman tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam distilation 3. Destilasi dengan uap langsung (steam distilation)
B. Cara peras (press) C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik E. Cara destruksi
PRINSIP DESTILASI
▪ Proses pemisahan komponen berdasarkan
perbedaan titik didihnya dan bobot jenisnya.
▪ Prinsip dasar : cairan dirubah menjadi uap pada
titik didihnya, kemudian uap tersebut
dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan
dengan proses pendinginan. Perbedaan BJ, minyak
dan air akan terpisah
1. Destilasi air (water distilation)
❑untuk simplisia kering & tahan pemanasan.
❑Bahan kontak langsung dengan air
2. Destilasi uap & air (water & steam distilation)
❑ Seperti dandang
❑ Sebagian bahan tercampur air, sebagian bahan tercampur uap air ❑ Untuk bahan segar/kering yang dapat rusak bila dipanaskan tinggi. ❑ Pembuatan : minyak mawar, kenanga, selasih, cempaka, cengkeh,
3. Destilasi uap (steam distilation)
❑ Untuk bahan segar dan tanaman yang dipanen langsung didestilasi. ❑ Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm sampai 3 atm.)
❑ Suhu harus diawasi spy tidak melampaui
B. Cara Press/Peras
❖ Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa buah atau kulit buah
dari tanaman yang termasuk keluarga Citrus karena minyak atsirinya rusak oleh penyulingan
(tidak stabil dan tidak tahan pemanasan) ❖ Prinsip : tekanan pada pemerasan → sel-sel
yang mengandung
minyak lemak pecah sehingga minyak atsiri keluar dan mengalir
ke permukaan.
❖ Metode ini hanya cocok untuk minyak atsiri yang rendemannya relatif besar.
❖ Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi tanpa peruraian.
C. Enfleurasi
▪ Prinsipnya : metode perlekatan bau dengan menggunakan media lemak dan memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih aktif selama sekitar 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen.
▪ Metode ini digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik enzimnya masih menunjukkan kegiatan dalam
menghasilkan minyak atsiri sampai beberapa minggu, misalnya bunga melati. Diperlukan perlakuan khusus secara langsung agar tidak
C. Enfleurasi
Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan penyerap lemak atau minyak lemak tidak berbau yang dibuat lapisan tipis pada plat kaca. 1. Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian ditutup
beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan bahan segar.
2. Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan alkohol. ❑Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit
jumlahnya (mahkota bunga ❑Digunakan untuk parfum.
D. Ekstraksi dengan Pelarut Organik
❑ Melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam bahan dengan pelarut organik mudah menguap yang sesuai.
❑ Metode penyarian digunakan untuk minyak-minyak atsiri yang tidak tahan dengan pemanasan.
❑ Metode ini banyak digunakan karena rendahnya kadar minyak dalam
tanaman, selain itu cara ini dianggap paling efektif karena sifat minyak atsiri yang larut sempurna di dalam bahan pelarut organik nonpolar.
❑ Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur minyak berbau alamiah - Digunakan di industri parfum.
E. Destruksi
▪ Mendestilasi tanpa air → oleum empyrematicum kayu /resin dari suku Pinaceae atau Cupresacae dipanaskan tanpa air → terurai → terbentuk zat menguap.
▪ Hasil destilasi terpisah 2 lapis y.i :
Lap. 1 → Lap. air→ mengandung metil alkohol (wood nafta) dan asam pirolignat.
Klasifikasi Minyak Atsiri
I. Golongan Hidrokarbon (H dan C) 1.Minyak terpentin
2. Oleum Cubebae
II. Golongan Hidrokarbon teroksigenasi (H, C dan O) 1.Gol. Alkohol
2.Gol. Fenol 3.Gol. Eter fenol 4.Gol. Oksida 5.Gol. Ester 6.Gol. Keton
Golongan Hidrokarbon
A. Minyak Terpentin
Dari tanaman Pinus sp. (Pinaceae) Suku: Pinnaceae
Nama asing : Spirits of Terpentin
Pinus sp. Dalam perdagangan :
1. Pinus palustris Miller (AS & Am.Tengg) 2. Pinus maritima Lamarck (Perancis) 3. Pinus longifolia Roxb. (Pakistan,India) 4. 4. Pinus merkusii L. (Indonesia)
❑ Minyak atsiri hasil destilasi dari
oleoresin yang diperoleh dari Pinus palustris Miller
❑ Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa khas
❑ Kandungan kimia : pinena
❑ Kegunaan : sebagai local iritan, obat luar, dilatasi pembuluh darah kapiler & diaforetik, antiseptik lemah ,insektisida, pelarut wax serta bahan untuk
pembuatan kamfer sintetik, semir sepatu dan vernis
Golongan Hidrokarbon
B. Minyak Kubeba (Oleum Cubeba)
❑ TanamanAsal: Piper cubeba L. (Piperaceae) ❑ Simplisia : Buah yang belum masak tanaman
kemukus (Cubebae Fructus)
❑ Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat. Buah dikumpulkan pada waktu hampir masak tapi
masih hijau dan dikeringkan dengan sinar matahari.
❑ Kandungan : kadinena, sineol, karena, sabinena, pinena, kamfor, azulena, terpineol, as.kubebat, damar, kubebin (zat pahit), piperin, gom, pati, minyak lemak.
❑ Khasiat : peluruh urin/saliva, mencegah mual, peluruh angin perut, bronchitis, asma.
2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol yang terdapat pada minyak atsiri 1. Asiklik alkohol :
geraniol, linalool, sitronelol.
2. Terpena alkohol :
Mentol, Borneol.
3. Seskuiterpena alkohol : Santalol
2. Golongan Alkohol
1. Cardamomum Fructus (Buah Kapulaga) ➔Oleum cardamomum 2. Coriandri Fructus (Ketumbar) ➔Oleum Coriandri
3. Santali lignum (Kayu Cendana) ➔Oleum Santali
4. Menthae Folium (Daun Peppermint) ➔Oleum Menthae Pipperitae 5. Rosae Floss (Bunga Mawar) ➔Oleum Rosae
6. Citrii Aurantii Flower ( Bunga Jeruk Nipis) ➔Orange Flower Oil/Minyak Neroli
3. Golongan Fenol :
A. Oleum Caryophylli (Minyak Cengkeh)
Dari Eugenia caryophylla & Syzigium caryophyllum (Myrtaceae). ❑ Kandungan : eugenol
❑ Khasiat : analgetik, antiseptik, stimulan, korigen odoris, dsb. ❑ Bagian tanaman yang digunakan; bunga, tangkai bunga dan
3. Golongan Fenol :
B. Oleum Myrcia
❑ Oleum Myrcia atau Myrcia Oil atau Bay Oil adalah minyak menguap yang merupakan hasil destilasi dari daun Pimenta racemosa (Miller) J.W. Moore (Fam. Myrtaceae), yang menghasilkan tidak kurang dari 50% dan tidak lebih dari 65% dari volume fenol.
❑ Kandungan Kimia: eugenol (50-60%), chavicol (20%), komponen kimia lainnya diantaranya eugenol metil eter, metil chavicol,
myrcene, limonene, (-)-phellandrene, 3-octanon, 1- octen-3-ole, citral ❑ Kegunaan: antiseptic, antibiotic, analgesic, anti-neuralgik, aperitif,
3. Golongan Fenol :
C. Minyak Sereh
❑ Nama Tanaman Asal : Cymbopogon nardus L. Rendle Famili : Poaceae
❑ Nama Simplisia : : Cymbopogom Folium ❑ Kandungan kimia ; geraniol (Golongan
fenol), sitronelal (golongan Aldehid)
❑ Kegunaan : Peluruh angin (karminatif), pereda kejang (antispasmodik), penurun panas (antipiretik), penambah nafsu makan (stomakik)
4. Golongan Eter Fenol :
Oleum Foeniculi (Minyak Adas)
❑ TanamanAsal: Foenicullum vugare Mill
❑ Nama simplisia :Foeniculi Fructus (buah adas) Kandungan: Anetol 50%-60% (bau
aromatic),menjadi kristal jika didinginkan.Fenkol 20%(C10H16O), anisat dan minyak lemak 12% ❑ Karakteristik: Tidak berwarna atau kekuningan
,beraroma fennel,memberi rasa pahit pada
awalnya,dan aroma campora tetapi sesudahnya berasa manis.
5. Golongan Oksida:
Minyak kayu putih (Oleum cajuputi)
❑ Melaleuca leucadendron L. (Myrtaceae) ❑ Zat aktif : sineol
❑ Khasiat : korigen odoris, karminatif, obat gosok, mual, pusing, dsb.
6. Golongan Ester:
Minyak Gandapura :
❑ Minyak Gaultheria atau minyak gandapura diperoleh hanya dari tanaman Gaultheria fragatissima dengan cara destilasi uap.
❑ Tanaman Asal: Gaultheria fragatissima L. (Erycaceae)
❑ Zat aktif : metil salisilat
❑ Khasiat : korigen odoris, parfum, permen.
7. Golongan Keton:
Minyak Camphora:
❑ Minyak camphora didapat dari kristal yang terdapat pada celah-celah kayu di batang dan akar tanaman Cinnamomum camphora (L.) Neest et Ebermayer.
yang terlarut dalam minyak atsiri. ❑ Cara ekstraksi: Kayu diiris-iris dan
didestilasi uap (steam).
❑ Kegunaan: Antipruritik , antiseptik, dekongestan , karminatif
8. Golongan Aldehid:
Minyak Kayu Manis:
❑ Minyak kayu manis merupakan minyak hasil destilasi uap daun-daun dan rantingranting Cinnamomum cassia (Nees) Nees ex Blume (Fam. Lauraceae).
❑ Karakteristik: Berupa cairan kekuningan
kecoklatan, makin lama makin gelap karena paparan udar dan memiliki bau dan rasa yang khas Kandungan utama adalah sinamil
aldehida 75-85%.
❑ Kegunaan : flavoring agent, karminatif
(dengan dosis 0,1 ml) pemberi rasa pedas, memiliki sifat antiseptik.
8. Golongan Aldehid:
Minyak Lemon:
❑ Minyak lemon dari kulit buah Citrus limon (Linne) Burmann filius (Fam. Rutaceae) yang segar dengan cara pemerasan tanpa menggunakan panas.
❑ Kandungan oleum citri adalah :90% terpen dengan kandungan utama d-limonen, 4% sitral, yang merupakan kandungan paling penting dan Sitronelol, dalam jumlah yang kecil,
8. Golongan Aldehid:
Minyak Lemon:
❑ Minyak lemon dari kulit buah Citrus limon (Linne) Burmann filius (Fam. Rutaceae) yang segar dengan cara pemerasan tanpa menggunakan panas.
❑ Kandungan oleum citri adalah :90% terpen dengan kandungan utama d-limonen, 4% sitral, yang merupakan kandungan paling penting dan Sitronelol, dalam jumlah yang kecil,
03. PEMANFAATAN MINYAK AROMATERAPI
Minyak aromaterapi kosmetik Flavour parfum Obat Anti mikroba Anti repelen PerawaParfum:
1. Floral: Aroma seperti bunga (Rose, jasmin, ilang-ilang) 2. Fruity: Aroma buah (lemon,
strawberry)
3. Green: Aroma rumput (serai)
4. Herbaceous: Aroma herbal (lavender)
5. Woody: Aroma kayu (cendana)
6. Amber: like tree resin 7. Musk: aroma “jantan”
Flavour:
Citrus, strawberry, apel, green tea
Terpentin, jeruk, sereh ➔ untuk pembersih lantai, cuci piring, shampoo, sabun
Antimikroba:
Adhesive:
Terpentin, lemon Kosmetik:
Jahe ➔ anti aging Anti repelen:
Minyak sereh, pengusir nyamuk Pasta Gigi:
Obat:
lemon : antiinfeksi
Penggunaan : flue, demam, nyeri tenggorokan, infeksi telinga
Peppermint : antispasmodik Penggunaan : kram perut,
kembung, jantung berdebar, anti repelent
Lavender : relaksasi, penyembuh luka
Penggunaan : luka bakar, teriris, sulit tidur,
Basil : relaxant
Penggunaan: Migraine, nyeri haid, relaksasi otot, gatal gigitan serangga.
Kesimpulan
1. Indonesia kaya akan potensi tanaman obat untuk minyak aromaterapi
2. Minyak Aromaterapi bisa di produksi dengan teknologi sederhana - modern
3. Minyak Aromaterapi bisa dikembangkan menjadi aneka produk rumah tangga dan produk kesehatan.