• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tetapkan Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai Prestasi Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tetapkan Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai Prestasi Kerja"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program

Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi

Edisi 04/Januari 2015

GALERI

Tetapkan Pejabat Penilai

dan Atasan Pejabat

Penilai Prestasi Kerja

Dukung Visi Pemerintah,

ITS Bentuk Tim Poros Maritim

Jumlah Mahasiswa DO

ITS Bertambah

(2)

Tak hanya kinerja staf yang harus dilakukan penilaian, para pejabat atau pimpinan di masing-masing unit kerja di lingkungan ITS pun harus diberi penilaian. Hal ini sesuai dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 67 tahun 2014 tentang Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Untuk itu, ITS telah mengeluarkan edaran yang mencantumkan daftar pejabat penilai dan atasan pejabat penilai dalam membuat penilaian prestasi kerja pegawai (SKP dan Perilaku Kerja) tahun 2014 di lingkungan ITS. Hal ini sesuai surat edaran yang dikeluarkan oleh Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi dan Teknologi Sistem Informasi nomor 000416/IT2.III/OT.03/2015 tertanggal 7 Januari 2015.

Perlu diketahui juga, ada beberapa jabatan di lingkungan ITS saat ini yang tidak terakomodasi dalam Permendikbud tersebut. Oleh karena itu, ITS menggunakan Permendikbud nomor 86 tahun 2013 tentng Organisasi dan Tata Kerja ITS. Selain itu juga mengacu pada Peraturan Rektor

ITS mengenai Pembentukan Organ Badan sebagai dasar untuk menentukan pejabat penilai dan atasan pejabat penilai prestasi kerja pegawai di lingkungan ITS.

Atasan pejabat penilai ini urutannya berjenjang satu tingkat di atasnya. Misalnya, untuk rektor dinilai oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), wakil rektor dinilai oleh rektor, kepala biro dinilai oleh wakil rektor masing-masing sesuai bidangnya, kepala bagian dinilai oleh kepala biro, kepala sub bagian dinilai oleh kepala bagian di masing-masing unit kerjanya, dan seterusnya.

Begitu pula yang berlaku di masing-masing fakultas maupun jurusan di lingkungan ITS. Seperti dekan dinilai prestasi kerjanya oleh wakil rektor bidang akademik dan kemahasiswaan, wakil dekan dinilai oleh dekan, ketua jurusan dinilai oleh wakil dekan, sekretaris jurusan dinilai oleh ketua jurusan, ketua program studi dinilai oleh ketua jurusan, sekrtetaris program studi oleh ketua program studi, kepala laboratorium oleh ketua jurusan, dosen oleh ketua jurusan, kepala sub bagian umum di jurusan dinilai oleh ketua jurusan, dan lain-lainnya. (*)

ilustrasi : google

Tetapkan Pejabat Penilai

dan Atasan Pejabat Penilai

(3)

Visi kemaritiman yang saat ini diusung pemerintah Indonesia mendorong ITS untuk membentuk tim khusus di bidang maritim. Untuk itulah, pada Oktober 2014 lalu, Tim Poros Maritim ITS resmi dibentuk dengan diketuai oleh Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD. Hingga saat ini, tim ini telah berhasil melaksanakan beberapa program kerja (proker), terutama bidang rancang bangun.

Rektor ITS meminta untuk dibentuk tim ini sebagai tindak lanjut dari kebijakan pemerintah saat ini untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal ini dilakukan karena salah satu visi yang diusung ITS juga sama, yaitu mengembangkan bidang kelautan. Sehingga ini juga menjadi tanggung jawab ITS. Anggota dari tim ini pun bukan hanya berasal dari Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), tetapi juga dari fakultas lain. Saat ini anggota tim ini sudah mencapai lebih dari 20 orang yang terdiri dari dosen yang berasal dari beberapa jurusan. Meski jumlah dari FTK memang masih mendominasi sebanyak 8 orang. Program terdekat yang akan dilaksanakan adalah rancang bangun radar maritim dan udara, serta perencanaan infrastruktur pulau-pulau kecil. Selain itu juga ada rancang bangun produk militer, digitalisasi energi laut, manajemen pelabuhan dan restorasi terumbu karang. Dalam implementasi rancang bangun kapal, tim ini juga bekerjasama dengan National Ship Design and Engineering Center (NaSDEC).

Sementara itu, untuk pengembangan pulau-pulau kecil, tim ini juga sedang melaksanakan program

Sustainable Island Development Initiatives (SIDI). Dalam program yang berjalan di bawah Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS ini, mahasiswa bisa ikut berpartisipasi. (*)

Dukung Visi Pemerintah,

ITS Bentuk Tim Poros Maritim

(4)

Hingga akhir tahun 2014, jumlah mahasiswa ITS yang mengalami Drop Out (DO) telah mencapai puluhan ribu orang. Berdasarkan keterangan dari Biro Akademik dan Perencanaan Kemahasiswaan, jumlah mahasiswa DO ITS tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2014 ini dibanding tahun sebelumnya. Mahasiswa DO ialah mahasiswa yang tidak berhasil lolos evaluasi akademik selama menjalani masa perkuliahan di kampus ITS. Total mahasiswa ITS yang DO terhitung hingga 1 Oktober 2014 adalah sebanyak 21.358 orang. Jumlah tersebut meningkat dari angka 20.489 orang yang terhitung dari setahun sebelumnya. Peningkatannya bertumpu pada semester gasal 2014, mahasiswa tingkat sarjana yang terkena DO mencapai 146 orang.

Namun jumlah mahasiswa yang DO tersebut masih 0,6 persen dari total mahasiswa sarjana (S1). Berdasarkan target ITS, jumlah mahasiswa DO pada periode 2014-2015 maksimal adalah 1,3 persen dari jumlah total mahasiswa tingkat sarjana, sebanyak 1,5 persen dari jumlah total mahasiswa tingkat diploma, serta sebanyak 1,4 persen untuk tingkat pasca sarjana. Untuk saat ini realisasi jumlah DO tersebut secara umum masih di bawah.

Dari evaluasi data, jumlah mahasiswa DO paling banyak adalah mahasiswa yang tidak memenuhi evaluasi satu dan evaluasi dua pada tahap persiapan. Adapun evaluasi pendidikan dilaksanakan pada akhir semester dua, akhir semester empat, serta akhir semester 14. Apabila mahasiswa tidak mampu melewati evaluasi satu, maka mahasiswa akan mendapatkan peringatan. Namun jika mahasiswa yang bersangkutan tetap tidak mampu melewati

Jumlah Mahasiswa DO

ITS Bertambah

evaluasi dua, maka mahasiswa tersebut akan terkena DO.

Berdasarkan peraturan akademik tahun 2014, m a h a s i s w a p r o g r a m d i p l o m a d a n s a r j a n a diperkenankan melanjutkan perkuliahan apabila pada akhir semester dua, 18 dari 36 Sistem Kredit Semester (SKS) yang telah ditempuh pada tahap persiapan mendapat Indeks Prestasi (IP) yang lebih besar sama dengan 2,0 dengan tidak memiliki nilai D dan E.

Mahasiswa tingkat magister akan mendapatkan evaluasi setiap semester dimulai pada semester dua. Mahasiswa magister diperkenankan melanjutkan kuliah jika pada saat evaluasi mendapat IP lebih besar sama dengan 3 tanpa nilai D dan E, dan sebanyak banyaknya memiliki nilai C dua persen dari SKS yang ditempuh. Sedangkan mahasiswa program doktor, harus memiliki nilai ujian sekurang-kurangnya B.

Karenanya, dibutuhkan peran dosen wali dalam membimbing mahasiswanya hingga mahasiswa mampu mengikuti arah perkuliahan dengan baik. Dibutuhkan revitalisasi peran dosen wali dalam menuntun mahasiswa. Dalam hal ini dosen wali harus mampu mendengar serta memberikan alternatif penyelesaian masalah bagi mahasiswa.

Selain itu juga dibutuhkan transparansi antara mahasiswa dan dosen wali dalam menyusun program studi. Serta dosen juga harus memiliki rancangan pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran. Tak hanya dosen, mahasiswa juga harus berusaha sebaik m u n g k i n u n t u k m e n c a p a i s e t i a p c a p a i a n pembelajaran yang diharapkan. Jika dosen sudah memberi, mahasiswanya juga harus berusaha. (*)

(5)

Puskominfo BKPKP ITS, Humas : Indah Tri Sukmawati, HP. 081231157772, PIN. 2A3E4F2C

Office : 031-5927012, Email : humas@its.ac.id, itshumas@gmail.com, Website: www.its.ac.id/beranda/en

ITS mendapat bantuan satu unit mobil listrik, Electric Executive Luxury Car, yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama P T Pertamina (Persero), Dr Ir Dwi Soetjipto kepada Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yo g i Yu wo n o D E A s e b a ga i w u j u d k o m i t m e n P e r t a m i n a d a l a m mengembangkan program mobil listrik nasional.

Selama dua hari, I T S mengadakan workshop AIC-Infrastructure Cluster yang diikuti dosen-dosen ITS dan beberapa tamu dari Australia yang menjadi narasumber .

Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mendampingi mantan Mendikbud RI, Prof Dr Ir H Muhammad Nuh DEA, memukul gong tanda diresmikannya Gedung Pusat Riset ITS yang baru.

Para peserta pembekalan Penyesuaian Ijasah tahun 2015 untuk para tenaga kependidikan (tendik) PNS di lingkungan ITS mengikuti penjelasan yang berkaitan dengan sumber daya manusia oleh pembantu rektor III, Prof Drs Nur Iriawan MIKomp PhD.

Gambar

ilustrasi : google
ilustrasi : google
ilustrasi : google

Referensi

Dokumen terkait

I thought about this and because hair will never grow on the bald patch and the fact that I will never grow taller, these were two aspects of my life that I realised I would have

Positive self talk in its exact and simple meaning is the act of affirming positive thoughts and emotions from one’s mind which results to inner peace.. Some people even claimed

Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.. Informasi

Dalam system control otomatis kolam pembiakan abalone penggunaan PID sangat penting untuk meminimalkan nilai kesalahan setiap waktu dengan penyetelan variabel kontrol, seperti

Material FRP yang terdiri dari resin dan fiberglass merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam pambuatan suatu perahu fiberglass, sehingga keberadaan dan harga FRP

The layout of the paper is as follows. Section 2 overviews earnings man- agement research designs and provides descriptive evidence on their use in the recent literature. Section

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) faktor-faktor yang melatarbelakangi Keraton Kasunanan Surakarta dijadikan sebagai obyek wisata, diantaranya adalah

Tradisi (Bahasa Latin: traditio , "diteruskan") atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi