• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

JALAN SURAPATI NOMOR 1 TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) 41010

http://www.jembranakab.go.id

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asung Kerta Wara NugrahaNya, maka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013 merupakan laporan capaian kinerja, setelah berlakunya Perda Nomor 3 Tahun 2008. Sesuai dengan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, dimana setiap eselon II ke atas wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2016.

Tanpa menyebutkan satu persatu dan dengan rasa hormat yang sedalam-dalamnya diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun LAKIP pelaksanaan Kegiatan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013.

Kami menyadari LAKIP ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan. Mudah-mudahan laporan ini dapat dipergunakan atau dimanfaatkan sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Negara, 30 Desember 2013 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana,

IR. I KETUT WIRATMA Pembina Tingkat I NIP. 19570501 199203 1 006

(3)

DAFTAR ISI

Halaman SK PENETAPAN LAKIP 2013 ... ii KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... vi viii RINGKASAN EKSEKUTIF ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Umum ... 1

B Dasar Hukum ... 2

C Profil Layanan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan .. C.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan... C.1.1 Kepala Dinas... C.1.2 Sekretaris... C.1.3 Bidang Pertanian... C.1.4 Bidang Peternakan... C.1.5 Bidang Perkebunan... C.1.6 Bidang Sarana Prasarana Pertanian... C.1.7 UPTD... C.1.8 Jabatan Fungsional... 5 7 7 9 10 12 13 14 16 17 BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA….... 20

A Perencanaan Strategis ………... A.1 Visi……….... A.2 Misi………... A.3 Tujuan dan Sasaran……….………... A.4 Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran….………... A.4.1 Kebijakan………... A.4.2 Program..………... 20 20 20 21 25 25 25 B Rencana Kinerja…..………. 26

C Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja Tahun 2013... 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 35

A Pengukuran Kinerja ... 35

B Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja ... 36 B.1 Urusan Wajib Ketahanan Pangan ...

1. Meningkatnya Penanganan Pasca Panen dan

Pengolahan Hasil... 2. Meningkatnya Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktifitas dan Mutu Produk Perkebunan,

Produk Pertanian... 3. Meningkatnya DAK Pertanian untuk Pembenihan,

Ketahanan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan

Peternakan... 36 37

39

(4)

B.2

4. Meningkatnya Pengembangan Balai Benih/Bibit

Pertanian Terpadu... 5. Meningkatnya Pengembangan Balai Benih/Bibit

Pertanian Terpadu... 6. Meningkatnya Pengembangan Kawasan Pertanian

Terpadu berbasis Organik (Pepadu)... 7. Terlaksananya Kegiatan Gerakan Pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)... 8. Terlaksananya Kegiatan Pengembangan Teknologi

Demonstrasi Tanaman Hortikultura... Urusan Pilihan Pertanian... 1. Meningkatnya Kemampuan Kelembagaan Petani... 2. Terlaksananya Kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu SLPHT Kakao Petani Perkebuan... 3. Meningkatnya Produksi dan Kualitas Hasil Demontrasi

Pengembangan Tanaman Tembakau... 4. Meningkatnya Penyediaan Sarana Produksi Pertanian

/Perkebunan... 5. Terlaksananya Pemeliharaan Kesehatan dan

Pencegahan Penyakit Menular Ternak... 6. Terlaksananya Pendistribusian Bibit Ternak Kepada

Masyarakat... 7. Terlaksananya Pengembangan Agribisnis Peternakan

(GEMPITA)... 8. Terlaksananya Penyuluhan Penerapan Peternakan

Tepat Guna... 41 42 43 45 45 47 47 47 48 49 50 51 52 53 C D Aspek Keuangan ... 1. Belanja Tidak Langsung………. 2. Belanja Langsung……… Aspek Pendapatan Asli Daerah...

54 58 59 62 BAB IV P E N U T U P... 64 1. Kesimpulan... 64 2. Saran-Saran ………... 64 LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1 : Penetapan Kinerja ………. Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja ...

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Pemerintah Kabupaten Jembrana

Tahun 2013 ... 22 Tabel 2.2 Penjabaran Sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan pada Masing-Masing Kegiatan Tahun 2013... Tabel 2.3 Sasaran Kegiatan Terpilih dan Indikator Kinerja Utamanya

Kegiatan Tahun 2013... Tabel 2.4 Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian, Perkebunan

Tahun 2013... Tabel 2.5 Target Sasaran... Tabel 2.6 Penetapan Kinerja Kabupaten Jembrana Tahun 2013... Tabel 2.7 Penetapan Kinerja Kabupaten Jembrana Setelah Perubahan

Tahun 2013... Tabel 3.1 Alokasi dan Realisasi Anggaran/Program dan Kegiatan

Urusan Ketahanan Pangan... Tabel 3.2 Daftar Nama-Nama Kelompok Penerima Bantuan Alat Pasca

Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian... Tabel 3.3 Data Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha

Tani (JITUT)... Tabel 3.4 Daftar Penerima Bantuan Kegiatan Pengembangan Kawasan

Pertanian Terpadu Berbasis Organik... Tabel 3.5 Program dan Kegiatan yang Didanai APBD Kabupaten Jembrana

Pada Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013... Tabel 3.6 Realisasi masing-masing Belanja Tidak Langsung Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013... Tabel 3.7 Realisasi masing-masing Belanja Langsung Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013... Tabel 3.8 Realisasi Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013... Tabel 3.9 Realisasi Per Jenis Belanja Dinas Pertanian

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013...

22 23 26 27 31 33 36 38 39 43 54 58 59 62 63

(6)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Mengacu pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin Pejabat Eselon II ke atas diwajibkan menyusun Perencanaan Strategis (Renstra) untuk masa lima tahun. Setelah berlangsung beberapa tahun, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dipandang masih belum optimal dalam mencapai Good Governance. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 baru mampu menggerakkan birokrasi untuk melaksanakan akuntabilitas dan Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN dalam tataran wacana. Untuk menyempurnakan hal tersebut, maka pemerintah menerbitkan Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 mengamatkan agar setiap penyelenggara pemerintah mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik yang diterapkan dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP merupakan sistem manajemen pemerintahan berfokus pada peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada hasil (Outcomes oriented). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah. Self assesment maksudnya, instansi pemerintah membuat perencanaan dan pelaksanaan, serta mengukur/mengevaluasi kinerjanya sendiri dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Penerapan manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya adalah mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke arah sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan yang mengubah fokus akuntabilitas dari orientasi pada masukan-masukan (inputs oriented accountabillity) dan proses ke arah akuntabilitas pada hasil (result oriented accountabillity), terutama berupa outcomes. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan manajemen pemerintahan adalah dengan melakukan reformasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah.

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 50 Tahun

(7)

2011 dengan tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dalam Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai Dinas Daerah, telah menetapkan Rencana Strategis untuk 5 tahun ke depan serta menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2013 sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.

2. Mengembangkan agribisnis serta peningkatan hasil komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.

3. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi rakyat, kesejahteraan petani dan pencegahan penyakit komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani.

5. Meningkatkan pelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Sasaran yang ditetapkan :

1. Meningkatnya ketersediaan pangan.

2. Meningkatnya pengembangan komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan yang potensial.

3. Meningkatnya kegiatan agroindustri, Pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan, peternakan.

4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani.

5. Meningkatnya kegiatan diberbagai sektor yang berwawasan lingkungan.

Dalam Rencana Kinerja Tahun 2013 ditetapkan sebanyak 5 (lima) Tujuan dan 5 (lima) Sasaran Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan yang selanjutnya didukung olen 20 (dua puluh) sasaran kegiatan strategis yang harus dicapai selama Tahun 2013. Sasaran Strategis tersebut diwujudkan melalui kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana.

Dari 20 (dua puluh) sasaran strategis kegiatan semua sasaran kegiatan strategis dapat dilaksanakan. Secara umum capaian sasaran strategis tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik, dengan rata-rata capaian fisik sebesar 99,00 %, dan keuangan sebesar 98,72 %.

Untuk melaksanakan Kebijakan, Program dan Kegiatan dalam mencapai tujuan/ sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana tahun 2012, didukung dengan dana sejumlah Rp. 14.859.796.897,00 yang terbagi kedalam dua jenis belaja yaitu belanja langsung dan belanja tak langsung. Alokasi belanja tidak langsung Rp. 7.314.316.990,00 (49,22 %) dan Alokasi belanja langsung sebesar Rp. 7.545.479.907,00 (50,78%). Bila dibandingkan antara belanja langsung dengan belanja tak langsung, maka sebagian besar dana APBD digunakan sebagai belanja langsung.

(8)

Realisasi belanja tahun 2012 sebesar Rp. 14.393.855.048,00 (91,19%) terbagi kedalam dua jenis belanja yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Realisasi belanja tidak langsung Rp. 6.816.361.170,00 (93,19%) dan Realisasi belanja langsung sebesar Rp. 7.448.725.273,00 (98,72 %). Dengan demikian, maka sisa dana belanja tidak langsung sebesar Rp. 497.955.820,00 (6,81%) dan belanja langsung sebesar Rp. 96.754.634,00 (1,28 %).

Akhirnya dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang telah dicapai tahun 2012 dan dimanfaatkan sebagai penjabaran pelaksanaan TUPOKSI di tahun berikutnya. Agar dapat dipahami oleh semua staf di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, maka laporan ini akan dikomunikasikan secara terus menerus sehingga dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan program di masa yang akan datang. Penyusunan LAKIP ini, masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan di masa akan datang .

Negara, 30 Desember 2013 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana,

IR. I KETUT WIRATMA Pembina Tingkat I NIP. 19570501 199203 1 006

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Dinamika Keberhasilan Pembangunan, pada Negara berkembang seperti Indonesia sangat tergantung pada upaya pemanfaatan sumber daya alam dan manusia. Kontribusi sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan terhadap pendapatan daerah, penyedia lapangan dan kesempatan kerja cukup besar guna meningkatkan pendapatan daerah dari ekspor non migas. Kontribusi sektor tersebut selama ini terhadap penerimaan pendapatan lebih banyak diperoleh dari produk dasar atau segar (primer) yang relative memberikan nilai tambah yang kecil dan belum mengandalkan produk olahan (hilir) yang dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar. Menyadari nilai tambah yang diperoleh dari pengembangan produk olahan (hilir) jauh lebih tinggi dari produk primer, maka pendekatan pembangunan pertanian ke depan diarahkan pada pengembangan produk (product development), dan bukan lagi pengembangan komoditas serta lebih difokuskan pada pengembangan nilai tambah produk melalui pengembangan agroindustri yang berdaya saing. Permasalahan yang sering timbul antara lain penguasaan data informasi dilapangan, kelembagaan, sumber daya manusia, sarana alat dan mesin pengolahan dan penguasaan teknologi pengendalian mutu hasil. Pengembangan serta strategi pertanian kedepan adalah pengembangan agroindustri pedesaan, diarahkan bagi terwujudnya sistem pengolahan yang terintegrasi dengan sentra-sentra produksi dan terintegrasi dengan industri ikutannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan upaya yang terpadu dan berkelanjutan, mulai dari hilir sampai ke hulu seperti: Perencanaan sistem, pembinaan sistem, penyediaan peralatan dan mesin, pengolahan, modal kerja, pelatihan kerjasama kemitraan, pengendalian dan pendampingan secara berkelanjutan.

Sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut, arah pembangunan pertanian dilakukan melalui pendekatan agribisnis yang pada hakekatnya menekankan pada pendekatan pembangunan ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan bisnis, dengan aspek usaha tani dan pendapatan, pembangunan pertanian bukan semata-mata pembangunan sektoral, namun juga terkait dengan sektor lain, pembangunan pertanian bukan pembangunan komoditas secara parsial melainkan terkait dengan pembangunan wilayah, yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani.

(10)

Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN kemudian diimplementasikan melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta memperhatikan PP. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka peranan LAKIP ini menjadi sangat penting untuk mengukur apakah sasaran, program dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan Tahun 2013 tercapai atau tidak. Maka dilakukan pengukuran kinerja, Pengukuran Kinerja yang akan dilakukan selama Tahun 2013 dan kemudian menentukan jenjang tanggungjawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaannya secara berjenjang yaitu : Staf dan Eselon IV bertanggungjawab pada kegiatan, Eselon III bertanggungjawab pada program dan Eselon II bertanggungjawab pada kebijakan.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten dengan sumber dana dan daya manusia yang ada telah berusaha secara maksimal meningkatkan Kinerja dalam rangka peningkatan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat di Kabupaten Jembrana.

B. DASAR HUKUM

LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut :

(1). Landasan Idiil yaitu Pancasila,

(2). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945, (3). Landasan Operasional :

a. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

(11)

b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

i. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

(12)

Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

k. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

l. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 06/Permentan/OT/40/I/2013 tentang Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Tahun Anggaran 2013;

m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Allokasi Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian Tahun Anggaran 2013;

n. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15);

o. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 31) dan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 Nomor 38);

p. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Pekebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana;

q. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 347) dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan

(13)

Atas Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 Nomor 428).

C. PROFIL LAYANAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN

Kabupaten Jembrana sebagai salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali, secara geografis terletak di ujung barat Pulau Bali membujur dari barat ke timur tepatnya terletak pada posisi 8o 09’30”- 8o 28’02” Lintang Selatan dan 114o 25’ 53” - 114o 56’ 38” Bujur Timur. Permukaan bumi Kabupaten Jembrana bergelombang dan berbukit di bagian Utara, dan landai di bagian Selatan. Ketinggian wilayah Kabupaten Jembrana mencapai 306,84 meter di atas permukaan laut dengan titik tertinggi hanya 700 meter. Kabupaten Jembrana memiliki pantai sepanjang 78 km dan memiliki 37 sungai dengan panjang seluruhnya sebanyak 495,8 kilometer.

Batas-batas wilayah Kabupaten Jembrana adalah :

a. Sebelah Utara adalah Pegunungan yang berbatasan dengan Kabupaten Buleleng

b. Sebelah Timur adalah Kabupaten Tabanan c. Sebelah Selatan adalah Samudra Indonesia. d. Sebelah Barat adalah Selat Bali

Relief dan Topografi daerah Kabupaten Jembrana digambarkan dengan membentangnya pegunungan disebelah utara yang memanjang dari Barat Ke Timur. Di antara pegunungan tersebut terdapat beberapa gunung, antara lain Gunung Merbuk (1386 m), Gunung Mesehe (1300 m), Gunung Klatakan (698 m), Gunung Musi (1224 m), dan Gunung Patas (1414 m) serta beberapa Gunung lainnya. Dari Gunung-gunung tersebut tidak terdapat gunung berapi.

Secara geografis Kabupaten Jembrana merupakan pintu masuk maupun keluar Pulau Bali, melalui pelabuhan Gilimanuk, angkutan barang, wisata, penumpang umum dan jasa dari Pulau Jawa akan melewati Kab.Jembrana menuju ke Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem di sebelah utara, dan angkutan menuju Kabupaten Tabanan, Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar dan Kab.Klungkung di bagian selatan dan selanjutnya menuju penyeberangan Padang Bai dengan tujuan Propinsi NTB. Dengan demikian Jembrana merupakan jalur penghubung utama segala

(14)

aktivitas antar kota-kota di pulau jawa dengan pulau Bali, NTB dan NTT melalui jalur darat.

Secara administrasi Kabupaten Jembrana dibagi atas 5 (lima) wilayah Kecamatan, yaitu: 1). Kecamatan Melaya, 2). Kecamatan Negara, 3). Kecamatan Jembrana, 4). Kecamatan Mendoyo, dan 5). Kecamatan Pekutatan. Kabupaten Jembrana memiliki 51 Desa/Kelurahan terdiri dari 207 Banjar dinas (Dusun) dan 43 Lingkungan. Di samping Desa dinas, Kabupaten Jembrana juga memiliki Desa Pakraman sebanyak 64 buah dengan Banjar Pakraman sebanyak 232 buah.

Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana adalah 84.180 Km² atau 14,94 % dari luas Propinsi Bali, dengan rincian luas masing-masing Kecamatan, yaitu sebagai berikut :

a. Kecamatan Melaya seluas 19.719 Ha b. Kecamatan Negara seluas 12.660 Ha c. Kecamatan Mendoyo seluas 29.449 Ha d. Kecamatan Pekutatan seluas 12.965 Ha e. Kecamatan Jembrana seluas 9.387 Ha.

Ditinjau dari segi penggunaan tanah, Kabupaten Jembrana terdiri dari 49,07% kawasan hutan 49,07%, tanah tegalan 28,4 %, tanah sawah 11,54 %, permukiman 6,34 %, tambak 0,44 %, pertambangan 0,15 %, industri 0,02 %, pariwisata 0,02 %, dan lain-lain.

Dengan pemanfaatan lahan seperti tabel tersebut di atas, maka Kabupaten Jembrana memiliki potensi ekonomi dalam berbagai sektor, seperti; pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, industri mikro, industri kecil dan industri menengah hingga industri besar.

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 sebagai perubahan pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka terjadi pemantapan kewenangan daerah. Selanjutnya pelaksanaan pengelolaan kewenangan/urusan daerah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 tahun 2008. Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten

(15)

Jembrana Nomor 15 tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana mempunyai tugas pokok adalah ”melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan”. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, sebagai Dinas Daerah maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi : (a) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; (b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; (c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan (d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN

Berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011 tentang “Rincian Tugas Pokok Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana” maka masing-masing pejabat mempunyai tugas pokok. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut maka masing2 pejabat mempunyai fungsi dan rincian tugas seperti pada uraian dibawah ini :

C.1.1 Kepala Dinas

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai tugas pokok merumuskan konsep, sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang kelautan, perikanan dan kehutanan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi :

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dinas; b. Penyusunan rencana stratejik dinas;

c. Penyelenggaraan pelayanan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian;

(16)

d. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dinas;

e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan dinas; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Rincian tugas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan daerah di bidang pertanian, peternakan, perkebuanan dan sarana prasarana pertanian;

b. Merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas;

c. Menyusun data/bahan untuk perencanaan daerah di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian;

d. Menyusun perencanaan, pengelolaan, pengembangan dan pengendalian di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian;

e. Mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian;

f. Mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian;

g. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, KUA dan PPAS;

h. Mengkoordinasikan penyusunan capaian kinerja Dinas dan Kabupaten;

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kegiatan dan serah terima kegiatan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan sarana prasarana pertanian;

j. Mengawasi pelaksanaan ketatausahaan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; k. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Bupati

tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang pertanian, peternakan, peternakan dan sarana prasarana pertanian;

l. Mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing;

(17)

m. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

n. Memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanakan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

o. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;

q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

C.1.2 Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, maka sekretaris mempunyai fungsi :

a. Penyusun kebijakan teknis kesekretariatan sesuai kebijakan teknis dinas;

b. Penyelenggara program dan kegiatan kesekretariatan; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan

program dan kegiatan Sub bagian; dan

d. Penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian. Rincian tugas Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, program,evaluasi dan pelaporan, serta keuangan;

b. Memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian , perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan;

c. Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya;

(18)

d. Menyelengarakan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta penata usahaan keuangan dinas;

e. Menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan perawatan/pemeliharaan sarana prasarana, perlengkapan, peralatan dan inventaris dinas;

f. Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas dan penetapan kinerja dinas;

g. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dalam melaksanakan tugas;

h. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

j. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; k. Mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub

bagian;

l. Menyusun laporan hasil kegiatan;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

C.1.3 Bidang Pertanian

Bidang Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Pertanian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; dan e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.

(19)

Rincian tugas Kepala Bidang Pertanian sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan kebijakan Dinas;

b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura;

c. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; d. Menyelenggarakan pengelolaan,bibimbingan teknis,

pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura;

e. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan tanaman pangan dan hortikultura;

f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura;

g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

(20)

C.1.4 Bidang Peternakan

Bidang Peternakan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang budidaya peternakan dan kesehatan hewan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Peternakan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Bidang Peternakan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja bidang peternakan berdasarkan kebijakan Dinas;

b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan;

c. Menyelenggarakan pengelolaan,bibimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan;

d. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan peternakan dan kesehatan hewan;

e. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan;

f. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan;

(21)

g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

C.1.5 Bidang Perkebunan

Bidang Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang perkebunan .

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang Perkebunan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja bidang perkebunan berdasarkan kebijakan Dinas;

b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan;

c. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman,

(22)

pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan;

d. Menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan;

e. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan perkebunan;

f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan;

g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

C.1.6 Bidang Sarana Prasarana Pertanian

Bidang Sarana Prasarana Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas di bidang sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin pertanian, perkebunan dan peternakan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis bidang;

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

(23)

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;

e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja bidang sarana prasarana pertanian berdasarkan kebijakan Dinas;

b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian;

c. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian;

d. Menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; e. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan

sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian;

f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian;

g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

(24)

j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

C.1.7 UPTD Pertanian

UPTD Pertanian dipimpim oleh seorang Kepala UPT, Kepala UPT mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas dalam urusan pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPT mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan kebijakan teknis UPT;

b. Penyelenggaraan program dan kegiatan UPT;

c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan UPT;

d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala sub bagian dan pejabat non stuktural dalam lingkup UPT;

e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala UPT sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja UPT berdasarkan kebijakan Dinas; b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang pengkajian

dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan;

c. Membimbing dan memotivasi Kepala Sub Bagian dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan;

(25)

d. Menyelenggarakan pengelolaan,bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan;

e. Menyelenggarakan pelayanan umum dan sistem informasi manajemen dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan;

f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan;

g. Mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Pejabat Fungsional agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. Memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

j. Menilai hasil kerja Kepala Sub Bagian dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

C.1.8 Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, maka disusun struktur organisasi dan mekanisme kerja sebagaimana bagan nomor 1 dibawah ini :

(26)

LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan P LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan P LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan P

LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 201eternakan Kabupaten Jembrana Tahun 201eternakan Kabupaten Jembrana Tahun 201eternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2013333 18

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011

TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

Seksi Produksi

Seksi

Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Bidang Sarana Prasarana

Seksi Sarana dan Prasarana

Pertanian

Seksi Sarana dan Prasarana

Peternakan Bidang Perkebunan Seksi Produksi Seksi

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Pertanian Seksi Produksi Seksi

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Bidang Peternakan Sekretariat Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian Sub-Bagian Program,Evaluasi dan Pelaporan KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPT Sub-Bagian Keuangan DINAS PERTANIAN,PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman. Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Seksi Kesehatan Hewan Seksi Sarana dan Prasarana

(27)

Berdasarkan data pada akhir Tahun 2013 jumlah pegawai yang ada di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebanyak 108 orang terdiri dari :

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak : 103 orang. 2. Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak : - orang. 3. Pegawai Harian/kontrak sebanyak : 5 orang.

Dilihat dari komposisi pendidikannya, dari 108 orang jumlah pegawai Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana terdiri atas : S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 41 orang, D4 sebanyak 4 orang, D3 sebanyak

18 orang, D1 sebanyak 7 orang ,SLTA sebanyak 32 orang, SLTP sebanyak 3 orang dan SD sebanyak 1 orang.

Berdasarkan komposisi jabatan, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan Kabupaten Jembrana memiliki 23 orang Pejabat Struktural terdiri dari:

1. Kepala Dinas : 1 Orang. 2. Sekretaris : 1 Orang. 3. Kepala Bidang : 4 Orang. 4. Kepala UPTD : 1 Orang. 5. Kasi/Kasubag : 16 Orang.

Selain Jabatan Struktural juga didukung dengan Jabatan Fungsional sebanyak 62 orang dan Staf sebanyak 18 orang. Dari 103 orang PNS dengan kualifikasi kompetensi berdasarkan kepangkatan sebagai berikut :

1. Pangkat/Golongan IV/b sebanyak 2 Orang 2. Pangkat/Golongan IV/a sebanyak 12 Orang 3. Pangkat/Golongan III/d sebanyak 35 Orang 4. Pangkat/Golongan III/c sebanyak 16 Orang 5. Pangkat/Golongan III/b sebanyak 24 Orang 6. Pangkat/Golongan III/a sebanyak 5 Orang 7. Pangkat/Golongan II/d sebanyak - Orang 8. Pangkat/Golongan II/c sebanyak - Orang 9. Pangkat/Golongan II/b sebanyak 5 Orang 10. Pangkat/Golongan II/a Sebanyak 2 Orang 11. Pangkat/Golongan I/d Sebanyak 1 Orang 12. Pangkat/Golongan I/c Sebanyak 1 Orang 13. Pangkat/Golongan I/b Sebanyak - Orang 14. Pangkat/Golongan I/a Sebanyak - Orang

(28)

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS A.1 VISI

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana wajib menetapkan visi. Perumusan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, mengacu pada tugas pokok dan fungsi seperti tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 50 tahun 2011.

Perumusan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat komponen Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana disusun sebagai berikut :

”TERWUJUDNYA PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN

PETERNAKAN YANG BERORIENTASI AGRIBISNIS DAN KETAHANAN

PANGAN BERFALSAFAH TRI HITA KARANA UNTUK

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”

A.2 MISI

Untuk mewujudkan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana ditetapkan Misi. Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan instansi pemerintah dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organissai itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.

(29)

Adapun Misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :

a. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya Pertanian, Perkebunan dan Peternakan secara optimal dan memantapkan ketahanan pangan.

b. Mendorong pengembangan agribisnis (agroindustri) untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi pedesaan.

c. Meningkatkan kapasitas/kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan petani.

d. Menjaga keseimbangan ekosistem yang berkelanjutan.

e. Meningkatkan peranan ketatausahaan untuk mendukung terwujudnya Visi Pertanian, Perkebunan dan Peternakan.

A.3 TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya. Secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah strategis organissai dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi. Penetapan tujuan didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi.

Tujuan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana yang ditetapkan lima tahun ke depan meliputi :

a. Meningkatkan akses ketahanan pangan.

b. Meningkatkan pengelolaan pertanian sebagai Agribisnis.

Setelah ditetapkan tujuan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, selanjutnya ditentukan sasaran. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sementara itu menurut Peraturan Menteri Daam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Sementara itu menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, sasaran (target) hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

(30)

Dari dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sasaran adalah hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu bulanan, triwulanan paling lama satu tahun. Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai penjabaran dari tujuan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya ketersediaan bahan pangan.

b. Meningkatnya pengembangan komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan yang potensial.

c. Meningkatnya kegiatan agroindustri, Pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan, dan peternakan .

d. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani.

e. Meningkatnya kegiatan diberbagai sektor yang berwawasan lingkungan.

Tabel 2.1

Tujuan dan Sasaran Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun 2013

No. Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan akses ketahanan pangan

Meningkatnya Keaneka ragaman Sumber Daya Pangan

2. Meningkatkan pengelolaan pertanian sebagai Agribisnis

Meningkatnya Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Masing-masing sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dijabarkan dalam sasaran kegiatan, sebagai berikut :

Tabel 2.2

Penjabaran Sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan pada Masing-Masing Kegiatan Tahun 2013

No. Sasaran Dinas Sasaran Kegiatan

1. Meningkatnya akses Ketahanan Pangan dan Keanekaragaman Sumber Daya Pangan

- Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

- Peningkatan Produksi,Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian

- DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahahan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

(31)

- Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu

- Pengembangan Kawasan Penggunaan Pupuk Organik

- Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Organik (PEPADU) - Gerakan Pengendalian OPT Tanaman

Pangan dan Hortikultura

- Pengembangan Teknologi Demontrasi Tanaman Hortkultura

2. Meningkatnya

Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan

Peternakan

- Kegiatan Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Petani

- Kegiatan SLPHT Kakao Petani Perkebunan - Kegiatan Demonstrasi Pengembangan

Tanaman Tembakau

- Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan

- Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak. - Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak

Kepada Masyarakat.

- Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan.

- Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna.

Sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Tahun 2013 adalah : Tabel 2.3

Sasaran Kegiatan Terpilih dan Indikator Kinerja Utamanya Tahun 2013

Sasaran Dinas Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama

(1) (2) (3) a. Meningkatnya akses ketahanan pangan b. Meningkatnya keanekaragaman sumber daya pangan Meningkanya Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian

Jumlah sarana peralatan penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian yang diserahkan kepada kelompok/masyarakat

Meningkatnya

Produksi,Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian

Jumlah JITUT yang dapat dipelihara Meningkatnya Pertanian untuk Pembenihan, Ketahahan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

Jumlah JUT yang dapat dipelihara, Jumlah Pompa air dan kelengkpannya, Pembangunan DAM Parit,Pembangunan BPP dan Pembangunan Pagar Pembatas BPP

(32)

(1) (2) (3)

Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu

dan perbanyakan benih padi unggul

Meningkatnya

Pengembangan Kawasan Penggunaan Pupuk Organik

Luas sawah yang mendapat bantuan pupuk organik, jumlah pengurus subak sawah yang mendapat bantuan sepeda motor dan jumlah traktor yang diserahkan kepada subak

Meningkatnya

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Organik (PEPADU)

Jumlah gapoktan yang mendapat bantuan untuk mewujudkan pertanian terpadu berbasis organik dan terintegrasikan pembangunan

peternakan,pertanian dan perkebunan

Terlaksananya

Pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura

Jumlah kelompok yang mendapat kegiatan pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura

Meningkatnya

Pengembangan Teknologi Demontrasi Tanaman Hortkultura

Luas sawah yang mendapat bantuan dalam pengembangan tanaman Melon dan Semangka

a. Meningkatnya produktivitas pertanian b. Meningkatnya produktivitas perkebunan c. Meningkatnya produktivitas peternakan Meningkatnya Kemampuan Kelembagaan Petani

Ketersediaan lomba kelompok wanita tani

Terlaksananya SLPHT Kakao Petani Perkebunan

Jumlah kelompok tani/ subak abian yang mendapat kegiatan SLPHT kakao

Meningkatnya Kegiatan Demonstrasi

Pengembangan Tanaman Tembakau

Luas pengembangan tanaman tembakau

Meningkatnya penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan

Luas sawah yang mendapat bantuan saprodi

Meningkatnya

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak

Ketersediaan sapronak

Meningkatnya

pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat

Cakupan pemberian bibit ternak

Meningkatnya

pengembangan agribisnis peternakan (GEMPITA)

Jumlah kelompok ternak yang mendapat bantuan sarana peternakan

Meningkatnya penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna

Frekuensi penyuluhan teknologi peternakan tepat guna

(33)

A.4 CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN

Untuk merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka ditempuh melalui kebijakan, program dan kegiatan. Agar tujuan dan sasaran dapat dicapai dengan optimal maka diperlukan cara mencapai tujuan dan sasaran.

Cara mencapai tujuan dan sasaran selengkapnya terdapat pada lampiran Perencanaan Strategis yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu : Kebijakan, Program dan Kegiatan.

A.4.1 Kebijakan

Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan dari Bupati yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan pada Sekretariat Daerah, Badan, Dinas maupun Kantor. Setiap tahun dalam Perencanaan Strategis ditetapkan sebuah kebijakan Pemerintah Kabupaten Jembrana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Kebijakan Bupati Jembrana dalam lima Tahun dapat dilihat pada Renstra Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2016.

A.4.2 Program

Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program ini merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistimatis dan terpadu. Adapun program stratejik yang dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2013 antara lain :

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Pertanian/Perkebunan.

2. Program Peningkatan Kesejahteran Petani

3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. 6. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

(34)

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2013

Dengan terbitnya Peraturan Bupati Jembrana Nomor 32 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Jembrana Tahun 2013, maka Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kabupaten Jembrana Tahun 2013 sebagai berikut :

Tabel 2.4

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN

Kabupaten : Jembrana

Tahun : 2013

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3 4 DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN 1 Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

Cakupan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 6 % 2 Meningkatnya produktivitas pertanian, Meningkatnya produktivitas perkebunan, Meningkatnya produktivitas peternakan

Prosentase Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB

6%

3 Meningkatnya Produksi Petanian/Perkebunan

Cakupan Peningkatan Produksi Petanian/Perkebunan

100 %

Jumlah kelompok tani/subak yg

mendapat pembinaan Good Agriculture Practice (GAP)

20 klp tani/ subak abian 4 Meningkatnya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Cakupan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Ternak

30 %

Prosentase Kontribusi produksi

kelompok petani terhadap PDRB

30% 5 Meningkatnya Peningkatan

Produksi Hasil Peternakan Peternakan

Cakupan Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Peternakan

Prosentase Kontribusi produksi

kelompok petani terhadap PDRB

(35)

1 2 3 4

Jumlah Kelompok ternak yang

mendapat bantuan sarana peternakan 7 kelompok 6 Meningkatnya Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Cakupan Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

Jumlah Kelompok ternak yang

menerapkan teknologi peternakan

15.75%

7 1.Meningkatnya akses ketahanan pangan

2. Meningkatnya keanekaragaman sumber daya pangan

Persentase Ketersediaan Pangan Utama

100 %

Tabel 2.5 Target Sasaran

Program Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja

Utama Rencana Target Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian 1. Meningkatnya akses ketahanan pangan 2. Meningkatnya keanekaragaman sumber daya pangan Jumlah Prasarana dan Sarana Alat

Pasca Panen 100 %

Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan, Produk Pertanian

Terpeliharanya jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) 100 % Kegiatan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahanan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan (DAK)

Jumlah Pompa Air dan

Kelengkapannnya,

Rehabilitasi Jalan

Usaha Tani (JUT), Pembangunan Dam Parit, Pembangunan BPP dan Pagar Pembatas BPP 100 % Kegiatan Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu Prosentase ketersediaan saprodi 100 % Kegiatan Pengembangan Kawasan Penggunaan Pupuk Organik Terlaksananya Ketersediaan Pupuk Padat dan Sepeda Motor 100 % Kegiatan Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu berbasis organic Terlaksananya pengembangan kawasan pertanian terpadu berbasis organik 100 %

(36)

Program Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Utama Rencana Target Kegiatan Gerakan Pengendalian OPT. Tanaman Pangan dan Hortikultura Terlaksananya Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura 100 % Kegiatan Demontrasi Pengembangan Teknologi Tanaman Hortkultura Meningkatnya Produksi Tanaman Melon dan Hortikultura 100 % Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Tersedianya Materai dan Perangko 100 % Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Terpeliharanya Peralatan Kerja 100 % Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tersedianya Jasa Kebersihan Kantor 100 % Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Tersedianya alat

tulis kantor 100 %

Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan 100 % Kegiatan Penyediaan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya Perlengakapan Kantor 100 % Kegiatan Penyediaan

Makanan dan Minuman

Tersedianya makan dan minum untuk rapat dan tamu

100 % Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Terlaksanannya Koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 100 % Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi Tersediaan tenaga administrasi 100 % Peningakatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan

Penyediaan Jasa Sewa Kendaraan Dinas/Operasional Jumlah Kendaraan yang disewa 100 % Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Jumlah pemeliharaan rutin/berkala 100 % Peningkatan Disiplin Aparatur Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu Jumlah pakaian olahraga 100 % Peningakatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan Penyusunan Laporan capaian Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Jumlah Laporan yang terselesaikan 100 % Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 1. Meningkatnya Produktivitas Pertanian 2. Meningkatnya Cakupan Bina Kelompok Tani 100%

(37)

Program Kegiatan Sasaran Indikator Kinerja Utama Rencana Target Produktivitas Perkebunan 3. Meningkatnya Produktivitas Peternakan SLPHT Kakao Petani Perkebunan Jumlah Kelompok Tani Yang Mendapatkan SLPHT Kakao Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Demontrasi Pengembangan Tanaman Tembakau Luas Pengembangan Tanaman Tembakau 100 % Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Kegiatan sarana produksi pertanian/perkebunan

Luas sawah yang

mendapat bantuan

saprodi 100 %

Kegiatan Produksi dan Mutu Tanaman Perkebunan

Jumlah kelompok

tani/ subak abian

yang mendapat

bantuan bibit

tanaman dan sepeda motor 100 % Pencegahan dan Penanggulan Penyakit Ternak Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Ketersediaan sapronak 100 % Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat Cakupan pemberian bibit ternak 100 % Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan (GEMPITA) Jumlah kelompok ternak yang mendapat bantuan sarana peternakan 100 % Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna Frekuensi penyuluhan teknologi peternakan tepat guna

C. PERJANJIAN KINERJA/PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor. 15 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013, dan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana No 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati No. 15 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013 serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Terdapat Intisari Kegiatan yang akan diperjanjikan antara Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dengan Sekretaris Dinas Kabupaten Jembrana sebagai berikut :

(38)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN

Jalan Surapati Nomor 1 Telp . (0365) 41210, Fax. (0365) 41010

N E G A R A

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. I Ketut Wiratma

Jabatan : Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

Pada tahun 2013 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Negara, 8 Maret 2013

Ir. I Ketut Wiratma Pembina Tk. I

Gambar

Tabel 2.5 Target Sasaran
Tabel 3.1  Alokasi dan Realisasi Anggaran/Program dan Kegiatan   Urusan Ketahanan Pangan
Tabel 3.2 Daftar nama-nama kelompok Penerima bantuan Alat Pasca     Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Tabel  3.3    Data  Pekerjaan  Rehabilitasi  Jaringan  Irigasi  Tingkat  Usaha   Tani (JITUT)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proyek tugas akhir ini fokus pada perancangan media informasi pentingnya imunisasi bagi balita yang akan digunakan pada program penyuluhan rumah sakit Airlangga

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

- Dengan diperlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tetang Irigasi, dipandang perlu adanya Peraturan Daerah yang mengatur tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Irigasi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA ILMU.. PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

[r]

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya secara simultan perubahan laba bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan

Selain Tweet yang bersifat lawakan atau lelucon, Tweet dengan isi yang bersifat nasihat atau tips juga bisa mengundang orang lain untuk jadi pengikut Anda.. Semua orang pasti perlu

Kemampuan perusahaan dalam mengembangkan keahlian para karyawannya dengan baik akan menjadikan perusahaan tersebut unggul dan penerapan strategi yang berbasis sumber