SKRIPSI
BIOGRAFI KRISHNA MUSTAJ AB 1967-1987
Oleh:
NUR MAULIDATUS SHOLIHAH 121211431085
PROGRAM STUDI ILMU SEJ ARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2016
BIOGRAFI KRISHNA MUSTAJ AB 1967-1987
SKRIPSI
Sebagai Syar at untuk Memenuhi Gelar Sar jana Pada Pr ogram Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Univer sitas Air langga
Oleh:
NUR MAULIDATUS SHOLIHAH NIM 121211431085
PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA 2016
HALAMAN MOTTO
“ Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat”.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk Allah SWT, Orang Tua, Adik , Keluar ga, Sahabat, dan Ker abat Kr ishna Mustajab
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyusun penulisan skripsi yang berjudul “BIOGRAFI KRISHNA MUSTAJ AB 1967-1987”.
Penulisan ini dilaksanakan setelah melihat sosok Krishna Mustajab yang mempunyai peranan besar dalam membangun kesenian dan budaya di Surabaya. Senirupa pada saat itu terutama di tahun 1960 an mulai menunjukkan geliatnya, ditandai dengan berdirinya lembaga seni akademik Aksera (Akademi Seni Rupa Surabaya) yang didirikan Krishna Mustajab dengan teman-temannya. Selain itu Krishna juga menjalankan karier di berbagai bidang lainnya yang masih ada hubungannya dengan seni dan budaya yakni sastra dan fotografi. Peran serta Krishna Mustajab dalam mengembangkan seni di Surabaya sangatlah menarik untuk ditulis.
kepada semua staf pengajar Departemen Ilmu Sejarah, terutama pak Gayung Kasuma yang menjadi dosen pembimbing skripsi saya, Pak Edy selaku dosen wali saya, Pak Jhonny selaku dosen wali saya yang lama, Bu Shinta Rahayu yang mengarahkan saya untuk menulis skripsi tentang biografi ini, Pak Pradipto, Bu Eny, Pak Muryadi, Pak Arya, Pak Ikhsan serta Pak Purnawan. Terima kasih saya ucapkan untuk sahabat Hunting saya, Ipeh, Nurie, Aim, Mahmudah, dan Evi, petualangan yang kalian berikan tidak akan pernah saya lupakan. Kepada teman-teman semua angkatan Ilmu Sejarah 2012 yaitu, Yunida, Fina, Devi, Alfa, Oliv, Nikmah, Silfi, Lifa, Tiwi, Fitri, Wiwik, Cita, Ence, Nia dan lain-lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih sebanyak-banyaknya saya ucapkan kepada keluarga Himpunan Mahasiswa Ilmu Sejarah Periode 2013/2014 dan Airlangga University Bidik Misi Organization yang telah memberikan saya ilmu dan pembelajaran mengenai arti penting organisasi. Terima kasih pula untuk Arinda, Ayu, Putri, Intan, Mbak Tari, teman-teman kosan yang selalu mendukung saya. Serta saya ucapkan terima kasih kepada keluarga besar KKN-BBM 51 Desa Rambaan Probolinggo, Ilsa, venti, Mas Robi, Ajeng, Mishel, Burhan, Mas Boim, Faid, Ayak, dan Stefanus terima kasih atas kerjasamanya selama satu bulan.
Penulis menyadari dalam penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Akhirnya, penulis berharap penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Surabaya, 16 Januari 2016 Penulis
Nur Maulidatus Sholihah 121211431085
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang biografi seniman Surabaya yang bernama Krishna Mustajab serta peranannya sebagai seniman dalam mengembangkan kesenian yang ada di Surabaya. Permasalahan yang diangkat adalah perjalanan hidup dalam meniti karier sebagai seniman dan aktivitas dalam mendirikan lembaga maupun perkumpulan seni. Latar belakang penulisan ini karena masih minimnya apresiasi masyarakat terhadap tokoh seni, padahal pengaruh yang diberikan membawa perkembangan bagi dunia seni. Penelitian ini menggunakan metode penulisan sejarah yakni heuristik, verifikasi sumber, interpretasi, dan historiografi. Kedua orang tuanya Kresno seorang ahli pembuat peta dan Sumarti yang bekerja sebagai pembatik, memberikan pengaruh Krishna mendalami bidang seni. Terutama kebiasaan-kebiasaan sejak kecil yang diperkenalkan orang tuanya seperti melihat pertunjukkan seni tradisional maupun wayang kulit juga akan mempengaruhi karyanya. Krishna Mustajab seorang seniman Surabaya yang aktif dalam bidang melukis sejak tahun 1957. Karya lukisnya mempunyai ciri khas tersendiri karena beraliran abstrak dekoratif menggunakan motif-motif budaya tradisional Indonesia termasuk juga wayang kulit. Kegiatannya selain melukis seperti menjadi sastrawan, pematung dan juga fotografer. Selain itu, Krishna juga terlibat berbagai kegiatan dalam membangun lembaga maupun perkumpulan seni di Surabaya, seperti, Sanggar Angin, Kegiatan Kebudayaan Indonesia (KKI), Akademi Seni Rupa Surabaya (Aksera), Dewan Kesenian Surabaya (DKS) dan Perhimpunan Persahabatan Amerika (PPIA). Lembaga maupun perkumpulan seni tersebut menjadi wadah bagi seniman muda dan tua untuk menuangkan karya seni yang dihasilkannya.
Kata Kunci: Kr ishna Mustajab, Seniman, Surabaya
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN ... SAMPUL DALAM ... PERSYARATAN GELAR ... PERSETUJUAN BIMBINGAN SKRIPSI ... PENGESAHAN DEWAN PENGUJI SKRIPSI ... DAFTAR SINGKATAN ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... H. Sistematika Penulisan ...
BAB II LINGKUNGAN KELUARGA DAN RIWAYAT PENDIDIKAN A. Kehidupan Masa Kecil ………... B. Riwayat Pendidikan Krishna Mustajab ……….. C. Berkarier dalam Masa Remaja ……… D. Krishna Mustajab dan Keluarga ……….
BAB III PERJALANAN KARIER KRISHNA MUSTAJAB
A. Berkarier Sebagai Pelukis dan Pematung……….... 1. Aktivitas Melakukan Pameran Lukis……….. 2. Gaya Lukisan ………... 3. Hasil Karya ………. 4. Beberapa Pendapat dan Komentar Mengenai Karya
D. Menjadi Direktur Kebudayaan di PPIA ……….. 66 BAB IV KONTRIBUSI KRISHNA MUSTAJAB DALAM MENGEMBANGKAN KESENIAN DI SURABAYA
A. Mendirikan Sanggar Angin………. B. Mendirikan KKI (Kegiatan Kebudayaan Indonesia)…………. B. Mendirikan Akademi Seni Rupa Surabaya (AKSERA) ……… C. Mendirikan Dewan Kesenian Surabaya ………. D. Kontribusi dalam Bidang Kebudayaan ……….. E. Krishna Mustajab Wafat ………... BAB V SIMPULAN……… DAFTAR PUSTAKA ……….... LAMPIRAN ………
70 71 73 84 87 89 92 95 100
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : R.A. Soemarti dan Kresno (Ibu dan Ayah Krishna Mustajab)……….. Gambar 2 : Rumah keluarga Krishna semasa kecil di Mojokerto ……… Gambar 3 : Keluarga besar Krishna Mustajab (tahun 1956) ……… Gambar 4 : Krishna Mustajab dan Mamik Sumarmi (tahun 1957) ……….. Gambar 5: Foto Putri-putri Krisna Mustajab (Dari kiri Diah, Farah, Sita,
dan Agha) tahun 1994 ………... Gambar 6 : Foto Krishna (bertubuh tinggi besar) dengan pengunjung, sewaktu
pameran tanggal 28 Agustus 1972 di Balai Budaya Jakarta ………... Gambar 7 : Krishna Mustajab (Bertopi), dengan seorang tamu dalam pameran
lukisan di PPIA tahun 1986 ………..………... Gambar 8 : “Nafsu Angkara Murka” yang merupakan salah satu judul
lukisan Krishna Mustajab yang akan dipamerkan di Balai Budaya tahun 1986 ……… Gambar 9 : Lukisan “Mimpi” tahun 1977 ………... Gambar 10 : Lukisan “Yang Bengkok dan Yang Lurus” tahun 1977 ………. Gambar 11 : “Mengaca Diri”, Sebuah Simbolisme ………. Gambar 12 : Lukisan “Boneka-boneka” ……….. Gambar 13 : Lukisan terakhir karya Krishna Mustajab tahun 1987 ……… Gambar 14 : “Garis-garis Alam” karya foto Krishna Mustajab tahun 1978 …….. Gambar 15 : “Yang Padat Dan Yang Cair” karya foto Krishna tahun 1979 ……… Gambar 16 : 25 Tahun Pernikahan Krishna Mustajab dan istrinya tahun 1982
di PPIA (Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Amerika) dari kiri Sita, Krishna, Mamik, Aga, Farah, dan Diah ………. Gambar 17 : Foto bersama mahasiswa Aksera ketika mengikuti MAPRAM
(Masa Pra Bakti Mahasiswa) tahun 1969 ………...……. Gambar 18 : Sisa Bangunan Sanggar Aksera di Balai Pemuda (tahun 1984) …….. Gambar 19 : Pelantikan anggota Dewan Kesenian Surabaya oleh walikota Sukotjo
DAFTAR LAMPIRAN
Lampir an J udul Lampiran Halaman
Lampiran 1 : Bagan silsilah Keluarga Krisno dan Soemarti………. Lampiran 2 : Bagan Silsilah Keluarga Krishna dan Mamik……….. Lampiran 3 : Piagam Penghargaan dari PPIA………... Lampiran 4 : Piagam Penghargaan dari Pemerintah Daerah………
Jawa Timur
Lampiran 5 : Sanggar Seni Krishna Mustajab Dibuka agustus …………... Lampiran 6 : Bekas Anggota Aksera Mulai Didata………. Lampiran 7 : Krishna Mustajab Meninggal Dunia ……….. Lampiran 8 : Krishna Mustajab Dikenang Para Seniman……… Lampiran 9 : Pameran Pelukis Senior Surabaya……….. Lampiran 10 : Pameran Tiga Pelukis Almarhum Menandai
Kebangkitan Aksera……… Lampiran 11 : Pameran Besar Lukisan Indonesia……….. Lampiran 12 : Biennale yang Jinak……… Lampiran 13 : Menyongsong Dua Pameran Besar………. Lampiran 14 : Dari Beo Menuju Sang Maha Empu dalam Seni
Rupa Kita………... Lampiran 15 : Kembalikan Seni Lukis pada Rakyat……….. Lampiran 16 : Krishna dari Sudut Terkecil………. Lampiran 17 : Pameran Lukisan Krishna Mustajab……….... Lampiran 18 : Krishna Mustajab Ditengah Jembatan……..………... Lampiran 19 : 28 Lukisan Krishna Mustajab di Balai Budaya………... Lampiran 20 : Pameran Tunggal Krishna Upaya Ciptakan Pamor…………. Lampiran 21 : Pameran Lukisan Krishna dalam Budaya Tana Toraja……… Lampiran 22 : Bukan Modernisasi Melainkan Erorikanisasi………... Lampiran 23 : Pantai, Laut, Matahari dan Impian Krishna Mustajab……….. Lampiran 24 : Motivasi Berkesenian Sangat Penting……….. Lampiran 25 : Krishna Mustajab Akan Pameran Lukisan Hiasnya…………. Lampiran 26 : Abstraksi Alam Seorang Pemotret………... Lampiran 27 : Pelukis Surabaya Pameran Foto di Jakarta: Lukisan
dan Fotonya Tidak Berbeda ……… Lampiran 28 : Abstraksi Melalui Lensa Pameran Foto Krishna
Bukan Sembarang Foto……….... Lampiran 29 : Krishna Mustajab Tentang Fotografinya……….. Lampiran 30 : Kalau Pelukis Pameran Foto………... Lampiran 31 : 48 Tahun Krishna Mustajab……….. Lampiran 32 : Fotografi Sebagai Sumber Penggalian Imaji………... Lampiran 33 : Fotografi, Kerajinan atau Fine Art?...
100
Lampiran 34 : Krishna Mustajab (Brosur Pameran Lukis 05, Juli 1977)…….. Lampiran 35 : Pameran Krishna Mustajab 17/22 Oktober 1978 (Brosur)……. Lampiran 36 : Kartu Peringatan 40 Hari Wafatnya Krishna Mustajab.………. Lampiran 37 : Sajak-sajak Muhammad Ali Sajak Buat Kawan
Kepada Krishna Mustajab ………...……….. Lampiran 38 : In Memoriam Krishna Mustajab Berani Menggugat
Kemapanannya………... Lampiran 39 : Mengenang Almarhum Seniman……….... Lampiran 40 : Memoriam Krishna Mustajab………. Lampiran 41 : Surat Krishna Untuk Mamik Ketika Mengikuti
Festival Puisi ke IV di Maryland………... Lampiran 42 : Naskah Pidato Ketua Dewan Kesenian Surabaya
pada Konvensi Seniman Surabaya ke-III
tanggal 12 Januari 1976………. Lampiran 43 : Konsep Naskah Pidato Krishna Mustajab Rencana
ke Spanyol dalam Rangka Mewakili BNC Surabaya
(ditulis di Rumah Sakit………. 135 136 137 138 139 140 141 142
145
DAFTAR ISTILAH
Abstrak : Aliran seni yang beranggapan bahwa dalam setiap gambar tidak banyak bentuk yang tidak menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari seniman sendiri.
Applied Art : Karya seni yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya.
Art Director :Koordinator lapangan yang melaksanakan eksekusi atas
semua rancangan desain tata artistic/gambar kerja yang menjadi tanggung jawab pekerjaan production designer. Artifisial : Tidak alami atau buatan
Basic Design : Desain dasar.
Close Up : Teknik pengambilan gambar dengan jarak dekat
Cross Check : Pemeriksaan kembali fakta.
Cultural Authority : Otoritas dalam suatu budaya.
Dekoratif : Berhubungan dengan dekorasi.
Double Ekspose : Teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa
perekaman imaji/gambar dalam satu bingkai frame. Dualisme : Konsep yang menyatakan ada dua substansi.
Ekspresif : Aliran seni lukis yang memandang dan mengungkapkan kebebasan jiwa sebagai dasar ungkapan yang dituangkan dalam sebuah kanvas.
Emphaty/Eeinfȕ hlung : Tindakan yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan bertindak seolah-olah menempatkan diri dalam situasi tokoh yang diteliti.
Epistimologi : Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Estetika : Ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan
bagaimana supaya dapat merasakannya.
Fantasi : Hal yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja.
Fantastis : Tidak nyata atau tidak masuk akal. Figuratif : Bersifat kiasan atau lambang.
Fine Art :Bentuk seni rupa yang diciptakan dengan lebih
mengutamakan unsur ekspresi jiwa pembuatnya (seniman) tanpa mencampuradukkannya dengan fungsi atau kegunaan tertentu.
Formalis : Doktrin atau praktik penekunan yang seksama terhadap bentuk yang bercorak atau bentuk-bentuk eksternal lain. Grafiti :Coretan-coretan pada dinding yang menggunakan
komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu.
Historical-mindedness: Cara yang dilakukan agar seseorang bisa menempatkan diri dalam konteks zamannya.
Imajinasi : Daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya)
Inovasi : Sebuah proses pembaruan dalam unsur kebudayaan masyarakat.
Kolektor : Orang yang mengumpulkan benda untuk koleksi. Komodor : Pangkat dalam jenjang perwira tinggi Angkatan Laut. Komposisi :Tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan,
irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa.
Kontemporer : Perkembangan seni yang terpengaruh dampak modernisasi dan digunakan sebagai istilah umum sejak istilah Contemporary Art berkembang di Barat sebagai produk seni yang dibuat sejak Perang Dunia II.
Kontras : Perbedaan yang mencolok pada suatu pola atau unsur terhadap pola di sekitarnya yang memunculkan sebuah tanda.
Natural : Bersifat alami atau asli.
Non Figuratif : Corak yang tidak mengambil figur yang ada dialam. Otodidak : Belajar sendiri tanpa pengetahuan dari seorang guru. Panitra : Pejabat pengadilan yang salah satu tugasnya adalah
membantu hakim dalam membuat berita acara pemeriksaan dalam proses persidangan.
Pastel : Bentuk lukisan atau gambar yang menggunakan alat gambar berupa pensil gambar berwarna yang menyerupai kapur.
Pop Art : Aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer Relief : Seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di
atas batu.
Semi Abstrak :Salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional.
Simbolis : Aliran yang menggunakan symbol (lambang) tertentu untuk mengekspresikan sebuah ide-ide menjadi sesuatu yang sangat menarik.
Simetris : Sebuah karakteristik dari bidang geometri, persamaan dan objek lainnya.
Spiritual : Berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin) Surealistis : Aliran seni lukis yang menampilkan sosok natural yang
diolah menjadi sebuah objek dalam alam mimpi. Tekener : Pembuat gambar peta pada masa Hindia-Belanda. Tekstur : Titik-titik kasar atau halus yang tidak teratur pada suatu
permukaan.
Wayang Suket : Wayang yang terbuat dari rumput.
Women’s Lib : Istilah yang muncul kepada penyair di Amerika karena
DAFTAR SINGKATAN
AKSERA : Akademi Seni Rupa Surabaya
ASEAN : Assosiation of South East Asia Nation ASRI : Akademi Seni Rupa Indonesia
BMS : Bengkel Muda Surabaya
DKJ : Dewan Kesenian Jakarta
DKS : Dewan Kesenian Surabaya
HIPBAYA : Himpunan Pelukis Surabaya HIS : Hollandsch Inlandsche School IKA ISYO : Ikatan Istri Senirupawan Yogyakarta IKJ : Institut Kesenian Jakarta
ISI : Institut Seni Indonesia ITB : Institut Teknologi Bandung KKI : Kegiatan Kebudayaan Indonesia LEKRA : Lembaga Kebudayaan Rakyat
LIA : Lembaga Indonesia Amerika
LSS : Lembaga Seni Sastra
MANIKEBU : Manifestasi Kebudayaan MAPRAM : Masa Pra Bakti Mahasiswa PKI : Partai Komunis Indonesia
PON : Pekan Olahraga Nasional
PPIA : Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika PTES : Perguruan Tinggi Ekonomi Surabaya
SD : Sekolah Dasar
SGA : Sekolah Keguruan Tingkat Atas SLTA : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMPN : Sekolah Menengah Pertama Negeri STKW : Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta STW : Sekolah Tinggi Wilwatikta
TIM : Taman Ismail Marzuki
TVRI : Televisi Republik Indonesia