• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 11/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor 11/Pdt.G/2013/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara waris pada tingkat banding dalam persidangan majelis, telah menjatuhkan putusan sebagai

berikut dalam perkara antara :

1. PEMBANDING I, umur 74 tahun, agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Ibu rumah tangga, beralamat di KABUPATEN PADANG

PARIAMAN, Provinsi Sumatera Barat, sebagai PENGGUGAT I/

PEMBANDING I;

2. PEMBANDING II, umur 72 tahun, agama Islam, Kewarganegaraan Indonesia, Ibu rumah tangga, beralamat di KABUPATEN AGAM,

sebagai PENGGUGAT II/ PEMBANDING II;

3. PEMBANDING III, umur 60 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan, pekerjaan Ibu rumah tangga, beralamat di KABUPATEN PADANG PARIAMAN, sebagai PENGGUGAT III/PEMBANDING III;

4. PEMBANDING IV, umur 57 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan, pekerjaan Ibu rumah tangga, beralamat di KABUPATEN

PADANG PARIAMAN, sebagai PENGGUGAT IV/PEMBANDING

IV;

5. PEMBANDING V, umur 52 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan, pekerjaan Ibu rumah tangga, beralamat di KABUPATEN

AGAM, sebagai PENGGUGAT V/PEMBANDING V;

6. PEMBANDING VI, umur 47 tahun, agama Islam, jenis kelamin laki-laki, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan swasta, alamat di

KABUPATEN AGAM, sebagai PENGGUGAT VI/ PEMBANDING

VI;

7. PEMBANDING VII, umur 44 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan, pekerjaan PNS (guru), alamat di KABUPATEN PADANG

(2)

8. PEMBANDING VIII, umur 43 tahun, agama Islam, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan swasta, alamat di KABUPATEN PADANG

PARIAMAN, sebagai PENGGUGAT VIII/PEMBANDING VIII;

Dalam hal ini kesemuanya memberi kuasa kepada :

1. ZULBAHRI, SH. 2. ADISON DT.MKT BASA, SH

Keduanya Advokat/Pengacara pada Kantor Pengacara dan Bantuan Hukum “ZULBAHRI, SH & ASSOCIATES” Jalan Pahlawan No. 32 Pariaman, berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 10 Oktober 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pariaman dengan register Nomor. W3-A2/34/Hk.05/X/2012 tanggal 30 Oktober 2012,

disebut sebagai PARA PENGGUGAT/PEMBANDING;

M E L A W A N

1. TERBANDING I, umur 73 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan rumah tangga,

sebagai TERGUGAT I/TERBANDING I;

2. TERBANDING II, umur 46 tahun, agama Islam, jenis kelamin laki-laki,

Kewaganegaraan Indonesia, pekerjaan swasta, sebagai TERGUGAT

II/TERBANDING II;

3. TERBANDING III, umur 44 tahun, agama Islam, jenis kelamin perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan rumah tangga,

sebagai TERGUGAT III/TERBANDING III;

4. TERBANDING IV, umur 42 tahun, agama Islam, jenis kelamin laki-laki, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan swasta, selanjutnya sebagai

TERGUGAT IV/TERBANDING IV;

Kesemuanya beralamat di KABUPATEN PADANG PARIAMAN, sebagai

PARA TERGUGAT/PARA TERBANDING;

Pengadilan Tinggi Agama tersebut ;

Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini;

(3)

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Sela Pengadilan Tinggi Agama Padang Nomor : 11/Pdt.G/2013/PTA.Pdg tanggal 16 Mei 2013 M bertepatan dengan tanggal 06 Rajab 1434 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

- Menyatakan bahwa permohonan banding yang diajukan para Penggugat/para

Pembanding formal dapat diterima;

Sebelum menjatuhkan putusan akhir :

- Memerintahkan kepada Pengadilan Agama Pariaman untuk membuka kembali

persidangan perkara ini, guna memenuhi apa yang dimaksud dalam pertimbangan putusan sela ini;

- Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tinggi Agama Padang, supaya

untuk keperluan tersebut berkas perkara ini bersama turunan putusan sela dikirim ke Pengadilan Agama Pariaman dengan perintah agar berkas perkara tersebut setelah pemeriksaan pokok perkara beserta berita acara persidangan dan alat-alat bukti yang diserahkan para pihak dikirim kembali ke Pengadilan Tinggi Agama Padang;

- Menangguhkan biaya yang timbul dalam perkara ini sampai pada putusan akhir;

Membaca berkas perkara hasil pemeriksaan sidang tambahan Pengadilan Agama Pariaman pada perkara Nomor 390/Pdt.G/2012/PA.Prm dalam rangka melaksanakan perintah putusan sela Pengadilan Tinggi Agama Padang tersebut ;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan putusan Pengadilan Agama Pariaman dan membaca pula berita acara sidang Pengadilan Agama tersebut dalam perkara aquo sebagai pelaksanaan dari perintah putusan sela Pengadilan Tinggi Agama Padang, maka Pengadilan Tinggi Agama dengan ini menyatakan tidak sependapat dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa dalam memproses perkara aquo Pengadilan Agama Pariaman telah melakukan upaya perdamaian dan telah menunjuk mediator Hakim Pengadilan Agama Pariaman DRS. BASRI.S untuk melakukan mediasi akan tetapi ternyata tidak berhasil ;

(4)

Menimbang, bahwa gugatan para Penggugat/para Pembanding pada pokoknya meminta sebagai berikut ; 1). Mengabulkan gugatan para Penggugat; 2). Menyatakan para Penggugat dan para Tergugat merupakan isteri-isteri dan anak kandung alm H. Ubaidillah ; 3). Menyatakan bahwa obyek perkara adalah merupakan harta peninggalan dari alm H. Ubaidillah ; 4). Menyatakan para Penggugat dan para Tergugat secara hukum berhak mewarisi, memiliki obyek perkara selaku ahli waris ; 5). Menyatakan tanah obyek perkara berikut bangunan ruko yang ada diatasnya sebagai harta gono-gini dari alm H. Ubaidillah; 6). Menyatakan perbuatan para Tergugat yang tidak mau membagi hak waris obyek perkara adalah perbuatan yang bertentangan dengan hukum islam ; 7). Menetapkan hak waris para Penggugat dan para Tergugat sesuai dengan ketentuan hukum islam ; 8). Menghukum para Tergugat untuk menyerahkan hak bagian waris para Penggugat atas obyek perkara ; 9). Menyatakan sah dan berharga sita jaminan. 10).Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng membayar uang paksa sebesar Rp. 5.000.000,- setiap hari keterlambatan melaksanakan putusan ; 11). Menghukum para Tergugat secara tanggung renteng untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini ;12). Menyatakan putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum ;

Menimbang, bahwa terhadap alasan dan dalil gugatan para Penggugat/para Pembanding tersebut para Tergugat/para Terbanding telah memberikan jawaban yang

pada pokoknya dapat di simpulkan ; Dalam Eksepsi ; Menyatakan bahwa Tergugat I

yang telah digugat sebenarnya telah meningggal dunia; Dalam Pokok Perkara :

Menyatakan bahwa benar para Penggugat dan para Tergugat adalah sebagai para ahli waris H. Ubaidillah alm akan tetapi berkaitan dengan obyek perkara tidak secara langsung mendapatkan hak atau bagian karena obyek tersebut di peroleh H. Ubaidillah semasa perkawinan dengan Tergugat I, sehingga untuk itu para Tergugat mau berbuat apa saja terhadap obyek tersebut termasuk untuk membalik namakan suratnya menjadi hak para Tergugat ;

Dalam Eksepsi ;

Menimbang, bahwa para Tergugat/para Terbanding telah mengajukan eksepsi yang secara tekstual lebih dari satu poin, akan tetapi sebagai ternyata menurut penilaian Pengadilan Tinggi Agama bahwa hanya satu poin yang menyangkut formal eksepsi,

(5)

dimana yang lainnya nyata telah menyangkut pokok perkara sehingga karenanya akan di pertimbangkan sekaligus dalam hal pokok perkara ;

Menimbang bahwa eksepsi para Tergugat/para Terbanding pada pokoknya menyatakan bahwa ; adalah sangat penting untuk diketahui bahwa TERBANDING I yang di gugat dengan posisi sebagai Tergugat I telah meninggal dunia; dimana terhadap dalil tersebut para Penggugat/para Pembanding telah memberikan jawabannya dengan menyatakan bahwa; benar Tergugat I sekarang telah meninggal dunia namun pada saat perkara ini diajukan ia masih hidup sehingga secara yuridis tidaklah memberikan akibat hukum ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan eksepsi tersebut Pengadilan Tinggi Agama memberikan pertimbangan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa dengan melihat jawab menjawab para Penggugat/para Pembanding dengan para Tergugat/para Terbanding yang mana jawaban para Penggugat/para Pembanding ternyata telah tidak di jawab kembali secara tegas oleh para Tergugat/para Terbanding, dan ketika dihubungkan pula dengan bukti T.II (surat keterangan kematian) atas nama Terbanding I, maka adalah benar bahwa Terbanding I telah meninggal dunia pada saat perkara sedang berjalan yaitu dalam masa proses pemeriksaan perkara pada tingkat banding ;

Menimbang, bahwa menurut hukum jika ada pihak pihak yang sedang berperkara meninggal dunia maka harus digantikan kepada ahli warisnya, namun dalam perkara aquo sebagai ternyata bahwa semua ahli waris dari TERBANDING I telah diikut sertakan sebagai pihak berperkara karenanya sesuai hukum Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa dengan meninggalnya TERBANDING I tersebut tidaklah memberikan akibat hukum terhadap perkara ini sehingga karenanya dalil jawaban para Penggugat/para Pembanding telah sesuai hukum ;

Menimbang, bahwa namun demikian Pengadilan Tinggi Agama harus berpendapat pula bahwa perlu adanya perubahan status dalam penyebutan para Tergugat/para Terbanding tersebut sehingga berubah menjadi ; 1). TERGUGAT II yang semula sebagai Tergugat II berubah menjadi Tergugat I ; 2). TERGUGAT III yang

(6)

semula sebagai Tergugat III berubah menjadi Tergugat II ; dan 3). TERGUGAT IV yang semula sebagai Tergugat IV berubah menjadi Tergugat III ;

Menimbang, bahwa berdasarkan atas pertimbangan tersebut diatas Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa eksepsi para Tergugat/para Terbanding tidak beralasan dan karenanya harus dinyatakan di tolak ;

Dalam pokok perkara ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan perkara aquo Pengadilan Tinggi Agama

berpendapat perlu mengemukakan terlebih dahulu tentang azas dalam pebuktian,

dimana bahwa adanya kewajiban untuk melakukan tindakan pembuktian adalah manakala dalil pihak-pihak telah di bantah oleh pihak lawannya dan berlaku pula kebalikannya yaitu tidak perlu melakukan tindakan pembuktian ketika dalil pihak-pihak telah diakui dan di benarkan oleh pihak lawannya, hal mana sesuai dengan maksud

yang terkandung dalam ketentuan pasal 311 RBg yang menyatakan ; “ bahwa

pengakuan yang dilakukan di depan hakim merupakan bukti lengkap, baik terhadap yang mengemukakannya secara pribadi maupun lewat seorang kuasa khusus” ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum gugatan para Penggugat/para Pembanding poin dua dan empat tentang permintaan agar para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para Terbanding ditetapkan sebagai istri-istri dan para anak kandung serta sebagai para ahli waris dari H.Ubaidillah alm, yang mana ternyata

para Tergugat/para Terbanding dalam jawabannya telah mengakui dan

membenarkannya sekalipun dalam akhir jawabannya tersebut telah memakai tambahan

kalimat “ tapi belum tentu mereka para ahli waris tersebut berhak terhadap obyek

perkara”, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa dalil petitum gugatan para

Penggugat/para Pembanding tersebut telah terbukti kebenarannya sekalipun adanya tambahan jawaban dengan kalimat tersebut yang selanjutnya akan dieprtimbangkan secara tersendiri ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum gugatan para Penggugat/para Pembanding poin tiga dan lima tentang permintaan agar obyek perkara berupa sebidang tanah yang diatasnya berdiri bangunan ruko SHM No.64 GS No.67 Tahun 1983 seluas 225 M2 dengan batas-batas dan terletak secara lengkap sebagaimana tersebut diatas ditetapkan sebagai harta peninggalan dan sebagai harta bersama H. Ubaidillah alm,

(7)

yang mana para Tergugat/para Terbanding telah memberikan jawaban yang pada pokoknya dapat disimpulkan bahwa obyek perkara tersebut adalah benar merupakan harta peninggalan H.Ubaidillah alm dan benar pula sebagai harta bersama, namun harta bersama yang dimaksudkan adalah harta bersama antara H. Ubaidillah alm dengan TERBANDING I alm karena obyek perkara tersebut nyata diperoleh semasa dalam perkawinan H. Ubaidillah alm dengan TERBANDING I alm ;

Menimbang, bahwa sebagaimana telah diakui dan dibenarkan baik oleh para Penggugat/para Pembanding maupun oleh para Tergugat/para Terbanding, bahwa isteri H. Ubaidillah alm yang pertama dinikahinya sekitar tahun 1950, isteri yang kedua dinikahinya tahun 1958, isteri yang ketiga dinikahinya tahun 1964 dan isteri ke empat dinikahinya tahun 1967 yang mana kesemuanya sampai dengan meninggalnya H. Ubaidillah tidak ada yang diceraikan, dan berdasar kepada alat bukti P.XII dan T.IV (poto copy SHM No 64/obyek perkara) yang mana dalam kolom tentang perubahan nama telah tertulis perubahan pemegang SHM dari pemegang lama Nur’am selaku mamak kepala waris Amrin Amir kepada H.Ubaidillah dan TERBANDING I pada tanggal 30 Maret 1993 atas dasar jual beli dengan Akta Jual beli yang dibuat PPAT setempat, karenanya Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa obyek perkara tersebut secara formal benar diperoleh pada sekitar tahun 1993 ;

Menimbang, bahwa sebagaimana telah di pertimbangkan diatas yang mana obyek perkara tersebut diperoleh pada tahun 1993, dimana secara notoir bahwa tahun 1993 tersebut nyata sebagai tahun sesudah dilakukannya pernikahan H. Ubaidillah alm baik dengan isteri pertama (tahun 1950) , isteri kedua ( tahun 1958), isteri ketiga (tahun 1964) maupun isteri keempat (tahun 1967), oleh karenanya Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa dalil jawaban para Tergugat/para Terbanding yang menyatakan bahwa obyek perkara diperoleh semasa perkawinan dengan isteri ketiga adalah tidak sesuai dengan kenyataan sehingga telah tidak terbukti kebenarannya dan karenanya dalil tersebut harus dinyatakan ditolak ;

Menimbang, bahwa dalam pada itu pula sebagaimana ternyata dalam pernikahan H.Ubaidillah alm baik dengan isteri pertama, kedua, ketiga maupun keempat telah tidak

membuat sebuah “ perjanjian perkawinan “ yang mengatur secara khusus (lex

spesialis) berkaitan dengan harta-harta yang ada baik pada isteri pertama, kedua, ketiga maupun keempat, sehingga karenanya Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa

(8)

dalam hal ini harus diberlakukan azas umum yang artinya semua harta yang ada pada semua isteri termasuk pada isteri ketiga tak kecuali obyek perkara aquo yang dipermasalahkan adalah sebagai harta bersama antara H.Ubaidillah alm dengan keempat isterinya (hal mana sesuai dengan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama hal 140 tentang poligami poin 5), sehingga karenanya dalil petitum gugatan para Penggugat/para Pembanding tersebut telah terbukti kebenarannya ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum gugatan para Penggugat/para Pembanding poin enam, tujuh dan delapan agar ditetapkan hak/ bagian waris masing-masing para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para Terbanding dan agar dihukum pula para Tergugat/para Terbanding untuk menyerahkan hak bagian para Penggugat/para Pembanding, maka sebagaimana telah dipertimbangkan diatas dimana telah dinyatakan bahwa para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para Terbanding adalah sebagai para isteri dan anak-anak/ para ahli waris dari H.Ubaidillah alm, dan dalam pada itu pula obyek dalam perkara aquo telah ditetapkan sebagai harta bersama, maka sesuai hukum Pengadilan Tinggi Agama harus menentukan hak bagian masing-masing para ahli waris baik dari bagian harta bersama maupun dari bagian waris, dimana ahli waris laki-laki mendapat dua bagian ahli waris perempuan (

Lidzakari mislu hazhzhil untsayaen) ;

Menimbang, bahwa berhubung obyek perkara telah di nyatakan sebagai harta bersama antara H. Ubaidillah alm dengan para isterinya (4 orang isteri), maka sesuai ketentuan pasal 35 ayat (1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 para isteri berhak bersama-sama mendapat setengah bagian, dan setengah bagiannya menjadi hak H. Ubaidillah alm (suami) yang selanjutnya menjadi barang waris/tirkah yang harus dibagikan kepada para ahli waris yang berhak yaitu para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para Terbanding ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan setengah bagian harta bersama hak H. Ubaidillah alm yang telah menjadi barang waris yang harus dibagikan kepada para ahli waris yaitu terdiri dari ; 1). Empat orang isteri; 2). empat orang anak laki-laki ; dan 3). lima orang anak perempuan ; maka sesuai al farooid dengan cara memakai pembulatan

asal masalah angka 104 (seratus empat) sehingga masing-masing mendapat bagian

(9)

1. Isteri (4 orang) mendapat : 1/8 atau 13/104 bagian ; Masing-masing mendapat : 3,25/104 bagian ;

2. Empat orang anak laki-laki mendapat : 8/13 atau 56/104 bagian ;

Masing masing mendapat : 14/104 bagian ;

3. Lima orang anak perempuan mendapat : 5/13 atau 35/104 bagian ;

Masing-masing mendapat : 7/104 bagian ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Pengadilan Tinggi Agama berpendapat harus memerintahkan kepada para Tergugat/para Terbanding agar membagi dan menyerahkan bagian masing-masing para ahli waris tersebut sesuai hukum baik bagian dari harta bersama maupun bagian dari barang waris, dan apabila tidak bisa dilakukan secara natura maka melalui lelang dimuka umum ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum para Penggugat/para Pembanding poin Sembilan tentang permohonan sita jaminan, sebagaimana ternyata Pengadilan Agama Pariaman telah melakukan pensitaan terhadap obyek perkara tersebut sesuai dengan Berita Acara Penyitaan Jaminan Nomor 390/Pdt.G/2012/Prm tanggal 18 Oktober 2013 dimana sebagai ternyata pelaksanaan pensitaan tersebut telah sesuai dengan hukum, maka Pengadilan Tinggi Agama berpendapat dan menyatakan bahwa pensitaan tersebut adalah sah dan berharga ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum para Penggugat/para Pembanding poin sepuluh tentang dwangsom, sebagaimana ternyata obyek perkara bukan menyangkut uang maka petitum tersebut tidak sesuai dengan hukum, karenanya Pengadilan Tinggi Agama berpendapat harus menolak petitum tersebut ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum gugatan para Penggugat/para Pembanding poin dua belas tentang permintaan agar putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu sekalipun ada upaya hukum, dimana sebagai ternyata petitum tersebut tidak memenuhi syarat sebagaimana di tentukan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2000 tentang putusan serta merta ( Uitvoerbaar bij vooraad) dan provisional, karenanya Pengadilan Tinggi Agama berpendapat petitum tersebut bertentangan dengan hukum dan karenanya harus menolak petitum tersebut ;

(10)

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka putusan Pengadilan Agama Aquo tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dengan mengadili sendiri, dan selaku judex Factie Pengadilan Tinggi Agama menyatakan dan menetapkan seperti tersebut dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa terkait dengan bukti-bukti yang diajukan para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para Terbanding sepanjang tidak dipertimbangkan harus dinyatakan di kesampingkan ;

Menimbang, bahwa berkaitan dengan petitum gugatan para Penggugat/para Pembanding poin sebelas tentang biaya perkara agar dibebankan kepada para Tergugat/para Terbanding secara tanggung renteng, dimana ternyata pihak para Tergugat/para Terbanding sebagai pihak yang dikalahkan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 192 ayat (1) dan (2) R.Bg para Tergugat/para Terbanding harus dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng baik pada peradilan tingkat pertama (termasuk biaya proses akibat putusan sela Pengadilan Tinggi Agama Padang) maupun pada peradilan tingkat banding ;

Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang yang bersangkutan dan hukum syara’ yang berkaitan ;

M E N G A D I L I :

Membatalkan putusan Pengadilan Agama Pariaman Nomor

390/Pdt.G/2012/PA.Prm, tanggal 19 Desember 2012 ;

MENGADILI SENDIRI : Dalam Eksepsi ;

Menolak eksepsi para Tergugat/para Terbanding ;

Dalam Pokok Perkara ;

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat/para Pembanding sebagian ;

2. Menetapkan bahwa para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para

Terbanding adalah sebagai para isteri dan para anak kandung/para ahli waris H. Ubaidillah alm ;

3. Menetapkan bahwa tanah obyek perkara yang diatasnya berdiri dua petak

(11)

seluas 225 M2 yang terletak di Pasar Mudik, Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, yang batas-batasnya ;

Sebelah Utara : Tanah Manto ;

Sebelah Timur : Jalan Raya Padang Bukittinggi ; Sebelah Selatan : Tanah Nursita (Alm Piak Aluang ) ; Sebelah Barat : Tanah Am (alm) ;

Adalah sebagai harta bersama H. Ubaidillah alm dengan para isterinya (4

orang) yang masing-masing suami isteri tersebut berhak mendapat ½ bagian ;

4. Menetapkan bahwa setengah bagian (harta bersama) untuk 4 orang isteri yang

masing-masing berhak mendapat ¼ bagian ;

5. Menetapkan setengah bagian hak H. Ubaidillah alm (bagian harta bersama)

menjadi harta waris yang harus dibagikan kepada para ahli waris yang berhak yaitu para Penggugat/para Pembanding dan para Tergugat/para Terbanding ;

6. Menetapkan bahwa bagian masing-masing para ahli waris mendapat bagian

sebagai berikut ;

1. Isteri (4 orang) mendapat : 1/8 atau 13/104 bagian ; Masing-masing mendapat : 3,25/104 bagian ;

2. Empat orang anak laki-laki mendapat : 8/13 atau 56/104 bagian ;

Masing masing mendapat : 14/104 bagian ;

3. Lima orang anak perempuan mendapat : 5/13 atau 35/104 bagian ;

Masing-masing mendapat : 7/104 bagian ;

7. Memerintahkan kepada para Tergugat/para Terbanding agar

melaksanakan/menyerahkan hak bagian masing-masing para ahli waris tersebut sebagaimana tersebut dalam diktum putusan poin 3, 4 dan 6 tersebut dan apabila tidak bisa secara natura maka melalui lelang dimuka umum ;

8. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah di laksanakan Pengadilan

Agama Pariaman tersebut ;

9. Menolak gugatan para Penggugat/para Pembanding selain dan selebihnya;

10.Menghukum para Tergugat/para Terbanding secara tanggung renteng untuk

membayar biaya yang timbul dalam perkara ini; yaitu pada peradilan tingkat pertama(termasuk biaya proses akibat putusan sela Pengadilan Tinggi Agama Padang) sebesar Rp. 1.981.000,- (satu juta Sembilan ratus delapan puluh satu

(12)

ribu rupiah) dan pada tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Rabu tanggal 19 Februari 2014 M

bertepatan dengan tanggal 19 Rabiul Akhir 1435 H oleh kami Drs. ASHFAR

MUNIR,SH., M.HI sebagai Ketua Majelis, Drs. H.M. RUSLI MANSUR, SH. M.HI

dan Drs. H. SYAMSUL ANWAR, S.H., M.H. sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis

tersebut, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan Dra. ISMI M. NUR sebagai

Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara.

KETUA MAJELIS, ttd

Drs. ASHFAR MUNIR, SH., M.HI

HAKIM ANGGOTA I, HAKIM ANGGOTA II,

ttd ttd

Drs. H.M. RUSLI MANSUR, SH. M.HI. Drs. H. SYAMSUL ANWAR, S.H., M.H.

PANITERA PENGGANTI,

ttd

Dra. ISMI M. NUR

Perincian biaya perkara :

1. Redaksi : Rp 5.000,-

2. Materai : Rp 12.000,-

3. Biaya Proses : Rp 133.000,-

- Jumlah : Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

PEMETAAN RAWAN DAN RESIKO KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus Kabupaten Rokan Hilir Dan Rokan Hulu, Provinsi Riau)..

Besarnya pengaruh terhadap rasio lancar perusahaan perdagangan besar barang produksi yang terdaftar di BEI dapat dijelaskan rasio per- putaran piutang usaha dan periode penagihan

Masalah-masalah penelitian tersebut sangat penting untuk diteliti bagi pengembangan ilmu pemasaran terutama yang berkaitan dengan orientasi pasar, pembelajaran oragisasional

Pada bulan Maret 2017 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0008 persen dengan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah Komoditas televisi

Kelembagaan ekonomi merupakan hal yang fundamental dalam struktur suatu masyarakat. • Bahkan, Karl Marx mengatakan

Peningkatan aset yang terdiri dari penempatan deposito berjangka sebesar Rp 126,24 milyar, perolehan saham sebesar Rp 8 milyar dan perolehan aset tetap perusahaan sebesar Rp 7,58

1) Peniliti mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran yang terdiri dari metode mengajar yang digunakan dan hasil belajar peserta didik. 2) Guru memilih materi pokok yang

Tujuan dari skripsi ini untuk melihat dari para peserta didik bisa menerima model Production Based Training atau tidak, mendesign pembelajaran mata pelajaran Sejarah