• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Jaringan Komputer

Menurut Forouzan (2007, 7) Jaringan adalah seperangkat devices dihubungkan melalui communication links. Pada dasarnya tujuan daripada pembuatan jaringan adalah untuk:

1. Dapat menghemat hardware seperti berbagi pemakaian printer dan CPU. 2. Melakukan komunikasi, contohnya surat elektronik, instant messaging,

chatting.

3. Mendapatkan akses informasi dengan cepat, contohnya web browsing. 4. Melakukan sharing data

Secara sederhana Jaringan Komputer mempunyai gambaran seperti berikut ini. Dua buah komputer atau lebih yang masing-masing memiliki kartu jaringan (NIC=Network Interface Card), kemudian dihubungkan dengan menggunakan kabel atau nirkabel sebagai media transmisi data. Dalam jaringan tersebut terdapat sebuah perangkat lunak (software) sistem operasi jaringan yang dapat menghubungkan komputer-komputer tersebut. Rangkaian sederhana seperti di atas sudah bisa dikatakan sebagai sebuah jaringan komputer, tentunya sebuah jaringan komputer yang sederhana. Setiap komputer atau perangkat jaringan yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya. Dengan adanya jaringan komputer ini banyak keuntungan yang akan kita dapatkan, contohnya pertukaran data antar komputer atau perangkat dalam sebuah jaringan, sharing perangkat, sharing program, dan lain sebagainya. Selain beberapa contoh di atas tentu masih banyak lagi kegunaan dari sebuah jaringan komputer.

(2)

2.2Jenis Jaringan

Secara umum, dalam dunia jaringan mengacu pada kategori yang dibedakan berdasarkan luasnya sebuah jaringan, berdasarkan luas area atau letak geografis, jaringan area komputer dibedakan menjadi 3 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).

2.2.1 Local Area Network (LAN)

Sesuai dengan namanya, LAN berhubungan dengan area network yang berukuran relative kecil. Oleh sebab itu, LAN dapat dikembangkan dengan mudah dan mendukung kecepatan transfer data cukup tinggi.(Sofana, 2012:113)

2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih banyak dibandingkan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang meliputi area seukuran kota atau gabungan beberapa LAN yang dihubungkan menjadi sebuah jaringan besar. (Sofana, 2012:112)

2.2.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network adalah jaringan yang mencakup area geographic yang besar dan jarak yang besar, dan WAN menggunakan router dan link public. (Lammle, 2012:8).

2.3 Perangkat Jaringan

Dalam membentuk suatu jaringan, baik itu bersifat LAN maupun WAN, kita membutuhkan media baik hardware maupun software. Beberapa media yang hardware yang penting dalam membangun suatu jaringan adalah kabel, Switch, Router, dll.

2.3.1 Kabel

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Ada 2 jenis kabel yang umum dan sering dipakai untuk jaringan LAN, yaitu Coaxial dan Twisted Pair.

(3)

1. Coaxial

Coaxial kabel, atau biasa disebut coax, adalah kabel yang dimana konduktor yang berada di tengah dari kebel tersebut terbuat dari tenbaga yang dimana dilapisi oleh plastik.( Lammle, 2012:56).

Gambar 2.1 Kabel Coaxial

(http://study-ccna.com/images/coaxial_cable.jpg)

2. Twisted Pair

Twisted Pair kabel adalah kabel yang dimana didalamnya terdapat banyak kabel yang membelit satu sama lain. Terkadang pengaman di tempatkan di antara kabel tersebut, kabel tersebut dinamakan shielded twisted pair (STP). Dan kabel yang tidak mempunyai pengaman dinamakan unshielded twisted pair (UTP).

(4)

Gambar 2.2 Kabel Twisted Pair

(http://study-ccna.com/images/UTP_cable.jpg)

2.3.2 Router

Perangkat yang bekerja pada network layer, Router sering

digunakan untuk menghubungkan beberapa network, dan router memiliki kemampuan routing, router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi(paket) akan dilewatkan. router dilambangkan dengan sebuah tabung pipih dengan memiliki empat anak panah dari empat sisi di atasnya. Seperti yang ditunjukan pada gambar 2.3.

(5)

Gambar 2.3 Router

(http//:www.cisco.com_c_en_us_products_routers_4000-series-integrated-services-routers-isr_index.html)

2.3.3 Switch layer 2

Switch layer 2 adalah perangkat jaringan yang digunakan sebagai pengganti hub untuk menghubungkan dua atau lebih host dan port yang bersifat full-duplex sehingga dapat mengirim dan menerima frame pada saat yang bersamaan.(McQuerry, 2008:6).

(6)

Gambar 2.4 Switch Layer 2

(http//:www.cisco.com_c_en_us_products_switches_catalyst-3650-series-switches_index.html)

2.3.4 Multi Layer Switch / Switch Layer 3

Multi Layer Switch adalah switch yang mempunyai fungsi pada switch layer 2, layer 3, dan layer 4, yang dimana switch yang berbasis hardware dan intregasi routing yang ada di dalam satu platform.

Gambar 2.5 Multi Layer Switch / Switch Layer 3 (http//:www.alliedtelesis.com_switches_x900)

(7)

2.4 IP Classes

IP address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan computer untuk diidentifikasi oleh computer lain. Terdapat kelas IP address yang digunakan dalam protokol TCP/IP dalam suatu jaringan yaitu :

Kelas A

Oktet pertama menujukan alamat jaringan, dan 3 oktet terakhir adalah host. Alamat IP yang oktet pertama antara 1 dan 126 adalah alamat kelas A.

Kelas B

Dua oktet pertama menunjukkan alamat jaringan dan dua oktet terakhir menujukan bagian host. Alamat yang oktet pertama dalam kisaran 128-191 adalah alamat Kelas B.

Kelas C

Tiga oktet pertama menunjukkan alamat jaringan, dan oktet terakhir adalah bagian host. Rentang oktet dari 192 - 223 adalah alamat Kelas C . • Kelas D

IP kelas D digunakan untuk multicast. Alamat multicast IP memiliki oktet pertama mereka di antara 224 - 239.

Kelas E

IP kelas E digunakan untuk penggunaan masa mendatang dan mencakup alamat dengan oktet pertama antara 240 – 255.

( http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/ip/routing-information-protocol-rip/13790-8.html)

2.5 Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah jenis peta yang menunjukan bentuk atau definisi dari karakteristik dari jaringan, seperti dimana workstation dan perangkat – perangkat jaringan yang lain ditempatkan, serta jalur kabel yang menyambungkan perangkat – perangkat terebut (Lammle, 2012:12).

Berikut beberapa topologi yang sering ditemukan pada jaringan menurut McQuerry(2008:14):

(8)

2.5.1 Topologi Bus

Topologi ini merupakan topologi paling sederhana dari kelompok topologi yang ada. Semua perangkat di dalam topologi bus terkoneksi ke satu kabel. Segmen kabel tersebut memiliki sebuah terminator yang menyerap sinyal saat sinyal sampai ke ujung kabel. Contoh gambar topologi bus adalah seperti di bawah ini :

Gambar 2.6 Tooplogi Bus

(http//:www.cpanel.stpaulsscience.org_gceict_specifications_wjec_unit3_networks_top ology_bus.htm)

2.5.2 Topologi Star

Topologi star merupakan topologi yang paling sering digunakan. Dalam satu jaringan lokal yang menggunakan topologi star semua computer dalam jaringan terhubung kedalam satu titik sentral menggunakan koneksi point to point. Contoh gambar topologi star adalah seperti di bawah ini :

(9)

Gambar 2.7 Topologi Star

(http//:www.cpanel.stpaulsscience.org_gceict_specifications_wjec_unit3_networks_top ology_star.htm)

Topologi star bisa dikembangkan lagi menjadi extended star, yaitu setiap titik sentral dihubungkan ke beberapa titik lainnya. Contoh gambar topologi extended star adalah seperti dibawah ini :

(10)

Gambar 2.8 Topology Extended Star

(http//:www.cpanel.stpaulsscience.org_gceict_specifications_wjec_unit3_networks_top ology_star.htm)

2.5.3 Topologi Ring

Di dalam topologi ring semua perangkat dalam jaringan terkoneksi dalam bentuk sebuah cincin atau lingkaran. Tidak seperti topologi bus, topologi ring tidak memiliki awal atau akhir yang harus di terminasi. Data dikirim dalam bentuk token, jika sebuah device ingin mengirim data data tersebut dimasukan ke dalam token beserta alamat tujuannya. Kemudian token berkeliling sampai ditemukan device tujuan. Contoh gambar topologi jaringan ring adalah seperti di bawah ini :

(11)

Gambar 2.9 Topologi Ring

(http//:www.cpanel.stpaulsscience.org_gceict_specifications_wjec_unit3_networks_top ology_ring.htm)

2.6 Layer Model

2.6.1 OSI (Open System Interconnection)Layer

Model Open System Interconnection(OSI) diciptakan oleh International Organizarion for Standarization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Terdapat 7 layer pada model OSI yaitu sebagai berikut :

1. Physical Layer

Layer paling bawah dari layer model OSI. Layer ini berisi standar–standar untuk menghubungkan komputer kepada media transmisi.

(12)

Physical layer memiliki fungsi untuk mengkoordinasi dan membawa stream – stream bit antara physical medium, dan mendefinisikan prosedur dan function antara physical device dan interfaces agar transmisi tersebut dapat berjalan (Forouzan, 2007:33).

2. Data Link Layer

Lapisan Data link bertanggung jawab untuk memaketkan data dari lapisan di atasnya menjadi frame – frame transmisi, dan mentransmisikan via medium.

Data Link Layer berkerja untuk men-transformasikan phisycal layer, dari bit – bit yang di terima oleh phisycal layer yang berbentuk data mentah (raw) di transformasi agar menjadi link yang dapat di percaya (reliable) (Forouzan, 2007:34).

3. Network Layer

Network Layer bertanggung jawab pada pengantaran paket dari source ke destination, dimana data link layer mengawasi pengantaran paket antara dua sistem di dalam jaringan yang sama. Dan Network layer akan memastikan paket yang di terima oleh final destination nya adalah paket yang valid (Forouzan, 2007:36).

4. Transport Layer

Transport layer bertanggung jawab atas process to process pengiriman dari semua paket. Process adalah aplikasi program yang berjalan di dalam host, dimana network layer mengawasi pengiriman source to destination dalam paket individu. Transport layer memastikan bahwa semua paket dalam keadaan utuh dan tersusun, dan mengawasi error control dan flow control di dalam level source to destination (Forouzan, 2007:37).

(13)

5. Session Layer

Session Layer adalah network dialog controller, yang bertugas untuk establishes, maintains, dan synchronize interaksi diantara system yang sedang berkomunikasi (Forouzan, 2007:39).

6. Presentation Layer

Presentation layer berhubungan dengan syntax dan semantic dari pertukaran informasi antara dua system, dan presentation layer bertanggung jawab atas translation, encryption, dan compression (Forouzan, 2007:39).

7. Application Layer

Application layer memungkinkan pengguna, baik manusia maupun software untuk dapat meng-akses jaringan. Application layer menyediakan user interface dan support untuk servis seperti e-mail, remote akses file dan transfer, shared database management (Forouzan, 2007:41).

(14)

Gambar 2.10 7 Layer OSI (Forouzan,2007:30)

2.6.2 TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Protokol TCP/IP adalah pengembangan dari model OSI, dimana protokol TCP/IP tidak begitu sama dengan model OSI, dimana protokol TCP/IP mempunyai empat layer, yaitu :

1. Host to Network Layer

Layer Host to Network adalah penggabungan antara phisycal layer dan data link layer, dan dalam TCP/IP tidak mendefinisikan spesifik protokol. Layer ini men-support standard dan hak milik protokol. Jaringan di TCP/IP internetwork dapat sebagai Local Area Network (LAN) ataupun Wide Area Network (WAN) (Forouzan, 2007:43).

(15)

2. Internet Layer

Internet layer atau network layer, di dalam TCP/IP men-support internetworking protokol. Menurut Forouzan(2007:44), IP pada bagiannya digunakan untuk men-support empat protokol, yaitu:

• ARP (Address Resolution Protocol)

• RARP (Reverse Address Resolution Protocol) • ICMP (Internet Control Message Protocol) • IGMP (Internet Group Message Protocol)

3. Transport Layer

IP adalah protokol host to host, berarti protokol tersebut dapat mengirim paket dari satu physical device ke physical device yang lain, transport layer memiliki dua protokol pengiriman paket, yaitu:

• TCP(Transmission Control Protocol) • UDP(User Datagram Protocol)

4. Application Layer

Application layer adalah penggabungan antara session, presentation dan application layer dalam model OSI.

(16)

Gambar 2.11 Layer TCP/IP (Forouzan, 2007:43)

secara ringkas TCP/IP dapat dilihat pada gambar 2.11. yang dimana ada layer host to network, yaitu layer physical dan layer data link, yaitu layer 1 dan layer 2. Kemudian layer 3 yaitu internet layer (network layer), layer 4 yaitu transport layer, dan layer 5 yaitu layer application yang merupakan penggabungan dari layer session, presentation dan application.

2.7 Broadcast Domain dan Collision Domain 2.7.1 Broadcast Domain

Broadcast domain didefinisikan sebagai semua perangkat yang dapat mendengar sinyal yang berasal dari network tertentu. Dapat diilustrasikan seperti orang yang sedang berbicara dalam rumah. Siapa yang dapat mendengarkan suaranya disebut satu broadcast domain, jadi orang yang berbeda rumah tidak mendengarkan suara dari broadcast domain yang berbeda.

Cara untuk mengatasi broadcast domain dengan membagi atau memperkecil bagian dari broadcast domain. Tujuannya agar

(17)

meningkatkan performa network. Untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakan perangkat network khusus seperti router dan switch layer 3. (Sofana, 2012:139).

Adapun cara lain untuk mengatasi broadcast domain yaitu dengan menggunakan switch yang mendukung fitur VLAN. Switch VLAN dapat membagi broadcast domain menjadi beberapa lebih kecil dengan mengirimkan frame yang berisi alamat broadcast hanya ke komputer yang satu broadcast domain dengan komputer pengirim. Berikut ini beberapa hal yang menjadi karateristik broadcast domain :

1. Dipisahkan oleh perangkat yang berkerja pada layer 3 (network) seperti : router dan switch layer 3.

2. Digunakan sebagai pengaturan lalu lintas data dan meniadakan broadcast mengunakan logical address (IP address) dan tabel khusus untuk menetukan rute tujuan.( Sofana, 2012:142).

2.7.2 Collision Domain

Collision domain didefinisikan sebagai segmen network yang perangkat-perangkatnya saling berbagi bandwith. Collision domain biasanya terjadi pada network ethernet halft-duplex.( Sofana, 2012:139).

Pada network Ethernet, frame yang berasal dari komputer pengirim akan selalu di terima dan di dengarkan oleh semua komputer yang terhubung dalam satu network. Akibatnya jika komputer dalam satu network terdapat 1000 komputer maka setiap saat harus selalu menerima dan mendengarkan frame yang berasal dari salah satu komputer pengirim dan hal ini dapat mengakibatkan media network bisa "kebanjiran" frame yang salah sasaran.

(18)

Berikut ini beberapa hal yang menjadi karateristik collision domain :

1. Dipisahkan oleh perangkat yang bekerja pada layer 2 (Data Link) seperti : bridge, dan switch layer 2.

2. Digunakan untuk mengatur lalulintas data (traffic low). Menggunakan MAC address untuk identifikasi perangkat dan mengurangi jumlah perangkat dalam sebuah segmen dengan cara memperbanyak jumlah segmen.( Sofana, 2012:142).

2.8 ARP (Address Resolution Protocol)

Menurut McQuerry (2008:112), ARP dibutuhkan agar IP address bisa berkomunikasi dalam koneksi ethernet, IP address perlu terikat dengan MAC address tujuan. Proses ini dilakukan oleh Address Resolution Protocol (ARP) Untuk mengirim data ke tujuan, sebuah host pada jaringan ethernet harus mengetahui MAC address tujuan. ARP menyediakan layanan untuk mendapatkan MAC address tujuan dari IP address tujuan.

2.9 VLAN (Virtual Local Area Network)

VLAN adalah koneksi virtual antara 2 atau lebih LAN yang memiliki Phisycal LANs yang berbeda, dan VLAN merupakan LAN yang sudah di konfigurasi oleh software, bukan dengan perangkat keras(Forouzan, 2007:458).

(19)

Gambar 2.12 VLAN (Forouzan, 2007:459)

Gambar 2.12 menjelaskan switch LAN yang di bagi menjadi VLANs, VLAN di rancang untuk membagi LAN kedalam logical, instead of physic, dan segment. Sebuah LAN dapat dibagi kedalam beberapa logical LAN yang di sebut sebagai VLAN. VLAN adalah sebuah kelompok, jika salah satu device di dalam kelompok tersebut ingin berkomunikasi dengan device yang berada di dalam kelompok, maka tidak perlu untuk merubah konfigurasi. Anggota di dalam kelompok VLAN di definisikan oleh software, dan semua anggota yang termasuk ke dalam VLAN dapat menerima broadcast message yang di kirim oleh anggota VLAN (Forouzan, 2007:459).

Menurut Hucaby (2010:69) VLAN dapat dibagi berdasarkan skala dalam switch blok dengan menggunakan fungsi dasar sebagai berikut :

1. End-to-end VLAN

End-to-end VLAN juga disebut sebagai campuswide VLAN, menjangkau seluruh jaringan. VLAN ini diposisikan untuk men-support secara maksimal dari fleksibilitas dan mobilitas dari end device. End-to-end VLAN seharusnya dikelompokkan menurut persyaratan umum. Semua user di dalam VLAN diharuskan memiliki pola traffic yang sama.

(20)

2. Local VLAN

Local VLAN menjangkau dari satu switch yang menjangkau untuk semulur bangunan. Mengatur VLAN dalam mode ini memungkinkan fungsi layer 3 di dalam network untuk menangani interVLAN traffic.

Menurut Forouzan (2007:461) karakteristik VLAN adalah sebagai berikut:

2.9.1 Membership

Karakteristik membership yang dapat digunakan di dalam VLAN, yaitu:

Port Numbers

Beberapa VLAN menggunakan nomor port switch sebagai karakteristik member - nya. Sebagai contoh, administrator dapat nenentukan bahwa member dalam VLAN 1 adalah port 1, 2, 3. Dan member dalam VLAN 2 adalah port 5, 7.

MAC Address

Beberapa VLAN menggunakan MAC address sebagai karakteristik member – nya. Sebagai contoh, administrator dapat menetapkan member dalam VLAN 1 adalah alamat MAC E21342A12334 dan F2A123BCD341.

IP Address

VLAN yang menggunakan alamat IP 32 - bit sebagai karakteristik member - nya. Misalnya , administrator dapat menetapkan bahwa alamat IP 181.34.23.67 , 181.34.23.72 , 181.34.23.98 , dan 181.34.23.112 adalah milik VLAN 1.

(21)

Multicast IP Address

VLAN yang menggunakan alamat IP multicast sebagai karakteristik member - nya. Multicasting pada lapisan IP sekarang diterjemahkan ke multicasting pada lapisan data link .

Combination

Software yang tersedia dari beberapa vendor memungkinkan semua karakteristik ini untuk digabungkan . Administrator dapat memilih salah satu atau lebih karakteristik ketika menginstal software - nya . Selain itu , software dapat dikonfigurasi ulang untuk mengubah pengaturannya .

2.9.2 Configuration

Menurut Forouzan(2007:461) ada tiga cara untuk konfigurasi VLAN, yaitu:

Manual Configuration

Dalam komfigurasi manual administrator jaringan menggunakan software VLAN secara manual untuk menetapkan VLAN yang berbeda pada setup di dalam software. Kemudian migrasi dari satu VLAN ke yang lain juga dilakukan secara manual .

Konfigurasi tersebut bukanlah konfigurasi fisik, melainkan konfigurasi logic, yang dimana konfigurasi tersebut menggunakan software sebagai pihak ke 3.

Semiautomatic Configuration

Konfigurasi semi-otomatis adalah dimana antara konfigurasi manual dan konfigurasi otomatis berpadu didalamnya. Biasanya, menginisialisasi dilakukan secara manual, dan migrasi dilakukan secara otomatis .

(22)

Automatic Configuration

Dalam konfigurasi otomatis , setiap member akan secara otomatis terhubung atau terputus dari VLAN dengan adanya kriteria yang ditetapkan oleh administrator di dalam VLAN tersebut .

2.9.3 Communication Between Switch

Menurut Forouzan(2007:462) di dalam multi switched backbone, setiap switch harus mengetahui bahwa tidak hanya kelompok dirinya saja yang memiliki VLAN, tetapi setiap anggota kelompok harus connect ke switch yang lain. Sebagai contoh:

Switch A harus mengetahui status dari anggota yang connect di dalam switch B, switch B harus mengetahui juga anggota dari switch A.

Ada tiga fungsi yang di rancang untuk VLAN, yaitu:

Table Maintenance

Dalam metode ini, bila stasiun mengirimkan frame broadcast kepada anggota - nya, switch akan membuat sebuah entri dalam tabel dan mencatatan keanggotaan - nya. Dan switch mengirim informasi mereka satu sama lain secara berkala untuk memperbarui informasi tersebut.

Frame Tagging

Dalam metode ini, ketika sebuah frame berjalan antara switch , sebuah header tambahan akan ditambahkan ke frame MAC untuk menentukan VLAN tujuan . Frame tag digunakan oleh switch penerima untuk menentukan VLAN yang akan menerima broadcast tersebut.

(23)

Time-Division Multiplexing(TDM)

Dalam metode ini, koneksi ( trunk ) antara switch dibagi menjadi saluran timeshared. Sebagai contoh, jika jumlah VLAN di backbone tersebut lima, maka masing-masing trunk dibagi menjadi lima saluran. Paket yang ditujukan untuk VLAN 1 akan melalui truk 1, dan paket yang ditujukan untuk VLAN 2 akan melalui trunk 2 , dan begitupun seterusnya.

2.9.4 Inter – VLAN Routing

(CCNA Exploration 4 2010, Chapter 3) Inter-VLAN routing adalah proses mem-forward traffic network antar VLAN dengan menggunakan router. VLAN diasosiasikan dengan IP subnet yang unik.

Inter – VLAN routing dibagi menjadi 3, yaitu:

Traditional Inter – VLAN Routing

Dalam traditional network menggunakan beberapa VLAN untuk membagi lalulintas jaringan kedalam logical broadcast domain, routing dilakukan dengan menghubungkan physical interface yang berbeda untuk berbagai physical switch ports.

Router on a Stick Inter – VLAN Routing

Traditional Inter – VLAN membutuhkan kedua physical interface, yaitu router dan switch. Tidak semua inter – VLAN routing membutuhkan physical interface. Router – on – a – stick adalah tipe dari konfigurasi router dimana rute traffic physical interface antara VLAN pada jaringan. Yang dimana interface router dikonfigurasi untuk beroperasi sebagai link trunk dan terhubung dengan switch port yang sudah dikonfigurasi dalam mode trunk.

(24)

Switch – based Inter – VLAN Routing

Beberapa switch dapat melakukan fungsi layer 3, yang dikenal dengan multilayer switch atau manageable switch, menggantikan kebutuhan utama router untuk melakukan dasar routing pada jaringan. Kinerja layer 3 switch jauh lebih tinggi dibandingkan router on stick.

Pada penelitian ini, Inter – VLAN routing yang digunakan adalah Switch – based Inter – VLAN Routing. Switch layer 3 tersebut dapat menggantikan fungsi khusus dari router dalam jaringan VLAN.

2.9.5 IEEE Standard

Pada tahun 1996, panitia IEEE 802.1 mengeluarkan standar yang disebut 802.1Q yang mendefinisikan format untuk frame tagging, standar tersebut mendefinisikan juga format untuk menggunakan multi switched backbone dan memungkinkan menggunakan multivendor di dalam VLAN (Forouzan2007:461).

Adapun keuntungan yang didapat jika menggunakan metode VLAN, antara lain :

• Mengurangi Biaya dan waktu

VLAN dapat mengurangi biaya migrasi data dari kelompok satu ke kelompok yang lain, yang dimana jika tidak memakai VLAN akan memakan waktu dan biaya untuk physical reconfiguration.

• Desain Network yang Fleksibel

VLAN memungkinkan anggota berpindah – pindah lokasi tanpa harus merombak ulang perangkat jaringan. Cukup melakukan konfigurasi secara software.

(25)

• Keamanan

VLAN menyediakan keamanan ekstra, device yang berada di dalam kelompok dapat mengirim broadcast message dengan jaminan, device yang berada di luar kelompok tidak akan menerima broadcast message tersebut.

• Meningkatkan Performa Network

VLAN mampu meningkatkan performa network dengan cara memblok paket/frame yang tidak perlu.

2.10 DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah pemberi address secara dinamis kepada beberapa host yang menggunakan protokol tersebut, yang dimana address tersebut ditangani oleh DHCP sever. (Hucaby, 2010:234)

Cara kerja DHCP server : a) DHCP Discover

1. Klien mengirimkan paket ke alamat broadcast 255.255.255.255

2. Klien dapat meminta IP terakhir digunakan.

3. Klien juga dapat meminata subnet mask, gateway dan IP DNS server yang digunakan.

b) DHCP Offer

1. Setiap DHCP Server yang menerima DHCP Discover akan mengirimkan DHCP Offer.

2. Pesan yang dikirimkan oleh DHCP Server berisi: • MAC Address klien.

• IP address yang ditawarkan. • Subnet Mask.

(26)

c) DHCP Request

1. Klien mengirimkan request IP Address ke server secara unicast.

2. Setiap klien dapat menerima lebih dari 1 DHCP Offer, tetapi klien hanya bisa menyetujui salah satu saja.

d) DHCP Arcknowlegment

Server akan mengirimkan “persetujuan” pada klien untuk menggunakan IP tersebut.

Gambar

Gambar 2.1 Kabel Coaxial
Gambar 2.2 Kabel Twisted Pair
Gambar 2.3 Router
Gambar 2.5 Multi Layer Switch / Switch Layer 3  (http//:www.alliedtelesis.com_switches_x900)
+7

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan

Pendidikan formal penulis dimulai dari pendidikan di MIN 1 Matangglumpang pada tahun 1984 dan diselesaikan pada tahun 1989, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 1 (SLTP)

 Siklus perolehan dan pembayaran dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang yang membutuhkan barang atau jasa

Pengaruh model pembelajaran kooperatif dan konvensional terhadap perilaku sosial siswa pada pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis.. (study eksperimen di smpn

Validasi metode pada penetapan kadar ibuprofen secara in vitro menggunakan matriks plasma darah tikus jantan wistar sebagai hewan percobaan perlu dilakukan untuk

Berdasarkan tabel di atas, tulang wajah terdiri dari beberapa bagian. Nah, ketika kita mengunyah makanan, tulang bagian wajah mana yang1. bergerak ? Ayo cari

Pihak pertama berjanjiakan mewujudkan target kjnerja yang seharusnya sesuai lamplran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperli yang

Usahatani integrasi ternak sapi dengan padi merupakan usahatani yang efisien dan dinilai efektif untuk perbaikan pendapatan usahatani rakyat dengan pemilikan lahan sempit di