• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2-JM"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 1

RENCANA TATA RUANG WI LAYAH

SEBAGAI ARAHAN SPASI AL RPI 2-JM

Rencana Tata Ruang Wilayah memuat ar ahan str uktur r uang dan pola r uang. Str uktur r uang adalah susunan pusat-pusat per mukiman dan sistem jar ingan pr asar ana dan sar ana yang ber fungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyar akat yang secar a hir ar kis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola r uang adalah distr ibusi per untukan r uang dalam suatu w ilayah yang meliputi per untukan r uang untuk fungsi lindung dan per untukan r uang untuk fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Kar ya har us memper hatikan ar ahan str uktur dan pola r uang yang ter tuang dalam RTRW, selain untuk mew ujudkan per mukiman yang layak huni dan ber kelanjutan juga dapat mew ujudkan tujuan dar i penyelenggar aan penataan r uang yaitu kehar monisan antar a li ngkungan alam dan lingkungan buatan, keter paduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memper hatikan sumber daya manusia, ser ta pelindungan fungsi r uang dan pencegahan dampak negatif ter hadap lingkungan akibat pemanfaatan r uang.

3.1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ( RTRWN)

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Per atur an Pemer intah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk:

a. Penyusunan r encana pembangunan jangka panjang nasional, b. Penyusunan r encana pembangunan jangka menengah nasional,

c. Pemanfaatan r uang dan pengendalian pemanfaatan r uang di wilayah nasional,

d. Per w ujudan keter paduan, keter kaitan, dan keseimbangan per kembangan antar wilayah pr ovinsi, ser ta keser asian antar sektor ,

e. Penetapan lokasi dan fungsi r uang untuk investasi, f. Penataan r uang kaw asan str ategis nasional, dan g. Penataan r uang w ilayah pr ovinsi dan kabupaten/ kota.

(2)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 2

a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kr iter ia:

i. kaw asan per kotaan yang ber fungsi atau ber potensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor -impor atau pintu ger bang menuju kaw asan inter nasional,

ii. Kaw asan per kotaan yang ber fungsi atau ber potensi sebagai pusat kegiatan industr i dan jasa skala nasional atau yang melayani beber apa pr ovinsi, dan/ atau

iii. Kaw asan per kotaan yang ber fungsi atau ber potensi sebagai simpul utama tr anspor tasi skala nasional atau melayani beber apa pr ovinsi.

b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kr iter ia:

i. Kaw asan Per kotaan yang ber fungsi atau ber potensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor -impor yang mendukung PKN,

ii. Kaw asan per kotaan yang ber fungsi atau ber potensi sebagai pusat kegiatan industr i dan jasa yang melayani skala pr ovinsi atau beber apa kabupaten, dan/ atau

iii. Kaw asan per kotaan yang ber fungsi atau ber potensi sebagai simpul tr anspor tasi yang melayani skala pr ovinsi atau beber apa kabupaten.

c. Penetapan Pusat Kegiatan Str ategis Nasional (PKSN) Kr iter ia:

i. Pusat per kotaan yang ber potensi sebagai pos pemer iksaan lintas batas dengan negar a tetangga,

ii. Pusat per kotaan yang ber fungsi sebagai pintu ger bang inter nasional yang menghubungkan dengan negar a tetangga,

iii. Pusat per kotaan yang mer upakan simpul utama t r anspor tasi yang menghubungkan w ilayah sekitar nya, dan/ atau

iv. Pusat per kotaan yang mer upakan pusat per tumbuhan ekonomi yang dapat mendor ong per kembangan kaw asan di sekitarnya.

d. Penetapan Kaw asan Str ategis Nasional (KSN)

Penetapan kaw asan str ategis nasional dilakukan ber dasar kan kepentingan: i. Per tahanan dan keamanan,

a) diper untukkan bagi kepentingan pemelihar aan keamanan dan per tahanan negar a ber dasar kan geostr ategi nasional,

(3)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 3

c) mer upakan w ilayah kedaulatan negar a ter masuk pulau-pulau kecil ter luar yang ber batasan langsung dengan negar a tetangga dan/ atau laut lepas.

ii. Per tumbuhan ekonomi,

a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,

b) memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan per tumbuhan ekonomi nasional,

c) memiliki potensi ekspor ,

d) didukung jar ingan pr asar ana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,

f) ber fungsi untuk memper tahankan tingkat pr oduksi pangan nasional dalam r angka mew ujudkan ketahanan pangan nasional,

g) ber fungsi untuk memper tahankan tingkat pr oduksi sumber ener gi dalam r angka mew ujudkan ketahanan ener gi nasional, atau

h) ditetapkan untuk memper cepat per tumbuhan kaw asan ter tinggal. iii. Sosial dan budaya

a) mer upakan tempat pelestar ian dan pengembangan adat istiadat atau budaya nasional,

b) mer upakan pr ior itas peningkatan kualitas sosial dan budaya ser ta jati dir i bangsa, c) mer upakan aset nasional atau inter nasional yang har us dilindungi dan dilestar ikan, d) mer upakan tempat per lindungan peninggalan budaya nasional,

e) member ikan per lindungan ter hadap keanekar agaman budaya, atau f) memiliki potensi ker aw anan ter hadap konflik sosial skala nasional. iv. Pendayagunaan sumber daya alam dan/ atau teknologi tinggi

a) diper untukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu

b) pengetahuan dan teknologi ber dasar kan lokasi sumber daya alam str ategis nasional, pengembangan antar iksa, ser ta tenaga atom dan nuklir

c) memiliki sumber daya alam str ategis nasional

d) ber fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antar iksa e) ber fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir , atau f) ber fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi str ategis. v. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

a) mer upakan tempat per lindungan keanekar agaman hayati, b) mer upakan aset nasional ber upa kaw asan lindung yang

(4)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 4

d) member ikan per lindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun ber peluang menimbulkan ker ugian negar a,

e) member ikan per lindungan ter hadap keseimbangan iklim makr o f) menuntut pr ior itas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup g) r aw an bencana alam nasional

h) sangat menentukan dalam per ubahan r ona alam dan mempunyai dampak luas ter hadap kelangsungan kehidupan.

Tabel 3.1 Penetapan Lokasi Pusat kegiatan Nasional ( PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah ( PKW) Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun

(5)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(6)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(7)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(18)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(19)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(20)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(21)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

(22)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 22

3.2. RTRW Kawasan Strategis Nasional ( KSN)

Beber apa ar ahan yang har us diper hatikan dar i RTRW KSN dalam penyusunan RPI2-JM Cipta Kar ya Kabupaten/ Kota adalah sebagai ber ikut :

a. Cakupan delineasi w ilayah yang ditetapkan dalam KSN. b. Ar ahan kepentingan penetapan KSN, yang dapat berupa:

i. Ekonomi

ii. Lingkungan Hidup iii. Sosial Budaya

iv. Pendayagunaan Sumber daya alam dan Teknologi Ti nggi v. Per tahanan dan Keamanan

c. Ar ahan pengembangan pola r uang dan str uktur r uang yang mencakup: i. Ar ahan pengembangan pola r uang:

a) Ar ahan pengembangan kaw asan lindung dan budidaya

b) Ar ahan pengembangan pola r uang ter kait bidang Cipta Kar ya seper ti pengembangan RTH.

ii. Ar ahan pengembangan str uktur r uang ter kait keciptakar yaan seper ti pengembangan pr asar ana sar ana air minum, air limbah, per sampahan, dan dr ainase

iii. Indikasi pr ogr am sebagai oper asionalisasi r encana pola r uang dan str uktur r uang khususnya untuk bidang Cipta Kar ya.

Adapun RTRW KSN yang telah ditetapkan sampai saat ini adalah sebagai ber ikut:

a. Per pr es No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kaw asan Jakar ta, Bogor , Depok, Tanger ang, Bekasi, Puncak, Cianjur ;

b. Per pr es No. 45 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kaw asan Per kotaan Denpasar , Badung, Gianyar , dan Tabanan;

(23)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 23

d. Per pr es No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kaw asan Per kotaan Medan, Binjai, Deli Ser dang, dan Kar o;

e. Per pr es No. 86 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kaw asan Str ategis dan Infr astr uktur Selat Sunda;

f. Per pr es No. 87 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kaw asan Batam, Bintan, dan Kar imun.

3.3. Arahan Rencana Tata Ruang ( RTR) Pulau

Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau mer upakan r encana r inci dan oper asionalisasi dar i RTRWN. Adapun ar ahan yang har us diper hatikan dar i RTR Pulau untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/ Kota adalah:

a. Ar ahan pengembangan pola r uang dan str uktur r uang antar a lain mencakup ar ahan pengembangan kaw asan lindung dan budidaya, ser ta ar ahan pengembangan pola r uang ter kait bidang Cipta Kar ya seper ti pengembangan RTH.

b. Ar ahan pengendalian pemanfaatan r uang yang member ikan ar ahan batasan w ilayah mana yang dapat dikembangkan dan yang har us dikendalikan.

c. Str ategi oper asionalisasi r encana pola r uang dan str uktur r uang khususnya untuk bidang Cipta Kar ya seper ti pengembangan pr asar ana sar ana air minum, air limbah, per sampahan, dr ainase, RTH, r usunaw a, agr opolitan, dll.

Hingga saat ini RTRW Pulau yang telah ditetapkan adalah:

a. Per pr es No. 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sulaw esi; b. Per pr es No. 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan; c. Per pr es No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumater a; d. Per pr es No. 28 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jaw a-Bali.

3.4. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Provinsi

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pr ovinsi ditetapkan melalui Per atur an Daer ah Pr ovinsi, dan beber apa ar ahan yang har us diper hatikan dar i RTRW Pr ovinsi untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/ Kota adalah:

a. Ar ahan pengembangan pola r uang dan str uktur r uang yang mencakup: i. Ar ahan pengembangan pola r uang:

a) Ar ahan pengembangan kaw asan lindung dan budidaya

(24)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 24

ii. Ar ahan pengembangan str uktur r uang ter kait keciptakar yaan seper ti pengembangan pr asar ana sar ana air minum, air limbah, per sampahan, dan dr ainase

b. Str ategi oper asionalisasi r encana pola r uang dan str uktur r uang khususnya untuk bidang Cipta Kar ya.

Hingga saat ini, RTRW Pr ovinsi yang telah memiliki Per da adalah sebagai ber ikut: a. Per da No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Bali;

b. Per da No. 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Banten; c. Per da No. 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Bengkulu;

d. Per da No. 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Daer ah Istimew a Yogyakar ta;

e. Per da No. 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Daer ah Khusus Ibukota Jakar ta;

f. Per da No. 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Gor ontalo; g. Per da 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Jaw a Bar at; h. Per da No. 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Jaw a Tengah; i. Per da No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Jaw a Timur ; j. Per da No. 1 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Lampung;

k. Per da No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Nusa Tenggar a Bar at;

l. Per da No. 1 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Nusa Tenggar a Timur ;

m. Per da No. 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Sulaw esi Selatan; n. Per da No. 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pr ovinsi Sumater a Bar at.

3.4.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW) Provinsi Jawa Timur

3.4.1.1. Arahan Pengelolaan Kawasan Lindung Dan Budidaya

A. Arahan Pengelolaan Kawasan Lindung

Kaw asan lindung adalah kaw asan yang ditetapkan dengan fungsi utama melidungi kelestar ian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejar ah ser ta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan ber kelanjutan. Ber dasar kan per timbangan kondisi fisik wilayah meliputi keler engan, ketinggian, cur ah hujan, jenis tanah, er odibilitas ser ta ketebalan top soil, di Jaw a Timur dir encanakan :

(25)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 25

sehingga tetap pr oduktif tetapi tidak mengganggu tanaman dan fungsinya sebagai kaw asan lindung khususnya menjaga kestabilan tata air . Jenis tanaman disesuaikan dengan potensi w ilayah masing-masing kabupaten/ kota ter utama yang membentuk cir i pr oduk w ilayah. b. Untuk kaw asan yang memiliki fungsi sebagai kaw asan lindung ter batas atau kaw asan yang

ber ada pada keler engan 25 - 40 % juga mer upakan kaw asan penyangga yang dapat dibudidayakan khusus untuk per kebunan tanaman tahunan yang ber ar ti juga memiliki fungsi sebagai kaw asan lindung. Hal ini untuk melindungi fungsi per lindungan baw ahan sebagai kaw asan r esapan air , sehingga meskipun dibudidayakan tetapi tidak mengur angi fungsinya sebagai kaw asan lindung. Jenis tanaman yang diar ahkan adalah tanaman buah-buahan, yang disesuaikan dengan kar akter masing-masing wilayah.

c. Di Pr opinsi Jaw a Timur diper lukan alih fungsi hutan pr oduksi menjadi hutan lindung seluas 251.618,03 Ha, kar ena hutan pr oduksi ini ter letak pada w ilayah yang memiliki keler engan lebih dar i 40 % dan secar a teknis ber ada pada kaw asan lindung. Untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah ber ulangnya ker usakan lingkungan khususnya tanah longsor dan banjir akibat ber kur angnya tutupan tanah yang memiliki kemampuan mer esapkan air maka alih fungsi ini har us dilakukan secar a ber tahap.

Ber dasar kan kajian penetapan kaw asan lindung yang dilakukan dan sinkr onisasi secar a keselur uhan dengan kab/ kota, maka penambahan kaw asan r esapan air sekaligus dapat dibudidayakan per kebunan tanaman tahunan/ tanaman ker as dapat dilakukan secar a ber tahap. Adapun w ilayah yang memer lukan pengembangan hutan atau per kebunan ini meliputi: Kabupaten Pacitan bagian Selatan, Kabupaten Blitar bagian Selatan dan utar a, Kabupaten Malang bagian Utar a dan Selatan, Kabupaten Tulungagung bagian Utar a, Kabupaten Kedir i bagian Bar at dan Timur , Kabupaten Mojoker to bagian Bar at, dan Kabupaten Banyuw angi bagian timur dan Utar a. Pada kaw asan ini dilar ang melakukan per ubahan fungsi lindung mengingat per ubahan ini r aw an menimbulkan er osi, banjir dan bencana alam lainnya. Kaw asan lindung ini veger asi yang ter baik adalah ber upa hutan, akan tetapi pada beber apa kondisi kar ena sudah cukup ber kembang, maka dapat digunakan perkebunan tanaman tahunan yang memiliki kemampuan sebagai kaw asan lindung.

(26)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 26

lindung mengingat kondisi kaw asan konser vasi semakin har i semakin mempr ihatinkan, bencana keker ingan saat kemar au dan banjir ser ta longsor saat musim hujan ter us ter jadi.

Ar ahan pengelolaan kaw asan lindung meliputi semua upaya per lindungan, pengaw etan, konser vasi dan pelestar ian fungsi sumber daya alam dan lingkungannya guna mendukung kehidupan secar a ser asi yang ber kelanjutan. Maka tidak dapat dialihfungsikan menjadi kaw asan budidaya, dan kaw asan lindung meliputi kaw asan suaka alam, kaw asan pelestar ian alam, dan kaw asan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

Ar ahan pengelolaan dalam upaya melestar ikan kaw asan lindung secar a umum adalah sebagai ber ikut:

a. Pengaw asan dan pemantauan untuk pelestar ian kaw asan konser vasi dan hutan lindung. b. Penambahan luasan kaw asan lindung, yang mer upakan hasil alih fungsi hutan pr oduksi

menjadi hutan lindung.

c. Pelestar ian keanekar agaman hayati dan ekosistemnya.

d. Pengembangan ker jasama antar w ilayah dalam pengelolaan kaw asan lindung.

e. Per cepatan r ehabilitasi lahan milik masyar akat yang ter masuk kr iter ia kaw asan lindung dengan melakukan penanaman pohon lindung yang dapat di gunakan sebagai per lindungan kaw asan baw ahannya yang dapat diambil hasil hutan non-kayunya.

f. Membuka jalur w isata jelajah/ pendakian untuk menanamkan r asa memiliki ter hadap alam. g. Pemanfaatan kaw asan lindung untuk sar ana pendidikan penelitian dan pengembangan

kecintaan ter hadap alam.

h. Per cepatan r ehabilitasi hutan/ r eboisasi hutan lindung dengan tanaman yang sesuai dengan fungsi lindung.

B. Arahan Pengelolaan Kawasan Budidaya

(27)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 27

Ar ahan pengelolaan kaw asan budidaya meliputi segala usaha untuk meningkatkan pendayagunaan lahan yang dilakukan di luar kaw asan lindung, yang kondisi fisik dan sumber daya alamnya dianggap potensial untuk dimanfaatkan, tanpa mengganggu keseimbangan dan kelestar ian ekosistem.

1. Kaw asan Hutan Pr oduksi

Hutan pr oduksi mer upakan kaw asan hutan yang dikelola untuk peningkatan kesejahter aan penduduk, dalam ar ti keber adaan hutan pr oduksi dapat difungsikan sebagai lahan pr oduktif dengan tidak mengganggu tegakan dan yang diambil hanya hasil dar i tanaman ter sebut. Dengan demikian hutan pr oduksi dibagi menjadi hutan pr oduksi ter batas dan hutan pr oduksi tetap. Adapun luas r encana hutan pr oduksi 561.335,37 Ha, yang ter dir i dar i:

a. Hutan Pr oduksi Ter batas

Hutan pr oduksi ter batas, cir i-cir i pokok kaw asan hutan tetap ter pelihar a, pengolahan hutan ini per lu mengindahkan prinsip-prinsip kelestar iannya. Ar tinya kaw asan hutan pr oduksi ter batas tidak boleh dilakukan alih fungsi penggunaannya, ini disebabkan hutan pr oduksi ter batas di dasar kan atas kondisi fisik lahan yang masuk dalam kategor i kaw asan konser vasi. Rencana penanganan kaw asan hutan pr oduksi ter batas adalah sebagai :

 Apabila melakukan penebangan, digunakan pola tebang pilih (str ipcr oping) agar hutan yang ada dapat dikelola secar a selektif, sehi ngga keutuhan hutannya sejauh mungkin ter pelihar a. Kondisi ter sebut dilakukan untuk menghindar i adanya bencana alam ter utama longsor yang sekar ang banyak ter jadi di w ilayah kabupaten kota, mengingat ber ada pada keler engan 25 – 40 % ser ta ber ada pada lokasi dengan er odibilitas yang sangat tinggi.

 Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan ser ta gangguan keamanan hutan lainnya

 Bila pada kaw asan ini ter dapat kaw asan budidaya maka har us dibatasi dan tidak boleh dikembangkan lebih lanjut.

 Kaw asan hutan pr oduksi yang mempunyai tingkat ker apatan tegakan r endah har us dilakukan per cepatan r eboisasi, ser ta per cepatan pembangunan hutan r akyat

 Mengar ahkan di setiap w ilayah kabupaten/ kota mew ujudkan hutan kota b. Hutan Pr oduksi Tetap

(28)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 28

hutan har us dilaksanakan secar a ber gilir dan dilakukan penanaman kembali sebagai bagian dar i upaya pelestar ian sekaligus memper tahankan kualitas alam. Rencana penanganan kaw asan hutan pr oduksi tetap, adalah :

 Pengusahaan hutan pr oduksi melalui pember ian ijin HPH dengan mener apkan pola tebang pilih (str ipcr oping)

 Reboisasi dan r ehabilitasi lahan pada bekas tebangan HPH, dan tidak dapat dialih fungsikan ke budidaya lainnya kecuali mengganti tanaman dengan tegakan yang dapat member ikan fungsi per lindungan.

 Pengembangan zona penyangga pada kaw asan hutan pr oduksi yang ber batasan dengan hutan lindung.

 Upaya pengembalian kondisi hutan bekas tebangan melalui r eboisasi dan r ehabilitasi lahan kr itis.

 Bila pada kaw asan ini ter dapat kaw asan budidaya maka har us dibatasi dan tidak boleh dikembangkan lebih lanjut.

2. Kaw asan Per tanian

Lahan per tanian di Jaw a Timur meliputi per saw ahan dan per tanian tanah ker ing. Per bedaan mendasar dar i keduanya adalah per saw ahan sepanjang tahun dapat ditanami padi kar ena adanya cukup air , baik dar i ir igasi teknis maupun ir igasi seder hana. Sedangkan per tanian tanaman ker ing biasanya ber agam, saat musim hujan ditanami padi dan saat kemar au ditanami padi gogo atau palaw ija, misal : kacang hijau, kedelai, kacang tanah, ubi kayu. Per tanian tanaman ker ing dalam r encana land use juga ter masuk tegalan, kebun campur , dan lahan per tanian yang tidak mendapat layanan ir igasi.

a. Luas lahan yang dibudidayakan untuk per tanian di Jaw a Timur tahun 2003 adalah:

 Saw ah Ir igasi 991.678 Ha

 Saw ah tadah hujan 249.805 Ha

 Per tanian tanah ker ing 1.205.455,89 Ha

Dar i ar eal saw ah ir igasi hanya 728.519 ha yang telah ter alir i ir igasi teknis sisanya seluas 263.159 Ha ter alir i ir igasi semi teknis, sederhan dan ir igasi desa.

b. Rencana penggunaan tanah untuk per saw ahan dan per tanian tanaman ker ing dengan memper hatikan daya dukung lahan r encana pengembangan jar ingan ir igasi di Jaw a Timur , dan pr oyeksi kebutuhan pangan ser ta potensi ekonomi adalah:

(29)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 29

Potensi pengembangan lahan per tanian tanaman semusim ini dikembangkan sesuai dengan kondisi ir igasi di masing-masing w ilayah Kabupaten/ kota, antar a lain di w ilayah Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegor o, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gr esik, Kabupaten Ngaw i, Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojoker to, Kabupaten Sidoar jo, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pasur uan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponor ogo, Kabupaten Tr enggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar , Kabupaten Kedir i, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pr obolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondow oso, Kabupaten Jember , Kabupaten Banyuw angi, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

 Pr oyeksi lahan per tanian hingga tahun 2020 dilakukan dengan memper hatikan kecender ungan tingkat konsumsi penduduk ter hadap komoditas padi (kebutuhan ber as), tingkat pr oduksi padi, ser ta kecukupan kebutuhan pangan dengan membandingkan tingkat pr oduksi dan konsumsi.

 Per tanian Tanah Ker ing dir encanakan seluas 568.298,57 Ha, sedangkan lahan seluas 637.146,95 di ar ahkan untuk pengembangan budidaya tanaman tahunan. c. Ar ahan pengelolaan kaw asan per tanian antar a lain :

 Pengembangan saw ah ir igasi teknis atau pencetakan saw ah bar u dilakukan dengan mempr ior itaskan per ubahan dar i saw ah tadah hujan menjadi saw ah ir igasi sejalan dengan per luasan jar ingan ir igasi dan pengembangan w aduk/ embung.

 Per ubahan kaw asan per tanian menjadi non per tanian har us diikuti oleh pengembangan kaw asan per tanian bar u dengan tetap memper hatikan luas kaw asan yang diper tahankan sebagai kaw asan per tanian.

 Pemanfaatan kaw asan per tanian diar ahkan untuk meningkatkan pr oduksi dan pr oduktifitas tanaman pangan dengan mengembangkan kaw asan cooper ative far ming dan holtikultur a dengan mengembangkan kaw asan good agr icultur e pr actices

3. Kaw asan Per ikanan

Sumber daya per ikanan Pr opinsi Jaw a Timur mer upakan salah satu sumber daya hayati yang cukup menonjol selain sektor pr oduktif lainnya. Pemanfaatan sumber daya per ikanan ter sebut belum digali dengan optimal ser ta mengedepankan pr insip-pr insip pelestar ian sumber daya dan pemanfaatan lestar i.

(30)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 30

menunjang pengembangan ekspor komoditi, pengembangan per ikanan per lu didukung dengan pengembangan pengelolaan pasca panennya ber ser ta fasilitas penunjangnya yang menunjang kualitas.

Pengembangan kaw asan per ikanan laut di Jaw a Timur memiliki pr ospek yang dapat diunggulkan, seper ti adanya sentr a pengembangan ikan laut di bagian pantai utar a Jaw a Timur . Pelabuhan per ikanan Br ondong yang ter letak di pantai utar a Jaw a Timur memiliki lokasi yang str ategis yang dapat dijadikan sebagai pilot pr oject pengembangan PPI lainya ter utama di bagian selatan sebab Kaw asan yang layak/ fleksibel adalah Pantai Selatan Jaw a Timur (eksploitasi masih kur ang dar i 10% dar i potensi Lestar i) padahal per air an laut di bagian selatan memiliki potensi yang cukup besar . Adapun ar ahan pengelolaan kaw asan per ikanan di Jaw a Timur adalah:

a. Memper tahankan tanaman bakau/ mangr ove sebagai bar r ier ar ea per tambakan. b. Pengembangan budidaya per ikanan tangkap dan budidaya

c. Menjaga kelestar ian sumber daya air ter hadap pencemar an limbah industr i. d. Pengendalian melalui sar ana kualitas air dan memper tahankan habitat alami ikan e. Peningkatan pr oduksi dengan memper baiki sar ana dan pr asar ana per ikanan 4. Kaw asan Per kebunan

Kaw asan per kebunan di Jaw a Timur dikembangkan ber dasar kan fungsi kaw asan dan potensi yang ada pada daer ah masing-masing ber dasar kan analisa ekonomi yang telah dilakukan dalam studi ini. Kaw asan per kebunan ini ter bagi menjadi per kebunan tanaman tahunan, per kebunan tanaman semusim dan hor tikultur a. Adapun luas kaw asan per kebunan di Pr opinsi Jaw a Timur adalah 705.245,66 Ha

Ar ahan pengelolaan kaw asan per kebunan antar a lain :

a. Pengembangan kaw asan per kebunan hanya di kaw asan yang dinyatakan memenuhi syar at, dan diluar ar ea r aw an banjir ser ta longsor .

b. Dalam penetapan komoditi tanaman tahunan selain memper timbangkan kesesuaian lahan, konser vasi tanah dan air juga per lu memper timbangkan aspek sosial ekonomi dan keindahan/ estetika.

c. Peningkatan pemanfaatan kaw asan per kebunan dilakukan memalui peningkatan per an ser ta masyar akat yang ter gabung dalam Kimbun masing-masing.

5. Peter nakan

(31)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 31

Pengembangan ter nak ber basis komoditas ter nak unggulan dan atau komoditas ter nak str ategis, pengembangan kelompok tani menjadi kelompok usaha, sebagian besar masyar akat ter sebut pendapatannya ber asal dar i usaha agr obisnis peter nakan. Juga har us memiliki pr ospek pasar yang jelas, didukung oleh keter sediaan teknologi, memiliki peluang pengembangan pr oduk yang tinggi, ser ta didukung kelembagaan dan jar ingan kelembagaan yang ber akses ke hulu dan hilir .

Pengembangan kaw asan agr ibisnis peter nakan sangat ter kait dengan lingkungan sekitar nya khususnya yang ber basis pada lahan per tanian (agr oekosistem) seper ti ekosistem per usahaan, per kebunan, per ikanan dan ekosistem lainnya. Keter paduan peter nakan dengan agr oekosistem ter sebut, maka komoditas ter nak dapat menjadi unggulan atau sebagai penunjang, ter gantung pada tingkat potensi ser ta pendapatan dar i pr oduk per tanian yang dihasilkan dar i kaw asan ter sebut.

Sentr a peter nakan ter nak besar di Pr opinsi Jaw a Timur ter dapat di Kabupaten Blitar , Kabupaten Bojonegor o, Kabupaten Bondow oso, Kabupaten Banyuw angi, Kabupaten Jember , Kabupaten Kedir i, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Pasur uan, Kabupaten Pr obolinggo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tr enggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Tuban. Sentr a peternakan ter sebut memiliki pr ospek pengembangan yang cukup kompetitif, sehingga peningkatan pr oduksi ter nak secar a alami akan tumbuh dengan membentuk suatu padang penggembalaan ter nak.

Sedangkan sentr a pr oduksi ternak kecil dapat dikembangkan diselur uh kabupaten/ kota, dan peter nakan unggas memiliki sentr a pengembangan di w ilayah kabupaten Blitar , Kabupaten Jombang, Kabupaten Kedir i, Kabupaten Mojoker to, Kabupaten Pasur uan, Kabupaten Sidoar jo, Kabupaten Tulungagung.

Ar ahan pengelolaan kaw asan peter nakan, antar a lai n:

a. Kaw asan peter nakan diar ahkan mempunyai keter kaitan dengan pusat distr ibusi pakan ter nak.

b. Memper tahankan ter nak plasma nuftah sebagai potensi daer ah.

c. Pengembangan kaw asan peter nakan diar ahkan kepada pengembangan komoditas ter nak unggulan yang dimiliki oleh daer ah yaitu komoditi ter nak yang memiliki keunggulan kompar ative dan kompetitive.

(32)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 32

ber usaha dan melindungi daer ah per mukiman penduduk dar i penular an penyakit hew an menular .

e. Pengatur an pemelihar aan hew an yang diter nakkan ser ta tata niaga hew an dan pr oduk bahan asal hew an dikaw asan per kotaan dengan tingkat kepadatan lebih dar i 300.000 jiw a akan diatur lebih lanjut secar a teknis dengan Per atur an Guber nur .

f. Peningkatan nilai ekonomi ter nak dengan mengelola dan mengolah hasil ter nak, seper ti pembuatan industr i pengolah hasil ter nak, mengolah kulit, dan sebagainya.

6. Kaw asan Par iw isata

Jaw a Timur memiliki banyak potensi w isata baik yang sudah dikembangakan maupun yang belum dikembangkan. Kaw asan w isata ini dibedakan menjadi, w isata alam, minat khusus dan budaya. Pengembangan par iw isata dilakukan melalui pengembangan kaw asan w isata ter dir i atas pengembangan obyek/ atr aksi unggulan, kota pusat pelayanan par iw isata, dan jalur w isata. Upaya pengembangan w isata Jaw a Timur ini juga tetap dikaitkan dengan Par iw isata yang ada di Jakar ta, Jogja, dan Bali sehi ngga ter dapat satu kesatuan yang kuat dan utuh dalam menar ik minat pengunjung.

Dengan ker agaman obyek w isata yang cukup banyak sehingga dalam pengembangannya har us diper timbangkan aspek kemampuan daer ah. Pada sisi lain Jaw a Timur dihar apkan akan mampu menjadi salah satu daer ah tujuan w isata baik domestic/ mancanegar a sehingga pengembangan obyek w isatanya sangat per lu untuk saling mengkait kan ar ahan pengembangan wisata. Ber dasar kan hasil indikasi yang telah dibuat ter nyata ditemukan bahw a untuk mendor ong dan memacu per tumbuhan kegiatan w isata di Pr opinsi Jaw a Timur diper lukan pr ior itas pengembangan, sehingga dihar apkan kunjungan w isataw an ke obyek yang ada akan dapat meningkat dengan pesat. Dengan demikian maka obyek w isata andalan ini dapat ditingkatkan kondisinya, baik daya tar ik obyek maupun pr asar ana penunjang kear ah obyek ter utama jar ingan jalannya ser ta infr astr uktur lainnya.

Rencana yang dapat digunakan sebagai acuan pengembangan setiap obyek khususnya obyek-obyek yang ter masuk dalam pr ior itas per tama, akan tetapi untuk pengembangan obyek selanjutnya. Pengembangan setiap obyek andalan akan mampu menar ik investasi jangka panjang, keter libatan masyar akat juga dihar apkan dapat meningkatkan dan memper tahankan kualitas lingkungan alamnya. Hal ini sangat diper lukan mengingat pengembangan w isata di Jaw a Timur sangat menggantungkan kepada w isata alam dan budaya.

(33)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 33

a. Tetap melestar ikan alam sekitar untuk menjaga keindahan obyek w isata.

b. Tidak melakukan penger usakan ter hadap obyek w isata alam seper ti menebang pohon. c. Melestar ikan per air an pantai, dengan memper kaya tanaman mangr ove untuk

mengembangkan ekosistem baw ah laut ter masuk ter umbu kar ang dan biota laut yang dapat di jadikan obyek w isata taman laut.

d. Tetap melestar ikan tr adisi petik laut/ lar ung sesaji sebagai daya tar ik w isata. e. Menjaga dan melestar ikan peninggalan ber sejar ah.

f. Meningkatkan pencar ian/ penelusur an ter hadap benda ber sejar ah untuk menambah koleksi budaya.

g. Pada obyek yang tidak memiliki akses yang cukup, per lu ditingkatkan pembangunan dan pengendalian pembangunan sar ana dan pr asar ana tr ansportasi ke obyek-obyek w isata alam, budaya dan minat khusus.

h. Meningkatkan daya tar ik w isata melalui penetapan jalur w isata, kalender w isata, infor masi dan pr omosi w isata.

Ar ahan pengembangan par iw isata difokus dan diprior itaskan pada pengembangan kaw asan, meliputi:

a. Kaw asan pr ior itas utama adalah kaw asan yang memiliki nilai daya saing ser ta menjadi pr imadona pengembangan par iwisata di Pr opinsi Jaw a Timur , antar a lain Kaw asan Br omo-Tengger -Semer u di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasur uan, Kabupaten Pr obolinggo, Ijen di Kabupaten Bondow oso dan Kabupaten Banyuw angi, Plengkung di Kabupaten Banyuw angi, Pengembangan obyek w isata di Pulau Baw ean Kabupaten Gr esik, Desa Wisata Tr ow ulan Kabupaten Mojoker to ser ta potensi unggulan lainnya.

b. Kaw asan pendukung yang mer upakan penyangga dar i kaw asan pr ior itas utama yang meliputi w isata budaya r eog di Kabupaten Ponor ogo; kar apan sapi di Kabupaten Madur a dan ber bagai sentr a ker ajinan r akyat di Jawa Timur .

c. Kaw asan potensial yang meliputi: Kaw asan segitiga emas Ijen yang ber ada di Kabupaten Banyuw angi dan Bondow oso; taman laut di Pulau Saor , Saobi dan Mambur it di Kabupaten Sumenep; Kaw asan Wisata Bentar di Kabupaten Pr obolinggo; Wisata Pelabuhan Rest Ar ea Sur amadu, Wisata Bahar i di Kabupaten Lamongan, Kaw asan Pr igi di Kabupaten Tr enggalek, ser ta kaw asan-kaw asan lain yang potensial.

7. Kaw asan Per mukiman

(34)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 34

kelestar ian lingkungan dan diupayakan tidak melakukan per alihan fungsi ter hadap lahan per tanian teknis.

Ber dasar kan per kembangan per mukiman diatas diper lukan ar ahan pengelolaan adalah sebagai ber ikut :

a. Untuk per mukiman yang ber ada di ar ea kaw asan lindung, diupayakan pengendalian pemanfaatan r uang per mukiman ter utama di ar ea konser vasi/ lindung.

b. Pengendalian kembali w ilayah-w ilayah yang sudah ter bangun dan w ilayah dengan pola tata guna lahan ter campur .

c. Pengembangan per mukiman bar u diupayakan tidak dialokasikan pada kaw asan lindung/ konser vasi ser ta tidak ter letak pada lahan per tanian teknis.

d. Untuk pengembangan r esletment bar u diluar per mukiman yang telah ada diupayakan dekat dengan pusat pelayanan.

e. Pengembangan kaw asan budidaya yang secar a teknis dapat digunakan untuk per mukiman har us aman dar i bahaya bencana alam, sehat, mempunyai akses untuk kesempatan ber usaha dan dapat member ikan manfaat bagi peningkatan keter sediaan per mukiman, mendayagunakan fasilitas dan utilitas disekitar nya ser ta meningkatkan sar ana dan pr asar ana per kembangan kegiatan sektor ekonomi yang ada.

f. Pengembangan per mukiman per desaan dilakukan dengan menyediakan fasilitas dan infr astr uktur secar a ber hir ar ki sesuai dengan fungsinya sebagai: pusat pelayanan antar desa, pusat pelayanan setiap desa, dan pusat pelayanan pada setiap dusun atau kelompok per mukiman

g. Menjaga kelestar ian per mukiman per desan khususnya kaw asan per tanian.

h. Pengembangan per mukiman per kotaan dilakukan dengan tetap menjaga fungsi dan hir ar ki kaw asan per kotaan.

i. Membentuk cluster -cluster per mukiman untuk menghindar i penumpukan dan penyatuan antar kaw asan per mukiman, dan diantar a cluster per mukiman disediakan r uang ter buka hijau

j. Pembentukan per kotaan metr opolitan, Sur abaya dan Malang dihubungkan dengan sistem tr anspor tasi yang memadai diantar anya mass r apit tr ansport.

k. Pengembangan per kotaan bar u mandir i dan per umahan bar u skala besar di sekitar Sur abaya, yaitu: Kabupaten Sidoar jo, Kabupaten Gr esik, Kabupaten Pasur uan, dan Kabupaten Bangkalan.

(35)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 35

m.Per kembangan per kotaan menengah dilakukan dengan membentuk pelayanan w ilayah yang mampu mendor ong per tumbuhan w ilayah seki tar nya.

n. Per mukiman per kotaan kecil dilakukan melalui pembentukan pusat pelayanan skala kabupaten dan per kotaan kecamatan yang ada di kabupaten.

o. Per mukiman kaw asan khusus seper ti penyediaan tempat per istir ahatan pada kaw asan par iw isata, kaw asan per mukiman bar u sebagai akibat per kembangan infr astr uktur , kegiatan sentr a ekonomi, sekitar kaw asan industr i, dilakukan dengan tetap memegang kaidah lingkungan hidup dan ber sesuaian dengan RTRW masing-masing kabupaten/ kota.

8. Kaw asan Industr i

Pengembangan Kaw asan Industr i di Jaw a Timur dikembangkan ber dasar kan keter sediaan bahan baku, keter sediaan tenaga ker ja, per mintaan pasar , keter sediaan infr astr uktur dan per kembangan w ilayah. Rencana pengembangan kaw asan industri di Jaw a Timur didasar kan pada kecender ungan per kembangan lokasi kaw asan industr i di Jaw a Timur saat ini dan potensi kaw asan.

Pengembangan kaw asan industr i skala besar yang ber dampak penting ter hadap per kembangan w ilayah dalam ar ti pengembangannya dapat di ekspor kemancanegar a, seper ti industr i otomotif, industr i per akitan, industr i per kapalan, dan sebagainya dikonsentr asikan di sekitar pantai Utar a Jaw a, mulai dar i Sur abaya, Mojoker to, Gr esik. Industr i kimia dasar ber dampak penting ter hadap pembangunan dan per kembangan w ilayah, seper ti industri semen, far masi, bahan makanan, ser ta petr o kimia diar ahkan pengembangannya di w ilayah Sur abaya, Gr esik, Mojoker to, Pasur uan, Tuban, dan Lamongan.

Ar ahan pengelolaan kaw asan industr i adalah sebagai ber ikut :

a. Pengembangan kaw asan industr i dilakukan dengan memper timbangkan aspek ekologis b. Pengembangan kaw asan industr i har us didukung oleh adanya jalur hijau sebagai

penyangga antar fungsi kaw asan.

c. Pengembangan zona industr i yang ter letak pada sepanjang jalan ar ter i atau kolektor har us dilengkapi dengan fr ontage r oad untuk kelancar an aksesibilitas.

(36)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 36

e. Setiap kegiatan industr i har us dilengkapi dengan upaya pengelolaan ter hadap kemungkinan adanya bencana industri.

9. Kaw asan Per tambangan

Pr opinsi Jaw a Timur mer upakan w ilayah yang kaya akan hasil tambang, ter utama: tambang, bahan galian dan ber bagai sumber daya miner al. Ber dasar kan sebar an bahan galian tambang di Jaw a Timur , maka dapat dibagi per tambangan Bahan Galian Golongan C dan golongan A dan B.

Ber dasar kan jenis miner alnya, per tambangan di Indonesia ter bagi menjadi tiga kategor i, yaitu:

a. Per tambangan Golongan A, meliputi miner al-miner al str ategis seper ti: minyak, gas alam, bitumen, aspal, natur al w ax, antr asit, batu bar a, ur anium dan bahan r adioaktif lainnya, nikel dan cobalt.

b. Per tambangan Golongan B, meliputi miner al-miner al vital, seper ti: emas, per ak, intan, tembaga, bauksit, timbal, seng dan besi.

c. Per tambangan Golongan C, umumnya miner al-miner al yang dianggap memiliki tingkat kepentingan lebih r endah dar ipada kedua golongan per tambangan lainnya. Antar a lain mliputi ber bagai jenis batu, limestone, dan lain-lain. Eksploitasi miner al golongan A dilakukan Per usahaan Negar a, sedang per usahaan asing hanya dapat ter libat sebagai par tner . Sementar a eksploitasi miner al golongan B dapat dilakukan baik oleh per usahaan asing maupun Indonesia. Eksploitasi miner al golongan C dapat dilakukan oleh per usahaan Indonesia maupun per usahaan per or angan.

Ar ahan pengelolaan kaw asan per tambangan antar a lain :

a. Pengembangan kaw asan per tambangan dilakukan dengan memper timbangkan potensi bahan gali an, kondisi geologi dan geohidr ologi dalam kaitannya dengan kelestar ian lingkungan.

b. Pengelolaan kaw asan bekas penambangan yang telah digunakan har us dir ehabilitasi dengan melakukan penimbunan tanah subur sehingga menjadi lahan yang dapat digunakan kembali sebagai kaw asan hijau, ataupun kegiatan budidaya lainnya dengan tetap memper hatikan aspek kelestar ian lingkungan hidup.

c. Setiap kegiatan usaha per tambangan har us menyimpan dan mengamankan tanah atas (top soil) untuk keper luan r ehabilitasi/ r eklamasi lahan bekas penambangan.

10.Kaw asan Per dagangan

(37)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 37

sebagainya. Kaw asan per dagangan di Jaw a Timur memiliki beber apa skala, untuk pengembangan di dalam lingkup r egional antar w ilayah yang menjadi acuan dasar adalah adanya pasar induk, dan gr osir .

Dengan demikian kaw asan per dagangan har us memper hatian kaw asan disekitar nya, sebagai dampak per kembangan kegiatan. Pembangunan fasilitas per dagangan dan jasa har us memper hatikan kebutuhan luas lahan, jenis-jenis r uang dan fasilitas pelayanan publik yang har us ter sedia. Pada sisi lain sektor infor mal per lu diber ikan r uang publik, ter utama di w ilayah per kotaan yang ber hubungan dengan adanya kegiatan per dagangan infor mal PKL.

Pedagang kaki lima (str eet tr ading/ str eet haw ker ) adalah salah satu usaha dalam per dagangan dan salah satu w ujud sektor infor mal. Pedagang kaki lima adalah or ang yang dengan modal yang r elatif sedikit ber usaha di bidang pr oduksi dan penjualan bar ang-bar ang (jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok ter tentu di dalam masyar akat, usaha ter sebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap str ategis dalam suasana lingkungan yang infor mal. Maka disamping mengembangkan pembangunan fasilitas per dagangan, mall, plaza pada w ilayah per kotaan pemer intah kabupaten/ kota dihar apkan menyediakan tempat ser ta member ikan pengar ahan ter kait dengan keindahan r uang w ilayah dan kota.

Ar ahan Pengelolaan kaw asan per dagangan adalah sebagai ber ikut:

a. Pengembangan kaw asan per dagangan dilakukan dengan ber hir ar ki sesuai skala r uang dan fungsi w ilayah dan masing-masing

b. Pengembangan kaw asan per dagangan dan kegiatan komer sial lain yang ber pengar uh bagi per tumbuhan skala w ilayah dan atau ber pengar uh pada tata r uang dalam lingkup w ilayah per lu memper hatikan kebijakan tata r uang w ilayah Pemer intah Pr opinsi

c. Pengembangan kaw asan per dagangan dilakukan secar a ber siner gi dengan per dagangan infor mal sebagai sebuah aktivitas per dagangan yang saling melengkapi.

d. Pengembangan kaw asan dan atau lokasi per dagangan yang ter kait dengan sar ana dan pr asar ana yang di kelola pr opinsi memper hatikan r ekomendasi pr opinsi.

3.4.1.2. Arahan Pengelolaan Sistem Permukiman Perdesaan Dan Perkotaan

A. Arahan Pengelolaan Sistem Permukiman Perdesaan

(38)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 38

pelayanan yang dikembangkan antar a lain pelayanan kegiatan finansial seper ti kantor kas, kegiatan per dagangan dalam bentuk kaw asan per tokoan yang dapat melayani w ilayah yang lebih luas. Per mukiman disekitar pusat desa dapat dikembangkan dalam sistem cluster , sehingga tidak mengganggu lahan per tanian yang ada disekitarnya. Intensitas kegiatan dikelola dalam per pektif pember dayaan kegiatan ekonomi lokal yang ter integr asi dengan kaw asan pr oduksi di sekitar nya ataupun di desa lain yang secar a str uktur al menjadi w ilayah belakang yang dilayani oleh pusat per mukiman desa ini.

Pengelolaan str uktur r uang perdesaan mer upakan upaya untuk memper cepat efek per tumbuhan di kaw asan per desaan. Pengelolaan sistem pusat per mukiman pedesaan di Jaw a Timur konsisten pada konsep pengembangan desa-desa agr opolis. Pengembangan desa agr opolis secar a str uktur al akan tekait pula dengan pengembangan inter aksi desa-kota, dan membuat keter kaitan antar pusat-pusat per mukiman ter sebut dalam pola sistem jar ingan (netw or k system), sesuai dengan konsep penataan str uktur tata r uang wilayah Jaw a Timur dan pola pengembangan kegiatan ekonomi lokal yang diar ahkan dapat memicu per kembangan w ilayah yang ber basis pada sektor pr imer .

Ar ahan pengembangan str uktur r uang pedesaan melalui: 1. Pembentukan Desa Pusat Per tumbuhan (DPP)

2. Pembentukan Pusat Desa

3. Pembentukan Pusat Per mukiman Per dusunan

Pengembangan pusat per mukiman pedesaan di bedakan atas tipologi kegiatan yang akan dikembangkan, yaitu pengembangan sistem pusat per mukiman pada :

1. Desa per tanian 2. Desa industr i

Desa-desa per tanian secar a umum akan ber ada pada kaw asan dengan kar akter r ur al mur ni dengan kegiatan mur ni pr oduksi per tanian (sektor basis). Sehingga pada desa per tanian sistem pusat per mukiman akan ber kembang untuk skala unit desa. Pengembanan pusat per mukiman pada desa per tanian diar ahkan untuk pelayanan per mukiman yang menyebar di sekitar daer ah per tanian (far m village type). Maka pada kaw san ter sebut dapat difungsikan sebagai pusat per mukiman pada desa per tanian, ber upa pusat pelayanan pemer intahan, pengembangan pasar / per dagangan skala desa, pelayanan kesehatan setar a puskesmas/ puskesmas pembantu.

(39)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 39

per mukiman desa per tanian. Sehingga secar a hir ar ki pusat per mukiman desa industr i lebih tinggi dar i pusat per mukiman di desa per tanian mur ni.

Pusat –pusat per mukiman di desa industr i di arahkan ter hubung satu dengan yang lainnya, dan secar a str uktur al diar ahkan ber inter aksi kuat dengan kota-kota kecil atau besar di sekitar nya. Pusat per mukiman di desa yang dimungkinkan dikembangkan kegiatan industri pengolahan per tanian, juga diar ahkan untuk dikembangkan kegiatan perdagangn dan sebagai pusat koleksi hasil pr oduksi dar i ber begai desa per tanian yang ada disekitar nya. Setiap pusat pelayanan dikembangkan melalui penyediaan ber bagai fasilitas sosial-ekonomi yang mampu mendor ong per kembangan kaw asan per desaan.

Desa pusat per tumbuhan dimungkinkan mempunyai konsentr asi penduduk dan kegiatan budaya non per taniannya lebih intensif dar i sistem per mukiman di desa per tanian. Pola pengembangan pusat per mukiman desa per tanian dengan pusat per mukiman.

B. Arahan Pengelolaan Sistem Permukiman Perkotaan

Ar ahan pengembangan sistem pusat per mukiman per kotaan meliputi ar ahan ter hadap fungsi pusat kegiatan dan ar ahan ter hadap penataan str uktur r uang pusat-pusat per mukiman per kotaan

Per kotaan mer upakan pusat dar i distr ibusi bar ang dan jasa dar i hasil-hasil pr oduksi di kaw asan per desaan. Per kotaan juga mer upakan pusat pelayanan bagi penduduk per kotaan dan w ilayah pengar uhnya. Kegiatan per kotaan selalu lebih intensif dar i kaw asan pedesaan. Dalam lingkup per kotaan sendir i sist em pusat per mukiman secar a str uktur al diar ahkan untuk dibagi dalam sub-sub cluster pelayanan kegiatan. Sub-sub cluster ter sebut antar a lain ber upa kaw asan per dagangan/ per tokoan, kaw asan pelayanan pemer intahan, kaw asan industr i dan kaw asan per mukiman itu sendiri. Konsep str uktur al penataan sistem pusat per mukiman di kaw asan per kotaan diar ahkan dalam pola pusat kegiatan komer sial dan pelayann pemer intahaan, akan diar ahkan pda inti kota. Sedangkan kegiatan industr i juga dikembangkan dalam Sub Ur ban fr inge. Pusat per mukiman juga dikembangkan dalam di daer ah batas luar kota yang mempunyai sifat -sifat mir ip kota. Pusat per mukiman banyak pada zona-zona ter sebut, dimaksudkan agar per kotan dapat ber kembang dengan pola simbang antar a pusat kota dan dr ah pinggir kota. Sistem pusat per mukiman yang dikembangkan ter sebut ter utama diar ahkan pada kota-kota yang ber kembang membesar melibihi batas admi nistr asi. Sistem per mukiman ter sebut juga diar ahkan untuk mengantisipasi pemanfaatan lahan dipusat kota yang intensif dan cender ung mendor ong munculnya per mukiman kumuh di tengah-tengah kota ter utama kota-kota yang ber kembang ke ar ah Metr opolis.

(40)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 40

kekotaan suatu w ilayah r elatif ter hadap w ilayah lai nnya. Asumsi yang digunakan adalah bahw a setiap fasilitas mempunyai bobot sama dan kota yang memiliki bobot semakin banyak maka semakin tinggi pula tingkat kekotaannya. Dalam per hitungan ini, jenis fasilitas yang diukur adalah fasilitas yang ber skala pelayanan r egional, yakni fasilitas pendidikan tinggi, jenis fasilitas kesehatan dan hotel yang ada pada masing-masing w ilayah.

Tabel 3.4

Sistem Pusat Permukiman Perkotaan

Sejalan dengan konsentr asi penduduknya, Kota Sur abaya menjadi kota yang paling tinggi jumlah fasilitasnya dan Malang Raya, sebagai satu-satunya Kota Besar kedua setelah Sur abaya, ter masuk ur utan kedua dalam keter sediaan fasilitas. Kota-kota lain ber ada pada ur utan ke-5 ber dasar kan indikator kelengkapan fasilitasnya.

Ber dasar kan sistem kota-kota di Jaw a Timur , per kotaan di Jaw a Timur sebagai pusat pelayanan dan kegiatan dapat dikelompokkan ber dasar kan hir ar kinya sebagai ber ikut :

1. PKN (Pusat Kegiatan Nasional). Kota atau per kotaan yang diklasifikasikan sebagai PKN memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup nasional. Kota yang diar ahkan untuk ber fungsi sebagai pusat per kembangan w ilayah yang mempunyai skala pelayanan nasional di Pr opinsi Jaw a Timur adalah w ilayah Ger bangker tosusila Plus

2. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah). Kota atau per kotaan yang diklasifikasikan sebagai PKW pada hir ar ki per kotaan ber fungsi sebagai pusat pelayanan dalam lingkup w ilayah Pr opinsi Jaw a Timur , yang meliputi Jember , Kedir i, Madiun, Malang, Banyuw angi, Lamongan. Selain itu, daer ah yang diar ahkan untuk ber fungsi sebagai PKW adalah daer ah-daer ah yang potensial atau daer ah-daer ah yang memi liki tingkat per tumbuhan r elatif tinggi, yaitu dan Kota Blitar .

KEDUDUKAN JANGKAUAN ( Km)

PENDUDUK

(41)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 41

3. PKL (Pusat Kegiatan Lokal). Kota atau per kotaan yang diklasifikasikan sebagai PKL ber fungsi sebagai pusat pelayanan pada lingkup lokal, yaitu pada lingkup satu atau lebih kabupaten. Kota yang tidak ter masuk dalam kategor i 1 dan 2 dihar apkan dapat ber kembang sesuai dengan potensi w ilayah masing-masing.

Pengelolaan pusat per mukiman per kotaan ter kait dengan fungsi pusat kegiatan nasional, w ilayah dan lokal, adalah sebagai ber ikut :

1. Pusat Kegiatan Nasional adalah Ger bangker tosusila Plus

2. Pusat Kegiatan Wilayah yakni Malang Raya, Per kotaan Jember , Kota Kedir i, Kota Madiun, Kota Blitar , Kota Pr obolinggo, Per kotaan Banyuw angi, Per kotaan Pamekasan.

3. Pusat Kegiatan Lokal, yakni Per kotaan Pacitan, Per kotaan Tr enggalek, Per kotaan Tulungagung, Per kotaan Ponor ogo, Per kotaan Magetan, Per kotaan Ngaw i, Per kotaan Nganjuk, Per kotaan Bondow oso, Per kotaan Situbondo, Per kotaan Lumajang, Per kotaan Sampang, Per kotaan Sumenep.

3.4.1.3. Arahan Pengembangan Sistem Prasarana Wilayah

A. Arahan Pengelolaan Sistem Prasarana Sumberdaya Air

Pr asar ana sumber daya air adalah pr asar ana pengembangan sumber daya air untuk memenuhi ber bagai kepentingan, pengembangan pr asar ana sumber daya air untuk air ber sih diar ahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air per mukaan dan sumber air tanah.

Rencana pengembangan pr asar ana sumber air per mukaan untuk air ber sih, dikembangkan di lokasi:

1. Bendungan kar et Kali Lamong untuk memenuhi kebutuhan air ber sih khususnya di daer ah Gr esik.

2. Bengaw an Jer o di Kabupaten Lamongan 3. Dam Sine di Kabupaten Ngaw i

4. Jabung r etar ding basin – Sembayat bar r age dan Flood w ay Sedayu Law as di Kabupaten Lamongan

5. Pemenuhan air baku Floodw ay Sedayu Law as – Babat Bar r age – Jabung r etar ding basin, Sembayat Bar r age, Bojonegor o Bar r age, Waduk Taw un di Kabupaten Bojonegor o.

6. Pelayar an di Kabupaten Sidoar jo 7. Penjer nihan air Jagir di Wonokr omo

8. Singoladr i, Lider dan Kedaw ung di Kabupaten Banyuw angi 9. Telaga Ngebel di Kabupaten Ponor ogo

(42)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 42

Pengembangan pr asar ana sumber air tanah untuk air ber sih dengan melakukan penur apan mata air dan membangun sumur bor , pencegahan pencemar an pada Cekungan Air Tanah (CAT), meliputi:

1. CAT Br antas; 2. CAT Bulukaw ang; 3. CAT Besuki;

4. CAT Bondow oso-Situbondo; 5. CAT Banyuw angi;

6. CAT Blambangan; 7. CAT Bangkalan;

8. CAT Jember -Lumajang; 9. CAT Ketapang;

10.CAT Lasem;

11.CAT Ngaw i-Ponor ogo; 12.CAT Panceng

13.CAT Panceng 14.CAT Pasur uan 15.CAT Pr obolinggo 16.CAT Randublatung 17.CAT Sur abaya-Lamongan 18.CAT Sumber bening 19.CAT Sampang-Pamekasan 20.CAT Sumenep

21.CAT Tuban 22.CAT Tor anggo 23.CAT Wonosar i 24.CAT Wonor ejo

25.Selain itu dapat dikembangkan di w aduk dan embung Ar ahan pengelolaan sumber daya air , meliputi: 1. Pembangunan pr asar ana sumber daya air .

2. Semua sumber air baku dar i dam, embung, w aduk, telaga, bendungan ser ta sungai-sungai klasifikasi I – IV yang air nya dapat dimanfaatkan secar a langsung dan dikembangkan untuk ber bagai kepentingan.

(43)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 43

4. Penetapan zona pengelolaan sumber daya air sesuai dengan keber adaan w ilayah sungai ter sebut pada zona kaw asan lindung tidak diijinkan pemanfaatan sumber daya air untuk fungsi budidaya, ter masuk juga untuk penambangan.

5. Pr asar ana sumber daya air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan lintas w ilayah administr atif kabupaten/ kota, dikoor dinasikan oleh Pemer intah Pr opinsi.

6. Pr asar ana pengair an dir encanakan sesuai dengan kebutuhan peningkatan saw ah ir igasi teknis dan non teknis baik untuk ir igasi air per mukaan maupun air tanah.

Pengembangan w aduk, dam dan embung ser ta pompanisasi ter kait dengan pengelolaan sumber daya air , dengan memper timbangkan :

1. Daya dukung sumber daya air

2. Kekhasan dan aspir asi daer ah ser ta masyar akat setempat 3. Kemampuan pembiayaan

4. Kelestar ian keanekar agaman hayati dalam sumber air 5. Posisi Jaw a Timur sebagai lumbung nasional

Dengan per timbangan, maka pengembangan w aduk, dam dan embung ser ta pompanisasi ditetapkan meliputi :

1. Dam Genting I di Kabupaten Blitar 2. Dam Babadan di Kabupaten Nganjuk 3. Dam Tugu di Kabupaten Tr enggalek 4. Dam Wonosalam di Kabupaten Jombang 5. Dam Kar angnongko di Kabupaten Bojonegor o

6. Embung Dempobar at, Jar in, Bujur Timur dan Embung Sumber w ar u di Kabupaten Pamekasan

7. Embung Pangolangan, Tambak Poncok, Sangkiyah, Dupok, Paselaju, Pangolangan 2, Maner on, Pakis 3, Manuan, Kombangan 1, Kombangan 2, Kombangan 3 dan Kampak di Kabupaten Bangkalan

8. Embung Cepr et, Wakah II di Kabupaten Ngaw i 9. Embung Pacin di Kabupaten Madiun

10.Embung Ker tosar i di Kabupaten Pasur uan 11.Embung Mojor oto di Kabupaten Mojoker to 12.Embung Der mo, Kabluk di Kabupaten Lamongan

13.Waduk penampung banjir Jabung/ Jabung r etar ding basin di Kali Lamongan 14.Waduk Beng di Kabupaten Jombang

(44)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 44

17.Waduk Nipah di Kabupaten Sampang 18.Waduk Blega di Kabupaten Bangkalan 19.Waduk Kedung Br ubus di Kabupaten Madiun 20.Waduk Gonggang di Kabupaten Magetan 21.Waduk Bendo di Kabupaten Ponor ogo 22.Waduk Banjar anyar di Kabupaten Gr esik 23.Waduk Taw un, Pejok di Kabupaten Bojonegor o 24.Waduk Antr ogan di Kabupaten Jember

Ar ea lahan ber ir igasi teknis har us diper tahankan agar tidak ber ubah fungsi menjadi per untukan yang lain, jika ar eal ter sebut ter paksa har us ber ubah fungsi maka disediakan lahan ar eal bar u yang menggantikannya dengan luasan minimal sama. Pr asar ana pengair an dir encanakan sesuai dengan kebutuhan peningkatan saw ah irigasi teknis. Dalam r evisi tata r uang w ilayah Jaw a Timur ini tidak dir encanakan per luasan saw ah, tetapi peningkatan pengair an dar i irigasi non teknis atau setengah teknis menjadi ir igasi teknis. Disamping itiu dir encanakan pula beber apa pemindahan saw ah yang menempati lahan dengan fungsi lindung mutlak, dipindah ke lahan dengan fungsi semusim sesuai dengan daya dukung lingkungannya.

B. Air Bersih

Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan air ber sih juga akan semakin meningkat selain sebagai kebutuhan dasar untuk penduduk, air ber sih juga dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak sebagai air baku industri. Keter batasan sistem distr ibusi air ber sih ser ta keter batasan kualitas dan kuantitas air ber sih yang ter dapat pada masing-masing kabupaten/ kota menghar uskan adanya ker ja sama antar w ilayah baik dalam menjamin keter sediaan air (khususnya w ilayah hulu dengan hilir ) menjaga kualitas air (masuknya limbah domestik dan non domestik pada badan air yang banyak ter jadi di per kotaan) ser ta ker jasama dalam distr ibusi dan pengolahan air ber sih.

(45)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 45

adalah sungai selain sebagai sumber air baku, ai r ber sih juga menjadi outlet pembuangan limbah.

C. Arahan Pengembangan Sistem Prasarana Lingkungan

Pembangunan yang ber kelanjutan (sustainable development) hanya akan ter capai bi la kebutuhan manusia dan kapasitas sumber daya alam ter bahar ui yang akan memenuhi kebutuhan manusia ter sebut dapat seimbang seir ing dengan per jalanan w aktu. Dengan kata lain, pembangunan dikatakan ter lanjutkan apabila pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam bagi kepentingan manusia pada saat sekar ang ini masih menjamin kelangsungan pemanfaatan sumber daya alam ter sebut bagi anak cucu di masa yang akan datang.

Peningkatan tingkat kesejahter aan dan kualitas hidup manusia diupayakan dengan melakukan pembangunan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada, menekan tingkat per kembangan/ kelahir an penduduk dan tingkat kematian. Eksploitasi sumber daya alam secar a mener us tanpa diikuti dengan pengelolaan kualitas lingkungan telah menyebabkan adanya gejala ber kur angnya pr oduktivitas sumber daya alam dan penur unan daya dukung alam. Tentu penur unan pr oduktifitas dan daya dukung alam pada gilir annya akan mengganggu per tumbuhan ekonomi dan pr oses pembangunan di masa depan.

Pembangunan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia yang konsisten dengan peningkatan kualitas lingkungan, dapat dilaksanakan melalui komitmen ber sama par a pelaku pembangunan dengan memasukkan per timbangan lingkungan dalam kebijaksanaan pembangunan baik ditingkat makr o dan sektor al.

Dalam pembangunan ber w aw asan lingkungan secar a ber kelanjutan eksploitasi sumber daya alam secar a ber lebih dan pembuangan bahan pencemar penyebab penur unan kualitas lingkungan hidup ser ta daya dukung alam har us dihindar i. Pembuangan secar a langsung emisi pencemar dalam bentuk cair , padat dan gas har us dihindar i. Pengelolaan lingkungan hidup dapat dilakukan dengan mer eduksi bahan pencemar an dar i sumber nya.

Pr asar ana lingkungan mer upakan ar ahan pengelolaan pr asar ana yang digunakan lintas w ilayah administr atif, pr asar ana yang digunakan lintas w ilayah secar a administr atif, meliputi:

1. Tempat pembuangan akhir (TPA) ter padu yang dikelola ber sama untuk kepentingan antar w ilayah.

(46)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019

3 - 46

a. Pemahaman hubungan manusia dan lingkungan hidup, dengan ber per an aktif dalam mengenal alam sekitar .

b. Anjur an untuk memilih bar ang kebutuhan yang dapat di r ecycle dan sedikit bebannya ter hadap lingkungan hidup.

c. Menggunakan ener gi secar a efektif ser ta mengur angi jumlah sampah dan lain-lain. d. Ber per an aktif dalam kegiatan r ecycle, penghijauan, dan kegiatan yang dilakukan oleh

or ganisasi-or ganisasi masyar akat.

e. Ber ker jasama dengan pemer intah dan or ganisasi masyar akat lainnya. 2. Tempat pengelolaan limbah limbah industr i B3 dan non B3.

Kaw asan industri di Pr opinsi Jaw a Timur memer lukan suatu pengolah limbah baik B3 dan non B3, maka limbah dalam bentuk cair yang dihasilkan oleh kegiatan Kaw asan Industr i yang dibuang ke lingkungan hidup dan diduga dapat menur unkan kualitas lingkungan hidup. Dengan demikian diper lukan pr asar ana pengolah limbah ter padu.

Ar ahan pengembangan sistem pr asar ana lingkungan yang digunakan lintas w ilayah secar a administr atif , adalah :

1. Ker jasama antar w ilayah dalam hal pengelolaan dan penanggulangan masalah sampah ter utama di w ilayah per kotaan.

2. Pengalokasian tempat pembuangan akhir sesuai dengan per syar atan teknis.

3. Pengolahan dilaksanakan dengan teknologi r amah li ngkungan sesuai dengan kaidah teknis. 4. Pemilihan lokasi untuk pr asar ana lingkungan har us sesuai dengan daya dukung

lingkungan.

5. Setiap kabupaten/ kota diw ajibkan menyediakan r uang untuk TPA dan/ atau TPA ter padu.

Pengelolaan Pencemaran Air

Pencemar an air disebabkan oleh adanya pembuangan limbah cair pada badan air secar a ber lebihan sehingga daya dukung atau kemampuan pemur nian dir i/ self pur ification badan air ter lampaui. Penur unan daya dukung badan air menimbulkan gangguan ekosistem per air an dan ber akibat pada penur unan sumber daya hayati dar i badan air ter sebut. Penur unan sumber daya hayati dapat ber upa hilangnya mata r antai pr oduksi ikan dan tumbuhan air lainnya. Badan air pener ima umumnya ter dir i dar i air per mukaan (sungai, danau) dan air tanah.

Untuk dapat memper tahankan kualitas air per lu ditetapkan baku mutu air . Secar a umum baku mutu air dapat ditentukan ber dasar pada dua anutan sistem pembuangan yaitu :

1. Sistem Effluent standar t

(47)

Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya (Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah)

Kabupaten Situbondo Tahun 2016 - 2019 pembuangan air limbah. Pada system ini baku mutu buangan dar i suatu kegiatan industr i tidak boleh melampaui ambang batas yang ditentukan. Keunggulan system ini adalah pihak pemer intah daer ah/ otor itas pengelola lingkungan lebih mudah melakukan contr ol dan monitor ing. Kelemahannya adalah biaya pengolahan limbah semakin tinggi, yang ber dampak pada peningkatan biaya pr oduksi dan menur unkan kompetisi pasar . Sistem ini cocok diter pkan pada kaw asan indudtri yang dir encanakan atau yang sudah ada di sapanjang sungai.

2. Sistem str eam standar t

Sistem str eam standar t, pembuangan limbah cair suatu kegiatan industr i dapat dihitung sedemikian r upa asalkan setelah pembuangan, kualitas air sungai tidak melampaui baku mutu golongan air yang ditetapkan. Emisi limbah dapat dibuang ke badan air dalam konsentr asi yang tinggi asalkan daya dukung sungai tidak ter lampaui. Kelemahan system ini sangat sulit mengontr ol dan memonitor industr i mana yang membuang limbah melampaui batas kesepakatan pembuangan.

Disamping itu diper lukan per atur an pemer intah w ilayah setempat mengenai per untukan badan air khususnya pada sungai yang lintas wilayah. Penataan kaw asan industr i dapat meminimalkan pencemar an air , fasilitas pengolahan limbah ter padu har us menjadi syar at utama didir ikannya sebuah kaw asan industri sehingga limbah cair yang dihasilkan ter tangani dan tidak menimbulkan pencemar an air .

Pengelolaan Pencemaran Udara

Kualitas udar a khususnya di kaw asaan per kotaan semakin har i semakin menur un. Dampak yanng dir asakan pnduduk cukup mer ugikan diantar anya gangguan ISPA, penyakit kulit dan tidak jar ang unsur kimis yang ber sifat kar sinogemilk ter akumulasi dalam tubuh akibat debu atau par tikulat lain yang masuk lew at udar a.

Ber ikut ini beber apa ar ahan yang dapat diter apkan dalam pengelolaan pencemar an udar a yang ber akitan dengan penataan r uang khususnya di w ilayah Jaw a Timur .

1. Penetapan RTH/ Ruang Ter buka Hijau/ Hutan Kota yang pr opor sional di kaw asan per kotaan.

2. Penghijauan di daer ah dengan tingkat polutan tinggi dar i sektor tr anspor tasi. 3. Penataan kaw asan industri yang jauh dar i lokasi pemukiman padat.

Gambar

Tabel 3.1 Penetapan Lokasi Pusat kegiatan Nasional (PKN) dan
Tabel 3.4 Sistem  Pusat  Permukiman  Perkotaan

Referensi

Dokumen terkait

Ciri morfologi dapat digunakan untuk mengkarakterisasi suatu spesies atau individu, namun sifat yang digambarkan hanya dalam proporsi kecil dari karakter genetik, oleh karena

Surat kuasa dalam istilah konvensi Jeneva 1969 disebut sebagai Full Power tersebut, dimaknai sebagai mandat yang diberikan oleh pemerintah pusat melaui menteri luar

Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus atas kekuatan yang diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Faktor pendukung dan

Nilai-nilai yang diwariskan biasanya adalah nilai-nilai yang oleh masyarakat pendukung tradisi dianggap baik, relevan dengan kebutuhan kelompok dari masa ke masa (Isyanti,

Bahan pembuatan bata merah dapat digunakan pada jenis tanah liat, namun tanah liat yang terdapat kandungan pasir lebih baik digunakan sebagai campuran bahan

Tembung tangan tengen sajrone cuplikan (30) ing ndhuwur nuduhake anane majas kolokasi .Tangan tengen sajrone cuplikan ing ndhuwur digunakake pangripta kanggo

Peneliti ingin memahami bagaimana pengalaman spiritualitas kaum waria menyangkut penghayatan dan perwujudan yang berhubungan simbol, keyakinan, nilai dan perilaku

“Warga binaan mempunyai hak-hak seperti hak untuk melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, hak mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun