BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1) Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Dlimas 01, Kec. Banyuputih, Kab. Batang. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Dlimas 01 dengan jumlah siswa 12 anak, yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan.
2) Lokasi Sekolah
Lokasi SD Negeri Dlimas 01 berada di Desa Dlimas yang berlokasi di sebelah dukuh Dlimas dan berdampingan dengan puskesmas pembantu II tepatnya km 1.5 Jln. raya Petamanan-Limpung.
3) Kondisi Sekolah
Kondisi SD Negeri Dlimas 01 baik dan cukup bersih, namun ruang kelas masih kurang sebab hanya ada 5 ruang kelas, sehingga sebagian kelas terpaksa disekat untuk dua kelas dan untuk ruang lain. Sampai saat ini ada 3 kelas yang menempati ruang kelas yang sempit yaitu kelas V, kelas IV, dan kelas II. Dengan sempitnya ruang yang digunakan proses pembelajaran kurang nyaman dan hal tersebut merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
3.2. Variabel yang Akan Diteliti Variabel penelitian meliputi:
1) Variabel Bebas : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
2) Variabel Terikat : Aktivitas belajar siswa, aktivitas mengajar guru,hasil belajar siswa. 3.3. Rencana Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini langkah-langkah penelitian yang akan dilaksanakan mengacu pada model pembelajaran yang diuraikan setiap putaran atau siklus tindakan meliputi.
3.3.1. Perencanaan awal a. Pengamatan
Pada tahap awal peneliti mengadakan pengamatan pembelajaran operasi hitung bilangan pecahan di kelas V SD Negeri Dlimas 01 Kec. Banyuputih, Kab. Batang dengan
meninjau kembali aktifitas siswa, hasil belajar siswa dan aktifitas guru untuk memperoleh data.
b. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan merupakan tindakan-tindakan lanjut dari observasi awal serta bagaimana cara memecahkan masalah pembelajaran operasi hitung pecahan tersebut. Hal ini kemudian diterapkan dalam rencana penelitian tindakan kelas dengan membuat rencana pemebelajaran operasai hitung bilangan pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division.
3.3.2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu pelaksanaan proses pembelajaran matematika tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division.
Tindakan pembelajarannya terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 x pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35 menit.
3.3.3. Pengamatan (obsrvasi)
Kegiatan observasi atau pengamatan terhadap objek penelitan dilaksanakan oleh dua orang pengamat pada proses pembelajaran matematika tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division. Pengamat adalah teman sejawat. Kegiatan yang diamati meliputi aktifitas siswa dalam proses peroses pembelajaran, keterampilan mengajar dan hasil belajar siswa.
3.3.4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara utuh dan menyeluruh terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul pada saat observasi untuk dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.
3.3.5. Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus melalui tahapan dari siklus I sampai siklus II dengan melaksanakan rancangan pembelajaran hingga mencapai indikator keberhasilan. Setiap siklusnya terdiri dari 3x pertemuan.
Model ini mengikuti model (Arikunto 2009 : 107)
Gambar Rancangan Siklus Sebagai Berikut
Gambar : Bagan Tahap-Tahap Siklus PTK 3.4. Data dan Cara pengumpulannya
3.4.1. Teknik dan alat pengumpulan data Sumber data
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto 2009 : 107). Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1) Siswa
Sumber data yang berasal dari siswa adalah hasil pekerjaan semua siswa kelas V SD Negeri Dlimas 01 Kec. Banyuputih, Kab. Batang yang berupa uji kompetensi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika tentang operasi hitung pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division. Alat
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
untuk memperoleh data berupa lembar kerja siswa.Dan uji kelayakan instrument diujicobakan di sekolah terdekat.
2) Guru
Sumber data diperoleh dari aktivitas guru pada saat proses pembelajaran matematika tentang operasi hitung pecahan melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division.
3.4.2. Jenis pengumpulan data 1) Data kuantitatif
Data kuantitatif di dapat dari hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Dlimas 01 Kec. Banyuputih, Kab. Batang yang diambil dengan cara memberi tes (uji kompetensi) pada setiap akhir siklus pembelajaran matematika tentang operasi hitung pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division. 2) Data kualitatif
Data kualitatif didapatkan dari observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division pada mata pelajaran matematika tentang operasi hitung bilangan
pecahan.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Teknik analisis data yang digunakan 1) Analisis data kuantitatif
Analisis data kuantitatif dicari dengan mengambil data tes pada akhir pembelajaran yang kemudian dicari rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar klasikalnya serta dibandingkan dengan indikator yang telah ditetapkan. Untuk mencari rata-rata hasil belajar siswa klasikal dapat dirumuskan :
Keterangan : = nilai rata-rata = jumlah semua nilai siswa
= jumlah siswa (Aqib, 2000 : 40)
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) belajar yang dikelompokan kedalam 2 kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas sebagai berikut :
Tabel 3.1
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BELAJAR
Kriteria Ketuntasan Kualitatif
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
Prosentase ketuntasan belajar klasikal dapat dicapai dengan rumus : P = x 100%
Keterangan : P = Prosentase ketuntasan belajar klasikal = Nilai rata-rata
100% = Prosentase mutlak
Hasil perhitungan ketuntasan belajar klasikal dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian kuantitatif yang dikelompokan dalam empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup dan kurang sebagai berikut :
Tabel : 3.2
DESKRIPSI FREKUENSI BERGOLONG HASIL BELAJAR
Kategori Nilai Prosentasi Penabsiran
Baik sekali 90 – 100 % Hasil belajar baik sekali
Baik 81 – 89 % Hasil belajar baik
Cukup 61 – 79 % Hasil belajar cukup
Kurang ≤ 60% Hasil belajar kurang
2) Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dicari dengan menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap aktivitas guru selama pembelajaran operasi hitung pecahan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division berlangsung dengan memberikan skor penilaian pada setiap indikator yang dilaksanakan. Adapun skala penilaiannya adalah sebagai berikut :
1 = kurang sekali 2 = kurang 3 = cukup 4 = baik 5 = baik sekali 3.6. Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila :
1. Siswa yang mencapai ketuntasan mencapai 80% dari jumlah siswa. 2. Nilai rata-rata kelas serendah-rendahnya sama dengan atau di atas 70.
PELAKSANAAN TINDAKAN 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Dlimas 01, Kec. Banyuputih Kab. Batang Prov. Jawa Tengah. Objek penelitian adalah siswa kelas V semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.Terdiri dari 12 siswa laki – laki 5 siswa dan perempuan 7 siswa.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2012. Selengkapnya seperti pada tabel berikut.
Tebel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian
NO Kegiatan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 Maret April
1. Persiapan √ √ 2. Pelaksanaan Siklus I √ √ 3. Pelaporan Siklus I √ 4. Persiapan Siklus II √ 5. Pelaksanaan Siklus II √ √ 6. Laporan Siklus II √ 7. Laporan Akhir √